bab ii tinjauan dan landasan teori ii.1. tinjauan...
TRANSCRIPT
12
BAB II
TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI
II.1. Tinjauan Umum
II.1.1 Definisi Asrama Mahasiswa / Dormitory
Asrama adalah suatu tempat penginapan yang ditujukan untuk anggota
suatu kelompok, umumnya murid-murid sekolah.
(www.id.wikipedia.org)
Asrama adalah rumah pemondokan (murid-murid,pegawai,dsb)
(Kamus Umum Bahasa Indonesia)
Mahasiswa adalah pelajar perguruan tinggi
(Kamus Umum Bahasa Indonesia)
Dormitory typically refers in the United States to sleeping quarters or entire
buildings primarily providing sleeping and residential quarters for large
numbers of people, often boarding school, college or university students. The
U.K. equivalent for universities is Hall of residence, although "dormitory" is
still used for schools.
13
Terjemahan :
Asrama pada umumnya di Amerika Serikat adalah sebuah tempat tinggal
khusus untuk tiga bulan atau seluruh bangunan yang diutamakan
menyediakan tempat tidur dan hunian selama tiga bulan dalam jumlah yang
besar, seringnya untuk sekolah asrama, sekolah tinggi, atau mahasiswa
sebuah universitas. Inggris menyetarakan untuk universitas yaitu aula tempat
tinggal (hall of residence), sekalipun “dormitory’ masih digunakan untuk
sekolah.
(www.wikipedia.org)
Maka definisi Asrama Mahasiswa / Dormitory adalah suatu tempat
penginapan / pemondokan yang ditujukan untuk mahasiswa suatu perguruan
tinggi untuk jangka waktu tertentu yang cukup lama. dan biasanya
mempunyai keterkaitan dengan suatu instansi pendidikan.
II.1.2. Fungsi Asrama
Ada beberapa hal umum yang sebenarnya bisa sangat penting menjadi
pertimbangan dalam membangun sebuah asrama. Yang pertama secara
umum fungsi asrama sama dengan fungsi rumah. Asrama berfungsi untuk
tempat berlindung dan tempat tinggal tetapi bersifat sementara. Yang kedua
adalah aspek ekonomi dan sosial dimana dari segi ekonomi asrama berfungsi
14
sebagai alternative hunian yang turut membantu perekonomian seseorang
karena cenderung lebih murah daripada hotel atau pun losmen. Dari segi
sosial Asrama juga bisa berfungsi sebagai penampungan sekaligus tempat
bersosialisasi. Dengan kata lain bisa dibilang bahwa asrama adalah tempat
hidup sementara bagi seseorang.
II.1.3 Bentuk – Bentuk Asrama
Karena asrama juga merupakan pengembangan dari rumah maka
jenis - jenis asrama kita dapat samakan dengan jenis - jenis rumah.
Berdasarkan undang – undang perumahan jenis – jenis rumah terbagi atas,
• Rumah tunggal
• Rumah koprol/gandeng
• Rumah deret
• Rumah susun
• Rumah maissonette
II.1.4 Pengelompokan Asrama
Berdasarkan kepemilikannya asrama dibagi menjadi
• Asrama mahasiswa di perguruan tinggi
• Asrama mahasiswa bersubsidi
15
‐ Subsidi sebagian
‐ Subsidi seluruhnya
• Asrama Mahasiswa Komersial
Berdasarkan Fungsi dan tujuannya asrama dibagi menjadi
• Asrama Fungsional
Tempat pemondokan yang sudah direncanakan untuk menampung /
sebagai tempat tinggal orang-orang tertentu dan memiliki kemampuan
tampung yang cukup besar biasanya mempunyai organisasi dengan
system pengelolaan yang jelas
• Asrama Non Asrama
Tempat pemondokan yang tidak direncanakan untuk menampung /
sebagai tempat tinggal orang-orang tertentu dan tidak memiliki kapasitas
tampung yang besar
Berdasarkan Pengelolanya asrama dibagi menjadi
• Asrama yang dikelola oleh instansi / kesatuan tertentu.
ciri – cirinya yaitu harga sewa yang relatif lebih murah, fasilitas yang
disediakan sangat sederhana, perawatan dan pengelolaan kurang.
