bab 2 landasan teori 2.1 teori-teori umum 2.1.1 pengertian...

44
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian Basis-Data Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), basis-data adalah sekumpulan data-data yang dapat digunakan bersama-sama dan saling berhubungan secara logika, deskripsi dari data-data tersebut, dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh sebuah organisasai. Menurut Abdul Kadir (2004, p1), basis-data adalah suatu penyusunan data terstruktur yang disimpan dalam media pengingat(hard disk) yang tujuannya adalah agar data tersebut dapat diakses dengan mudah dan cepat. Berikut adalah keuntungan, kelemahan dan tujuan Basis-Data: Keuntungan Basis-Data: a. Data dapat digunakan secara bersama-sama. b. Data dapat distandarisasi. c. Mengurangi kerangkapan. d. Kemandirian data. e. Kemanan data dapat dijaga. f. Integritas data dapat dipertahankan. g. Menyediakan recovery.

Upload: hoangtruc

Post on 17-Aug-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-Teori Umum

2.1.1 Pengertian Basis-Data

Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), basis-data adalah sekumpulan data-data

yang dapat digunakan bersama-sama dan saling berhubungan secara logika,

deskripsi dari data-data tersebut, dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi

yang diperlukan oleh sebuah organisasai.

Menurut Abdul Kadir (2004, p1), basis-data adalah suatu penyusunan data

terstruktur yang disimpan dalam media pengingat(hard disk) yang tujuannya adalah

agar data tersebut dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Berikut adalah keuntungan, kelemahan dan tujuan Basis-Data:

Keuntungan Basis-Data:

a. Data dapat digunakan secara bersama-sama.

b. Data dapat distandarisasi.

c. Mengurangi kerangkapan.

d. Kemandirian data.

e. Kemanan data dapat dijaga.

f. Integritas data dapat dipertahankan.

g. Menyediakan recovery.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

9

h. Mencegah ketidakkonsistenan.

Kelemahan Basis-data:

a. Storage yang digunakan menjadi besar.

b. Dibutuhkan tenaga yang terampil dalam mengelola data.

c. Perangkat lunaknya mahal.

d. Kerusakan pada sistem basis-data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.

e. Terjadi deadlock.

Tujuan Basis-data:

a. Efisiensi meliputi speed, space dan accurancy.

b. Menangani data dalam jumlah besar.

c. Kebersamaan pemakaian (sharebilty).

d. Meniadakan duplikasi dan data yang tidak konsisten.

2.1.2 Database Management System

Menurut Connolly dan Begg (2005, p16), Database Management System

(DBMS) merupakan suatu piranti lunak yang membuat pemakai dapat

mendefinisikan, menciptakan, mengatur dan mengontrol akses ke dalam basis-data.

DBMS menyediakan beberapa fasilitas sebagai berikut:

• Data Definition Language (DDL)

Menurut Connolly dan Begg (2005,p40), Data Definition Language (DDL)

merupakan suatu bahasa yang memperbolehkan Data Base Administrator (DBA)

atau pemakai untuk mendefinisikan basis-data, menspesifikasikan tipe data, nama

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

10

entity, atribut dan hubungan yang diperlukan untuk mendukung suatu aplikasi,

bersama – sama dengan suatu manapun yang mempunyai batasan keamanan dan

constraint data untuk disimpan dalam basis-data.

• Data Manipulation Language (DML)

Menurut Connolly dan Begg (2005,p40), Data Manipulation Language

(DML) adalah suatu bahasa yang menyediakan kumpulan operasi – operasi

yang mendukung operasi basic data manipulation di dalam basis-data. Adapun

operasi – operasi yang meliputi Data Manipulation antara lain:

a. Penyisipan data baru ke dalam basis-data.

b. Modifikasi dari penyimpanan data ke dalam basis-data.

c. Perolehan data kembali ke dalam basis-data.

d. Penghapusan data dari basis-data.

Komponen Database Management System (DBMS) menurut Connolly dan

Begg (2005,p18) yaitu:

a. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan DBMS dan

aplikasi-aplikasi.

Contoh : Single personal computer, Single Mainframe, atau komputer

yang menggunakan jaringan.

b. Perangkat Lunak (Software)

Komponen perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak DBMS itu

sendiri dan program-program aplikasi, bersama dengan system operasi,

termasuk perangkat lunak jaringan jika DBMS menggunakan jaringan.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

11

Contoh : C, C++, Java, Visual Basic, COBOL.

c. Data

Data merupakan komponen yang paling penting dari DBMS, khususnya

dari sudut pandang pemakai akhir mengenai data.

d. Prosedur

Cara untuk menjalankan system, seperti bagaimana masuk kedalam

DBMS, memulai dan menghentikan DBMS, bagaimana membuat data

backup.

e. Manusia

Komponen terakhir adalah manusia yang terlibat dengan sistem,

termasuk didalamnya adalah Database Administrator(DBA), perancangan

database, pengembangan aplikasi dan pemakai akhir.

Menurut Connolly dan Begg (2005, p27), Database Management

System (DBMS) memiliki keuntungan dan kelemahan antara lain:

• Keuntungan DBMS:

a. Mengontrol penduplikasian data (Control of Data Redundancy)

Database menghilangkan data yang redundan dengan

menyatukan file-file, sehingga data yang ganda tidak akan disimpan.

b. Data yang konsisten (Data Consistency)

Dengan menghilangkan atau mengontrol data yang redundan,

sudah mengurangi resiko data yang tidak konsisten.

c. Informasi yang sama (More InformationFrom The Same Amount

Data)

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

12

Dengan menggunakan DBMS, data bisa didapatkan dari

beberapa sumber yang sama setelah data tersebut diintegrasikan.

d. Membagi data (Sharing of Data)

Database tidak lagi hanya dimiliki oleh departemen atau bagian

tertentu saja, tetapi database menjadi milik organisasi dan bisa di-

share oleh semua user.

e. Meningkatkan kesatuan data (Improve Data Integrity)

Kesatuan data menunjukan bahwa data yang disimpan adalah

valid dan konsisten.

f. Meningkatkan keamanan (Improve Security)

Keamanan melindungi database dari orang-orang yang tidak

mempunyai hak akses terhadap database tersebut.

g. Meningkatkan standar (Enforcement of Standarts)

Terdiri dari sebuah standar format data dari departemen,

organisasi nasional , maupun internasional sepert fasilitas perubahan

data , penamaan , dan peng-update-an prosedur.

h. Penghematan (Economy of Scale)

Penghematan biaya bisa dilakukan dengan menggabungkan

semua data operasional suatu organisasi ke dalam satu database, dan

membuat aplikasi yang bekerja dengan satu sumber data saja.

i. Menyeimbangkan kebutuhan masalah (Balance of Conflicting

Requirements)

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

13

DBA (Database Administrator) akan membuat keputusan

tentang rancangan dan penggunaan database secara operasional yang

menyediakan kebutuhan yang terbaik untuk seluruh organisasi.

j. Meningkatkan pengaksesan data (Improved Data Accessibility and

Responsiveness)

DBMS menyediakan query language atau report writers yang

memungkinkan user untuk bertanya tentang pertanyaan – pertanyaan

dan memperoleh informasi yang dibutuhkan tanpa melibatkan

programmers untuk mengambil informasi tersebut dalam database.

k. Meningkatkan produktifitas (Increase Productivity)

DBMS dapat menyederhanakan pengembangan dari suatu

aplikasi database sehingga dapat meningkatkan produktivitas

programmer dan mengurangi waktu pengembangan.

l. Meningkatkan pemeliharaan data independen (Improve Maintenance

Independents)

DBMS memisahkan deskripsi database dari program aplikasi,

sehingga program aplikasi tidak dapat mengubah database.

m. Meningkatkan ketepatan (Increase Concurrency)

Seringkali lebih dari satu user sering mengakses file yang sama,

dengan adanya DBMS ketepatan database akan diatur.

n. Meningkatkan backup dan perbaikan ( Improve Backup and Recovery

Services )

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

14

File-based system menyediakan batasan- batasan terhadap user

untuk menjaga data dari kesalahan sistem komputer atau program

aplikasi. Jika terjadi kesalahan, backup akan di-restore dan pekerjaan

setelah backup akan dihilangkan.

