pembahasan bab ii

32
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus menerus mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju. Orang dengan mudah berobat dan tidak takut dengan penyakit berbahaya. Tapi hal ini dipengaruhi oleh peningkatan biaya pengobatan, sementara masyarakat masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Oleh karena itu masyarakat Indonesia harus sudah mengenal kesehatan keluarga dari sekarang agar masyarakat mengenal arti pentingnya kesehatan dan oleh sebab itu disini akan dibahas tentang konsep keperawatan keluarga dalam keperawatan di Indonesia. Agar masyarakat hidup sehat keperawatan keluarga merupakan salah satu area spesalis dalam keperawatan yang berfokus kepada keluarga sebagai target pelayanan. Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk meningkatkan kesehatan keluarga secara menyeluruh dan setiap anggota keluarga. Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. 1

Upload: sickhaulfah

Post on 10-Nov-2015

232 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

stikes bp

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus menerus mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju. Orang dengan mudah berobat dan tidak takut dengan penyakit berbahaya. Tapi hal ini dipengaruhi oleh peningkatan biaya pengobatan, sementara masyarakat masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Oleh karena itu masyarakat Indonesia harus sudah mengenal kesehatan keluarga dari sekarang agar masyarakat mengenal arti pentingnya kesehatan dan oleh sebab itu disini akan dibahas tentang konsep keperawatan keluarga dalam keperawatan di Indonesia. Agar masyarakat hidup sehat keperawatan keluarga merupakan salah satu area spesalis dalam keperawatan yang berfokus kepada keluarga sebagai target pelayanan. Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk meningkatkan kesehatan keluarga secara menyeluruh dan setiap anggota keluarga.Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan individu, dan keuntungan yang kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan budaya keluarga sehingga dapat menerima.

B. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah:1) Apa pengertian dari keluarga?2) Bagaimana struktur pada keluarga?3) Apa saja peran keluarga?4) Apa saja fungsi dari keluarga?5) Bagaimana tahap perkembangan keluarga?

C. TujuanAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah: 1) Mahasiswa mampu memahami pengertian dari keluarga.2) Mahasiswa mampu memahami struktur pada keluarga.3) Mahasiswa mampu memahami apa saja peran keluarga.4) Mahasiswa mampu memahami apa saja fungsi dari keluarga.5) Mahasiswa mampu memahami tahap perkembangan keluarga.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi KeluargaKeluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga. (Duvall dan Logan, 1986).Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. (Bailon dan Maglaya, 1978).Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Departemen Kesehatan RI, 1988).Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah adaptasi atau perkawinan. (WHO, 1969).Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya. (BKKBN, 1992).Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi.b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain.c. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik.d. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.

B. Struktur Keluarga1. Elemen Struktur Keluarga Menurut Friedmana. Struktur peranPeran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami, istri, anak dan sebagainya. Tetapi kadang peran ini tidak dapat dijalankan oleh masing-masing individu dengan baik. Ada beberapa anak yang terpaksa mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang lain sedangkan orang tua mereka entah kemana atau malah berdiam diri dirumah.b. Nilai-nilai keluargaNilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi, dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah (Friedman, 1998 dalam Murwani, 2007).c. Pola dan proses komunikasiPola interaksi keluarga yang berfungsi : bersifat terbuka dan jujur, selalu menyelesaikan konflik keluarga, berpikiran positif, tidak mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri.Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi untuk :a) Karakteristik pengirim : yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat, apa yang disampaikan jelas dan berkualitas, selalu meminta dan menerima umpan balik.b) Karakteristik penerima : siap mendengarkan, memberi umpan balik, melakukan validasi.d. Struktur kekuatanKekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain kearah positif ada beberapa macam tipe struktur kekuatan :1) Legimati powerWewenang primer yang merujuk pada kepercayaan bersama bahwa dalam suatu keluarga satu orang mempunyai hak untuk mengontrol tingkah laku anggota keluarga yang lain.

