87423835-pembahasan-asetaldehid.docx
TRANSCRIPT
Pembahasan
Aldehid merupakan satu dari sekian banyak kelompok senyawa organic yang
mengandung gugus karbonil.
Suatu keton mempunyai dua gugus alkil yang terikat pada dua karbon karbonil, sedangkan
aldehid mempunyai sekurangnya satu atom hydrogen yang terikat pada karbon karbonilnya.
Aldehid lazim terdapat dalam sisitem makhluk hidup. Gula ribose dan hormone betina
progesterone merupakan dua contoh aldehid yang penting secara biologis. Dalam praktikum ini
bertujuan unuk mengetahui bagaimana pembuatanal dehid.
Pada praktikum ini pembuatan aldehid dengan proses oksidasi lemah alkohol primer yang
menggunakan agen pengoksidasi yaitu natrium dikromat yang diasamkan dengan asam sulfat
encer. Proses pertama yaitu dengan melarutkan natrium dikromat dengan 30 ml aquadest,
kemudian ditambahkan 10 ml etanol yang bertujuan untuk menghetikan oksidasi ketika aldehid
terbentuk.
Kemudian ditambahkan kedalam larutan tersebut 5,5 ml asam sulfat pekat untuk memberikan
suasana asam, reaksi berjalan spontan. Efek murni yang ditimbulkan adalah bahwa sebuah atom
oksigen dari agen pengoksidasi melepaskan satu atom hidrogen dari gugus -OH pada alkohol dan
satu lagi hidrogen dari karbon dimana gugus -OH tersebut terikat pada saat mencampurkan asam
sulfat encer ke dalam larutan natrium dikromat harus berhati- hati karena reaksinya sangat hebat
dan H2SO4 sangat korosif. Kemudian larutan tersebut didestilasi dengan pemanasan suhu yang
rendah, kemudian asetaldehid yang terbentuk ditampung didalam Erlenmeyer.
Reaksi Idenifikasi Aldehid.
Aldehid adalah golongan senyawa organic yang memiliki rumus R-CHO. Pada prakikum
ini menggunakan 3 pereaksi. Pertama pereaksi Fehling, pereaksi Fehling terdiri dari 2 bagian
yaitu Fehling A dan Fehling B. Fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B
merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartarat.
Untuk menguji adanya alehid pada praktikum ini yaitu dengan cara mengambil seikit
larutan alehid dalam tabung reaksi, kemudian pereaksi Fehling A dan Fehling B dicampurkan ke
dalam larutan tersebut sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua, itu menandakan
bahwa positif terdapat aldehid, kemudian dipanaskan selama beberapa menit sehingga terdapat
endapan merah bata. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi
Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.
Kedua yaitu dengan pereaksi tollens, yaitu contoh oksidator lemak yang merupakan
pereaksi khusus untuk mengenal aldehid. Peraksi tollens yaitu berupa perak nirat, yaitu
mereaksikannya dengan cara mengambil sedikit sampel larutan asetaldehid yang telah diperoleh
kemudian menetesi sedikit larutan perak nitrat akan terjadi endapan yang kemudian terbentuk
larut kembali yang menandakan bahwa positif terdapat senyawa aldehid. Aldehid dapat
mereduksi pereaksi tollens sehingga membebaskan unsur perak (Ag).
Yang ketiga yaitu reaksi pendamaran atau disebut juga uji moore bertujuan untuk
mengetahui adanya gugus alkil, reaksi ini menggunakan NaOH yang berfungsi sebagai sumber
ion OH yang akan berikatan dengan rantai aldehid dan akan membentuk aldolaldehid. Reaksi
dengan pendamaran yaitu dengan cara mencampurkan 1 ml larutan aldehid dengan beberapa
tetes larutan NaOH yang akan bereaksi membentuk warna kekuningan yang menunjukan adanya
aldolaldehid kemudian dipanaskan yang bertujuan untuk membuka ikatan karbon dengan
hydrogen dan menggantikannya dengan gugus OH.