tutorial sistem informasi geografi

48
Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 1

Upload: akhbaidawi

Post on 13-Nov-2014

1.476 views

Category:

Education


6 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Tutorial Sistem Informasi Geografi

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 1

Page 2: Tutorial Sistem Informasi Geografi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Sebelumnya, tidak pernah kami lupa untuk memanjatkan puja dan puji syukur

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman, islam, dan ihsan sehingga kita

masih sanggup dan mampu menjalankan segala yang diperintah-Nya dan segala yang

dilarang-Nya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan keharibaan junjungan

Nabi Muhammad SAW yang telah merevolusioner dunia dari kehinaan menuju kemartabatan

yang hakiki.

Sebagai makhluk yang paling sempurna dengan rahmat akal fikiran, manusia dituntut

untuk terus mencari dan menggali tentang ciptaan dan cara Allah SWT dalam menciptakan

alam semesta beserta isinya. Untuk mengkaji ciptaan Allah SWT manusia juga sangat

membutuhkan ilmu pengetahuan serta alat-alat yang mendukung proses pengamatan terhadap

ciptaan Allah SWT.

Laporan praktikum ini merupakan hasil dari praktikum kami selama menempuh mata

kuliah Sistem Informasi Geografi (SIG) I. Dalam menyajikan laporan ini tentunya kami

masih berbentuk laporan sederhana. Sehingga dalam menyajikan hasil praktikum ini masih

dalam bentuk sederhana pula. Namun, meskipun penyajian ini dalam bentuk sederhana, kami

sangat berharap semoga hasil praktikum ini dapat bermanfaat untuk kami sendiri, lebih-lebih

untuk orang lain.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Purwanto, S.Pd., M.Si. yang

sudah berkenan membimbing kami dalam memahami mata kuliah sistem informasi geografi

(SIG) I. Semoga ilmu yang diajarkan kepada kami akan bermanfaat untuk masa depan kami.

Sudah pasti dan tentu dalam penulisan makalah ini terdapat kekeliruan dan

kekurangan baik dalam penyajian dan penulisannya. Maka dari itu, kami selaku penulis

sangat mengaharapkan koreksi dan kritik yang bersifat konstruktif dari para pembaca yang

budiman lebih-lebih dari pembimbing matakuliah Geografi Tanah demi kesempurnaan

penulisan makalah ini.

Malang, 20 Januari 2012

setuju

Akh. Baidawi dan Abdul RoghibPenulis

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 2

Page 3: Tutorial Sistem Informasi Geografi

BAB I

TEORI SIG (pengertian SIG, komponen SIG, dan Sub sistem SIG)

1. Perkembangan Sistem Informasi Geografi (SIG)

Kelahiran SIG pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari perkembangan

komputer dengan segala macam perangkat keras dan lunak. Perkembangan teknologi

komputer yang semakin cepat dalam beberapa dekade ini, sangat memungkinkan untuk

berkembangnya berbagai inovasi aplikasi software (perangkat lunak) sebagai wahana

penyimpanan, analisis, dan penayangan data geosfer. SIG dianggap sebagai suatu sistem

karena merupakan produk yang melibatkan banyak komponen yang saling terkait.

Pada tahun 1969, Jack Dangermond yang belajar di labolatorium komputer

grafik Harvard menemukan program Environmental Systems Research Institute (ESRI).

ESRI telah mampu menghasilkan software ArcInfo dan ArcView. Penggunaan SIG

berawal pada 1970 dan dilakukan oleh Roger Tomlinson dan Duane Marble.

Pada tahun 1980 dan 1990, aplikasi SIG untuk berbagai kepentingan mulai

merambah ke banyak negara. Model-model software yang baru mulai bermunculan.

Beberapa jenis aplikasi komersial dipublikasikan selama periode ini, seperti ArcInfo,

ArcView, MapInfo, SPANS GIS, PAMAP GIS, INTERGRAPH, dan SMALLWORLD.

2. Pengertian Sistem Informasi Geografi (SIG)

Dalam istilah asing, SIG dikenal juga dengan nama Geographycal Information

System (GIS) yang diartikan sebagai suatu sistem informasi yang digunakan untuk

memasukkan, menyimpan, memangggil kembali, mengolah, menganalisis, menghasilkan,

dan mempublikasikan data bereferensi geografis atau data geospatial untuk mendukung

pengambilan keputusan.

SIG dapat dipergunakan untuk kepentingan perencanaan dan pengelolaan

penggunaan lahan, sumber daya alam, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum

lainnya. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya

yang membuatnya menjadi lebih berguna untuk berbagai kalangan dalam menjelaskan

kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi, serta memberi solusi dari masalah

yang terjadi.

