2.laporan hnp

Upload: nita-andriyani

Post on 06-Apr-2018

291 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    1/54

    LAPORAN KASUS

    HERNIATION OF NUCLEOS PULPOSUS

    JARINGAN OTOT

    Jaringan otot itu mencapai 40%-50% berat tubuh seseorang. Jaringan otot terdiri atas sel-sel

    yang telah berdiferensiasi dan mengandung protein kontraktil (sel-sel kontraktil) yang disebut

    dengan serabut otot. Sel-sel kontraktil tersebut diperlukan untuk membangkitkan tenaga yang

    diperlukan untuk kontraksi sel, yang menghasilkan gerakan di organ tertentu dan tubuh secara

    keseluruhan.

    A.Komponen dari jaringan ototJaringan ikat mengelilingi dan melindungi jaringan otot. Fascia adalah suatu lembaran atau

    berkas jaringan ikat fibrous yang mendukung dan mengelilingi otot dan organ tubuh lainnya.

    Superficial fascia (lapisan subkutan atau hipodermis), yang memisahkan otot dari kulit,

    tersusun atas jaringan ikat longgar dan jaringa adiposa. Berpreran dalam jalannya saraf,

    pembuluh darah, dan pembuluh limpa untuk masuk dan keluar pada otot. Deep fascia

    ,erupakan jaring ikat padat tak teratur yang membatasi dinding tubuh dan anggota badan dan

    otot-otot yang melekat. Berperan dalam pergerakan bebas, pembawa saraf, pembuluh darah,

    dan pembuluh limpa, dan mengisi ruang antara otot-otot. Tiga lapisan jaringan ikat dari deep

    fascia melindungi dan memperkuat otot rangka, yaitu :

    a. Lapisan paling luar yang mengelilingi seluruh otot, yaitu epimisium.b. Perimisium mengelilingi 10 hingga 100 atau lebih serabut-serabut otot, memisahkan

    serabut-serabut otot tersebut menjadi bundle. Bundle tersebut disebut dengan fasikel.

    c. Endomisium adalah jaringan ikat halus yang melapisi setiap serabut otot individual.Jaringan otot memiliki ciri-ciri, antara lain :

    a. Kontraktilitas; adalah kemampuan jaringan otot untuk berkontraksi dengan kekuatanpenuh ketika dirangsang oleh potensial aksi. Ketika otot berkontraksi akan menghasilkan

    tensi (kekuatan kontraksi).

    b. Eksitabilitas; adalah kemamouan untuk merespon terhadap berbagai rangsangan denganmemproduksi sinyal elektrik yang disebut potensial aksi. Pada sel-sel otot, terdapat 2 tipe

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    2/54

    rangasangan yang memicu potensial aksi, yaitu sinyal elektric autoritmik yang berasal dari

    jaringan otot itu sendir, dan rangsangan kimia.

    c. Ekstensibilitas; adalah kemampuan jaringan otot untuk meregang (stretch) tanpamengalami kerusakan.

    d. Elastisitas; adalah kemampuan jaringan otot untuk kembali ke ukurannya semula setelahberkontraksi atau meregang.

    B. Fungsi dari sistem otot, yaitu :a. Pergerakan tubuh. Pergerakan seluruh tubuh seperti berjalan, berlari.b. Penopang tubuh dan mempertahankan postur tubuh. Otot menopang rangka dan

    mempertahankan tubuh baik dalam posisi berdiri maupun duduk terhadap gaya

    gravitasi.

    c. Penghasil panas (thermogenesis). Sebagian besar panas dihasilkanb oleh otot untukmempertahankan suhu tubuh normal.

    C. Klasifikasi OtotOtot diklasifikasikan berdasarkan struktural (ada dan tidaknya lurik), fungsional (vounter

    dan involunter) dan lokasi, terbagi menjadi 3 yaitu :OTOT RANGKA OTOT POLOS OTOT JANTUNG

    Serabut otot yangberukuran hingga 30cm dan

    berbentuk silinder

    Berinti banyak(multinuklear) yang terletak

    di perifer bawah sakrolema

    Memiliki lurik Kontraksinya cepat&kuat

    Bekerja secara volunter Melekat pada rangka

    Serabut otot berukuranantara 20 mikron-0,5mm dan

    berbentuk gelendong

    Berinti tunggal, yang terletakdi tengah pada bagian sel

    yang paling lebar

    Tidak ada lurikKontraksinya lemah dan

    lambat

    Bekerja involunterTerletak pada dinding organ

    Serabut otot berukuranantara 85-10 mikron dan

    serabutnya bercabang

    Berinti tunggal, yang terletakpada bagian tengah

    Memiliki lurik Memiliki diskus interkalaris Kontraksi cepat, kuat dan

    berirama

    Bekerja involunter Hanya ada pada jantung

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    3/54

    berongga (ex. Kanding kemih,

    uterus)

    Pada dinding tuba (ex.

    Saluran pencernaan)

    AKTIVITAS LABORATIRIUM

    Otot Halus

    Otot Jantung

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    4/54

    Otot Rangka

    D. Kontraksi Otot (Sliding Filament)Kontraksi otot terjadi adanya interaksi filamen tipis (aktin) dan filamen tebal (miosin).

    a. Filamen tipis, terdiri dari aktin, tropomiosin, dan troponin.Aktin dijumpai sebagai polimer berfilamen (aktin-F) panjang yang terdiri atas 2 untai

    monomer globular (aktin-G) berdiameter 5,6 nm yang saling berpilin dalam bentuk spiral

    ganda. Karakteristik yang terlihat pada semua molekul aktin-G adalah strukturnya yangasimetris. Bila molekul aktin-G berpolimerasi membentuk aktin-F, molekul tersebut akan

    terikat dari depan ke belakang dan menghasilkan suatu filamen dengan polaritas yang dapat

    dikenali. Setiap monomer aktin-G memiliki satu tempat pengikatan bagi miosin.. Protein -

    aktinin dan desmin (suatu protein filamen intermediate) diyakini menyatuka sarkomer yang

    bersebelahan sehingga miofibril tetap berada di tempatnya.

    Tropomiosin, yaitu suatu molekul halus dengan panjang sekitar 40 nm, memiliki 2 rantai

    polipeptida. Molekul ini tergantung pada kepala sampai ekor, yang membentuk filamen

    yang berjalan di atas subunit aktin di sepanjang tepian alur yang berada di antara dua untai

    aktin yang terpilin. Sedangkan troponin merupakan kompleks 3 subunit, yaitu TnI

    (mengahambat interaksi aktin-miosin), TnT (yang melekat erat pada tropomiosin), dan TnC

    (terikat pada ion calsium).

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    5/54

    b. Filamen tebal yaitu miosin. Miosin merupakan kompleks yang berukuran lebih besar.Miosin dapat diuraikan menjadi 2 rantai berat yang identik dan 2 pasang rantai ringan.

    Terdiri atas ekor dan 2 kepala miosin, yang berikatan terhadap miosin binding site pada

    molekul aktin selama kontraksi.

    Pengaturan pada pemitaan serabut otot rangka

    a. Pita A anisotrop ; mampu mempolarisasi cahaya (merupakan bagian pusat sarkomer).Terdiri dari filamen tebal (miosin) dan juga bagian filamen tipis yang saling bertumpuk.

    b. Pita I isotrop ; nonpolarisasi. Terbentuk dari filamen tipis yang tidak salaing bertumpukdengan filamen tebal.

    c. Garis Z. Terbentuk dari protein penunjang yang menahan filamen tipis tetap menyatu disepanjang miofibril.

    d. Zona H. Area yang lebih pucat pada pita A. Terdiri atas molekul miosin dengan bagian miripbatang.

    e. Garis M. Pita H dibelah dua oleh garis M, yang merupakan kerja protein penunjang lain yangmenahan miosin tetap bersatu (protein Titin). Protein utama pada garis M yaitu keratin

    kinase.

    Siklus kontraksiPada kontraksi awal, retikulum sarkoplasma melepasakan ion-ion Ca

    2+ke dalam sitosol. Disama,

    Ca2+

    berikatan terhadap troponin. Kemudian troponin memindahkan (menggerakan)

    tropomiosin dari miosin binding site pada aktin. Ketika binding site nya bebas, siklus kontraksi

    (urutan-urutan peristiwa yang menyebabkan filamen-filamen bergeser) dimulai. Siklus kontraksi

    terdiri atas 4 tahap:

    1. Hidrolisis ATPKepala miosin meliputi ATP-binding site dan ATPase, yaitu suatu enzim yang menghidrolisisATP ADP + Pi. Hidrolisis ATP (ADP+Pi) tetap mengikat terhadap kepala miosin.

