bab 2 landasan teori 2.1 teori umum 2.1.1 pengertian...
TRANSCRIPT
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Pengertian Sistem dan Analisa Sistem
Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang saling berhubungan
atau berinteraksi ke arah pencapaian tujuan dengan menerima input dan
menghasilkan output di dalam sebuah proses transformasi atau perubahan yang
terorganisir (O’Brien, 2003, p8).
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan
sekumpulan elemen yang saling terintegrasi dan terkait untuk mencapai tujuan
tertentu melalui penerimaan input, proses transformasi dan menghasilkan
output.
Analisa Sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang
menguraikan sebuah sistem menjadi bagian – bagian komponen dengan tujuan
mempelajari seberapa bagus bagian – bagian komponen tersebut bekerja dan
berinteraksi untuk meraih tujuan mereka (Whitten, 2004, p176) .
8
2.1.2 RAD Model
Rapid Application Development (RAD) adalah sebuah pengembangan
perangkat lunak proses model yang menekankan siklus perkembangan yang
sangat pendek. Model RAD adalah adaptasi dari model sekuensial linear dimana
perkembangan pesat dicapai dengan menggunakan konstruksi berbasis
komponen (Pressman, 2001, p32).
2.1.3 Pengertian Data, Informasi, dan Basis Data
Menurut O’Brien dan Marakas (1997, p24), Data adalah kumpulan fakta
atau penelitian mentah yang umumnya berupa fenomena fisik atau transaksi
bisnis.
Informasi adalah data yang telah diproses aatu diatur kembali menjadi
sebuah bentuk yang lebih berarti bagi seseorang (Whitten, 2004, p27).
Informasi dibetuk dari kombinasi – kombinasi data yang diharapkan memiliki
arti bagi penerimanya dan menurut O’Brien dan Marakas (1997, p24),
Informasi adalah data yang telah dikonversi menjadi sebuah konteks yang
memiliki arti dan berguna bagi end user tertentu.
Menurut Connolly dan Begg (2010, p15), basis data adalah sekumpulan
data dan deskripsi data yang berhubungan secara logis yang digunakan
bersamaan, dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi sebuah organisasi,
selain itu terdapat pengertian bahwa basis data adalah sebuah koleksi
9
penyimpanan data yang terhubung yang sering digunakan mengurangi
pengulangan dan menurut skemanya (Inmon, 2002, p3).
2.1.4 Database Management System (DBMS)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p16), DBMS adalah sistem software
yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan
mengontrol akses basis data.
2.1.4.1 Komponen DBMS
1. Hardware ( perangkat keras )
Dalam menjalankan aplikasi dan DBMS diperlukan perangkat
keras. Perangkat keras yang dibutuhkan dapat berupa single
personal computer, single mainframe, dan komputer jaringan
berupa server.
2. Software ( perangkat lunak)
Komponen perangkat lunak meliputi DBMS software dan
program aplikasi berserta Sistem Operasi (OS), termasuk perangkat
lunak tentang jaringan bila DBMS digunakan dalam jaringan seperti
LAN.
3. Data
Data merupakan komponen utama terpenting dari DBMS
khususnya sudut pandang dari end user mengenai data. Data
berperan sebagai jembatan penghubung antara komponen mesin dan
komponen manusia.
10
4. Prosedur
Prosedur berupa panduan dan instruksi dalam membuat
rancangan dan penggunaan basis data. Pengguna sistem dan staf
yang mengelola dan menggunakan basis data membutuhkan
prosedur dalam menjalankan sistem basis data itu sendiri.
Proses di dalam basis data dapat berupa :
• Login ke dalam basis data, penggunaan fasilitas DBMS
• Cara menjalankan dan memberhentikan DBMS
• Membuat salinan basis data
• Memeriksa hardware dan software yang sedang berjalan
• Mengubah struktur basis data
• Meningkatkan kinerja atau membuat arsip data pada secondary
storage.
5. People
Komponen terkahir dari DBMS adalah people atau manuasia.
Ada empat tipe people yang berpartisipasi dalam lingkungan
DBMS yaitu :
• Data Administration
Data Administrator (DA) bertanggung jawab untuk
mengatur sumber data yang mencakup perencanaan basis data,
pengembangan dan pemeliharaan, kebijakan dan prosedur, serta
perancangan konseptual dan logikal dari basis data.
