tutorial ray iimunisasi

Upload: rayi-ijqi-asasain

Post on 10-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Tutorial Ray Iimunisasi

    1/5

    Tuberkulosis

    Tuberkulosis (TB) disebabakan olehMycobacterium tuberculosis danMycobacterium bovis.

    Tuberkulosis paling sering menganai paru-paru, tetapi dapat juga mengenai organ-organ

    lainnya seperti selaput otak, tulang, kelenjar superfisial, dan lain-lain. Seseorang yang

    terinfeksiMycobacterium tuberculosis tidak selalu menjadi sakit tuberkulosis aktif. Beberapa

    minggu (2-12 minggu) setelah infeksi Mycobacterium tuberculosis terjadi respon imunitas

    selular yang dapat ditunjukan dengan uji tuberkulin.

    Epidemiologi

    WHO report on tuberculosis epidemics tahun 1997 memperkirakan terdapat 7.433.000 kasus

    TB di dunia dan terbanyak di Asia Tenggara. Dalam data jumlah kasus TB, indonesia

    merupakan tiga besar dunia. Berdasarkan survey 1979-1982 didapat prevalensi TB BTA (+)

    sebesar 0,29%. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1980-1986 mendapatkan

    bahwa TB adalah penyebab kematian ke empat. Sementara itu, SKRT 1992 menyebutkan

    bahwa tuberkulosis adalah penyebab kematian ke dua di negara kita, sesudah penyakit

    kardiovaskular. Dari penelitian di 6 provinsi antara tahun 1983-1993 di perolah angka

    prevalensi antara 0,21% (DI Yogyakarta) dan 0,65% (NTB dan DI Aceh). WHO

    memperkirakan bahwa di Indonesia setiap tahunnya terjadi 175.000 kematian akibat TB, danterdapat 450.000 kasus TB baru setiap tahunnya. Tiga perempat dari kasus TB ini berusia 15-

    19 tahun, separuhnya tidak terdiagnosis dan baru sebagian kasus tercakup dalan program

    pemberantasan tuberkulosis yang dilaksanakan pemerintah. Berdasarkan perhitungan DALY

    (disability adjusted life year) yang diperkenalkan oleh world bank, TB merupakan 7,87% dari

    total disease burden di Indonesia. Angka 7,7% ini lebih tinggi dari berbagai negara di Asia

    lain sekita 4%. Belum diketahui prevalensi TB pada anak, namun diberbagai rumah sakit di

    Indonesia angka perawatan TB berat (TB milier, meningitis TB) masih tinggi.

    Vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin)

    Bacille Calmette-Guerin adalah vaksin hidup yang dibuat dari Mycobacterium bovis yang

    dibiak berulang selama 1-3 tahun sehingga didapatkan basil yang tidak virulen tetapi masih

    mempunyai imunogenitas. Vaksinasi BCG menimbulkan sensitivitas terhadap tuberkulin.

    Masih banyak perbedaan pendapat menganai sensitivitas terhadap tuberkulin yang terjadi

    berkaitan dengan imunitas yang terjadi.

  • 7/22/2019 Tutorial Ray Iimunisasi

    2/5

    Vaksin yang dipakai di Indonesia adalah BCG buatan PT.Biofarma Bandung. VaksinBCG berisi suspensi M.Bovis hidup yang sudah dilemahkan. Vaksinasi BCG tidak

    mencegah infeksi tuberkulosis tetapi mengurangi risiko terjadi tuberkulosis berat

    seperti meningitis TB dan tuberkulosis milier.

    Vaksin BCG diberikan pada umur

  • 7/22/2019 Tutorial Ray Iimunisasi

    3/5

    Kontraindikasi

    Reaksi uji tuberkulin > 5 mm Menderita infeksi HIV atau dengan risiko tinggi infeksi HIV, imunokompromais

    akibat pengobatan kortikosteroid, obat imuno-supresif, mendapat pengobatan radiasi,

    penyakit keganasan yang mengenai sumsum tulang atau sistem limfe.

    Menderita gizi buruk Menderita demam tinggi Menderita infeksi kulit yang luas Pernah sakit tuberkulosis Kehamilan

    Rekomendasi

    BCG diberikan pada bayi < 2 bulan Pada bayi yang kontak erat dengan pasien TB dengan bakteri tahan asam (BTA) +3

    sebaiknya diberikan INH profilaksis dulu, apabila pasien kontak sudah tenang bayi

    dapat diberi BCG.

    BCG jangan diberikan pada bayi atau anak dengan imunodefesiensi, misalnya HIV, gizi

    buruk, dan lain-lain.