    2. Pengikatan miosin terhadap aktin untuk membentuk crossbridge

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    6/54

    Kepala miosin berikatan terhadap miosin bindung site pada aktin dan melepaskan gugus

    pospat yang telah dihidrolisis. Ketika kepala miosin berikatan terhadap aktin selama

    berkontraksi, disebut crossbridges.

    3. PowerstrokeSetelah membentuk crossbridges, powerstroke terjadi. Selama powerstroke, bagian pada

    crossbridge dimana ADP tetap terikat. Akibatnya, crossbridge berotasi an melepaskan ADP.

    Crossbridge menghasilkan kekutan ketika crossbridge berotasi terhadap pusat sarkomer,

    menggeser filamen tipis melewati filamen tebal terhadap garis M.

    4. Melepaskan miosin dari aktinPada akhir powerstroke, croosbridge kembali terikat denagn kuat terhadap aktin hingga

    crossbridge mengikat molekul lain dari ATP. Ketika ATP berikatan terhadap ATP binding site

    pada kepala miosin, kepala miosin terlepas dari aktin.

    Peningkatan Ca2+

    di dalam sitosol memulai kontraksi otot, dan penurunan Ca2+

    akan

    memberhentikannya. Ketika serabut otot berelaksasi, konsentrasi Ca2+

    di sitosolnya sangat

    rendah. Akan tetapi, jumlah(kadar) Ca2+

    tinggi akan disimpan di dalam retikulum sarkoplasma.

    Ketika potensial aksi otot menyebar sepanjang sarcolema dan masuk ke dalam T tubule,

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    7/54

    menyebabkan channel pelepasan Ca2+

    di dalam membran retikulum sarcoplasma terbuka.

    Ketika terbuka, Ca2+

    mengalir ke luar dari retikulum sarcoplasma ke dalam sitosol mengelilingi

    filamen tipis dan filamen tebal. Pelepasan Ca2+

    bergabung dengan troponin, menyebabkan

    perubahan bentuk. Perubahan konformasional tersebut menggerakan tropomiosin dari miosin

    binding site pada aktin. Ketika binding site itu bebas, kepala miosin berikatan terhadap aktin

    untuk membentuk crossbridge, dan siklus kontraksi mulai. Peristiwa-peristiwa yang telah

    dijelaskan tersebut merupakan excitation-contraction coupling, yaitu tahap-tahap yang

    menghubungkan eksitasi (penyebaran potensial aksi otot sepanjang sarcolema dan masuk ke T

    tubule) untuk berkontraksi (menggeser filamen-filamen). Retikulum sarcoplasma juga

    mengandung pompa transpor aktif ca2+

    yang menggunakan ATP untuk memindahkan Ca2+

    dari

    sitosol ke dlam retiukulum sarcoplasma. Ketika potensial aksi otot melanjutkan untuk

    menyebar mengelilingi T tubule, pintu pelepasan Ca2+

    terbuka dan masuk ke retikulum

    sarcoplasma. Ketika Ca2+

    masuk ke retikulum sarkoplasma, konsentrasi Ca2+

    di sitosol sangat

    menurun.

    NEUROMUSCULAR JUNCTION

    Saraf-saraf yang menstimulasi serabut-serabut otot rangka untuk berkontraksi disebut somatic

    motor neurons. Setiap somatic motor neurons memiliki suatu yang menyerupai penjuluran

    akson dari otak atau spinal cord ke serabut-serabut otot rangka. Potensial aksi otot timbul padaneuromuscular junction, yang merupakan sinaps antara somatic motor neuron dan serabut otot

    rangka. Sinaps itu sendiri adalah daerah dimana terjadinya komunikasi antara 2 neuron, atau

    antara neuron dan sel target, antara somatic motor neurons dan serabut otot. Pada sebagian

    sinaps, terdapat gap kecil, disebut synaptic cleft, yang memisahkan 2 sel. Karena sel-sel tidak

    bersentuhan, sehingga potensial aksi tidak dapat melompati gap dari satu sel ke yang lain.

    Sehingga sel yang pertama berkomunikasi dengan sel yang kedua dengan pelasan zat-zat kimia

    (neurotransmitter). Pada nueromuscular junction, ujung dari motor neuron disebut terminalakson, terbagi menjadi sekelompok synaptic end bulbs. Pemisahan sitosol di dalam synaptic

    end bulbs dengan membran yang menyerupai kantung-kantung yang disebut vesikel synaptic.

    Di dalam vesikel synaptic mengandung Ach, neurotransmitter yang dilepas pada neuromuscular

    junction.

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    8/54

    Daerah sarcolema yang berlawanan dengan synaptic end bulbs, disebut motor end plate, yang

    merupakan bagian serabut otot neuromuscular junction. Di dalam motor end plate

    mengandung Ach reseptor. Reseptor Ach merupakan gerbang-ligan channel-channel ion.

    Sehingga neuromuscular junction meliputi seluruh synaptic end bulbs pada salah satu synaptic

    cleft dan motor end plate pada serabut pada bagian atau sisi yang lain.

    Impuls saraf mengirim atau mendatankan potensial aksi otot dengan cara berikut :

    1) Pelepasan AChTibanya impuls saraf pada synaptic end bulbs menyebabkan banyaknya vesikel synaptic

    melakukan eksositosis. Selaam eksositosis, vesikel synaptic bergabung dengan membran

    plasma motor neuron, melepaskan ACh ke dalam synaptic cleft. Kemudian ACh berdifusi

    pada synaptic cleft antara motor neuron dan motor end plate.

    2) Aktivasi reseptor AChPengikatan 2 molekul ACh pada reseptor di motor end plate membuka ion channel pada

    reseptor ACh. Saat channel terbuka, kation-kation kecil, seperti Na+

    dapat mengalir

    menyebrangi membran, yang mengakibatkan depolarisasi membran.

    3) Produksi potensial aksi ototPemindahan Na

    +yang masuk membuat bagian dalam serabut otot bermuatan lebih positif.

    Perubahan potensial membran memacu potensial aksi otot. Kemudian potensial aksi ototmenyebar ke sepanjang sarcolema ke dalam T tubule. Hal tersebut menyebabkan retikulum

    sarcoplasma melepaskan simpanan Ca2+

    nya ke dalam sarcoplasma dan serabut otot yang

    berkontraksi (karena ion-ion Ca2+

    menimbulkan kekuatan menarik antara filamen aktin dan

    miosin, yang menyebabkan kedua filamen bergeser satu sama lain).

    4) Terminasi aktivitas AChPengikatan ACh hanya berlangsung sangat singkat karena ACH dipecah dengan cepat oleh

    enzim AChE (acetylcholineesterase). AChE memecah ACh menjadi acetyl dan choline yangmana tidak dapat mengaktivasi reseptor ACh.

    Dan bila depolarisasi berhenti, Ca2+

    secara aktif ditranspor kembali ke dalam sisterna

    retikulum sarcoplasma dan otot akan berelaksasi.

    Mekanisme interaksi antara aktin dan miosin selama kontraksi

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    9/54

    1) Pada saat istirahat, ATP terikat pada sisi ATPase pada kepala miosin, namun kecepatanuntuk menghidrolisis ATP sangat lambat. Miosin membutuhkan aktin sebagai kofaktor

    untuk memecahkan ATP dengan cepat dan melepaskan energi.

    2) Pada saat otot sedang beristirahat, miosin tidak dapat bergabung dengan aktin karenatempat pengikatan untuk kepala miosin pada molekul aktin ditutupi oleh kompleks

    troponin-tropomiosin pada filamen aktin-F. Akan tetapi bila ion Ca2+

    cukup tersedia,

    miosin akan terikat pada subunit TnC dari troponin. Konfigurasi spasial dari ketiga

    subunit troponin berubah dan mendesak molekul tropomiosin lebih ke dalam alur

    pilinan aktin. Sehingga aktin bebas berinteraksi dengan kepala miosin.

    3) Pengikatan ion Ca2+ ke unit TnC sesuai dengan tahap dimana ATP miosin diubah menjadikompleks yang aktif sebagai akibat penjembatan kepala miosin dengan subunit aktin-G,

    ATP dipecah menjadi ADP+Pi dan energi dilepaskan.

    4) Aktivitas tersebut berakibat deformasi atau pelekukan kepala dan bagian miosin yangmirip batang. Karena aktin berikatan dengan miosin, pergerakan kepala miosin akan

    menarik aktin melewtai filamen miosin. Hasilnya adalah filamen tipis akan ditarik lebih

    dalam ke daerah pita A.