11
• Database Administration
Database Administrator bertanggung jawab terhadap
realisasi fisik dari basis data yang mencakup perancangan fisikal
dan implementasi, keamanan dan pengaturan integritas,
pemeliharaan sistem operasional dan memastikan kepuasan user
terhadap performa aplikasi.
• Desainer database (logikal dan fisikal)
Ada 2 tipe dari database designer yaitu logical dataset
designer yang berkonsentrasi pada identifikasi data, hubungan
antar data, dan batasan dari data yang disimpan dalam basis
data. Physical database designer memutuskan bagaimana
perancangan logikal dari basis data yang diubah menjadi basis
data fisikal.
• Programer application
Programmer Aplication bertanggung jawab dalam
mengimplementasikan program aplikasi yang menyediakan
fungsi – fungsi yang dibutuhkan oleh end – user.
• End users
End – users merupakan client dari basis data yang telah
dirancang, diimplementasikan, dan di pelihara untuk
menyediakan kebutuhan informasi.
12
2.1.4.2 Fungsi DBMS
Menurut Date (2000, p43), fungsi DBMS adalah sebagai berikut :
1. Data Definition Language (DDL)
DDL merupakan suatu bahasa yang memperbolehkan seorang
DBA atau user untuk mendeskripsikan dan memberi nama suatu
entitas, atribut dan relasi data yang diminta oleh aplikasi, juga
integritas dan batasan keamanan datanya.
2. Data Manipulation Language (DML)
DML merupakan bahasa yang menyediakan satu set operasi
untuk mendukung pengoperasian manipulasi data dasar pada basis
data. Pengoperasian data yang akan dimanipulasi pada umumnya
meliputi :
• Penambahan data baru ke dalam basis data.
• Modifikasi data yang disimpan dalam basis data.
• Pengembalian data yang terdapat dalam basis data.
• Penghapusan data dari basis data.
3. Data Security and Integrity
DBMS harus dapat memeriksa security dan integrity data yang
didefinisikan oleh DBA.
4. Data Recovery and Concurrency
• DBMS harus dapat menangani kegagalan – kegagalan
pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan
sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.
13
• DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren
yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari
satu pemakai pada saat yang bersamaan.
5. Data Dictionary
DBMS harus menyediakan data dictionary.
6. Data Performance
DBMs harus menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien
mungkin.
2.1.4.3 Keuntungan dan Kerugian DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2010, p26), keuntungan dari
DBMS adalah :
1. Pengaturan redudansi data
Pendekatan basis data mencoba untuk menghilangkan
redundansi dengan mengintegrasikan file sehingga penggandaan
data yang sama tidak disimpan. Tetapi, pendekatan basis data tidak
menghilangkan redundansi sepenuhnya, tetapi mengendalikan
jumlah redundansi basis data.
2. Konsistensi data
Dengan menghilangkan atau mengendalikan redundansi, kita
mengurangi resiko terjadinya ketidakkonsistenan data.
14
3. Menyediakan lebih banyak informasi dengan jumlah data sama
Biasanya, file dimiliki oleh orang atau departemen yang
menggunakannya. Padahal seharusnya basis data dimiliki oleh
seluruh organisasi dan dapat digunakan bersama oleh pengguna
yang berhak menggunakan file tersebut.
4. Sharing of data
5. Meningkatkan integritas data
Integritas basis data mengacu pada validitas dan konsistensi
data yang disimpan. Integritas biasanya menunjukkan batasan-
batasan, yaitu aturan-aturan konsistensi yang tidak boleh dilanggar
dalam basis data. Batasan-batasan dapat diterapkan pada data atau
pada relasi antar data. Integrasi memungkinkan DBA untuk
mendefinisikan, dan DBMS menerapkan batasan integitas
6. Meningkatkan keamanan data
Keamanan basis data adalah perlindungan basis data dari
pengguna yang tidak berhak. Tanpa langkah-langkah pengamanan
yang tepat, integrasi membuat data menjadi lebih rawan.
