tinjauan pustaka meningitis grup 1

24
Pembimbing: Sandi Lesmana, dr., SpS Grup I: Rachmayanti Nur  Aviryandi W TINJAUAN PUSTAKA

Upload: aviryandi-wibawamukti

Post on 10-Oct-2015

94 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    1/24

    Pembimbing:

    Sandi Lesmana, dr., SpS

    Grup I:

    Rachmayanti Nur

    Aviryandi W

    TINJAUAN PUSTAKA

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    2/24

    Definisi

    Peradangan atau inflamasi pada

    selaput otak (meningens) termasuk

    dura, arachnoid, dan pia mater yang

    melapisi otak dan medulla spinalis yangdapat disebabkan oleh beberapa

    etiologi.

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    3/24

    Epidemiologi

    Di Amerika serikat, insiden tuberkulosis kurang dari 5% dariseluruh kasus meningitis bakterial pada anak.

    Meningitis tuberkulosis masih banyak ditemukan di

    Indonesia. Angka kematian berkisar antara 10-20%.

    Sebagian besar memberikan gejala sisa, hanya 18% pasien

    yang normal secara neurologis dan intelektual Insiden meningitis viral di Amerika serikat yang secara resmi

    dilaporkan berjumlah lebih dari 10.000 kasus, namun pada

    kenyataannya dapa mencapai 75.000 kasus.

    Menurut data yang dilaporkan Centres for Disease Control

    and Prevention (CDC), pasien rawat inap dengan meningitisviral sekitar 25.000 50.000 tiap tahunnya.

    Penyebab tersering dari meningitis jamur pada orang

    dengan defisiensi imun adalah Cryptococcus. Penyakit ini

    merupakan salah satu dari penyebab tersering meningitis di

    Afrika.

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    4/24

    Klasifikasi

    Waktu (Onset):

    1. Akut

    2. Sub Akut/ Kronis

    Etiologi:

    1. Bakteri

    2. Virus

    3. Jamur

    Hasil Pemeriksaan LCS:

    1. Meningitis Purulenta

    2. Meningitis Serosa

    3. Meningitis Viral

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    5/24

    EtiologiA. Virus

    Meningitis virus umumnya tidak terlalu berat dandapat sembuh secara alami tanpa pengobatanspesifik.

    Kasus meningitis virus kebanyakan disebabkan olehenterovirus, walaupun beberapa kasus saja yang

    berkembang menjadi meningitis, yakni:

    - Virus mumps

    - Epstein-Barr virus

    - Herpes simplexs,

    - Varicella-zoster

    - Measles

    - Influenza,

    - Arboviruses

    - LCMV (lymphotic chriomeningitis virus)

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    6/24

    EtiologiB. Bakteri

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    7/24

    Etiologi

    C. Jamur

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    8/24

    Faktor Risiko Faktor risiko utama untuk meningitis adalah

    respons imunologi terhadap patogen spesifik

    Risiko terbesar pada bayi (1-12 bulan); 95%terjadi antara 1 bulan dan 5 tahun, tetapimeningitis dapat terjadi pada setiap umur.

    Risiko tambahan adalah kolonisasi barudengan bakteri patogen, kontak erat dengan

    - individu yang menderita penyakit kronis

    - perumahan padat penduduk,

    - kemiskinan

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    9/24

    Meningitis Tuberkulosa

    Dari fokus infeksi primer, basil masuk ke sirkulasi darah melalui duktus torasikus dan

    kelenjar limfe regional terbentuk tuberkel di otak, selaput otak atau medulla spinalis

    lepasnya basil dan antigennya dari tuberkel yang pecah karena rangsangan

    mungkin berupa trauma atau faktor imunlogis

    Basil kemudian langsung masuk keruang subaraknoid atau ventrikel Reaksi peradangan ini mula-mula timbul disekitar

    tuberkel yang pecah, tetapi kemudian tampak jelas di selaput otak pada dasar otak dan

    ependim

    Meningitis basalis yang terjadi akan menimbulkan komplikasi neurologis, berupa

    paralisis saraf kranialis, infarks karena penyumbatan arteri dan vena, serta hidrosefalus

    karena tersumbatnya aliran cairan serebrospinal. Perlengketan yang sama dalam

    kanalis sentralis medulla spinalis akan menyababkan spinal block dan paraplegia.