    Selama kntraksi, pita I menyempit sewaktu filamen tipis masuk ke dalam pita A. Pita H

    menyempit sewaktu filamen tipis melangkahi filamen tebal sepenuhnya. Hasil akhirnya,setiap sarkomer dan seluruh serabut otot memendek.

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    10/54

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    11/54

    AKTIVITAS LABORATORIUM

    OTOT PADA ANGGOTA BADAN ATAS DAN BAWAH

    1. Otot pada PahaOtot pada paha disusun dalam tiga kompartmen yang dipisahkan oleh intermuskular septa.

    Gambar : tiga kompartmen otot pada paha yang dipisahkan oleh intermuscular septae.

    Gambar : potongan transfersal pada pertengahan paha kiri

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    12/54

    1.1. Kompartmen Anterior PahaKompartmen anterior paha berisi Sartorius dan empat otot quadrisep femoris (rectus femoris,

    vastus lateralis, vastus medialis, dan vastus intermedius). Kesemua otot tersebut disarafi oleh

    femoral nerve. Untuk tambahan, terminal akhir dari otot psoas major dan iliacus melewati

    bagian atas dari kompartmen anterior yang keduanya berasal dari dinding posterior abdomen.

    Kedua otot ini disarafi oleh percabangan langsung dari anterior rami L1 L3 (psosas major) atau

    dari femoral nerve (iliacus).

    Otot Origin Insersi Innervation Fungsi

    Psoas majorDinding posterior

    abdomen

    Lesser trochanter

    of femur

    Anterior rami

    [L1, L2, L3]

    Fleksi paha pada hip

    joint.

    Iliacus

    Dinding posterior

    abdomen (iliac

    fossa)

    Lesser trochanter

    of femur

    Femoral nerve

    [L2, L3]

    Fleksi paha pada hip

    joint.

    Vastusmedialis

    Femur

    Quadrisep femoris

    tendon dan tepi

    tengah platela

    Femoral nerve[L2, L3,L4]

    Extensi tungkai kakipada knee joint

    Vastus

    intermediusFemur

    Quadrisep femoris

    tendon dan tepi

    tengah platela

    Femoral nerve

    [L2, L3,L4]

    Extensi tungkai kaki

    pada knee joint

    Vastus lateralis FemurQuadrisep femoris

    tendon

    Femoral nerve

    [L2, L3,L4]

    Extensi tungkai kaki

    pada knee joint

    Rectus femoris

    Straight head

    dari anterior

    inferior iliac

    spine, reflected

    head dari iliumtepat superior

    terhadap

    acetabulum

    Quadrisep femoris

    tendon

    Femoral nerve

    [L2, L3,L4]

    Fleksi paha pada hip

    joint dan extensi tungkaikaki pada knee joint

    SartoriusAnterior superior

    iliac spine

    Permukaan

    anterior tibia tepat

    inferomedial

    terhadap tibial

    tuberosity

    Femoral nerve

    [L2, L3]

    Fleksi paha pada hip

    joint dan extensi tungkai

    kaki pada knee joint

    1.2. Kompartmen Medial PahaKompartmen medial paha berisi enam otot (gracilis, pectineus, adductor longus, adductor

    brevis, adductor magnus, dan obturator externus). Semua otot tersebut disarafi oleh obturator

    nerve, kecuali pectineus yang disarafi oleh femoral nerve, dan bagian dari adductor magnus

    yang disarafi oleh sciatic nerve.

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    13/54

    Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

    Grasilis

    Lapisan permukaan

    external pubis,

    inferior pubic

    ramus, ramus dari

    ischium

    Permukaan medial

    dari proksimal tibia

    Obturator

    nerve

    [L2,L3]

    Adduksi paha pada hip

    joint dan fleksi tungkai

    kaki pada knee joint

    Pectineus

    Pectineal line dan

    tulang berdekatan

    dari pelvis

    Garis oblique dari

    dasar lesser

    trochanter ke line

    aspera pada

    permukaan posterior

    proximal femur

    Femoral nerve

    [L2,L3]

    Adduksi dan fleksi

    paha pada hip joint

    Adductor

    longus

    Permukaan

    external pubis

    Linea aspera pada 1/3

    tengah dari femur

    Obturator

    nerve (divisi

    anterior)

    [L2,L3,L4]

    Adduksi dan rotasi

    medial paha pada hip

    joint

    Adductorbrevis

    Permukaan

    external pubis dan

    inferior pubis

    ramus

    Permukaan posterior

    dari proximal femur

    dan 1/3 atas linea

    aspera

    Obturatornerve

    [L2,L3]

    Adduksi paha pada hip

    joint

    Adductor

    magnus

    Bagian Adductor

    ischiopubic ramus

    Permukaan posterior

    dari proximal femur,

    linea aspera, medial

    supracondylar line

    Obturator

    nerve

    [L2,L3,L4]

    Adduksi dan rotasi

    medial paha pada hip

    joint

    Bagian Hamstring

    ischial tuberosity

    Adductor tubercle dan

    garis supracondilar

    Sciatic nerve

    (divisi tibia)

    [L2,L3,L4]

    Obturator

    externus

    Permukaan

    external darimembrane

    obturator dan

    tulang

    berdekatan

    Trochanteric fossa

    Obturatornerve (divisi

    posterior)

    [L3,L4]

    1.3. Kompartmen Posterior PahaKompartmen posterior paha berisi tiga otot besar yang disebut hamstrings. Ketiga otot

    tersebut disarafi oleh sciatic nerve.

    Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

    Biceps

    femoris

    Long head bagian

    inferomedial dari

    area atas ischial

    tuberosity; short

    head bibir lateral

    linea aspera

    Kepala fibula

    Sciatic

    nerve

    [L5 S2]

    Fleksi tungkai kaki pada

    knee joint; extensi dan rotasi

    lateral paha pada hip joint

    dan rotasi lateral tungkai

    kaki pada knee joint

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    14/54

    Semitendin

    osus

    Bagian

    inferomedial area

    atas dari ischial

    tuberosity

    Permukaan medial

    dari proximal tibia

    Sciatic

    nerve

    [L5 S2]

    Fleksi tungkai kaki pada

    knee joint; extensi paha

    pada hip joint dan rotasi

    medial paha pada hip joint

    dan tungkai kaki pada knee

    joint

    Semimembr

    anosus

    Superolateral

    impression pada

    ischial tuberosity

    Groove dan tulang

    pada permukaan

    medial dan posterior

    dari medial tibial

    condyle

    Sciatic

    nerve

    [L5,S1,S2]

    Fleksi tungkai kaki pada

    knee joint; extensi paha

    pada hip joint dan rotasi

    medial paha pada hip joint

    dan tungkai kaki pada knee

    joint

    2. Tungkai kakiTungkai kaki merupakan bagian tubuh bagian bawah antara knee joint dan ankle joint. Terbagi

    menjadi tiga compartment, yaitu kompartmen posterior (superficial, deep), anterior, dan

    lateral. Kompartmen posterior dan anterior dipisahkan oleh interosseoud membrane,

    sedangkan kompatrmen lateral dipisahkan oleh anterior intermuscular septa dengan

    kompartmen anterior dan posterior intermuscular septa dengan kompartmen posterior.

    Gambar : potongan transfersal dari tungkai kaki kiri; 10 cm distal terhadap knee joint

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    15/54

    2.1. Kompartmen PosteriorOtot-otot pada kompartmen posterior (flexor) dari tungkai kaki dibagi kedalam dua kelompok,

    superficial dan deep, dipisahkan oleh lapisan deep fasia. Pada umumnya, otot berfungsi sebagai

    plantarflexi dan menelengkupkan kaki dan fleksi jari-jari kaki. Semua dipersarafi oleh tibial

    nerve.