Contohnya : asrama buruh, asrama polisi
• Asrama yang dikelola badan usaha / yayasan
memiliki system pengelolaan yang memadai dan fasilitas yang relatif
cukup
• Asrama yang dikelola swasta dan bersifat komersial
16
- Memiliki harga sewa cukup tinggi sesuai harga pasar
- Sistem pengelolaan memadai dan bangunan terawat dengan baik
- Fasilitas disesuaikan dengan kondisi dan tingkat sewa
II.2 Tinjauan Khusus
II.2.1 Tinjauan Khusus Terhadap Topik dan Tema
1. Pengertian Sustainable
Menurut www.wikipedia.org Sustainable berasal dari kata ‘Sustain’ yang
berarti menopang, menyokong, menahan, atau meneruskan. Dengan arti lain
‘Sustainable’ sendiri berarti berkelanjutan. Maksud dari Kata - kata
‘Sustainable’ itu sendiri yakni mempertahankan sesuatu yang sudah ada
entah dengan kita merubah karakter sesuatu yang diubah itu ataupun tidak.
Dari segi design dan Arsitektur sustainable design (biasa disamakan dengan
‘green design’, ‘ecodesign’, atau ‘design for environment’) ialah seni
merancang/mendesain bangunan atau objek fisik lainnya dengan mengacu
kepada prinsip - prinsip ekonomi, sosial, dan ramah lingkungan.
Jangkauannya dari hal-hal berskala mikro seperti mendesign sesuatu yang
biasa kita pergunakan sehari-hari (seperti piring, kertas, kursi,dll) sampai
pada skala makro seperti design bangunan dan tata kota, bahkan sampai
design permukaan fisik bumi.(Yang kemudian menjadi tren dalam lingkup
17
arsitektur, arsitektur lansekap, struktur, design grafis, design industri, design
interior, sampai fashion design)
Terdapat beberapa cara untuk menggambarkan sebuah desain berkelanjutan.
Salah satu proses pendekatannya menekankan pada penggunaan istilah “4-
R”, yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (daur
ulang), dan regenerate (memperbaharui). Arah dan tujuan dari ‘sustainable’
design itu sendiri yakni menciptakan tempat, produk, dan pelayanan dengan
mengurangi bahkan sebisa mungkin tidak menggunakan sumber daya yang
tidak dapat di perbaharui, meminimalkan dampak buruk bagi lingkungan,
dan menganjurkan masyarakat agar menggunakan bahan - bahan yang alami.
Dalam buku Sustainable Housing : principle and Practice, Hillary Armstrong
berkata Sustainable Housing should ensure a better quality of life, not just
now but for the future generations as well. It should combine protection of
the environment, sensible use of natural resources, economic growth, and
social progress
Terjemahan :
Pembangunan Perumahan berkelanjutan mesti menjamin kualitas kehidupan
yang lebih baik, tidak hanya sekarang tetapi untuk generasi yang akan dating
juga. Pembangunan itu mesti mengkombinasikan perlindungan terhadap
lingkungan, peka terhadap sumber daya alami, pertumbuhan ekonomi, dan
perkembangan social.
18
‘Sustainable design’ sering kali dilihat sebagai ‘alat’ yang penting untuk
mewujudkan ‘sustainability’ itu sendiri. ‘Sustainable design’ adalah sebuah
reaksi terhadap krisis lingkungan di dunia, dimana kita lihat banyak sekali
polusi udara yang berdampak menjadi efek rumah kaca dan pada akhirnya
menyebabkan pemanasan global. beberapa contoh yang lain yakni
pertumbuhan ekonomi dan populasi manusia, sumber daya alam yang
menipis, perusakan ekosistem dan berkurangnya pembaharuan sumber daya
alam.
‘Green Design’ memikirkan cara bagaimana mengurangi atau
menghilangkan dampak ini tetapi tetap memperhatikan kualitas hidup
dengan berhati-hati dalam mengambil tindakan dan dengan design yang
cerdas untuk menggunakan produk yang tidak berbahaya bagi lingkungan.