Pengaksesan dari pengguna yang dibolehkan dapat dibatasi oleh
operation type (retrieval, insert, update, delete).
7. Meningkatkan standard
Peningkatan integrasi memungkinkan DBA untuk
mendefinisikan dan menerapkan standarisasi. Hal ini dapat
mencakup standarisasi departemen, organisasi, nasional, dan juga
standar internasional, seperti format data untuk memfasilitasi
15
pertukaran data antar sistem, konvensi penamaan, standarisasi
dokumentasi, prosedur update, dan aturan pengaksesan.
8. Skala ekonomi
Menggabungkan seluruh data operasional organisasi ke dalam
satu basis data, dan membuat serangkaian aplikasi yang bekerja
pada satu sumber data ini, dapat menghemat biaya. Dalam kasus ini,
anggaran yang biasanya dialokasikan tiap depatemen untuk
mengembangkan dan merawat sistem berbasis file agar dapat
digabungkan.
9. Menyeimbangkan kebutuhan – kebutuhan yang saling bertabrakan
Penyeimbangan kebutuhan yang saling bertabrakan dilakukan
agar DBMS dapat berfungsi dengan lebih baik dan tidak terjadi
kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan.
10. Meningkatkan akses dan respon data
Sebagai hasil dari integrasi, data yang melewati batasan
departemen dapat langsung diakses oleh pengguna. Banyak DBMS
menyediakan fas ilitas query atau pembuat laporan yang
memungkinkan pengguna untuk menanyakan pertanyaan khusus
dan untuk mendapatkan informasi secara cepat dari terminalnya,
tanpa membutuhkan programmer untuk membuat program yang
menghasilkan informasi dari basis data.
16
11. Meningkatkan produktivitas
DBMS menyediakan banyak fungsi-fungsi standar yang
biasanya programmer harus tulis di aplikasi berbasis file.
Perlengkapan dari fungsi-fungsi ini memungkinkan programmer
untuk berkonsentrasi pada fungsi-fungsi khusus yang dibutuhkan
oleh pengguna tanpa harus khawatir tentang detail implementasi.
Hasilnya meningkatkan produktifitas programmer dan mengurangi
waktu pengembangan (yang berhubungan dengan penghematan
biaya).
12. Meningkatkan pemeliharaan melalui data independence
DBMS memisahkan data dengan aplikasi, sehingga membuat
aplikasi tidak harus terpengaruh oleh perubahan data.
13. Meningkatkan Concurrency
Bila dua atau lebih pengguna dapat mengakses file yang sama
secara bersamaan, kemungkinan pengaksesan tersebut akan saling
mempengaruhi, mengakibatkan hilangnya informasi dan integritas.
Banyak DBMS mengelola pengaksesan secara bersamaan pada
basis data dan memastikan masalah di atas tidak terjadi.
14. Meningkatkan layanan backup dan recovery
Banyak sistem berbasis file melakukan pengamanan data
terhadap gangguan pada sistem atau program aplikasi oleh
pengguna. Caranya adalah dengan membuat backup data.
Sebaliknya, DBMS menyediakan fasilitas untuk meminimalisas i
pemrosesan yang hilang akibat kegagalan.
17
Menurut Connolly dan Begg (2010, p29), kerugian DBMS adalah:
1. Kompleksitas
2. Ukuran
3. Biaya dan DBMS
4. Biaya tambahan perangkat keras
5. Biaya Konversi
6. Performa
7. Pengaruh kegagalan yang lebih tinggi
2.1.5 Database Application Lifecycle
Untuk merancang aplikasi sistem basis data, diperlukan tahapan –
tahapan terstruktur yang haru diikuti. Tahapan tersebut dinamakan Siklus Hidup
Basis Data (Database Application Lifecycle). Menurut Connolly dan Beg (2010,
p 314), aplikasi basis data dianalisis dan dirancang dalam tahapan – tahapan
berikut ini:
18
Gambar 2.1 Database Application Lifecycle
(sumber : Connolly dan Begg, 2010, p314)
19
Menurut Connolly dan Begg (2010, p 313), tahapan aktivitas sistem yang
berhubungan dengan Database Application Lifecycle antara lain :
1. Database Planning
Database planning atau perencanaan basis data adalah perencanaan
bagaimana tahapan – tahapan dari siklus hidup basis data dapat
direalisasikan dengan cara yang efisien dan efektif. (Connolly dan Begg,
2010, p313)
Database planning mencakup cara pengumpulan data, format data,
dokumentasi yang diperlukan, cara membuat desain, dan implementasi.
