tutorial

137
A. INSTALLASI POSTGRESQL 9.3 1. Double klik software PostgreSQL 9.3 pada folder TA\ software\postgresql 2. Kemudian akan tampil kotak dialog Setup – PostgreSQL Klik Next

Upload: joko-purnomo

Post on 08-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tutorial

TRANSCRIPT

Page 1: Tutorial

A. INSTALLASI POSTGRESQL 9.3

1. Double klik software PostgreSQL 9.3 pada folder TA\software\postgresql

2. Kemudian akan tampil kotak dialog Setup – PostgreSQL Klik Next

Page 2: Tutorial

3. Direktori Installasi tidak perlu diganti Klik Next

4. Direktori data tidak perlu diganti Klik Next

Page 3: Tutorial

5. Ketik password = postgres dan retype password = postgres Klik Next

6. Port tidak perlu diganti (tetapi apabila port 5432 sudah dipakai oleh PostgreSQL versi lain sebaiknya port nya diganti 5431/5433/5434) Klik Next

Page 4: Tutorial

7. Locale tidak perlu diganti Klik Next

8. Proses installasi telah siap dilakukan Klik Next

Page 5: Tutorial

Tunggu hingga proses selesai.....

9. Setelah proses installasi selesai Klik Finish

Page 6: Tutorial

10. Ketika kotak dialog Stack Builder muncul Klik Cancel Klik yes

11. Selamat mencoba ^_^

Page 7: Tutorial

B. INSTALLASI POSTGIS

1. Double klik software Postgis untuk PostgreSQL 9.3 pada folder TA\software\postgresql

2. Klik run

Page 8: Tutorial

3. Klik I Agree

4. Beri tanda centang pada Create spatial database Klik Next

5. Direktori installasi tidak perlu diganti Klik Next

Page 9: Tutorial

6. Ketik User Name = postgres dan password = postgres dan port = 5432 (sesuai dengan port installasi PostgreSQL nya) Klik Next

7. Nama database installasi Postgis tidak perlu diganti Klik Install

Page 10: Tutorial

Tunggu hingga proses installasi selesai.......

8. Apabila keluar kotak dialog dibawah ini Klik Yes

Page 11: Tutorial

9. Setelah proses installasi selesai Klik Close10. Selamat mencoba ^_^

Page 12: Tutorial

C. MENGGUNAKAN DATABASE JALAN PADA POSTGRESQL 9.3

1. Buka software PostgreSQL 9.3 dengan cara Start pgAdmin III

atau Start PostgreSQL 9.3 pgAdmin III

Page 13: Tutorial

2. Setelah software PostgreSQL / pgAdmin telah terbuka Klik Connect atau double klik pada PostgeSQL 9.3

3. Ketik postgres (sesuai dengan password yang diketik saat instalasi)

Sehingga akan muncul sebagai berikut:

Page 14: Tutorial

4. Klik Databases New Database

5. Ketik nama database yang akan dibuat yaitu jalan (disamakan dengan nama database yang telah dibackup sebelumnya) Pilih owner = postgres

6. Pilih Template = postgis_21_sample (apabila tidak menggunakan template ini maka tidak akan muncul fungsi yang telah tersedia pada postgreSQL/pgAdmin)

Page 15: Tutorial

7. Pilih Tablespace = pg_default Klik OK

Apabila muncul eror seperti di bawah ini,

Page 16: Tutorial

maka diharapkan disconnect semua database seperti gambar berikut ini: (hingga muncul tanda silang merah pada tiap-tiap database) dengan cara dibawah ini.

Kemudian lakukan ulang proses pembuatan database baru

Ketik nama database yang akan dibuat (misal jalan) Pilih owner = postgres

Page 17: Tutorial

Pilih Template = postgis_21_sample Pilih Tablespace = pg_default Klik OK

Sehingga akan muncul database baru “jalan”

Page 18: Tutorial

8. Kemudian klik databse jalan Pilih restore

9. Kemudian akan muncul kotak dialog dibawah ini:Pilih lokasi Filename Klik restore

Page 19: Tutorial
Page 20: Tutorial

10. Setelah proses restore selesai klik Done

11. Kemudian klik Refresh Dibawah ini adalah contoh database yang masih kosong belum terisi tabel (gambar a) dan adalah contoh database yang masih sudah terisi tabel yang si Penulis buat (gambar b)

Selamat mencoba ^_^

gambar agambar b

Page 21: Tutorial

D. MENGGUNAKAN FUNGSI SQL DI POSTGRESQL / PGADMIN

1. Gunakan fungsi SQL pada SQL Editor Query dengan cara klik database jalan klik

toolbar SQL

2. Ketikan fungsi SQL pada SQL Editor Query di bawah ini. Perhatikan bahwa Query ini terkoneksi dengan database jalan.

3. Buka fungsi-fungsi SQL pada folder TA\sql dengan cara klik toobar open file pada Query.

Page 22: Tutorial

4. Penjelasan fungsi SQL1. create_table_constrait.sql: untuk membuat tabel baru beserta kolom dan primary key nya

Create table diatas digunakan apabila memasukkan data tiap-tiap kolom secara manual satu per satu. Lihat fungsi Tabel_120713.sql.