• Kelemahan DBMS:

a. Kompleks (Complexity)

DBMS merupakan bagian dari software yang sangat kompleks.

Kesalahan terhadap pengertian sistem akan mengakibatkan

rancangan keputusan yang buruk pada suatu organisasi.

b. Ukuran (Size)

Kompleksitas dan banyaknya kegunaan dari DBMS

menjadikannya software yang sangat besar , sehingga memerlukan

tempat penyimpanan data yang besar dan membutuhkan memory

yang cukup agar berjalan secara efisien.

c. Biaya (Cost)

Biaya yang dikeluarkan untuk DBMS sangat bervariasi ,

tergantung dari lingkungan dan kegunaan yang disediakan oleh DBM

tersebut.

d. Biaya tambahan untuk perangkat keras (Additional Hardware Costs)

Kebutuhan tempat penyimpanan data untuk DBMS dan

database mungkin mengharuskan pembelian tempat penyimpanan

data tambahan. Lagipula , untuk mendapatkan kinerja yang

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

15

diharapkan , mungkin dibutuhkan pembelian additional hardware

yang lebih menunjang.

e. Biaya konversi (Cost of Conversion)

Dalam suatu situasi tertentu , biaya untuk DBMS dan perangkat

keras tambahan dapat menjadi tidak penting dibanding dengan biaya

konversi dari aplikasi yang sudah ada agar dapat berjalan di DBMS

dan perankat keras yang baru.

f. Performa (Performance)

File-based system biasanya dibuat untuk aplikasi tertentu ,

seperti invoicing. Sebagai hasilnya , performa yang didapat biasanya

sangat bagus. Bagaimanapun , DBMS dibuat untuk menjadi lebih

umum, agar dapat menangani banyak aplikasi daripada satu saja.

Efeknya adalah beberapa aplikasi tidak berjalan secepat yang

diharapkan.

g. Kemungkinan gagal yang lebih tinggi (Higher Impact of Failure)

Pemusatan dari sumberdaya meningkatkan kerentanan

sistem.Karena semua user dan aplikasi bergantung pada ketersediaan

dari DBMS, kegagalan dari salah satu komponen dapat membuat

operasi berhenti.

2.1.3 Database System Development Lifecyle

Berikut ini merupakan diagram tahap-tahap siklus hidup aplikasi basis-data,

antara lain:

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

16

Gambar 2. 1 Database Life Cycle

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

17

2.1.3.1 Database Planning

Database Planning merupakan aktivitas-aktivitas manajemen yang

memungkinkan tahap-tahap dalam aplikasi basis-data direalisasikan se-efisien dan

se-efektif mungkin. Database Planning harus diintegrasikan dengan keseluruhan

sistem informasi suatu organisasi. Ada 3 (tiga) persoalan pokok yang terlibat dalam

perumusan suatu strategi sistem informasi:

• Identifikasi rencana dan tujuan perusahaan dengan penentuan kebutuhan sistem

informasi.

• Evaluasi sistem informasi yang sedang berjalan untuk menentukan kelebihan

dan kekurangan yang ada.

• Penilaian terhadap peluang IT apakah mampu menghasilkan keuntungan yang

kompetitif.

Tahap awal yang penting dalam perencanaan basis-data adalah menentukan

dengan jelas mission statement untuk proyek basis-data. Mission Statement ini

menentukan tujuan utama aplikasi basis-data. Mission Statement membantu

menjelaskan tujuan proyek basis-data dan menyediakan cara yang lebih jelas untuk

menciptakan suatu basis-data yang efektif dan efisien. Tahap selanjutnya adalah

mission objective. Setiap mission objective harus mengidentifikasi tugas-tugas

tertentu yang akan didukung basis-data.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

18

2.1.3.2 System Definition

System Definition menggambarkan ruang lingkup dan batasan-batasan

aplikasi basis-data dan user views gambaran pengguna) utama. User Views

menentukan apa yang dibutuhkan oleh aplikasi basis-data dari perspektif peranan

pekerjaan tertentu (seperti Manager atau Supervisor) atau area aplikasi perusahaan

(seperti marketing, personnel, atau stock control).

2.1.3.3 Requirements Collection And Analysis

Merupakan proses pengumpulan dan analisis informasi bagian dari

perusahaan yang akan didukung oleh aplikasi basis-data, dan penggunaan informasi

untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pengguna dari sistem yang baru.

Tahap ini melibatkan pengumpulan dan analisis informasi tentang bagian-bagian

perusahaan yang akan disajikan oleh basis-data. Informasi yang diperoleh dari setiap

pengguna antara lain:

• Deskripsi data yang digunakan dan dihasilkan.

• Rincian bagaimana data digunakan dan dihasilkan.

• Kebutuhan tambahan lainnya untuk aplikasi basis-data yang baru.

Informasi ini kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi kebutuhan-

kebutuhan yang akan disertakan dalam aplikasi basis-data yang baru. Ada 3 (tiga)

pendekatan utama untuk pengaturan kebutuhan aplikasi basis-data dengan multiple

user views, antara lain:

• Pendekatan centralized

Kebutuhan-kebutuhan untuk setiap user view digabung dalam suatu

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

19

kumpulan kebutuhan tunggal untuk aplikasi basis-data baru.

• Pendekatan view integration

Kebutuhan-kebutuhan untuk setiap user view digunakan untuk

membangun sebuah data model yang terpisah untuk merepresentasikan pengguna

itu sendiri. Hasil dari data model akan digabung pada tahap perancangan basis-

data.

• Kombinasi antara keduanya.

2.1.3.4 Database Design

Merupakan proses pembuatan suatu rancangan untuk basis-data yang akan

mendukung operasi dan objektif perusahaan. Ada 2 (dua) pendekatan perancangan

basis-data:

• Bottom-up

Pendekatan ini dimulai dari tingkat paling dasar dari atribut (yakni

properti dari entiti dan hubungan relasional) dimana melalui analisis gabungan

antara atribut-atribut, dikelompokkan ke dalam relasi-relasi yang

merepresentasikan tipe-tipe entity dan hubungan antara entiti. Pendekatan ini

lebih cocok untuk perancangan basis-data yang sederhana dengan jumlah atribut

yang relatif kecil.

• Top-down

Pendekatan ini dimulai dari pengembangan data model yang terdiri dari

beberapa hubungan relasional dan entiti tingkat tinggi.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

20

Tahap-tahap dalam perancangan basis-data:

• Perancangan Konseptual.

• Perancangan Logikal.

• Perancangan Fisikal.

2.1.3.5 DBMS Selection

Merupakan pemilihan dari suatu DBMS yang tepat untuk mendukung

aplikasi basis-data. Tahap-tahap pemilihan DBMS:

• Menentukan istilah referensi studi Istilah referensi untuk pemilihan DBMS sudah

ditetapkan, penetapan objektif dan ruang lingkup studi, dan tugas-tugas yang harus

dilakukan.

• Membuat daftar sementara 2 (dua) atau 3 (tiga) produk Kriteria yang

dipertimbangkan untuk menjadi kritis agar implementasi dapat berjalan lancar

dapat digunakan untuk membuat daftar persiapan produk DBMS untuk evaluasi.