Perencanaan basis data terintegrasi dengan keseluruhan strategi sistem
informasi organisasi.
2. System Definition
System definition atau definisi sistem bertujuan untuk mendeskripsikan
batasan dan ruang lingkup aplikasi basis data serta user view. User view
menjelaskan tentang apa saja yang dibutuhkan sistem basis data dilihat
dari sudut pandang seseorang dalam perannya di pekerjaan seperti seorang
Manager atau Supervisor. (Connolly dan Begg, 2010, p316)
3. Requirement Collection and Analysis
Analisis dan pengumpulan kebutuhan merupakan proses
mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang organisasi yang akan
didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan infromasi tersebut
untuk mengidentifikasikan kebutuhan user terhadap sistem yang baru.
(Connolly dan Begg, 2010, p313)
20
Dalam pengumpulan kebutuhan informasi untuk pembuatan basis data,
digunakan teknik yang disebut Fact Finding Technique. Ada lima Fact
Finding Technique yang umum digunakan (Connolly dan Begg, 2010, p
344) yaitu:
• Evaluasi dokumen
• Wawancara
• Observasi jalannya kegiatan pada organisasi
• Penelitian
• Kuisioner
4. Database Design
Desain basis data adalah proses membuat desain yang akan
mendukung operasional dan tujuan perusahaan. (Connolly dan Begg,
2010, p320) Tiga fase dalam pembuatan desain basis data, yaitu:
• Conceptual Database Design
Proses pembentukan model yang berasal dari informasi yang
digunakan dalam perusahaan yang bersifat independen dari
keseluruhan aspek fisik. Model data tersebut merupakan sumber
informasi untuk fase desain logikal.
• Logical Database Design
Proses pembentukan model yang berasal dari informasi yang
digunakan dalam perusahaan yang berdasarkan model data tertentu,
namun independen terhadap DBMS tertentu dan aspek fisik lainnya.
21
Model data konseptual yang telah dibuat sebelumnya, diperbaiki dan
dipetakan kembali kedalam model data logikal.
• Physical Database Design
Proses yang menghasilkan deskripsi implementasi basis data
pada penyimpanan sekunder. Menggambarkan struktur penyimpanan
dan metode akses yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien
terhadap data.
5. DBMS Selection
Seleksi DBMS adalah kegiatan pemilihan DBMS yang akan
digunakan dalam pembuatan basis data. Pemilihan DBMS yang tepat
sangat mendukung aplikasi basis data.
6. Application Design
Desain aplikasi merupakan perancangan user interface dan
perancangan program aplikasi yang menggunakan dan melakukan proses
terhadap basis data. Desain basis data dan aplikasi dilakukan secara
paralel. (Connolly dan Begg, 2010, p329)
Ada dua aspek dari desain aplikasi yaitu:
• Transaction Design
Transaksi dapat diartikan sebagai rangkaian aksi yang dilakukan oleh
seorang user atau program aplikasi yang mengakses atau mengubah
isi dari basis data. (Connolly dan Begg, 2010, p330)
22
• User Interface Design Guidelines
Sebelum mengimplementasikan suatu form atau laporan, yang pertama
kali harus dilakukan adalah merancang desain layout. (Connolly dan
Beg, 2010, p331)
7. Prototyping
Prototyping adalah proses membangun model kerja dari aplikasi basis
data yang memperbolehkan perancang atau user untuk mengevaluasi hasil
akhir dari sistem. Tujuan dari prototype aplikasi basis data adalah untuk
memungkinkan user mengidentifikasikan keistimewaan sistem atau
kekurangannya. Tahapan ini bersifat optional. (Connolly dan Beg, 2010,
p333)
8. Implementation
Implementation merupakan realisasi fisik dari basis data dan desain
aplikasi yang dirancang sebelumnya. (Connolly dan Begg, 2010, p333)
9. Data Conversion and Loading
Data conversion and loading merupakan tahap pemindahan data yang
ada kedalam basis data yang baru dan mengkonversikan aplikasi yang ada
agar dapat menggunakan basis data yang baru. Tahapan ini dibutuhkan
ketika sistem basis data baru menggantikan yang lama. (Connolly dan
Begg, 2010, p334)
10. Testing
Testing adalah suatu proses eksekusi program aplikasi dengan tujuan
untuk menemukan kesalahan dengan skenario tes yang direncanakan dan
data yang sesungguhnya. (Connolly dan Begg, 2010, p334)
23
11. Operational Maintenance
Operational maintenance merupakan proses pengawasan dan
pemeliharaan sistem setelah instalasi. (Connolly dan Begg, 2010, p335)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p335) pada tahapan ini dilibatkan
beberapa aktivitas yaitu:
• Memantau kinerja sistem. Apabila performa sistem berada di bawah
level yang seharusnya, maka dibutuhkan reorganisasi basis data
• Memelihara dan meng-upgrade sistem basis data saat dibutuhkan.
