tinjauan kepustakaan rematik

14
TINJAUAN KEPUSTAKAAN Masalah dan Penang anan Osteoartritis Sendi Lutut Harry Isbagio, Bambang Setiyohadi Subbagian Reumatologi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Dr. Ciptomangunkusumo !akarta PENDAHULUAN Di antara lebih dari 100 jenis penyakit sendi yang dikenal maka osteoartr osis merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan. Osteoartr osis disebut primer, bila tak diketahui penyebabnya; dan disebut sekund er bila diketahu i penyebabnya, misalnya akibat artritis rematoid, ineksi, gout, pseudogout dan sebagainya. Penyakit ini bersiat progr esi lambat, umumnya terjadi pada usia lanjut, !alaupun usia bukan satu"satunya aktor nsiko. Osteoartrosis menyerang terutama sendi tangan atau sendi penyokong berat badan termasuk sendi lutut#1$. Di %S &ipto Mangunk usumo, kekerapannya men'apai (),*+#$. -nsidensnya pada usia kurang dari 0 tahun hanya sekitar 10+ dan meningkat menjadi lebih dari 0+ pada usia di atas (( tahun. Sendi lutut merupakan sendi penopang berat badan yang sering terkena osteoartrosis# /$. Osteoartrosis sendi lutut ditandai oleh nyeri pada pergerak an yang hilang bila istirahat, kaku sendi terutama setelah istirahat latna atau bangun tidur, krepitasi dan dapat disertai sinoitis dengan atau tanpa eusi 'airan sendi. ila pasien hanya bersiatpasi, tidak mau melakukan latihan"latihan, dapat terjadi atro2 otot yang akan memperburuk stabilitas dan ungsi sendi. 3kibat lain ialah genu arum atau genu algus dan subluksasi, terutama bila telah terjadi kekend uran ligamen#4,(,)$. 5mumnya penderita O3 lutut datang berobat karena rasa nyeri lutut yang mengganggu akti2tas sehari"hari. 6angguan tersebut bertingkat"tingk at, dan mulai keluhan yang paling ringan yang tidak mengganggu akti2tas sehari"hari, sampai yang paling berat sehingga pasien tidak bisa berjalan. FAKT! P!EDISPSISI 3da beberapa aktor predispo sisi yang diketahu i berhubun gan erat dengan terjadinya osteoartrosis sendi lutut, yaitu umur,  jenis kelamin, obesitas, ras dan trauma. 5mur merupakan aktor risiko yang penting. %ata"rata lakilaid mendapatk an osteoartrosis sendi lututpada umur (7,* tahun dengan pun'aknya pada usia ((8)4 tahun, sedangkan !anita )(,/ tahun dengan pun'aknya pada usia )(8*4 tahun. Selain itu  juga didapatkan b ah!a penderita osteoartrosis yan g berumur lebih tua ternyata sudah menderita osteoartrosis lebih lama dibandingkan yang berusia lebih muda#/$. Pender itaosteoartr osis sendi lututmeningk atpada usia lebih dari )( tahun, baik se'ara klinik, maupun radiologik. 6ambaran radiologik yang berat #grade --- dan -9 menurut kriteria :ellgreen"

Upload: sadar-santoso

Post on 24-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/25/2019 TINJAUAN KEPUSTAKAAN REMATIK

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-kepustakaan-rematik 1/14

TINJAUAN KEPUSTAKAANMasalah dan Penanganan Osteoartritis

Sendi LututHarry Isbagio, Bambang Setiyohadi

Subbagian Reumatologi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran

Universitas IndonesiaRumah Sakit Dr. Ciptomangunkusumo !akarta

PENDAHULUANDi antara lebih dari 100 jenis penyakit sendi yang dikenalmaka osteoartrosis merupakan kelainan sendi yang paling seringditemukan. Osteoartrosis disebut primer, bila tak diketahui penyebabnya;dan disebut sekunder bila diketahui penyebabnya,misalnya akibat artritis rematoid, ineksi, gout, pseudogout dansebagainya. Penyakit ini bersiat progresi lambat, umumnyaterjadi pada usia lanjut, !alaupun usia bukan satu"satunya aktornsiko. Osteoartrosis menyerang terutama sendi tangan atausendi penyokong berat badan termasuk sendi lutut#1$. Di %S &iptoMangunkusumo, kekerapannya men'apai (),*+#$. -nsidensnyapada usia kurang dari 0 tahun hanya sekitar 10+ dan meningkatmenjadi lebih dari 0+ pada usia di atas (( tahun.Sendi lutut merupakan sendi penopang berat badan yangsering terkena osteoartrosis#/$. Osteoartrosis sendi lutut ditandaioleh nyeri pada pergerakan yang hilang bila istirahat, kaku senditerutama setelah istirahat latna atau bangun tidur, krepitasi dandapat disertai sinoitis dengan atau tanpa eusi 'airan sendi. ila