CREATE TABLE: membuat tabel baruAddGeometryColumn: membuat kolom geometri baru

Nama tabel

Nama kolom yang bertipe integer

Nama schemas Nama tabel Nama kolom geometri Tipe geometri garis

Koordinat 3D (xyz), apabila 2D (XY) maka ketik 2

Sistem proyeksi

Nama tabelNama kolom id_frontloading_120713 yang bertipe integerNama kolom lokasi yang bertipe character varying (karakter)

Nama schemas Nama tabel Nama kolom geometri Tipe geometri titik

Koordinat 3D (xyz), apabila 2D (XY) maka ketik 2Sistem proyeksi

Nama tabelNama kolom id_frontloading_120713 yang bertipe integerNama kolom lokasi yang bertipe character varying (karakter)

Nama schemas Nama tabel Nama kolom geometri Tipe geometri titik

Koordinat 3D (xyz), apabila 2D (XY) maka ketik 2Sistem proyeksi

Page 23: Tutorial

Create table diatas digunakan apabila memasukkan data tiap-tiap kolom yang berasal dari file *.csv. Lihat fungsi csv2sql.sql dan cad2sql.sql.

2. csv2sql.sql: untuk mengisi kolom id_hds_120713, x1, y1, z1, x2, y2, z2 pada tabel hds_120713 dari file cad2sql_120713.csv

3a. cad2sql.sql: untuk mengisi kolom pada tabel hds_120713 secara langsung mengupdate kolom geometri (the_geom) dari kolom koordinat XYZ.

Nama tabelTipe geometri Kolom XYZ Sistem proyeksi

Nama tabel Direktori file *.csv Tipe file yang akan di export

Nama schemas Nama tabel Nama kolom geometri Tipe geometri garis

Koordinat 3D (xyz), apabila 2D (XY) maka ketik 2

Sistem proyeksi

Page 24: Tutorial

3b. Tabel_120713.sql: untuk mengisi kolom pada tabel hds_120713 secara manual memasukkan koordinat XYZ satu per satu. Koordinat XYZ diperoleh dari dbf file shp.

4. source_n_target.sql: untuk menambahkan kolom source dan target pada tabel hds_120713

5. pgr_createtopology_3d.sql: fungsi pgRouting untuk membantu menerjemahkan topologi 3D dari tabel hds_120713

Nama tabel Nama kolomTipe kolom

Nama tabel Tipe geometri x1, y1, z1 X2, y2, z2 Sistem proyeksi

Page 25: Tutorial

6. point_to_id_3d.sql: fungsi pgRouting untuk membentuk titik vertices pgRouting 3D

7. assign_vertex_id_3d.sql: fungsi pgRouting untuk menghasilkan titik-titik vertices pgRouting berupa tabel hds_120713_vertices_pgr

Page 26: Tutorial

8. create_topology.sql: untuk mengisi kolom source dan target

9. tambah_kolom_analisa.sql: untuk membuat kolom baru pada tabel. Apabila muncul kesalahan already exists menandakan kolom tersebut telah tersedia pada tabel.9a. SQL dibawah ini untuk menambahkan kolom tabel yang belum tersedia kolom koordinat XYZ.

Nama tabel Kolom geometri

Id unique tabel

Nama tabel Nama kolom dan tipe kolom

Page 27: Tutorial

9b. SQL dibawah ini untuk menambahkan kolom tabel yang telah tersedia kolom koordinat XYZ.

10. Analisa.sql: perhitungan untuk mengisi kolom-kolom analisa dengan bahasa SQL

Nama tabel Nama kolom dan tipe kolom

Nama tabel

Nama kolom berserta perhitungan SQL nya

Page 28: Tutorial

11. create_table_lebih8.sql: untuk meyeleksi kemiringan yang lebih dari 8% dari tabel (misalnya hds_120713) dan dibuatkan tabel baru (misalnya dengan nama lebih8_120713 dengan id baru dengan nama id_over_120713)

12. pgr_astar_layer.sql: untuk membuat rute baru dengan menggunakan pgRouting algoritma A-star.