2) Referent powerKekuasan yang dimiliki orang-orang tertentu terhadap orang lain karena identifikasi positif terhadap mereka,seperti identifikasi positif seorang anak dengan orang tua (role mode).3) Reward powerPengaruh kekuasaan karena adanya harapan yang akan diterima oleh seseorang dari orang yang mempunyai pengaruh karena kepatuhan seseorang. Seperti ketaatan anak terhadap orang tua.4) Coercive powerSumber kekuasaan mempunyai kemampuan untuk menghukum dengan paksaan,ancaman, atau kekerasan bila mereka tidak mau taat.5) Affectif powerKekuasaan yang diberikan melalui manipulasi dengan memberikan atau tidak memberikan afeksi atau kehangatan, cinta kasih misalnya hubungan seksual pasangan suami istri.2. Ciri-Ciri Struktur Keluargaa. TerorganisasiKeluarga adalah cerminan organisasi, di mana masing-masing anggota keluarga memiliki peran dan fungsi masing-masing sehingga tujuan keluarga dapat tercapai. Organisasi yang baik ditandai dengan adanya hubungan yang kuat antara anggota sebagai bentuk saling ketergantungan dalam mencapai tujuan.b. KeterbatasanDalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggungjawabnya masing-masing sehingga dalam berinteraksi setiap anggota tidak semena-mena, tetapi mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh tanggungjawab masing-masing anggota keluarga.c. Perbedaan dan KekhususanAdanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukkan msing-masing anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi yang berbeda dan khas seperti halnya peran ayah sebagai pencari nafkah utama, peran ibu yang merawat anak-anak.

3. Dominasi Struktur Keluargaa. Dominasi Jalur hungan darah1) Patrilineal: adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.2) Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.b. Dominasi keberadaan tempat tinggal1) Matrilokal: adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.2) Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.c. Dominasi pengambilan keputusan1) Patriakal : Dominasi pengambilan keputusan ada padapihak suami.2) Matriakal : Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri.d. Keluarga kawinan Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembina keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri. C. Peran KeluargaPeranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu (Setiadi, 2008). Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :1. Peranan ayah : Ayah sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.2. Peranan ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.3. Peranan anak : Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

Menurut Mubarak, dkk (2009) terdapat dua peran yang mempengaruhi keluarga yaitu peran formal dan peran informal. 1. Peran FormalPeran formal keluarga adalah peran-peran keluarga terkait sejumlah perilaku yang kurang lebih bersifat homogen. Keluarga membagi peran secara merata kepada para anggotanya seperti cara masyarakat membagi peran-perannya menurut pentingnya pelaksanaan peran bagi berfungsinya suatu sistem. Peran dasar yang membentuk posisi sosial sebagai suami-ayah dan istri-ibu antara lain sebagai provider atau penyedia, pengatur rumah tangga perawat anak baik sehat maupun sakit, sosialisasi anak, rekreasi, memelihara hubungan keluarga paternal dan maternal, peran terpeutik (memenuhi kebutuhan afektif dari pasangan), dan peran sosial.2. Peran Informal kelurgaPeran-peran informal bersifat implisit, biasanya tidak tampak, hanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan emosional individu atau untuk menjaga keseimbangan dalam keluarga. Peran adapif antara lain :a. Pendorong memiliki arti bahwa dalam keluarga terjadi kegiatan mendorong, memuji, dan menerima kontribusi dari orang lain. Sehingga ia dapat merangkul orang lain dan membuat mereka merasa bahwa pemikiran mereka penting dan bernilai untuk di dengarkan.b. Pengharmonisan yaitu berperan menengahi perbedaan yang terdapat diantara para anggota, penghibur, dan menyatukan kembali perbedaan pendapat. c. Inisiator-kontributor yang mengemukakan dan mengajukan ide-ide baru atau cara-cara mengingat masalah-masalah atau tujuan-tujuan kelompok. d. Pendamai berarti jika terjadi konflik dalam keluarga maka konflik dapat diselesaikan dengan jalan musyawarah atau damai.e. Pencari nafkah yaitu peran yang dijalankan oleh orang tua dalam memenuhi kebutuhan, baik material maupun non material anggota keluarganya. f. Perawaatan keluarga adalah peran yang dijalankan terkait merawat anggota keluarga jika ada yang sakit.g. Penghubung keluarga adalah penghubung, biasanya ibu mengirim dan memonitori kemunikasi dalam keluarga.h. Poinir keluarga adalah membawa keluarga pindah ke satu wilayah asing mendapat pengalaman baru.i. Sahabat, penghibur, dan koordinator yang berarti mengorganisasi dan merencanakan kegiatan-kegiatan keluarga yang berfungsi mengangkat keakraban dan memerangi kepedihan. j. Pengikut dan sanksi, kecuali dalam beberapa hal, sanksi lebih pasif. Sanksi hanya mengamati dan tidak melibatkan dirinya.