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 3

Page 4: Tutorial Sistem Informasi Geografi

3. Komponen Sistem Informasi Geografi (SIG)

SIG merupakan sistem, sehingga terdapat komponen-komponen yang saling

berkaitan dan mendukung. Pada dasarnya

komponen-komponen tersebut dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu perangkat keras dan

perangkat lunak, tetapi peran manusia sebagai

pengelola sangat penting, sehingga komponen

SIG secara lengkap terdiri atas perangkat keras

(hardware), perangkat lunak (software), dan

manusia (brainware).

a. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras pada SIG dapat berupa

komputer beserta instrumennya (perangkat

pendukungnya). Data atau informasi yang

terdapat dalam SIG diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras dapat dibagi

menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

1) Alat masukan (input), sebagai sarana untuk memasukkan data ke dalam jaringan

komputer. Misalnya, scanner, digitizer, dan CD-ROM.

2) Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah,

menganalisis, dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan. Misalnya,

Central Processing Unit (CPU), tape drive, dan disk drive.

3) Alat keluaran (output), berfungsi menayangkan informasi geografis sebagai data

dalam proses SIG. Misalnya, VDU (Visual Display Unit), plotter, dan printer.

Data yang telah masuk akan diolah melalui CPU yang di hubungkan dengan:

1) Unit penyimpanan (disk drive, tape drive) untuk disimpan dalam disket atau CD;

2) Unit keluaran (printer dan plotter) untuk dicetak menjadi data dalam bentuk peta;

3) VDU (layar monitor) untuk ditayangkan agar dapat dikontrol oleh para pemakai

dan programer (pembuat program);

4) Scanner, yaitu alat untuk membaca tulisan pada sebuah kertas atau gambar;

5) CD-ROM, yaitu alat untuk menyimpan program;

6) Digitizer, yaitu alat pengubah data asli (gambar) menjadi data digital (angka);

7) Plotter, yaitu alat yang mencetak peta dalam ukuran relatif besar;

8) printer, yaitu alat yang mencetak data maupun peta dalam ukuran relatif kecil;

9) CPU, yaitu pusat pemrosesan data digital;

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 4

Page 5: Tutorial Sistem Informasi Geografi

10) VDU, yaitu layar monitor untuk menayangkan hasil pemrosesan;

11) disk drive, yaitu bagian CPU untuk menghidupkan program;

12) tape drive, yaitu bagian CPU untuk menyimpan program.

b. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan sistem yang berfungsi untuk memasukkan, menyimpan,

dan mengeluarkan data yang di perlukan. Perangkat lunak meliputi proses

komputerisasi yang berhubungan dengan masukan data, data tambahan, data dasar

geografi, transformasi, dan penayangan serta pelaporan data. Beberapa jenis software

berupa program komputer yang biasa dimanfaatkan antara lain program AutoCad,

ArcInfo, ArcView, dan program lainnya.

c. Kemampuan Manusia (Brainware)

Brainware merupakan kemampuan manusia dalam pengelolaan dan pemanfaatan SIG

secara efektif dan efisien. Secanggih apapun teknologi yang digunakan, manusia

merupakan subjek (pelaku) yang sangat penting dalam mengendalikan seluruh sistem.

Artinya, manusia tetap memegang peran yang sentral dalam SIG. Koordinasi dalam

pengelolaan SIG sangat diperlukan agar informasi yang diperoleh tidak simpang siur,

tetapi tepat dan akurat.

4. Subsistem Sistem Informasi Geografi (SIG)

Sebagai sebuah sistem SIG mempunyai beberapa subsistem yang saling berkaitan

yaitu:

a. Data input, subsistem ini berfungsi dalam pengumpulan data spasial dan data atribut.

Data spasial merupakan data yang mempresentasikan fenomena-fenomena yang

terdapat di permukaan bumi seperti data posisi dan koordinat. Data atribut merupakan

data yang mempresentasikan aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkan di

permukaan bumi. Aspek deskriptif meliputi hal pokok dari fenomena di permukaan

bumi termasuk dimensi waktunya.

b. Data manajemen, subsistem ini mengorganisasikan data spasial dan data atribut ke

dalam sebuah basis data, sehingga mudah dipanggil, diupdate, dan diedit.

c. Data manipulasi dan analisis, subsistem ini menentukan informasi-informasi yang

dihasilkan oleh SIG, untuk melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk

menghasilkan informasi yang diharapkan.

d. Data output, subsistem ini menampilkan atau menghasilkan seluruh atau sebagian

basis data baik dalam bentuk soft copy maupun hard copy seperti tabel, grafik, peta,

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 5

Page 6: Tutorial Sistem Informasi Geografi

dan lain-lain. Dari data output ini pengguna dapat memperoleh informasi yang akan

membantu dalam pengambilan keputusan pada perencanaan pembangunan.

5. Data Spasial

Data spasial mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data

lain, yaitu informasi lokasi dan informasi atribut yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Informasi lokasi atau informasi spasial. Contoh yang umum adalah informasi lintang

dan bujur, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi. Contoh lain dari

informasi spasial yang bisa digunakan untuk mengidentifikasikan lokasi misalnya

adalah Kode Pos.

b. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial. Suatu lokalitas bisa

mempunyai beberapa atribut atau properti yang berkaitan dengannya; contohnya jenis

vegetasi, populasi, pendapatan per tahun, dsb.

Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu:

a. Vektor

Dalam data format vektor, bumi kita direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari garis

(arc/line),

polygon (daerah

yang dibatasi oleh

garis yang

berawal dan

berakhir pada titik

yang sama),

titik/point (node

yang mempunyai

label), dan nodes

(merupakan titik

perpotongan antara dua buah garis).

Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan

fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisis yang

membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basisdata batas-batas kadaster. Contoh

penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa

fitur. Kelemahan data vektor yang utama adalah ketidakmampuannya dalam

mengakomodasi perubahan gradual.

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 6

Page 7: Tutorial Sistem Informasi Geografi

b. Raster

Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem

Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai

struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Pada data raster, resolusi

(definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel

menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap

pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh

satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan

batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah,

vegetasi, suhu tanah, dsb. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran

file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar pula ukuran filenya.

Masing-masing

format data

mempunyai

kelebihan dan

kekurangan.

Pemilihan

format data

yang

digunakan

sangat

tergantung

pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian

yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisis. Data vektor relatif lebih ekonomis

dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan

dalam komputasi matematik. Sebaliknya, data raster biasanya membutuhkan ruang

penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih

mudah digunakan secara matematis.

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 7

Page 8: Tutorial Sistem Informasi Geografi

BAB II

LANGKAH-LANGKAH KERJA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

MENGGUNAKAN ArcView 3.3

1. Registrasi Peta

a. Tujuan

Mahasiswa dapat memahami proses input data dalam SIG dengan software

ArcView 3.3.

Mahasiswa dapat melakukan proses registrasi peta dengan software ArcView

3.3.

b. Alat-Alat dan Bahan

Seperangkat Komputer atau Lap Top

Mouse

Software ArcView 3.3

Peta digital dalam format jpg, tif, bmp, dan jpeg.

Buku bacaan seputar Sistem Informasi Geografi (SIG)

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 8

Page 9: Tutorial Sistem Informasi Geografi

1. Masukan Data (Input Data)

Tahapan kerja SIG yang pertama adalah masukan data, yaitu suatu tahapan pada

SIG yang dapat digunakan untuk memasukkan dan mengubah data asli ke dalam bentuk

yang dapat diterima oleh komputer. Data-data yang masuk tersebut membentuk database

(data dasar) di dalam komputer yang dapat disimpan dan dipanggil kembali untuk

dipergunakan atau untuk pengolahan selanjutnya. Tahapan kerja masukan data meliputi

pengumpulan data dari berbagai sumber data dan proses pemasukan data.

a. Sumber data

Data dasar yang dimasukkan dalam SIG diperoleh dari empat sumber, yaitu data

lapangan (teristris), data peta, data pengindraan jauh, dan data statistik.

1) Data pengindraan jauh (remote

sensing) adalah data dalam

bentuk citra dan foto udara atau

nonfoto.

Citra adalah gambar permukaan

bumi yang diambil melalui

satelit. Sedangkan foto udara

merupakan gambar permukaan

bumi yang diambil melalui

pesawat udara. Informasi yang

terekam pada citra

penginderaan jauh yang berupa

foto udara atau diinterpretasi

(ditafsirkan) terlebihi dahulu sebelum diubah ke dalam bentuk digital. Adapun

citra yang diperoleh dari satelit yang sudah dalam bentuk digital langsung

digunakan setelah diadakan koreksi seperlunya.

2) Data lapangan (teristris), yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui hasil

pengamatan di lapangan karena data ini tidak terekam dengan alat penginderaan

jauh. Misalnya, batas administrasi, kepadatan penduduk, curah hujan, pH tanah,

kemiringan lereng, suhu udara, kecepatan angin, dan gejala gunungapi.

3) Data peta (map), yaitu data yang telah terekam pada kertas atau film. Misalnya,

peta geologi atau peta jenis tanah yang akan digunakan sebagai masukan dalam

SIG, kemudian dikonversikan (diubah) ke dalam bentuk digital.

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 9

Page 10: Tutorial Sistem Informasi Geografi

4) Data statistik (statistic), yaitu data hasil catatan statistik dalam bentuk tabel,

laporan, survei lapangan, dan sensus penduduk. Data statistik diperoleh dari

lembaga swasta atau instansi resmi pemerintah, seperti Biro Pusat Statistik (BPS).

Data statistik merupakan data sekunder, yaitu data yang telah mengalami

pengolahan lebih lanjut.

b. Proses pemasukan data

Proses pemasukan data ke dalam SIG diawali dengan mengumpulkan dan

menyiapkan data spasial maupun data atribut dari berbagai sumber data, baik yang

bersumber dari data lapangan, peta, penginderaan jauh, maupun data statistik. Bentuk

data yang akan dimasukkan dapat berupa tabel, peta, catatan statistik, laporan, citra

satelit, foto udara, dan hasil survei atau pengukuran lapangan. Data tersebut diubah

terlebih dahulu menjadi format data digital sehingga dapat diterima sebagai masukan

data yang akan disimpan ke dalam SIG. Data yang masuk ke dalam SIG dinamakan

database (data dasar atau basis data).