Nama kolom yang akan dipindahkan ke tabel baru

Syarat kondisi seleksi nilai tabel yang memiliki kemiringan >= -7.9 dan >= 7.9

Nama tabel rute yang baru

Titik awal

Titik akhir

Tabel jalan tanggal 260713

Page 29: Tutorial

13a analisa_rute_dis_front.sql: perhitungan untuk mengisi kolom-kolom analisa dengan bahasa SQL pada rute disposal ke front loading

13b. Analisa_rute_front_dis.sql: perhitungan untuk mengisi kolom-kolom analisa dengan bahasa SQL pada rute front loading ke disposal

Nama tabel

Nama kolom berserta perhitungan SQL nya

Nama tabel

Nama kolom berserta perhitungan SQL nya

Page 30: Tutorial

5. Tahapan Penggunaan Fungsi SQL untuk proses Rute beserta Analisanya

A. Cara Manual Menginputkan Koordinat1) Buka hds120713_new.dwg

2) Eksport ke shp Mapdrafting Import/Export Export

Page 31: Tutorial

Masukkan nama file shp yang baru pilih Selection pilih line pilih layer yang

akan diekspor ke shp dengan klik

Page 32: Tutorial

Pilih Data Select Attributes beri tanda centang pada x1, y1, z1, x2, y2, z2 OK OK

Page 33: Tutorial

3) Membuat kolom geometri Cari file hds120713.dbf pada folder TA/FIX/ klik kanan Open with OpenOffice.org Calc (software Excel pada Open Office)

Muncul hds120713.dbf

Page 34: Tutorial

Edit hds120713.dbf dengan format seperti dibawah ini.

Buat tabel baru di pg Admin dengan mengetikkan SQL dibawah ini dengan mengganti nama hds_120713 sesuai dengan nama tabel yang akan dibuat, mengganti id_hds_120713 sesuai id unique yang diinginkan, dan mengganti primary key nya.

Page 35: Tutorial

Copy Paste isi tabel hds120713.dbf yang telah diubah pada SQL Query seperti gambar dibawah ini.

4) Tambahkan kolom source dan target pada tabel yang dibuat tadi (misal tabel hds_120713). Tulisan hds_120713 dapat diganti sesuai dengan nama tabel yang dibuat tadi.

Page 36: Tutorial

5) Membentuk topologi dari tabel yang telah dibuat. Tulisan hds_120713 dapat diganti sesuai dengan tabel yang telah dibuat tadi. Tulisan id_hds_120713 disesuaikan dengan nama id tabel tersebut.

6) Menambahkan kolom analisa. Tulisan hds_120713 dapat diganti sesuai dengan tabel yang telah dibuat tadi.

Page 37: Tutorial

7) Mengupdate / mengisi kolom analisa. Tulisan hds_120713 dapat diganti sesuai dengan tabel yang telah dibuat tadi.

8) Menseleksi nilai kemiringan yang lebih dari 8% dan dipindahkan ke tabel baru. Tulisan hds_120713 dapat diganti sesuai dengan tabel yang telah dibuat tadi. Tulisan lebih8_120713 dapat diganti sesuai dengan tabel baru yang diiinginkan. Tulisan id_hds_120713 disesuaikan dengan id tabel jalan nya. Tulisan id_over_120713 disesuaikan dengan id tabel yang kemiringan lebih dari 8%.

Page 38: Tutorial

9) Membuat rute dari disposal ke frontloading ataupun frontloading ke disposal. Tulisan rute_pembuangan_pengambilan_dt1075_wk1 dapat diganti dengan nama tabel rute sesuai selera. Tulisan hds_120713 dapat diganti sesuai dengan tabel jalan yang telah dibuat tadi. Tulisan 266 dapat diganti sesuai dengan titik awal rute. Tulisan 259 dapat diganti sesuai dengan titik akhir rute.

10) Mengupdate kolom analisa pada tabel rute disposal ke frontloading. Tulisan rute_pembuangan_pengambilan_dt1044_wk3 dapat diganti dengan nama tabel rute sesuai selera.

Page 39: Tutorial

11) Mengupdate kolom analisa pada tabel rute frontloading ke disposal. Tulisan rute_pengambilan_pembuangan_dt1044_wk3 dapat diganti dengan nama tabel rute sesuai selera.