2.1.6 Entity Relationship Modelling
1. Entity Type
Tipe entitas merupakan kumpulan objek – objek dengan sifat
(property) yang sama. (Connolly dan Begg, 2010, p372)
Ada 2 tipe entitas yaitu:
• Strong Entity: Keberadaannya tidak tergantung pada entitas lain
• Weak Entity : Keberadaannya tergantung kepada entitas lain
Physical Existence Staff Part Property Supplier Customer Product Conceptual Existance Viewing Sale Inspection Work Experience
Gambar 2.2 Entity Type
(Sumber : Connolly dan Begg, 2010, p374)
24
2. Relationship Type
Relationship Type adalah kumpulan keterhubungan yang
mempunyai arti antara tipe entitas yang ada. (Connolly dan Begg, 2010,
p374)
Gambar 2.3 Entity Type Pegawai dan Cabang
3. Attribute
Attribute merupakan sifat – sifat (property) dari sebuah entitas atau
tipe relationship. Attribute domain adalah himpunan nilai yang
diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut. (Connolly dan Begg, 2010,
p379)
Atribut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
• Simple Attribute
Simple attribute adalah attribute yang terdiri atas satu komponen
tunggal dengan keberadaan yang independen dan tidak dapat dibagi
menjadi bagian yang lebih kecil lagi. (Connolly dan Begg, 2010,
p379). Contohnya adalah NIM dan No KTP.
Nama Entitas
Pegawai Cabang
25
• Composite Attribute
Composite attribute adalah attribute yang terdiri dari beberapa
komponen dimana masing – masing komponen memiliki keberadaan
yang independen. (Connolly dan Begg, 2010, p380) Contohnya adalah
attribute alamat yang terdiri dari nama jalan, kota, dan kode pos.
• Single – Valued Attribute
Single – valued attribute adalah attribute yang mempunyai nilai
tunggal untuk setiap kejadian. (Connolly dan Begg, 2010, p380)
Contohnya dalah entitas branch memiliki satu nilai untuk attribute
branchNo untuk setiap kejadian.
• Multi – Valued Attribute
Multi - valued attribute adalah attribute yang mempunyai
beberapa nilai untuk setiap kejadian. (Connolly dan Begg, 2010, p380)
Contohnya adalah entitas branch memiliki beberapa nilai attribute
telpNo untuk setiap kejadian.
• Derived Attribute
Derived attribute adalah attribute yang memiliki nilai yang
dihasilkan dari satu atau beberapa attribute lainnya dan tidak harus
berasal dari satu entitas. (Connolly dan Begg, 2010, p380) Contohnya
lama pinjam dihasilkan dari perhitungan mulai pinjam dikurangi
tanggal pengembalian.
26
4. Keys
Menurut Connolly dan Begg (2010, p381) jenis – jenis key adalah
sebagai berikut:
• Candidate Key
Candidate key adalah jumlah minimal atribut – atribut yang dapat
mengidentifikasikan setiap kejadian atau record pada seriap tipe entitas
secara unik.