pasien hanya bersiatpasi, tidak mau melakukan latihan"latihan,dapat terjadi atro2 otot yang akan memperburuk stabilitas danungsi sendi. 3kibat lain ialah genu arum atau genu algus dansubluksasi, terutama bila telah terjadi kekenduran ligamen#4,(,)$.5mumnya penderita O3 lutut datang berobat karena rasanyeri lutut yang mengganggu akti2tas sehari"hari. 6angguan tersebutbertingkat"tingkat, dan mulai keluhan yang paling ringanyang tidak mengganggu akti2tas sehari"hari, sampai yang palingberat sehingga pasien tidak bisa berjalan.FAKT! P!EDISPSISI3da beberapa aktor predisposisi yang diketahui berhubungan

erat dengan terjadinya osteoartrosis sendi lutut, yaitu umur, jenis kelamin, obesitas, ras dan trauma.5mur merupakan aktor risiko yang penting. %ata"rata lakilaidmendapatkan osteoartrosis sendi lututpada umur (7,* tahundengan pun'aknya pada usia ((8)4 tahun, sedangkan !anita)(,/ tahun dengan pun'aknya pada usia )(8*4 tahun. Selain itu juga didapatkan bah!a penderita osteoartrosis yang berumurlebih tua ternyata sudah menderita osteoartrosis lebih lamadibandingkan yang berusia lebih muda#/$.Penderitaosteoartrosis sendi lututmeningkatpada usia lebih

dari )( tahun, baik se'ara klinik, maupun radiologik. 6ambaranradiologik yang berat #grade --- dan -9 menurut kriteria :ellgreen"

7/25/2019 TINJAUAN KEPUSTAKAAN REMATIK

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-kepustakaan-rematik 2/14

La!ren'e$ makin meningkat dengan bertambahnya umur,yaitu 11,(+ pada usia kurang dari *0 tahun, 1*,+ pada umur*08*7 tahun dan 17,4+ pada usia lebih dari 0 tahun; !anitayang mempunyai gambanan radiologik osteoartnosis berat adalah10,)+ pada umur kurang dani *0 tahun, 1*,)+ pada umur *0"*7

tahun dan 1,1+ pada umur lebih dari 0 tahun; sedangkan padalaki"laki 1,+ pada umur kurang dani *0 tahun, 1,+ padaumur *08*7 tahun dan 1*,7+ pada umur lebih dani 0 tahun#*$.Prealensi radiologik osteoantrosis akan meningkat sesuai denganumur. Pada umur di ba!ah 4( tahun jarang didapatkangambaran radiologik yang berat. Pada usia tua gambanan radiologikosteoartrosis sendi lutut yang berat men'apai 0+#$.Pada penelitian lain didapatkan bah!a dengan makin meningkatnyaumur, maka beratnya osteoartrosis se'ara radiologikakan meningkat se'ara eksponensial #dikutip dan ($.ubungan antana osteoantrosis dengan umur sampai saatini belum jelas. Penelitian biokimia!i menunjukkan adanyaperbe" daan kelainan ra!an sendi yang disebabkan oleh prosesmenuaDiba"akan pada Simposium #angguan $uskuloskeletal %isma$etropolitan !akarta &' (pril &))*.+ Cermin Dunia Kedokteran ,o. &-* &))dengan yang disebabkan oleh osteoartrosis. Selain perubahanpada rantai proteoglikan dan kandungan air pada ra!an sendi,ternyata perubahan pada pembuluh darah sendi akan mengurangi

aliran darah ke sendi yang bersangkutan seh-ngga akan mempengaruhiproses perbaikan sendi bila terjadi kerusakan#4,($. <enis kelamin mempengaruhi timbulnya osteoartrosis. Padausia di ba!ah 4( tahun, rekuensi osteoartrosis pada kedua jeniskelamin sama, sedangkan di atas (0 tahun lebih sering terjadipada !anita#*,7$. Dari (00 pasien dengan osteoartrosis pada anggotabadan, ternyata 41,7+ adalah penderita osteoartrosis sendi lututdan jumlah !anita lebih banyak dari laki"laki #1,/= 1$#/$.>anita dan orang kulit hitam akan mendapatkan osteoarthritissendi lutut lebih berat dibandingkan laki"laki yang menderitaosteoartrosis sendi lutut yang berderajat sedang adalah *+, sedangkan