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    10/24

    Meningitis Viral

    Patogen virus dapat mencapai akses SSP melalui 2 jalur utama:

    hematogen atau neuralPertahanan tubuh mencegah inokulum virus

    dari penyebab infeksi yang signifikan secara klinis (respon imun

    sistemik dan lokal, barier mukosa dan kulit, dan sawar otak)Virus

    bereplikasi pada sistem organ awal dan mencapai akses ke pembuluh

    darahViremia primer memperkenalkan virus ke organ

    retikuloendotelial jika replikasinya timbul disamping pertahanan

    imunologisviremia sekunderVirus dapat melewati BBB secara

    langsung pada level endotel kapiler atau melalui defek natural

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    11/24

    1. Manifestasi Klinis

    Meningitis mempunyai karakteristik

    yakni onset yang mendadak dari

    demam, sakit kepala dan kaku leher.

    Biasanya juga disertai beberapa gejalalain, seperti mual, muntah, fotofobia,

    dan perubahan atau penurunan

    kesadarand

    Kriteria Diagnosis

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    12/24

    Meningitis Bakterial:

    Gejala infeksi akut:

    Letargi, Iritabilitas, Demam ringan, Muntah, Anoreksia, Sakit

    kepala, Ptechia dan Herpes labialis

    Gejala tekanan intrakranial yang meninggi:

    Muntah, Nyeri kepala, Tangisan merintih, Penurunankesadaran, Kejang, Ubun-ubun menonjol dan tegang

    Gejala kelaian serebral lain, misalnya hemiparesis, paralisis,

    starbismus, Pernafasan Cheyne Strokes. Hipertensi dan

    Chocked disc papila N.Optikus

    Gejala rangsang meningeal:

    Kaku kuduk positif, Kernig, Brudzinski I,II positif. Pada anak

    besar sebelum gejala diatas terjadi sering terdapat keluhan

    sakit didaerah leher dan punggung.

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    13/24

    Meningitis Tuberkulosa:

    Stadium prodormal

    Meningitis biasanya mulai perlahan-lahan tanpa panas atau

    hanya terdapat kenaikan suhu ringan, jarang terjadi akut

    dengan panas tinggi. Nyeri kepala, malaise, anereksia,

    obstipasi, mual dan muntah juga sering ditemukan.

    Stadium transisi

    Stadium prodormal disusul dengan transisi dengan adanya

    kejang. Gejala daiatas menjadi lebih berat dan muncul gejala

    meningeal, kaku kuduk dimana seluruh tubuh mulai menjadi

    kaku dan opsitotonus. Suhu tubuh menjadi lebih tinggi dan

    kesadaran lebih meurun hngga timbul stupor. Kejang, defisit

    neurologis fokal, paresis nervus kranial dan gerakan

    involunter.

    Stadium terminal

    Stadium terminal berupa kelumpuhan, koma menjadi lebih

    daam, pupil melebar dan tidak bereaksi sama sekali. Nadi

    dan pernafasan menjadi tidak teratur, kadang kadang

    menjadi pernafasan Cheyne-Strokes.

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    14/24

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    15/24

    Meningitis Viral:

    Gejala yang ditemukan adalah panas dannyeri kepala mendadak yang disertai dengan

    kaku kuduk. Gejala lain yang dapat timbulialah nyeri tenggorok, nausea, muntah,penurunan kesadaran, nyeri pada kuduk danpunggung, fotofobia, parestesia, myalgia.

    Bila penyebabnya Echovirus atau

    Coxsackie, maka dapat disertai ruam denganpanas yang akan menghilang setelah 4-5 hari.Pada pemeriksaan ditemukan kaku kuduk,tanda Kernig dan Brudzinski kadang-kadangpositif.

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    16/24

    Meningitis Jamur

    Gejala klinis dari meningitis jamur

    sama seperti meningitis jenis lainnya;Sebagai tambahan dari gejala klasik

    orang dengan menigitis jamur juga

    mengalami fotofobia, perubahan status

    mental, halusinasi dan perubahan

    personaliti

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    17/24

    2. Pemeriksaan Penunjang

    Pungsi lumbal:NORMAL Meningitisserosa

    Meningitis

    purulenta

    Meningitis

    Viral

    Tekanan LCS 70-200 mmH2O Normal/

    Warna Jernih Xantokrom,

    codweb (+) bila

    didiamkan 24

    jam

    Keruh / purulen jernih

    Nonne - ++/+++ +/++ -

    Pandy - ++/+++ +/++ -

    Sel 0-5 / mm3 > MN >

    Glukosa 45 mg/dL

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    18/24

    Diagnosis banding

    1. Abses otak

    2. Ensefalitis

    3. Herpes Simplex

    4. Herpes simples ensefalitis

    5. Neoplasma

    6. Kejang demam

    7. Perdarahan subarachnoid

    P t l k

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    19/24

    Penatalaksanaan Meningitis bakterial

    1. Rejimen terapi empirik sesuai dengan usia, kondisi klinis

    dan pola resistensi antibiotika setempat2. Deksametason diberikan sebelum atau bersamaan dengan