    Kelompok Superfisial

    Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

    Gastrocnemius

    Medial head

    permukaan

    posterior dari

    distal femur;

    Lateral head

    permukaan atas

    posterolateral darilateral femoral

    condyle

    Via calcaneal

    tendon sampai

    permukaan

    posterior

    calcaneus

    Tibial nerve

    [S1,S2]

    Plantarfleksi kaki

    dan fleksi lutut

    Plantaris

    Bagian inferior

    dari garis

    supracondylar

    lateral dari femur

    dan ligament

    oblique popliteal

    dari lutut

    Via calcaneal

    tendon sampai

    permukaan

    posterior

    calcaneus

    Tibial nerve

    [S1,S2]

    Plantarfleksi kaki

    dan fleksi lutut

    Soleus Garis soleal dantepi tengah tibia

    Via calcaneal

    tendon sampaipermukaan

    posterior

    calcaneus

    Tibial nerve[S1,S2]

    Plantarfleksi kaki

    Kelompok Deep

    Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

    Popliteus

    Permukaan

    posterior dari

    proximal tibia

    Lateral femoral

    condyle

    Tibial nerve

    [L4 S1]

    Membuka knee

    joint (rotasi lateral

    femur pada tibia)

    Flexor hallucis

    longus

    Permukaan

    posterior dari

    fibula dan

    membrane

    interosseous yang

    berdekatan

    Permukaan

    plantar phalanx

    distal dari ibu jari

    Tibial nerve

    [S2,S3]Fleksi ibu jari

    Flexor digitorum

    longus

    Sisi tengah

    permukaan

    Permukaan

    plantar dasar

    Tibial nerve

    [S2,S3]

    Fleksi empat jari

    lateral

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    16/54

    posterior dari tibia phalanges distal

    dari empat jari

    lateral

    Tibialis posterior

    Permukaan

    posterior

    membrane

    intrerosseous dan

    region berdekatan

    dari tibia dan

    fibula

    Tuberosity

    navicular dan

    region berdekatan

    dari medial

    cuneiform

    Tibial nerve[L4,L5]

    Inversi dan

    plantarfleksi kaki;

    mendukung

    medial arch kaki

    selama berjalan

    Gambar : Otot tungkai kaki kiri dari aspek medial

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    17/54

    2.2. Kompartmen LateralTerdapat 2 otot pada kompartmen lateral tungkai kaki, yaitu fibularis longus dan fibularis

    brevis. Keduanya berperan dalam eversi kaki dan keduanya dipersarafi oleh superficial fibularnerve, yang merupakan cabang dari fibular nerve.

    Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

    Fibularis longus

    Permukaan lateral

    atas fibula, kepala

    fibula dan lateral

    tibial condyle

    Dibawah

    permukaan sisi

    lateral ujung distal

    cuneiform tengah

    dan dasar

    metatarsal I

    Superficial fibular

    nerve

    [L5,S1,S2]

    Eversi dan

    plantarfleksi kaki;

    mendukung

    arches kaki

    Fibularis brevis

    2/3 bawah dari

    permukaan lateralfibula

    Tubercle lateral

    pada dasarmetatarsal V

    Superficial fibular

    nerve[L5,S1,S2]

    Eversi kaki

    2.3. Kompartmen AnteriorTerdapat empat otot pada kompatrmen anterior tungkai kaki, yaitu : tibialis anterior, extensor

    hallucis longus, extensor digitorum longus, dan fibularis tertius. Secara bersama otot-otot

    tersebut mendorsofleksikan kaki pada ankle joint, extensi ibu jari dan inverse kaki. Semuanya

    dipersarafi oleh deep fibular nerve, yang merupakan cabang dari fibular nerve.

    Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

    Tibialis anterior

    Permukaan lateral

    tibia dan

    membrane

    interosseous

    berdekatan

    Permukaan medial

    dan inferor

    cuneiform medial

    dan permukaan

    berdekatan pada

    dasar metatarsal I

    Deep fibular nerve

    [L4,L5]

    Dorsofleksi kaki

    pada ankle joint;

    inverse kaki;

    mendukung

    medial arch pada

    kaki

    Extensor hallucis

    longus

    tengah

    permukaan medial

    fibula dan

    permukaan

    berdekatan

    membraneinterosseous

    Permukaan dorsal

    dari dasar distal

    phalanx dari ibu

    jari

    Deep fibular nerve

    [L5,S1]

    Extensi ibu jari dan

    dorsofleksi kaki

    Extensor

    digitorum longus

    proximal

    permukaan tengah

    fibula dan

    permukaan lateral

    tibial condyle

    Via dorsal digital

    meluas ke dalam

    dasar distal

    phalanges dan

    bagian tengahnya

    dari lateral empat

    Deep fibular nerve

    [L5,S1]

    Extensi empat jari

    kaki lateral dan

    dorsofleksi kaki

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    18/54

    jari kaki.

    Fibularis tertius

    Bagian distal

    permukaan tengah

    fibula

    Permukaan

    dorsomedial dari

    dasar metatarsal I

    Deep fibular nerve

    [L5,S1]

    Dorsofleksi kaki

    dan eversi kaki

    Gambar : Otot pada tungkai kaki kiri dari aspek anterior

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    19/54

    3. Otot Lengan

    Gambar : potongan transversal lengan kiri

    3.1. Kompartmen AnteriorOtot Origin Insersi Innervasi Fungsi

    CoracobrachoalisApex dari

    coracoids process

    Humerus pada sisi

    medial

    Musculocutaneous

    nerve

    [C5,C6,C7]

    Fleksi lengan pada

    glenohumeral

    joint

    Biceps brachii

    Long Head

    supraglenoid

    tubercle scapula;

    short head apex

    dari coracoids

    process

    Radial tuberosity

    Musculocutaneous

    nerve

    [C5,C6]

    Fleksi powerful

    dari lengan bawah

    pada elbow joint

    dan supinator

    lengan bawah;

    fleksi accessory

    lengan padaglenohumeral

    joint

    Brachialis

    Aspek anterior

    humerus

    (permukaan

    medial dan lateral)

    dan intermuscular

    Radial tuberosity

    Musculocutaneous

    nerve

    [C5,C6];

    (kontribusi kecil

    oleh radial nerve

    Fleksi powerful

    lengan bawah

    pada elbow joint

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    20/54

    septae yang

    berdekatan

    [C7] pada bagian

    otot lateral)

    3.2. Kompartmen PosteriorOtot Origin Insersi Innervasi Fungsi

    Triceps brachii

    Long head

    infraglenoid

    tubercle scapula;

    Medial head

    permukaan

    posterior

    humerus;

    Lateral head

    permukaan

    posterior humerus

    olekranonRadial nerve

    [C6,C7,C8]

    Ekstensi lengan

    bawah pada elbow

    joint. Long head

    juga bisa

    mengekstensikan

    dan adducksikan

    lengan pada

    shoulder joint

    4. Otot Lengan Bawah4.1. Kompartmen AnteriorOtot-otot pada kompartmen anterior (flexor) lengan bawah dibagi kedalam 3 bagian,

    seperfisial, intermediet dan deep. Pada umumnya otot-otot ini berfungsi sebagai : pergerakan

    pada wrist joint, fleksi jari-jari tangan, dan pronasi. Semua otot ini dipersarafi oleh median

    nerve, kecuali flexor carpi ulnaris muscle dan medial otot flexor digitorum profundus, yang

    dipersarafi oleh ulnar nerve.

    Lapisan Superficial

    Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

    Flexor carpi

    ulnaris

    Humeral head

    epicondyle medial

    dari humerus;

    Ulnar head

    olekranon dan tepi

    posterior dari ulna

    Tulang pisiform,

    lalu via

    pisohamate dan

    pisometacarpal

    ligaments kedalam

    hamate dan dasar

    metacarpal V

    Ulnar nerve

    [C7,C8,T1]

    Fleksi dan adduksi

    wrist joint

    Palmaris longusEpicondyle medial

    dari humerus

    Palmaraponeurosis dari

    tangan

    Median nerve

    [C7,C8]Fleksi wrist joint

    Flexor carpi

    radialis

    Epicondyle medial

    dari humerus

    Dasar metacarpal

    II dan III

    Median nerve

    [C6,C7]

    Fleksi dan abduksi

    pergelangan

    tangan

    Pronator teresHumeral head

    epicondyle medial

    Lateral surface

    radial

    Median nerve

    [C6,C7]pronasi

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    21/54

    dan

    supraepincondylar

    ridge berdekatan;

    Ulnar head sisi

    medial dari

    coronoid process

    Lapisan Intermediate

    Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

    Fleksor digitorum

    superficialis

    Humero-ulnar

    head

    Empat tendon,

    yang menempel

    pada permukaan

    palmar dari

    phalanges tengah

    dari telinjuk,jaritengah, jari

    manis, dan

    kelingking

    Median nerve

    [C8,T1]

    Fleksi proximal

    interphalangeal joint

    dari telinjuk,jari

    tengah, jari manis,

    dan kelingking; juga

    dapat fleksi

    metacarpophalangeal

    joint dari jari-jari

    yang sama dan wrist

    joint

    Lapisan Deep

    Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

    Flexor digitorum

    profundus

    Permukaananterior dan

    medial ulna dan

    anterior medial

    setengah dari

    membrane

    interosseous

    Empat tendon,

    yang menempelpada permukaan

    palmar dari

    phalanges tengah

    dari telinjuk,jari

    tengah, jari

    manis, dan

    kelingking

    Setengah lateral

    oleh median

    nerve; setengah

    medial oleh ulnar

    nerve [C8,T1]