• Primary Key
Primary key adalah candidate key yang dipilih untuk
mengidentifikasikan setiap kejadian atau record dari suatu entitas
secara unik. Pemilihan primary key didasarkan pada panjang atribut,
jumlah minimal atribut yang diperlukan, dan keunikannya.
• Composite Key
Composite key adalah candidate key yang terdiri dari dua atau lebih
attribute.
27
2.1.7 Structural Constraint
Batasan utama pada relationship disebut multiplicity, yaitu jumlah atau
range dari kejadian yang mungkin terjadi pada suatu entitas yang terhubungan
ke satu kejadian dari entitas lain yang berhubungan melalui suatu relationship.
Hubungan yang paling umum adalah binary relationship yang terdiri atas :
• One to one (1: 1)
Manages →
1..1 0..1
Gambar 2.4 Binary Relationship one to one (1 : 1)
(Sumber : Connolly dan Begg, 2010, p386)
• One to many (1 : *)
Oversees →
0..1 0..*
Gambar 2.5 Binary Relationship one to many (1 : *)
(Sumber : Connolly dan Begg, 2010, p388)
Staff
StaffNo
Branch
BranchNo
Multiplicity
Staff
StaffNo
PropertyForRent
PropertyNo
28
• Many to many (* : *)
Advertises →
0..* 1..*
Gambar 2.6 Binary Relationship many to many (* : *)
(Sumber : Connolly dan Begg, 2010, p389)
2.1.8 Normalisasi
Menurut Connolly dan Begg (2010, p415), normalisasi adalah suatu
teknik yang menghasilkan satu set relasi dengan properti yang diinginkan dan
memberikan kebutuhan data organisasi. Beberapa bentuk proses normalisasi
menurut Connolly dan Begg (2010, p428 - p437) dapat dijelaskan sebagai
berikut:
• Unnormalized Form (UNF)
UNF merupakan suatu tabel yang berisikan satu atau lebih group yang
berulang. Membuat tabel unnormalized adalah dengan memindahkan data
dari sumber informasi.
• First Normal Form (1NF)
1NF merupakan sebuah relasi dimana setiap baris dan kolom berisikan
satu atau hanya satu nilai. Proses UNF ke 1NF :
1. Tentukan satu atau kumpulan atribut sebagai kunci untuk tabel
unnormalized.
NewsPaper
NewspaperName
PropertyForRent
PropertyNo
29
2. Identifikasikan group yang berulang dalam tabel unnormalized yang
berulang untuk kunci atribut.
3. Hapus group yang berulang dengan cara :
‐ Masukkan data yang semestinya kedalam kolom yang kosong pada
baris yang berisikan data yang berulang.
‐ Menggantikan data yang ada dengan menulis ulang dari kunci atribut
yang sesungguhnya kedalam relasi terpisah.
• Second Normal Form (2NF)
2NF merupakan sebuah relasi dalam 1NF dan setiap atribut non primary-
key bersifat fully-functionally dependent (konsep dimana A dan B
merupakan atribut dari sebuah relasi, B dikatan fully dependant terhadap A
jika B functionally dependant terhadap A tetapi tidak pada proper subset dari
A) pada primary key. Proses 1NF ke 2NF :
1. Identifikasikan primary key untuk relasi 1NF
2. Identifikasikan functional dependencies dalam relasi
3. Jika terdapat partial dependencies terhadap primary key, maka hapus
dengan menempatkan dalam relasi yang baru bersama dengan salinan
determinannya.
• Third Normal Form (3NF)
3NF adalah sebuah relasi dalam 1NF dan 2NF dimana tidak terdapat
atribut non-primary key yang bersifat transitively dependent pada primary
key. Proses 2NF ke 3NF :
1. Identifikasikan primary key untuk relasi 2NF
2. Identifikasikan functional dependencies dalam relasi
30
3. Jika terdapat transitive dependencies terhadap primary key, hapus
dengan menempatkannya dalam relasi yang baru bersama dengan
salinan determinannya.
