tinjauan mas}lah}ah terhadap penggunaan vaksin …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/perpus.pdf ·...

92
ii TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178 Pembimbing: Dr. H. AGUS PURNOMO, M.Ag NIP. 1973080119980310001 JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2018

Upload: lamcong

Post on 07-May-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

ii

TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN

MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH

SKRIPSI

Oleh :

AZIZAH PALUPI SHOFIANA

NIM 210214178

Pembimbing:

Dr. H. AGUS PURNOMO, M.Ag

NIP. 1973080119980310001

JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2018

Page 2: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi atas nama saudara:

Nama : Azizah Palupi Shofiana

NIM : 210214178

Jurusan : Muamalah

Judul : Tinjauan Mas}lah}ah terhadap Penggunaan Vaksin Meningitis

pada Jemaah Haji dan Umrah

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji dalam ujian munaqosah.

Ponorogo, 8 Mei 2018

Menyetujui,

Pembimbing

Dr. H. Agus Purnomo, M.Ag

NIP. 1973080119980310001

Mengetahui,

Ketua Jurusan

Muamalah

Atik Abidah, M.S.I.

NIP. 197605082000032001

Page 3: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

iv

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

PENGESAHAN

Skripsi atas nama saudara:

Nama : Azizah Palupi Shofiana

NIM : 210214178

Jurusan : Muamalah

Judul : Tinjauan Mas}lah}ah terhadap Penggunaan Vaksin

Meningitis pada Jemaah Haji dan Umrah

Skripsi ini telah dipertahankan pada sidang muna>qasah Fakultas Syariah Institut

Agama Islam Negeri Ponorogo pada:

Hari : Senin

Tanggal : 16 Juli 2018

Dan telah diterima sebagai bagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar

sarjana dalam Ilmu Syariah pada:

Hari : Senin

Tanggal : 23 Juli 2018

Tim Penguji

1. Ketua Sidang : Ika Susilawati, M.M. ( )

2. Penguji : Atik Abidah, M.S.I. ( )

3. Sekretaris : Dr. H. Agus Purnomo, M.Ag. ( )

Ponorogo, 23 Juli 2018

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah

Dr. H. Moh. Munir, Lc., M.Ag.

NIP. 196807051999031001

Page 4: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

v

ABSTRAK

Shofiana, Azizah Palupi. 2018. Tinjauan Mas}lah}ah terhadap Penggunaan Vaksin

Meningitis pada Jemaah Haji dan Umrah. Skripsi. Jurusan Muamalah,

Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Dosen

Pembimbing Dr. H. Agus Purnomo, M.Ag.

Kata Kunci: Mas}lah}ah, Vaksin Meningitis.

Pemberian vaksin meningitis merupakan suatu syarat bagi jemaah haji dan

umrah yang akan melakukan ibadah ke tanah suci. Vaksin meningitis yang

digunakan oleh jemaah haji dan umrah adalah Mencevax ACW135Y yang

dirpoduksi oleh Glaxo Smith Kline Beecham Pharmaceutical Belgium pernah

bersentuhan dengan bahan yang tercemar babi. Sehingga menyebabkan terjadinya

pro kontra dalam penggunaan vaksin meningitis. Informasi kehalalan vaksin

meningitis menjadi alasan sebagian calon jemaah haji menolak pemberian vaksin.

Padahal MUI telah mengeluarkan fatwa terkait vaksin meningitis yang halal. Oleh

karena itu kemaslahatan yang terkandung di dalam penggunaan vaksin meningitis

menjadi permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini, terdapat dua fokus pembahasan, yakni: 1) Bagaimana

tinjauan mas}lah}ah terhadap tujuan penggunaan vaksin meningitis pada jemaah

haji dan umrah? 2) Bagaimana tinjauan mas}lah}ah terhadap kandungan vaksin

meningitis yang digunakan pada jemaah haji dan umrah?

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research) yang

menggunakan data-data kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan adalah

analisis isi (content analysis). Pada tahap awal, peneliti akan memaparkan teori

dan data sesuai dengan rumusan masalah, kemudian mengklasifikasikan mas}lah}ah yang terkandung dalam penggunaan vaksin meningitis pada jemaah haji dan

umrah.

Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil penelitian sebagai berikut

bahwa tujuan penggunaan vaksin meningitis merupakan kategori ma}slah}ah d}aru>ri>yah di mana melakukan vaksin meningitis tersebut termasuk dalam kategori

menjaga kesehatan jiwa sekaligus menjaga keselamatan agama. Apabila jemaah

haji dan umrah dapat menjaga kesehatan jiwa maka mereka dapat beribadah

dengan lancar sehingga keselamatan agama juga tercapai. Serta penggunaan

vaksin meningitis yang mengandung unsur babi dalam vaksin meningitis ini

termasuk dalam kriteria mas}lah}ah mursalah, yang dirasa ketentuan itu cocok

dengan akal sedang dalil baik dari al qur’a>n maupun h}adi>th yang menunjukkan

kebolehan penggunaan vaksin meningitis yang mengandung unsur babi tidak

terdapat. Namun terdapat kaidah fiqhi>yyah yang mendukung sehingga

penggunaan vaksin meningitis yang mengandung unsur babi dapat dibenarkan.

Page 5: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Haji merupakan rukun Islam yang kelima yang merupakan salah satu

ibadah pokok yang menyempurnakan kelima rukun tersebut. Meskipun

demikian Allah SWT tidak mengharuskan umatnya berhaji kecuali

diwajibkan bagi mukallaf yang mampu baik secara finansial maupun

psikologi, namun setiap muslim selalu berusaha untuk melaksanakannya,

minimal satu kali seumur hidup.1

Haji secara bahasa yaitu al qa>sdu atau menyengaja. Sedangkan dari

segi istilah berarti mendatangi baytulla>h (Ka'bah) untuk melakukan beberapa

amalan ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu

tertentu pula, menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara', semata-mata

mencari ridho Allah SWT.2 Tetapi ibadah haji tersebut dapat digantikan

dengan ibadah umrah jika seseorang muslim belum mampu untuk melakukan

haji. Umrah artinya menyengaja mengunjungi baytulla>h dalam rangka

melaksanakan amalan-amalan umrah. Umrah disebut juga dengan haji kecil.3

Dalam melaksanakan haji maupun umrah setiap muslim harus

memenuhi rukun dan syarat-syarat ibadah haji dan umrah. Salah satu syarat

1 Isnatin Ulfah, Fiqih Ibadah Menurut Al-Qur'an, Sunnah dan Tinjauan Berbagai

Madzhab (Ponorogo: STAIN Po PRESS, 2009),193. 2 Al-Faqih Abdul Wahid Muhammad bin Achmad bin Muhammad ibnu Rusyd, Bidayatul

Mujtahid analisa Fiqih Para Mujtahid (Jakarta: Pustaka Amani, 2007) 3 Musthafa Kamal Pasha dkk, Fikih Islam Sesuai Dengan Putusan Majelis Tarjih

(Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri, 2002), 205.

Page 6: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

2

yang harus terpenuhi dalam haji dan umrah yaitu mampu. Maksudnya mampu

yaitu kemampuan fisik untuk perjalanan menuju Makkah dan mengerjakan

kewajiban-kewajiban haji dan umrah serta perjalanan yang aman ketika pergi

dan pulang, terhadap jiwa dan harta seseorang.

Sebagai salah satu syarat menjadi seorang jemaah haji dan umrah

dikatakan mampu, mampu tidak hanya secara finansial tetapi juga dalam

bentuk kesehatan, maka untuk menjaga kesehatan dan keamanan jiwa setiap

perjalanan haji dan umrah calon jemaah diwajibkan oleh pemerintah Arab

Saudi untuk melakukan vaksinasi terlebih dahulu, gunanya adalah

memperkuat antibodi setiap jemaah ketika berada di Mekkah, Arab Saudi,

sebab daerah tersebut sangat rentan dengan penyakit yang bernama

meningitis.4

Sejak tahun 2002, Kementerian Kerajaan Arab Saudi telah

mengharuskan negara-negara yang mengirimkan jemaah haji untuk

memberikan vaksinasi meningitis meningokokus dan menjadikannya syarat

pokok dalam pemberian visa haji dan umrah. Kebijakan ini diperbaharui

dengan Nota Diplomatik Kedubes Kerajaan Saudi Arabia di Jakarta No

211/94/71/577 tanggal 1 Juni 2006 yang ditujukan kepada Departemen Luar

Negeri tanggal 7 Juni 2006. Isinya memastikan suntik meningitis (vaksinasi

meningitis meningokokus ACYW 135) bagi semua jemaah haji, umrah, dan

bahkan TKW/TKI yang akan masuk ke Arab Saudi.5

4 Sri Rezeki, Panduan Imunisasi Anak (t.tp.: Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2011), 72. 5M Shiddiq Al-Jawi, "Hukum Vaksin Meningitis Untuk Jemaah Haji," dalam

http://www.republika.co.id/ , (diakses pada tanggal 21 Januari 2018, jam 11.00).

Page 7: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

3

Meningitis adalah penyakit radang otak yang disebabkan masuknya

bakteri Nisseria Meningitidis melalui udara yang menyebabkan sakit berat,

radang selaput otak, dan pneumonia. Selain mencegah seseorang menjadi

pembawa (carrier) vaksinasi dimaksudkan menghilangkan bakteri dari tubuh

asalkan imunitas dalam keadaan baik.6 Beberapa negara di Afrika, Amerika

Utara, Amerika Latin, dan Selandia Baru adalah endemis meningitis

meningokokus. Selama berhaji, kemungkinan terjadi kontak atau perpindahan

bakteri lewat air liur atau udara dengan carrier meningitis.7

Melakukan vaksin bagi calon jemaah haji bukan hanya melindungi

mereka yang akan berkunjung tapi juga negara asal tujuan kembalinya

jemaah setelah berhaji maupun umrah. Bila tak divaksin, mereka yang

terjangkit bakteri bisa menjadi carrier dan membawa bakteri ke populasi

yang lebih besar.8

Vaksin meningitis yang digunakan jemaah haji dan umrah sempat

hangat dibicarakan. Ketika pemerintah Arab Saudi mengumumkan wajibnya

setiap jemaah yang akan menunaikan ibadah haji dan umrah untuk melakukan

vaksinasi meningitis. Berita yang juga ikut menyebar secara cepat yaitu

vaksin meningitis dalam pembuatannya menggunakan enzim dari babi. Tentu

menimbulkan reaksi dari masyarakat Indonesia.9

6 Rezeki, Panduan Imunisasi, 70. 7 "Selamatkan Jemaah Haji dan Umroh Dari Bahaya Meningitis Meningokokus," dalam

www.depkes.go.id/ , (diakses pada tanggal 21 Januarai 2018, jam 13.00). 8 Anda Nurlaila, "Pentingnya Vaksin Meningitis Sebelum Ibadah Haji," dalam

http://www. pentingnyavaksin-meningitis-sebelum-ibadah-haji.htm/ , (diakases pada tanggal 21

Januari 2018, jam 15.00). 9 Raehanul Bahraen, Vaksinasi Mubah Dan Bermanfaat (Yogyakarta: Pustaka Muslim,

2016), 99.

Page 8: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

4

Majelis Ulama Indonesia (MUI) di dalam Fatwa Majelis Ulama

Indonesia Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Penggunaan Vaksin Meningitis Bagi

Jemaah Haji Dan Umrah mengungkapkan bahwa Tim auditor Glaxo Smith

Kline Beecham Pharmaceutical Belgium mengakui antara lain dalam proses

poduksi vaksin meningitis Mencevax ACW135Y di perusahaan ini pernah

bersentuhan dengan bahan yang tercemar babi.10 Di mana hewan yang

bernama babi sudah dihukumi haram oleh Allah SWT. Sehingga

menyebabkan terjadinya pro kontra dalam penggunaan vaksin meningitis.

Informasi kehalalan vaksin meningitis menjadi alasan sebagian calon jemaah

haji menolak pemberian vaksin.11 Namun, pada tahun 2010 keluarlah fatwa

baru yang menyatakan vaksin meningitis yang diproduksi Novartis Vaccine

and Diagnostics S.r.i dan yang diproduksi Zheijiang Tianyuan Bio

Pharmaceutical Co.Ltd halal menurut laporan tim audit MUI.

Sebagai konsekuensi dari permasalahan tersebut di atas, terdapat

beberapa jemaah haji dan umrah yang menolak untuk diberikan vaksin

meningitis, misalnya, pada tahun 2014 terdapat calon jemaah haji yang

menolak untuk divaksin meningitis karena menganggap vaksin tersebut

mengandung lemak babi. Sehingga menolak untuk melakukan suntik

meningitis karena tidak mau tubuhnya diberi zat yang tidak halal.12

10 Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Penggunaan Vaksin

Meningitis Bagi Jemaah Haji Dan Umrah 11 Diar Herwati, "Analisis Obat Halal Menggunakan Poly Chain Reaction Real Time

(PCR RT)," dalam https://www.unisba.ac.id/ , (diakses pada tanggal 20 Januari 2018, jam 14.30). 12 Bilal Ramadhan, "Calhaj Sempat Tolak Vaksin Meningitis," dalam

http://www.republika.co.id/ , (diakses pada tanggal 20 Januari 2018, jam 14.00).

Page 9: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

5

Ada juga alasan lain sehingga jemaah haji yang menolak untuk

divaksin karena menganggap tubuhnya sudah kuat sehingga tidak perlu

melakukan vaksin meningitis. Selain hal itu ada beberapa jemaah haji yang

takut untuk disuntik.13

Terlepas dari permasalahan penggunaan vaksin meningitis pada

jemaah haji dan umrah, penulis akan menjabarkan bagaimana tinjauan

mas}lah}ah yang terkait penggunaan vaksin meningitis pada jemaah haji dan

umrah. Mas}lah}ah secara harfiah berarti manfaat, mewujudkan manfaat dan

menghilangkan kerugian. Sedangkan menurut istilah para us}u>l mas}lah}ah

adalah bentuk perbuatan yang bermanfaat yang telah diperintahkan oleh syari'

(Allah) kepada hamba-Nya untuk memelihara agama, jiwa, akal, keturunan

dan harta benda mereka.14

Mas}lah}ah dalam khazanah keilmuan us}u>l fi>qh, kata tersebut menjadi

sebuah istilah teknis yang berarti "Berbagai manfaat yang dimaksudkan syar'i

dalam penerapan hukum bagi para hamba-hambanya yang mencakup tujuan

untuk memelihara agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta kekayaan, serta

mencegah hal-hal yang dapat mengakibatkan luputnya seseorang dari kelima

kepentingan tersebut". Sebagaimana halnya metode analisa yang lain,

mas}lah}ah juga merupakan metode pendekatan istinba>t (penggalian hukum)

13 Laporan Wartawan Tribun Medan, " Dua Jemaah Menghindar Divaksin Meningitis,"

dalam http://www.tribunnews.com/ , (diakses pada tanggal 21 Januari 2018, jam 11.00). 14 Muhammad Ma'sum Zain, Ilmu Ushul Fiqh (Jombang: Darul Hikmah, 2008), 116.

Page 10: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

6

yang mekanismenya tidak diatur eksplisit dalam al qur’a>n dan h}adi>th. Hanya

saja, metode ini menekankan mas}lah}ah pada realitas secara langsung.15

Selain sebagai tujuan tasyri' Islami, mas}lah}ah juga dipandang sebagai

salah satu landasan dasar tasyri' Islami. Sebagaimana telah disebutkan

sebelumnya bahwa sistem hukum Islam ditegakkan atas prinsip-prinsip

meniadakan kesulitan, kemaslahatan manusia secara umum, dan mewujudkan

keadilan yang menyeluruh. Lebih dari itu juga dipandang sebagi sumber

hukum, dalam arti bahwa dari pertimbangan mas}lah}ah itulah hukum-hukum

diistinba>tkan. Dengan kata lain, setiap ketentuan hukum yang telah

digariskan oleh syari' adalah bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan bagi

manusia.16

Oleh sebab itu menolak kepentingan umum berarti membekukan

syari'at, karena dalam kenyataannya tidaklah mudah bila mana terjadi

pertumbuhan beberapa kepentingan umum dalam bentuk yang berbeda-beda

hanya berdasarkan dalil-dalil tertentu. Dengan demikian, keberadaan

mas}lah}ah dapat dijadikan sebagai salah satu pegangan dalam membuat

ketentuan hukum yang hasilnya tidak berbenturan dengan syariah dan

kesempurnaannya.17

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan melakukan penelitian

dalam skripsi yang berjudul, "Tinjauan Mas}lah}ah terhadap Penggunaan

Vaksin Meningitis pada Jemaah Haji dan Umrah".

15 Ahmas Khusairi, Evolusi Ushul Fiqh Konsep dan Pengembangan Metodologi Hukum

Islam (Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu Group Yogyakarta, 2013),79-80. 16 Asmawi, Perbandingan Ushu Fiqh (Jakarta: Amzah, 2013),15-16. 17 Ma'shum Zein, Arus Pemikiran, 85.

Page 11: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, terdapat beberapa hal

yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Bagaimana tinjauan mas}lah}ah terhadap tujuan penggunaan vaksin

meningitis pada jemaah haji dan umrah?

2. Bagaimana tinjauan mas}lah}ah terhadap kandungan vaksin meningitis yang

digunakan pada jemaah haji dan umrah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan

untuk:

1. Untuk mengetahui tinjauan mas}lah}ah terhadap tujuan penggunaan vaksin

meningitis pada jemaah haji dan umrah.

2. Untuk mengetahui tinjauan mas}lah}ah terhadap kandungan vaksin

meningitis yang digunakan pada jemaah haji dan umrah.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat baik dalam teoritis maupun

praktis, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Adanya penelitian ini diharapkan bisa memberi pemahaman baru

dan menambah khazanah ilmu-ilmu keislaman. Serta penelitian ini

diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam upaya pengembangan

pemikiran dalam bidang us}u>l fiqh, juga sebagai bahan kajian untuk

Page 12: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

8

dikembangkan lebih lanjut dalam penelitian selanjutnya mengenai

penggunaan vaksin meningitis pada jemaah haji dan umrah.

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah

wawasan bagi penulis dan bagi masyarakat pemahaman tentang

penggunaan vaksin meningitis terhadap jemaah haji dan umrah. Penelitian

ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi masyarakat khususnya

bagi pembaca tentang konsep mas}lah}ah yang terdapat dalam penggunaan

vaksin meningitis.

E. Telaah Pustaka

Kajian pustaka berisi tentang uraian sistematis mengenai hasil-hasil

penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh peneliti terdahulu dan

memiliki keterkaitan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan.