    dosis pertama antibiotika. Dosis yang dianjurkan adalah

    0,15 mg/kgBB (10 mg per pemberian orang dewasa) setiap

    6 jam selama 2-4 hari.

    Nama obat Dosis sesuai umur

    Rifampisin 1 bulan : 5 mg/kgBB p.o

    untuk 2 hari

    > 1 bulan : 10 mg/kgBB

    (maksimum 600 mg) p.o untuk 2

    hariSeftriakson 12 tahun : 125 mg IM

    dosis tunggal

    >12 tahun : 250 mg IM dosis

    tunggal

    Siprofloksasin < 18 tahun : tidak

    direkomendasikan

    18 tahun : 500 mg p.o

    dosis tunggal

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    20/24

    Meningitis Tuberkulosis

    Nama obat Dosis Catatan

    Isoniazid (H) 2 bulan pertama: 5 mg/kg

    p.o (maksimum 450 mg)Plus 7 bulan : 450 mg p.o

    Berikan piridoksin 50

    mg/hari untuk mencegahneuropati perifer

    Rifampisin ( R ) 2 bulan pertama : 10

    mg/kg p.o (maksimum

    600 mg)

    Plus 7 bulan : 600 mg p.o

    Paling sering

    menyebabkan hepatitis

    Pirazinamid (Z) 2 bulan pertama : 25

    mg/kg p.o (maksimum 2

    g/hari)

    Etambutol (E) 2 bulan pertama: 20

    mg/kg p.o (maksimum

    1,2 g/hari)

    Streptomisin (S) 20 mg/kg i.m (maksimum

    1 g/hari)

    Hanya diberikan pada

    pasien yang mempunyai

    riwayat pengobatan TB

    sebelumnya

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    21/24

    Menginitis viral

    - Meningitis viral seringkali sembuh dengan sendirinya, pengobatan

    hanya ditujukan kepada pengobatan simtomatik

    - Acyclovir 10 mg/kg bb tiap 8 jam i.v

    Meningitis Jamur

    1. Terapi antijamur yang dianjurkan adalah:

    - Fase induksi : amfoterisin B deoksikolat i.v dengan dosis 0,7-1

    mg/kgBB/hari ditambah flusitosin 100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4dosis p.o selama 14 hari

    - Fase maintenance : flukonazol 400 mg/hari selama minimal 8

    minggu

    - Selanjutnya diberikan flukonazol 200 mg/hari seumur hidup atau

    sampai CD4 mencapai angka > 200 selama 6 bulan berturut-turut.2. Rejimen yang biasa digunakan :

    - Fase awal: flukonazol 800 mg/hari selama sekurangnya 12 minggu

    - Selanjutnya diberikan flukonazol 200 mg/hari seumur hidup atau

    sampai CD4 mencapai angka > 200 selama 6 bulan berturut-turut.

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    22/24

    Komplikasi

    Komplikasi dini :

    1. Syok septik,termasuk DIC

    2. koma3. Kejang

    4. Edema serebri

    5. Septik arthritis6. Efusi perikardial

    7. Anemia hemolitik

    Komplikasi lanjut :1. Gangguan pendengaran

    hingga tuli

    2. Disfungsi saraf kranial

    3. Kejang multiple4. Paralisis lokal

    5. Efusi subdural

    6. Hidrosefalus

    7. Penuruna fungsi luhur8. Ataksia

    9. Waterhouse-friderichsensyndrome

    10. Gangren perifeal

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    23/24

    Prognosis

    Prognosis pasien meningitistergantung dari banyaknya faktor, antaralain :

    Umur pasien

    Jenis mikroorganisme

    Berat ringannya infeksi

    Lamanya sakit sebelum mendapat

    pengobatan Kepekaan bakteri terhadap antibiotik

    yang diberikan

  • 5/20/2018 Tinjauan Pustaka Meningitis Grup 1

    24/24

    TERIMAKASIH