• Mengevaluasi produk

Fitur-fitur yang memungkinkan untuk evaluasi produk DBMS dikelompokkan

berdasarkan data definition, physical definition, accessibility, transaction

handling, utilities, development, dan fitur-fitur lainnya.

2.1.3.6 Application Design

Merupakan perancangan user interface dan program aplikasi yang

menggunakan dan memproses basis-data. Ada 2 (dua) aspek penting dalam

perancangan aplikasi, yakni:

• Transaction Design (Perancangan Transaksi)

Transaksi merupakan sebuah aksi, atau serangkaian aksi yang dilakukan

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

21

oleh seorang pengguna atau program aplikasi yang mengakses atau mengubah isi

dari basis-data. Tujuan dari perancangan transaksi adalah untuk menetapkan dan

mendokumentasikan karakteristik tingkat tinggi dari transaksi yang dibutuhkan

pada basis-data, yang termasuk:

1. Data yang digunakan dalam transaksi.

2. Karakteristik fungsional dari transaksi.

3. Keluaran dari transaksi.

4. Kepentingan pengguna.

5. Nilai yang diharapkan dari pemakaian.

Ada 3 (tiga) jenis transaksi, yaitu:

1. Retrieval transactions, digunakan untuk mendapatkan kembali data untuk

ditampilkan di layar atau dalam laporan.

2. Update transactions, digunakan untuk menambah data, menghapus data lama,

atau memodifikasi data yang ada dalam basis-data.

3. Mixed Transactions, melibatkan retrieval dan update data atau kombinasi

antara keduanya.

• User Interface Design (Perancangan Antarmuka)

Sebelum mengimplementasikansuatu form atau laporan, ada perlunya

merancang layout (tampilan) terlebih dahulu.

2.1.3.7 Prototyping ( Optional )

Merupakan pembuatan suatu model pekerjaan dari aplikasi basis-data. Suatu

prototype adalah model yang bekerja yang tidak mempunyai semua fitur-fitur yang

diperlukan atau menyediakan semua fungsionaliti dari sistem terakhir. Tujuan utama

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

22

dari pengembangan suatu aplikasi basis-data prototype adalah memungkinkan

pengguna menggunakan prototype tersebut untuk menentukan fitur-fitur dari sistem

yang bekerja dengan baik, dan jika mungkin mengusulkan peningkatan atau bahkan

fitur-fitur baru pada aplikasi basis-data. Ada 2 (dua) strategi prototyping pada zaman

sekarang :

• Requirements prototyping, menggunakan suatu prototype untuk menentukan

kebutuhan-kebutuhan dari aplikasi basis-data yang diusulkan dan suatu waktu

kebutuhan-kebutuhan tersebut lengkap prototype dibuang.

• Evolutionary prototyping, digunakan untuk tujuan yang sama, perbedaan yang

penting adalah bahwa prototype tidak dibuang tetapi dengan perkembangan yang

lebih jauh menjadi aplikasi basis-data yang berjalan.

2.1.3.8 Implementation

Merupakan realisasi fisik dari perancangan basis-data dan aplikasi.

Implementasi basis-data dicapai dengan menggunakan Data Definition Language

(DDL) dari DBMS yang dipilih atau graphical user interface (GUI), dimana

menyediakan fungsionaliti yang sama ketika menyembunyikan pernyataan DDL

tingkat-rendah. Pernyataan DDL tersebut digunakan untuk membuat struktur basis-

data dan file basis-data kosong.

2.1.3.9 Data Conversion And Loading

Merupakan pemindahan data yang ada ke dalam basis-data baru dan

merubah aplikasi yang ada untuk beroperasi ada basis-data yang baru. Langkah ini

diperlukan hanya ketika suatu sistem basis-data baru menimpa sistem yang lama.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

23

2.1.3.10 Testing

Merupakan proses pengeksekusian program aplikasi dengan maksud

pencarian kesalahan-kesalahan. Sebelum ditunjukkan secara langsung, aplikasi

basis-data yang baru dikembangkan seharusnya diuji sepenuhnya. Ini dicapai

dengan menggunakan strategi uji yang direncanakan secara hati-hati dan data yang

nyata sehingga keseluruhan proses uji diterima secara teliti dan metodis.

2.1.3.11 Operational Maintanance

Merupakan proses pengawasan dan pertahanan sistem berikut instalasi.

Pada langkah sebelumnya, aplikasi basis-data telah diimplementasikan dan diuji

sepenuhnya. sekarang sistem memasuki langkah perawatan, yang melibatkan

aktivitas- aktivitas berikut:

• Mengawasi kinerja sistem. Jika kinerja jatuh di bawah level yang dapat diterima,

perbaikan atau reorganisasi basis-data dibutuhkan.

• Mempertahankan dan meng-upgrade aplikasi basis-data (ketika dibutuhkan).

kebutuhan baru digabungkan ke dalam aplikasi basis-data melalui langkah

terdahulu dari siklus hidup.

2.1.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Jeffry L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman

(2004,p281), ERD adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk

menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang dideskripsi oleh

data tersebut.

Menurut Connolly dan Begg (2005, p330), ERD atau ER Modeling adalah

pendekatan top-down dari database design yang dimulai dari mengidentifikasi data

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

24

penting yang disebut entities dan relationhip antar data yang harus direpresentasikan

dalam sebuah model.

2.1.4.1 Entity Type

Tipe entity adalah kumpulan objek-objek dengan property yang sama yang

didefinisikan oleh perusahaan yang keberadaannya tidak tergantung.

Konsep dasar dari bentuk Entity Relationship adalah tipe entitas. Sebuah tipe

entitas memiliki keberadaan yang bebas dan bisa menjadi objek dengan keberadaan

fisik atau menjadi objek dengan keberadaan konseptual. Ini berarti perancang yang

berbeda mungkin mengidentifikasi entitas yang berbeda.

Entity Occurrence adalah objek dan tipe entitas yang dapat diidentifikasi

secara unik.

2.1.4.2 Relationship Type

Tipe relationship adalah sebuah gabungan yang mempunyai arti diantara

tipe-tipe entitas. Setiap tipe relationship diberi nama sesuai dengan fungsinya.

Relationship Occurrence adalah suatu gabungan yang dapat diidentifikasi secara

unik, yang meliputi suatu kejadian dari setiap tipe entitas yang berpartisipasi.

2.1.4.3 Attributes

Atribut adalah sifat dari sebuah entitas atau sebuah tipe relationship. Atribut

menyimpan nilai dari setiap entity occurrence dan mewakili bagian utama dari data

yang disimpan dalam basis-data. Attribute Domain adalah satuan nilai-nilai untuk

satu atau beberapa atribut. Setiap atribut yang dihubungkan dengan sebuah nilai

disebut domain. Domain mendefinisikan nilai-nilai yang dimiliki sebuah atribut dan

sama dengan konsep domain pada model relasional.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

25

Simple attribute adalah atribut yang terdiri dari satu komponen tunggal

dengan keberadaan yang bebas. Simple attribute tidak bisa dibagi lagi kedalam

komponen yang lebih kecil lagi, misalnya posisi dan gaji dari entitas pegawai.

Composite attribute adalah atribut yang terdiri dari banyak komponen

dengan sebuah keberadaan yang bebas. Contohnya atribut alamat dari kantor cabang

yang mengandung nilai (jalan,kota,kode pos) bisa dipecahkan menjadi atribut

sederhana jalan, kota dan kode pos.

Single value attribute adalah atribut yang memiliki nilai tunggal untuk

masing-masing kejadian dari entitas. Multi value attribute adalah atribut yang

memiliki banyak nlai untuk masing-masing kejadian dari entitas.