D. Fungsi Keluarga1. Fungsi Biologisa. Untuk meneruskan keturunan.b. Memelihara dan membesarkan anak.c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.d. Memelihara dan merawat anggota keluarga. 2. Fungsi Psikologisa. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.d. Memberikan identitas keluarga.3. Fungsi AfektifFungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut dapat dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga. Dengan demikian, keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota keluarga dapat mengembangkan konsep diri positif.Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif adalah :a. Saling mengasuh : cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukung antar anggota keluarga, mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari anggota yang lain. Maka kemampuannya untuk memberikan kasih sayang akan meningkat, yang pada akhirnya tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung. Hubbungan intim didalam keluarga merupakan modal dasar dalam memeberikan hubungan dengan orang lain diluar keluarga/ masyarakat.b. Saling menghargai. Bila anggota keluarga saling menghargai dan mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan iklim yang positif, maka fungsi afektif akan tercapai.c. Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga dimulai sejak pasangan sepakat memulai hidup baru. Ikatan antar anggota keluarga dikembangkan melalui proses identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan anggota keluarga. Orang tua harus mengembangkan proses identifikasi yang positif sehingga anak-anak dapat meniru tingkah laku yang positif dari kedua orang tuanya.Fungsi afektif merupakan sumber energi yang menentukan kebahagiaan keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak atau masalah keluarga, timbul karena fungsi afektif di dalam keluarga tidak dapat terpenuhi.4. Fungsi SosialisasiSosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial.Sosialisasi dimulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu, dan orang-orang yang ada di sekitarnya Kemudian beranjak balita dia mulai belajar bersosialisasi dengan lingkungan sekitar meskipun demikian keluarga tetap berperan penting dalam bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi.

5. Fungsi ReproduksiKeluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah untuk meneruskan keturunan.6. Fungsi EkonomiFungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita lihat dengan penghasilan yang tidak seimbang antara suami dan istri, hal ini menjadikan permasalahan yang berujung pada perceraian.7. Fungsi Perawatan KesehatanKeluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktik sauhan keperawatan, yaitu mencegah terjadinya gangguan kesehataan dan atau merawat anggota keluarga yang sakit.kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi setatus kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehataan dapat dilihat dari tugas kesehataan keluarga yang di laksanakan. Keluarga yanh dapat melaksanakan tugas kesehataan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan (Friedman,1986 dalam Murwani, 2007).8. Fungsi pendidikana. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa. c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.9. Fungsi keagamaanyaitu keluarga perlu memberikan dorongan kepada seluruh anggotanya agar kehidupan keluarga sebagai wahana persemaian nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan untuk menjadi insaninsan agama yang penuh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

10. Fungsi sosial budaya yaitu memberikan kepada keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengembangkan kekayaan budaya bangsa yang beraneka ragam dalam satu kesatuan.11. Fungsi cinta kasih yaitu keluarga memberikan landasan yang kokoh terhadap hubungan anak dengan anak, suami dengan isteri, orangtua dengan anaknya, serta hubungan kekerabatan antar generasi sehingga keluarga menjadi wadah utama bersemainya kehidupan yang penuh cinta kasih lahir dan batin.12. Fungsi melindungiyaitu untuk menumbuhkan rasa aman dan kehangatan.13. Fungsi pembinaan lingkungan yaitu memberikan kepada setiap keluarga kemampuan menempatkan diri secara serasi, selaras, dan seimbang sesuai daya dukung alam dan lingkungan yang berubah.

Menurut Effendy, (1998) dalam (Setiadi,2008) dari berbagai fungsi diatas ada 3 fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya, adalah :1. Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.2. Asuh adalah memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosila dan spiritual.3. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mendiri dalam mempersiapkan masa depannya. E. Tahap Perkembangan KeluargaMenurut Duval (1985) dalam Setiadi (2008), membagi keluarga dalam 8 tahap perkembangan, yaitu:1. Tahap pertama, keluarga baru (Berganning Family).Pasangan memulai kehidupan keluarga sebagai suami istri. Pada tahap ini merupakan persiapan penyesuaian terhadap perasaan sebagai ayah dan ibu selain suami dan istri merupakan fokus dalam mempertahankan kebutuhan kesehatan dasar.Tugas perkembangan keluarga dalam tahap ini antara lain:a. Membina hubungan intim yang memuaskan.b. Menetapkan tujuan bersama.c. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok social.d. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB.e. Persiapan menjadi orang tuaf. Memehami prenatal care (pengertisn kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua).