Setelah data yang dibutuhkan siap untuk dimasukkan atau diopersikan dalam

ArcView 3.3 maka perhatikan langkah-langkah berikut ini.

1) Untuk mengoperasikan Aplikasi

ArcView 3.3 pertama kalinya

memang harus dipastikan komputer

yang kita pakai sudah terinstal

software ArcView 3.3. Jika sudah

terinstal software ArcView dan

langsung tekan tombol start

kemudian pilih-lah maka

akan muncul kotak aplikasi seperti di samping ini.

2) Setelah langkah pertama terlewati, untuk memasukkan data yang kita inginkan

langsung tekan bisa kita pilih data yang akan kita masukkan. Terdapat

5 pilihan data yang bisa kita masukkan dalam ArcView 3.3 diantaranya:

a) View: merupakan representasi grafis informasi spasial dan dapat menampung

beberapa layer atau theme informasi spasial (titik, garis, poligon, dan citra

raster)

b) Tabels: merupakan representasi data ArcView dalam bentuk sebuah tabel.

Sebuah tabel akan berisi informasi deskriptif mengenai layer tertentu.

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 10

Page 11: Tutorial Sistem Informasi Geografi

a

b

c

d

e

c) Charts: merupakan representasi grafis dari suatu resume tabel. Bentuk chart

yang didukung oleh ArcView adalah line, bar, colom, xy scatter, area, dan

pie.

d) Layout: digunakan untuk menggabungkan semua dokumen (view, table, dan

chart) ke dalam satu dokumen yang siap cetak.

e) Scripts: merupakan bahasa (semi) pempograman sederhana yang digunakan

untuk mengotomatisasi kerja ArcView.

3) Sesuai dengan tahap pemula dalam penggunaan ArcView 3.3 terlebih dahulu kita

memilih Views dengan mengklik 2 kali atau mengklik tombol New di atasnya.

4) Langkah

selanjutnya adalah

memasukkan data

gambar pada

View layer

dengan

mengaktifkan File

→ Extensions beri

tanda centang

pada JPEG (JFIF)

Image Support.

OK

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 11

Page 12: Tutorial Sistem Informasi Geografi

5) Untuk menampilkan peta dalam bentuk gambar dapat mengklik menu View pilih

add theme atau tekan Ctrl+T dapat juga mengklik icon pada icon toolbar.

Kemudian cari

tempat penyimpanan

data gambar yang

kita simpan sesuai

dengan tempatnya.

Setelah itu rubahlah

format data dari

feature data source

menjadi image data source. Kemudian memilih peta yang dimaksud. OK.

6) Ketika gambar berhasil di tampilkan pada View Layer maka langkah selanjutnya

adalah proses Registrasi Peta. Proses registrasi peta terlebih dahulu mengaktifkan

file Register and Transfom Tool, yaitu dengan klik menu File → Extensions →

Register and Transfom Tool. OK.

7) Kemudian klik menu View → Register and Transform dan meletakkan titik

kordinat dengan

mengaktifkan icon

(source point)

sebagai sumber titik

kordinat yang akan

di register .

Kemudian

mengisikan koordinat X pada kolom Destination X dan koordinat Y pada kolom

Destination Y.

8) Dalam meregister

digunakan minimal

4 titik ikat.

mendapatkan nilai

RMS Error kurang

dari 0,5

menunjukkan titik

ikat yang baik.

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 12

Page 13: Tutorial Sistem Informasi Geografi

9) Untuk menyimpan koordinat tersebut yaitu dengan memberi tanda centang pada

Store Control Points dan mengklik Write World File dan disimpan pada lokasi

dan direktori sama dengan file gambar yang diregistrasi sehingga akan muncul file

baru dengan nama file yang diregistrasi1.bpw. OK

1 Nama di atas hanya sebagai contoh

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 13

Page 14: Tutorial Sistem Informasi Geografi

2. Membuat Layer Peta

a. Tujuan

Mahasiswa dapat melakukan identifikasi layer yang ada dalam peta.

Mahasiswa dapat membuat layer peta dengan benar.

b. Alat-Alat dan Bahan

Seperangkat Komputer atau Lap Top

Mouse

Software ArcView 3.3

Peta digital dalam format jpg, tif, bmp, dan jpeg.

Buku bacaan seputar Sistem Informasi Geografi (SIG)

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 14

Page 15: Tutorial Sistem Informasi Geografi

1. Identifikasi Layer

Proses identifikasi layer pada sebuah gambar adalah proses membedakan simbol-

simbol yang terdapat pada gambar dasar. Simbol-simbol yang dapat dibedakan terdapat 3

(tiga) macam yaitu : simbol titik, simbol garis, dan simbol area (wilayah).

Contoh : ͼ Simbol titik : Sekolah, pasar, tempat ibadah, dan lain-lain.

ͼ Simbol garis : Jalan, sungai, batas wilayah, dan lain-lain

ͼ Simbol area : Wilayah kabupaten, daerah pertanian, dan lain-lain.