Derived attribute adalah atribut yang menggantikan sebuah nilai yang

diturunkan dari nilai sebuah atribut yang berhubungan, tidak perlu pada jenis entitas

yang sama.

2.1.4.4 Keys

Candidate key adalah kunci yang secara unik mengenali setiap kejadian di

dalam tipe entitas. Sebuah candidate key tidak boleh NULL. Sebuah entitas

mungkin punya lebih dari satu candidate key.

Primary key adalah candidate key yang dipilih sebagai kunci primer untuk

mengenali secara unik setiap occurrence dari sebuah tipe entity.

Pemilihan primary key untuk sebuah entitas adalah berdasarkan pada

pertimbangan panjang atribut, jumlah minimal dari kebutuhan atribut dan memenuhi

syarat unik. Candidate key yang tidak dipilh menjadi primary key disebut sebagai

alternative key.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

26

Composite key adalah Candidate key yang terdiri dari dua atribut atau lebih.

Foreign key adalah atribut pada satu relasi yang cocok pada candidate key dari

beberapa relasi.

2.1.4.5 Strong And Weak Entity Type

Tipe entitas yang kuat adalah tipe entitas yang keberadaannya tidak

bergantung pada tipe entitas lain. Karakterisitiknya adalah stiap kejadian entitasnya

secara unik mampu diidentifikasikan menggunakan atribut primary key pada

entitasnya.

Tipe entitas yang lemah adalah tipe entitas yang bergantung pada keberadaan

entitas lainnya. Karakterisitiknya adalah setiap kejadian entitas lainnya.

Karakterisitiknya adalah setiap kejadian entitas tidak bisa diidentifikasikan secara

unik hanya dengan menggunakan atribut yang bergantung pada entitasnya.

2.1.4.6 Structural Constraints

Tipe utama dari batasan hubungan di dalam relationship disebut multiplicity

adalah jumlah kemungkinan kejadian dari sebuah entitas yang mungkin

berhubungan ke sebuah kejadian tunggal dari sebuah entitas yang tergabung melalui

sebuah hubungan khusus.

Hubungan Binary secara umum dibedakan menjadi:

a. Derajat hubungan one to one (1 : 1)

Derajat hubungan antar entitas 1 : 1 terjadi bila tiap anggota entity Staff

hanya boleh berpasangan dengan satu anggota dari Branch. Sebaliknya, tiap

anggota dari entitas Branch hanya boleh berpasangan dengan satu anggota dari

entitas Satff.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

27

b. Derajat hubungan one to many (1 : *)

Derajat hubungan ini terjadi bila tiap anggota entitas Staff boleh

berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas. PropertyForRent hanya

boleh berpasangan dengan satu anggota entitas Staff.

c. Derajat hubungan many to many (* : *)

Derajat hubungan antar entitas ini terjadi bila tiap anggota entitas

newspaper boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas

PropertyForRent. Sebaliknya anggota entitas PropertyForRent boleh juga

berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas newspaper.

Multiplicity adalah angka kemungkinan kejadian suatu entitas dalam

hubungan n-ary ketika nilai yang lain (n - 1) ditetapkan. Pada umumnya multiplicity

untuk hubungan n-ary memiliki angka potensial dari entitas kejadian dalam

hubungan ketika nilai (n - 1) telah ditetapkan untuk tipe-tipe entitas yang

berpartisipasi.

2.1.5 Normalisasi

Menurut Connolly dan Begg (2005, p388), normalisasi adalah teknik untuk

mengorganisasikan data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai

di dalam organisasi.

Tujuan dari normalisasi adalah untuk mengidentifikasi kumpulan relasi yang

sesuai yang mendukang keperluan data dari sebuah perusahaan.

Karakteristik dari kumpulan relasi yang sesuai:

a. Jumlah minimal dari atribut yang diperlukan untuk mendukung keperluan data

dari sebuah perusahaan.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

28

b. Atribut dengan hubungan logikal yang dekat (digambarkan sebagai

ketergantungan fungnsional) ditemukan pada relasi yang sama.

c. Minimal redudansi dengan setiap atribut dipresentasikan dengan hanya satu kali

dengan pengecualian yang penting dari atribut yang membentuk semua atau

bagian dari foreign key, yang perlu untuk penggabungan dari relasi yang

berhubungan.

Secara umumnya normalisasi dibagi menjadi tingkatan-tingkatan, yaitu

bentuk normal pertama(1NF) berdasarkan penghilangan repeating group, bentuk

normal kedua(2NF) berdasarkan pada ketergantungan fungsional, bentuk normal

ketiga(3NF) yang berdasarkan pada ketergantungan transitif. BCNF (Boy-Codd

Normal Form) yang merupakan penguatan bentuk normal ketiga, bentuk normal

keempat (4NF) yang berdasarkan nilai jamak (multi value depedency) dan bentuk

normal kelima(5NF) yang disebut juga project-joint normal form(PJNF).

2.1.5.1 Bentuk Normal Pertama (First Normal / 1NF)

Menurut Connlly dan Begg (2005, p403), Unnormalized form (UNF) adlah

sebuah table yang mengandung lebih dari satu bagian yang berulang (repeating

group). Bentuk normal pertama adalah sebuah hubungan di mana irisan

(intersection) dari setiap baris dan kolom hanya mengandung satu nilai. Untuk

mengubah table UNF ke dalam bentuk normal pertanma (1NF) harus

mengidentifikasi dan menghilangkan bagian yang berulang (repeting group) pada

table. Sebuh repeating group adalah sebuah atribut atau kumpulan pada suatu table

yang memiliki lebih dari suatu nilai (multile) untuk sebuah occurance tunggal dari

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

29

kunci (key) atributnya yang ditunjuk dalam table. Ada dua pendekatan umum untuk

menghilangkan repeating group pada table UNF, antara lain :

a. Pendekatan pertama, menghilangkan repeating group dengan memasukkan data

yang berlebihan ke dalam kolom dan baris kosong. Sehingga hasil dari tabel

nantinya hanya mengandung nilai atomic (tunggal).

b. Pendekatan kedua, menghilangkan repeating group dengan menempatkan data

yang berlebihan, lalu meng-copy atribut kunci yang asli ke salam sebuah relasi

yang terpisah.

Kedua pendekatan ini benar, tetapi pendekatan kedua awalnya akan

menghasilkan relasi yang paling sedikit karena sifatnya yang terus mengurangu

redudansi. Jika menggunakan pendekatan pertama, relasi pada 1NF akan menjadi

buruk, selama langkah normalisasi berikutnya menghasilkan relasi yang sama yang

dihasilkan oleh pendekatan kedua. Akan tetapi hasil dari normalisasi bentuk pertama

masih bisa menyebabkan update anomalies, sehingga diperlukan normalisasi ke

tahapan selanjutnya yang dinamakan bentuk kedua (2NF).

2.1.5.2 Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2NF)

Menurut Connolly dan Begg (2005,p407), bentuk normal kedua adalah

berdasar pada konsep ketergantungan fungsional penuh (full functional depedency).

Full functional dependency dinyatakan dengan contoh berikut; jika A dan B adalah

atribut dari suatu relasi dan B dikatakan fungsional ketergantungan penuh (fully

functional depedency) terhadap A, jika B adalah secara fungsional bergantung pada

A, tetapi B bukan merupakan himpunan bagian dari A. Jelasnya bentuk normal

kedua adalah sebuah relasi di dalam bentuk normal kedua adalah sebuah relasi di

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

30

dalam bentuk normal pertama dan setiap atribut yang bukan primary key adalah

secara fungsional tergantung pada primary key. Proses normalisasi dari relasi 1NF

ke 2NF melibatjan penghilangan dari bagian yang ketergantungan.