  • 7/22/2019 Tutorial Ray Iimunisasi

    4/5

    Tifoid

    Salmonella typhi merupakan kuman patogen pada manusia yang menyebabkan infeksi

    invasif, ditandai dengan demam, toksemia, nyeri perut, konstipasi atau diare. Bila tidak

    diobati dapat menyebabkan kematian pada 10%-20% kasus karena perforasi usus,

    perdarahan, toksemia dan karena komplikasi lain. Virulensi salmonella typhi untuk

    melakukan sirkulasi ke dalam sirkulasi sebagian berhubungan dengan antigen permukaan Vi.

    Epidemiologi

    Infeksi terjadi melalui mulut dari makanan dan minuman yang terkontaminasi. Salmonella

    typhi hanya dijumpai pada manusia yang terinfeksi dan dikeluarkan melalui tinja dan urin.

    Masa inkubasi 3-60 hari, terbanyak 7-14 hari. Insidens tertinggi demam tifoid pada anak

    terutama di daerah endemis. Demam tifoid sering dijumpai di banyak negara berkembang

    terutama di Asia, Afrika dan Amerika Latin, tertinggi di India, Pakistan dan Bangladesh.

    Vaksin Tifoid

    1. Vaksin tifoid oral Vaksin demam tifoid oral dibuat dari kuman Salmonella typhi galur non

    patogen yang dilemahkan. Kuman dalam vaksin akan mengalami sikluspembelahan dalam usus dan dieliminasi dalam waktu 3 hari setelah

    pemakaiannya. Tidak seperti vaksin parenteral, respon imun pada vaksin ini

    termasuk sekretorik IgA. Secara umum efektifitas vaksin oral sama dengan

    vaksin perenteral yang diinaktivasi dengan pemanasan, namun vaksin oral

    mempunyai reaksi samping lebih rendah. Vaksin tifoid oral dikenal dengan

    nama Ty-21a.

    Penyimpanan pada suhu 2-8 C. Kemasan dalam bentuk kapsul, direkomendasikan untuk anak umur 6 tahun

    atau lebih.

    Cara pemberian 1 kapsul vaksin dimakan tiap hari ke1, 3, dan 5, 1 jamsebelum makan dengan minuman yang tidak lebih dari 37 C. kapsul ke-4 pada

    hari ke-7 terutama bagi wisatawan.

    Kapsul harus ditelan utuh dan tidak boleh dibuka karena kuman dapat matioleh asam lambung.

  • 7/22/2019 Tutorial Ray Iimunisasi

    5/5

    Vaksin tidak boleh diberikan bersamaan dengan antibiotik, sulfonamid atauantimalaria yang efektif terhadap salmonella.

    Vaksin juga menimbulkan respon yang kuat dari interferon mukosa,pemberian vaksin polio oral sebaiknya ditunda dua minggu setelah pemberianterakhir dari vaksin tifoid oral.

    Imunisasi ulangan diberikan tiap 5 tahun, namun pada individu yang terusterpapar dengan infeksi salmonella sebaiknya diberikan 3-4 kapsul tiap

    beberapa tahun.

    Daya proteksi vaksin ini hanya 50-80%, maka yang sudah divaksinasikanpundianjurkan untuk melakukan seleksi pada makanan atau minuman

    2. Vaksin polisakarida parenteral Susunan vaksin polisakarida setiap 0,5 ml mengandung kuman Salmonella

    typhi, polisakarida 0,025 mg, fenol dan larutan bufer yang mengandung

    natrium klorida, disodium fosfat, monosodium fosfat dan pelarut untuk

    suntikan.

    Penyimpanan pada suhu 2-8 C, jangan dibekukan. Kadaluarsa dalam 3 tahun. Pemberikan secara suntikan intramuskular atau subkutan pada daerah deltoid

    atau paha, direkomendasikan untuk anak mulai umur 2 tahun.

    Imunisasi ulangan tiap 3 tahun Reaksi samping lokal berupa demam, nyeri kepala, pusing, nyeri sendi, nyeri

    otot, nausea, nyeri perut jarang dijumpai. Sangat jarang bisa terjadi reaksi

    alergi berupa pruritus, ruam kulit dan urtikaria.

    Indikasi kontra: alergi teradap bahan-bahan dari vaksin, juga pada saatdemam, penyakit akut maupun penyakit kronik progresif.

    Daya proteksi 50-80%, maka yang sudah divaksinasipun dianjurkan untukmelakukan seleksi pada makanan dan minuman.