bab 2 landasan teori 2.1 sistem informasi geografi 2.1.1...

29
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Prahasta (2009, p89) adalah kumpulan komponen (sub sistem fisik maupun non-fisik/logika) yang saling berhubungan satu sama lainnya dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian sistem menurut O’Brien (2005, p22) adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Jadi, dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem terdiri dari sekumpulan komponen yang saling berinteraksi satu sama lain, dalam menerima masukan, pemprosesan serta menampilkan keluaran yang dimaksud untuk mencapai tujuan sistem tersebut. Menurut Ladjamudin (2005) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu : a. Komponen sistem Komponen – komponen didalam sistem saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan sistem.

Upload: ngonhu

Post on 31-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

 

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Geografi

2.1.1 Pengertian Sistem

Pengertian sistem menurut Prahasta (2009, p89) adalah kumpulan

komponen (sub sistem fisik maupun non-fisik/logika) yang saling

berhubungan satu sama lainnya dan bekerja sama secara harmonis untuk

mencapai suatu tujuan.

Pengertian sistem menurut O’Brien (2005, p22) adalah sekumpulan

komponen yang saling berhubungan, dan saling berinteraksi untuk mencapai

tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam

proses transformasi yang teratur.

Jadi, dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem terdiri dari

sekumpulan komponen yang saling berinteraksi satu sama lain, dalam

menerima masukan, pemprosesan serta menampilkan keluaran yang

dimaksud untuk mencapai tujuan sistem tersebut.

Menurut Ladjamudin (2005) suatu sistem mempunyai karakteristik

atau sifat – sifat tertentu, yaitu :

a. Komponen sistem

Komponen – komponen didalam sistem saling berinteraksi membentuk

suatu kesatuan sistem.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

 

b. Batasan sistem

Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya

atau dengan lingkungan luarnya.

c. Lingkungan luar sistem

Segala sesuatu diluar dari batas sistem yg mempengaruhi operasi dari

suatu sistem.

d. Penghubung sistem

Media yang menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem

yang lainnya.

e. Masukan sistem

Energi yang dimasukan kedalam sistem.

f. Keluaran sistem

Energi yang diolah dan diklasifikasi menjadi keluaran yang berguna.

g. Pengolahan sistem

Sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri

sebagai pengolahnya. Pengolah akan mengubah masukan menjadi

keluaran.

h. Sasaran atau tujuan sistem

Merupakan apa yang harus dicapai oleh sebuah sistem.

2.1.2 Pengertian Informasi

Pengertian informasi menurut McLeod (2001, p12), informasi adalah

data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

 

Pengertian informasi menurut O’Brien (2005, p27), informasi adalah

data yang telah diubah menjadi bentuk yang memiliki arti dan berguna dalam

konteks tertentu bagi pemakainya.

Jadi, dari definisi – definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi

adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti dan bisa

bermanfaat bagi penerimannya, sehingga dapat digunakan untuk mengambil

keputusan sesuai dengan sistem yang berkaitan.

Nilai dari suatu infomasi menurut McLeod (1998, p148) ditentukan

oleh :

a. Relevansi

Informasi harus bermanfaat bagi penggunanya dan berkaitan langsung

dengan masalah yang muncul.

b. Keakuratan

Informasi harus akurat, tidak menyimpang dari masalah yang ada dan

mencerminkan maksud yang dikandungnya.

c. Ketepatan waktu

Informasi yang dibuat harus sesuai dengan kebutuhan pada saat

diperlukan. Informasi harus tepat waktu saat diperlukan, serta informasi

harus tersedia untuk memecahkan masalah sebelum situasi menjadi tidak

terkendali.

d. Kelengkapan

Informasi yang diberikan kepada penerima harus lengkap dan terperinci.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

 

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Laudon (2002, p7), sistem informasi adalah sekumpulan

komponen yang saling terkait, yang saling bekerja sama mengumpulkan,

mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk pengambilan

keputusan, koordinat, kontrol, analisis dan visualisasi dalam organisasi.