2.1.5.3 Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / 3NF)

Menurut Connoly and Begg (2005,p408) bentuk normal ketiga adalah

berdasarkan pada konsep peralihan ketergantungan (transitive depedency).

Transitive dependency adalah sebuah kondisi dimana A, B dan C adalah atribut dari

sebuah relasi. Jika A → B dan B → C, maka C adalah secara transitif bergantung

pada A melewati B (menyatakan bahwa A tidak secara fungsional bergantung pada

B atau C). Pada bentuk normal ketiga, sebuah relasi pada bentuk normal pertama

dan kedua dan dimana tidak ada atribut non-primary key secara transitif bergantung

pada primary key. Proses normalisasi dari relasi 2NF ke 3NF melibatkan

penghilangan akan ketergantungan transitif.

2.1.6 Database Design Methodology

Menurut Connoly dan Begg (2005,p349), metodologi desain adalah sebuah

struktur yang membutuhkan prosedur, teknik, peralatan, dan dokumentasi untuk

mendukung dan memfasilitasi proses sebuah design.

2.1.6.1 Desain Konseptual (Conseptual Design Database)

Menurut Connoly dan Begg (2005,p439), desain database konseptual adalah

proses pembangunan modl informasi yang digunakan dalam sebuah perusahaan,

bebeas dari semua pertimabangan fisik lainnya.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

31

2.1.6.2 Desain Logikal (Logical Design Database)

Menurut Connoly dan Begg (2005,p439), desain database logical adalah

proses pembangunan model informasi yang digunakan dalam perusahaan

berdasarkan model data yang spesifik, tetapi bebas dari DBMS khusus dan

pertimbangan fisik lainnya.

2.1.6.3 Desain Fisikal (Physical Design Database)

Menurut Connoly dan Begg (2005,p439), desain database fisikal adalah

proses pembuatan model informasi dari sebuah database dalam secondary storage,

yang menjelaskan hubungan dasar, organisasi file, dan indeks yang digunakan untuk

mengakses data secara efektif, dan semua integrity constraint beserta keamanannya.

2.1.7 SQL

Menurut Abdul Kadir (2002,p11), SQL (Structured Query Language) adalah

bahasa permintaan terstruktur yang telah distandarkan untuk semua program

pengakses basis-data relasional.

Structured Query Language (SQL) digunakan untuk berkomunikasi dengan

basis-data. Berdasarakan ANSI (American National Standards Institute) SQL

menjadi bahasa standar untuk berhubungan dengan DBMS. Perintah-perintah SQL

digunakan untuk berbagai macam tujuan seperti mengubah data, menghapus data

atau manambah data pada basis-data. Banyak DBMS yang menggunakan perintah-

perintah SQL diantaranya adalah Oracle, Sybase, Ingres, MySQL dan lain-lain SQL

dapat mengeksekusi query terhadaap suatu basis-data, dapat mengambil data dari

suatu basis-data, dapat menambahkan data ke dalam suatu basis-data, meghapus

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

32

data pada suatu basis-data, dan dapat melakukan update terhadap data pada basis-

data.

2.1.8 MySQL

Menurut Janet Valade (2007,p12), MySQL adalah RDBMS yang cepat,

mudah digunakan dan digunakan di banyak website.Dari awal pengembang MySQL

memfokuskan RDBMS ini pada kecepatan, dengan mementingkan kecepatan

pengembang mengurangi sejumlah fitur dibanding kompetitornya seperti Oracle dan

Sybase.Meskipun begitu, MySQL mempunyai semua fitur standar yang dibutuhkan

Database Developer.MySQL lebih mudah diinstall,digunakan dan dari sisi harga

yang lebih murah dari kompetitornya juga menjadi kelebihan MySQL dibanding

RDBMS lainnya.

MySQL memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

a. MySQL adalah suatu Relational Database Management System (RDBMS)

Suatu relational database menyimpan data di dalam tabel terpisah, bukannya

meletakkan semua data di dalam satu gudang besar. Ini menambahkan kecepatan

dan fleksibilitas.

b. MySQL bersifat Open Source

Open Source berarti dimungkinkan seseorang untuk menggunakan dan

memodifikasi perangkat lunak ini sesuai dengan kebutuhan. Siapapun dapat

men-download software MySQL dari internet dan menggunakannya tanpa

membayar apapun. MySQL memiliki GPL (General Public License) untuk

menerangkan apa yang anda boleh dan tidak boleh lakukan atas software ini.

c. MySQL mendukung bahasa SQL (Structured Query Language).

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

33

d. Performa dan kehandalan yang tinggi.

e. Mudah digunakan.

f. Dukungan gratis.

g. Cross-platform.

2.1.9 Web Server Dan Web Browser

Menurut Connoly dan Begg (2005,p948) internet terdiri jaringan computer

yang dapat bertindak sebagai server yang berfungsi untuk memberi informasi dan

client biasanya disebut browsers, yang meminta informasi. Beberapa contoh dari

web server adalah APACHE dan Internet Information Server (IIS) .

Berbagai jenis web browser seperti Microsoft Internet Explorer, Netscape

Navigator , Opera, dan lain-lain, berkomunikasi melalui jaringan dengan web server

menggunakan HTTP. Browser akan mengirim permintaan kepada server untuk

meminta dokumen tertentu atau layanan lain yang disediakan oleh server. Server

memberikan dokumen atau layanan jika tersedia juga dengan menggunakan

protokol HTTP.

2.1.10 HTML

Menurut Abdul Kadir (2004,p12) HTML (Hypertext Markup Language)

merupakan standar informasi yang berbasis hypertext yang dipakai pada web.

Berdasarkan standar inilah web browser dapat memahami isi suatu dokumen yang

berasal dari web server.

Halaman web adalah sebuah dokumen HTML, artinya untuk menulis sebuah

halaman web digunakan HTML (Hypertext Markup Language), yaitu sebuah bahasa

yang menggunakan tanda-tanda tertentu (disebut sebagai tag) untuk menyatakan

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

34

kode-kode yang harus ditafsirkan oleh browser agar halaman tersebut dapat

ditampilkan secara benar. HTML terdiri dari tag-tag yang mempunyai fungsi dan

kegunaan masing-masing. Tag adalah kode yang berada di antara tanda ”<” dan ”>”.

Bentuk umum dari suatu tag adalah: <nama tag> teks</nama tag>. Tag-tag tersebut

ditulis secara berpasangan. Saat program browser menampilkan suatu halaman web,

browser tersebut akan mencari tag pembuka, kemudian menampilkan teks dengan

bentuk yang sesuai dengan definisi dari teks tersebut dan kemudian mencari tag

penutup sebagai batasannya. Tidak semua tag harus ditulis berpasangan karena ada

beberapa tag tertentu yang hanya perlu ditulis tunggal saja.

Dokumen HTML sebenarnya hanya berupa dokumen teks biasa (tujuannya

agar dapat dengan mudah dipindahkan-pindahkan antar berbagai platform), namun

kelebihannya dari dokumen yang lain adalah dengan HTML dapat dilakukan

penformatan teks, peletakan gambar, suara, elemen-elemen multimedia yang lain,

dan yang terpenting adalah hypertext berfungsi sebagai suatu penghubung

(hyperlink atau link) antara halaman web yang satu dengan halaman web yang

lainnya. Link inilah yang menjadi ciri khas dan sekaligus membentuk World Wide

Web yaitu jaringan halaman-halaman web yang saling terhubung satu sama lain.