Sebelumnya gerakan untuk penggunaan ‘sustainable design’ sudah di
pelopori oleh E.F Schumaker dengan menerbitkan buku Small is Beautiful
pada tahun 1973.
Sustainable Architecture
The World Congress of Architect di Chicago, Amerika Serikat menyatakan
sebagai berikut, Berkelanjutan (sustainability) berarti memenuhi keperluan
generasi masa kini tanpa harus berkompromi dengan kemampuan generasi
masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
19
(Norbert Lechner, Heating Cooling, Lighting, p17)
Menurut Probo Hindarto, Sustainable architecture atau dalam bahasa
Indonesianya adalah arsitektur berkelanjutan, adalah sebuah konsep
terapan dalam bidang arsitektur untuk mendukung konsep berkelanjutan,
yaitu konsep mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama,
yang dikaitkan dengan umur potensi vital sumber daya alam dan lingkungan
ekologis manusia, seperti sistem iklim planet, sistem pertanian, industri,
kehutanan, dan tentu saja arsitektur.
(www.astudio.id.or.id)
Kerusakan alam akibat eksploitasi sumber daya alam telah mencapai taraf
pengrusakan secara global , sehingga lambat tetapi pasti, bumi akan semakin
kehilangan potensinya untuk mendukung kehidupan manusia, akibat dari
berbagai eksploitasi terhadap alam tersebut. Sustainable Architecture
berusaha untuk mengurangi dampak-dampak buruk bagi lingkungan selama
proses pembuatan komponen-komponen bangunan, saat pembuatan struktur
dan pada saat perawatan gedung.
Desain ini mencoba menekankan efisiensi pemakaian sistem pendingin dan
penghangat udara, energi alternatif seperti cahaya matahari, memakai
kembali atau mendaur ulang material bangunan. memakai air hujan untuk
menyiram tanaman dan mencuci, dsb.
20
2. Prinsip Sustainable Design
Beberapa prinsip dalam penerapan sustainable design secara umum yakni,
Small is beautiful
Tren yang berkembang akhir-akhir ini mengarah pada rumah mewah yang
luas. Hal ini mungkin sesuai dengan pemikiran dan ego manusia untuk
membelinya, tetapi hal itu tidak sesuai dengan gaya hidup sustainable.
Rumah yang luas menghabiskan banyak energi untuk mendinginkan atau
pun menghangatkan ruangan didalamnya.Energi ini berasal dari bahan bakar
fosil yang menyebabkan menipisnya sumber daya alam dan turut berperan
menyumbang emisi gas rumah kaca dan polutan ke udara. Tempat tinggal
seharusnya sesuai ukurannya dengan kebutuhan penghuni dan aktivitas
didalamnya. Kunci tinggal di rumah yang kecil yakni penggunaan ruang
yang efisien, menata ruang dengan baik, dan mempunyai hasrat untuk terus
merawat tempat tinggal itu sendiri.
Be Efficient Energy
Ada banyak cara dalam mempertahankan bahan bakar fosil agar tidak
habis.Diantaranya yakni dengan menggunakan energi dari angin, matahari,
atau air sebagai pembangkit listrik. Seperti di Eropa mereka memanfaatkan
tenaga dari angin yang menggerakan baling-baling kincir angin mereka, lalu
adanya Wind tunnel di Jerman yang juga memanfaatkan energi angin. Lalu
memanfaatkan tenaga air terjun untuk menggerakan turbin dan
menghasilkan listrik.
21
Conserve Water
Banyak orang yang tidak sadar bahwa dalam sehari mereka bisa
menghabiskan bergalon-galon air bersih untuk hal yang tidak terlalu penting.