2.1.9 Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Jones (1988, p185), data flow diagram atau digram alir data
adalah model atau alat yang digunakan untuk menggambarkan sistem sebagai
jaringan dari sekumpulan proses fungsional yang dihubungkan satu dengan
lainnya oleh suatu aliran data dan meneruskannya menjadi data. Ada tiga
tingkatan dalam diagram alir data yaitu:
• Diagram Konteks
Diagram konteks adalah tingkatan yang paling utama yang
menggambarkan ruang lingkup dari sistem yang digunakan. Diagram ini
hanya memiliki satu proses yang menggambarkan sistem secara
keseluruhan dan hubungan antar sistem dengan unit – unit diluar sistem
tersebut
• Diagram Nol
Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses – proses
dan aliran data yang terjadi didalam suatu sistem. Proses – proses ini dapat
dipecah menjadi proses – proses dan aliran data yang lebih terperinci,
31
• Diagram Rinci
Diagram rinci adalah diagram yang menggambarkan rincian proses
yang ada pada diagram nol dan rincian proses – proses ini dapat dipecah
menjai proses – proses yang lebih terperinci.
2.2.10 State Transition Diagram (STD)
Menurut Whitten (2004, p363), State Transition Diagram (STD)
digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi layar yang dapat terjadi
selama satu sesi pengguna.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia merupakan kemampuan terpadu dari daya
pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku sifatnya ditentukan oleh
keturunan dan lingkungan, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh
keinginan untuk memenuhi kepuasannnya (Hasibuan, 2003, p244)
Pengembangan sumber daya manusia adalah proses peningkatan
kuliatas manusia dan transformasi potensi manusia menjadi angkatan kerja
yang prduktif. Yang dalam identifikasinya yang lebih teknis, bahwa
pengembangan sumber daya manusia adalah sebuah proses dimana terjadi
kegianatan melengkapi kegiatan seseorang dengan pengalaman belajar yang
relevan guna pertumbuhan pribadi dan profesionalisme, baik melalui
kegiatan pendidikan formal maupun melalui jalur latihan kerja.
32
Sistem informasi perencanaan sumber daya manusia merupakan
sebuah meetode organisasi untuk mengumpulkan, memelihara, menganalisa,
dan melaporkan informasi tenaga kerja dan pekerjaannya. Manajer
perusahaan membutuhkan data yang akurat, relevan, dan terkini dalam
membuat suatu keputusan. Informasi yang disajikan harus sesuai dengan
kebutuhan manajemen untuk mengambil keputusan strategis maupun
operasional (Mangkunegara ,2003, p21).
2.2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah desain dari sistem formal
dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan yang efektif dan
efisien bakat manusia untuk mencapai tujuan organisasi. apakah perusahaan
besar dengan karyawan 10000 atau organisasi nirlaba kecil dengan 10
karyawan, karyawan harus dibayar, yang berarti suatu sistem kompensasi
yang sesuai dan hukum yang dibutuhkan. Karyawan juga harus direkrut,
dipilih, dilatih, dan dikelola. Masing-masing kegiatan membutuhkan
pemikiran dan pemahaman tentang apa yang akan bekerja dengan baik dan
apa yang tidak mungkin (Mathis dan Jackson, 2003, p4).
Aktifitas Manajemen Sumber Daya Manusia :
• Perencanaan dan analisa sumber daya manusia.
• Kesempatan kerja yang sama.
• Staff.
• Pengembangan sumber daya manusia.
33
• Kompensasi dan manfaat.
• Kesehatan,keselamatan dan keamanan.
• Karyawan dan pekerja/ relasi menejemen.
2.2.3 Terminologi bidang kepegawaian
2.2.3.1 Kepegawaian
Sistem kepegawaian adalah suatu sistem atau cara pengelolaan
dalam bidang kepegawaian yang menyangkut semua aspek yang ada
dalam sistem kepegawaian mulai dari cara penerimaan,
pengangkatan, kenaikan golongan, penggajian pegawai, dan
sebagainya. (Wursanto, 1988, p34)
2.2.3.2 Absensi
Menurut Jean dan Mary (1985, p14) banyak perusahaan
khawatir melihat angka absen yang tinggi. Dalam hal ini harus
diadakan catatan sederhana, dan beberapa catatan perorangan. Ini
akan menunjukan luasnya persoalan dengan alasan – alasannya
(misalnya sakit tanpa keterangan) dan pengaruhnya pada bagian atau
kategori karyawan (misalnya golongan yang sudah menikah).