Hypertext dalam HTML berarti bahwa user dapat menuju ke suatu tempat,

misal website atau halaman homepage halaman lain, dengan cara memilih satu link

yang biasanya digarisbawahi atau diwakili oleh suatu gambar. Selain link ke website

atau homepage halaman lain, hypertext ini juga mengijinkan user untuk menuju ke

salah satu bagian dalam satu teks itu sendiri. Sedangkan markup language

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

35

menunjukkan suatu fasilitas yang berupa tanda tertentu dalam script HTML dimana

user bisa mengatur judul, garis, tabel, gambar, dan lain-lain dengan perintah khusus.

2.1.11 HTTP

Menurut Connoly dan Begg (2005,p949), HTTP merupakan protocol

komunikasi untuk mengirim halaman web melalui internet. Protokol HTTP pertama

kali dipergunakan dalam WWW pada tahun 1990. Pada saat tersebut yang dipakai

adalah protokol HTTP versi 0.9. Versi 0.9 ini adalah protokol transfer dokumen

secara mentah, maksudnya adalah data dokumen dikirim sesuai dengan isi dari

dokumen tersebut tanpa memandang tipe dari dokumen.

Kemudian pada tahun 1996 protokol HTTP diperbaiki menjadi HTTP versi

1.0. Perubahan ini untuk mengakomodasi tipe-tipe dokumen yang hendak dikirim

beserta enkoding yang dipergunakan dalam pengiriman data dokumen.

Sesuai dengan perkembangan infrastruktur internet maka pada tahun 1999

dikeluarkan HTTP versi 1.1 untuk mengakomodasi proxy, cache dan koneksi yang

persisten.

2.1.12 World Wide Web ( WWW )

Menurut Connoly dan Begg (2005,p948),WWW adalah sistem yang berbasis

hypermedia yang memungkinkan untuk mencari informasi di internet secara tidak

sequensial menggunakan hyperlink.WWW adalah layanan yang paling sering

digunakan dan memiliki perkembangan yang sangat cepat karena dengan layanan ini

kita bisa menerima informasi dalam berbagai format (multimedia). Untuk

mengakses layanan WWW dari sebuah komputer (yang disebut WWW server atau

web server) digunakan program web client yang disebut web browser atau browser

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

36

saja. Jenis-jenis browser yang sering digunakan adalah : Netscape Navigator,

Internet explorer, Mozilla Firefox.

World Wide Web atau lebih sering dikenal Web adalah layanan internet yang

paling banyak memiliki tampilan grafis dan kemampuan link yang sangat bagus.

Keistimewaan inilah yang telah menjadikan web sebagai service yang paling cepat

pertumbuhannya. Web mengizinkan pemberian highlight (penyorotan/penggaris

bawahan) pada kata-kata atau gambar dalam sebuah dokumen untuk

menghubungkan atau menunjukan ke media lain seperti dokumen, frase, movie clip,

atau file suara. Web dapat menghubunkan diri dari sembarang tempet dalam sebuah

dokumen atau gambar ke sembarang tempat di dokumen lain. Dengan sebuah

browser yang memiliki Graphical User Interface (GUI), link-link dapat

dihubungkan ke tujuannya dengan menunjuk link tersebut dengan mouse dan

menekannya.

2.1.13 Web DBMS

Menurut Connoly and Begg (2005,p1006), web sebagai program untuk

database system dapat mengirimkan solusi yang inovatif bagi perusahaan. Tetapi,

web juga memiliki beberapa kelemahan. Keuntungan dan kelemahan DBMS adalah,

Keuntungan web DBMS :

a. Kesederhanaan (Simplicity)

Pada dasarnya HTML sebagai bahasa pengantar sangatlah mudah untuk

keperluan developer dan user yang ingin belajar. HTML juga tidak memiliki

fungsi-fungsi yang kompleks. Selain itu fitur-fitur HTML tetap dapat

dikembangkan dan dapat digabungkan dengan script lain.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

37

b. Tidak tergantung platform (Platform Independence)

Aplikasi berbasis web DBMS tidak perlu di-modify untuk dapat

dijalankan pada OS yang berbeda atau computer berbasis windows.

c. GUI (Graphical User Interface)

Hal utama yang paling penting dalam menggunakan database adalah

mengakses data. Dalam hal ini, database dapat diakses melalui menu text-based

atau interface dalam suatu program. Oleh karena itu GUI dapat memudahkan &

mengembangkan dalam pengaksesan data.

d. Standarisasi (Standarization)

HTML adalah standar terhadap semua web browser. Dengan HTML

developer dapat mempelajari bahasa pemerograman dan end-user dapat

menggunakannya melalui GUI. Dengan adanya suatu standarisasi, dapat

memungkinkan kita untuk menjalankan fitur-fitur yang telah disediakan vendor

yang tidak selalu bersifat universal.

e. Dukungan platform yang berbeda (Cross-Platform Support)

Web browser dapat digunakan oleh hampir semua platform komputer.

Dukungan cross-platform ini dapat memungkinkan user dengan berbagai tipe

computer untuk mengakses database dari manapun.

f. Akses network yang transparan (Transparent Network Access)

Keuntungan utama dari web adalah akses network yang transparan bagi

penggunanya, kecuali untuk spesifik URL. Dukungan ini memudahkan kita

dalam hal akses database dan dapt menghindari kebutuhan akan software

jaringan yang mahal.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

38

g. Penyebaran aplikasi berskalabilitas (Scalable Deployment)

Solusi web-based dapat menciptakan arsitektur three-tier yang lebih

alami yang menciptakan landasan untuk suatu skalabilitas. Dengan

menempatkan aplikasi pada server lain dibandingkan menempatkannya pada

client, web dapat menghemat waktu dan biaya pada saat aplikasi diakses. Saat

ini, bersumber dari server aplikasi, aplikasi dapat diakses dari web site manapun

di dunia.

h. Inovasi (Innovation)

Sebagai internet platform, web memudahkan perusahaan dalam

menyediakan servis baru dan mendapatkan customer baru melalui aplikasi

global.

Kelemahan web DBMS :

a. Kehandalan (Reliability)

Internet adalah contoh media komunikasi yang tidak handal dan lambat –

ketika request dibawa melalui internet, tidak ada suatu jaminan pengiriman

kembali (contohnya, server bisa saja menjadi down). Kesulitan muncul ketika

user mencoba untuk mengakses informasi pada saat-saat dimana server sedang

overload atau menggunakan jaringan yang lamban. Ketidakhandalan ini adalah

salah satu masalah yang membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya.

b. Keamanan (Security)

Keamanan adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan apabila

ingin mengakses database. Autentifikasi user dan transmisi keamanan data

sangatlah kritikal karena banyaknya user yang tidak dikenal.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

39

c. Biaya (Cost)

Sebuah laporan dari forrester Research mengindikasikan harga penjualan

sebuah web site beragam dari $300,000 hingga $3,4 milyar, tergantung tujuan

perusahaan akan site tersebut dan diprediksikan harga itu akan bertambah 50%

hingga 200% di tahun-tahun yang akan datang.

d. Skalabilitas (Scalability)

Aplikasi web dapat menghadapi beban maksimum yang tidak dapat

diramalkan sebelumnya. Hal ini memerlukan pengembangan akan performa

arsitektur server yang berskala tinggi. Untuk meningkatkan skalanya,

pengembang web telah diperkenalkan kepada dua atau lebih server sebagai

tempat hosting site yang sama.

e. Keterbatasan penggunaan HTML (Limited Functionality of HTML)

Walaupun HTML dapat menyediakan interface yang umum dan mudah

digunakan, hal into berarti beberapa aplikasi database tidak dapat dengan mudah

dikonversikan kedalam aplikasi web-based. Sangatlah mungkin untuk

menambahkan fungsi kedalam halaman web menggunakan scripting language

seperti Java atau ActiveX.