Tetapi bila datang musim kemarau dan kekeringan mereka baru menyadari
pentingnya air. Apalagi sekarang sudah banyak pembangunan di lereng-
lereng gunung yang menyebabkan tidak terserapnya air dengan baik. Hal ini
dapat diatasi dengan kita mulai menjaga penggunaan air dan membuat
sumur-sumur resapan sebagai tempat menampung air.Sehingga bila terjadi
musim kemarau masyarakat masih bisa menikmati air bersih
Use Natural material
Kita dianjurkan menggunakan bahan-bahan yang alami agar dampak
terhadap lingkungan tidak terlalu buruk. Banyak orang yang sangat ingin
tempat tinggalnya sempurna, memakai barang serba mahal dan
membutuhkan proses pengolahan yang lama. Mereka tidak tahu bahwa
proses pengolahan di pabrik ini turut menyumbang sebagian besar emisi
rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. maka sebaiknya kita
menggunakan material yang alami dan ramah lingkungan
Recycle Material
Apabila material yang bekas masih dalam kualitas baik maka sebainya Kita
dianjurkan menggunakan barang-barang tersebut terutama yang dapat didaur
ulang kembali agar sampah sisanya tidak terlalu menumpuk dan
menyebabkan polusi. Sehingga bumi dapat semakin ramah dan nyaman.
22
Built to last
Maksudnya disini kita dianjurkan agar membangun sesuatu yang tahan lama
kalau bisa sampai beberapa generasi. Agar tidak mudah digantikan dengan
yang baru sebaiknya kita membangun/menciptakan sesuatu yang kuat dan
maintenance nya mudah sehingga bangunan itu dapat bertahan dari waktu ke
waktu.Juga supaya tidak mudah digantikan sengan sesuatu yang serba’baru’
Share facilities
Kita disarankan agar membangun dan menggunakan fasilitas secara
bersama-sama. Misalnya toilet, tidak perlu di tiap kamar ada toiletnya satu
buah. Mungkin untuk tiap dua rumah kita dapat berbagi satu toilet dan kamar
mandi secara bersama-sama.
Sedangkan untuk penekanan dalam bidang arsitekturnya sendiri prinsip yang
digunakan lebih kepada penerapan pemanfaatan energi alami dalam
bangunan dan mengurangi penggunaan energi fosil semaksimal mungkin.
Sustainable landscape Architecture
Sustainable Landscape Architecture merupakan salah satu kategori dari
sustainable design yang terfokus dengan perencanaan dan design dari ruang
luar. Contohnya dengan Teknik merancang pola penanaman pohon untuk
menghalangi cahaya matahari langsung ke bangunan atau melindungi
bangunan dari angin, menggunakan material lokal, pembuatan kompos untuk
23
mengurangi sampah - sampah hijau, dan termasuk menanam tanaman yang
tahan pada musim kekeringan, dan membeli stok dari petani lokal untuk
mencegah penggunaan energi di sektor transportasi.
Pengertian Hemat energi
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, hemat berarti cermat, tidak boros,
seksama, dan teliti dalam menggunakan sesuatu, misalnya uang. Menurut
Buku Arsitektur Sadar Energi, energi adalah kemampuan untuk
mengerjakan sesuatu. Energi dapat ditemukan dalam beragam bentuk,
seperti energi kimia, energi listrik, energi cahaya, energi panas, energi
mekanik, dan energi nuklir. Menurut jenisnya energi terbagi menjadi dua
yaitu energi yang dapat diperbaharui (energi mahatari, angin,air, dan lain
lain) dan yang tidak dapat di perbaharui(listrik,nuklir,dan lain lain). Jadi
hemat energi dapat diartikan sebagai penggunaan energi secara cermat, tidak
boros, seksama, dan teliti.
Ketersediaan energi merupakan syarat pemenuhan kebutuhan dasar
manusia. Penghematan energi melalui rancangan bangunan mengarah pada
penghematan penggunaan listrik, baik bagi pendinginan udara, penerangan
buatan, maupun peralatan listrik lain. Dengan strategi perancangan tertentu,
bangunan dapat memodifikasi iklim luar yang tidak nyaman menjadi iklim
ruang yang nyaman tanpa banyak mengonsumsi energi listrik. Kebutuhan
24
energi per kapita dan nasional dapat ditekan jika secara nasional bangunan
dirancang dengan konsep hemat energi.