Menurut O’Brien (2005, p6), sistem informasi adalah kombinasi

teratur dari orang – orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan

komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan

menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Jadi, dari definisi – definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang saling

terkait antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan

menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

2.2 Geografi

2.2.1 Pengertian Geografi

Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geos dan graphein. Geos

berarti permukaan bumi, sedangkan graphein berarti menjelaskan. Jadi,

berdasarkan asal katanya, geografi dapat diartikan pencitraan suatu

permukaan bumi. Dalam arti yang lebih luas, geografi adalah ilmu yang

mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi)

keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

10 

 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1997, secara harfiah,

geografi adalah ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna,

serta hasil yang diperoleh dari bumi. Sedangkan kata geografis artinya adalah

segala sesuatu yang berkaitan dengan geografi.

2.2.2 Pengertian Peta

Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

sebuah gambaran mengenai tinggi rendahnya suatu daerah (topologi),

penyebaran penduduk, jaringan jalan dan hal lainnya yang berhubungan

dengan kedudukan dalam ruang.

Peta digambarkan dalam skala tertentu dengan tulisan atau simbol

sebagai keterangan yang dapat dilihat dari atas. Peta dapat meliputi wilayah

yang luas dan sempit. Ilmu yang mempelajari tentang peta disebut dengan

Kartografi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peta adalah gambar atau

lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut,

sungai, gunung dan sebagainya; representasi melalui gambar dari suatu

daerah yang menyatakan sifat – sifat seperti batas daerah yang menyatakan

sifat – sifat seperti batas daerah, sifat permukaan.

2.2.3 Jenis Peta

Ada beberapa jenis peta dilihat dari berbagai aspek, yaitu tujuan,

kegunaan dan skalanya.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

11 

 

a. Berdasarkan tujuan

1. Peta Umum

Peta yang melukiskan bentuk fisik permukaan bumi suatu wilayah.

Contohnya : Peta jalan dan gedung.

2. Peta Khusus

Peta yang menampakkan suatu keadaan atau kondisi khusus suatu

daerah tertentu atau keseluruhan daerah bumi. Contohnya : Peta

Iklim.

b. Berdasarkan kegunaan

1. Peta Referensi Umum

Peta yang digunakan untuk mengidentifikasi dan verifikasi macam –

macam bentuk geografi termasuk fitur tanah, jalan, dan sebagainya.

2. Peta mobilitas

Peta yang digunakan untuk membantu masyarakat dalam menentukan

jalur dari satu tempat ke tempat lainnya, digunakan untuk perjalanan

darat, laut, dan udara.

3. Peta Tematik

Peta yang menunjukkan persebaran dari objek tertentu seperti

populasi, curah hujan dan sumber daya alam.

4. Peta Inventaris

Peta yang menunjukkan lokasi dari fitur khusus, misalnya posisi

gedung disuatu wilayah

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

12 

 

c. Berdasarkan skala

1. Skala besar antara 1:100 - 1:250.000

2. Skala sedang antara 1:250.000 – 1:1.000.000

3. Skala kecil antara > 1:1.000.000

2.2.4 Bentuk Peta

Dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Peta timbul (relief), yang dibuat sesuai dengan kenampakan relief (tinggi

– rendahnya) permukaan bumi. Contoh : Maket.

2. Peta datar yang dilukis dalam suatu bidang datar. Contoh : Atlas.

2.2.5 Penggunaan Peta

Pada umumnya, peta digunakan untuk mengetahui berbagai

kenampakan pada suatu wilayah yang dipetakan, yaitu :

1. Memperlihatkan posisi suatu tempat dipermukaan bumi.

2. Mengukur luas dan jarak suatu daerah dipermukaan bumi berdasarkan

skala dan ukuran peta.

3. Memperlihatkan bentuk suatu daerah yang sesungguhnya dalam skala

tertentu.

4. Menghimpun data suatu daerah yang disajikan dalam bentuk peta.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

13 

 

2.2.6 Syarat – syarat Peta

Peta yang ideal mempunyai luas, bentuk, arah, dan jarak yang benar.

Peta yang baik dan lengkap harus mencantumkan :

1. Judul peta

Merupakan identitas yang menggambarkan isi dan jenis peta. Judul peta

harus diletakkan di atas tengah. Contoh : Peta Sumatera Utara.

2. Tahun Pembuatan

Diletakkan di kanan bawah atau kiri bawah. Tahun pembuatan ini penting

karena dapat digunakan untuk memastikan bahwa peta tersebut masih

baik digunakan saat itu.