Proses dalam identifikasi layer adalah menentukan tampilan yang terdapat dalam

peta itu sendiri. Perhatikan peta dibawah ini.

dalam peta di atas dapat diidentifikasi setiap simbol yang tertera memiliki 3 (tiga) simbol

yaitu : simbol titik, simbol garis, dan simbol area (wilayah).

Langkah-langkah dalam menentukan layer peta pada ArcView 3.3 adalah sebagai

berikut:

a. Setelah dipastikan simbol-simbol

yang terdapat pada peta, maka

buatlah theme dengan mengklik

menu View → New Theme dan pilih

sesuai dengan layer yang diinginkan.

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 15

Page 16: Tutorial Sistem Informasi Geografi

b. Dapat dipastikan dari kumpulan layer yang terkumpul dalam kotak layer sesuai

dengan theme-theme dalam View Layer.

Keterangan : Theme titik terdapat pada nomor 2.

Theme garis terdapat pada nomor 3, 4, dan 5.

Theme area terdapat pada nomor 1, dan 6.

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 16

Page 17: Tutorial Sistem Informasi Geografi

3. Digitasi Peta

a. Tujuan

Mahasiswa mampu melakukan proses digitasi dengan benar.

b. Alat-Alat dan Bahan

Seperangkat Komputer atau Lap Top

Mouse

Software ArcView 3.3

Peta digital dalam format jpg, tif, bmp, dan jpeg.

Buku bacaan seputar Sistem Informasi Geografi (SIG)

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 17

Page 18: Tutorial Sistem Informasi Geografi

1. Digitasi Peta

Digitasi peta merupakan tahapan kerja sistem

informasi geografi dalam mengonveksikan atau merubah

bentuk peta dasar menjadi peta yang dapat dirubah sesuai

dengan hasil digitasi yang dilakukan dalam proses

digitasi.

Langkah-langkah digitasi peta dalam proses

digitasi adalah sebagai berikut :

a. Setelah pembuatan layer dipastikan siap dilakukan

digitasi, maka presos selanjutnya adalah melakukan

proses digitasi. Dalam melakukan digitasi masing-

masing layer melalui pilih layer yang siap diedit klik

menu Theme → Start Editing.

b. Langsung klik icon All Drawing dan pilih sesuai dengan theme yang akan

didigitasi. Terdapat 9 (sembilan) icon drawing yang dapat dapat digunakan dalam

proses digitasi, diantaranya :

c. Proses digitasi pada masing-masing layer

mempunyai proses yang sama. Mulai dari

theme titik, theme garis, dan theme area.

Beberapa langkah yang perlu diperhatikan

dalam proses digitasi terutama pada theme area.

Ketika terjadi kesalahan dalam proses digitasi,

maka perhatikan langkah-langkah berikut ini.

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 18

Membuat theme titik.

Membuat theme garis lurus.

Membuat theme garis polyline.

Membuat theme area persegi empat.

Membuat theme area lingkaran.

Membuat theme area tidak beraturan.

Membuat vertex (pemotong) pada garis.

Membuat perpotongan area.

Membuat area tambahan.

Page 19: Tutorial Sistem Informasi Geografi

a. Ketika terjadi kesalahan dalam proses digitasi pada theme area. Maka dipastikan

proses tetap dilanjutkan dengan merubah bentuk theme menjadi satu warna dengan

mengklik Theme → Edit Legent → klik dua kali pada Symbol dan memilih pada

Color Palette → Color diganti Outline dengan No Color atau menggantinya dengan

gambar yang sama seperti gambar dasar theme area pada layer. Apply

b. Maka proses digitasi bisa dimulai kembali.

c. Setelah semua digitasi sempurna maka blok semua theme area yang digitasi dan klik

menu Edit → Unions Features. Maka theme area akan menjadi satu theme.

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 19

Page 20: Tutorial Sistem Informasi Geografi

4. Editing Data Grafis

a. Tujuan

Mahasiswa dapat melakukan proses editing data vektor (titik, garis, dan area)

Mahasiswa dapat melakukan editing menggunakan “edit tools 3.1”.

b. Alat-Alat dan Bahan

Seperangkat Komputer atau Lap Top

Mouse

Software ArcView 3.3

Peta digital dalam format jpg, tif, bmp, dan jpeg.

Buku bacaan seputar Sistem Informasi Geografi (SIG)

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 20

Page 21: Tutorial Sistem Informasi Geografi

1. Editing Data Grafis

Editing data yang bisa dilakukan hanya pada data yang berbentuk vektor (titik,

garis, dan area). Proses editing dapat dibagi menjadi dua kelompok, yang pertama

menggunakan Enable General Snapping dan yang kedua menggunakan edit tools 3.1.