Berdasarkan penelusuran literatur yang berkaitan dengan vaksin meningitis

peneliti menemukan beberapa karya tulis ilmiah yang membahas tentang

vaksin meningitis. Adapun karya tulis ilmiah tersebut antara lain:

Abdul Supyan dengan judul skripsi "Faktor-faktor Yang Berhubungan

Dengan Praktik Vaksinasi Meningitis Oleh Jemaah Umrah Di Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang Tahun 2016". Skripsi ini menyoroti

masalah minat warga Indonesia dalam melaksanakan umrah sangatlah tinggi

setiap tahunnya hal tersebut berkaitan dengan masa tunggu haji yang semakin

lama sehingga umrah menjadi alternatif untuk beribadah ke tanah suci. Arab

Saudi merupakan negara endemik meningitis meningokokus, oleh karena itu

Page 13: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

9

sebagai pencegahan setiap warga Indonesia yang ingin pergi ke Arab Saudi

untuk melakukan ibadah haji atau umrah perlu melakukan suntik vaksin

meningitis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini

adalah jemaah umrah dengan jumlah sampel yang diteliti sebanyak 96 jemaah

umrah dengan teknik konsekutif sampling. Kesimpulan dari penelitian ini

adalah hasil penelitian ini menunjukkan terdapat satu variabel yang

berhubungan yaitu pada variabel keterjangkauan lokasi dengan praktik

vaksinasi meningitis oleh jemaah umrah yaitu dengan nilai p value 0,023

sedangkan empat variabel lainya meliputi pengetahuan, sikap, kualitas

pelayanan dan sikap petugas kesehatan tidak ada hubungan dengan praktik

vaksinasi meningitis yang dilakukan oleh jemaah umrah.18

Mutia Ika Ardiyantari dengan judul skripsi, "Transparansi Pelayanan

Dalam Vaksinasi Meningitis Calon Jemaah Umrah (Studi Di KKP Kelas II

Probolinggo Wilker Pelabuhan TanjungWangi)". Skripsi ini menyoroti

masalah kemungkinan terjadinya praktik KKN di Pemerintahan Indonesia

pada salah satu kantor pelayanan publik di bidang kesehatan. Saat ini

pemerintah Arab Saudi telah mewajibkan vaksinasi bagi seluruh masyarakat

yang ingin berkunjung ke negaranya. Di Indonesia kantor yang melayani

vaksinasi adalah Kantor Kesehatan Pelabuhan. Peneliti mengambil penelitian

di KKP Kelas II Probolinggo Wilker Pelabuhan TanjungWangi dengan tujuan

ingin mengetahui tingkat transparansi yang dijalankan dalam pelayanan

18 Abdul Supyan, "Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Vaksinasi

Meningitis Oleh Jemaah Umrah Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang Tahun 2016 ,"

Skripsi (Semarang: Universitas Dian Nuswantoro, 2016), xi.

Page 14: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

10

vaksinasi bagi calon jemaah umrah. Skripsi ini menggunakan pendekatan

kualitatif, dengan jenis penelitian lapangan. Kesimpulan dari penelitian ini

adalah bahwa transparansi administrasi pada pelayanan vaksinasi di KKP

TanjungWangi tidak transparan. Kurangnya partisipasi pasien jemaah umroh

dalam menanyakan informasi kepada petugas vaksin. Dan petugas vaksin

juga tidak menjelaskan apa yang diperlukan pasien ketika proses penyuntikan

pasien berjalan. Selain itu dalam peraturan Kemenkes dokter bertindak

sebagai pengawas kegiatan vaksinasi meningitis, pada kenyataannya

dilapangan tidak ditemukan adanya dokter hanya perawat saja.19

Nurul Slamet Awalludin dengan judul skripsi, "Analisis Fatwa MUI

No 6 Tahun 2010 (Tentang Penghalalan Vaksin Meningitis bagi Calon

Jama’ah Haji Indonesia)". Skripsi ini menyoroti permasalahan yang

difatwakan oleh MUI adalah masalah-masalah yang dianggap memliki

dampak besar terhadap umat Islam, seperti fatwa tentang vasektomi, SDSB,

Penghalalan vaksin meningitis bagi calon jamaah haji dan masih banyak

fatwa fatwa lainnya. Apakah fatwa tersebut murni untuk kemaslahatan umat

ataukah ada intervensi dari pihak lain yang berkepentingan. Penelitian dalam

skripsi ini merupakan jenis penelitian Analitik Deskriftif. Penulis

menggunakan teknik pengumpulan data literer atau library research (studi

pustaka). Kesimpulan dari penelitian ini adalah analisis fatwa MUI adalah

menggunakan konsep maqāshid al-syarī’ah, yaitu konsep penetapan hukum

yang memberikan prioritas pada aspek kemaslahatan (al-maslahāt al-

19 Mutia Ika Ardiyantari, "Transparasi Pelayanan Dalam Vaksinasi Meningitis Calon

Jemaah Umrah (Studi Di KKP Kelas II Probolinggo Wilker Pelabuhan TanjungWangi Kabupaten

Banyuwangi)," Skripsi (Jember: Universitas Jember, 2014), viii.

Page 15: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

11

‘āmmah). Konsep maqāshid al-syarī’ah (tujuan Hukum Islam) merupakan

konsep penetapan hukum yang telah lama ada. Namun demikian, hal yang

membedakannya adalah bahwa konsep ijtihad. Karena biasanya ada

perbedaan pendapat antara MUI pusat dengan MUI daerah aspek yang

dominan dalam pertimbangan penetapan hukum adalah MUI Pusat, dengan

catatan apabila ada perbedaan pandangan antara MUI Pusat dan MUI Daerah

harus dimusyawarahkan untuk diambil jalan tengahnya. Metodologi MUI

didalam mengeluarkan sebuah fatwa, yaitu metode istinbath hukum yang

didukung dengan pendekatan kultural (sosio-kultural). Metode pertama yaitu,

metode yang digunakan MUI untuk membangun hubungan struktur hukum

yang berpedoman pada gabungan antara Qur’an, Sunnah,ijmā’ ulama dan

kaidah fikih.20

Sedangkan penelitian yang penulis lakukan dalam skripsi ini

meskipun dalam tema yang serumpun namun memiliki perbedaan dengan

karya-karya di atas. Secara khusus, tulisan ini akan fokus terhadap

penggunaan vaksin meningitis pada jemaah haji dan umrah. Menggolongkan

dan mengetahui tingkatan mas}lah}ah yang termuat dalam vaksin meningitis

pada jemaah haji dan umrah.

20 Nurul Slamet Awalludin, "Analisis Fatwa MUI No 6 Tahun 2010 (Tentang Penghalalan

Vaksin Meningitis bagi Calon Jama’ah Haji Indonesia)," Skripsi (Yogyakarta: Universitas Islam

Indonesia, 2010).

Page 16: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

12

F. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) di

mana obyek dan data diperoleh dari material-material yang bersifat

perpustakaan, seperti buku, majalah, naskah, catatan, kisah sejarah,

dokumentasi, web, dan lain-lain.21 Sedangkan pendekatan penelitian ini

adalah kualitatif, dalam arti mencari kedalaman analisis dan bukan

keluasannya (representativ).

2. Data dan Sumber Data

a. Data

Data dalam penelitian ini adalah bahan-bahan kepustakaan

berupa buku, majalah, jurnal dan website.

b. Sumber Data

Karena penelitian ini merupakan penelitian pustaka, maka

penelitian menggunakan sumber data yaitu buku-buku yang berkaitan

dengan vaksin meningitis.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dokumentasi. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa buku, catatan, transkrip, majalah, surat

kabar dan lain sebagainya. Di dalam metode pengumpulan data

dokumentasi, terdapat terdapat dua tipe dokumen yaitu dokumen internal

21 Restu Kartiko Widi, Asas Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), 129.

Page 17: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

13

dan dokumen eksternal. Dokumen internal berupa memo, pengumuman,

instruksi atau aturan suatu lembaga masyarakat tertentu yang digunakan

dalam kalangan sendiri. Sedangkan dokumen eksternal berisi bahan-

bahan informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga sosial, misalnya

majalah, pernyataan dan dapat pula berupa berita yang disiarkan dalam

media massa.22

4. Analisis Data

Karena jenis penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka

(library research) maka seluruh data yang diperoleh berasal dari

dokumentasi, seperti buku, majalah, jurnal, website, dan lain

sebagainya23. Data yang sudah terkumpul, selanjutnya dipilih yang paling

relevan sesuai dengan obyek pembahasan menggunakan cara analisis isi

(content analyze).24

G. Sistematika Pembahasan

Penulisan skripsi ini terdiri atas lima bab untuk mendapatkan

gambaran yang jelas serta mempermudah dalam pembahasan secara global

sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini memberikan penjelasan secara umum

mengenai latar belakang masalah yang mendasari

diadakannya penelitian, rumusan masalah, tujuan

22 Lexy J. Moleong, Metodologo Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2013), 219. 23 Aji Damanuri, Metodologi Penelitian Muamalah (Ponorogo: STAIN Po Press, 2010),

6. 24 Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar (Jakarta: Indeks, 2012), 77.

Page 18: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

14

penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metode

penelitian, dan sistematika pembahasan.

BAB II GAMBARAN UMUM MAS}LAH}AH

Dalam bab ini akan dibahas meliputi teori maslahah, yang

meliputi: pengertian mas}lah}ah, macam-macam mas}lah}ah,

dasar hukum mas}lah}ah, dan aplikasi mas}lah}ah dalam

hukum Islam.

BAB III PENJELASAN VAKSIN MENINGITIS PADA JEMAAH

HAJI DAN UMRAH

Sebagai obyek analisis dari bab sebelumnya yang

dikhususkan membahas tentang vaksin meningitis. Pada

bab ini membahas tentang vaksin, meningitis, vaksin

meningitis, kebijakan penggunaan vaksin meningitis pada

jemaah haji dan umrah.

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN

VAKSIN MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN

UMRAH

Merupakan komponen terpenting dalam skripsi yang

membahas tentang analisis konsep mas}lah}ah terhadap

penggunaan vaksin meningitis pada jemaah haji dan umrah.

Tentang vaksin meningitis yang meliputi: tinjauan mas}lah}ah

terhadap tujuan penggunaan vaksin meningitis pada jemaah

haji dan umrah, dan tinjauan mas}lah}ah terhadap kandungan

Page 19: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

15

dalam vaksin meningitis yang digunakan pada jemaah haji

dan umrah.

BAB V PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan atau hasil dari penelitian ini dan

saran dari penulis terhadap perkembangan penelitian ke

depannya.

Page 20: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

16

BAB II

KONSEP MAS{LAH{AH

A. Teori Mas}lah}ah

1. Pengertian Mas}lah}ah

Secara etimologis, mas}lah}ah adalah kata tunggal dari lafadz

mas}o>lih}. yang pada hakikatnya sama dengan kata s}aluh}a yang mempunyai

arti mendatangkan kebaikan.1 Kata mas}lah}ah ini diambil dari al-s}alah}

(kebaikan, kegunaan, validitas dan kebenaran), yang berarti bahwa sesuatu

berada dalam bentuk yang sempurna sesuai dengan tujuan atau sasaran

yang dimaksudkan.2

Pengarang kamus Lisan Al 'Arab menjelaskan dua arti yaitu, al-

mas}lah}ah yang berarti al-shalah dan al- mas}lah}ah yang berarti bentuk

tunggal dari al- mas}o>lih}. Semuanya mengadung arti adanya manfaat baik

secara asal maupun melalui suatu proses, seperti menghasilkan kenikmatan

dan faedah, ataupun pencegahan dan penjagaan, seperti menjauhi

kemadharatan dan penyakit. Semua itu dikatakan mas}lah}ah.3 Mas}lah}ah

itu berkenaan dengan hajat hidup manusia, baik bentuk agama, jiwa, akal,

keturunan, harga diri, maupun harta. Oleh karena itu, dalam keadaan tidak

ditemukan hukumnya dalam al qur’a>n maupun Sunah Nabi dapatkah

hukum syara' atau fiqh ditetapkan dengan pertimbangan mas}lah}ah itu.4

1 Ahwan Fanani, Evolusi Ushul Fiqh: Konsep dan Pengembangan Metodologi Hukum

Islam (Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2013), 79. 2 Miftahul Huda, Filsafat Hukum Islam (Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2006), 114.

3 Juhaya S Praja, Ilmu Ushul Fiqh (Bandung: Pustaka Setia, 2010), 117.

4 Amir Syarifudin, Garis-Garis Besar Ushul Fiqh (Jakarta: Prenada Media Grup, 2012),

65.

Page 21: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

17

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa mas}lah}ah artinya

sesuatu yang mendatangkan kebaikan, faedah, guna. Sedangkan kata

kemaslahatan berarti kegunaan, kebaikan, manfaat, kepentingan.

Sementara kata "manfaat" juga diartikan sebagai kebalikan atau lawan kata

"mudarat" yang berarti rugi atau buruk.5

Secara terminologi shar'i mas}lah}ah dapat diartikan sebagai sebuah

manfaat yang dikehendaki oleh Allah SWT untuk para hambaNya berupa

pemeliharaan agama, jiwa, akal, keturunan, harta benda dan tingkat

signifikasi yang berbeda satu sama lain. Manfaat itu berarti berupa suatu

kenikmatan atau sesuatu yang dapat menjadi alat/ sarana untuk mencapai

kenikmatan tersebut, begitu juga upaya mempertahankannya dengan

menolak atau menghindari sesuatu yang merugikan.6

Dalam Surat Yu>nus [10]: 18 Allah berfirman,

5 Muhammad Mufid, Ushul Fiqh Ekonomi Dan Keuangan Kontemporer (Jakarta:

Prenada Media Group, 2016), 117. 6 Malthuf Siroj, Paradigma Ushul Fiqh (Yogyakarta: CV Pustaka Ilmu Grup

Yogyakarta, 2013), 12. 7 Departemen Agama RI, Robbani Al-Qur'an Per Kata Tajwid Warna (Jakarta Timur: PT

Surya Primsa Sinergi, 2012), 211.

Page 22: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

18

"Dan mereka menyembah selain dari pada Allah apa yang tidak

dapat mendatangkan kemudaratan kepada mereka dan tidak (pula)

kemanfaatan, dan mereka berkata, "Mereka itu adalah pemberi syafaat

kepada kami di sisi Allah." Katakanlah, "Apakah kamu mengabarkan

kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula)

di bumi?" Maha suci Allah dan Maha tinggi dari apa yang mereka

mempersekutukan (itu).(Surat al-Yu>nus (10): 18) 8

Sedangkan secara terminologi, para ahli ‘us}ul berbeda-beda redaksi

dalam mendefinisikannya, di antaranya:

Pada dasarnya mas}lah}ah adalah meraih kemanfaatan atau menolak

kemadaratan.

Mas}lah}ah adalah bentuk perbuatan yang bermanfaat yang telah

diperintahkan oleh syari’ (Allah) kepada hamba-Nya untuk memelihara

agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta benda mereka. 9

Secara lebih tegas mas}lah}ah dijelaskan oleh al-Ghaza>li> di abad ke-

12. Penjelasannya sebagai berikut:

Pada dasarnya, ia (mas}lah}ah) merupakan ungkapan untuk mencari hal-hal

yang bermanfaat atau untuk menghilangkan sesuatu yang merugikan.

Tetapi arti ini bukanlah yang kami maksudkan, sebab mencari

kemanfaatan dan menghilangkan kerugian adalah tujuan-tujuan (maqasid)

yang dituju oleh penciptaan dan yang diwujudkan oleh kebaikan

penciptaan dalam merealisasikan tujuan-tujuannya. Apa yang kami

maksudkan dengan mas}lah}ah adalah memelihara tujuan shari>'ah, yang

mencakup lima hal: memelihara agama, kehidupan, akal, keturunan dan

harta benda. Yang memastikan terpeliharanya lima prinsip ini adalah

8 Jamal al-Banna, Manifesto Fiqh Baru 3 (t.tp.: Erlangga 1997), 61.

9 Muhammad , Ilmu Ushul, 116.

Page 23: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

19

mas}lah}ah dan yang merugikan terpeliharanya adalah mafsadat, dan

menghilangkan hal-hal yang merugikan itu adalah mas}lah}ah.

Senada dengan al-Ghaza>li> dan mayoritas ulama, Al sha>t}ibi

berpendapat bahwa mas}lah}ah harus tetap berdasarkan pada atau sejalan

dengan tujuan nas}s} baik al qur’a>n maupun h}adi>th bukan kepada

kepentingan manusia. Sebab menurut Al sha>t}ibi jika berdasasrkan pada

kepentingan manusia akan mudah atau terperangkap pada hawa nafsu.

Pendapat-pendapat tersebut menegaskan bahwa meski mas}lah}ah dapat

dipakai sebagai sumber hukum, namun dalam kerangka pendapat ini, ia

harus tetap berada dalam bingkai syariat.10

Jala>luddi>n Abdurrahman secara tegas menyebutkan bahwa

mas}lah}ah dengan pengertian yang lebih umum dan yang dibutuhkan itu

ialah semua apa yang bermanfaat bagi manusia baik yang bermanfaat

untuk meraih kebaikan dan kesenangan maupun yang bersifat untuk

menghilangkan kesulitan dan kesusahan.

Sementara itu, menurut Ibn Taymi>yah sebagaimana dikutip oleh

Imam Abu Zahra, bahwa yang dimaksud dengan mas}lah}ah ialah

pandangan mujtahid tentang perbuatan yang mengandung kebaikan yang

jelas dan bukan perbuatan yang berlawanan dengan hukum syara'.

Dari kedua definisi di atas, baik yang dikemukakan oleh Jalaludin

Abdurrahman dan Ibn Taymi>yah mengandung maksud yang sama. Artinya

mas}lah}ah yang dimaksudkan adalah kemaslahatan yang menjadi tujuan

10

Mudhofir Abdullah, Masail Fiqhiyyah Isu-isu Fikih Kontemporer (Yogyakarta: Teras,

2011), 95-96.

Page 24: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

20

shara' bukan kemaslahatan yang semata-mata berdasarkan keinginan dan

hawa nafsu manusia. Sebab, disadari sepenuhnya, bahwa tujuan

pensyariatan hukum tidak lain adalah untuk merealisir kemaslahatan bagi

manusia dalam segala segi dan aspek kehidupan mereka di dunia dan

terhindar berbagai bentuk yang bisa membawa kepada kerusakan. Dengan

kata lain, setiap ketentuan hukum yang telah digariskan oleh shara' adalah

bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan bagi manusia. 11

2. Klasifikasi Mas}lah}ah

Para ahli ushul bersepakat untuk mengatakan bahwa mas}lah}ah

dapat dibagi menjadi beberapa bagian menurut sudut pandang masing-

masing, di antaranya:

a. Berdasarkan tingkatannya, mas}lah}ah dapat dibagi ke dalam tiga

tingkatan yaitu:

1) Mas}lah}ah D{aru>riyah

Mas}lah}ah d{aru>riyah yaitu mas}lah}ah yang berkaitan

dengan penegakan atau kepentingan agama dan dunia, dimana

tanpa kedatangannya akan menimbulkan cacat dan cela. Ini

merupakan dasar utama bagi beberapa mas}lah}ah lain.12

Pengabaian terhadap mas}lah}ah d}aru>riyah dapat berakibat pada

terganggunya kehidupan dunia, hilangnya kenikmatan dan

turunnya azab di akhirat.13 Usaha mewujudkan mas}lah}ah dapat

11

Romli, Studi Perbandingan Ushul Fiqh (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2014), 219-220. 12

Ma'sum Zein, Ilmu Ushul Fiqh, 199. 13

Suwarjin, Ushul Fiqh ( Yogyakarta: Penerb it Teras, 2012), 142

Page 25: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

21

dilakukan dengan dua cara. Pertama, aktif dengan melakukan

segala sesuatu yang dapat mendukung terwujudnya mas}lah}ah

tersebut. Kedua, pasif dengan meninggalkan segala sesuatu yang

mengganggu segala perwujudannya.14

Mas}lah}ah d}aru>riyah disyariatkan untuk melindungi dan

menjamin kelestarian agama, melindungi jiwa, melindungi akal,

melindungi keturunan, dan melindungi harta. Umumnya para

pakar us}u>l fiqh, berpendapat bahwa kelima aspek yang termasuk

dalam lingkup mas}lah}ah d}aru>riyah yang disebutkan di atas tadi,

merupakan mas}lah}ah yang paling asasi. Kelima macam mas}lah}ah

ini harus dipelihara dan dilindungi. Karena jika terganggu akan

mengakibatkan rusaknya sendi-sendi kehidupan.15

Untuk melindungi agama Allah mensyariatkan bermacam-

macam ibadah, mengharamkan perbuatan murtad. Dan untuk

melestarikannya Islam mensyariatkan dakwah Islamiyah, jihad

melawan orang yang berusaha menghancurkan agama, serta

melarang pemberian fatwa-fatwa hukum yang bertentangan

dengan al qur’a>n dan h}adi>th.