    Fleksi DISTAL

    interphalangeal joint

    dari telinjuk,jaritengah, jari manis,

    dan kelingking; juga

    dapat fleksi

    metacarpophalangeal

    joint dari jari-jari

    yang sama dan wrist

    joint

    Flexor pollicis

    longus

    Permukaan

    anterior radius

    dan setengah

    radial memban

    interosseous

    Permukaan

    palmar pada

    dasar distalphalanx ibu jari

    Median nerve

    [C7,C8]

    Fleksi

    interphalangeal joint

    ibu jari; bisa juga

    fleksimetacarpophalangeal

    joint dari ibu jari

    Pronator

    quadratus

    Linear ridge distal

    anterior

    permukaan ulna

    Permukaan distal

    anterior radius

    Median nerve

    [C7,C8]Pronasi

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    22/54

    Gambar : Permukaan superficial anterior lengan bawah kiri

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    23/54

    Gambar : Permukaan deep anterior lengan bawah kiri

    4.2. Kompartmen PosteriorLapisan Superficial

    Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

    Brachioradialis

    Bagian proximal

    dari lateral

    supraepicondylar

    ridge humerus dan

    intermuscular

    Permukaan lateral

    ujung distal dari

    radius

    Radial nerve

    [C5,C6] sebelum

    terbagi menjadi

    cabang superficial

    dan deep

    Fleksor aksesori

    pada elbow joint

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    24/54

    septum yang

    dekat

    Extensor carpi

    radialis longus

    Bagian distal dari

    lateral

    supraepicondylar

    ridge humerus dan

    intermuscular

    septum

    Permukaan dorsal

    pada dasar

    metacarpal II

    Radial nerve

    [C6,C7] sebelum

    terbagi menjadi

    cabang superficialdan deep

    Ekstensi dan

    abduksi

    pergelangan

    tangan

    Extensor carpi

    radialis brevis

    Lateral epicondile

    humerus dan

    intermuscular

    septum

    Permukaan dorsal

    pada dasar

    metacarpal II dan

    III

    Cabang Deep pada

    radial nerve

    [C7,C8] sebelum

    menembus otot

    supinator

    Ekstensi dan

    abduksi

    pergelangan

    tangan

    Extensordigitorum

    Lateral epicondyle

    humerus danintermuscular

    septum dan deep

    fascia

    Empat tendon,

    yang menyisip

    melalui extensor

    hoods ke dalam

    aspek dorsal daridasar middle dan

    distal phalanges

    dari telinjuk,jari

    tengah, jari manis,

    dan kelingking

    Posteriorinterosseous

    nerve [C7,C8]

    Ektensi telunjuk,

    jari tengah, jari

    manis, dankelingking; dapat

    juga extensi

    pergelangan

    tangan

    Extensor digiti

    minimi

    Lateral epicondyle

    humerus dan

    intermuscular

    septum bersama

    dengan extensor

    digitorum

    Dorsal hood dari

    kelingking

    Posterior

    interosseous

    nerve [C7,C8]

    Ekstensi jari

    kelingking

    Extensor carpi

    ulnaris

    Lateral epicondyle

    humerus dan tepi

    posterior ulna

    Tubercle pada

    dasar sisi medial

    metacarpal V

    Posterior

    interosseous

    nerve [C7,C8]

    Ekstensi dan

    adduksi

    pergelangan

    tangan

    AnconeusLateral epicondyle

    humerus

    Olekranon dan

    proximal

    permukaan

    posterior ulna

    Radial nerve

    [C6 C8]

    Abduksi ulna pada

    pronasi; ekstensor

    aksesory pada

    elbow joint

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    25/54

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    26/54

    Lapisan Deep

    Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

    Supinator

    Bagian superficial

    lateral

    epicondylehumerus, radial

    collateral dan

    anular ligament

    Bagian deep

    supinator crest

    ulna

    Permukaan lateral

    radius

    Posteriorinterosseous

    nerve

    [C6,C7]

    Supinasi

    Abductor pollicis

    longus

    permukaan

    posterior ulna dan

    radius; dan

    intervening

    membrane

    interosseous

    Sisi lateral pada

    dasar metacarpal I

    Posterior

    interosseous

    nerve

    [C7,C8]

    Abduksi

    carpometacarpal

    joint ibu jari; extensi

    aksesory ibu jari

    Ekstensor pollicis

    brevis

    Permukaan

    posterior radius

    dan interosseous

    membran

    Permukaan dorsal

    pada dasar

    proximal phalanx

    dari ibu jari

    Posterior

    interosseous

    nerve

    [C7,C8]

    Ekstensi

    metakarpophalageal

    joint ibu jari; bisa

    juga ekstensi

    karpometakarpal

    joint ibu jari

    Extensor pollicis

    longus

    Permukaan

    posterior ulna dan

    interosseousmembran

    Permukaan dorsal

    pada dasar distal

    phalanx dari ibujari

    Posterior

    interosseous

    nerve[C7,C8]

    Ekstensi

    interphalageal joint

    ibu jari; bisa juga

    ekstensi

    karpometakarpaldan

    metakarpophalageal

    joint ibu jari

    Extensor indicis

    Permukaan

    posterior ulna dan

    membrane

    introsseous

    Extensor hood

    pada jari telunjuk

    Posterior

    interosseous

    nerve

    [C7,C8]

    Ekstensi jari

    telunjuk

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    27/54

    Gambar : permukaan deep posterior lengan bawah kiri

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    28/54

    SENDI (JOINTS)

    Joints (Sendi) ialah hubungan antara setiap bagian yang kaku (tulang atau tulang rawan) pada

    kerangka. Sendi dibedakan menjadi 3 jenis :

    1. Sendi Fibrosa, yang tersusun dari jaringan ikat.2. Sendi Kondral (kartilago), dipersatukan oleh tulang rawan (condrum, kartilago) atau

    gabungan tulang rawan dan jaringan fibrosa.

    3. Sendi Synovia, dipersatukan oleh tulang rawan dan membran synovialis yang melapisicavitas artikularis.

    Sendi synovial adalah jenis sendi yang memungkinkan gerak bebas antar tulang-tulang

    yang berhubungan. Sendi ini merupakan sendi-sendi pada extremitas. Sendi synovial

    mengandung cairan sinovia yang disebut sinovia, dan dilapisi oleh membran syinovialis.

    Selaput ini yang berupa jaringan ikat vaskular, yang menghasilkan sinovia.

    Sendi synovial dibedakan atas dasar tiga sifatnya yaitu :

    a. Adanya cavitas artikularisb. Ujung tulang yang diliputi oleh kartilago articularisc. Sendi diliputi oleh capsula articularis (simpai fibrotik yang disebelah dalam dilapisi

    oleh membran synovialis

    Sendi synovialis umumnya diperkuat oleh ligamentum aksesoris. Sendi synovial

    digolongkan menurut permukaan yang bersendi atau menurut jenis gerak yang dapat

    terjadi. Sendi-sendi tersebut antara lain :

    Hinge Joints (Sendi Engsel)Memungkinkan hanya gerakan fleksi dan extensi, pergerakannya terjadi pada bidang

    sagital mengelilingi suatu axis tunggal yang pergerakannya terjadi secara transversal,

    dengan demikian hinge joints merupakan uniaxial joints (sendi beraxis satu).

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    29/54

    Capsula dari joints ini berbentuk tipis atau ramping dan lemah secara anterior dan posterior

    di tempat terjadinya pergerakan, tetapi tulang-tulangnya dihubungkan dengan kuat,dan

    collateral ligamennya ditempatkan secara lateral.

    Contoh : elbow joints

    Plane JointsMemungkinkan pergerakan meluncur pada permukaan bidang artikular. Permukaan

    yang berlawanan pada tulang cendrung datar, dengan pergerakan yang dibatasi oleh

    capsula sendinya yang padat.

    Contoh : acromioclavicular joints (yaitu antara akromion dari skapula dan clavikula)

    Saddle Joints (Sendi Pelana)Memungkinkan gerakan abduksi dan adduksi juga fleksi dan extensi. Saddle joints

    merupakan biaxial joints (sendi beraxis dua) yang memberikan pergerakan pada dua bidang

    yaitu sagital dan frontal. Performance dari gerakan ini memungkinkan susunan sirkular

    (sirkumduksi).