2. Tahap kedua, keluarga memiliki anak.Pada fase ini sebagai orang tua yang memiliki anak usia < 30 ( Child Bearing) bulan berperan sebagai suami istri dan sebagai ayah dan ibu yang memiliki anak. Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis keluarga. Studi klasik Le Master (1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17 % tidak bermasalah selebihnya bermasalah dalam hal :a. Suami merasa diabaikan.b. Peningkatan perselisihan dan argument.c. Interupsi dalam jadwal kontinu.d. Kehidupan seksual dan social terganggu dan menurun.Tugas perkembangan keluarga dalam tahap ini antara lain:a. Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual dan kegiatan).b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.c. Membagi peran dan tanggung jawab (bagaimana peran orang tua terhadap bayi dengan memberi sentuhan dan kehangatan).d. Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.e. pemenuhan kebutuhan fisik bagi anak-anaknya, sebagai sumber-sumber penghasil ekonomi dan sebagai sarana asuhan kepada anak dalam proses belajar berinteraksi dengan orang lain pembentukan dasar-dasar kepribadian.f. Konseling KB post partum 6 minggu.g. Menata ruang untuk anak.h. Biaya / dana Child Bearingi. Memfasilitasi role learning angggota keluarga.j. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.

3. Tahap ketiga, keluarga dengan anak usia pra sekolah.Fungsi keluarga adalah sebagai pengontrol dan pendidik. Tugas perkembangan keluarga dalam tahap ini antara lain:a. Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga.b. Membantu anak bersosialisasi.c. Beradaptasi dengan anak baru lahir, anak yang lain juga terpenuhi.d. Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar keluarga.e. Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak.f. Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan kembang anak.

Bimbingan anak selama fase prasekolah a. Usia 3 tahun 1) Persiapkan orang tua untuk peningkatan ketertarikan anak dalam hubungan yang lebih luas.2) Anjurkan orang tua untuk mendaftarkan anak ke play group atau TK.3) Tekankan tentang pentingnya pengaturan waktu.4) Anjurkan orang tua untuk menawarkan pilihan-pilihan ketika anak sedang ragu/bimbang.5) Perubahan pada anak usia 3.5 tahun : anak akan menjadi kurang koordinasi, gelisah dan menunjukkan perubahan tingkah laku, seperti bicara gagap.6) Orang tua harus memberikan perhatian yang ekstra sebagai refleksi dari kegelisahan emosi anak dan rasa takut anak kehilangan kasih sayang orang tua.7) Ingatkan orang tua tentang keseimbangan yang telah dicapai pada usia 3 tahun akan berubah menjadi tingkah laku yang agresif pada usia 4 tahun.8) antisipasi tentang adanya perubahan nafsu makan, seleksi makanan anak.9) Tekankan tentang perlunya perlindungan dan pendidikan untuk mencegah cedera.