Menurut Derek Taylor dalam buku sustainable Housing : principle &
Practice , Perancangan bangunan hemat energi dapat dilakukan dengan dua
cara: secara pasif dan aktif.
Perancangan pasif
merupakan cara penghematan energi melalui pemanfaatan energi matahari
secara pasif, yaitu tanpa mengonversikan energi matahari menjadi energi
listrik. Rancangan pasif lebih mengandalkan kemampuan arsitek bagaimana
rancangan bangunan dengan sendirinya mampu “mengantisipasi”
permasalahan iklim luar.
Perancangan pasif di wilayah tropis basah seperti Indonesia umumnya
dilakukan untuk mengupayakan bagaimana pemanasan bangunan karena
radiasi matahari dapat dicegah, tanpa harus mengorbankan kebutuhan
penerangan alami. Sinar matahari yang terdiri atas cahaya dan panas hanya
akan dimanfaatkan komponen cahayanya dan menepis panasnya.
Strategi perancangan bangunan secara pasif di Indonesia bisa dijumpai
terutama pada bangunan lama karya Silaban: Masjid Istiqal dan Bank
Indonesia; karya Sujudi: Kedutaan Prancis di Jakarta dan Gedung
Departemen Pendidikan Nasional Pusat; serta sebagian besar bangunan
25
kolonial karya arsitek-arsitek Belanda. Meskipun demikian, beberapa
bangunan modern di Jakarta juga tampak diselesaikan dengan konsep
perancangan pasif, seperti halnya Gedung S Widjojo dan Wisma Dharmala
Sakti, keduanya terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.
Pada era modern ini perancangan pasif juga dapat diterapkan dengan
mengunakan ‘Secondary Skin’ atau ‘Double skin façade’.
Peancangan aktif:
solar sel
Dalam rancangan aktif, energi matahari dikonversi menjadi energi listrik sel
solar, kemudian energi listrik inilah yang digunakan memenuhi kebutuhan
bangunan. Dalam perancangan secara aktif, secara simultan arsitek juga
harus menerapkan strategi perancangan secara pasif. Tanpa penerapan
strategi perancangan pasif, penggunaan energi dalam bangunan akan tetap
tinggi apabila tingkat kenyamanan termal dan visual harus dicapai.
Strategi perancangan aktif dalam bangunan dengan sel solar belum dijumpai
di Indonesia saat ini. Penggunaan sel solar masih terbatas pada kebutuhan
terbatas bagi penerangan di desa-desa terpencil Indonesia.
Salah satu bangunan yang dianggap paling berhasil menerapkan teknik
perancangan pasif dan aktif secara simultan dan sangat berhasil dalam
mengeksploitasi penggunaan sel solar adalah bangunan paviliun Inggris
26
(British pavillion). Bangunan ini dirancang Nicholas Grimshaw & Partner,
arsitek yang juga merancang Waterloo International Railway Station yang
menghubungkan Inggris dengan Perancis melalui jalur bawah laut. Paviliun
Inggris ini dibangun di kompleks Expo 1992 di kota Seville, Spanyol,
sebagai perwujudan hasil sayembara tahun 1989 yang dimenangi arsitek
tersebut.
Konsep desain yang dapat meminimalkan penggunaan energi listrik,
misalnya, dapat digolongkan sebagai konsep sustainable dalam energi, yang
dapat diintegrasikan dengan konsep penggunaan sumber cahaya matahari
secara maksimal untuk penerangan, penghawaan alami, pemanasan air untuk
kebutuhan domestik, dan sebagainya.
‐ Memanfaatkan sinar matahari untuk pencahayaan alami secara
maksimal pada siang hari, untuk mengurangi penggunaan energi listrik.
‐ Memanfaatkan penghawaan alami sebagai ganti pengkondisian udara
buatan (air conditioner). Menggunakan ventilasi dan bukaan,
penghawaan silang, dan cara-cara inovatif lainnya.
‐ Memanfaatkan air hujan dalam cara-cara inovatif untuk menampung
dan mengolah air hujan untuk keperluan domestik.