3. Skala Peta

Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya

pada permukaan bumi. Ada tiga macam skala yaitu :

a. Skala angka , adalah skala pada peta yang dinyatakan dengan angka

atau numerik. Contohnya 1 : 500.000 , artinya 1 cm di peta sama

dengan 500.000 cm di permukaan bumi.

b. Skala inci , adalah skala pada peta yang dinyatakan dalam satuan inci.

1 inci sama dengan 2,539 cm.

c. Skala garis , adalah skala pada peta yang berupa garis yang

menunjukkan jarak yang sesungguhnya pada permukaan bumi.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

14 

 

4. Petunjuk Arah (orientasi)

Pada setiap pembuatan peta perlu dicantumkan arah mata angin sebagai

petunjuk arah dari suatu wilayah yang dipetakan. Pembuatan orientasi ini

perlu memperhatikan pedoman berikut:

a. Umumnya arah utara pada peta berada di sisi atas peta.

b. Petunjuk arah ditempatkan pada bagian kosong agar tidak

mengganggu peta induk.

5. Legenda

Peta memuat informasi yang padat, namun tidak mungkin semua data

diberi keterangan rinci. Oleh karena itu, keterangan tentang simbol –

simbol pada peta disebut legenda. Ada dua macam simbol dalam peta,

yaitu :

a. Simbol kualitatif , digunakan untuk menggambarkan bentuk – bentuk

di permukaan bumi. Meliputi simbol titik, garis, dan warna.

b. Simbol kuantitatif, digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang

diwakili, misalnya untuk menggambarkan jumlah pohon di taman

hutan.

6. Garis Astronomis

Setiap peta harus mencantumkan garis astronomis, yaitu garis lintang dan

garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang melintangi permukaan

bumi. Sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan

Kutub Utara dan Kutub Selatan, serta digambarkan bujur. Karena

merupakan garis khayal, kedua garis itu sesungguhnya tidak ada dan

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

15 

 

hanya ada dalam peta. Garis tersebut berfungsi memperjelas kita dalam

membaca peta.

Ditinjau dari sifat – sifat asli yang akan dipertahankan, penggambaran

dari peta ke bidang datar, proyeksi memiliki syarat sebagai berikut :

a. Peta harus conform, artinya bentuk peta yang tergambar harus

sebangun dengan keadaan sebenarnya, meskipun gambar itu kecil,

tidak boleh mengubah bangun – bangun kenampakan yang ada.

b. Peta harus ekuidistan, artinya setiap jarak yang tergambar pada peta

harus sesuai dengan keadaan sebenarnya, seperti menggambarkan

jarak dari satu kota ke kota lain, disesuaikan dengan jarak sebenarnya

dibagi dengan skala peta.

c. Peta harus ekuivalen, artinya harus sesuai dengan skala yang sudah

dicantumkan di dalamnya.

2.3 Sistem Informasi Geografi

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi Geografi

Sistem Informasi Geografi pada dasarnya merupakan gabungan tiga

unsur pokok yaitu sistem, informasi, dan geografi. Dengan melihat unsur –

unsur pokoknya maka jelas sistem informasi geografi merupakan salah satu

sistem informasi dengan tambahan unsur geografi.

Menurut Chrisman (1997) dalam buku Prahasta (2009, p116),

Sistem Informasi Geografi adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras,

perangkat lunak, data, manusia (brainware), organisasi dan lembaga yang

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

16 

 

digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan

menyebarkan informasi – informasi mengenai daerah-daerah dipermukaan

bumi.

Menurut Star (1990) dalam buku Prahasta (2009, p117), Sistem

Informasi Geografi adalah sistem informasi yang dirancang untuk bekerja

dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat geografis. Atau

dengan kata lain, sistem informasi geografi merupakan sistem basis data

dengan kemampuan – kemampuan khusus dalam menangani data yang

tereferensi secara spasial; selain merupakan sekumpulan operasi – operasi

yang dikenalkan terhadap data tersebut.

Dengan kata lain, SIG secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu

sistem yang berbasis komputer yang dapat mengatur, memanipulasi, dan

menganalisis informasi – informasi kebumian. Komponen – komponen SIG

sebagai suatu sistem berbasis komputer termasuk perangkat keras, perangkat

lunak, data atau informasi, dan juga operator yang mengoperasikan

serangkaian proses manipulasi.