f. Tidak memiliki area yang jelas (Statelessness)

Lingkungan web yang tidak memiliki area yang jelas membuat koneksi

database dan transaksi user sangat sangatlah sulit, memerlukan sebuah aplikasi

untuk menampung informasi tambahan.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

40

g. Bandwith

Sumber yang menghambat dari internet adalah bandwith dan

mengirimkan permintaan ke server melewati jaringan juga dapat menjadi

masalah.

h. Performance

Bagian dari web database yang kompleks yang mengandung banyak

languages dapat membuatnya lamban dibandingakn database client mode

tradisional yang dijalankan secara asli. Contohnya, HTML harus diartikan

kembali oleh web browser, VBScript adalah scripting languages yang telah

diartikan dan hanya dapat digabungkan HTML menggunakan program, Java

applet yang dirubah ke dalam bytecode dan bytecode ini di download serta di

artikan oleh browser.

i. Kelambanan akan pengembangan tools (Immaturity of Development Tools)

Hingga saat ini, kebanyakan dari pengembang internet menggunakan

bahasa pemerograman generasi pertama. Ini adalah kelemahan bagi

pengembangan internet, apalagi pengembang aplikasi menginginkan yang lebih

matang seperti pengembangan grafikal environtment.

2.1.14 PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

Menurut Kasiman Peranginangin (2006,p2) PHP singkatan dari PHP

hypertext preprocessor yang digunakan sebagai bahasa skrip server side dalam

pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP

memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut

menjadi lebih mudah dan efisien.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

41

2.1.14.1 Sejarah PHP

PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994.

Awalnya, PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengetahui siapa saja

pengunjung pada homepage nya. Rasmus Lerdorf adalah salah seorang pendukung

open source. Oleh karena itu, ia mengeluarkan Personal Homepage Tools versi 1.0

secara gratis, kemudian menambah kemampuan PHP 1.0 dan meluncurkan PHP 2.0

Pada tahun 1996, PHP telah banyak digunakan dalam website di dunia.

Sebuah kelompok pengembang software yang terdiri dari Rasmus, Zeew Suraski,

Andi Gutman, Stig Bakken, Shane Caraveo,dan Jim Winstead bekerja sama untuk

menyempurnakan PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun 1998, PHP 3.0 diluncurkan.

Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000 dikeluarkan PHP 4.0.

Tidak berhenti sampai disitu, kemampuan PHP terus ditambah, pada saat ini, versi

terbaru yang telah dikeluarkan adalah versi 5.0.

2.1.14.2 Kelebihan – Kelebihan PHP

PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa skrip

sejenis. PHP difokuskan pada pembuatan skrip server side, yang bisa melakukan

apa saja yang dapat dilakukan oleh oleh CGI, seperti mengumpulkan data dari form,

menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima

cookies, bahkan lebih daripada kemampuan CGI.

PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi, antara lain Linux, Unix

(termasuk variannya seperti Solaris dan OpenBSD), Micorsoft Windows, Mac OS

X. PHP juga mendukung banyak web server, seperti Apache, IIS (Internet

Information Server), PWS (Personal Web Server), dan Xitami.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

42

PHP tidak terbatas pada hasil keluaran HTML. PHP juga memiliki

kemampuan untuk mengolah keluaran gambar, file PDF, dan movies Flash. PHP

juga dapat menghasilakan text seperti xHTML dan file XML lainnya.

Dalam PHP, terdapat 4 terminologi yang mendefinisikan PHP :

a. Cross Platform, berarti bisa berjalan dalam sistem operasi yang berbeda, tanpa

adanya perubahan.

b. HTML Embedded, artinya kode PHP dapat ditulis dalam file yang berisi

campuran instruksi PHP dan HTML.

c. Server-side, berarti instruksi PHP dieksekusi di web server.

d. Web scripting language, artinya skrip PHP dijalankan via web browser,

mengakses server yang menjalankan program, dan mengirim output program

tersebut ke browser.

2.1.15 Diagram Aliran Dokumen ( DAD )

Menurut Mulyadi (2001,pp58-63), diagram aliran dokumen adalah suatu

model yang menggambarkan aliran dokumen dan proses untuk mengolah dokumen

dalam suatu proses.

Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan komponen-komponen dari diagram

aliran dokumen:

Simbol Keterangan

Dokumen

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis

dokumen, yang merupakan formulir untuk merekam data

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

43

Simbol Keterangan

terjadinya suatu transaksi.

Keputusan

Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam

proses pengolahan data. Keputusan yang dibuat ditulis dalam

simbol.

Garis Alir

Simbol ini menggambarkan arah proses pengolahan data.

Persimpangan Garis Alir

Jika dua garis alir bersimpangan, untuk menunjukkan arah

masing-masing garis, salah satu garis dibuat sedikit

melengkung tepat pada persimpangan kedua garis tersebut.

Pertemuan Garis Alir

Simbol ini digunakan jika dua garis alir bertemu dan salah satu

garis mengikuti garis lainnya.

Proses

Simbol ini untuk menunjukkan tempat-tempat dalam sistem

informasi yang mengolah atau mengubah data yang diterima

menjadi data yang mengalir keluar. Nama pengolahan data

ditulis didalam simbol.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

44

Simbol Keterangan

Mulai / Berakhir (terminal)

Simbol ini untuk menggambarkan awal dan akhir suatu sistem

akuntansi

Tabel 2. 1 Tabel Simbol-simbol Diagram Aliran Dokumen Sumber :Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta

2.1.16 Data Flow Diagram ( DFD )

Menurut Jogiyanto (1999, p700) DFD digunakan untuk menggambarkan

suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika

tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (

misalnya lewat telepon, surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data

tersebut akan disimpan (misalnya harddisk, Compact Disc (CD), dan sebagainya).

Simbol-simbol yang digunakan DFD

1. Terminal (External Entity)

Entitas yang berada di luar sistem yang memberi data kepada sistem

(source) atau yang menerima informasi dari sistem (sink). Entitas tidak termasuk

bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian

(departemen), maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

45

2. Proses

Menggambarkan apa yang dilakukan oleh sistem. Berfungsi

mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau

beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

3. Aliran Data (Data Flow)

Menggambarkan aliran data dari satu entity ke entity lainnya. Aliran data

digambarkan dengan arah panah. Aliran data dapat terjadi antara dua proses

yang berurutan, dari data store ke proses atau sebaliknya, dari source ke proses,

dan dari proses ke sink. atau memberikan data ke data store.

Tingkatan Diagram pada DFD:

1. Context Diagram (Diagram Hubungan, Level 0)

Merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input

ke atau output dari sistem serta memberikan gambaran tentang keseluruhan

sistem. Pada diagram konteks, hanya ada satru proses dan tidak ada data store.

Sistem dibatasi boundary. Terminal yang memberikan masukan kepada sistem

disebut source, terminal yang menerima keluaran dari sistem disebut sink.

2. Diagram Zero (Diagram 0, Level 1)

Pada diagram 0 harus diperhatikan data store yang digunakan. Untuk

proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya (functional primitive),

tambahkan ‘*’ pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan output

(balancing) antara diagram 0 dengan diagram hubungan harus terpelihara.

3. Diagram Rinci (Level 2, Level 3, dan seterusnya)

Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram level diatasnya.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

46

2.1.17 State Transition Diagram ( STD )

Berdasarkan Whitten, Bentley dan Dittman(2004,p442). STD digunakan

sejak awal permodelan yang berorientasi objek. Konsep dasarnya mendefinisikan

sebuah mesin yang memiliki banyak kondisi. Mesin tersebut memperoleh aksi dari

lingkungan luar yang mengakibatkan bereaksi mentransformasi kondisinya ke

kondisi yang berlainan.