2.2.3.3 Penggajian
Gaji adalah balas jasa yang dibayarkan secara periodic kepada
pegawai serta mempunyai jaminan yang pasti. Gaji insentif adalah
tambahan atas balas jasa yang diberikan kepada pegawai atas dasar
34
prestasi kerjanya. Selain itu, ada juga tambahan berupa tunjangan hari
raya, uang transport, dan uang pensiun.
2.2.3.4 Cuti
Cuti adalah ketidakhadiran sementara, dimana keadaan pegawai
tidak masuk kerja yang telah diberikan izin dalam jangka waktu
tertentu. Jenis cuti yang merupakan hak dari setiap pegawai yaitu :
• Cuti tahunan
• Izin kepentingan keluarga
• Cuti melahirkan
• Cuti menjalankan ibadah agama
• Cuti diluar tanggungan perusahaan
2.2.3.5 Pelatihan
Menurut Hasibuan (2003, p77), metode pelatihan harus
berdasarkan kepada kebutuhan pekerjaan tergantung pada berbagai
faktor, yaitu waktu, biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan dasar
peserta, latarbelakang peserta, dan lain – lain.
2.2.3.6 Penilaian Prestasi Kerja
Menurut Hasibuan (2003, p87) penilaian prestasi kerja adalah
kegiatan manajer mengevaluasi perilaku dan prestasi kerja pegawai,
serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Penilaian perilaku yaitu
penilaian kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerjasama, loyalitas,
dedikasi, dan partisipasi pegawai.
35
2.2.3.7 Pemutusan Kerja
Menurut Edwin B. Flippo (1994, p298) pemutusan kerja adalah
pemutusan hubungan kerja seorang pegawai dengan perusahaan.
Dengan pemutusan kerja ini, berarti berakhirnya keterikatan kerja
pegawai terhadap perusahaan tersebut.
Alasan pemutusan kerja meliputi :
• Undang – undang
• Keinginan perusahaan
• Keinginan pegawai
• Pensiun
• Kontrak kerja berakhir
• Kesehatan pegawai
• Meninggal dunia
• Peusahaan dilikuidasi
36
2.2.4 PHP
PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu degan HTML
untuk membuat halama web yang dinamis. Maksud dari server- side
scripting adalah sintak dan perintah – perintah yang diberikan akan
sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML.
Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa
pemograman dan HTML sebagai pembangun halaman web.ketika seorang
pengguna internet akan membuka suatu situs yang menggunakan fasilitas
server- side scripting PHP, maka terlebih dahulu server yang bersangkutan
akan memproses semua perintah PHP di server lalu mengirimkan hasilnya
dalam format HTML ke web browser pengguna internet tadi. Dengan
demikian seorang pengguna internet tidak dapat melihat kode program yang
ditulis dalam PHP sehingga keamanan dari halaman web menjadi lebih
terjamin (Sunarfrihanto, 2002, p23).
2.2.5 MySQL
MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa
Structured Query Language (SQL). MySQL dalam operasi client - server
melibatkan server daemon disisi server dan berbagai macam program serta
library yang berjalan disisi client. MySQL mampu menangani data yang
cukup besar. Perusahaan pengembang MySQL yaitu TcX, mengaku mampu
menyimpan data lebih dari 40 database, 10000 tabel, dan sekitar 7 juta baris,
total sekitar 100 GB data (Sunarfrihanto, 2002, p65).
37
2.2.6 Adobe Dreamweaver CS3
Dreamweaver adalah sebuah HTML editor professional yang
digunakan untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun
halaman web. Dreamweaver menyediakan tool – tool yang sangat berguna
dalam meningkatkan kemampuan dan pengalaman dalam proses pembuatan
web.
2.2.7 XAMPP
XAMPP adalah perangkat yang menggabungkan tiga apliakasi
kedalam satu paket yaitu Apache, MySQL, dan PHPMyAdmin. Dengan
menggunakan XAMPP pekerjaan akan sangat dimudahkan, karena dapat
menginstalasi dan mengkonfigurasi ketiga aplikasi tersebut sekaligus dan
dengan otomatis. (http://www.anneahira.com/xampp-adalah.htm).