Kecanggihan teknologi SIG yang sering dimanfaatkan untuk

berinteraksi adalah kemampuannya yang memungkinkan melakukan

manipulasi data spasial sekaligus dengan database yang ada di dalamnya

(biasanya disebut query).

Jadi kesimpulan yang didapat dari pengertian sistem informasi

geografi adalah sekumpulan komponen yang memiliki kemampuan untuk

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

17 

 

mengambil, mengolah, dan menyimpan data, baik data spasial maupun data

tekstual, dan juga menampilkan hasil dengan cepat, akurat, dan tepat waktu.

2.3.2 Subsistem Sistem Informasi Geografi

Gambar 2.1 Subsistem SIG

Untuk membangun suatu sistem informasi geografi ada beberapa

subsistem. Subsistem tersebut antara lain :

1. Data Input

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini juga

bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format

SIG 

Data Input 

Data Output

Data Management

Manipulasi dan 

Analisis Data

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

18 

 

– format data – data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh

sistem informasi geografi.

2. Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau

sebagian basis data dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk

hardcopy seperti table, grafik, peta, dan lain – lain.

3. Data Manajemen

Subsistem ini mengkoordinasikan data spasial maupun atribut

kedalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil,

diperbaharui, maupun diperbaiki.

4. Manipulasi dan Analisa Data

Subsistem ini menghasilkan informasi – informasi yang dapat

dihasilkan oleh sistem informasi geografi. Selain itu, subsistem ini juga

melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan

informasi yang diharapkan.

2.3.3 Komponen Sistem Informasi Geografi

Adapun komponen – komponen yang terdapat pada sistem informasi

geografi, yaitu :

1. Perangkat keras

Berbagai platform perangkat keras SIG mulai dari personal komputer

(PC), desktop, workstation, hingga multiuser host yang dapat digunakan

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

19 

 

dalam suatu jaringan. Adapun contoh perangkat keras yang sering

digunakan, yaitu PC, mouse, digitizer, printer, plotter, dan scanner.

2. Perangkat lunak

SIG juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara

modular bagaimana basis data mempunyai peranan kunci. Setiap

subsistem diimplementasikan menggunakan perangkat lunak yang terdiri

dari beberapa modul, jadi tidak mengherankan jika ada perangkat SIG

yang mempunyai modul program (.exe) yang masing – masing dapat

dieksekusi sendiri.

Perangkat lunak memiliki elemen – elemen penting yang

memungkinkan user dapat melakukan input, menyimpan, menganalisa,

mengolah, dan menghasilkan keluaran data.

Gambar 2.2 Skema Perangkat Lunak

3. Data dan informasi geografi

SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang

diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara mengimportnya dari

Database 

Input 

UpdateOutput 

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

20 

 

perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara

medigitasi data spasial yang ada dan memasukkannya ke tabel – tabel.

4. Manajemen

Suatu proyek SIG akan berhasil jika dikelola dengan baik dan

dikerjakan oleh yang memiliki keahlian yang tepat. Manajemen sering

disebut juga sumber daya manusia atau brainware.

2.3.4 Representasi Grafis Suatu Objek pada Sistem Informasi Geografi

Informasi grafis suatu objek dapat dimasukkan dalam bentuk :

1. Titik

Titik adalah representasi paling sederhana untuk suatu objek. Pada

skala besar suatu bangunan ditampilkan dengan polygon, tetapi dalam

skala kecil ditampilkan dengan menggunakan titik.

Berikut beberapa contoh penggunaan titik diantaranya :

Representasi lokasi gedung – gedung, lokasi pulau dan petak pada

taman hutan, lokasi sebaran pohon, dan lain – lain.

Dibawah ini merupakan contoh representasi objek titik berupa lokasi

penyebaran pohon pada suatu petak di komplek taman hutan.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

21 

 

Gambar 2.3 Representasi objek titik untuk data petak di komplek taman hutan

2. Garis

Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling sedikit

dua titik dan digunakan untuk merepresentasikan objek – objek satu

dimensi.

Berikut beberapa contoh penggunaan garis diantaranya : representasi

jalan raya, sungai, jalur kereta api, dan lain – lain.

Gambar 2.4 Representasi objek garis untuk data lokasi jalan

3. Polygon

Digunakan untuk merepresentasikan objek-objek dua dimensi.