Untuk melindungi jiwa Allah melarang pembunuhan,

melarang segala perbuatan yang membahayakan jiwa, Islam juga

mensyariatkan kewajiban pemenuhan kebutuhan biologis. Dan

untuk melestarikannya Islam mewajibkan makan sesuatu yang

14

Siroj, Paradigma Ushul Fiqh, 30. 15

Romli, Studi Perbandingan , 221.

Page 26: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

22

dapat menyehatkan dan dapat memberi ketahanan terhadap jiwa

tersebut, menghukum orang yang berbuat sewenang-wenang

kepadanya serta melarang segala macam perbuatan yang dapat

merugikannya.

Untuk melindungi akal, Allah mengharamkan meminum

minuman keras dan menghukum orang yang melakukannya,

mewajibkan menuntut ilmu dan lain- lain. Untuk melindungi

keturunan, Islam mensyariatkan perkawinan, dan untuk

melestarikannya Islam mengharamkan perzinaan dan tuduhan

berbuat zina, abortus.

Sedang untuk melindungi harta, Islam mensyariatkan

segala bentuk muamalah dan mengharuskan mencari sumber

penghidupan. Dan untuk memelihara Islam melarang pencurian

dan menghukum pelakunya, melarang perusakan harta orang lain,

dan mencegah orang yang tidak cakap melakukan tindakan-

tindakan hukum atas harta kekayaannya.16

2) Mas}lah}ah H{a>jjiyah

Mas}lah}ah h}a>jjiyah adalah kemaslahatan yang tingkat

kebutuhan manusia kepadanya tidak pada tingkatan d}aru>riyah.

Bentuk kemaslahatannya tidak secara langsung bagi pemenuhan

kebutuhan pokok yang lima , tetapi secara tidak langsung menuju

16

Siroj, Paradigma Ushul Fiqh, 31-33.

Page 27: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

23

ke arah sana seperti dalam hal yang memberi kemudahan bagi

pemenuhan kebutuhan hidup manusia.17

Mas}lah}ah h}a>jjiyah dibutuhkan untuk menghilangkan

kesukaran dalam kehidupan mukallaf dan memberikan

kelonggaran. Ini merupakan penyangga dan penyempurnaan bagi

kepentingan primer.18 Mas}lah}ah h}a>jjiyah ini tidak rusak dan

terancam, tetapi hanya menimbulkan kepicikan dan kesempitan,

dan h}a>jjiyah ini berlaku dalam lapangan ibadah, adat, muamalah,

dan bidang jinayat.

Dalam hal ibadah misalnya diberi keringanan meringkas

shalat dan berbuka puasa bagi orang yang musafir, dalam hal adat

dibolehkan berburu binatang dan memakan makanan yang baik-

baik, dalam hal ibadah dibolehkan melakukan jual beli pesanan

(bay' as salam), kerja sama dalam bidang pertanian dan

perkebunan, dalam hal jinayat menolak hudud lantaran kesamaan-

kesamaan pada perkara.19

Sebaliknya ada perbuatan yang secara tidak langsung akan

berdampak pada pengurangan atau perusakan lima kebutuhan

pokok seperti, menghina agama berdampak pada memelihara

agama, mogok makan pada memelihara jiwa, minum dan makan

yang merangsang pada memelihara akal, melihat aurat dalam

17

Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh Jilid 2 Cetakan Pertama ( Jakarta: PT Logos Wacana

Ilmu, 1999 ), 322. 18

Ma'sum Zein, Ilmu Ushul, 119. 19

Khairul Ummam, Ushul Fiqh 1 (Bandung: CV Pustaka Set ia, 1998), 140.

Page 28: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

24

pada memelihara keturunan, dan menipu akan berdampak pada

memelihara harta. Semuanya adalah baik atau mas}lah}ah dalam

tingkat h}a>jjiyah.20

3) Mas}lah}ah Tah}si>niyah

Mas}lah}ah tah}si>niyah adalah kemaslahatan yang sifatnya

pelengkap berupa keleluasaan yang dapat melengkapi

kemaslahatan sebelumnya. Atau yang mas}lah}ah kebutuhan hidup

manusia kepadanya tidak sampai pada tingkatan d}aru>riyah, juga

tidak sampai pada tingkatan h}a>jjiyah, namun kebutuhan tersebut

perlu dipenuhi dalam rangka memberi kesempurnaan dan

keindahan bagi kehidupan manusia.21 Mas}lah}ah tah}si>niyah itu

mengambil apa-apa yang sesuai dengan apa yang terbaik dari

kebiasaan dan menghindari cara-cara yang tidak disenangi oleh

orang baik dan bijak. Ini merupakan salah satu penopang bagi

kepentingan ha>jjiyah.22

Mas}lah}ah tah}si>niyah merupakan bagian dari al-akhla>q al-

kari>mah sekaligus sebagai pelengkap dari mas}lah}ah d}aru>riyah dan

h}a>jjiyah, dan seandainya tidak terpenuhi tidak akan timbul akibat

fatal yang sangat merugikan, sebab mas}lah}ah tah}si>niyah ini tidak

lebih dari hanya bersifat dekoratif belaka.23

20

Amir, Ushul Fiqh, 328. 21

Totok Jumntoro dan Samsul Munir Amin, Kamus Ilmu Ushul Fikih (Jakarta: Amzah,

2009), 207. 22

Ma'sum Zein, Ilmu Ushul, 119. 23

Siroj, Paradigma Ushul Fiqh, 31.

Page 29: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

25

Misalnya mengenakan pakaian yang bagus-bagus ketika

shalat, memakai wewangian bagi laki- laki yang berkumpul

dengan orang banyak, pengharaman makanan-makanan yang

buruk atau menjijikkan, larangan wanita menikahkan dirinya

sendiri kepada laki- laki yang dicintainya dan lain- lain.24

b. Berdasarkan eksistensinya, mas}lah}ah dibagi menjadi tiga, yaitu:

1) Mas}lah}ah al-Mu'tabarah

Mas}lah}ah al-mu'tabarah adalah mas}lah}ah yang

diperhitungkan oleh sya>ri' yang memerhatikan mas}lah}ah tersebut.

Maksudnya, ada petunjuk dari sya>ri' , baik langsung maupun tidak

langsung, yang memberikan penunjuk adanya mas}lah}ah yang

menjadi alasan dalam menetapkan hukum.25

Misalnya, kewajiban puasa pada bulan Ramadhan

mengandung kemaslahatan bagi manusia, yaitu untuk mendidik

jasmani dan rohaninya agar manusia sehat secara jasmani dan

rohani. Kemaslahatan ini melekat langsung pada kewajiban puasa

Ramadhan dan tidak dapat dibatalkan oleh siapa pun.26 Hukuman

orang yang meminum minuman keras dalam Rasulullah saw

dipahami berlainan oleh ulama fikih, disebabkan perbedaan alat

pemukul yang dipergunakan Rasulullah saw, ketika

24

Suwarjin, Ushul Fiqh, 143. 25

Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh Jilid 2 Cetakan Kelima (Jakarta: Kencana, 2008), 351. 26

Suwarjin, Ushul, 141.

Page 30: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

26

melaksanakan hukuman bagi orang yang meminum minuman

keras.27

2) Mas}lah}ah al-Mulghah

Mas}lah}ah al-Mulghah adalah mas}lah}ah yang dianggap

baik oleh akal, tetapi tidak diperhatikan oleh syara' dan ada

petunjuk syara' yang menolaknya. Hal ini berarti akal

menganggapnya baik dan telah sejalan dengan tujuan shara'

namun ternyata shara' menetapkan hukum yang berbeda dengan

apa yang dituntut oleh mas}lah}ah itu.28

Misalnya, di masa kini masyarakat telah mengakui

emansipasi wanita untuk menyamakan derajatnya dengan laki-

laki. Oleh karena itu, akal menganggap mas}lah}ah untuk

menyamakan hak perempuan dengan laki- laki dalam memperoleh

harta warisan. Hal ini pun dianggap sejalan dengan tujuan

ditetapkannya hukum waris oleh Allah untuk memberikan hak

waris kepada perempuan sebagaimana yang berlaku pada laki-

laki. Namun, hukum Allah telah jelas dan ternyata berbeda

dengan apa yang dikira baik oleh akal itu, yaitu hak waris anak

laki- laki adalah dua kali lipat hak anak perempuan sebagaimana

ditegaskan dalam surat an-Nisa>' (4): 11, dan penegasan Allah

tentang hak waris saudara laki- laki sebesar hak saudara

27

Totok dan Samsul, Kamus Ilmu, 206. 28

Amir, Ushul Fiqh, 353.

Page 31: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

27

perempuan sebagaimana ditegaskan dalam surat an-Nisa>' (4):

176.29

3) Mas}lah}ah Mursalah

Mas}lah}ah mursalah adalah apa yang dipandang baik oleh

akal, sejalan dengan tujuan shara' dalam menetapkan hukum,

tetapi tidak ada petunjuk shara' yang memperhitungkannya dan

tidak ada petunjuk shara' yang menolaknya.30 Mas}lah}ah mursalah

yang dimaksudkan oleh ahli us}hu>l fiqh adalah bahwa terdapat

satu makna yang dirasa ketentuan itu cocok dengan akal sedang

dalil yang disepakati tentang hal tersebut tidak terdapat. 31

Kemaslahatan ini dilepaskan atau dibiarkan oleh shara' dan

diserahkan kepada manusia untuk mengambil atau tidak

mengambilnya. Jika kemaslahtan itu diambil oleh manusia, maka

akan mendatangkan kebaikan bagi mereka, jika tidak diambil juga

tidak akan mendatangkan dosa. Misalnya, pencatatan perkawinan,

penjatuhan talak di pengadilan, kewajiban memiliki SIM bagi

pengendara kendaraan bermotor dan lain- lain.32

Jumhur ulama sepakat untuk menggunakan mas}lah}ah

mu'tabarah, sebagaimana juga mereka menolak mas}lah}ah

mulghah. Menggunakan metode mas}lah}ah mursalah dalam

29

Ibid.,354. 30

Abdul Manan, Reformasi Hukum Islam Di Indonesia (Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada, 2006), 265. 31

Basiq Djalil, Ilmu Ushul Fiqh (Jakarta: Kencana, 2010), 160. 32

Suwarjin, Ushul Fiqh, 141-142.

Page 32: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

28

berijtihad ini menjadi perbincangan yang berkepanjangan

dikalangan ulama.33

Ketiga penggolongan di atas dimaksudkan sebagai bagian

dari jawaban ketika persoalan sudah sampai kepada soal

keabsahan soal keabsahan aturan hukum. Jika dalam Islam hukum

selalu dikatakan sebagai hukum Allah, maka untuk permasalahan

keabsahan hukum masih ada pertanyaan lanjutan yaitu, "Apa

kriteria untuk memutuskan bahwa hukum atau aturan baru telah

dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip Islam". Oleh karena itu,

pemikir hukum dituntut untuk memberi argumentasi yang benar

sebagai bentuk pertanggungjawaban atau pendapatnya. 34

c. Berdasarkan kandungannya, mas}lah}ah dibagi menjadi dua, yakni:

1) Mas}lah}ah 'a>mmah

Mas}lah}ah 'a>mmah adalah kemaslahatan yang menyangkut

kepentingan orang banyak. Kemaslahatan ini tidak berarti untuk

kepentingan semua orang, tetapi bisa berbentuk kepentingan

mayoritas umat atau kebanyakan umat. Contohnya, para ulama

membolehkan membunuh penyebar bid'ah yang dapat merusak

akidah umat, karena menyangkut kepentingan orang banyak. 35

33

Amir, Ushul Fiqh, 354. 34

Abdul Mun'im Saleh, Hukum Manusia sebagai Hukum Tuhan (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2009), 305. 35

Totok dan Samsul, Kamus Ilmu, 201-201.

Page 33: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

29

2) Mas}lah}ah Kha>s}s}ah

Mas}lah}ah kha>s}s}ah adalah kemaslahatan pribadi dan ini

sangat jarang sekali, seperti kemaslahatan yang berkaitan dengan

pemutusan hubungan perkawinan seseorang yang dinyatakan

hilang.36

Pembagian kemaslahatan tersebut di atas sangatlah urgen,

karena hanya berkaitan dengan prioritas yang harus diambil ketika

terjadi benturan antara kemaslahtan yang bersifat individual. Dalam

pertentangan keduanya, Islam mendahulukan kemaslahatan umum

daripada kemaslahatan pribadi.37

d. Berdasarkan berubah atau tidaknya, menurut Mus}tafa al-Shalabi

mas}lah}ah dibedakan menjadi dua, yakni:

1) Mas}lah}ah Tha>bitah

Mas}lah}ah tha>bitah adalah kemaslahatan yang bersifat

tetap, tidak berubah sampai akhir zaman. Misalnya berbagai

kewajiban ibadah, seperti Shalat, puasa, zakat, dan haji.

2) Mas}lah}ah Mutaghayyirah

Mas}lah}ah mutaghayyirah adalah kemaslahatan yang

berubah-ubah sesuai dengan perubahan tempat, waktu dan subjek

hukum. Kemaslahatan seperti ini berkaitan dengan permasalahan

muamalah dan adat kebiasaan. Contohnya dalam masalah

36

Ibid., 202. 37

Yahya Milatussaniah, "Tinjauan Maslahah Terhadap Undang-Undang Nomor 11

Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak", (Skripsi, IAIN Ponorogo,2017),44.

Page 34: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

30

makanan yang berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah

lainnya.38

3. Syarat-Syarat Mas}lah}ah

Para ulama yang menjadikan mas}lah}ah sebagai hujah sangat berhati-

hati dalam menggunakannya, sehingga tidak terjadi pembentukan hukum

berdasarkan keinginan dan nafsu. Oleh karena itu, mereka menetapkan

beberapa syarat dalam menjadikannya hujah, antara lain:

a. Mas}lah}ah itu harus bersifat hakiki bukan kemaslahatan yang semu

Berupa kemaslahatan yang hakiki, bukan kemaslahatan yang

semu. Artinya, penetapan hukum syara' itu dalam kenyataannya benar-

benar menarik suatu manfaat atau menolak bahaya. Jika hanya

didasarkan bahwa penetapan hukum itu mungkin menarik suatu manfaat,

tanpa membandingkan dengan yang menarik suatu bahaya, berarti

didasarkan atas kemaslahatan yang semu. Seperti dugaan kemaslahatan

dalam membatasi hak suami sampai menceraikan istrinya dan

menjadikan hak menjatuhkan talak itu hanya bagi hakim dalam segala

keadaan.39 Sesungguhnya pembentukan hukum semacam ini menurut

pandangan golongan tersebut tidak mengandung mas}lah}ah. Bahkan hal

itu dapat mengakibatkan rusaknya rumah tangga dan masyarakat,

hubungan suami dengan istrinya ditegakkan di atas suatu dasar paksaan

38

Totok dan Samsul, Kamus Ilmu, 206-207. 39

Abdul Wahhab Khalaf, Ilmu Ushul Fikih (Jakarta: Pustaka Amani, 2003), 113.

Page 35: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

31

undang-undang, tetapi bukan atas dasar keikhlasan, kasih sayang, dan

cinta-mencintai.40

b. Berupa kemaslahatan yang umum bukan kemaslahatan pribadi

Maksudnya, penetapan hukum shara' itu dalam kenyataannya

dapat menarik manfaat bagi mayoritas umat manusia atau bagian kecil

dari mereka. Hukum tidak ditetapkan demi kemaslahatan khusus

pimpinan atau para pembesar saja, dengan tidak melihat mayoritas

manusia dan kemaslahatan mereka. Kemaslahatan itu harus untuk

mayoritas umat manusia.41 Imam al-Ghaza>li memberi contoh tentang

mas}lah}ah yang bersifat menyeluruh dengan contoh orang kafir telah

membentengi diri dengan sejumlah orang dari kaum muslimin.

c. Mas}lah}ah tidak boleh bertentangan dengan hukum atau dasar yang

ditetapkan dengan nas}s} atau ijma'.42

Maksudnya mas}lah}ah ini harus dari jenis mas}lah}ah yang telah

didatangkan oleh Syar'i. Seandainya tidak ada dalil tertentu yang

mengakuinya, maka mas}lah}ah tersebut tidak sejalan dengan apa yang

telah dituju oleh Islam. Bahkan tidak dapat disebut mas}lah}ah.43 Maka,

tidak sah menganggap kemaslahatan yang menuntut persamaan hak waris

antara anak laki- laki dan perempuan. Kemaslahatan semacam ini sia-sia

karena bertentangan dengan nas}s} al Qur’a>n.44

40

Khairul, Ushul Fiqh, 137. 41

Abdul, Ilmu Ushul, 114. 42

Asywadie Syukur, Pengantar Ilmu Fikih dan Ushul Fikih (Surabya: PT Bina Ilmu

Offset, 1990), 119. 43

Khairul, Ushul Fiqh,138. 44

Abdul, Ilmu Ushul, 114.

Page 36: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

32

d. Mas}lah}ah harus masuk akal

Maksudnya, mas}lah}ah harus masuk akal dan mempunyai sifat

yang sesuai dengan pemikiran yang rasional, di mana seandainya

diajukan kepada kelompok rasionalis akan dapat diterima.

e. Penggunaan mas}lah}ah untuk menghilangkan kesulitan

Maksudnya, seandainya mas}lah}ah yang dapat diterima akal itu

tidak diambil, niscaya manusia akan mengalami kesulitan. Allah

berfirman: "Dan dia tidak sekali-kali menjadikan untuk kamu dalam

agama suatu kesempitan." (QS. al-Hajj: 78)45

Selain hal tersebut, penggunaan mas}lah}ah sebagai sumber hukum

harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu:

1) Penggunaan mas}lah}ah tersebut bertujuan menyempurnakan maksud-

maksud syariat

2) Penggunaannya harus sederhana (seimbang) dan dapat diterima akal

3) Penggunaannya bertujuan mengatasi kesulitan, dan

4) Penggunaannya untuk kepetingan umum46

f. Dasar Hukum Mas}lah}ah

Pada dasarnya menetapkan hukum berdasarkan mas}lah}ah

pertimbangan mempunyai akar historis dan yuridis yang sangat kuat. Nabi

Muhammad SAW sendiri dan para sahabatnya dalam menetapkan hukum

selalu mengacu kepada pertimbangan mas}lah}ah. Di bawah ini akan

dikemukakan beberapa kasus untuk memperkuat kebenaran statemen di atas:

45

Muhammad Abu Zahra, Ushul Fiqh (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2016), 454. 46

Ngainun Naim, Sejarah Pemikiran Hukum Islam (Yogyakarta: Teras, 2009), 40.