!anita 1(,(+ dan pada orang kulit hitam, laki"laki1(,)+ sedangkan !anita ,)+#10$. %asa nyeri juga lebih banyakdidapatkan pada !anita dibandingkan laid"laid. Pada orang kulitputih 4(,7+ !anita merasakan nyeri, sedangkan pada laki"lakihanya /,(+ dan pada orang kulit hitam, !anita yang merasakannyeri (1,7+ sedangkan laki"laki hanya /,7+#10$. Pada penelitian3?@S - didapatkan penderita osteoartrosis sendi lutut pada!anita lebih tinggi dibandingkan laki"laki #*,)+ dibandingkan4,/+$. Arekuensi O3 lutut pada !anita kulit hitam lebih tinggidibandingkan dengan pada !anita kulit putih, sedangkan pada

laki"laki, rekuensi pada kulit hitam sama dengan pada kulitputih#11$.

7/25/2019 TINJAUAN KEPUSTAKAAN REMATIK

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-kepustakaan-rematik 3/14

Aaktor lain yang berperan pada timbulnya osteoantrosissendi lutut adalah obesitas. Pada penelitian Aramingham didapatkanhubungan yang kuat antara obesitas dan osteoartrosissendi lutut, terutama pada !anita#1$. Pada penelitian &ushnaganternyata sebagian besar pasien osteoartrosis mempunyai berat

rata"rata di atas normal#/$. Pada penelitian 3?@S -, ternyatadidapatkan pula hubungan yang erat antara berat badan denganosteoartrosis sendi lutut#11$. Penelitian Silberger menunjukkanbah!a aktor kegemukan bukan hanya berperan dari segi biomekaniktapi juga dari segi metabolik #dikutip dari 4,($. Bikusyang diberi makan makanan yang mengandung asani lemak jenuh, akan lebih banyak yang menderita osteoartrosis dibandingkantikus yang diberi makan makanan yang banyak mengandungasam lemak tak jenuh.MaCuet berusaha menjelaskan se'ara biomekanika bebanyang diterima lutut pada obesitas. Pada keadaan normal, gayaberat badan akan melalui medial sendi lutut dan akan diimbangioleh otot"otot paha bagian lateral sehingga resultannya akan jatuh pada bagian sentral sendi lutut. Pada keadaan obesitas,resultan gaya tersebut akan bergeser ke medial sehingga bebanyang diterima sendi lutut tidak seimbang. Pada keadaan yangberat dapat timbul perubahan bentuk sendi menjadi arus yangakan makin menggeser resultan gaya tersebut ke medial #dikutipdari 1/$.Aaktor ras diduga mempengaruhi timbulnya osteoartrosis#10,11$. Osteoartrosis lutut lebih sering ditemukan pada orang

3sia, sedangkan osteoartrosis panggul lebih sering pada orang:aukasia.Pekerjaan dan olah raga juga merupakan aktor predisposisiosteoantrosis sendi lutut. Penelitian 3?@S - mendapatkanbah!a pekerja yang banyak membebani sendi lutut akan mempunyairisiko terserang osteoantrosis lebih besar dibandingkanpekerja yang tidak banyak membebani lutut#11$.Aaktor lain adalah merokok. Makin berat perokok, makamakin rendah rekuensi osteoartrosis pada kelompok tersebut#14$.al yang sama juga didapatkan pada penelitian 3?@S - danAramingham#11,1$. ubungan antana merokok dan rendahnya

prealensi osteoartrosis sendi lutut, belum dapat dijelaskan se'arapasti.eberapa aktor metabolik seperti diabetes melitus, hipertensi,hiperurisemi dan Cal"ium pyrophosphare depositiondisease dikatakan juga berperan sebagai aktor predisposisitimbulnya osteoantrosis#4,($."A#BA!AN KLINIK DAN !ADIL"IK 6ejala klinik yang paling menonjol adalah nyeri. 3da tigatempat yang dapat menjadi sumber nyeri, yaitu sinoium, jaringanlunak sendi dan tulang.