Page 40: Tutorial

B. Cara Langsung Menginputkan Koordinat1) Buka hds120713_new.dwg

2) Eksport ke shp Mapdrafting Import/Export Export

Page 41: Tutorial

Masukkan nama file shp yang baru pilih Selection pilih line pilih layer yang

akan diekspor ke shp dengan klik

Page 42: Tutorial

Pilih Data Select Attributes beri tanda centang pada x1, y1, z1, x2, y2, z2 OK OK

Page 43: Tutorial

3) Membuat kolom geometri Cari file hds120713.dbf pada folder TA/FIX/ klik kanan Open with OpenOffice.org Calc (software Excel pada Open Office)

Muncul hds120713.dbf

Page 44: Tutorial

Edit hds120713.dbf sesuai format dibawah ini Save As ke csv

4) Buat tabel baru di pg Admin dengan mengetikkan SQL dibawah ini dengan mengganti nama hds_120713_new sesuai dengan nama tabel yang akan dibuat, mengganti id_hds_120713_new sesuai id unique yang diinginkan, dan mengganti primary key nya.

Page 45: Tutorial

5) Mengimport file csv yang telah dibuat ke database pgAdmin. Tulisan hds_120713_new dapat diganti dengan nama tabel lain. Tulisan J:\TA\FIX\cad2sql.csv dapat diganti sesuai dengan direktori tempat file csv berada.

Hasil import

Page 46: Tutorial

6) Mengisi kolom geometri (the_geom). Tulisan hds_120713_new dapat diganti dengan nama tabel lain.

Kolom geometri telah tersisi koordinat

Page 47: Tutorial

7) Tambahkan kolom source dan target pada tabel yang dibuat tadi (misal tabel hds_120713_new). Tulisan hds_120713_new dapat diganti sesuai dengan nama tabel yang dibuat tadi.

8) Membentuk topologi dari tabel yang telah dibuat. Tulisan hds_120713_new dapat diganti sesuai dengan tabel yang telah dibuat tadi. Tulisan id_hds_120713_new disesuaikan dengan nama id tabel tersebut.

Page 48: Tutorial

9) Menambahkan kolom analisa. Tulisan hds_120713_new dapat diganti sesuai dengan tabel yang telah dibuat tadi.

Kolom analisa yang telah ditambahkan pada tabel masih kosong

Page 49: Tutorial

10) Mengupdate / mengisi kolom analisa. Tulisan hds_120713_new dapat diganti sesuai dengan tabel yang telah dibuat tadi.

Kolom analisa yang telah terisi nilai

11) Menseleksi nilai kemiringan yang lebih dari 8% dan dipindahkan ke tabel baru. Tulisan hds_120713_new dapat diganti sesuai dengan tabel yang telah dibuat tadi. Tulisan lebih8_120713_new dapat diganti sesuai dengan tabel baru yang diiinginkan. Tulisan id_hds_120713_new disesuaikan dengan id tabel jalan nya. Tulisan id_over_120713_new disesuaikan dengan id tabel yang kemiringan lebih dari 8%.

Page 50: Tutorial

12) Membuat rute dari disposal ke frontloading ataupun frontloading ke disposal. Tulisan rute_pembuangan_pengambilan_dt1075_wk1 dapat diganti dengan nama tabel rute sesuai selera. Tulisan hds_120713 dapat diganti sesuai dengan tabel jalan yang telah dibuat tadi. Tulisan 266 dapat diganti sesuai dengan titik awal rute. Tulisan 259 dapat diganti sesuai dengan titik akhir rute.

13) Mengupdate kolom analisa pada tabel rute disposal ke frontloading. Tulisan rute_pembuangan_pengambilan_dt1044_wk3 dapat diganti dengan nama tabel rute sesuai selera.

Page 51: Tutorial

14) Mengupdate kolom analisa pada tabel rute frontloading ke disposal. Tulisan rute_pengambilan_pembuangan_dt1044_wk3 dapat diganti dengan nama tabel rute sesuai selera.

Selamat mencoba ^_^

Page 52: Tutorial

E. UPDATING JALAN DENGAN FUNGSI SQL

A. Update menambahkan jalan baru1) Warna biru adalah data baru tangal 130713 yang diambilkan dari data tanggal 190713 yang akan digabungkan dengan data tanggal 120713. Tipe geometri datanya harus berupa line dan terdapat titik yang sama di data 120713 dan 130713.

2) Eksport ke shp Mapdrafting Import/Export Export

Page 53: Tutorial

Masukkan nama file shp yang baru pilih Selection pilih line pilih layer yang

akan diekspor ke shp dengan klik

Page 54: Tutorial

Pilih Data Select Attributes beri tanda centang pada x1, y1, z1, x2, y2, z2 OK OK

Page 55: Tutorial

3) Membuat kolom geometri baru Cari file hds_130713.dbf pada folder TA/FIX/ klik kanan Open with OpenOffice.org Calc (software Excel pada Open Office)

Muncul hds_130713.dbf

Page 56: Tutorial

Edit hds_130713.dbf dengan format seperti dibawah ini.