Page 37: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

33

a. Nabi Muhammad SAW sengaja meninggalkan sesuatu yang seharusnya

ia lakukan, yaitu membongkar dan membangun kembali Ka'bah di atas

fondasi yang diletakkan Nabi Ibrahim AS semata-mata karena

pertimbangan mas}lah}ah mengingat umat Islam waktu itu masih pada

fase dini dalam keIslamannya.47

b. Sahabat mengumpulkan al Qur’a>n ke dalam beberapa mushaf. Padahal

hal ini tidak pernah dilakukan di masa Rasullullah. Alasan yang

mendorong mereka melakukan pengumpulan itu tidak lain kecuali

semata-mata karena mas}lah}ah, yaitu menjaga al Qur’a>n dari kepunahan

atau kehilangan kemutawatirannya karena meninggalnya sejumlah besar

hafidh dari generasi sahabat.48

c. Khulafa ar-Rasyidun menetapkan keharusan menanggung ganti rugi

kepada tukang. Padahal menurut hukum asal, bahwa kekuasaan mereka

didasarkan atas kepercayaan (amanah). Akan tetapi ternyata seandainya

mereka tidak dibebani tanggung jawab mengganti rugi, mereka akan

berbuat ceroboh dan tidak memenuhi kewajibannya untuk menjaga harta

benda orang lain yang berada di bawah tanggung jawabnya. Sahabat Ali

RA menjelaskan bahwa asas diberlakukannya ganti rugi (memberi

jaminan) di sini adalah mas}lah}ah. Ia berkata: "Masyarakat tidak akan

menjadi baik kecuali dengan jalan diterapkannya ketentuan tentang

ganti rugi (jaminan)."49

47

Siroj, Paradigma Ushul, 23. 48

Abu Zahrah, Ushul Fiqh, 456 49

Ibid.

Page 38: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

34

d. Umar bin Khatab RA memerintahkan para penguasa (pegawai negeri)

agar memisahkan antara harta kekayaan pribadi dengan harta yang

diperoleh dari kekuasaannya. Karena Umar melihat bahwa dengan cara

itu pegawai penguasa dapat menunaikan tugasnya dengan baik, tercegah

dari melakukan manipulasi dan mengambil harta ghanimah (rampasan)

dengan cara yang tidak halal. Jadi, kemaslahatan umumlah yang

mendorong Khalifah Umar mengeluarkan kebijaksanaan itu.50

e. Umar bin Khattahab RA sengaja menumpahkan susu yang dicampur air

guna memberi pelajaran kepada mereka yang berbuat mencampur susu

dengan air. Sikap umar itu tergolong dalam kategori mas}lah}ah, agar

mereka tidak mengulangi perbuatannya lagi, mencampur susu.51

g. Peran Mas}lah}ah Dalam Hukum Islam

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa "peranan"

artinya "bagian yang dimainkan". Peranan juga berarti tindakan yang

dilakukan oleh seseorang dalam satu peristiwa. Dari kutipan tersebut dapat

diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan peranan mas}lah}ah dalam

hukum Islam dalam tulisan ini ialah sejauh mana mas}lah}ah itu mengambil

bagian serta bertindak dalam kaitannya dengan penetapan hukum Islam. 52

Pada dasarnya semua ajaran yang terdapat dalam nas}s}-nas}s} al qur’a>n

dan h}adi>th dapat dipastikan mengandung kemaslahatan bagi umat manusia,

baik ajaran-ajaran mengenai muamalah, maupun mengenai akidah dan

50

Ibid. 51

Ibid. 52

Ahmad Munif Suratmaputra, Filsafat Hukum Islam Al-Ghazali (Jakarta: Pustaka

Firdaus, 2002), 57.

Page 39: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

35

ibadah. Semua kategori ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa

dipisahkan satu sama lain dalam konteks perwujudan kemaslahatan baik yang

bersifat duniawi maupun ukhrawi.53

Yang membedakan kategori-kategori tersebut hanyalah tingkat

perhatian nas}s} terhadap dua jenis kemaslahatan di atas. Dalam bidang

muamalah fokus perhatian nas}s} terhadap kemaslahatan yang bersifat duniawi

begitu kental, sedangkan dalam bidang akidah dan ibadah tidak. 54

Sesungguhnya prinsip dan dasar penetapan hukum Islam adalah

kemaslahatan hamba di dunia dan di akhirat. Hukum Islam itu semuanya adil,

membawa rahmat, mengandung mas}lah}ah dan membawa hikmah. Setiap

masalah yang keluar dari keadilan menuju kezaliman, dari rahmat ke arah

sebaliknya/laknat, dari mas}lah}ah ke mafsadah, dan dari hikmah kepada

sesuatu yang hampa tidaklah termasuk ke dalam hukum Islam, sekalipun hal

itu dimasukkan ke dalamnya lewat takwil.55

Hukum Islam adalah keadilan Allah diantara hamba-Nya, kasih

sayang Allah terhadap makhluk-Nya, naungan Allah di atas bumi, dan

hikmah Allah yang menunjukkan kepada-Nya dan kebenaran Rasul-Nya

secara tepat dan benar. Kemaslahatan yang ingin diwujudkan dan diraih oleh

hukum Islam itu bersifat universal, kemaslahatan sejati, bersifat duniawi dan

ukhrawi, lahir, batin, material spiritual, maslahat individu juga maslahat

umum.56

53

Siro j, Paradigma Ushul, 41. 54

Ibid. 55

Ahmad, Filsafat Hukum, 59. 56

Ibid.

Page 40: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

36

Menurut Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy dalam bukunya Falsafah

Hukum Islam menolak mas}lah}ah berarti membekukan syariat, karena aneka

mas}lah}ah yang terus tumbuh tidaklah mudah didasarkan kepada sesuatu dalil

yang tertentu. Lagi pula berpegang kepada mas}lah}ah tidaklah berlawanan

dengan kesempurnaan syariat dan kesatuannya dan dialah yang membuktikan

kesempurnaannya memenuhi hajat masa dan menampung kebutuhan

masyarakat yang berbeda-beda keadaannya karena berlainan tempat dan yang

terus menerus menghadapi problema-problema baru.57

Peranan mas}lah}ah dalam membawa perubahan bagi penetapan dan

pelaksanaan hukum Islam sangatlah besar, misalnya:

a. Di dalam al qur’a>n Q.S. al Anfa>l ayat 65 dan 66, disebutkan:

Artinya: Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. dan jika ada

seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang

kafir itu kaum yang tidak mengerti. (Q.S al Anfa>l ayat 65).58

57

Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Falsafah Hukum Islam (Semarang: PT

Pustaka Rikzy Putra, 2001), 322. 58

Departemen Agama, Al-Quran Per Kata, 186.

Page 41: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

37

Artinya: Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah

mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar),

niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S. al Anfa>l ayat

66).59

Syekh Muhammad Abduh berpendapat bahwa ayat pertama

merupakan rukhs}ah berlaku dalam kondisi umat Islam masih sedikit,

karena kemaslahatannya menghendaki demikian. Ayat yang kedua

sebagai hukum ‘azi>mah berlaku dalam kondisi umat Islam sudah kuat

dan jumlahnya sudah banyak.

b. Al qur’a>n menggariskan ketentuan-ketentuan hukum muamalah secara

global, tidak secara detail, seperti ketentuan-ketentuan hukum perdata,

pidana, administrasi, hukum internasional, ekonomi, keuangan dan lain

sebagainya. Jumlah ayat yang mengatur hukum-hukum ini tidaklah

banyak sebab yang digariskan oleh al qur’a>n hanyalah prinsip-prinsip

umum yang rincian oprasionalnya disesuaikan dengan tuntutan zaman

dan lingkungan. Dengan pola ekspresi al qur’a>n semacam ini maka,

peluang menetakan hukum muamalah atas dasar pertimbangan mas}lah}ah

akan sangat besar dan hal ini merupakan sisi elastisitas hukum Islam

dalam bidang muamalah. Dalam konteks ini sunah juga mempunyai pola

ekspresi yang hampir sama dengan al qur’a>n, sebab dalam hubungannya

dengan al qur’a>n, sunah mempunyai fungsi sebagai penguat dan penjelas

59

Ibid.

Page 42: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

38

terhadap al qur’a>n, di samping dalam kasus-kasus tertentu ia mandiri

dalam menetapkan hukum.60

Dari contoh tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa peranan

mas}lah}ah dalam hukum Islam sangatlah penting. Karena seiring dengan

perkembangan zaman, permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam juga

semakin kompleks yang menuntut adanya keluwesan hukum dari

peraturan hukum Islam dalam menyikapi perkembangan zaman tersebut.

B. Teori Fatwa

1. Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 5 Tahun 2009 Tentang

Penggunaan Vaksin Meningitis Bagi Jemaah Haji Dan Umroh

Meningitis merupakan penyakit berbahaya dan menular yang

disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus atau bakteri, yang menyebar

dalam darah dan menyebabkan radang selaput otak sehingga membawa

kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian.

Pemerintah Arab Saudi mewajibkan kepada semua orang yang akan

berkunjung ke negara tersebut, termasuk untuk kepentingan haji dan/atau

umrah, untuk melakukan vaksinasi Meningitis guna mencegah terjadinya

penularan penyakit meningitis.

Pada saat ini untuk mencegah terjadinya penularan penyakit

meningitis hanya bisa dilakukan dengan vaksinasi meningitis karena belum

ada obat lain yang dapat menggantikan vaksin tersebut. Vaksin Meningitis

yang digunakan bagi jamaah haji Indonesia selama ini adalah vaksin

60

Siroj, Paradigma Ushul, 41-42.

Page 43: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

39

Meningitis dengan nama merk/nama dagang Mencevax ACW135Y yang

diproduksi oleh Glaxo Smith Kline Beecham Pharmaceutical Belgia, yang

dalam proses pembuatannya mempergunakan bahan media yang dibuat

dengan enzim dari pankreas babi dan gliserol dari lemak babi. Sampai saat

ini belum ditemukan vaksin meningitis lain yang dalam proses

pembuatannya tidak menggunakan bahan media tersebut yang dapat

menggantikan vaksin tersebut.

Oleh karena itu, Komisi Fatwa MUI memandang perlu menetapkan

fatwa tentang status hukum Penggunaan Vaksin Meningitis tersebut di atas

bagi Jemaah Haji dan/atau Umrah, sebagai pedoman bagi pemerintah, umat

Islam dan pihak-pihak lain yang memerlukannya.

Sehingga menetapakan penggunaan vaksin meningitis yang

mempergunakan bahan dari babi atau yang dalam proses pembuatannya

telah terjadi persinggungan/persentuhan dengan bahan babi adalah haram.

Penggunaan vaksin Meningitis, sebagaimana khusus untuk haji

wajib dan/atau umrah wajib, hukumnya boleh (mubah). Apabila ada

kebutuhan mendesak (lial-hajah). Ketentuan boleh mempergunakan vaksin

meningitis yang haram tersebut berlaku hanya sementara selama belum

ditemukan vaksin meningitis yang halal atau pemerintah Kerajaan Arab

Saudi masih mewajibkan penggunaan vaksin tersebut bagi jamaah haji dan

umrah.

Page 44: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

40

2. Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 5 Tahun 2009 Tentang

Penggunaan Vaksin Meningitis Bagi Jemaah Haji Dan Umroh

Penyakit meningitis masih menjadi ancaman kesehatan bagi jemaah

haji dan umrah di mana untuk mencegah terjadinya penularan penyakit

berbahaya tersebut hanya bisa dilakukan melalui vaksinasi meningitis.

Pemerintah Arab Saudi tetap mewajibkan kepada semua orang yang akan

berkunjung ke negara tersebut, termasuk untuk kepentingan haji dan umrah

agar melakukan vaksinasi meningitis guna melindungi jamaah sehingga

tidak terinveksi virus yang berbahaya tersebut.

Saat ini sudah ada beberapa produsen yang memproduksi vaksin

meningitis, yaitu : (l) Glaxo smith Kline Beecham Pharmaceutical-Belgium

(2) Novartis vaccine and Diagnostics S.r.i. (3) Zheijiang Tianyuan Bio

pharmaceutical co. Ltd. Komisi Fatwa MUI telah menerima permohonan

fatwa tentang status kehalalan produk vaksin meningitis dari ketiga

produsen tersebut.

Untuk itu, Komisi Fatwa MUI memandang perlu menetapkan fatwa

tentang hukum penggunaan vaksin Meningitis produk dari ketiga produsen

tersebut bagi Jemaah Haji dan/atau umrah, sebagai pedoman bagi

pemerintah, umat Islam dan pihak-pihak lain yang memerlukannya.

Vaksin mencevax ACW135Y hukumnya haram. Vaksin Menveo

Meningococcal dan vaksin Meningococcal hukumnya halal. Vaksin yang

boreh digunakan hanyalah vaksin meningitis yang halal.

Page 45: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

41

BAB III

VAKSIN MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMRAH

A. Vaksin

Vaksin berasal dari bahasa Inggris yaitu vaccin yang artinya suspensi

dari bibit penyakit yang hidup, tetapi telah dilemahkan atau dimatikan untuk

menimbulkan kekebalan dalam tubuh. Vaksin ialah suatu bahan yang terbuat

dari kuman, komponen kuman, atau racun kuman yang telah dilemahkan atau

dimatikan. Pemberian vaksin akan merangsang tubuh untuk membuat

antibodi.1

Vaksinasi adalah tindakan memberi vaksin untuk merangsang

pembentukan imunitas secara aktif pada tubuh seseorang sehingga akan

didapatkan kekebalan aktif. Jadi, terdapat dua jenis kekebalan yang dimiliki

tubuh, yaitu kekebalan pasif dan kekebalan aktif. Kekebalan pasif diperoleh

dari luar tubuh bukan dibuat sendiri oleh badan kita. Sedangkan kekebalan

aktif adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan dengan

mikroorganisme atau karena pemberian vaksin.2

Dengan semakin majunya ilmu dan teknologi kedokteran, maka telah

ditemukan bagaimana cara pembuatan vaksin yang aman. Virus harus

dimatikan atau dilemahkan, sehingga antigen yang ada pada virus atau kuman

tersebut mampu meningkatkan antibodi atau sistem kekebalan tubuh manusia

tanpa harus membahayakan orang yang menerima vaksinasi.

1 A.H Markum, Imunisasi (Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1987), 9.

2 Sri Rezeki, Panduan Imunisasi, 19-20.

Page 46: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

42

Adapun jenis-jenis vaksinasi adalah sebagai berikut:

1. Vaksin Hidup (live attenuated vaccine)

Yaitu vaksin yang terdiri dari kuman atau virus yang dilemahkan,

masih antigenic akan tetapi tidak patogenik. Contohnya yaitu virus polio

oral. Oleh karena vaksin yang diberikan sesuai infeksi alamiah (oral),

virus dalam vaksin akan tumbuh dan berkembang baik diepitel saluran

cerna, sehingga akan memberikan kekebalan local.3

2. Vaksin Mati (Killed Vaccine/inactivated vaccine)

Vaksin ini tidak patogenik dan tidak berkembang biak dalam

tubuh. Oleh karena itu diperlukan pemberian beberapa kali. Vaksin ini

selalu membutuhkan dosis multiple.4

3. Rekombinan

Susunan vaksin ini (misal hepatitis B) membutuhkan epitop

organisme yang patogen. Sintesis dari antigen vaksin tersebut melalui

isolasi dan penentuan kode gena epitop bagi sel penerima vaksin.

Terdapat 3 jenis vaksin yang dihasilkan dengan rekayasa genetic yang

saat ini telah tersedia, yaitu vaksin hepatitis B, vaksin tifoid, dan tiga dari

empat virus yang berada di dalam vaksin rotavirus.5

4. Vaksin Polisakarida

Vaksin polisakarida adalah vaksin sub-unit yang inactivated

dengan bentuknya yang unik terdiri dari atas rantai panjang molekul-

3 Nina Siti Mulyani, Imunisasi Untuk Anak (Yogyakarta: Nuha medika, 2013), 14.

4 Samik Wahab, Sistem Imun, Imunisasi, Dan Penyakit Imun (Jakarta: Widya Medika,

2002), 44. 5 Nina, Imunisasi, 16.

Page 47: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

43

molekul gula yang membentuk permukaan kapsul bakteri tertentu.

Vaksin polisakarida murni tersedia untuk tiga macam penyakit yaitu

pneumokokus, meningokokus dan haemophillus influenza tipe B.6

5. Toksoid

Bahan yang bersifat imunogenik dibuat dari toksin kuman.

Pemanasan dan penambahan formalin biasanya digunakan dalam proses

pembuatannya. Hasil dari pembuatan bahan toksoid yang jadi disebut

sebagai natural fluid plain toxid, dan merangsang antibodi antitoksin.

Imunisasi bakterial toksoid efektif selama satu tahun. 7

6. Vaksin Plasma DNA (Plasmid DNA Vaccine)

Vaksin ini berdasarkan isolasi DNA mikroba yang mengandung

kode antigen yang patogen dan saat ini sedang dalam perkembangan

penelitian. Hasil akhir penelitian pada binatang percobaan menunjukkan

bahwa vaksin DNA (virus dan bakteri) merangsang respon humora l dan

selular yang cukup kuat, sedangkan penelitian klinis pada manusia saat

ini sedang dilakukan.8

B. Meningitis

1. Pengertian Meningitis

Meningitis merupakan penyakit akut radang selaput otak yang

disebabkan oleh bakteri Neisseria Meningitidis. Meningitis penyebab

kematian dan kesakitan diseluruh dunia, CFR melebihi 50%, tetapi dengan

6 Ibid, 17.

7 Atikah Proverawati dkk, Imunisasi Dan Vaksinasi (Yogyakarta: Nuha Medika, 2010),

21. 8 Ibid, 22.

Page 48: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

44

diagnosis dini, terapi modern dan suportif CFR menjadi 5 - 15%.

Pencegahan dapat dilakukan dengan imunisasi dan kemoprofilaksis untuk

orang-orang yang kontak dengan meningitis dan carrier.9

Meningitis meningokokus adalah penyakit radang selaput otak dan

selaput sumsum tulang yang terjadi secara akut dan cepat menular.

Penyakit ini disebabkan oleh kuman Neisseria Meningitidis, yang terdiri

dari banyak serogrup A, B, C, Y dan W-135. Kumannya berbentuk coccus

bulat seperti kelereng dan punya phili atau kaki yang mencengkeram

berpegangan di dasar tenggorokan. Bakterinya sendiri adalah racun karena

memiliki endotoksin. Akibat kerusakan sel-sel tempat menempel tersebut,

bisa masuk aliran darah dan menimbulkan penyakit radang otak yang lebih

serius. Keistimewaan dari penyakit ini adalah kemampuannya untuk

menimbulkan wabah dalam skala besar.10

Menurut Dr. Jofizal Jannis.Sp. S(K), pakar neuro infeksi (infeksi

sistem saraf) meningitis adalah infeksi yang terjadi di selaput otak, khusus

terjadi pada daerah yang disebut dengan arachnoid dan piameter. Karena

arachnoid dan piameter terinfeksi maka cairan otak (cerebro spinal

fluid/CSF) yang berada antara keduanya terinfeksi. Dokter Jofizal lebih

lanjut menjelaskan, prevalensi meningitis di Indonesia cukup tinggi.

Sebagai gambaran, RSCM dari tahun 1997 – 2005 angka kematian akibat

9 Aep Syaiful Hamidin, Buku Lengkap Imunisasi Untuk Anak (Yogyakarta: Saufa, 2014),

62. 10

Atikah, Imunisasi, 66.