Berikut beberapa contoh penggunaan polygon diantaranya : batas

provinsi, batas wilayah, danau, dan lain-lain.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

22 

 

Gambar 2.5 Representasi objek area/polygon untuk data landuse

2.3.5 Jenis Data Masukan untuk Sistem Informasi Geografi

Jenis data yang ada di dalam SIG dikelompokkan menjadi 2 jenis data, yaitu :

1. Data non-spasial

Merupakan data yang berhubungan dengan tema atau topik tertentu

seperti tanah, geologi, geomorfologi, penggunaan lahan, populasi, dan

transportasi. Data ini biasanya merupakan atribut – atribut dari data

spasial.

2. Data spasial

Merupakan jenis data yang merepresentasikan aspek – aspek

keruangan (titik koordinat) dari fenomena atau keadaan yang terdapat di

dunia nyata. Terdapat 2 konsep representasi entity spasial, yaitu :

a. Raster (model data raster)

Menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial

dengan menggunakan struktur matriks atau piksel – piksel yang

membentuk grids, akurasi model data ini sangat tergantung pada

resolusi atau ukuran piksel nya di permukaan bumi.

1 2   

    4 

          5                  6 

        3 

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

23 

 

Entity spasial raster disimpan dalam layer secara

fungsionalitas direlasikan dengan unsur – unsur petanya. Contoh

sumber entity spasial raster adalah citra satelit, citra radar, dan

model ketinggian. (Prahasta, 2009, p251).

Kelebihan format raster diantaranya yaitu data dalam

bentuk raster lebih mudah, metode untuk mendapatkan citra raster

lebih mudah melalui scanning, gambar didapat lebih detail dari

radar atau satelit. Sedangkan kekurangannya adalah

membutuhkan memori yang besar, akurasi posisinya bergantung

dari ukuran pikselnya, penggunaan sel atau ukuran grid yang lebih

besar untuk menghemat ruang penyimpanan akan menyebabkan

kehilangan informasi dan ketelitian.

b. Vektor (model data vektor)

Menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial

dengan menggunakan titik – titik , garis – garis, atau kurva, atau

polygon, beserta atribut – atributnya.

Bentuk – bentuk dasar representasi data spasial dalam

format vector didefinisikan oleh sistem koordinaat kartesius dua

dimensi (Prahasta, 2009, p269).

Format vektor memiliki kelebihan yaitu memerlukan

tempat penyimpanan yang sedikit, memiliki resolusi spasial yang

tinggi, memiliki batas – batas yang teliti, tegas, dan jelas.

Kekurangannya adalah memiliki struktur data yang kompleks,

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

24 

 

tidak kompatibel dengan citra satelit penginderaan jauh,

memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak yang mahal.

2.3.6 Sumber Data Sistem Informasi Geografi

Berikut sumber – sumber data masukan pada sistem informasi

geografi :

1. Data lapangan adalah data yang diperoleh dari pengukuran langsung

dilapangan. Dengan cara melakukan survei, pengambilan sampel,

wawancara, dan sebagainya. Jenis data yang diperoleh dikategorikan

sebagai data primer, karena memperolehnya langsung dari subjek dan

menggunakan alat yang tepat dan dapat dipercaya.

2. Data peta adalah data dari peta analog yang telah dikonversi atau

diubah dan direkam dalam bentuk peta digital. Data peta yang sudah

direkam tersebut siap digunakan dalam SIG.

3. Data peta citra penginderaan jauh adalah data yang diperoleh dari foto

udara atau satelit. Foto udara tidak dapat langsung digunakan karena

harus diinterpretasikan dahulu arti objek – objek yang berada di dalam

foto tersebut, setelah itu baru dapat dikonversikan kedalam bentuk

digital.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

25 

 

2.3.7 Analisis Data Sistem Informasi Geografi

1. Queries

Melakukan query dalam database SIG untuk menampilkan

data adalah bagian dasar dan penting dari kebanyakan proyek

SIG. query menawarkan metode untuk mendapatkan data dapat

dilakukan pada data yang menjadi bagian database SIG ataupun

pada data prosedur baru hasil dari analisis data. Query berguna

pada setiap tahapan analisis SIG untuk memeriksa kualitas dari

pengukuran SIG raster.

Secara umum ada dua tipe query yang dapat dilakukan

SIG, yaitu spasial dan non-spasial. Query non-spasial merupakan

pertanyaan – pertanyaan yang berkaitan dengan atribut suatu fitur.