Save As ke csv

Page 57: Tutorial

4) Membuat tabel hds_130713_update open U1. Update_nambah_jalan.sql pada SQL Query. Tulisan hds_130713_update dapat diganti dengan tabel jalan yang baru. Tulisan hds_120713_new dapat diganti dengan tabel jalan yang lama. Tulisan id_hds_120713_new dapat diganti sesuai dengan id unique pada tabel jalan yang lama sedangkan id_hds_130713_new dapat diganti sesuai dengan id unique pada tabel jalan yang baru.

5) Proses updating jalan yang disambungkan dengan jalan lama selesai.Warna merah jalan tanggal 130713Warna hijau jalan tanggal 120713

6) Proses ini dapat lebih simple apabila dibuatkan sebuah sistem yang menggabungkan semuanya dalam GIS berbasis dekstop.

Page 58: Tutorial

B. Update menyisipkan jalan baru 1) Warna merah adalah data baru tangal 140713 yang diambilkan dari data tanggal 190713 yang akan digabungkan dengan data tanggal 120713. Tipe geometri datanya harus berupa line dan terdapat titik yang sama di data 120713 dan 140713.

2) Eksport ke shp Mapdrafting Import/Export Export

Page 59: Tutorial

Masukkan nama file shp yang baru pilih Selection pilih line pilih layer yang

akan diekspor ke shp dengan klik

Page 60: Tutorial

Pilih Data Select Attributes beri tanda centang pada x1, y1, z1, x2, y2, z2 OK OK

Page 61: Tutorial

3) Membuat kolom geometri baru Cari file hds_130713.dbf pada folder TA/FIX/ klik kanan Open with OpenOffice.org Calc (software Excel pada Open Office)

Muncul hds_130713.dbf

Page 62: Tutorial

Edit hds_130713.dbf dengan format seperti dibawah ini.

Save As ke csv

Page 63: Tutorial

4) Perhatikan titik-titik jalan yang akan dihilangkan

5) Membuat tabel hds_140713_update open U1. update_nyisipin_jalan.sql pada SQL Query. Tulisan hds_140713_update dapat diganti dengan tabel jalan yang baru. Tulisan hds_130713_update dapat diganti dengan tabel jalan yang lama. Tulisan id_hds_130713_new dapat diganti sesuai dengan id unique pada tabel jalan yang lama sedangkan id_hds_140713_new dapat diganti sesuai dengan id unique pada tabel jalan yang baru. Tulisan BETWEEN 75 AND 94 adalah titik-titik angka jalan yang akan dihilangkan.

Page 64: Tutorial

6) Proses updating jalan yang disambungkan dengan jalan lama selesai.Warna merah jalan tanggal 130713Warna biru jalan tanggal 140713

7) Proses ini dapat lebih simple apabila dibuatkan sebuah sistem yang menggabungkan semuanya dalam GIS berbasis dekstop.

Selamat mencoba ^_^

Page 65: Tutorial

F. MENGUBAH TABEL DI DATABASE PGADMIN MENJADI SHP UNTUK DITAMPILKAN PADA ARCSCENE

1. Buka PostGIS 2.0 Shapefile and DBF Loader Exporter

2. klik view connection details

Sehingga akan muncul sebagai berikut:

Ketik Username = postgres, Password = postgres, Database = jalan. Klik OK.

Page 66: Tutorial

3. Klik Add Table, hingga muncul Table selection

Pilih tabel dumpingpoint_120713, dumpingpoint_190713, dumpingpoint_260713, frontloading_120713, frontloading_190713, frontloading_260713, hds_120713, hds_120713_vertices_pgr, hds_190713, hds_190713 _vertices_pgr, hds_260713, hds_260713 _vertices_pgr, lebih8_120713, lebih8_190713, dan lebih8_260713.

4. Klik Pilih folder TA\FIX. Klik Open. Tungga hingga proses selesai.

Page 67: Tutorial

Hingga muncul tulisan Table export completed Klik cancel.

Page 68: Tutorial

G. MENGGUNAKAN ARCSCENE

1. Buka program ArcScene 10

Tampilan ArcScene 10 tampak seperti gambar dibawah ini

2. Menambahkan layer/data pada workspace (lembar kerja) dengan cara klik Sehingga akan muncul kotak dialog Add Data

Page 69: Tutorial

Koneksikan direktori keberadaan file dengan klik Pilih lokasi direktori file shp yang akan ditambahkan (misalkan folder E:\TA\FIX).