?yeri sinoium dapat terjadi akibat reaksi radang yangtimbul akibat adanya debris dan kristal dalam 'airan sendi. Selain

7/25/2019 TINJAUAN KEPUSTAKAAN REMATIK

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-kepustakaan-rematik 4/14

itu juga dapat terjadi akibat kontak dengan ra!an sendi pada!aktu sendi bergerak.:erusakan pada jaringan lunak sendi dapat menimbulkannyeri, misalnya robekan ligamen dan kapsul sendi, peradanganpada bursa atau kerusakan meniskus.

?yeri yang berasal dari tulang biasanya akibat rangsanganpada periosteum karena periosteum kaya akan serabut"serabutpenerima nyeri#1($. Selain itu rasa nyeri s dipengaruhi olehkeadaanpsikologikpasien, sehinggadianjurkan untuk melakukanealuasi psikologik dalam penatalaksanaan penderita osteoartrosis#1)$.?yeri pada osteoantrosis sendi lutut, biasanya mempunyaiirama diurnal; nyeri akan menghebat pada !aktu bangun tidurdan sore hari. Selain itu, nyeri juga dapat timbul bila banyakberjalan, naik dan turun tangga atau bergerak tiba"tiba. ?yeriyang belum lanjut biasanya akan hilang dengan istirahat, tetapipada keadaan lanjut, nyeri akan menetap !alaupun penderitasudah istirahat#1/$.:aku sendi merupakan gejala yang sering ditemukan, tetapibiasanya tidak lebih dari /0 menit. :aku sendi biasanya mun'ulpada pagi hari atau setelah dalam keadaan inakti. Selain itukrepitusjuga sering ditemukan. :repitus dapat ditemukan tanpadisertai rasa nyeri, tapi biasanya berhubungan dengan nyeri yangtumpul.:adang"kadang ditemukan pembengkakan sendi akibateusi 'airan sendi.

Pada keadaan lanjut, dapat ditemukan deormitas sendilutut, misalnya genu rum maupun genu algus. ila sudah ditemukaninstabilitas ligamentum, hal ini menunjukkan kerusakanyang progresi dan prognosis yang buruk#1/,1*$.6ambaran radiologik osteoantrosis pertama kali diperkenalkanoleh :ellgren dan La!ren'e pada tahun 17(* dan akhirnyadiambil oleh >O pada tahun 17)1. erdasarkan kriteria tersebut,maka gambaran radiologik osteoantrosis dapat berupa pem"Cermin Dunia Kedokteran ,o. &-* &)) )bentukan osteo2t pada tepi sendi, periarti"ular ossi"les terutamapada sendi interalang distal dan proksimal, penyempitan 'elah

sendi akibat penipisan ra!an sendi, psedokista subkondral dengandinding yang skierotik, dan perubahan bentuk ujung tulang.Dari lima kriteria tersebut, dibuat kiasi2kasi radiologik osteoartrosisatas ( gradasi, yaitu tidak ada osteoartrosis #0 kritreria$,meragukan #1 kriteria$, minimal # kriteria$, sedang #/ kriteria$,berat #48( kriteria$#1,17$. 3da hubungan yang positi antaragambaran klinik osteoartrosis sendi lutut dengan gambaran radiologiknya#0$. Betapi penelitian lain mendapatkan bah!a padaealuasi setelah - tahun pengobatan !alaupun se'ara klinik terdapatperbaikan, se'ara radiologik didapatkan perburukan. <uga

didapatkan bah!a obesitas ternyata berhubungan dengan perburukangambaran radiologik#1$.

7/25/2019 TINJAUAN KEPUSTAKAAN REMATIK

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-kepustakaan-rematik 5/14

3ltman dkk. menganjurkan oto anteroposterior sendi lututdalam keadaan berdiri agar dapat dinilai adanya penyempitan'elah sendi, osteo2t dan sklerosis pada bagian medial dan lateralsendi lutut#$.K!ITE!IA DIA"NSIS DAN INDEKS STEA!T!SIS