Query ini dapat dilakukan oleh komponen perangkat lunak

database sendiri. Sedangkan query spasial adalah query yang

berkaitan dengan suatu pertanyaan, seperti “Dimana pusat

perbelanjaan terbesar di Jakarta? Kata “dimana” tersebut

merupakan suatu query spasial.

2. Buffering

Buffering akan menghasilkan data spasial baru yang

berbentuk polygon atau zona dengan jarak tertentu dari data

spasial dan menjadi masukannya. Data spasial titik akan

menghasilkan data spasial baru yang berupa lingkaran – lingkaran

yang mengelilingi titik pusatnya. Data spasial grafis menghasilkan

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

26 

 

data spasial baru berupa polygon yang melingkupi garis – garis.

Data spasial polygon menghasilkan data spasial baru berupa

polygon yang lebih besar.

3. Mengintegrasikan Data (Map Overlay)

Overlay menghasilkan data spasial baru dari minimal dua

data spasial yang menjadi masukannya. Sebagai contoh, bila ingin

menanam suatu pohon tertentu, misalnya acasia, maka data – data

yang diperlukan adalah tinggi pohon, kadar air tanah, jenis tanah,

maka fungsi analisis spasial overlay akan dikenakan terhadap data

– data spasial tersebut.

2.4 Basis Data

2.4.1 Pengertian Data

Menurut Prahasta (2009, p78), data adalah merupakan bahasa,

mathematical, dan atau simbol – simbol pengganti lain yang (telah)

disepakati secara umum di dalam (usaha) menggambarkan suatu objek,

manusia, peristiwa, aktifitas, konsep, atau objek – objek penting lainnya.

Bagi manusia data dapat berupa segala sesuatu, yang dapat ditangkap

oleh indera manusia, menurut komputer, segala sesuatu yang dapat

dilambangkan, dikodekan, atau digitalisasi kedalam lambang – lambang atau

kode – kode yang dimengerti oleh komputer.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

27 

 

2.4.2 Pengertian Basis Data

Menurut Connolly (2002, p14-15), basis data dapat diartikan sebagai

kumpulan data yang saling berhubungan secara logika dan saling berbagi

serta menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Basis Data merupakan

sebuah penyimpanan data yang besar yang dapat digunakan oleh pemakai

dan departemen secara simultan.

2.4.3 Database Management System (DBMS)

Sebuah sistem software yang memungkinkan user untuk membuat,

menciptakan dan merawat database serta menyediakan akses yang dapat

dikendalikan ke database tersebut. DBMS menyediakan fasilitas – fasilitas

berupa:

1. Data Definition Language (DDL) yang memungkinkan user menampilkan

basis data, misalnya jenis data, struktur data, dan batasan – batasan pada

data yang hendak disimpan dalam basis data.

2. Data Manipulation Language (DML) yang memungkinkan user untuk

memasukkan, mengupdate, menghapus, mengambil data dari basis data.

2.4.4 Basis Data Tereleasi

Menurut Connolly (2002, p74), basis data terelasi adalah kumpulan

relasi yang ternormalisasi, dimana masing – masing relasi memiliki nama

sendiri.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

28 

 

2.4.5 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Connolly (2002, p330), entity relationship diagram adalah

pendekatan top down untuk mendesain basis data yang dimulai dengan

mengidentifikasi data yang penting, yang disebut sebagai entitas dan

dukungan antara data harus digambarkan.

Entity relationship merupakan gambaran dari hubungan antar data

berdasarkan persepsi dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan objek dasar

yang disebut sebagai entity dan hubungan (relationship) antara objek – objek

tersebut.

Entity adalah benda atau objek pada dunia nyata yang dapat

dibedakan dari objek lain. Relationship adalah hubungan antara beberapa

entity. Model entity relationship merepresentasikan mapping cardinalities

yang mengekspresikan jumlah entity ke entity lain yang dapat diasosiasikan

melalui relationship set.

Jenis – jenis mapping cardinalities :

1. One to one : Sebuah entity di A hanya bisa diasosiasikan dengan B

paling banyak satu entity di B dan sebaliknya.

2. One to many : Sebuah entity di A hanya bisa diasosiasikan dengan nol

atau lebih entity di B, namun entity di B hanya bisa diasosiasikan dengan

paling banyak satu entity di A.