Sehingga akan tampil file-file pada folder FIX

Page 70: Tutorial

Pilih file shp dumpingpoint_120713, dumpingpoint_190713, dumpingpoint_260713, frontloading_120713, frontloading_190713, frontloading_260713, hds_120713, hds_120713_vertices_pgr, hds_190713, hds_190713 _vertices_pgr, hds_260713, hds_260713 _vertices_pgr, lebih8_120713, lebih8_190713, dan lebih8_260713. Klik Add.

Akan muncul layer shp 3D seperti gambar di bawah ini.

Page 71: Tutorial

3. Menambahkan TIN 3D

Klik . Pilih file shp Kontur_new. Klik Add.

Klik ArcToolbox

Page 72: Tutorial

Membuat TIN 3D dengan cara pilih 3D Analyst Tools TIN Management Create TIN

Page 73: Tutorial
Page 74: Tutorial

Klik OK. Hingga muncul Create TIN.. Create TIN pada pojok kanan bawah.

TIN yang terbentuk tampak seperti gambar di bawah ini.

Page 75: Tutorial

Matikan layer Kontur_newHilangkan garis Hard Edge dengan cara klik kanan layer tin_kontur pilih Properties Symbology Hilangkan centang pada Edge types. Klik OK.

Akan tampak seperti di bawah ini.

Page 76: Tutorial

Ketinggian vertikal gambar dapat diubah sesuai dengan keinginan dengan cara klik Scene layers Scene Properties General Calculate from Extent OK

Page 77: Tutorial

gambar diatas penampakan vertikal sebelum dilakukan pengaturan skala vertikal (calculate from extent)

gambar diatas penampakan vertikal setelah dilakukan pengaturan skala vertikal (calculate from extent)

Page 78: Tutorial

4. Menampilkan label 3D

Klik Add from filePilih folder Label_3D_Toolbar Visual_Basic Label3Dtoolbar.dll

Page 79: Tutorial
Page 80: Tutorial

Ubah warna layer dan bentuk layer sesuai yang dikehendaki.

Dengan menggunakan toolbar 3D Labels, label3D dapat ditampilkan pada ArcScene (label yang dapat ditampilkan hanya kolom tipe angka bukan karakter)

Page 81: Tutorial

Selamat mencoba ^_^

Page 82: Tutorial

H. INSTALLASI MAPSERVER

1. Buka foder TA\software Extract All folder ms4w ke direktori C:\

Klik Extract

Page 83: Tutorial

Setelah muncul folder ms4w di C:\

Seacrh run cmd ikuti petunjuk dibawah ini

Untuk keluar dari cmd ketik exit

Page 84: Tutorial

2. Cek apakah ms4w telah terinstall dengan sempurna dengan cara ketik localhost pada Mozilla Firefox

3. Install framework chameleona. Buka folder TA\software klik kanan folder chameleon Extract All ke folder C:\ms4w\apps\

Page 85: Tutorial

b. Copy Paste chameleon.pkg ke C:\ms4w\Apache\htdocs\

Page 86: Tutorial

c. Copy Paste httpd_chameleon.conf ke C:\ms4w\httpd.d\

4. Cek apakah framework chameleon telah terinstall dengan cara klik Chameleon Sample Applications

Page 87: Tutorial

I. MENGGUNAKAN WEBGIS FRAMEWORK CHAMELEON

1. Mapfile1) Pindahkan file shp di c:\ms4w\apps\chameleon\samples\data

2) Pindahkan file font.dat, simbol.sym, semua isi folder font dan simbol di c:\ms4w\apps\chameleon\samples\etc

Page 88: Tutorial

3) Ubah direktori yang berada pada simbol.sym sesuai dengan keberadaan file masing-masing. Contoh yang dikotakin:

4) Pindahkan map file nya di c:\ms4w\apps\chameleon\samples\map

Page 89: Tutorial

5) Pindahkan file gambar di c:\ms4w\apps\chameleon\samples\htdocs\images

6) Pada map file:Buka map file keenam.map

SHAPEPATH "c:\ms4w\apps\chameleon\samples\data" #direktori shpFONTSET "c:\ms4w\apps\chameleon\samples\etc\font.dat" #direktori fontSYMBOLSET "c:\ms4w\apps\chameleon\samples\etc\simbol.sym" #direktori simbol

Page 90: Tutorial

7) buat peta keymap (peta kecil yang dibawahnya peta besar di template) nya dari hasil gambar yang terbentuk saat membuka url mapfile