Proses yang pertama dengan menggunakan Enable General Snapping hanya dapat

dilakukan pada theme garis dan memiliki langkah-langkah sebagaimana berikut ini :

a. Pastikan theme garis yang diedit dalam posisi siap diedit.

b. Klik kanan pada View Layer dengan mengaktifkan

Enable General Snapping yang ditandai dengan aktifnya

icon toolbar .

c. Klik pada daerah yang ingin

diedit hingga tampil lingkaran

kecil di sekitar wilayah theme

garis yang akan digabungkan,

kemudian klik garis yang akan dibungkan hingga

lingkaran tampil kembali.

Proses yang kedua dengan mengaktifkan menu File →

Extensions → Edit Tools 3.1 (beri tanda centang) dapat dilakukan

pada theme area dan theme poin yang dapat dirubah menjadi

theme garis dan theme point, dari theme point menjadi theme area

dan memiliki langkah-langkah sebagaimana berikut ini :

a. Setelah Edit Tools 3.1 di aktifkan maka ditandai dengan

munculnya icon baru pada daftar icon toolbar .

b. Klik icon toolbar maka akan tampil beberapa pilihan

seperti gambar disamping. Untuk merubah theme area menjadi

theme garis adalah memilih Polygon To polyline.

c. Pilihlah theme area yang siap dirubah menjadi theme garis.

OK, simpan ditempat yang sama dengan file sebelumnya. Selanjutnya klik OK → NO

→ NO.

d. Ketika hasil perubahan dari theme area menjadi theme garis sudah tampil pada layer,

maka langkah selanjutnya adalah membagikan theme garis berdasarkan

keberadaannya dalam lapangan. Tentunya akan dibagi sesuai dengan kebutuhan

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 21

Page 22: Tutorial Sistem Informasi Geografi

dalam peta. Untuk contoh kali ini kita akan membagikan dalam dua theme garis, yaitu

garis batas propinsi dan garis batas kabupaten.

e. Posisikan theme yang diedit

adalah pada theme hasil

perubahan dari theme area ke

theme garis dan sudah

dinyatakan siap diedit. pilih

icon Draw Line To Split

Feature pada kumpulan

All Drawing.

f. Berilah garis pemotong di

antara perbatasan garis propinsi

dan garis kabupaten. Kemudian

hapus garis yang memotong tadi dan dipastikan garis batas propinsi dan kabupaten

sudah terpotong.

g. Ketika semua garis perbatasan antara propinsi dan kabupaten terpotong. Maka

langkah selanjutnya klik icon Open Theme Table dan berilah

keterangan sesuai dengan batas masing-masing, yaitu dengan klik menu

Edit → Add Field. Berilah nama pada Name dengan nama Theme Batas

dan rubahlah Type menjadi Srting. OK

h. Kemudian berilah nama sesuai dengan batas garis yang terdapat pada

View

sebelumnya.

i. Untuk mengetahui hasil

perubahan dari perbedaan

garis batas propinsi dan

garis batas kabupaten, maka

klik dua kali pada layer

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 22

Page 23: Tutorial Sistem Informasi Geografi

yang sedang diedit atau klik menu Edit → Edit Legend kemudian rubahlah Legend

Type → Unique Value dan rubahlah Values Field menjadi Theme Batas. Apply

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 23

Page 24: Tutorial Sistem Informasi Geografi

5. Input Data Atribute

a. Tujuan

Mahasiswa dapat memahami karakteristik data atribute dalam Arc View 3.3.

Mahasiswa dapat melakukan proses input data atribute di Arc View 3.3.

Mahasiswa mampu mengolah data atribute di Arc View 3.3.

b. Alat-Alat dan Bahan

Seperangkat Komputer atau Lap Top

Mouse

Software ArcView 3.3

Peta digital dalam format jpg, tif, bmp, dan jpeg.

Buku bacaan seputar Sistem Informasi Geografi (SIG)

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 24

Page 25: Tutorial Sistem Informasi Geografi

1. Data Atribut Dalam Sistem Informasi Geografi (SIG)

Data geografis pada dasarnya tersusun oleh dua komponen penting yaitu data

spasial dan data atribut. Data spasial mempresentasikan posisi atau lokasi geografis dari

suatu obyek di permukaan bumi, sedangakan data atribut memberikan deskripsi atau

penjelasan dari suatu objek. Data atribut dapat berupa informasi numerik, foto, narasi, dan

lain sebagainya yang diperoleh dari data statistik, pengukuran lapangan, sensus, dan lain-

lain.

Data atribut disebut juga informasi deskripsi lapangan. Dalam memasukkan data

atribut ke sistem informasi geografi (SIG) dapat dialakukan pada semua theme, baik

theme titik, garis, dan area. Proses memasukkan data atribut pada semua theme adalah

sebagaimana berikut :

a. Pastikan theme yang akan diinput data atribut, kemudian klik icon Open Theme Table

atau klik menu Theme → Table. Setelah tampil maka pilih menu Table → Start

Editing. Untuk menambah tabel yang akan dimasukkan

data atribut, langsung klik menu Edit → Add Field.

Berilah nama data yang akan dimasukkan dan

rubahlah Type sesuai dengan data yang akan

dimasukkan. Terdapat empat pilihan Type dalam

menentukan data atribut, diantaranya :

Number : data atribut dalam bentuk keterangan

nomor.