3. Many to one : Sebuah entity di A hanya bisa diasosiasikan dengan

paling banyak satu entity di B, namun entity di B, hanya bisa di

asosiasikan dengan nol atau lebih di A.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

29 

 

4. Many to many : Sebuah entity di A bisa diasosiasikan dengan nol atau

lebih entity di B, begitu pula sebaliknya.

2.4.6 Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram adalah teknik grafis yang menggambarkan aliran

informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari

input menjadi output. DFD tingkat nol atau biasa disebut juga dengan model

konteks, merupakan DFD yang mempresentasikan seluruh elemen sistem

sebagai sebuah proses tambahan dengan data input dan output yang

ditunjukkan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan.

Berikut adalah notasi – notasi dasar yang digunakan dalam DFD :

: Informasi yang ada diluar sistem yang dimodelkan.

: Transfer informasi yang ada di dalam sistem untuk

dimodelkan.

Objek data : Anak panah yang menunjukkan arah aliran data.

Penyimpanan data : Repositori data yang disimpan untuk digunakan oleh

satu proses atau lebih.

Entity Eksternal

Proses

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

30 

 

2.4.7 State Transition Diagram (STD)

STD dibuat dengan tujuan untuk mewakili sistem dengan sejumlah

state serangkaian aktifitas yang berhubungan, menggambarkan hubungan

antara state, menunjukkan bagaimana sistem bergerak dari satu state ke state

lain dan mendokumentasikan urutan dan prioritas dari state. STD pertama

kali dikembangkan untuk membantu merancang kompiler. (William S. Davis

dan David C. Yen, 1999, p235).

2.5 Pseudocode

Pseudocode adalah deskripsi tingkat tinggi yang kompak dan informal

dalam algoritma pemrograman komputer serta menggunakan struktur yang

konvensional dari beberapa bahasa pemrograman, tetapi ditujukkan untuk dibaca

oleh manusia, bukan dibaca oleh mesin. Pseudocode biasanya berisi rincian –

rincian bagi manusia yang tidak begitu banyak memiliki pemahaman tentang

algortima. Tujuan menggunakan Pseudocode adalah mempermudah bagi

manusia untuk memahami bahasa pemrograman dibandingkan memahami

koding – koding dari suatu bahasa pemrograman tertentu. Tidak ada sintaks

standar untuk Pseudocode. Pseudocode mirip dengan kode – kode program.

Tetapi hal itu jangan sampai membuat Pseudocode tertukar dengan kode – kode

program yang dapat dieksekusi dan dikompilasi tanpa kesalahan.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

31 

 

2.6 Pengertian Pohon

Menurut Winarto (2006, p189), pohon adalah suatu tumbuhan berkayu

yang berdiri tegak yang sekurang – kurangnya dapat mencapai garis tengah pada

setinggi dada 35cm, mempunyai batang bebas dahan atau cabang 2m dan tinggi

pohon 10m.  

Menurut Wikipedia, pohon ialah tumbuhan dengan batang dan cabang

yang berkayu. Pohon memiliki batang utama yang tumbuh tegak menopang tajuk

pohon. Batang merupakan bagian utama pohon dan menjadi penghubung utama

antara bagian akar, sebagai pengumpul air dan mineral dan bagian tajuk pohon,

sebagai pusat pengolahan masukan energi (produksi gula dan bereproduksi).

Cabang adalah juga batang, tetapi berukuran lebih kecil yang berfungsi

memperluas ruang bagi pertumbuhan daun sehingga mendapat lebih banyak

cahaya matahari. Batang diliputi dengan kulit yang melindungi batang dari

kerusakan. 

Menurut website http://qpramukanto.staff.ipb.ac.id/, salah satu manfaat

pohon adalah secara fisik, kehadirannya berperan sebagai penyejuk udara,

penyerap polusi udara, penjerap debu, serta penyaji nuansa estetika melalui

warna, bentuk, aroma dari tajuk, batang, daun, bunga dan buah. Bahkan secara

massal dapat berfungsi mengendalikan aliran udara dengan mereduksi kecepatan

angin, “menyaring” dan mengarahkan alirannya. Disamping itu beberapa jenis

berkemampuan menguapkan air dari dalam tanah. Melalui mekanisme

penguapan air lewat daun dan bagian tanaman, pohon dapat berperan

“memompa” air pada daerah yang basah.  