Simpan di c:\ms4w\apps\chameleon\samples\htdocs\images

keymap

keymap

Page 91: Tutorial

8) buka map file keenam.mapa. Perhatikan fungsi EXTENT, SIZE, QUERYMAP dan PROJECTIONEXTENT: untuk mengatur batas-batas koordinat peta digital yang akan ditampilkan pada template web.SIZE: untuk mengatur ukuran peta digital yang akan ditampilkan pada template webQUERYMAP: untuk Untuk menampilkan hasil query.PROJECTION: untuk mengatur sistem proyeksi pada peta digital yang akan ditampilkan pada template web

proj= sistem proyeksiellps= elipsoid yang digunakandatum= datum yang digunakanzone= zone proyeksi daerahnyasouth / north= utara / selatan dari 0 derajatunit= meter (m) / kilometer (km)init= kode sistem proyeksi pada arcGIS, contoh 32750UTM zone 50, 4326UTM, 32749UTM zone 49

Didapatkan dari koordinat extent di arcgis

Page 92: Tutorial

b. Perhatikan fungsi REFERENCE (untuk mengatur peta indeks/keymap) dan LAYER grid

c. Perhatikan Layer Jalan: contoh layer tipe line (garis)

EXTENT disamakan dengan koordinat EXTENT diatasnya

Layer grid didapatkan dari file shp yang diexport dari autocad.

User, password, host, port disesuaikan saat installasi

dbname: database yang digunakan

the_geom: kolom geometrihds_120713: nama tabelid_hds_120713: id tabel yang wajib dibedakan antar id tabel lainnya.32750: sistem proyeksi (kode sistem proyeksi dapat diliat di arcview atau QGIS) Kode warna dapat diliat

di RGB pada paint Ukuran simbol

Page 93: Tutorial

d. Perhatikan Layer Rute: contoh layer yang menggunakan fungsi SQL didalamnya.

e. Perhatikan Layer Overgrade untuk tipe layer line (garis) beserta label yang menyertainya dan join tabel query.

Fungsi SQL pgRouting algoritma A-Star

Kemiringan: kolom yang akan dimunculkan labelnya

File html untuk memunculkan query

saat diklik pada template web

FONT: nama fontTYPE: tipe fontSIZE: ukuran fontPOSITION: Posisi relatif labelCOLOR: warna labelMAXSIZE: max ukuran font ketika diskalakanFORCE: labeling untuk kelas yang ONBUFFER: jarak di sekitar labelMINDISTANCE: spasi label yang samaOFFSET: offset label

Page 94: Tutorial

f. Perhatikan Layer Node Jalan untuk tipe layer point (titik)

TABLE “ “: nama tabel yang terdapat di dalam tabel atribut (internal map file)FROM ” “: Nama id unique yang terdapat di dalam tabel atribut (internal map file)TO “ “: nama id unique yang terdapat di dalam tabel database eksternalTYPE: tipe join yang digunakan

User, password, host, port disesuaikan saat installasi

dbname: database yang digunakan

Untuk JOIN, CONNECTIONTYPE menggunakan “postgresql” karena yang akan dijoinkan bukan data spasialnya melainkan data atributnya

Page 95: Tutorial

g. Perhatikan Layer Kontur Minor dan Mayor. Layer ini didapatkan dari file shp hasil export autocad ke shp.

Page 96: Tutorial

h. Perhatikan Layer Lokasi: contoh layer untuk membuat nama daerah/lokasi tanpa memunculkan titik geometrinya pada peta digital.

j. Perhatikan Scalebar: untuk merepresentasikan nilai skala tampilan aktual peta digital dalam bentuk grafis (skala analog)

Embed: untuk menyatukan tampilan grafik scalebar ke dalam tampilan peta digitalnya. Dapat diganti dengan ON atau OFF

Medium: ukuran label (karakter) scalebar. Dapat diganti TINY, SMALL, MEDIUM, LARGE, dan GIANT

Style 0: scalebar berbentuk kotak. Dapat diganti dengan style 1 berbentuk garis

Intervals: untuk menentukan jumlah kolom pada scalebar. Contoh seperti gambar dibawah ini

Ukuran tampilan scalebar

didapatkan dari koordinat titik lokasinya pada ArcGIS

Page 97: Tutorial

Position: untuk menentukan posisi relatif scalebar di dalam tampilan petanya (bukan di templatenya). Position UL (kiri atas), UC (tengah atas), UR (kanan atas), LL (kiri bawah), LC (tengah bawah), atau LR (kanan bawah).