‐ Konsep efisiensi penggunaan energi seperti pencahayaan dan
penghawaan alami merupakan konsep spesifik untuk wilayah dengan
iklim tropis
27
Misalnya rumah karya Adi Purnomo yang sebagian besar menggunakan
bukaan yang besar. Ia memanfaatkan air sebagai penghambat panas pada
bangunan dengan membuat kolam dan taman dilantai 2 dan selain itu dia
menggunakan material daur ulang dari bata bekas yang disusun membentuk
shading berupa rak tanaman di lantai dasar.
Gambar 2. 1. 2. 1 Rumah Cilandak
28
Gambar 2. 1. 2. 2 Shading berupa Tempat Tanaman dari Bahan Daur Ulang
II. 2. 2. Tinjauan Khusus Terhadap Peraturan Bangunan
Berdasarkan Undang-Undang No.28 tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung, ada beberapa persyaratan teknis yang harus dipenuhi
dalam hal perencanaan dan perancangan sebuah gedung. Persyaratan
tersebut antara lain :
• Bangunan gedung yang dibangun di atas, dan/atau di bawah tanah, air,
dan/atau prasarana dan sarana umum tidak boleh mengganggu
keseimbangan lingkungan, fungsi lindung kawasan, dan/atau fungsi
prasarana dan sarana umum yang bersangkutan.
• Persyaratan jumlah lantai maksimum bangunan gedung atau bagian
29
bangunan gedung yang dibangun di bawah permukaan tanah harus
mempertimbangkan keamanan, kesehatan, dan daya dukung lingkungan
yang dipersyaratkan.
• Persyaratan jarak bebas bangunan gedung atau bagian bangunan gedung
yang dibangun di bawah permukaan tanah harus mempertimbangkan
batas-batas lokasi, keamanan, dan tidak mengganggu fungsi utilitas kota,
serta pelaksanaan pembangunannya.
• Persyaratan tata ruang dalam bangunan harus memperhatikan fungsi
ruang, arsitektur bangunan gedung, dan keandalan bangunan gedung.
• Persyaratan keseimbangan, keserasian, dan keselarasan bangunan gedung
dengan lingkungannya harus mempertimbangkan terciptanya ruang luar
bangunan gedung, ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras
dengan lingkungannya.
• Bangunan gedung tempat tinggal, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan
bangunan pelayanan umum lainnya harus mempunyai bukaan untuk
ventilasi dan pencahayaan alami.
• Penggunaan bahan bangunan gedung harus aman bagi kesehatan
pengguna bangunan gedung dan tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan.
• Bangunan gedung yang bertingkat harus menyediakan tangga yang
menghubungkan lantai yang satu dengan yang lainnya dengan
mempertimbangkan kemudahan, keamanan, keselamatan, dan kesehatan
pengguna.
30
• Bangunan gedung untuk parkir harus menyediakan ram dengan
kemiringan tertentu dan/atau sarana akses vertikal lainnya dengan
mempertimbangkan kemudahan dan keamanan pengguna sesuai standar
teknis yang berlaku.
• Penyediaan akses evakuasi harus dapat dicapai dengan mudah dan
dilengkapi dengan petunjuk arah yang jelas.
• Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang cacat dan lanjut
usia termasuk penyediaan fasilitas aksesibilitas dan fasilitas lainnya
dalam bangunan gedung dan lingkungannya merupakan keharusan bagi
semua bangunan gedung, kecuali rumah tinggal.
II.2.3. Tinjauan Tapak
Data Tapak
Lokasi : Jalan Raya Kebun Jeruk, Palmerah, Jakarta Barat
Ukuran Lahan : + 9500 m2
KDB : 50 %
KLB : 4
GSB : Utara : 8 Meter
Barat : -
31
Timur : 4 meter
Selatan : 4 Meter
Ketinggian Max : 8 Lantai
Peta Lokasi :
Gambar 2.2.3.1 Lokasi Tapak
KEBAYORAN LAMA
SLIP
KEBON JERUK
MALL TAMAN ANGGREK
KAMPUS KIJANG
KAMPUS ANGGREK
KAMPUS SYAHDAN
32
Gambar 2. 2. 3. 2 Tampak Atas Lingkungan Tapak
Gambar 2. 2. 3. 3 Tampak Atas Tapak
KAMPUS ANGGRE
KAMPUS SYAHDA
33
Gambar 2. 2. 3. 4 Data Tapak
34
II.2.4 Studi Banding
Asrama UI (Depok)
Asrama IPB (Rusunawa)
Asrama ITB ( Bumi Ganesha)
Peruntukan Mahasiswa 2 tahun Pertama luar
Jabodetabek
Mahasiswa tahun pertama luar Pulau
Jawa
bebas
Kapasitas - 192 112
Fasilitas berupa Warnet, Fotokopi, Kantin,
R.Nonton, Laundry, aula dan Mini market
Mini market, parkir motor, laundry, kantin,
ranjang tingkat, lemari pakaian.