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

32 

 

2.7 Pengertian Hutan Kota

Menurut Undang – Undang Pokok Kehutanan, UUPK No 41 Tahun 1999

dalam buku Koto (1991, p4), hutan kota adalah lapangan yang ditumbuhi pohon

– pohon yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup dengan alam

lingkungannya dan mempunyai luas areal minimal 0,25 Ha berada di kota, tetapi

dapat pula berarti bahwa hutan kota dapat tersusun dari komponen hutan

(menurut UUPK) dan kelompok vegetasi lainnya yang berada di kota (taman,

jalur hijau, serta kebun dan pekarangan).

Tipe – tipe hutan kota :

Menurut departemen kehutanan IPB, 1987; Haryono, 1989; Fakuara,

1986; Wirakusuma, 1987, dalam buku Koto (1991, p6) tipe – tipe hutan kota

ditentukan berdasarkan pada objek yang dilindungi, hasil yang ingin dicapai dari

objek tersebut atau lokasi yang dibuat untuk tujuan tertentu.

1. Hutan kota pemukiman

Dapat berbentuk taman bermain untuk anak – anak, tanaman tepi

jalan, tanaman pekarangan, dan lain sebagainya. Fungsinya adalah untuk

melindungi daerah pemukiman dari serangan angin, kebisingan, dan

untuk ameliorasi iklim, produsen oksigen, dan penyaring udara serta

untuk penanggulangan genangan air.

2. Hutan kota zona industri

Letaknya di sekitar kawasan industri suatu kota. Hutan kota ini

khusus untuk menangkal kemungkinan – kemungkinan pencemaran dari

zona industri, penempatannya diperhitungkan dengan memperkirakan

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

33 

 

arah angin, jarak dari pabrik – pabrik, dan dibangun dengan vegetasi

terpilih dengan tebal hutan yang diperhitungkan.

3. Hutan kota pusat komunitas sosial (wisata)

Letaknya di pusat – pusat keramaian kota. Fungsinya adalah

untuk meningkatkan kenyamanan, keindahan, dan produsen oksigen di

pusat – pusat keramaian, seperti pasar, terminal, perkantoran, dan

sebagainya. Disamping itu berperan sebagai peredam kebisingan yang

ditimbulkan dari pusat – pusat keramaian tersebut.

4. Hutan kota konservasi

Untuk turut memelihara kelestarian tata air dan kesuburan tanah,

hingga lokasi tipe – tipe hutan ini terutama di daerah sepanjang aliran

sungai dan atau anak – anak sungainya, di sekitar saluran – saluran,

waduk – waduk, dan lain sebagainya.

Hutan Kota pada kawasan Manggala Wanabakti disebut sebagai Taman

Hutan. Taman Hutan Manggala Wanabakti termasuk Hutan Kota Pusat

Komunitas Sosial (wisata) dilihat dari tipe – tipe hutan kota. Pada kawasan

Taman Hutan Manggala Wanabakti, terdapat dua bagian besar dari taman, yaitu :

1. Taman Persahabatan, disebut juga sebagai Petak.

Dinamakan Taman Persahabatan karena pada taman tersebut

terdapat 204 jenis pohon yang ditanam oleh para delegasi Kongres

Kehutanan Sedunia VIII Tahun 1978 di Jakarta. Para pejabat Dalam dan

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2 rev_1.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi 2.1.1 Pengertian

34 

 

Luar Negeri, beberapa tokoh Rimbawan, serta Pramuka, yang dapat

dipandang sebagai suatu cinderamata hidup yang berkelanjutan.

Penanaman pohon – pohon tersebut dilakukan pada hari

minggu yang cerah, pada tanggal 22 Oktober 1978, dimaksud untuk

mengenang Kongres Kehutanan se-Dunia yang bertemakan ‘FOREST

FOR PEOPLE’.

Taman ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat

rimbawan di seluruh dunia khususnya di Indonesia dalam mengemban

tugasnya.

2. Taman Parkir, disebut juga sebagai Pulau.

Taman Parkir merupakan pulau yang ditanami berbagai

jenis pohon. Baik yang bernilai komersial, non komersial maupun

langka. Sekaligus sebagai pohon pelindung dan pohon parkir.