String : data atribut dalam bentuk keterangan huruf.

Boolean : data atribut dalam bentuk pilihan True dan False.

Date : data atribut dalam bentuk keterangan tanggal.

b. Setelah semua data atribut dimasukkan, pastikan dalam keadaan tersimpan. Langkah

selanjutnya adalah menapilkan hasil input data atribut tadi. Kembali pada View

sebelumnya

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 25

Page 26: Tutorial Sistem Informasi Geografi

c. Untuk menapilkan hasil input data atribut adalah dengan mengklik 2 kali pali pada

theme yang terinput data

atribut atau klin icon

dan juga bisa klik menu

Theme → Edit Legend.

Setelah tampil Legend

Editor, rubahlah Legend

Type ke Unique Value dan

Values Field sesuai

dengan data atribut yang

telah dimasukkan

sebelumnya. Apply

d. Maka akan tampil sesuai

dengan data yang ditentukan dalam Legend Editor, Seperti gambar dibawah ini.

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 26

Page 27: Tutorial Sistem Informasi Geografi

6. Visualisasi Data

a. Tujuan

Mahasiswa dapat melakukan visualisasi peta dengan Arc View 3.3.

Mahasiswa memahami karakteristik visualisasi yang ada dalam Arc View 3.3.

b. Alat-Alat dan Bahan

Seperangkat Komputer atau Lap Top

Mouse

Software ArcView 3.3

Peta digital dalam format jpg, tif, bmp, dan jpeg.

Buku bacaan seputar Sistem Informasi Geografi (SIG)

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 27

Page 28: Tutorial Sistem Informasi Geografi

1. Visualisasi Data Geografis

Dalam memvisualisasikan data geografis, yang berbentuk data spasial maupun

data atribut merupakan proses pemaknaan dalam menyajikan data dengan bentuk dan

keberadaan yang sebenarnya di lapangan. Sebelumnya kita sudah mengenal proses input

data atribut, maka dari hasil input data atribut tersebut dapat di visualisasikan berdasarkan

kebutuhan yang diperlukan. Berikut langkah-langkah dalam melakukan proses visualisasi.

a. Klik dua kali pada theme

yang akan divisualisasikan

atau klik menu Theme

→Edit Legend dan juga

bisa klik icon maka

akan tampil Legend Editor .

b. Rubahlah Legend Type

sesuai yang dinginkan.

Untuk menvisualisasikan

dalam bentuk bagian-bagian

wilayah menggunakan

Unique Value, Geduated

Color dapat digunakan

untuk menentukan

perbandingan antara satu

wilayah dengan wilayah yang lain. Sedangkan chart untuk menentukan diagram

perbandingan dalam satu wilayah. Untuk contoh kali ini kita akan menggunakan

Unique Value yaitu membagikan suatu wialayah kedalam beberapa wilayah.

c. Ketika Legend Type sudah dirubah ke Unique Value, maka Values Field dapat

dirubah sesuai dengan data atribut yang dimasukkan. Misalnya terdapat nama

Kabupaten. Apply

d. Untuk merubah warna dapat dirubah melalui Color Scheme atau melalui dua icon

diatasnya .

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 28

Page 29: Tutorial Sistem Informasi Geografi

7. Lay Out Peta

a. Tujuan

Mahasiswa dapat melakukan proses lay out peta dengan Arc View 3.3.

Mahasiswa melakukan proses eksport peta hasil lay out dalam berbagai format

dari Arc View 3.3.

b. Alat-Alat dan Bahan

Seperangkat Komputer atau Lap Top

Mouse

Software ArcView 3.3

Peta digital dalam format jpg, tif, bmp, dan jpeg.

Buku bacaan seputar Sistem Informasi Geografi (SIG)

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 29

Page 30: Tutorial Sistem Informasi Geografi

1. Lay Out Peta

Lay out peta merupakan penyajian peta yang lengakap dengan segala kelengkapan

peta. Termasuk dalam menetukan jenis peta, ukuran peta, kegunaan peta, dan lain-lain.

Dalam proses lay out peta terdapat beberapa proses yang di lakukan secara sistematis.

Berikut langkah-langkahnya :

a. Setelah peta berhasil di tampilkan pada

View Layer maka klik menu View → Lay

out atau klik Lay Out dua kali pada kotak

Project, maka akan muncul Templete

Manager untuk menentukan bentuk kertas

yang sesuai dengan bentuk dan posisi peta

yang di Lay Outkan. OK

b. Maka akan tampil dengan bentuk

sederahana. Sebelum

menulaimlebih jauh terlebih

dahulu harus menentukan ukuran

kertas yang akan dijadikan dasar

Lay Out peta. Klik Menu Lay

Out → Pege Setup, rubahlah

Page Size dengan kertas yang

akan dijadikan dasar Lay Out,

misal A4 berikut dengan

Unitnya, misal Centimeter. OK

c. Selanjutnya adalah menghapus seluruh tampilan sederhana yaitu dengan memblok

semua tampilan dan mendeletnya.