Page 98: Tutorial

2. HTML

1. Buka file sample_enhanced_edit.html pada folderC:\ms4w\apps\chameleon\samples\htdocs\ dengan notepad++

2. Template halaman judul

Page 99: Tutorial

3. Penyusun form web dengan framework chameleon:<!-- Button Resource for Pan Arrows --><!-- Button Resource for Tabs --><!-- defaults for NavButton --><!-- defaults for Text Buttons -->*tidak boleh diganti

4. Template judul

5. Template NavToolsLayer 1

Page 100: Tutorial

6. Template NavToolsLayer 2

7. Template LegendLayer dan ToolsLayer1

Untuk mengkoneksikan dengan Template nav_basic2.html dan nav_enhanced.html

Page 101: Tutorial

8. Template Legenda

9. Template ToolsLayer2

Page 102: Tutorial

10. Template PanArrowsLayer

Untuk mengkoneksikan dengan Template tools_edit.html

Page 103: Tutorial
Page 104: Tutorial
Page 105: Tutorial
Page 106: Tutorial

11. Template untuk menampilkan peta dari map file (keenam.map)

12. Template untuk menampilkan skala bar (batang) dari map file (keenam.map)

Page 107: Tutorial

13. Template keymap / peta indeks: untuk menampilkan keymap/peta indeks

14. Template <!-- PROJECTIONLABEL -->Template <!-- MINX EXTENT-->Template <!-- MAPUNITS -->Template <!-- MAXX EXTENT -->Template <!-- MINY EXTENT -->Template <!-- CURSOR X POSITION -->Template <!-- MAXY EXTENT -->Template <!-- CURSOR Y POSITION -->

Page 108: Tutorial

15. Template ScaleZoomLayer: untuk mengatur skala ukuran peta

Cara menggunakan klik angka 1/2/3/4/5/6 atau klik tanda - / + atau dengan mengetikkan angka pada ground scale.

Page 109: Tutorial

3. PHTML1) Buka file sample_enhanced.phtml pada folder C:\ms4w\apps\chameleon\samples\htdocs\ dengan software notepad++2) <?php/* * this is a sample of a minimal application script required to * get a chameleon application running with a template and a * local map file. Most applications should actually just * copy this file and modify the template and mapfile * parts and should not need to do a lot more here. */include( "../../htdocs/chameleon.php" );

$szTemplate = "./sample_enhanced_edit.html";$szMapFile = "../map/keenam.map";

class SampleApp extends Chameleon{ function SampleApp() { parent::Chameleon(); $this->moMapSession = new MapSession_RW; $this->moMapSession->setTempDir( getSessionSavePath()); }}$oApp = new SampleApp();$oApp->registerSkin( 'skins/sample' );$oApp->CWCInitialize( $szTemplate, $szMapFile );$oApp->CWCExecute();?>

$szTemplate = direktori template (file .html)*dapat diganti dengan file template yang diinginkan

$szMapFile = direktori mapfile (file .map)*dapat diganti dengan map file yang diinginkan

Page 110: Tutorial

4. KESIMPULANDengan mengabungkan map file (keenam.map) dan file html

(sample_enhanced_edit.html) pada file phtml (sample_enhanced.phtml) akan terbentuk WEBGIS HDS ABKL dengan template framework Chameleon seperti dibawah ini.1) Apabila diklik LEGEND

Page 111: Tutorial

2) Apabila diklik Tools

Page 112: Tutorial

3) Apabila pilih Error Report

Tempat penyimpanan pesan-pesan kesalahan saat membuka WebGIS

4) Apabila pilih Legend

Untuk menonaktifkan layer

Page 113: Tutorial

5) Apabila pilih Map Size (Untuk mengatur ukuran tampilan peta digital)

Diganti dengan Width: 600 dan Height: 500

Page 114: Tutorial

6) Apabila pilih Print

Hasil save file dari localhost

Untuk mencetak peta digital menjadi peta analog

Page 115: Tutorial

7) Apabila pilih Projection

Untuk mengganti sistem proyeksi

10) Apabila pilih Manage Layers

Untuk mengatur letak layer pada legenda dan menghapus layer

Page 116: Tutorial

11) Apabila pilih Pit J

Untuk mengaturzoom sesuai lokasi yang diinginkan

Catatan:Mapfile yang bisa digunakan: chameleon.map (map file asli bawaan chameleon), keenam.map, ketujuh.map (map file yang telah diatur labelnya)HTML yang bisa digunakan: sample_enhanced (html asli bawaan chameleon), sample_enhanced_edit (html yang telah diedit), sample_enhanced_edit_bismillah (html yang memiliki template rute)