Page 49: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

45

meningitis sekitar 40% dari seluruh pasien yang mengalami masalah

saraf.11

N.Meningitidis mula-mula hanya dikenal dan dikelompokkan ke

dalam tiga grup yakni Grup A yang sering menjadikan wabah yang

melanda subsahara Afrika, Grup B yang sering menimbulkan wabah di

negara maju dan Grup C yang terdapat di berbagai negara di dunia. Namun

belakangan Grup Y dan W 135 yang dulu dianggap tidak virulen atau

ganas, kini harus diperhitungkan karena menimbulkan ancaman besar,

khususnya pada musim haji di kota Mekkah dan sekitarnya. Wabah

diantara jemaah haji terjadi pada tahun 1995, kemudian berturut-turut

tahun 2000-2001. Masing-masing jemaah yang menjadi carrier membawa

kuman pulang ke negara masing-masing.12

Penularan pada umumnya melalui kontak langsung dengan carrier

(pembawa penyakit). Masa inkubasinya bervariasi, yaitu antara 2 – 10 hari

dan umumnya 3 – 4 hari. Wabah meningitis meningokokus bisa terjadi

dalam suatu lingkungan, misalnya asrama mahasiswa, perkemahan militer,

atau sekumpulan orang yang berhubungan dekat.13

2. Gejala Meningitis

Gejala klinis penyakit ini adalah sakit dan nyeri kepala berputar

dengan intensitas berat, berlangsung berjam-jam hingga berhari-hari,

disertai leher terasa kaku, demam akut, gangguan kesadaran, kejang, mual,

11

Koes Irianti, Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular (Bandung:Alfabeta,

2014), 462. 12

Umar Fahmi Achamdi, Imunisasi Mengapa Perlu? ( Jakarta: Kompas, 2006), 72-73. 13

Ratna Dewi Pudiastuti, Waspadai Penyakit Pada Anak ( Jakarta: PT Indeks, 2011), 91.

Page 50: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

46

perubahan sensorium. Polineuropati aksonal (kerusakan kematian akson)

dijumpai pada 10% penderita meningitis. Ringkasnya gejala meningitis

terdiri dari sakit kepala, demam, dan kaku kuduk. 14 Pada keadaan lanjut,

kesadaran menurun sampai koma serta menjadi perdarahan echymosis.

Berkumpulnya populasi dalam jumlah besar dari berbagai negara, seperti

pada musim haji, berpotensi terhadap penyebaran kuman dan penyakit

meningitis.15

Bila tidak diatasi dengan baik, infeksi tersebut bisa menyerang otak

yang dikenal dengan meningoensefalitis. Kondisi itu lebih buruk dan

penanganannya juga lebih sulit. Gejala yang terjadi dapat berupa gangguan

kesadaran, bicara tidak jelas, mengigau. Jika sudah parah, penderita bisa

jatuh dalam kondisi kejang-kejang hingga mengakibatkan kematian.16

Selain itu, faktor- faktor pemicu terjangkitnya penyakit ini antara

lain daya tahan tubuh yang menurun, tinggal di tempat yang padat, bergaul

langsung dengan penderita atau kontak langsung melalui air ludah, dahak,

ingus, dan debu.17

14

Aldo Sahala, 45 Penyakit Dan Ganguan Saraf Deteksi Dini & Atasi 45 Penyakit Dan

Gangguan Saraf (Yogyakarta: Andi Offset, 2014), 95. 15

Irianto, Epidemiologi Penyakit, 463. 16

Ibid. 17

Tabrani Rusyan, Disiplin Berhaji Menuju Haji Mabrur (Bandung: Yrama Widya,

2017), 221.

Page 51: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

47

3. Pengobatan Meningitis

Diberikan antibiotik intravena dan kortikosteroid untuk menekan

peradangan. Pemberian cairan untuk menggantikan kehilangan karena

demam, muntah, berkeringat dan nafsu makan yang buruk.18

Menurut dokter Dwin Putro, yang juga menjadi staf di subbagian

saraf Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM, dalam perawatan di rumah sakit,

pengobatan meningitis terus dengan antibiotik yang disesuaikan dengan

jenis kuman. Pengobatan disesuaikan dengan gejala yang terjadi

(simptomatis). Jika terdapat kejang, diberikan anti kejang. Selain itu jika

pasien demam, diberikan obat penurun demam.19

Untuk masalah gangguan pada perkembangannya kita lakukan

pemantauan dengan melihat fungsi bicara, fungsi pendengaran dan

penglihatannya. Jika ada gangguan tubuh kembang lainnya bisa dilakukan

fisioterapi.20 Bila cepat diberikan pengobatan, jumlah penderita meninggal

akan berkurang. Tetapi jika tertunda, bisa terjadi kerusakan otak yang

menetap atau kematian, terutama pada anak kecil dan usia lanjut. Gejala

sisanya adalah kelainan mental yang menetap serta kelumpuhan.21

Penyakit ini juga dikenal dapat disembuhkan dengan antibiotik.

Meskipun demikian,vaksin meningitis sudah dikembangkan sejak 30 tahun

yang lalu. Vaksin yang dikembangkan pada awalnya tidak ditujukan untuk

semua jenis capsul (kulit kuman yang terdiri dari polisakarida) berbagai

18

Ratna, Waspada Penyakit, 89-90. 19

Irianto, Epidemiologi Penyakit, 468. 20

Ibid. 21

Ratna, Waspada Penyakit, 90.

Page 52: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

48

jenis bakteri meningokokus. Kini beredar bermacam-macam vaksin, antara

lain vaksin bivalent yang mengandung kulit polisakarida grup A dan C.

Vaksin ini ditujukkan untuk negara-negara yang seringkali dilanda wabah

kuman meningokokus grup C yaitu Eropa. Selain di Eropa juga dipasarkan

vaksin meningitis monovalent, yakni vaksin yang hanya mengandung

bahan meningokokus grup C saja. Sedangkan untuk penggunaan vaksin

yang sifatnya universal, seperti saat musim haji, digunakan vaksin

tetravalent yakni A, C, Y dan W135. Vaksin dikemas dalam bentuk

freezed dried, yang telah dicampur dengan stabilisator dan bahan pengawet

thimerosal. Vaksin ini biasanya dikemas dalam dua macam kemasan,

kemasan multidosis yaitu 10 cc (20 dosis) dan kemasan untuk satu kali

suntikan.22

C. Vaksin Meningitis

1. Pengertian Vaksin Meningitis

Vaksin meningitis adalah vaksin wajib yang harus dilakukan calon

jemaah haji dan umrah untuk melindungi risiko tertular meningitis

meningokokus, suatu infeksi yang terjadi pada selaput otak dan sumsum

tulang belakang dan keracunan darah.23 Manfaat vaksinasi meningitis yaitu

untuk menciptakan sistem kekebalan tubuh dari penyakit tersebut serta

dapat mencegah infeksi meningitis atau radang selaput otak, yang

disebabkan bakteri.24

22

Umar, Imunisasi, 73. 23

Tit ik (Dinas Kesehatan), Hasil Wawancara,12 Maret 2018. 24

Atikah, Imunisasi 68.

Page 53: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

49

Selain diwajibkan oleh Pemerintah Arab Saudi Vaksinasi

Meningitis diwajibkan karena dahulu pernah ada KLB (Kejadian Luar

Biasa) yaitu wabah meningitis diantara jemaah haji. Kebanyakan kasus

meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur,

atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak. Daerah sabuk

meningitis di Afrika terbentang dari Senegal di barat ke Ethiopia di timur.

Daerah ini ditinggali kurang lebih 300 juta manusia. Pada tahun 1996

terjadi wabah meningitis di mana 250.000 orang menderita penyakit ini

dengan 25.000 korban jiwa. Bakteri ini ditularkan dari orang ke orang

melalui tetesan sekresi pernafasan atau tenggorokan.25

Begitu pentingnya suntikan ini membuat pihak pemerintah

melakukan pengetatan hingga di bandara pemberangkatan dengan

mensyaratkan calon jemaah haji dan umrah harus menunjukkan kartu

kuning sebagai bukti telah melakukan suntikan tersebut.

2. Kandungan Vaksin Meningitis

a. Vaksin Meningitis Mencevax ACW135Y

Vaksin Mencevax ACW135Y formula mulai di distribusikan di

Indonesia sejak bulan September 2006 dengan nomor bets:

AMEUA0221BB

Sejak tahun 2008, Mencevax ACW135Y yang beredar di Indonesia

menggunakan formula baru dimana media kulturnya sudah terbebas

dari material yang bersumber dari binatang, termasuk bebas dari unsur

25

Ameer Infinity Chaves, "Vaksin Meningitis Antara Halal dan Haram," dalam

https://www.scribd.com/doc/272831790/Vaksin-Meningitis/ , (d iakses pada tanggal 28 Februari

2018, jam 14.00).

Page 54: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

50

sapi dan babi, tetapi bahannya merupakan larutan working seed dari

formula lama (old) Mencevax ACW135Y dengan kata lain, vaksin baru

itu bahannya atau sumbernya dari vaksin lama. Formula Mencevax

ACW135Y yang lama menggunakan trypsin (enzyme) yang berasal dari

porcine dalam proses pembuatannya, yang ada proses selanjutnya

dilakukan purifikasi dengan cara filterasi berulang kali. Proses

pembuatan formula ini telah dikaji Majelis Pertimbangan dan Syara’

(MPKS) Dep. Kes RI pada tahun 2007.26

Kandungan zat aktif dalam vaksin Meningitis

- Verified meningococcal polysacchari de seregrug A. 50 mcg

- Verified meningococcal polysacchari de seregrug C. 50 mcg

- Verified meningococcal polysacchari seregrug W135 dan Y 50 mc

- Sodium chloride 0,9% @ 0,5 ml sebagai pelarut27

Glaxo Smith Kline Beecham Pharmaceutical Belgia Produsen

Mencefax ACW135Y di kantor Departemen Kesehatan pada tanggal 22

Mei 2009 mengungkapkan bahwa bahan aktif Vaksin Meningitis

Mencefax ACW135Y berasal dari koloni bakteri yang dibiakkan atau

ditumbuhkan pada bahan media yang mengandung enzim dan lemak

babi.28

Ikatan Dokter Anak Indonesia menjelaskan bahwa enzim tripsin

babi digunakan sebagai katalisator untuk memecah protein menjadi peptida

26

Sri Hantari (Bidan Puskesmas Jetis), Hasil Wawancara, 16 Ju li 2018. 27

Sri Hantari (Bidan Puskesmas Jetis), Hasil Wawancara, 16 Ju li 2018. 28

Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Penggunaan

Vaksin Meningit is Bagi Jemaah Haji Dan Umrah

Page 55: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

51

dan asam amino yang menjadi bahan makanan kuman. Kuman tersebut

setelah dibiakkan kemudian dilakukan fermentasi dan diambil polisakarida

pada dinding selnya sebagai antigen bahan pembentuk vaksin. Selanjutnya

dilakukan proses purifikasi dan ultrafiltrasi yang mencapai pengenceran

1/67,5 milyar kali sampai akhirnya terbentuk produk vaksin.29

Direktur Utama PT Bio Farma, Iskandar mengungkapkan saat

ini Bio Farma belum mampu memproduksi vaksin meningitis yang

benar benar halal menurut predikat MUI. Sebab, tidak ada satupun

vaksin di dunia ini yang terhindar dari unsur genetik hewani atau

kontaminasi enzim babi, karena sangat sulit menguraikannya.30

Berdasarkan pemaparan tersebut di atas, vaksin meningitis

Mencevax ACW135Y walaupun hasil akhirnya tidak ditemukan unsur

babi, tetapi dalam proses pembuatannya masih menggunakan enzim

babi sebagai katalisator untuk proses pemisahan bahan vaksin dari

medianya.

b. Vaksin Meningitis Menveo Meningococcal

Vaksin Menveo Meningococcaal adalah vaksin yang

mempunyai nama produksi Menveo Meningococcal Group A, C, W135

and Y Conyugate Vaccine yang diproduksi oleh Novartis Vaccine and

Diagnostics S.r.i.

29

Piprim Basarah Yanuarso (Sekretaris Umum Pengurus Pusat IDAI), "Menyoroti

Kontroversi Seputar Imunisasi," dalam http://www.idai.or.id/artikel/klin ik/ , (diakses pada tanggal

7 April 2018, jam 14.25). 30

Taufik Rachaman, "Bio Farma Belum Bisa Penuhi Vaksin Meningitis Halal," dalam

http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/ , (diakses pada tanggal 5 April 2018, jam

13.00).

Page 56: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

52

Dalam Fatwa MUI dijelaskan proses produksinya tidak

bersentuhan dengan babi atau bahan yang tercemar babi tapi

bersentuhan dengan bahan najis selain babi dapat disucikan kembali.

Kandungan dalam vaksin meningitis

- Meningococcal group A oligosaccharide 10 mcg.

- Meningococcal group C oligosaccharide 5 mcg,

- Meningococcal group W 135 oligosaccharide 5 mcg,

- Meningococcal group Y oligosaccharide 5 mcg.31

Vaksin dikemas dalam bentuk freezed dried, yang telah

dicampur dengan stabilisator berfungsi sebagai zat untuk menstabilkan

vaksin saat berada pada kondisi ekstrem, misalnya panas. Dosis yang

digunakan amat kecil, yaitu < 10 mikrogram. Jenis-jenis stabilizers

antara lain: gula (sukrosa & laktosa), asam amino (glisin, asam

glutamat) atau protein (albumin, gelatin). Dan bahan pengawet

thimerosal (turunan merkuri).32

Menveo Meningococcal adalah vaksin meningitis yang

mengandung ekstrak bakteri Neisseria meningitidis yang tidak aktif tipe

A, C, W 135 dan Y, yang merupakan bakteri yang menyebabkan

meningitis. Ini dikenal sebagai vaksin quadrivalent. Vaksin ini bekerja

dengan memprovokasi respon kekebalan tubuh terhadap bakteri ini,

tanpa menyebabkan penyakit ini.33

31

Sri Hantari (Bidan Puskesmas Jetis), Hasil Wawancara, 16 Juli 2018. 32

Umar, Imunisasi, 73. 33

“Menveo (A, C, Y, W)” dalam http://isep.sunpter.com/infeksi/pengobatan-untuk-

infeksi/menveo-vaksin-meningitis-a-c-w-y/ , (d iakses pada tanggal 16 Juli 2018, jam 09.30).

Page 57: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

53

c. Vaksin meningitis Zheijiang Tianyuan Bio Pharmaceutical Co.Ltd.

Vaksin meningitis Zheijiang Tianyuan Bio Pharmaceutical Co.Ltd.

Diproduksi di China, yang menyatakan antara lain bahwa dalam proses

produksi vaksin di perusahaan ini tidak bersentuhan dangan babi atau

bahan yang tercemar babi dan telah melalui proses pencucian. 34

Guru besar Kimia Medical Organik dari Universitas Gajah Mada

Prof. Dr. Umar Anggara Jenie menjelaskan, bahwa proses pembibitan

vaksin semua dikerjakan oleh pabrik master seed alias pembuat nenek

moyang kuman dari Belanda yang dalam prosesnya bersentuhan dengan

enzim babi. Baik Glaxo Smith Kline Beecham Patmaceutical Belgium atau

produsen vaksin lain ternyata sama-sama membeli dari pabrik tersebut.

Secara umum Prof. Dr. Umar Anggara Jenie menjelaskan tahap

pembuatan vaksin dimulai dari produksi bibit kuman, lalu dilanjutkan

dengan penyiapan induk bibit (parent seed), penyiapan master seed,

penyiapan working seed, fermentasi working seed, isolasi polikasarida,

serta pemurnian polikasarida.35

Mula-mula yang digunakan vaksin terbuat dari seluruh bakteri yang

dimatikan, kemudian dibuat dari toksin yang dilarutkan dan yang terakhir

dibuat dari polisakarida (PS) dan membran protein bagian luar (outer

34

Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Penggunaan Vaksin

Meningitis Pada Jemaah Haji Dan Umrah. 35

Kompas, “Mengenal Unsur Babi dalam Vaksin Meningitis,” dalam

https://www.yarsi.ac.id/component/content/article/1-yarsi-latest-news/287-mengenal-unsur-

qbabiq-dalam-vaksin-meningitis.pdf/ , (diakses pada tanggal 16 Ju li 2018, jam 20.00).

Page 58: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

54

membran protein, OMP) dari bakteri yang digunakan saat ini. Vaksin

bersifat sel T independen dan mengandung polisakarida dari masing-

masing serogrup kuman. Vaksin yang tersedia di pasaran saat ini adalah

vaksin meningitis meningokokus A, C (bivalen) dan vaksin tetravalen

yang terbuat dari kuman serogrup A, C, Y, dan W-135. Vaksin meningitis

meningokokus grup B sampai saat ini belum tersedia.36

3. Tujuan Penggunaan Vaksin Meningitis Pada Jemaah

Pemberian vaksin meningitis kepada mereka yang akan melakukan

perjalanan haji merupakan suatu keharusan yang ditetapkan oleh

pemerintah Indonesia maupun pemerintah negara lain. Imunisasi atau

vaksinasi meningitis sengaja diberikan dengan tujuan:

a. Melindungi para calon haji agar tidak tertular penyakit meningitis

sewaktu berkunjung ke Arab Saudi.37

Yang dimaksud adalah saat musim haji dan umrah Arab Saudi

merupakan tempat berkumpulnya umat muslim dari seluruh dunia.

Berkumpulnya manusia dalam jumlah sangat besar tersebut

meningkatkan risiko penularan penyakit, termasuk penyakit

meningitis. Apalagi ketika dalam kondisi sangat ramai pada puncak

ibadah haji, pengurusan akomodasi, dan saat berada dalam

transportasi umum, virus berbahaya itu dapat dengan mudah

menyebar dari satu jemaah haji ke jemaah lainnya. Sehingga para

36

Atikah, Imunisasi 67. 37

Muhammad Asri Amin, Tips Sehat Haji Dan Umrah (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,

2017), 87.

Page 59: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

55

jemaah haji dan umrah diwajibkan melakukan vaksinasi meningitis

agar tidak tertular atau carrier meningitis.

Selain mencegah seseorang menjadi pembawa (carrier)

vaksinasi dimaksudkan menghilangkan bakteri dari tubuh, asalkan

imunitas dalam keadaan baik. Beberapa negara di Afrika, Amerika

Utara, Amerika Latin, dan Selandia Baru adalah endemik meningitis

meningokokus. Selama berhaji atau umrah, kemungkinan terjadi

kontak atau perpindahan bakteri lewat air liur atau udara dengan

carrier meningitis.38

b. Merupakan persyaratan Internasional sesuai permintaan pemerintah

Arab Saudi untuk setiap orang yang akan melakukan kunjungan ke

negeri itu.39

Dengan melakukan vaksin meningitis tersebut bertujuan untuk

memenuhi persyaratan yang diwajibkan oleh pemerintah Arab Saudi.

Selain itu untuk meminimalisasi ancaman masalah kesehatan dan

menjaga kelancaran ibadah haji dan umrah. Kementerian Kesehatan

Kerajaan Arab Saudi, sejak tahun 2002 telah mewajibkan negara-

negara yang mengirimkan jemaah haji dan umrah untuk memberikan

vaksinasi meningokokus tetravalen sebagai syarat pokok pemberian

visa haji dan umroh, dalam upaya mencegah penularan meningitis

meningokokus. Setelah divaksin, calon jemaah haji akan mendapat

38

Admin Imunisasi, "Pentingnya Vaksin Meningit is Bag i Calon Jemaah Haji," dalam

http://infoimunisasi.com/vaksinasi/pentingnya-vaksin-meningitis-bagi-calon-jemaah-haji/ (diakses

pada 27 Februari 2018, pada jam 13.00). 39

Muhammad, Tips Sehat, 87.