Ruang tamu, TV, lemari pakaian, ranjang tingkat,
ruang telepon, ruang serba guna, wartel, laundry,
parkir motor, kantin
Harga sewa
Rp 160.000(non AC), Rp 450.000,
Rp 800.000 / bulan
Rp 900.000/ tahun Rp 111.500 / Bulan
Transportasi Bus UI Ojek, Sepeda, motor Angkot, sepeda, motor
Letak Di dalam kompleks Kampus UI Di dalam kompleks Kampus IPB Di Luar kompleks kampus
35
Jumlah Level 4 4 4
Jam Malam - Pk.22.00 Pk 24.00
Sketsa
Layout
Elemen Hemat
Energi
Teritisan dengan sudut 30o Teritisan datar Penggunaan Krapyak
Tabel 2.2.4 Studi Banding Asrama Mahasiswa
Kesimpulan : Untuk mendukung kenyamanan thermal dan menghalangi sinar yang masuk serta mencegah tampiasnya air hujan
asrama UI dan IPB menggunakan teritisan sedangkan Asrama ITB menggunakan Krapyak. Yang dapat dipakai palam perancangan
Asrama Mahasiswa Bina Nusantara salah satunya dengan penggunaan Teritisan dan Krapyak sebagai secondary skin.
36
Studi Banding Bangunan Sustainable – Hemat Energi
Hongkong Bank – Norman Foster – Penerapan Rancangan Pasif
Bangunan berlantai 47 ini di katakana hemat energi karena bangunan ini menerapkan
perancangan pasif dalam pencahayaan alami. Hongkong bank ini ingin menghadirkan efek
‘celebration of daylight’ di atrium yang juga berfungsi sebagai Banking Entrance hall
dengan menerapkan konsep ‘skylighting’. Tetapi karena kedudukan atrium masih dibawah
lantai-lantai ruangan perkantoran, sehingga digunakan panel reflector – ‘Sunscoop’ yang
dipasang di eksternal bangunan maupun internal diatas atrium untuk memantulkan sinar
matahari kebawah atrium
Gambar 2.2.4.1 Eksternal Sunscoop Pada Bangunan
37
Eksternal Sunscoop
Ukuran eksternal sunscoop – panjang 30 meter, lebar 5 meter, dan tebal 1,5 meter. Terbagi
dalam 20 bagian yang tiap bagiannya terdiri dari 24 lempengan cermin yang posisinya
dipasang berdasarkan studi matahari sepanjang tahun dengan bantuan komputer.
Gambar 2.2.4.2 Posisi Eksternal Sunscoop
Gambar 2.2.4.3 Eksternal Sunscoop
38
Gambar 2.2.4.4 Proses analisa matahari menggunakan Komputer
Sunscoop ini pasif tidak digerakkan dengan pelacak matahari untuk menghindari biaya
yang mahal
Internal Sunscoop
Internal sunscoop berfungsi meneruskan pantulan sinar matahari dari cermiin-cermin
eksternal sunscoop ke atrium. Internal sunscoop juga terdiri dari lempengan cermin-cermin
yang dibuat dan diatur sedemikian posisinya agar sinar/cahaya matahari dapat mencapai
dengan tepat disekitar dan dasar atrium.