    Permukaan artikular yang berlawanan, dibentuk seperti suatu saddle (pelana kuda). Joints

    pada daerah dasar dari ibu jari merupakan suatu saddle joints.

    Condyloid JointsMemungkinkan fleksi-extensi dan abduksi-adduksi, oleh karenanya condyloid joints juga

    merupakan biaxial. Tetapi, pergerakan pada satu bidang sagital biasanya lebih bebas

    dibandingkan dengan yang lain. Sirkumduksi pada sendi ini lebih terbatas dibandingkan

    saddle joints.

    Contoh : Metacarpophalanges joints (sendi pada ruas jari)

    Ball and Socket JointsMemberikan pergerakan pada banyak bagian axis dan bidang seperti fleksi-extensi,

    abduksi-adduksi, rotasi medial dan lateral, dan sirkumduksi. Dengan demikian ball and

    socket joints merupakan sendi multi-axial. Pada sendi ini terjadi pergerakan ke segala arah,

    permukaan spheroidal dari stu tulang bergerak di dalam socket yang lain.

    Contoh : hip joints (yang mana kepala femur yang bentuknya seperti bola berotasi di

    dalam socket (rongga) yang dibentuk oleh acetubulum dari hip bone).

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    30/54

    Pivot JointsMemungkinkan rotasi disekeliling pusat axis, oleh karena itu sendi ini merupakan

    uniaxial. Pada persendian ini prosessus yang berbentuk bulat, berotasi di dalam suatu

    tabung/cincin.

    Contoh : centralatlantoaxial joints (yang mana atlas atau vertebra C1 berotasi

    mengelilingi suatu prosessus mirip jari, ruang kecil (prosessus odontoid) dari axis vertebra

    C2 selama berotasi pada kepala.

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    31/54

    COLUMNA VERTEBRALIS

    Fungsi kolumna vertebralis adalah menopang tubuh manusia dalam posisi tegak,

    yang secara mekanik sebenarnya melawan pengaruh gaya gravitasi agar tubuh secara seimbang

    tetap tegak.

    Tulang vertebrae terdri dari 33 tulang: 7 buah tulang servikal, 12 buah tulang

    torakal, 5 buah tulang lumbal, 5 buah tulang sacral. Tulang servikal, torakal dan lumbal masih

    tetap dibedakan sampai usia berapapun, tetapi tulang sacral dan koksigeus satu sama lain

    menyatu membentuk dua tulang yaitu tulang sakum dan koksigeus. Diskus intervertebrale

    merupkan penghubung antara dua korpus vertebrae. Sistem otot ligamentum membentuk

    jajaran barisan (aligment) tulang belakang dan memungkinkan mobilitas vertebrae.

    Vertebra servikal, torakal, lumbal bila diperhatikan satu dengan yang lainnya ada

    perbedaan dalam ukuran dan bentuk, tetapi bila ditinjau lebih lanjut tulang tersebut

    mempunyai bentuk yang sama. Korpus vertebrae merupakan struktur yang terbesar karena

    mengingat fungsinya sebagai penyangga berat badan. Prosesus transverses terletak pada ke

    dua sisi korpus vertebra, merupakan tempat melekatnya otot-otot punggung. Sedikit ke arah

    atas dan bawah dari prosesus transverses terdapat fasies artikularis vertebrae dengan

    vertebrae yang lainnya. Arah permukaan facet join mencegah/membatasi gerakan yang

    berlawanan arah dengan permukaan facet join.

    Struktur umum

    Sebuah tulang punggung terdiri atas dua bagian yakni bagian anterior yang terdiri

    dari badan tulang atau corpus vertebrae, dan bagian posterior yang terdiri dari arcus vertebrae.

    Arcus vertebrae dibentuk oleh dua "kaki" atau pediculus dan dua lamina, serta didukung oleh

    penonjolan atau procesus yakni procesus articularis, procesus transversus, dan procesus

    spinosus. Procesus tersebut membentuk lubang yang disebut foramen vertebrale. Ketika tulang

    punggung disusun, foramen ini akan membentuk saluran sebagai tempat sumsum tulang

    http://id.wikipedia.org/wiki/Istilah_lokasi_anatomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Istilah_lokasi_anatomihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lamina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulang_belakanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulang_belakanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lamina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Istilah_lokasi_anatomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Istilah_lokasi_anatomi
  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    32/54

    belakang atau medulla spinalis. Di antara dua tulang punggung dapat ditemui celah yang

    disebut foramen intervertebrale.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulang_belakanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulang_belakang
  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    33/54

    Bagian lain dari vertebrae, adalah lamina dan predikel yang membentuk arkus

    tulang vertebra, yang berfungsi melindungi foramen spinalis. Prosesus spinosus merupakanbagian posterior dan vertebra yang bila diraba terasa sebagai tonjolan, berfungsi tempat

    melekatnya otot-otot punggung. Diantara dua buah buah tulang vertebrae terdapat

    intervertebralis yang berfungsi sebagai bentalan atau shock absorbers bila vertebra bergerak

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    34/54

    Diskus intervertebralis terdiri dari annulus fibrosus yaitu masa fibroelastik yang

    membungkus nucleus pulposus, suatu cairan gel kolloid yang mengandung mukopolisakarida.

    Fungsi mekanik diskus intervertebralis mirip dengan balon yang diisi air yang diletakkan

    diantara ke dua telapak tangan . Bila suatu tekanan kompresi yang merata bekerja pada

    vertebrae maka tekanan itu akan disalurkan secara merata ke seluruh diskus intervertebralis.

    Bila suatu gaya bekerja pada satu sisi yang lain, nucleus polposus akan melawan gaya tersebut

    secara lebih dominan pada sudut sisi lain yang berlawanan. Keadaan ini terjadi pada berbagai

    macam gerakan vertebra seperti fleksi, ekstensi, laterofleksi

    Diskus intervebralis dikelilingi oleh ligamentum anterior dan ligamnetum posterior.

    Ligamentum longitudinal anterior berjalan di bagian anterior corpus vertebrae, besar dan kuat,

    berfungsi sebagai alat pelengkap penguat antara vertebrae yang satu dengan yang lainnya.

    ligamentum longitudinal posterior berjalan di bagian posterior corpus vertebrae, yang juga

    turut memebntuk permukaan anterior kanalis spinalis. Ligamentum tersebut melekat sepanjang

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    35/54

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    36/54

    LIGAMEN PADA VERTEBRAE

    Ligamen adalah jaringan-jaringan lunak yang berserat kuat yang melekatkan dengan kuat

    tulang-tulang. Ligame yang terdapat pada vertebrae yaitu :

    1. Ligamentum Longitudinal anteriusSebuah pita jaringan ikat yang kuat dan menutupi serta menghubungkan bagian ventral

    corpus dan diskus invertebralis. Ligamentum longitudinal anterior berjalan di bagian

    anterior corpus vertebrae, besar dan kuat, berfungsi sebagai alat pelengkap penguat antara

    vertebrae yang satu dengan yang lainnya.

    2. Ligamentum Longitudinal posteriusSeutas pita yang agak lemah daripada ligamentum longitudinal anterius. ligamentum

    longitudinal posterior berjalan di bagian posterior corpus vertebrae, yang juga turut

    membentuk permukaan anterior kanalis spinalis. Ligamentum tersebut melekat sepanjangkolumna vertebralis, sampai di daerah lumbal yaitu setinggi L 1, secara progresif mengecil,

    maka ketika mencapai L 5 sacrum ligamentum tersebut tinggal sebagian lebarnya, yang

    secara fungsional potensiil mengalami kerusakan. Ligamentum yang mengecil ini secara

    fisiologis merupakan titik lemah dimana gaya statistik bekerja dan dimana gerakan spinal

    yang terbesar terjadi, disitulah mudah terjadi cidera kinetik.

    3. Ligamentum flavumPita-pita lebar yang lentur yang menghubungkan lamina arcus vertebrae yang berdekatan

    4. Ligamentum interspinaleLigamen yang menghubungkan processus spinosus yang berdekatan. Ikatannya lemah.

    5. Ligamentum supraspinaleSama dengan ligamentum interspinale (ikatan yang kuat) menyerupai tali.

    6. Ligamentum nucheaMelekat pada kranium dan processus spinosus

    7. Ligamentum intertransversumYang menghubungkan processus transversus yang berdekatan

    Karena proses penuaan pada diskus intervebralis, maka kadar cairan dan elastisitas diskus akan

    menurun. Keadaan ini mengakibatkan ruang diskus intervebralis makin menyempit, facet join

    makin merapat, kemampuan kerja diskus menjadi makin buruk, annulus menjadi lebih rapuh.