STD merupakan suatu perangkat model yang menggambarkan sifat

ketergantungan pada waktu dari suatu sistem (menggambarkan perubahan keadaan).

Komponen yang digunakan dalam STD yaitu:

1. . ` : state / keadaan

merupakan kumpulan atribut yang menggambarkan suatu kondisi pada

suatu saat.

2 : perubahan state

Panah digunakan untuk menghubungkan perubahan dari suatu keadaan.

Panah awal digunakan untuk menunjukan suatu keadaan awal, sedangkan

kondisi akhir digambarkan dengan panah yang menuju suatu keadaan akhir

dari suatu aksi.

3. Kondisi

Menyatakan suatu kejadian pada lingkungan external yang dapat

dideteksi oleh suatu sistem misalnya sinyal atau data.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

47

4. Aksi

Sesuatu yang dilakukan oleh sistem terjadi perubahan state atau

merupakan reaksi terhadap state. Aksi akan menghasilkan output, message

display pada screen, menghasilkan kalkulasi dan lain-lain.

2.2 Teori–Teori Asuransi

2.2.1 Penutupan Asuransi

Penutupan Asuransi adalah sebuah sistem untuk merendahkan kehilangan

finansial dengan menyalurkan risiko kehilangan dari seseorang atau badan ke

lainnya, Anonymous, 2003, Kamus/Istilah Asuransi, http://www.asuransi-

mobil.com/learning1.htm.

Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian

adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung

mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk

memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau

kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga

yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang

tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal

atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", dan badan yang

menerima resiko disebut "penanggung". Perjanjian antara kedua badan ini disebut

“kebijakan”, ini adalah sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan

kondisi yang dilindungi. Hal-hal yang berkaitan dalam suatu proses penutupan

asuransi adalah:

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

48

• SPPA (Surat Permohonan Penutupan Asuransi)

Yang dimaksud dengan SPPA( Surat Permohonan Penutupan Asuransi )

adalah formulir isian yang harus di isi oleh calon tertanggung dalam rangka

penutupan Asuransi yang akan di gunakan oleh penanggung untuk mengevaluasi

tingkat resiko dari obyek pertanggungan tersebut. Adapun data yang diisi dalam

SPPA adalah seputar obyek pertanggungan, kondisi sekitar obyek pertanggungan,

data tertanggung, perincian obyek tertanggung, tingkat bahaya, dan lain-lain.

Penutupan asuransi akan dilaksanakan setelah pihak tertanggung menerima

pembayaran dari pihak penanggung atas premi yang telah dihitung dan disetujui.

• Premi

Biaya yang dibayar oleh "tetanggung" kepada "penanggung" untuk risiko

yang ditanggung disebut "premi". Ini biasanya ditentukan oleh "penanggung"

untuk dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya administratif, dan

keuntungan.

Contohnya, seorang pasangan membeli rumah seharga Rp. 100 juta.

Mengetahui bahwa kehilangan rumah mereka akan membawa mereka kepada

kehancuran finansial, mereka mengambil perlindungan asuransi dalam bentuk

kebijakan kepemilikan rumah. Kebijakan tersebut akan membayar penggantian

atau perbaikan rumah mereka bila terjadi bencana. Perusahaan asuransi mengenai

mereka premi sebesar Rp1 juta per tahun. Risiko kehilangan rumah telah

disalurkan dari pemilik rumah ke perusahaan asuransi. Hasil dari penghitungan

premi kemudian dijumlahkan dengan biaya materai (Stamp Duty) dan biaya

pembuatan polis (Policy Cost). Setelah premi ditambahkan dengan kedua biaya

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

49

tersebut maka akan didapatkan hasil besarnya biaya yang harus dibayarkan pihak

penanggung untuk menerima polis asuransi.

• TSI (Total Sum Insured)

TSI atau Total Sum Insured merupakan jumlah uang pertanggungan yang

digunakan sebagai dasar untuk menentukan batas maksimal tanggung jawab

pihak penanggung terhadap kerugian finansial yang tertanggung alami sebagai

akibat dari terjadinya musibah atas kepentingan yang diasuransikan dan besarnya

premi asuransi yang akan dibayarkan oleh tertanggung.

TSI berfungsi sebagai:

1. Nilai batas tanggung-jawab penanggung, artinya Ganti Rugi yang diberikan

oleh Penanggung setinggi-tingginya dalah sebesar Harga Pertanggungan

tersebut.Ungkapan "setinggi-tingginya" adalah penting dipahami dan itu

mengandung arti bahwa penggantian dari Penanggung bisa lebih rendah dari

nilai tersebut.Terjadinya penggantian yang lebih rendah apabila Harga Pasar

suatu objek pertanggungan lebih rendah dari Harga Pertanggungan.

2. Dasar untuk menentukan ada tidaknya "average" bila terjadi klaim. Dasar

untuk perhitungan premi. (Harga Pertanggungan x Rate = PREMI). Jumlah

premi akan memadai sesuai dengan besarnya resiko yang dihadapi apabila

harga Pertanggungan benar-benar mewakili atau sama besar dengan nilai

menghadapi resiko atau dengan kata lain resiko itu fully insured.

• Suku Premi (Rate)

Suku premi yang menjadi acuan dalam menentukan pengali TSI untuk

mendapatkan besarnya premi yang harus dibayarkan.

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

50

• Polis

Polis berisi kesepakatan antara pihak tertanggung dengan penanggung

berkenaan dengan risiko yang hendak dipertanggungkan.

2.2.2 Jenis-Jenis Pertanggungan Asuransi

Jenis – jenis pertanggungan asuransi terbagi menjadi:

• Comprehensive/All Risk (Kerugian Gabungan)

Memberikan jaminan terhadap:

1. Kerugian/kerusakan atas kendaraan bermotor yang diasuransikan karena

tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari jalan.

2. Kerugian keuangan/kerusakan kendaraan bermotor karena perbuatan jahat

orang-orang terkecuali oleh keluarga sendiri/orang yang bekerja dengan

tertanggung atau membawa kendaraan tersebut seizin tertanggung.

3. Kebakaran yang diakibatkan oleh api yang muncul dari dalam maupun dari

luar kendaraan.

4. Pencurian, termasuk pencurian yang dilakukan dengan kekerasan.

5. Sambaran petir.

• Total Loss Only (TLO)

Menjamin kerugian kendaraan yang diasuransikan baik karena

kecelakaan, kebakaran, maupun pencurian, dimana kerugian tersebut

memenuhi salah satu syarat berikut :

1. Akibat kecelakaan/kebakaran, dimana biaya kerugian/kerusakan mencapai

75% atau lebih dari harga kendaraan.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00215-IF Bab 2.pdf9 h. Mencegah ketidakkonsistenan. Kelemahan Basis-data:

51

2. Akibat pencurian, bila dalam batas waktu 60 hari kendaraan tersebut

belum diketemukan.

3. Resiko sendiri untuk resiko kecelakaan (butir 1) dan pencurian (butir 2)

berlaku jumlah yang tercantum dalam polis.

• Klausula

Merupakan bagian dari polis atau tambahan-tambahan yang dilekatkan

kepada polis berkenaan dengan masalah tertentu dalam kontrak/perjanjian

asuransi atau bagian khusus dari polis atau endorsemen.

• Additional Cover Insured

Jaminan diluar hal yang merupakan tanggungan asli dari sebuah jaminan

asuransi yang mendapat perlindungan asuransi terhadap kerugian di bawah

syarat dan kondisi polis yang sudah ada.