39
Gambar 2.2.4.5 Penerapan Aplikasi Internal Sunscoop
Gambar 2.2.4.6 Internal Sunscoop
40
Penerapan Penggunaan Secondary Skin
AA House – Budi Pradono Architect’s
Rumah yang terletak di Cipinang ini menggunakan Secondary Skin untuk bagian fasade
yang terbuat dari kayu yang disusun sedemikian rupa yang bertujuan untuk menghalangi
panas matahari sore karena rumah ini menghadap bagian barat. Selain untuk alasan
fungsional Secondary skin ini juga berguna sebagai elemen estetik karena menghasilkan
pola bayangan yang menarik.
Gambar 2.2.4.7 Secondary Skin pada AA House
41
Gambar 2.2.4.8 Bagian dalam Secondary Skin pada AA House
State Street Village – Chicago
Asrama IIT yang di rancang oleh Helmut Jahn ini menggunakan shading sebagai skin
fasade yang juga bertujuan menghalangi sinar matahari yang dating dari arah barat. Selain
itu kulit bangunannya juga berfungsi sebagai elemen estetik dan taman yang terletak di
tengah juga dapat berfungsi sebagai ruang komunal diwaktu siang.
42
Gambar 2.2.4.9 Fasade State Treet Village yang menggunakan shading
Gambar 2.2.4.9 Fasade State Treet Village sebagai penghalang sinar matahari
43
British Pavillion – Penerapan Perancangan Aktif
Bangunan ini dirancang dengan pertimbangan iklim setempat, yaitu suhu udara musim
panas saat Expo dilangsungkan dapat mencapai 45 derajat Celsius, serta meminimalkan
penggunaan energi yang mengemisi karbondioksida.
Beberapa strategi rancangan yang digunakan mengantisipasi kondisi udara ini adalah
pertama, menggunakan tabir air pada dinding timur yang berfungsi sebagai filter radiasi
matahari pagi untuk pendingin bangunan tanpa menghilangkan potensi penerangan alami
pagi hari. Tabir air dijatuhkan dari dinding bagian atas bangunan mengalir di seluruh
dinding kaca sepanjang 65 meter ke kolam di dasar bangunan.
Aliran air sebagai tabir dinding kaca berfungsi untuk pendinginan permukaan kaca itu
sendiri serta menurunkan suhu lingkungan di sekitar bangunan secara evaporatif.
Kelembaban udara pada kawasan ini relatif rendah, sekitar 50-70 persen.
Dinding kaca terbuat dari bahan yang 20 persennya merupakan komponen keramik dan
berfungsi mengurangi panas matahari tanpa mengorbankan cahaya yang masuk ke dalam
bangunan. Penggunaan tabir air pada dinding timur ini mampu menurunkan suhu udara di
dalamnya hingga 10 derajat Celsius.
44
Gambar 2.2.4.7 British Pavilion
Sisi barat dinding bangunan dilapis kontainer berisi air yang berfungsi sebagai penyerap
panas matahari sore. Panas yang diserap kontainer mengurangi pemanasan bangunan siang
dan sore hari. Selanjutnya kontainer akan menghangatkan bangunan pada malam hari (suhu
udara luar malam hari cenderung rendah di bawah batas nyaman). Air panas dalam
kontainer ini juga dimanfaatkan bagi keperluan pengguna bangunan.
Dinding bangunan sisi selatan diberi lembaran semitransparan yang diperkuat dengan
konstruksi baja. Selain sebagai elemen estetika yang mencitrakan layar kapal yang menjadi
simbol kejayaan Inggris di laut, juga berfungsi mengurangi radiasi panas sisi selatan.
Sejumlah 1.040 panel sel solar di bagian atap bangunan yang - membentuk semacam
deretan layar kapal dan mampu menghasilkan 46kW daya listrik digunakan untuk sebagian
besar keperluan listrik bangunan. Konstruksi panel sel solar ini diletakkan sedemikian rupa
sehingga dapat melindungi atap terhadap radiasi matahari dari sisi selatan. Paviliun Inggris
ini menggunakan energi listrik sekitar 24 persen lebih rendah daripada energi yang
seharusnya digunakan bangunan yang dirancang tanpa strategi semacam ini