    Semua ligamen, otot, tulang dan facet join adalah struktur tubuh yang sensitive terhadap

    rangsangan nyeri, karena struktur persarafan sensoris.

    Secara singkat punggung bawah merupakan suatu struktur yang kompleks; dimana tulang

    vertebrae, discus intervertebralis, ligamen dan otot akan akan bekerjasama membuat manusia

    tegak, memungkinkan terjadinya gerakan dan stabilitas. Vertebrae lumbalis berfungsi menahan

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    37/54

    tekanan gaya static dan gaya kinetik (dinamik) yang sangat besar maka dari itu cenderung

    terkena ruda paksa dan cedera.

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    38/54

    JARINGAN SAFRAF

    Susunan saraf merupakan bagian tubuh yang paling kompleks, dibentuk oleh lebih dari100 juta sel saraf (neuron) dan didukung oleh sel glia yang jumlahnya lebih banyak

    1 neuron memiliki sekurang-kurangnya 1000 hubungan dengan neuron lain Secara anatomi, susunan saraf dibagi menjadi 2, yaitu susunan saraf pusat (otak dan

    medulla spinalis) dan susunan saraf tepi (12 pasang saraf otak, 31 pasang saraf spinal)

    Secara struktural, saraf terdiri dari sel saraf/neuron dan sel glia/neuroglia (memilikijuluran-juluran pendek yang menunjang dan melindungi neuron, dan berperan dalam

    aktivitas neural, nutrisi, dan proses pertahanan dari sistem saraf pusat)

    Sel saraf atau neuron adalah satuan anatomis dan fungsional independent dengan ciri

    morfologis majemuk. Neuron terdiri atas 3 bagian, yaitu:

    1. dendrit, yaitu juluran-juluran panjang untuk stimulus dari lingkungan. Biasanya pendekdan bercabang-cabang seperti pohon.

    2. badan sel atau perikarion, yaitu pusat trofik untuk sel saraf dan peka terhadaprangsang. Mengandung inti dan sitoplasma. Memiliki inti bulat, amat besar,

    eukromatik(pucat) dengan anak inti jelas. Mengandung retikulum endoplasmik kasar,

    poliribosom,kompleks golgi, mitokondria, neurofilamen, neurofibril.

    3. akson, yaitu juluran tunggal untuk menghantarkan impuls saraf ke sel lain, menerimainformasidari neuron lain. Bagian distal akson bercabang membentuk cabang-cabang

    terminal yang nantinya akan membentuk sinaps. Semua akson berasal dari daerah

    berbentuk piramid yang disebut akson hilok, membran plasma akson dinamakan

    aksolema dan isisnya aksoplasma.

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    39/54

    Berdasarkan ukuran dan bentuk juluran, neuron dapat dimasukan kategori:

    1. multipolar, lebih dari 2 juluran, satu akson dan yang lainnya dendrit.2. bipolar, satu akson dan satu dendrit.3. pseudounipolar, memiliki satu juluran dekat perikarion yang bercabang.

    Berdasarkan peran fungsionalnya:

    1. Neuron motoris (eferen) untuk mengendalikan organ efektor seperti serat otot dankelenjar eksokrin dan endokrin.

    2. Neuron sensoris (aferen) terlibat dalam penerimaan stimulus sensoris dari lingkungandan dalam tubuh.

    3. Interneuron, hubungan antar neuron, membentuk sirkuit fungsional kompleks.

    Selain neuron, sel-sel glia pun berperan penting dalam menunjang jaringan saraf, yaitu :

    1. Oligodendrosit, yang menghasilkan selubung mielin yang membentuk penyekat listrikdari neuron pada susunan saraf pusat.

    2. sel schwan, sama seperti oligodendrosit namun terdapat pada sistem saraf tepi.3. astrosit, bentuknya seperti bintang karena memiliki banyak juluran yang memancar.4. sel ependim, merupakn sel epitel kolumnar rendah bersilia yang melapisi rongga-rongga

    pada susunan saraf pusat.

    5. mikroglia, sel kecil yang bentuknya memanjang dengan juluran-juluran pendek yangiregular. Merupakan sel fagosit.

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    40/54

    Jaringan penyokong pada sistem saraf

    a. dura matermerupakan lapisan pelindung paling luar dan terdiri atas jaringan ikat padat. Permukaan

    luar dan dalam dura mater ini ditutupi epitel selapis gepeng yang berasal dari jaringan

    mesenkim

    b. arakhnoidlapisan ini mempunyai 2 komponen, yaitu satu lapisan yang melekat pada dura mater

    dan lapisan lainnya yang membentuk suatu rongga-rongga yang berisi cairan yang

    berfungsi sebagai bantalan hidrolik yang melindungi sistem saraf pusat dari trauma.

    Lapisan ini terdiri dari jaringan ikat tipis tanpa pembuluh darah dan ditutupi oleh

    jaringan epitel selapis gepeng.

    c. pia matermerupakan jaringan ikat longgar yang banyak mengandung pembuluh darah. Pia mater

    mengikuti semua lekuk permukaan susunan saraf pusat, dan sedikit menembusnya

    bersama pembuluh darah. Seel-sel gepeng dari jaringan mesenkim pun ikut

    menyelubunginya.

    Pembagian Nervous System

    berdasarkan struktur :a. central nervous system (CNS)

    terdiri dari otak dan spinal cord, fungsinya adalah untuk memadukan dan

    mengkoordinasikan sinyal sinyal neuron yang datangdan pergi dan membawa keluar

    fungsi fungsi mental yang lebih tinggi seperti belajar dan berpikir.

    Otak dan spinal cord tersusun atas white dan grey matter(grey matter = badan sel

    saraf, white matter = interconnecting fiber tract system)

    b. peripheral nervous system (PNS)

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    41/54

    PNS terdiri dari serabut saraf dan badan sel yang keluar dari CNS yang

    menyampaikan impuls ke atau menjauhi PNS. Peripheral nerve terdiri dari

    sekumpulan nerve fibers, connective tissue dan blood vessel.

    Tipe tipe peripheral nerve :

    1. cranial nerve : keluar dari cranial cavity melewati foramina cranium2. spinal nerve : keluar dari kolumna vertebra melewati intervertebra

    foramina

    berdasar fungsinya :a. somatic : yaitu saraf yang mengontrol gerakan yang bisa kita sadari, atau suatu

    gerakan yang kita kontrol pergerakannya. Contohnya adalah otot skeletal

    b. autonom : yaitu saraf yang mengontrol gerakan yang tidak kita sadari. Contohnyapergerakan otot polos dan otot jantung.

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    42/54

    HISTOLOGI JARINGAN SARAF

    Nervous Tissue Neuron

    Neuroglia

    Gambar : struktur neuron

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    43/54

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    44/54

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    45/54

    AKTIVITAS LABORATORIUM

    Spinal Ganglion

    Brachial Plexus

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    46/54

    Cervixal Plexus

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    47/54

    Lumbar and Sacral Plexus

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    48/54

    REFLEKS

    Refleks adalah respon otomatis terhadap stimulus tertentu yang menjalar pada rute

    yang disebut lengkung refleks.

    Sebagian besar proses tubuh infolunter (mis: denyut jantung, pernapasan, aktivitaspencernaan, dan pengaturan suhu) dan respon otomatis (mis: sentakan akibat stimulus suatu

    nyeri) merupakan kerja refleks.

    Lengkung reflek terdiri dari komponen :

    1. Respon : sebagai penerima rangsang / stimulus (ujung distal dendrit)2. Jalur aferen : melalui neuron sensorik sampai ke otak atau medulla spinalis

    (sumsum tulang belakang)

    3. Bagian pusat : sisi sinaps, yang berlangsung dalam substansi abu-abu SSP, impulsdapat di transmisi, diulang rutenya atau dihambat.

    4. Jalur eferen : melintasi disepanjang akson neuron motorik sampai ke efektor, yangakan merespon impuls feren sehingga menghasilkan respon yang

    khas.

    5. Efektor : dapat berupa otot rangka, otot jantung, atau otot polos/kelenjar yangmerespon.

    Macammacam gerak reflek :

    Tendon refleks

    Flexor refleks Crossed extensor refleks

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    49/54

    Plexus Cervical dan Lumbosakral

    Plexus adalah jaring-jaring serabut saraf yang terbentuk dari ramus ventral seluruh saraf

    spinal kecuali T1 dan T11 yang merupakan awal saraf inter kostal.