Page 60: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

56

kartu kuning yang merupakan sertifikat yang berlaku secara

internasional dan sudah diakui di Arab Saudi sebagai bukti calon

jemaah sudah mendapatkan vaksinasi meningitis.40 Pemberian vaksin

meningitis dapat menekan jumlah korban jiwa akibat keganasan

penyakit infeksi selaput otak. Sudah banyak orang yang meninggal

disebabkan oleh meningitis, terlebih saat dimana vaksin belum

ditemukan. Dengan adanya vaksin setidaknya angka kematian dapat

ditekan serendah mungkin sehingga penyebarannya dapat dibatasi. 41

c. Melindungi para haji agar tidak membawa penyakit meningitis

kembali ke Indonesia.42

Melakukan vaksin bagi calon jemaah haji bukan hanya

melindungi mereka yang akan berkunjung tapi juga negara asal tujuan

kembalinya jemaah setelah berhaji atau umrah. Bila tak divaksin,

mereka yang terjangkit bakteri bisa menjadi carrier dan membawa

bakteri ke populasi yang lebih besar. Umumnya gejala meningitis

adalah nyeri di kepala, leher kaku, kulit kemerahan, penurunan

kesadaran dan kejang-kejang. Umumnya beberapa orang tak

menyadarinya, mengira hanya terserang flu biasa.43

Selain itu vaksinasi meningitis diberikan dalam rangka:

40

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo, " Haji atau Umrah Wajib Vaksin

Meningitis," dalam https://jateng.kemenag.go.id/berita/berita/detail/hajiumroh-wajib-vaksin-

meningitis/ , (d iakses 19 Maret 2018, jam 19.00). 41

Ana, "Vaksinasi Meningitis Manfaat dan Efek Samping," dalam

https://halosehat.com/penyakit/meningitis/ , (diakses pada tanggal 19 Maret 2018, jam 15.00). 42

Muhammad, Tips Sehat Haji, 87. 43

Kementerian Agama, "Menkes Res mikan Vaksin Meningit is Halal untuk Jemaah Haji,"

dalam https://kemenag.go.id/ , (d iakses pada tanggal 17 Maret 2018, jam 10.30).

Page 61: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

57

a. Vaksinasi rutin kegiatan vaksinasi massal telah dilakukan untuk rakyat

Saudi Arabia walau masih menjadi perdebatan, negara lain seperti

Sudan juga menawarkan imunisasi massal pada rakyatnya. Sedangkan

negara-negara di sekitarnya secara rutin melakukan vaksinasi

meningitis pada anak sekolah. Vaksinasi ini sebagai kegiatan

pencegahan kepada mereka yang beresiko terkena meningitis. 44

b. Vaksinasi meningitis untuk pengendalian epidemi (KLB), sebagai

contoh: di negara-negara lingkaran Afrika (African belt) dilakukan

penguatan kegiatan surveillance dan manajemen kasus dengan

memberikan chloramphenicol, hal ini dilakukan untuk mengendalikan

KLB (Kejadian Luar Biasa) penyakit.45

c. Strategi badan kesehatan dunia (World Health Organization) Badan

kesehatan dunia mempromosikan dua jenis strategi termasuk persiapan

menghadapi epidemi, dan memberikan respons jika terjadi epidemi,

persiapan berfokus pada surveillance, deteksi kasus, investigasi dan

konfirmasi laboratorium.46

D. Kebijakan Penggunaan Vaksin Meningitis

Kawasan Timur Tengah merupakan daerah yang masuk dalam

endemik penyakit meningitis. Dikarenakan suhu dan kelembaban kawasan

Timur Tengah sesuai dengan kehidupan virus dan bakteri yang menjadi

penyebab meningitis. Karena masuk dalam kategori endemik, maka setiap

orang yang akan berkunjung kesana, tidak terkecuali calon jemaah haji dan

44

Muhammad, Tips Sehat Haji, 87. 45

Ibid, 88. 46

Ibid.

Page 62: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

58

umrah Indonesia, dapat dengan mudah terinfeksi penyakit ini. Untuk

mencegah infeksi tersebut, maka vaksin meningitis harus diberikan.47

Pencegahan meningitis paling efektif adalah dengan melakukan

vaksinasi meningitis. Vaksinasi meningitis merupakan cara paling efektif dan

aman yang dapat memberikan perlindungan selama tiga tahun terhadap

serangan penyakit meningitis. Vaksin meningitis diwajibkan bagi jemaah

haji. Tanpa vaksinasi meningitis, dikhawatirkan para jemaah haji tertular

meningitis ketika menunaikan ibadah haji, akan membawa pulang penyakit

meningitis dan menimbulkan wabah meningitis di Indonesia.

Dalam catatan sejarah wabah atau epidemis yang hebat pernah terjadi

di Genava (Kota kantor pusat WHO berada). Namun, kejadian wabah ini

terjadi pada tahun 1805. Tidak saja di Genava, pada waktu yang hampir

bersamaan juga terjadi wabah di Medfield Massachussets, Amerika Serikat.

Kini penyakit ini masih menghantui negara dan bangsa-bangsa di subsahara

Afrika, terjadi wabah meningitis. Diperkirakan 10 persen dari manusia

khususnya dari Afrika subsahara adalah carrier atau pembawa penyakit.48

Pada tahun 2000, di Makkah terdapat wabah penyakit meningitis yang

menyebabkan 64 orang meninggal dunia. Oleh karena itu, pemerintah Arab

Saudi mewajibkan vaksinasi meningitis kepada semua calon jemaah haji dan

47

Nabila Elch irri, "Isu Kontemporer Mengenai Vaksin Meningitis," Analytica Islmaica, 2

(2015), 381. 48

Umar, Imunisasi Mengapa, 71.

Page 63: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

59

jemaah umrah untuk mengurangi jumlah kejadian penyakit meningitis

tersebut.49

Di Indonesia pada tahun 1987 dan 2000 terjadi Kejadian Luar Biasa

(KLB) meningitis meningokokus yang menimpa para jemaah haji di Arab

Saudi. Pada tahun 1987 terdapat 99 kasus meningitis meningokokus yang

menimpa jemaah haji Indonesia dan 40 diantaranya meninggal.50

Sedangkan pada tahun 2000, sebanyak 14 orang jemaah haji Indonesia

tertular penyakit ini. Sebanyak 6 orang dari 14 penderita meningitis tersebut

meninggal di Arab Saudi dengan penyebab kematian meningitis

meningokokus serogrup W – 135. Angka tersebut bertambah pada tahun 2001

menjadi 18 penderita dan enam di antaranya meninggal di Arab Saudi. 51

Berdasarkan kejadian-kejadian tersebut, pada tahun 2002 Kementerian

Kerajaan Arab Saudi mengharuskan negara-negara yang mengirimkan jemaah

haji untuk memberikan vaksinasi meningitis meningokokus dan

menjadikannya syarat pokok dalam pemberian visa haji dan umrah.

Kebijakan ini diperbaharui dengan Nota Diplomatik Kedubes Kerajaan Saudi

Arabia di Jakarta No. 211/ 94/71/577 tanggal 1 Juni 2006 yang ditujukan

kepada Departemen Luar Negeri tanggal 7 Juni 2006. Isinya memastikan

suntik meningitis (vaksinasi meningitis meningokokus ACYW 135) bagi

49

"Fatwa MUI Soal Faksin Meningitis," dalam http://www.bbc.co.uk/ , (diakses pada

tanggal 10 April 2018, jam 10.00). 50

Vinka Kumala, "Naik Haji atau Melancong ke Arab Saudi? Vaksin Dulu, Yuk!," dalam

https://www.tanyadok.com/artikel-kesehatan/ , (diakses pada tanggal 5 April 2018, Jam 10.00). 51

Tamam Elva, " Vaksinasi Meningitis Untuk Calon Jamaah Haji Dalam Pandangan

Hukum Islam," dalam https://www.kompasiana.com/ , (d iakses pada tanggal 5 April 2018, jam

15.00).

Page 64: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

60

semua jemaah haji, umrah, dan bahkan TKW/TKI yang akan masuk ke Arab

Saudi.52

Selain itu di Indonesia kewajiban melakukan vaksin meningitis juga

diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Ibadah Haji pasal 3 yang menyatakan penyelenggaraan

ibadah haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan

perlindungan yang sebaik baiknya bagi jemaah haji sehingga jemaah haji

dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam.53

Perlindungan yang dimaksud dalam pasal tersebut termasuk dalam

perlindungan kesehatan jiwa jemaah haji dan umrah yang salah satunya

dengan mewajibkan jemaah haji dan umrah melakukan vaksin meningitis

sebelum berangkat ke Arab Saudi.

Pemberian vaksin meningitis dimaksud agar penyakit meningitis tidak

menyebar di Arab Saudi dan tidak menyebar ke negara-negara lain di luar

negara-negara Afrika. Setiap anggota calon jemaah haji dan umrah yang

sudah divaksinasi akan diberi sertifikat vaksinasi (Certificate of vaccination)

di Indonesia yang nantinya akan diperiksa di bandara kedatangan Arab Saudi.

Kebijakan pemerintah untuk memvaksinasi seluruh calon jemaah yang akan

bertemu dengan berbagai bangsa di Arab Saudi merupakan tindakan

52

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, "Seluruh Jemaah Haji Dan Petugas Akan

Divaksinasi Meningitis," dalam http://www.depkes.go.id/article/print/ , (diakses pada tanggal 23

Februari 2018, jam 15.30). 53

Undang Undang Republik Indonesia Nomor13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan

Ibadah Haji.

Page 65: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

61

pencegahan awal. Pemberian vaksin juga diberikan pada anggota keluarga

dari pasien yang positif terkena meningitis.54

Namun, kebijakan keharusan melakukan vaksinasi meningitis tidak

semata-mata disetujui dikalangan jemaah haji dan umrah. Terdapat jemaah

haji yang setuju dengan kebijakan tersebut, tetapi ada juga jemaah haji dan

umrah yang menolak untuk diberikan vaksin meningitis. Bagi jemaah yang

setuju mereka beranggapan pemberian vaksin tersebut sebagai pencegahan

agar tidak terkena penyakit meningitis ketika berada di Arab Saudi.

Sedangkan bagi jemaah yang menolak mereka beranggapan bahwa tubuh

mereka sudah kuat dan sehat tanpa perlu untuk melakukan vaksinasi

meningitis, ada juga yang menolak karena takut untuk disuntik. 55 Selain itu

ada juga yang menolak dengan alasan ribet dan mereka tidak mempunyai

waktu untuk melakukan itu.56

Alasan lainnya karena mereka baru saja mendapatkan suntikan yang

serupa pada saat melakukan umrah tetapi tidak dapat memperlihatkan

buktinya.57 Pada tahun 2014 terdapat calon jemaah haji kelompok terbang

pertama DKI Jakarta belum melakukan vaksin meningitis ia menolak untuk

melakukan vaksinasi karena beranggapan vaksin tersebut mengandung lemak

54

Muhammad, Tips Sehat Haji, 76-77. 55

Laporan Wartawan Tribun Medan, " Dua Jemaah Menghindar Divaksin Meningitis,"

dalam http://www.tribunnews.com/ , (diakses pada tanggal 21 Januari 2018, jam 11.00). 56

Redaksi, "Belasan Calhaj Solo Belum Meningitis," dalam https://haji.kemenag.go.id/,

(diakses pada tanggal 3 April 2018, jam 14.40). 57

Ramadhan, Bilal. "Calhaj Sempat Tolak Vaksin Meningit is." dalam

http://www.republika.co.id/. (Diakses pada tanggal 20 Januari 2018, jam 14.00).

Page 66: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

62

babi karena ia tidak mau tubuhnya diberi zat yang tidak halal. 58 Seperti

halnya calon jemaah asal Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar

menolak diberi vaksin meningitis dan sudah membuat surat pernyataan tidak

mau melakukan vaksin meningitis karena soal kepercayaan.59

58

Informasi Haji, "Jemaah Harap Bersedia Divaksin," dalam https://insanitravel.com/ ,

(diakses pada tanggal 3 April 2018, jam 15.20). 59

Damanhuri Zuhri, “Calhaj Menolak Divaksin Meningitis”, dalam

http://www.republika.co.id/ , (d iakses pada tanggal 3 April 2018, jam 15.00).

Page 67: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

63

BAB IV

TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN

MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMRAH

A. Tinjauan Mas}lah}ah terhadap Tujuan Penggunaan Vaksin Meningitis pada

Jemaah Haji dan Umrah

Umat Islam sepakat bahwa tujuan ditetapkan hukum Islam tidak lain

adalah unuk merealisasikan kemaslahatan manusia. Sehingga ma}slah}ah sama

halnya dengan membekukan shari>'ah. Ini berdasarkan firman Allah SWT dalam

surat al-Anbiya> ayat 107, sebagai berikut:

Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Q.S al-Anbiya> ayat 107). 1

Kemaslahatan adalah segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan,

berguna dan berfaedah bagi kehidupan manusia. Asas kemaslahatan hidup

mengandung pengertian bahwa hubungan antara manusia dapat dilakukan

asalkan hubungan itu mendatangkan kebaikan, berguna serta berfaedah bagi

kehidupan manusia serta tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip shari>'ah.

Adapun bahwa kemaslahatan sebagai tujuan hukum Islam berkaitan

dengan menjaga kelima aspek terpenting dalam kehidupan manusia, hal ini

sebagaimana yang telah disepakati oleh para 'ulama bahwa kelima aspek itu

1 Al-Qur'an 21: 107.

Page 68: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

64

adalah memelihara agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. kelima pokok tersebut

sangat urgen demi tegaknya shari>'ah. dan tidak ada yang lebih diprioritaskan

ketika terjadi benturan di antaranya. Imam al Ghaza>li mengatakan bahwa segala

tindakan yang mengandung pemeliharaan terhadap kelima unsur pokok

kehidupan manusia tersebut merupakan maslahat dan segala yang dapat

menghancurkan kelima unsur pokok itu adalah bahaya dan kerusakan.

Kemaslahatan jika dilihat dari segi prioritasnya, para „ulama us}u>l fiqh

mengategorikannya menjadi tiga tingkatan, yaitu mas}lah}ah d}aru>ri>yah, mas}lah}ah

h}a>jjiyah, mas}lah}ah tah}si>niyah.

Ma}slah}ah d}aru>ri>yah yaitu mas}lah}ah yang berkaitan dengan penegakan

atau kepentingan agama dan dunia, dimana tanpa kedatangannya akan

menimbulkan cacat dan cela. Ini merupakan dasar utama bagi beberapa mas}lah}ah

lain. Pengabaian terhadap mas}lah}ah d}aru>riyah dapat berakibat pada terganggunya

kehidupan dunia, hilangnya kenikmatan dan turunnya azab di akhirat. 2 Ma}slah}ah

h}a>jjiyah merupakan kemaslahatan yang tingkat kebutuhan manusia kepadanya

tidak pada tingkatan d}aru>riyah. Bentuk kemaslahatannya tidak secara langsung

bagi pemenuhan kebutuhan pokok yang lima, tetapi secara tidak langsung

menuju ke arah sana seperti dalam hal yang memberi kemudahan bagi

pemenuhan kebutuhan hidup manusia.3 Sedangkan ma}slah}ah tah}si>niyah

kemaslahatan yang sifatnya pelengkap berupa keleluasaan yang dapat

2 Ma'sum Zein, Ilmu Ushul Fiqh, 199.

3 Amir, Ushul Fiqh Jilid 2, 322.

Page 69: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

65

melengkapi kemaslahatan sebelumnya. Atau yang mas}lah}ah kebutuhan hidup

manusia kepadanya tidak sampai pada tingkatan d}aru>riyah, juga tidak samapai

pada tingkatan h}a>jjiyah, namun kebutuhan tersebut perlu dipenuhi dalam rangka

memberi kesempurnaan dan keindahan bagi kehidupan manusia. 4.

Sesuai dengan tingkatannya, maka yang paling utama adalah tingkatan

ma}slah}ah d}aru>ri>yah, kemudian h}a>jjiyah dan yang terakhir adalah ma}slah}ah

tah}si>niyah. Apabila dengan ma}slah}ah tah}si>niyah belum dapat tercapai maka

harus dicapai dengan ma}slah}ah h}a>jjiyah atau ma}slah}ah d}aru>ri>yah. Tetapi, apabila

dengan ma}slah}ah tah}si>niyah dan h}a>jjiyah juga tidak bisa dicapai maka harus

dicapai dengan ma}slah}ah d}aru>ri>yah. Tingkatan-tingkatan kepentingan tersebut

berlaku untuk melindungi tujuan hukum Islam yang lima tanpa terkecuali. 5

Umat Muslim yang akan melakukan ibadah haji harus melakukan

vaksinasi meningitis. Vaksinasi tersebut dilakukan minimal sebulan sebelum

pemberangkatan. Ini dilakuakan sebagai upaya untuk menanggulangi

terjangkitnya virus Neisseria Meningitidis atau virus meningitis yang dapat

menyebabkan infeksi selaput otak.

Meningitis merupakan penyakit infeksi radang selaput otak. Dari

beberapa selaput/membran otak, ada yang disebut meninges yaitu salah satu

selaput / membran yang melapsi otak. Penyebabnya biasanya karena bakteri,

virus atau jamur. Organisme ini bisa sampai ke dalam cairan otak dan menyerang

4 Totok, Kamus Ilmu, 207.

5Abu Zahrah, Ushul Fiqih, 586.

Page 70: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

66

bagian selaput meningitis. Dari semua organisme dan penyebabnya, bakteri

adalah penyebab meningitis yang paling parah manifestasinya. Sedangkan

penyebab oleh jamur sangat jarang ditemukan dan umumnya terjadi pada mereka

yang mengalami penurunan daya tahan tubuh seperti pada penyakit HIV / AIDS.6

Meningitis merupakan penyakit menular yang menjadi perhatian paling

utama, sebagaimana dalam buku panduan kesehatan haji dan umrah yang

dikeluarkan oleh DEPKES RI, ada lima penyakit menular yang paling

diperhatikan selama ibadah haji baik ditinjau dari keparahan dan sering terjadi

yaitu meningitis, ISPA dan influenza, polio, diare dan infeksi melalui cairan

tubuh (darah).7

Meningitis memang menjadi perhatian karena penyakit ini cukup cepat

menyebar dan menular kemudian jika sudah terkena, penyakit ini sangat cepat

menjadi parah. Dalam hitungan beberapa hari mereka yang terkena infeksi ini

bisa menjadi kritis bahkan meninggal dunia. Apalagi kondisi jemaah haji yang

umumnya fisik mereka telah terpakai banyak dengan rangkaian aktifitas ibadah

haji.8

Vaksin meningitis sebaiknya diberikan antara 10-14 hari sebelum

berangkat. Rentang waktu ini adalah yang paling efektif karena antibodi sudah

sedang terbentuk dengan maksimal. Antibodi ini bisa melawan dan

meminimalkan efek dari bakteri jika tubuh terinfeksi. Sehingga potensi tertular

6 Raehanul, Vaksinasi Mubah, 99-100.

7 Ibid.

8 Ibid, 101.

Page 71: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

67

bisa berkurang dan bagi mereka yang membawa penyakit meningitis bisa

ditekan. Perlu diketahu juga bahwa tidak hanya jemaah haji dan umrah yang

menggunakan vaksin meningitis, akan tetapi para para tenaga kerja yang bekerja

di tanah Arab Saudi juga menggunakan vaksin ini.9

Pemberian vaksin meningitis kepada jemaah yang akan melakukan

perjalanan haji dan umrah merupakan suatu keharusan yang ditetapkan oleh

pemerintah Indonesia maupun pemerintah negara lain. Namun, kebijakan

keharusan melakukan vaksinasi meningitis tidak serta merta disetujui di kalangan

jemaah haji dan umrah. Terdapat jemaah haji yang setuju dengan kebijakan

tersebut, tetapi ada juga jemaah haji dan umrah yang menolak untuk diberikan

vaksin meningitis. Bagi jemaah yang setuju mereka beranggapan pemberian

vaksin tersebut sebagai pencegahan agar tidak terkena penyakit meningitis ketika

berada di Arab Saudi. Sedangkan bagi jemaah yang menolak mereka

beranggapan bahwa tubuh mereka sudah kuat dan sehat tanpa perlu untuk

melakukan vaksinasi meningitis, ada juga yang menolak karena takut untuk

disuntik, selain itu ada juga yang menolak dengan alasan ribet dan mereka tidak

mempunyai waktu untuk melakukan itu. Alasan lainnya karena mereka baru saja

mendapatkan suntikan yang serupa pada saat melakukan umrah tetapi tidak dapat

memperlihatkan buktinya.