b. Usia 4 tahun 1) Persiapkan pada tingkah laku anak yang lebih agresif, termasuk aktifitas motorik dan penggunaan bahasa-bahasa yang mengejutkan.2) Eksplorasi perasaan orang tua berkenaan dengan tingkah laku anak.3) Masukkan anak ke TK4) Persiapkan untuk peningkatan keingintahuan anak tentang seks5) Tekankan tentang pentingnya menanamkan disiplin pada anak6) Anjurkan orang tua untuk melatih anak berenang jika belum dilakukan diusia sebelumnyac. Usia 5 tahun 1) Masa tenang pada anak2) Siapkan anak untuk memasuki lingkungan sekolah3) Pastikan kelengkapan imunisasi lingkungan sekolahMasalah-masalah pada anak usia prasekolah a. Masalah kesehatanMasalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah seperti; diare, cacar air, difteri, dan campak.b. Hubungan keluargaPada usia prasekolah biasanya anak merasa cemburu dengan kehadiran anggota keluarga baru (adik). Anak merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang tua sehingga anak sering membuat olah untuk mendapatkan perhatian orang tua.c. Bahaya fisik 1) KecelakaanKecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang menghasilkan ketrampilan tertentu. Meskipun tidak meninggalkan bekas fisik namunkecelakaan dianggap sebagai kegagalan dan anak lebih bersikap hati-hati akan berbahaya bagi psikologisnya sehingga anak akan takut terhadap kegiatan fisik. Jika hal ini terjadi bisa berkembang menjadi masa malu.2) KeracunanPada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia lihat tanpa mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak.d. Bahaya PsikologisPerasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berprestasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih pemarah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap jempol.e. Gangguan tidurMimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur REM (rapid eye movement). Seorang anak yang mengalami mimpi buruk biasanya akan benar-benar terbangun dan dapat mengingat kembalimimpinya secara terperinci. Mimpi buruk yang terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang normal, dan satu-satunya tindakan yang perlu dilakukan orang tua adalah menenangkan anak. Tetapi mimpi buruk yang sering terjadi adalah abnormal dan bisa menunjukkan masalah psikis.Pengalamam yang menakutkan (termasuk cerita menakutkan atau film tentang kekerasan di televisi) bisa menyebabkan terjadinya mimpi buruk. Hal ini terutama sering ditemukan pada anak-anak yang berumur 3-4 tahun, karena mereka belum bisa membedakan antara khayalan dan kenyataan.Teror dimalam hari adalah suatu keadaan dimana sesaat setelah tertidur anak setengah terbangun dengan kecemasan yang luar biasa. Anak tidak dapat mengingat kembali apa yang telah dialaminya.Tidur sambil berjalan adalah suatu keadaan dimana dalam keadaan tertidur anak bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan-jalan. Teror dimalam hari dan tidur sambil berjalan biasanya berlangsung selama tidur dalam (Non REM) dan terjadi dalam 3 jam pertama setelah anak tertidur. Tiap episode berlangsung dari beberapa detik sampai beberapa menit. Teror dimalam hari sifatnya dramatis karena anak menjerit-jerit dan panik, keadaan ini paling sering ditemukan pada anak yang berumur 3-8 tahun.Untuk anak yang susah tidur bisa dilakukan beberapa tindakan berikut:1) Ajak anak kembali ketempat tidurnya.2) Berikan cerita yang pendek.3) Tawari untuk ditemani oleh boneka atau selimut kesayangannya.4) Gunakan lampu redup.

f. Masalah Pelatihan Buang Air (Toileting)Pelatihan buang air besar biasanya mulai dilakukan pada saat anak berumur 2-3 tahun, sedangkan pelatihan buang air kecil dilakukan pada umur 3-4 tahun. Pada umur 5 tahun, kebanyakan anak sudah dapat melakukan buang air sendiri; melepas pakaian dalamnya sendiri, membersihkan dan mengeringkan penis, vulva maupun anusnya sendiri serta kembali memakai pakaian dalamnya sendiri.Tetapi sekitar 30% anak berusia 4 tahun dan 10% anak berusia 6 tahun masih mengompol pada malam hari.Cara terbaik untuk menghindari masalah pelatihan buang air (toilet training) adalah dengan mengenali kesiapan anak. Adapun tanda dari kesiapan anak adalah:1) Selama beberapa jam pakaian dalamnya masih kering.2) Anak menginginkan pakaian dalamnya diganti jika basah.3) Anak menunjukkan ketertarikannya untuk duduk di atas Potty Chair (pispot khusus untuk anak-anak) atau diatas toilet (jamban, kakus).4) Anak mampu mengikuti petunjuk atau aturan lesan yang sederhana.4. Tahap keempat, keluarga dengan anak usia sekolah (anak usia 6 13 tahun)Fungsi keluarga adalah sebagai pendidik, interaksi dan sosialisasi. Pada tahap ini keluarga dengan ayah, ibu dan anak-anak mulai menginjak kehidupan sekolah.Tugas perkembangan keluarga pada saat ini antara lain:a. Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan lingkungan lebih luas.b. Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual.c. Menyediakan aktivitas untuk anak.d. Menyesuaikan pada aktivitas komuniti dengan mengikut sertakan anak.e. Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga.