    1. Plexus CervicalPelxus cervical

    terbentuk dari ramus

    ventral keempat saraf

    servik pertama C1-C4 dan

    sebagian C5. Saraf ini

    menginerfasi otot leher,

    kulit kepala, leher serta

    dada. Saraf terpenting

    yang berawal pada plexus

    ini adalah saraf phrenic

    yang menginervasi

    diafragma.

    2. Pelxus lumbarPlexus lumbar

    terbentuk dari ramus

    saraf lumbar L1-L4 atau

    anyaman saraf yang

    dibentuk oleh rami

    anteriores nervorum

    lumbaliorum L1-L4. Saraf

    dari plexus ini

    menginervasi kulit dan

    otot dinding abdomen,

    paha, dan genitalia

    ekternal. Saraf terbesar adalah saraf femoral yang mensuplai otot fleksor paha dan kulit

    pada paha anterior, region pinggul, dan tungkai bawah.

    Truncus lumbosacralis (L4-L5)Saraf yang melewati ala sacralis dan menurun ke dalam pelvis untuk

    membentuk plexus sacralis bersama dengan ramus anteriores nervorum

    sacraliorum 1-4.

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    50/54

    Susunan saraf tepi

    Komponen utama dari saraf tepi adalah saraf ganglion dan ujung saraf. Saraf adalah

    berkas serabut saraf yang dikelilingi selubung jaringan ikat.

    Serabut saraf

    Terdiri atas akson yang dibungkus selubung kgusus yang berasal dari sel ektodermal.

    Gabungan serabut saraf membentuk traktus - traktus ( jaras ) saraf diotak, medula spinalis, dan

    saraf tepi.

    Satu/ lebih lipatan dari selpenyelubung menutupi sebagian besar akson dijaringan sarafdewasa.

    Pada serabut saraf tepi, sel penyelubung adalah sel schwan dan padaserabut sarafpusatadalah oligodendrosit.

    1. Serabut saraf tak bermielinAkson berdiameter kecil

    2. Serabut saraf bermielinAkson yang lebih tebal yang diselubungi lebih banyak lapisan konsentris sel penyelubung

    yang akan membentuk selubung mielin.

    Ganglion/ ganglia

    Struktur lonjong yang mengandung badan sel neuron dan sel glia yang di tunjang oleh

    jaringan ikat.

    Ganglion bekerja sebagai statsiun rilay untuk menghantarkan impuls saraf, satu sarafmasuk dan satu saraf yang lainya keluar dari setiap ganglion.

    Arah impuls saraf menentukan satu ganglion menjadi ganglion sensorik dan autonom.Ganglion sensorik

    Menerima impuls aferen yang menuju sistem saraf pusat.

    Ada 2 jenis ganglion sensorik :

    1. Ganglion kramalisGanglion yang berhubungan dengan saraf kranial.

    2. Ganglion spinalisGanglion yang berhubungan dengan radiks dorsal dari saraf spinal. Memiliki

    badan sel neuron yang besar. Dengan badan nissal halus yang dikelilingi banyak sel glia

    kecil (sel satelit).

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    51/54

    Ganglion autonom

    Tampak sebagai pelebaran bulat pada saraf autonom ganglion ini tidak memiliki simpai

    jaringan ikat dan sel-selnya ditopang oleh stroma. Ganglion autonom memiliki neuron

    multipolar.

    Sinaps

    Sinaps adalah tempat terjadinya kontak fungsional antar neuron atau antar neuron dan

    sel efektor lainya (mis: sel otot dan sel kelenjar). Sinaps juga bertanggung jawab untuk transmisi

    satu arah dari impuls safar.

    Fungsi sinaps adalah untuk mengubah suatu sinyal listrik (impuls) dari sel parasinaptik

    menjadi sel kimia yang berkerja pada sel pascasinaptik.

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    52/54

    IMPULS SARAF

    Potensial Istirahat Membran Saraf

    Potensial merman istirahat pada serabut saraf besar ketika tidak mentransmisikan sinyal saraf

    adalah sekitar -90 milivolt. Artinya, potensial di dalam serabut saraf adalah 90 milivolt lebih

    negative dari pada potensial di cairan ekstrasel di luar serabut.

    Membran sel tubuh mempunyai Na+

    - K+

    yang sangat kuat dan secara terus menerus memompa

    ion natrium keluar dari serabut dan ion kalium ke dalam. Selanjutnya, bahwa ini adalah pompa

    elektrogenik sebab lebih banyak muatan positif yang dipompa keluar dari pada ke dalam (3 ion

    Na+

    ke luar dan 2 ion K+

    ke dalam), yang meninggalkan deficit ion positif di dalam; hal ini

    menyebabkan potensial negative di dalam membrane sel.

    Potensial Aksi Saraf

    Sinyal saraf dihantarkan oleh potensial aksi, yang merupakan perubahan cepat pada potensial

    membrane yang menyebar secara cepat di sepanjang membrane serabut saraf. Setiap potensial

    aksi dimulai dengan perubahan mendadak dari potensial membrane negative istirahat normal

    menjadi potensial positif dan kemudian berakhir dengan kecepatan yang hampir sama dan

    kembali ke potensial negative. Untuk menghantarkan sinyal saraf, potensial aksi bergerak di

    sepanjang serabut saraf sampai tiba di ujung serabut. Urutan tahap potensial aksi adalah

    sebagai berikut :

    Tahap Istirahat. Ini adalah potensial membrane istirahat sebelum terjadinya potensial aksi.

    Membran dikatakan menjadi terpolarisasi selama tahap ini karena adanya potensial

    membrane negative sebesar -90 milivolt.

    Tahap Depolarisasi. Pada saat ini, membrane tiba-tiba menjadi sangat permeable terhadap ion

    natrium, sehingga sejumlah besar ion natrium bermuatan positif berdifusi ke dalam akson.

    Keadaan terpolarisasi normal sebesar 90 milivolt segera dinetralisasi oleh ion natrium

    bermuatan positif yang mengalir masuk, dan potensial meningkat dengan cepat kea rah positif.

    Keadaan ini disebut depolarisasi. Pada serabut saraf besar, sejumlah besar ion natrium

    bermuatan positif yang bergerak ke dalam menyebabkan potensial membrane secara nyata

    melampaui nilai nol dan menjadi sedikit positif. Pada beberapa serabut yang lebih kecil, dan

    pada banyak neuron system saraf pusat, potensial hanya mendekati nilai nol dan tidak

    melampaui sampai keadaan positif.

    Tahap Repolarisasi. Dalam waktu seperbeberapa puluh ribu detik sesudah membrane menjadi

    sangat permeable terhadap ion natrium, kanal natrium melai tertutup dank anal kalium terbuka

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    53/54

    lebih dari biasanya. Selanjutnya, difusi ion kalium yang berlangsung secara cepat ke bagian luar

    akan membentuk kembali potensial membrane istirahat negative yang normal. Peristiwa ini

    disebut repolarisasi membrane.

    Penyebaran Potensial Aksi

    Potensial aksi yang terjadi pada salah satu titik manapun di membrane yang mudah terangsang

    biasanya akan mengeksitasi bagian membrane yang berada di dekat titik tersebut, sehingga

    terjadi penyebaran potensial aksi di sepanjang membrane.

    Serabut saraf yang tereksitasi di bagian tengah, misalnya, sehingga pada bagian tengah terjadi

    kenaikan mendadak permeabilitas terhadap natrium. sirkuit local aliran listrik dari daeran

    membrane yeng terdepolarisasi merambat ke daerah membrane istirahat di dekatnya. Dengan

    kata lain, muatan positif dibawa oleh ion natrium yang berdifusi ke dalam melewati

    membrane yang terdepolarisasi dan selanjutnya beberapa millimeter pada ke dua arah di

    sepanjang inti akson. Muatan positif ini meningkatkan voltase di dalam serabut besar bermielin

    sampai berjarak 1 sampai 3 milimeter hingga di atas nilai ambang voltase untuk memulaipotensial aksi. Karena itu, kanal natrium di tempat yang baru ini segera terbuka, dan potensial

    aksi meletup menjadi tersebar. Daerah depolarisasi yang baru ini menghasilkan sirkuit local

    aliran listrik lebih lanjut di sepanjang membrane, dan menimbulkan depolarisasi yang progresif.

    Jadi proses depolarisasi terjadi sepanjang keseluruhan panjang serabut. Transmisi proses

    depolarisasi sepanjang serabut otot atau saraf disebut impuls saraf atau impuls otot.

  • 8/3/2019 2.laporan HNP

    54/54

    PATOMEKANISME