SENDI LUTUTila pada seorang penderita hanya ditemukan nyeri lutut,maka untuk diagnosis osteoartrosis sendi lutut hams ditambah /kriteria dan ) kriteria berikut, yaitu umur lebih dari (0 tahun,kaku sendi kurang dari /0 menit, nyeri tekan pada tulang, pembesanantulang dan padaperabaan sendi lutut tidak panas. :riteriaini memiliki sensiti2tas 7(+ dan spesi2sitas )7+#/$.ila selain nyeri lutut juga didapatkan gambaran osteo2tpada oto sendi lutut, maka untuk diagnosis osteoartrosis sendilutut dibutuhkan 1 kriteria tambahan dan / kriteria berikut, yaituumur lebih dari (0 tahun, kaku sendi kurang dari /0 menit dankrepitus. :riteria ini mempunyai sensiti2tas 71+ dan spesi2sitas)+#/$.Selain itu dikembangkan pula kriteria untuk menilai beratringannya osteoartrosis sendi lutut dengan menggunakan indeE#4$ #Babel 1$. Dengan sistem ini, maka bila indeEnya F 14,maka derajat osteoartrosisnya ekstrim berat; 1181/, sangat berat;810, berat; (8*, sedang dan 184, ringan.PENATALAKSANAANOsteoartrosis sendi lutut merupakan kelainan sendi yangmempunyai dampak terhadap kehidupan sehari"hari penderitanya.

Osteoartrosis lutut akan mengurangi penampilan danmengganggu akti2tas sehari"hari seperti berbelanja, kegiatanrumah tangga dan kegiatan sosial lainnya#($. Penatalaksanaanpenderita osteoartrosis sang at penting agan penderita dapat kembalimelakukan akti2tas sehari"hari seperti sediakala. Bujuan penatalaksanaan osteoantrosis sendi lutut adalahuntuk menghilangkan nyeri dan peradangan, menstabilkan sendilutut dan mengurangi beban pada sendi lutut. Penatalaksanaansebaiknya dilakukan pada stadium dini, terutama sebelum deormitassendi dan instabilitas sendi terjadi.5ntuk mengurangi beban pada sendi lutut, maka dalam

melakukan akti2tas sehari"hari disarankan untuk memperhatikanhal"hal berikut#)$ =

Tabe$ %& Inde's Berat(ringannya steoartrosis Sendi L)t)tSkor &. ,yeri3. ?yeri selama tidur malam8 tidak ada8 hanya bila bergerak atau pada posisi

tertentu8 tanpa bergerak

7/25/2019 TINJAUAN KEPUSTAKAAN REMATIK

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-kepustakaan-rematik 6/14

01. :aku sendi.pada pagi hari atau setelah bangkitdart

berbaring8 G 1 menit8 181( menit8 F 1( menit010 atau 1D. Selama berjalan8 tidak ada8 setelah berjalan beberapa langkah8 segera setelah berjalan dan makin sakit01@. :etika berdiri dari posisi duduk tanpa bantuan lengan 0 atau 1I/ !arak maksimum yang dapat ditempuh dengan ber0alan1dengan nyeri28 tidak terbatas8 H 1 km, tapi terbatas8 sId 1 km #kira8kira 1( menit$8 (008700 m #kira8kira 81( menit$

8 /008(00 m8 1008/00 m8 J loom8 dengan 1 tongkatIpenyangga8 dengan tongkatIpenyangga01/4(

)1III. (kti3tas sehari4hari4 3pakah anda dapat menaiki tangga yang tegak8 3pakah anda dapat menuruni tangga yang tegak8 3pakah anda dapat jongkok K8 3pakah anda dapat berjalan di jalan yang tidak rata0 atau 0 atau

0 atau 0 atau

7/25/2019 TINJAUAN KEPUSTAKAAN REMATIK

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-kepustakaan-rematik 7/14

1$ <angan berjalan atau 0ogging sebagai pilihan olah raga.erenang dan bersepeda merupakan alternatipilihan yang baik.$ indari naik"turun tangga./$ Duduk lebih baik danipada berdiri.4$ Duduk di kursi yang lebih tinggi lebih baik daripada duduk