5. Tahap kelima, keluarga dengan anak usia remaja (usia 13 - 20 tahun) Tugas perkembangan keluarga pada saat ini antara lain:a. Pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang seimbang dan brertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang yang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi).b. Memelihara komunikasi terbuka antara anak dan orang tua. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.c. Memelihara hubungan intim dalam keluarga.d. Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting,yang diawali dengan matangnya organ organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi.Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan masa anak-anak ke masa dewasa. Istila itu menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan, biasanya dimulai dari usia 14tahun pada pria dan 12 tahun pada wanita. Menurut World Healt Organization (WHO), batasan remaja secara umum adalah mereka yang berusia 10tahun sampai 19 tahun.Ciri utama pada remaja, ditandai dengan adanya berbagai perubahan. Perubahan-perubahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:a. Perubahan fisikPada masa remaja ininterjadi pertumbuhan fisik yang cepat dan prosespematangan seksualb. Perubahan intelektualMenurut Jean Piaget perkembangan kognitif, seorang remaja telah beralih dari masa konkrit-operasional ke masa formal-operasional.pada masa konkrit-operasional, seorang remaja mampu berfikir sistematis terhadap hal-hal atau obyek-obyek yang bersifat konkrit, sedangkan masa formal-operasional ia mampu berfikir secara sistematis terhadap hal-hal yang bersifat abstrak dan hipotesis. Pada masa remaja seseorang juga sudah dapat berfikir secara kritis.c. Perubahan emosiPada umumnya emosional pada masa remaja berubah menjadi labil.Menurut aliran tradisional yang dipelopori oleh G.Stanley Hall, perumaban ini terutama disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada kelenjar-kelenjar hormonal.Namun, penelitian-penelitian ilmiah selanjutnya menolak pendapat ini.Sebagai contoh, Elizabet B. Hurlock menyatakan bahwa pengaruh lingkungan social terhadap perubahan emosi pada masa remaja lebih besar artinya biladibandingkan dengan pengaruh hormonal.d. Perubahan socialPada masa remaja, seseorang memasuki status social yang baru.Ia dianggap bukan lagi seorang anak-anak. Karena pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang sangat cepat sehingga menyerupai orang dewasa,maka seorang remaja sering diharapkan bersikap dan bertingkah laku seperti layaknya orang dewasa. Pada masa ini, seorang remaja cenderung untukbergabung dengan teman sebayanya dengan membentuksebuah kelompoke. Perubahan moralPada masa remaja ini akan terjadi perubahan dari konsep moral khusus menjadi konsep moral umum.oleh karena itu pada masa ini seorang remaja sudah diharapkan mempunyai nilai-nilai moral untuk landasan tingkah lakunya.Berubahnya tahap perkembangan keluarga diikuti dengan perubahan tugas perkembangan keluarga dengan berpedoman pada fungsi yang dimiliki keluarga.Gambaran tugas perkembangan keluarga dapat dilihat sesuai tahap perkembangannya.

6. Tahap ke enam, keluarga dengan anak dewasa muda.Pada periode ini keluarga mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam keluarga, berperan sebagai suami istri, kakek dan nenek.Tugas perkembangan keluarga pada saat ini antara lain:a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.b. Mempertahankan keintiman.c. Menbantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.d. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya.e. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.f. Berperan suami istri kakek dan nenek.g. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak anaknya.

7. Tahap ke tujuh, keluarga dengan usia pertengahan (middle age family).Usia pertengahan merupakan periode dimana anak-anak yang terakhir meninggalkan rumah. Peran keluarga adalah sebagai suami, istri, kakek dan nenek. Tugas perkembangan keluarga pada saat ini antara lain:a. Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat sosial dan waktu santai.b. Memulihkan hubungan antara generasi muda tua.c. Keakraban dengan pasangan.d. Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga.e. Persiapan masa tua/ pension.

8. Tahap ke delapan, keluarga dengan usia tua atau lanjut.Periode usia tua dengan dimulainya pensiun dan kematian salah satu pasangannya.Tugas perkembangan keluarga pada saat ini antara lain:a. Penyesuaian tahap masa pensiun dengan cara merubah cara hidup.b. Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian.c. Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.d. Melakukan life review masa lalu.

BAB IIIPENUTUPA. SimpulanKeluarga adalah unit terkecil dari masayarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.Struktur keluarga secara umum terdiri dari patrilineal, matrilineal, patrilokal, matrilokal, patriakal, matriakal, dan keluarga kawinan. Peran keluarga terdiri dari peran ayah, peran ibu, dan peran anak. Sedangkan fungsi keluarga terdiri dari fungsi afektif, sosialisasi, ekonomi, pendidikan, biologis, psikologi, agama, reproduksi, perawatan kesehatan, sosial-budaya, cinta kasih, melindungi, pembinaan lingkungan. Jadi struktur, peran dan fungsi keluarga saling berkaitan erat satu sama lain sesuai dengan tumbuh kembang keluarga.

B. SaranDengan mengetahui struktur, peran dan fungsi keluarga yang sesuai dengan tumbuh kembang maka diharapkan perawat dan keluarga saling bekerja sama satu sama lainnya agar tercipta hubungan saling percaya sehingga dapat memberikan perawatan yang maksimal terhadap klien.Dengan membaca makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang struktur peran dan fungsi keluarga sesuai dengan tumbuh kembang, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

3