Vaksinasi meningitis sengaja diberikan dengan tujuan sebagai

pencegahan dan untuk melindungi para calon haji agar tidak tertular penyakit

9Ibid, 102.

Page 72: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

68

meningitis sewaktu berkunjung ke Arab Saudi, karena saat musim haji dan

umrah Arab Saudi merupakan tempat berkumpulnya umat Muslim dari seluruh

dunia. Berkumpulnya manusia dalam jumlah sangat besar tersebut meningkatkan

risiko penularan penyakit, termasuk penyakit meningitis.10

Selain itu, pemerintah juga mengharuskan vaksinasi meningitis bagi

jemaah haji, umrah dan semua orang yang akan berkunjung ke Timur Tengah

sebagai syarat administratif untuk memperoleh visa. 11 Kementerian Kesehatan

Kerajaan Arab Saudi, sejak tahun 2002 telah mewajibkan negara-negara yang

mengirimkan jemaah haji dan umrah untuk memberikan vaksinasi meningokokus

sebagai syarat pokok pemberian visa haji dan umroh, dalam upaya mencegah

penularan meningitis meningokokus. Sehingga untuk memenuhi persyaratan

Internasional sesuai permintaan pemerintah Arab Saudi pemerintah Indonesia

juga mewajibkan kepada semua jemaah haji dan umrah untuk melakukan

vaksinasi meningitis terlebih dahulu.

Perkara yang menjadi penyempurna dari perkara wajib, hukumnya juga

wajib.12

Berdasarkan kaidah di atas, dapat diambil pemahaman bahwa perkara

yang menjadi penyempurna dari perkara yang wajib hukumnya juga ikut wajib,

10

Titik (Dinas Kesehatan), Wawancara,12 Maret 2018. 11

Ibid, 87. 12

Siroj Munir, " Penjelasan Qoidah Fiqih "Ma La Yatimmul Wajib Illa Bihi Fahuwa Wajib,"

dalam http://www.fikihkontemporer.com/2013/05/penjelasan-qoidah-fiqih -ma-la-yatimmul.html ,

(diakses pada tanggal 15 Maret 2018, jam 19.00).

Page 73: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

69

maka perkara yang asalnya tidak wajib menjadi dihukumi wajib pula karena

menjadi penyempurna perkara yang wajib. Salah satu syarat untuk mendapatkan

visa baik haji maupun umrah yaitu dengan melakukan vaksinasi meningitis agar

bisa menunjukkan bukti kartu kuning atau International Certificate of

Vaccination. Maka, melakukan vaksinasi meningitis dihukumi wajib dan harus

dilakukan oleh seluruh jemaah.13

Pemberian vaksin meningitis juga bertujuan untuk meningkatkan

kesehatan jema‟ah haji sebelum keberangkatan, menjaga agar jema‟ah haji dalam

kondisi sehat selama menunaikan ibadah, sampai tiba kembali di tanah air dan

mencegah terjadinya transmisi penyakit menular. Ditakutkan dengan tertularnya

penyakit tersebut dapat membawa penyakit tersebut ke Indonesia maka dari itu

pemeritah mewajibkan bagi calon jemaah haji atau umrah untuk melakukan

vaksinasi meningitis 10 hari sebelum pemberangkatan, karena jika kurang dari

masa tersebut dikhawatirkan sistem antibodi yang diberikan melalui suntik

tersebut tidak tebentuk secara sempurna.14

Dalam al Qur'a>n maupun h}adi>th tidak ada yang menjelaskan penggunaan

vaksin meningitis bagi jemaah haji. Akan tetapi dalam al Qur'a>n terdapat

larangan untuk menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan, sebagaimana dalam ayat

berikut ini:

13

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2016 Tentang

Pemberian Sert ifikat Vaksinasi Internasional 14

Muhammad Asri, Tips Sehat Haji, 87.

Page 74: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

70

. Artinya: Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan

janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat

baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

(Q.S Al- Baqa>rah (2) ayat 195)16.

Selain itu di dalam ayat lain juga terdapat larangan untuk tidak menyakiti

diri sendiri, sebagaimana dalam surat al Nisa>' ayat 29 berikut ini :

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan

janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha

Penyayang kepadamu. (Q.S al Nisa>' (4) ayat 29)18.

Berdasarkan ayat tersebut, Islam melarang berbagai tindakan yang

membahayakan fisik/badan atas nama pendekatan keagamaan sekalipun

sebagaimana tersebut dalam firman Allah SWT di atas. Maka dari itu orang yang

sakit sudah selayaknya untuk berobat, menjaga kesehatan juga merupakan bagian

dari ayat di atas.

Mengingat pentingnya kesehatan sebagaimana diungkapkan dalam ayat

di atas, maka menjaga kesehatan merupakan perintah wajib bagi setiap muslim.

15

Al-Qur'an 2: 195 16

Departemen Agama RI, Robbani Al-Qur'an Per Kata Tajwid Warna (Jakarta Timur: PT

Surya Primsa Sinergi, 2012), 31. 17

Al-Qur'an 4: 29 18

Departemen Agama RI, Al-Qur'an Per Kata, 84.

Page 75: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

71

Karena dalam kaidah hukum Islam perintah terhadap sesuatu juga berarti

perintah untuk melaksanakan perantaranya.19 Artinya jika membangun

badan/fisik yang sehat merupakan perintah wajib, maka melakukan perbuatan

untuk menjaga kesehatan hukumnya wajib pula. Menjaga badan dari hal yang

membahayakan termasuk salah satu cara untuk menjaga kesehatan jiwa.

Melakukan vaksin meningitis tersebut termasuk dalam kategori menjaga

kesehatan jiwa dan menjaga keselamatan agama (Din). Apabila jemaah haji dan

umrah dapat menjaga kesehatan jiwa maka mereka dapat beribadah dengan

lancar. Selain itu jemaah haji dan umrah dapat menunaikan ibadahnya sesuai

dengan ketentuan ajaran agama Islam. Sehingga kewajiban beribadah dapat

terpenuhi yang dalam hal ini untuk melakukan ibadah haji dan umrah. Oleh

karenanya, pemberian vaksin meningitis selain menjaga kesehatan jiwa sekaligus

sebagai upaya untuk menjaga kewajiban dalam hal keselamatan agama.

Seseorang yang akan melakukan ibadah haji maupun umrah jika tidak

melakukan vaksinasi meningitis, maka secara tidak langsung orang tersebut

mendekati bahaya atau kerusakan pada dirinya. Selain itu juga mengakibatkan

tidak lancarnya dalam melakukan ibadah haji dan umrah. Berarti dalam hal ini di

dalam pemberian vaksin meningitis terdapat upaya untuk melakukan penjagaan

terhadap agama dan jiwa. Oleh karena itu, dalam hal ini pemberian vaksin

meningitis termasuk dalam kategori ma}slah}ah d}aru>ri>yah, sebab Islam juga sangat

19

Al Ahkam Al Asy Syari'ah, "Kaidah-kaidah Ushul Fiqih," dalam

https://massalaam.wordpress.com/ , (d iakses pada tanggal 18 Maret 2018, jam 14.00).

Page 76: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

72

mendorong umatnya untuk selalu menjaga kesehatan yang salah satunya dapat

dilakukan dengan upaya preventif, yang dalam ibadah haji dan umrah salah

satunya dengan melakukan vaksin meningitis kepada jemaah haji dan umrah

yang akan melakukan perjalanan ke daerah endemik meningitis.

B. Tinjauan Mas}lah}ah terhadap Kandungan Vaksin Meningitis yang

digunakan pada Jemaah Haji dan Umrah

Kemaslahatan adalah segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan,

berguna dan berfaedah bagi kehidupan manusia. Asas kemaslahatan hidup

mengandung pengertian bahwa hubungan antara manusia dapat dilakukan

asalkan hubungan itu mendatangkan kebaikan, berguna serta berfaedah bagi

kehidupan manusia serta tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

Setiap ketentuan yang telah digariskan oleh Allah SWT tidak lain

bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan bagi manusia. Begitu pula, dalam

menciptakan suatu kemaslahatan pada dasarnya harus mengutamakan

kemaslahatan umum, dan tidak semata-mata untuk memberikan keuntungan

kepada salah satu pihak. Di dalam pembahasan sebelumnya, mas}lah}ah jika

dilihat dari eksistensinya dibagi menjadi tiga, yakni:

Mas}lah}ah al-mu'tabarah adalah mas}lah}ah yang diperhitungkan oleh Sya>ri'

yang memerhatikan mas}lah}ah tersebut. Maksudnya, ada petunjuk dari Sya>ri' ,

Page 77: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

73

baik langsung maupun tidak langsung, yang memberikan penunjuk adanya

mas}lah}ah yang menjadi alasan dalam menetapkan hukum.20

Mas}lah}ah al-Mulghah adalah mas}lah}ah yang dianggap baik oleh akal,

tetapi tidak diperhatikan oleh syara' dan ada petunjuk syara' yang menolaknya.

Hal ini berarti akal menganggapnya baik dan telah sejalan dengan tujuan syara'

namun ternyata syara' menetapkan hukum yang berbeda dengan apa yang

dituntut oleh mas}lah}ah itu.21

Mas}lah}ah mursalah adalah apa yang dipandang baik oleh akal, sejalan

dengan tujuan syara' dalam menetapkan hukum, tetapi tidak ada petunjuk syara'

yang memperhitungkannya dan tidak ada petunjuk syara' yang menolaknya.22

Mas}lah}ah mursalah yang dimaksudkan oleh ahli ushul fiqih adalah bahwa

terdapat satu makna yang dirasa ketentuan itu cocok dengan akal sedang dalil

yang disepakati tentang hal tersebut tidak terdapat.23

Ketiga penggolongan di atas dimaksudkan sebagai bagian dari jawaban

ketika persoalan sudah sampai kepada soal keabasahan soal keabsahan aturan

hukum. Jika dalam Islam hukum selalu dikatakan sebagai hukum Allah, maka

untuk permasalahan keabsahan hukum masih ada pertanyaan lanjutan yaitu, "Apa

kriteria untuk memutuskan bahwa hukum atau aturan baru telah dibuat sesuai

dengan prinsip-prinsip Islam". Oleh karena itu, pemikir hukum dituntut untuk

20

Amir Syarifuddin, Ushul Fiqih Jilid 2 Cetakan Kelima (Jakarta: Kencana, 2008), 351. 21

Amir, Ushul Fiqh, 353. 22

Abdul Manan, Reformasi Hukum Islam Di Indonesia (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,

2006), 265. 23

Basiq Djalil, Ilmu Ushul Fiqih (Jakarta: Kencana, 2010), 160.

Page 78: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

74

memberi argumentasi yang benar sebagai bentuk pertanggungjawaban atau

pendapatnya.24

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam BAB III, bahwa umat Islam

yang akan melakukan ibadah haji dan umrah harus melakukan vaksinasi

meningitis. Vaksinasi tersebut dilakukan minimal sebulan sebelum

pemberangkatan. Ini dilakuakan sebagai upaya untuk menanggulangi

terjangkitnya virus Neisseria Meningitidis penyakit radang selaput otak dan

selaput sumsum tulang yang terjadi secara akut dan cepat menular. 25

Yang menjadi permasalahan pada analisis yang kedua ini pernyataan dari

Tim Glaxo Smith Kline Beecham Pharmaceutical Belgia Produsen Mencevax

ACW135Y di kantor Departemen Kesehatan pada tanggal 22 Mei 2009 bahwa

bahan aktif Vaksin Meningitis Mencevax ACW135Y berasal dari koloni bakteri

yang dibiakkan atau ditumbuhkan pada bahan media yang mengandung enzim

dan lemak babi.26 Terkait dengan kandungan yang ada dalam vaksin meningitis

yang digunakan oleh para jemaah haji dan umrah, terdapat unsur babi sebagai

katalisator, diantaranya diambil dari pankreas babi. Di mana hewan yang

bernama babi itu sudah dihukumi haram oleh Allah SWT, yang berdampak pada

pro kontra para calon jemaah haji dan umrah untuk melakukan vaksin meningitis

pada saat akan berangkat ibadah haji dan umrah.

24

Abdul, Hukum Manusia sebagai , 305. 25

Atikah, Imunisasi 68. 26

Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Penggunaan Vaksin

Meningitis Bagi Jemaah Haji Dan Umrah

Page 79: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

75

Vaksin meningitis yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit

meningitis pada saat itu adalah vaksin meningitis yang mengandung unsur babi.

Oleh karena itu, diterbitkanlah Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 5 Tahun

2009 Tentang Penggunaan Vaksin Meningitis Bagi Jemaah Haji Dan Umrah.

Dalam fatwa tersebut menjelaskan bahwa vaksin meningitis Mencevax

ACW135Y yang diproduksi oleh Glaxo Smith Kline Beecham Pharmaceutical

Belgia yang dalam proses pembuatannya mempergunakan bahan dari babi atau

yang dalam proses pembuatannya telah terjadi persinggungan atau persentuhan

dengan bahan babi adalah haram.

Kebolehan menggunakan vaksin meningitis berbahan haram pada saat itu

karena kondisi mendesak sehingga dapat dijadikan alasan mengenai bolehnya

melakukan beberapa perbuatan yang dilarang. Sehingga, penggunaan vaksin

meningitis yang mengandung unsur babi sebagai katalisator diperbolehkan

karena keadaan memaksa dan belum ada vaksin meningitis lain yang dapat

menggantikan vaksin meningitis yang mengandung unsur babi pada saat itu.

Vaksin ini digunakan di Indonesia sejak diwajibkannya penggunaan vaksin

meningitis oleh Kementerian Kerajaan Arab Saudi pada tahun 2002 sampai tahun

2009.

Setelah itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) melakukan pembaharuan

terkait penggunaan vaksin meningitis pada jamaah haji dan umrah melalui Fatwa

Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 6 Tahun 2010 tentang Penggunaan Vaksin

Meningitis Pada Jamaah Haji dan Umrah. Dalam fatwa tersebut dijelaskan,

Page 80: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

76

bahwa Vaksin Mencevax™ ACW135Y yang diproduksi oleh Glaxo Smith Kline

Beecham Pharmaceutical Belgia hukumnya haram, karena dalam proses

produksi vaksin di perusahaan ini perrnah bersentuhan dengan bahan yang

tercemar babi. Sedangkan Vaksin Menveo Meningococcal yang diproduksi oleh

Novartis Vaccine and Diagnostics S.r.i. Italia dan Vaksin Meningococcal yang

diproduksi Zheijiang Tianyuan Bio Pharmaceutical Co.Ltd China hukumnya

halal. Dan vaksin yang boleh digunakan hanyalah vaksin yang halal.

Dalam Fatwa MUI dijelaskan proses produksinya tidak bersentuhan

dengan babi atau bahan yang tercemar babi tapi bersentuhan dengan bahan najis

selain babi dapat disucikan kembali. Akan tetapi pro kontra vaksin meningitis

mengandung bahan yang haram tidak sampai di sini saja. Misalnya pada tahun

2014 terdapat calon jemaah haji kelompok terbang pertama DKI Jakarta belum

melakukan vaksin meningitis ia menolak untuk melakukan vaksinasi karena

beranggapan vaksin tersebut mengandung lemak babi karena ia tidak mau

tubuhnya diberi zat yang tidak halal.27 Seperti halnya calon jemaah asal

Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar menolak diberi vaksin

meningitis dan sudah membuat surat pernyataan tidak mau melakukan vaksin

meningitis karena soal kepercayaan.28

27

Informasi Haji, "Jemaah Harap Bersedia Divaksin," dalam https://insanitravel.com/ ,

(diakses pada tanggal 3 April 2018, jam 15.20). 28

Damanhuri Zuhri, “Calhaj Menolak Divaksin Meningitis”, dalam

http://www.republika.co.id/ , (d iakses pada tanggal 3 April 2018, jam 15.00).

Page 81: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

77

Guru besar Kimia Medical Organik dari Universitas Gajah Mada Prof.

Dr. Umar Anggara Jenis menjelaskan, bahwa proses pembibitan vaksin semua

dikerjakan oleh pabrik master seed alias pembuat nenek moyang kuman dari

Belanda. Baik Glaxo Smith Kline Beecham Pharmaceutical Belgia atau

produsen vaksin lain ternyata sama-sama membeli dari pabrik tersebut.

Semuanya haram karena nenek moyang vaksin ini bersinggungan dengan unsur

babi.

Namun, dalam penggunannya vaksin meningitis telah diwajibkan

Kementerian Kerajaan Arab Saudi sejak tahun 2002 dengan mensyaratkan

negara-negara yang mengirimkan jemaah haji dan umrah untuk memberikan

vaksinasi meningitis meningokokus dan menjadikannya syarat pokok dalam

pemberian visa haji dan umrah. Sehingga semua orang akan dikasih kartu kuning

atau International Certificate of Vaccination sebagai bukti bila sudah

divaksinasi. dalam hal ini berarti penggunaan vaksin meningitis yang didalamnya

terdapat kandungan babi menjadi wajib karena keadaan darurat. Di dalam

kaidah-kaidah juga telah dijelaskan:

Artinya: Kondisi darurat dapat membolehkan sesuatu yang dilarang. 29

Kaidah ini didasarkan pada kandungan ayat berikut :

29

Moh. Kurdi Fadal, Kaidah-kaidah Fikih (Jakarta: CV Artha Rivera, 2008), 66.

Page 82: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

78

Artinya: …Padahal Sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa

yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa (Q.S. al-An'a>m (6):

119)30

Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaKu, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau

makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi - karena Sesungguhnya semua itu kotor - atau binatang yang disembelih atas nama selain

Allah. Barangsiapa yang dalam Keadaan terpaksa, sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"

32. (Q.S. al-An'a>m (6): 145)

Berdasarkan kaidah fiqhiyah dan ayat tersebut bahwa Islam menjelaskan

secara terperinci mengenai sesuatu yang dilarang atau diharamkan. Larangan-

larangan tersebut tidak boleh dilakukan kecuali alasan yang dibenarkan. Dalam

ayat tersebut dijelaskan di antara alasan yang dibenarkan adalah kondisi sangat

terpaksa (darurat). Pada tahun 2000, di Makkah terdapat wabah penyakit

meningitis yang menyebabkan 64 orang meninggal dunia. 33 Di Indonesia sendiri

tahun 2000, sebanyak 14 orang jamaah haji Indonesia tertular penyakit ini.