di soa yang rendah.($ indari berlutut dan jongkok.)$ Sebelum bangkit dan duduk, geserlah dudukan ke tepi kursidengan posisi kaki di ba!ah badan, kemudian gunakan tanganuntuk mengangkat badan dan kursi.Diet memegang peranan penting dalam penatalaksanaanpenderita osteoantrosis sendi lutut, terutama untuk menurunkankelebihan berat badan penderita. >alaupun sampai saat inibelum pernahditeliti penganuh penurunan berat badan terhadapnyeri lutut dan progresi2tas osteoartrosis sendi lutut, tetapi dihanapkanbeban terhadap sendi lutut akan berkurang.@aluasi psikologik sangat penting untuk diperhatikan, karenaberatnya nyeri dan gangguan ungsional berhubungan eratdengan keadaan psikologik penderita#1)$. Berapi 2sik memegang peranan yang sangat penting; latihanotot yang teratur akan memperbaiki gangguan ungsional, mengurangiketergantungan terhadap orang lain dan mengurangi nyeri.Perbaikan tersebut men'apai 108(+ pada rehabilitasi selama84 bulan dan dapat bertahan sampai bulan setelah rehabilitasi#*$. Berapi 2sik dapat berupa pemanasan atau pendinginan&- Cermin Dunia Kedokteran ,o. &-* &))

pada sendi yang sakit maupun latihan otot"otot sekitar sendi.Pemanasan dapat dilakukan dengan berbagai 'ara, misalnyadiaterini, ultrasound, sinar inramerah dan lain sebagainya. Pemanasanselama 1(80 menit 'ukup eekti untuk menguranginyeri dan kekakuan sendi#)$.Latihan"latihan otot yang dapat dilakukan untuk penderitaosteoartrosis sendi hitut antara lain adalah 5uadri"eps settinge6er"ise straight leg raises progressive resistive e6er"ise#P%@$ dan hamstring e6er"ise. Pada Cuadri'eps settingeEer'ise, pen" derita dalam posisi berbaring di tempat tidurdengan lutut lurus, kemudian penderita disuruh menekan

lututnya ke ba!ah. Per" tahankan selama ( detik, kemudianistirahat selama ( detik dan diulangi sampai 1081( kali.Latihan ini dilakukan sebanyak / kali perhari, kemudian dapatditingkatkan sampai 10 kali sehari. Pada straight leg raises,penderita dalam posisi berbaring telen" tang. ila tungkaikanan yang akan dilatih, maka tungkai kiri dipertahankan lurus,kemudian tungkai kanan diangkat lurus setinggi"tingginya,kemudian turunkan perlahan"lahan sampai kira"kira ) in'hi darialas dan pertahankan selama ( detik, lalu istirahat ( detik.5langi sampai (810 kali dan latihan dilakukan 8/ kali sehari.

Pada progressive resistive e6er"ise #P%@$, pen" denta dalamposisi duduk dengan lutut dalam keadaan eksi dan tungkai

7/25/2019 TINJAUAN KEPUSTAKAAN REMATIK

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-kepustakaan-rematik 8/14

ba!ah diberi beban. :emudian lutut diekstensikan per"lahanlahansampai ter'apai ekstensi maksimal dan pertahankanselama ( detik, kemudian istirahat. Latihan diulangi sampai 10kali dan dilakukan / kali perhari. Pada hamstring e6er"ise, penderitadalam posisi berdini kemudian lutut dieksikan 0 kali

atau sampai penderita lelah#1*$.Obat"obatan untuk osteoartrosis, umumnya hanya bersiatsimtomatik untuk mengurangi nyeri. Pada tahap a!al dapat di'obaanalgetik sederhana, seperti asetaminoen atau salisilat.ila tidak ada perbaikan, dapat diberikan obat anti inamasi nonsteroid Obat anti inamasi non steroid bersiat menghambatsintesis prostaglandin sehingga tidak boleh diberikan pada penderitaulkus peptikum yang akti atau dengan ri!ayat perdarahan.Pemberian pada orang tuajuga hams hati"hati karena hambatanterhadap sintesis prostaglandin akan menurunkan aliran darahke ginjal.Pemberian steroid se'ara sistemik tidak dianjurkan karenaeek sampingnya jauh lebih besar daripada eek terapinya.Pemberian injeksi steroid intra"artikuler dapat dipertimbangkanpada keadaan nyeri hebat atau eusi 'airan sendi berulang. @ekpenurunan nyeri setelah injeksi steroid akan menyebabkan penderitamerasa nyaman sehingga penderita tertentu akan tidakmemperhatikan pantangan dalam melakukan akti2tas seharihari,sehingga osteoartrosis akan makin berat. Selain itu steroid juga dapat menyebabkan kerusakan ra!an sendi se'ara langsung.Pada keadaan lanjut dengan nyeri persisten,gangguan ungsi

yang berat dan deormitas sendi lutut,maka tindakan bedah dapatdipertimbangkan. Pembedahan dapat hanya berupa osteotomiatau sampai tindakan artroplasti maupun artrodesis#1/,1*,)$.KESI#PULAN1$ Osteoartrosis merupakan kelainan yang bersiat progresi lambat yang mengenai ra!an sendi. :elainan ini akan menggangguakti2tas sehari"hari penderitanya, terutama bila mengenaisendi lutut.$ anyak aktor yang merupakan predisposisi osteoartrosissendi lutut, seperti umur, jenis kelamin, ras, obesitas, merokokdan beberapa penyakit metabolik.