Sesudah tampilan semua terdelet, maka

menggantinya sesuai dengan yang

dibutuhkan. Supaya tampilan yang

diinginkan tidak selalu mengikuti grid

yang ada, maka klik menu Lay Out →

Properties dan hilangkan tanda centang pada Snap to Grid. OK

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 30

Page 31: Tutorial Sistem Informasi Geografi

d. Dalam proses Lay Out terdapat beberapa Icon yang perlu diperhatikan diantaranya

adalah sebagaimana gambar dibawah ini.

e. Untuk menampilkan peta pada View Sebelumny yaitu dengan mengklik icon View

Frame dan menyesuaikan dengan bentuk yang dibutuhkan.

Kemudian dilanjutkan dengan memilih View yang

akan ditampilkan dan merubah Scale menjadi

User Speciefied Scale. OK

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 31

View Frame untuk menampilkan peta sesuai dengan View sebelumnya.

Legend Frame untuk menampilkan layer yang aktif pada peta sebelumnya.

Scale Bar Frame untuk menampilkan skala dalam Lay Out peta.

North Arrow untuk menentukan arah mata angin dalam Lay Out peta.

Chart Frame untuk menampilkan diagram pada View peta sebelumnya.

Table Frame untuk menampilkan tabel pada View peta sebelumnya.

Picture Frame untuk menampilkan gambar ke dalam Lay Out peta.

Page 32: Tutorial Sistem Informasi Geografi

f. Ketika gambar peta

sudah tampil maka

berilah titiktitik

kordinat sesuai dengan

regester awal, yaitu klik

menu File →

Extensions → berilah

tanda centang pada

Griticules and

Measured Grids. OK

yang ditandai dengan

munculnya icon

g. Klik icon Graticules and Grids maka akan muncul Graticule and Grid Wizard

pilihlah View yang akan diberi titik kordinat, klik Next, kemudian pilihlah grid yang

diinginkan antara tic marks (tanda plus) dan lines (garis), klik Next, berilah tanda

centang pada Align labels to borders, Priview kemudian Finish.

h. Setelah gampar peta memliki titik-titik kordinat maka selanjutnya adalah meberikan

theme-theme yang terdapat ditampilan peta. Begitu juga memberi nama peta, skala

peta, dan arah mata angin.

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 32

Page 33: Tutorial Sistem Informasi Geografi

i. Untuk memberi nama peta ialah dengan

menklik icon , begitu juga untuk mana-

nama yang lainnya.

j. Jika untuk menampilkan skala peta maka klik icon North Arrow . Begitu juga

dengan kebutuhan lainnya, seperti yang telah disebutkan sebelumnya mengenai

fungsi-fungsi icon yang sering digunakan dalam Lay Out.

k. Setelah semua kelengkapan dalam pembuatan peta selesai maka dapat digambarkan

sebagaimana contoh peta dibawah ini.

l. Selanjutnya adalah

menjadikan kedalam

bentuk gambar. Klik

menu File →Export

rubahlah List Files of

Type menjadi JPEG dan

berilah nama pada File

Name.

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 33

Page 34: Tutorial Sistem Informasi Geografi

m. Sebelum ditekan OK, klik Options

rubahlah Resolusionnya menjadi 300

dan Qualitynya menjadi 100. OK.

n. Contoh hasil gambar yang lain

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 34

Page 35: Tutorial Sistem Informasi Geografi

2. HASIL (PETA) DAN PEMBAHASAN

Dalam paktikum Sistem Imformasi Geografi (SIG) I kelompok kami dapat

menyajikan hasil selama praktikum terdapat pengenalan bagian-bagian lembar kerja

sistem infomasi geografi, peta administasi D.I. Yogyakarta yang menjelaskan nama-nama

kabupaten/kota, dan jumlah penduduk pada masing-masing kabupaten atau kota.

a. Pengenalan bagian-bagian lembar kerja sistem infomasi geografi.

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 35

Project

Page 36: Tutorial Sistem Informasi Geografi

b. Peta administasi D.I. Yogyakarta yang menjelaskan nama-nama kabupaten/kota

c. Peta administasi D. I. Yogyakarta yang menjelakan jumlah penduduk pada masing-

masing kabupaten atau kota.

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 36

Page 37: Tutorial Sistem Informasi Geografi

DAFTAR PUSTAKA

Aini, anisah. 2008. Sistem Informasi Geografis, Pengertian dan Aplikasinya. STIK

AMIKOM. Yogyakarta

As-Syakur, Abd Rahman. 2006. Modul Pengenalan ArcView 3.3. Denpasar

Ekadinata, Andree, dkk. 2008. Sistem Informasi Geografis Untuk Pengolahan Bentang

Lahan Berbasis Sumber Daya Alam. World Agoforestry Centre. Bogor

Purwantara, Suhadi. 2010. Modul Praktikum Sistem Informasi Geografis Jurusan

Pendidikan Geografi-Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas

Negeri Yogyakarta. Yogyakarta

Laporan Praktikum Sistem Infomasi Geografi (SIG) I 37