Sebanyak 6 orang dari 14 penderita meningitis tersebut meninggal di Arab Saudi

30

Departemen Agama RI, Al-Qur'an Per Kata,246. 31

Al-Qur'an 6:145. 32

Departemen Agama RI, Al-Qur'an Per Kata, 267. 33

"Fatwa MUI Soal Faksin Meningitis," dalam http://www.bbc.co.uk/ , (d iakses pada tanggal

10 April 2018, jam 10.00).

Page 83: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

79

dengan penyebab kematian meningitis meningokokus serogrup W – 135.34 Jadi,

menurut kaidah di atas kondisi mendesak dapat dijadikan alasan mengenai

bolehnya melakukan beberapa perbuatan yang dilarang.

Memang di dalam al qur’a>n maupun h}adi>th tidak terdapat ayat yang

secara eksplisit menyebutkan kebolehan menggunakan vaksin meningitis yang

mengandung unsur babi. Karena faktanya tidak bisa menghindari enzim babi

dalam proses pembuatan vaksin meningitis tersebut. Jika dilihat dari kandungan

dalam pembuatan vaksin meningitis tersebut termasuk dalam kategori mas}lah}ah

mursalah, yang dirasa ketentuan itu cocok dengan akal sedangkan tidak terdapat

dalil yang menunjukkan mendukung maupun dalil yang menolak tentang hal

tersebut. Tetapi kebolehan menggunakan vaksin meningitis yang mengandung

unsur babi tersebut didukung oleh kaidah-kaidah fiqh dengan alasan kondisi yang

memaksa. Jadi, fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) No

6 Tahun 2010 tentang Penggunaan Vaksin Meningitis Pada Jamaah Haji dan

Umrah di dalamnya terdapat unsur mas}lah}ah sebab lebih banyak bahaya yang

ditimbulkan apabila jemaah tidak melakukan vaksin meningitis. Pemberian

vaksin meningitis tersebut sebagai pencegahan agar tidak terkenan penyakit

meningitis atau radang selaput otak pada saat melakukan ibadah haji maupun

umrah di tanah suci yang menyebabkan kematian.

34

Tamam Elva, " Vaksinasi Meningit is Untuk Calon Jamaah Haji Dalam Pandangan Hukum

Islam," dalam https://www.kompasiana.com/ , (d iakses pada tanggal 5 April 2018, jam 15.00).

Page 84: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pemberian vaksin meningitis kepada jemaah yang akan melakukan

perjalanan haji dan umrah merupakan suatu keharusan yang ditetapkan

oleh pemerintah Indonesia maupun pemerintah negara lain. Kebijakan

keharusan melakukan vaksinasi meningitis tidak serta merta disetujui di

kalangan jemaah haji dan umrah. Terdapat jemaah haji yang setuju dengan

kebijakan tersebut dan juga terdapat jemaah haji yang menolak kebbijakan

tersebut. Jika ditinjau dari segi ma}slah}ah tujuan penggunaan vaksin

meningitis pada jemaah haji dan umrah termasuk dalam kategori ma}slah}ah

d}aru>ri>yah di mana melakukan vaksin meningitis tersebut termasuk dalam

kategori menjaga kesehatan jiwa dan keselamatan agama. Apabila jemaah

haji dan umrah dapat menjaga kesehatan jiwa maka mereka dapat

beribadah dengan lancar. Sehingga kewajiban beribadah dapat terpenuhi

yang dalam hal ini untuk melakukan ibadah haji dan umrah. Oleh

karenanya, pemberian vaksin meningitis selain menjaga kesehatan jiwa

sekaligus sebagai upaya untuk menjaga kewajiban dalam hal keselamatan

agama.

2. Vaksin meningitis yang digunakan oleh jemaah haji dan umrah adalah

Mencevax ACW135Y yang dirpoduksi oleh Glaxo Smith Kline Beecham

Pharmaceutical Belgium pernah bersentuhan dengan bahan yang tercemar

babi. Sehingga menyebabkan terjadinya pro kontra dalam penggunaan

Page 85: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

81

vaksin meningitis. Informasi kehalalan vaksin meningitis menjadi alasan

sebagian calon jemaah haji menolak pemberian vaksin. Padahal MUI telah

mengeluarkan fatwa terkait vaksin meningitis yang halal. Tetapi

sebenarnya induk vaksin meningitis yang dihalalkan oleh MUI tersebut

asalnya juga sama dari Belanda sama seperti induk vaksin yang

diharamkan oleh MUI. Jika dilihat dari kandungan dalam pembuatan

vaksin meningitis tersebut termasuk dalam kategori mas}lah}ah mursalah,

yang dirasa ketentuan itu cocok dengan akal sedangkan tidak terdapat dalil

yang menunjukkan mendukung maupun dalil yang menolak tentang hal

tersebut. Tetapi kebolehan menggunakan vaksin meningitis yang

mengandung unsur babi tersebut didukung oleh kaidah-kaidah fiqh dengan

alasan kondisi yang memaksa. Jadi, fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis

Ulama Indonesia (MUI) No 6 Tahun 2010 tentang Penggunaan Vaksin

Meningitis Pada Jamaah Haji dan Umrah di dalamnya terdapat unsur

mas}lah}ah sebab lebih banyak bahaya yang ditimbulkan apabila jemaah

tidak melakukan vaksin meningitis.

B. Saran

Pada kesempatan kali ini, penulis ingin memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi jemaah haji dan umrah

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selama melaksanakan

ibadah haji dan umrah di Arab Saudi alangkah lebih baiknya jika jemaah

melakukan vaksi meningitis. Karena hal tersebut juga untuk kebaikan para

Page 86: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

82

jemaah agar terhindar dari menakutkannya kuman Neisseria Meningitidis

yang menyebabkan terserangnya penyakit meningitis.

2. Bagi peneliti

Bagi peneliti selanjutnya, khususnya mahasiswa/i IAIN Ponorogo untuk

lebih meningkatkan penelitiannya di bidang sosial kesehatan yang masih

banyak diperdebatkan dikalangan para ahli maupun para ulama. Sehingga

menambah kajian Islam terhadap bidang tersebut.

Page 87: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mudhofir. Masail Fiqhiyyah Isu-isu Fikih Kontemporer. Yogyakarta: Teras, 2011.

Achamdi, Umar Fahmi. Imunisasi Mengapa Perlu?. Jakarta: Kompas, 2006.

Al-Banna, Jamal. Manifesto Fiqih Baru 3. t.tp.: Erlangga 1997.

Amin, Muhammad Asri. Tips Sehat Haji Dan Umrah. Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar, 2017.

Ardiyantari, Mutia Ika. "Transparasi Pelayanan Dalam Vaksinasi Meningitis Calon Jamaah Umrah (Studi Di KKP Kelas II Probolinggo Wilker

Pelabuhan TanjungWangi Kabupaten Banyuwangi)," Skripsi (Jember: Universitas Jember, 2014).

As Sidawi, Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar. Fiqih Kontemporer Berdasarkan Dalil dan Kaidah Ilmiyah. Gresik: Yayasan Al-Furqon Al-Islami, 2014.

Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. Falsafah Hukum Islam. Semarang:

PT Pustaka Rikzy Putra, 2001.

Asmawi. Perbandingan Ushu Fiqh. Jakarta: Amzah, 2013.

Awalludin, Nurul Slamet. "Analisis Fatwa MUI No 6 Tahun 2010 (Tentang Penghalalan Vaksin Meningitis bagi Calon Jama’ah Haji Indonesia)," Skripsi (Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia, 2010).

Bahraen, Raehanul. Vaksinasi Mubah Dan Bermanfaat. Yogyakarta: Pustaka

Muslim, 2016.

Damanuri, Aji. Metodologi Penelitian Muamalah. Ponorogo: STAIN Po Press, 2010.

Departemen Agama RI. Robbani Al-Qur'an Per Kata Tajwid Warna. Jakarta Timur: PT Surya Primsa Sinergi, 2012.

Djalil, Basiq. Ilmu Ushul Fiqih. Jakarta: Kencana, 2010.

Elchirri, Nabila. "Isu Kontemporer Mengenai Vaksin Meningitis," Analytica Islmaica, 2 (2015), 381.

Fadal, Moh. Kurdi. Kaidah-kaidah Fikih. Jakarta: CV Artha Rivera, 2008.

Fanani, Ahwan. Evolusi Ushul Fiqh: Konsep dan Pengembangan Metodologi

Hukum Islam. Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2013.

Page 88: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 5 tahun 2009 tentang Penggunaan

Vaksin Meningitis Bagi Jamaah Haji dan Umrah.

Fatwa MUI No. 6 tahun 2010 tentang Penggunaan Vaksin Meningitis Bagi Jamaah Haji dan Umroh Indonesia.

Hamidin, Aep Syaiful. Buku Lengkap Imunisasi Untuk Anak . Yogyakarta: Saufa, 2014.

Huda, Miftahul. Filsafat Hukum Islam. Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2006.

Ibnu Rusyd, Al-Faqih Abdul Wahid Muhammad bin Achmad bin Muhammad. Bidayatul Mujtahid analisa Fiqih Para Mujtahid. Jakarta : Pustaka

Amani, 2007.

Irianti, Koes. Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular.

Bandung:Alfabeta, 2014.

Jumntoro, Totok dan Samsul Munir Amin. Kamus Ilmu Ushul Fikih. Jakarta: Amzah, 2009.

Khalaf, Abdul Wahhab. Ilmu Ushul Fikih. Jakarta: Pustaka Amani, 2003.

Khusairi, Ahmas. Evolusi Ushul Fiqh Konsep dan Pengembangan Metodologi

Hukum Islam. Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu Group Yogyakarta, 2013.

Lisnawati, Lilis. Generasi Sehat Melalui Imunisasi. Jakarta Timur : CV Trans Info Media, 2011.

Manan, Abdul. Reformasi Hukum Islam Di Indonesia. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2006.

Markum, A.H. Imunisasi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1987.

Milatussaniah, Yahya. "Tinjauan Maslahah Terhadap Undang-Undang Nomor 11

Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak". (Skripsi, IAIN Ponorogo,2017).

Moleong, Lexy J. Metodologo Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013.

Mufid, Muhammad. Ushul Fiqh Ekonomi Dan Keuangan Kontemporer. Jakarta:

Prenada Media Group, 2016.

Mulyani, Nina Siti. Imunisasi Untuk Anak. Yogyakarta: Nuha medika, 2013.

Naim, Ngainun. Sejarah Pemikiran Hukum Islam. Yogyakarta: Teras, 2009.

Page 89: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

Pasha, Musthafa Kamal dkk. Fikih Islam Sesuai Dengan Putusan Majelis Tarjih.

Yogyakarta : Citra Karsa Mandiri, 2002.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Pemberian Sertifikat Vaksinasi Internasional

Praja, Juhaya S. Ilmu Ushul Fiqih. Bandung: Pustaka Setia, 2010.

Proverawati, Atikah, dkk. Imunisasi Dan Vaksinasi. Yogyakarta: Nuha Medika,

2010.

Pudiastuti, Ratna Dewi. Waspadai Penyakit Pada Anak . Jakarta: PT Indeks, 2011.

Rezeki, Sri. Panduan Imunisasi Anak. t.tp.:Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2011.

Rokamah, Ridho. Al-Qawaid Al-Fiqhiyyah. Ponorogo: STAIN PO Press, 2015.

Romli. Studi Perbandingan Ushul Fiqh. Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2014.

Rusyan, Tabrani. Disiplin Berhaji Menuju Haji Mabrur. Bandung: Yrama Widya, 2017.

Sahala, Aldo. 45 Penyakit Dan Ganguan Saraf Deteksi Dini & Atasi 45 Penyakit

Dan Gangguan Saraf. Yogyakarta: Andi Offset, 2014.

Saleh, Abdul Mun'im. Hukum Manusia sebagai Hukum Tuhan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009.

Sarosa, Samiaji. Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta: Indeks, 2012.

Siroj, Malthuf. Paradigma Ushul Fiqh. Yogyakarta: CV Pustaka Ilmu Grup

Yogyakarta, 2013.

Sri, Hantari (Bidan Puskesmas Jetis). Hasil WawancarA. 16 Juli 2018.

Supyan, Abdul. " Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Vaksinasi Meningitis Oleh Jamaah Umrah Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Semarang Tahun 2016." Skripsi (Semarang: Universitas Dian Nuswantoro, 2016).

Suratmaputra, Ahmad Munif. Filsafat Hukum Islam Al-Ghazali. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002.

Suwarjin. Ushul Fiqh. Yogyakarta: Penerbit Teras, 2012.

Syarifuddin, Amir. Ushul Fiqh Jilid 2 Cetakan Pertama. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999 .

---------. Ushul Fiqih Jilid 2 Cetakan Kelima. Jakarta: Kencana, 2008.

Page 90: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

---------. Garis-Garis Besar Ushul Fiqh. Jakarta: Prenada Media Grup, 2012.

Syukur, Asywadie. Pengantar Ilmu Fikih dan Ushul Fikih. Surabya: PT Bina Ilmu Offset, 1990.

Sukamti, Titik SKM (Kepala Seksi Surveilans & Imunisasi Dinas Kesehatan

Ponorogo), Hasil Wawancara,12 Maret 2018.

Ulfah, Isnatin. Fiqih Ibadah Menurut Al-Qur'an, Sunnah dan Tinjauan Berbagai Madzhab. Ponorogo : STAIN Po PRESS, 2009.

Ummam, Khairul. Ushul Fiqh 1. Bandung: CV Pustaka Setia, 1998.

Wahab, Samik. Sistem Imun, Imunisasi, Dan Penyakit Imun. Jakarta: Widya

Medika, 2002.

Widi, Restu Kartiko. AsasMetodologi Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Zahra, Muhammad Abu. Ushul Fiqih. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2016.

Zain, Muhammad Ma'sum. Ilmu Ushul Fiqh. Jombang: Darul Hikmah, 2008.

“Menveo (A, C, Y, W)” dalam http://isep.sunpter.com/infeksi/pengobatan-untuk-

infeksi/menveo-vaksin-meningitis-a-c-w-y/ , (diakses pada tanggal 16 Juli 2018, jam 09.30).

Admin Imunisasi. "Pentingnya Vaksin Meningitis Bagi Calon Jamaah Haji."

dalam http://infoimunisasi.com/vaksinasi/pentingnya-vaksin-meningitis-bagi-calon-jemaah-haji/ (diakses pada 27 Februari 2018, pada jam

13.00).

Al Asy Syari'ah, Al Ahkam. "Kaidah-kaidah Ushul Fiqih," dalam https://massalaam.wordpress.com/2011/08/13/kaidah-ushul- fiqih/.

(diakses pada tanggal 18 Maret 2018, jam 14.00).

Al-Jawi, M Shiddiq. "Hukum Vaksin Meningitis Untuk Jamaah Haji." dalam http://www.republika.co.id/berita/. (diakses pada tanggal 21 Januari

2018, jam 11.00).

Ana. "Vaksinasi Meningitis Manfaat dan Efek Samping." dalam

https://halosehat.com/penyakit/meningitis/vaksinasi-meningitis/ . (diakses pada tanggal 19 Maret 2018, jam 15.00).

Anna, Lusia Kus. ”Mengenal Unsur Babi Dalam Vaksin Meningitis." dalam

https://lifestyle.kompas.com/ . (Diakses pada tanggal 4 April 2018, jam 14.00).

Page 91: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

Chaves, Ameer Infinity. "Vaksin Meningitis Antara Halal dan Haram." dalam

https://www.scribd.com/doc/272831790/Vaksin-Meningitis/. (diakses pada tanggal 28 Februari 2018, jam 14.00).

Damanhuri Zuhri, “Calhaj Menolak Divaksin Meningitis”, dalam

http://www.republika.co.id/ , (diakses pada tanggal 3 April 2018, jam 15.00).

Departemen Kesehatan. "Selamatkan Jamaah Haji dan Umroh Dari Bahaya Meningitis Meningokokus," dalam www.depkes.go.id/ , (diakses pada tanggal 21 Januarai 2018, jam 13.00).

Elva, Tamam. " Vaksinasi Meningitis Untuk Calon Jamaah Haji Dalam Pandangan Hukum Islam," dalam https://www.kompasiana.com/.

(Diakses pada tanggal 5 April 2018, jam 15.00). Herwati, Diar. "Analisis Obat Halal Menggunakan Poly Chain Reaction Real

Time (PCR RT)." dalam https://www.unisba.ac.id/. (Diakses pada

tanggal 20 Januari 2018, jam 14.30).

Informasi Haji, "Jemaah Harap Bersedia Divaksin," dalam

https://insanitravel.com/ , (diakses pada tanggal 3 April 2018, jam 15.20).

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo. " Haji atau Umrah Wajib

Vaksin Meningitis," dalam https://jateng.kemenag.go.id/. (Diakses 19 Maret 2018, jam 19.00).

Kementerian Agama, " Menkes Resmikan Vaksin Meningitis Halal untuk Jamaah Haji," dalam https://kemenag.go.id/berita/. (Diakses pada tanggal 17 Maret 2018, jam 10.30).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. "Seluruh Jamaah Haji Dan Petugas Akan Divaksinasi Meningitis," dalam http://www.depkes.go.id/.

(Diakses pada tanggal 23 Februari 2018, jam 15.30).

Laporan Wartawan Tribun Medan. " Dua Jamaah Menghindar Divaksin Meningitis," dalam http://www.tribunnews.com/. (Diakses pada tanggal

21 Januari 2018, jam 11.00).

Munir, Siroj. " Penjelasan Qoidah Fiqih "Ma La Yatimmul Wajib Illa Bihi Fahuwa

Wajib." dalam http://www.fikihkontemporer.com/. (Diakses pada tanggal 15 Maret 2018, jam 19.00).

NU Online. "Vaksin Meningitis Bagi Jemaah Haji Mengandung Babi." dalam

http://www.nu.or.id/ . (Diakses pada tanggal 8 April 2018, jam 19.00).

Nurlaila, Anda. "Pentingnya Vaksin Meningitis Sebelum Ibadah Haji," dalam

http://www.pentingnyavaksin-meningitis-sebelum-ibadah-haji.htm/. (Diakases pada tanggal 21 Januari 2018, jam 15.00).

Page 92: TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN …etheses.iainponorogo.ac.id/3812/1/PERPUS.pdf · MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178

Piprim Basarah Yanuarso (Sekretaris Umum Pengurus Pusat IDAI), "Menyoroti

Kontroversi Seputar Imunisasi," dalam http://www.idai.or.id/artikel/klinik/ , (diakses pada tanggal 7 April 2018, jam 14.25).

Rachaman, Taufik. "Bio Farma Belum Bisa Penuhi Vaksin Meningitis Halal." dalam http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/. (Diakses pada

tanggal 5 April 2018, jam 13.00). Ramadhan, Bilal. "Calhaj Sempat Tolak Vaksin Meningitis." dalam

http://www.republika.co.id/. (Diakses pada tanggal 20 Januari 2018, jam

14.00).

Salbiah, Nurul Adriyana. "Ada Obat dan Vaksin Disebut Mengandung Babi? Ini

Penjelasan Medis." dalam https://www.jawapos.com/. (Diakses pada 4 April 2018, jam 11.00).