/$ 5ntuk diagnosis osteoartrosis sendi lutut, dapat digunakankriteria 3ltman !alaupun sebenarnya kriteria ini dikembangkanuntuk penelitian.4$ Pada penatalaksanaan osteoartrosis sendi lutut, penurunanbeban terhadap sendi lutut hams diperhatikan, baik denganmengatur akti2tas sehari"hari maupun dengan mengatur diet danlatihan"latihan otot.Obat umumnya hanya bersiat simtomatik. Pada keadaanyang lanjut, tindakan bedah dapat dipertimbangkan.

PENDAHULUANOsteoartritis #O3$ dan artritis reumatoid #%3$ merupakan

7/25/2019 TINJAUAN KEPUSTAKAAN REMATIK

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-kepustakaan-rematik 9/14

 jenis penyakit reumatik yang sering dijumpai dalam praktek.Seperti diketahui hingga kini dikenal lebih dari 100 jenis penyakitreumatik, tetapi hanya beberapa di antaranya yang seringdijumpai, termasuk kedua penyakit yang tersebut di atas.Dahulu dua jenis penyakit yang berbeda ini sering dianggap

sebagai satu penyakit, dan sering terjadi salah diagnosissehingga merugikan si penderita. Di samping itu kedua penyakitini dapat ditemukan bersama"samaIsekaligus pada seorang pasien,sehingga makin membingungkan dokter pemeriksa.Pada makalah ini akan dijelaskan se'ara praktis bagaimanamembedakan kedua jenis penyakit ini dari segi patogenesis,gambaran klinik dan penatalaksanaan.PE!BEDAAN DALA# PAT"ENESISPatogenesis keduanya jelas berbeda. O3 yang dikenalsebagai penyakit sendi degenerati mempunyai kelainan primerpada ra!an sendi #"artilage$,, sedangkan %3 mempunyaikelainan primer pada sinoia.Se'ara mudah dapat dijelaskan bah!a pada O3, prosesdegenerati pada a!alnya menyebabkan perubahan biokimia!ipada ra!an sendi yang akhirnya menyebabkan integritasra!an sendi terganggu, sehingga akan terjadi penipisan ra!ansendi sampai akhirnya ra!an sendi habis. Perubahan dan a!alsampai akhir berlangsung sangat lambat, dibutuhkan !aktubertahun"tahun untuk ter'apainya stadium akhir yang ditandaidengan deormitas sendi. 6ejala inamasi sendi tidak mendominasiperjalanan penyakit, inamasi baru tampak bila terjadi

pelepasan serpihan ra!an sendi ke dalam rongga sendi.Pada %3 perubahan patologik yang menonjol ialah ina"masisinoia #sinoitis$. Penyebab sinoitis ini belum diketahuidengan pasti, tetapi aktor imunologik sangat berperan. 3kibatsinoitis akan terjadi keadaan=1$ Dilepaskannya berbagai ma'am komponen destrukti akibatproses inamasi ke dalam rongga sendi yang dapat mengakibatkankerusakan ra!an sendi.$ Berjadi hiperplasi jaringan granulasi akibat sinoitis, Sehinggamenebal dan membentuk pannus. Pannus ini sangatdestrukti, akan menyebabkan pula kerusakan ra!an sendi.

3kibat kedua keadaan tadi maka gejala inamasi sendiakan mendominasi perjalanan penyakit, penyakit sangat progresi dan dalam !aktu singkat sudah terjadi deormitas sendi.Dengan mengenal patogenesis kedua penyakit tersebutsebenarnya se'ara kasar dengan segera dapat dibedakan, tetapipada beberapa keadaan, terutama pada stadium a!al, terdapatkendala untuk membedakannya; dengan demikian diperlukanpengamatan klinik, laboratorik dan radiologik yang lebih 'ermat.PE!BEDAAN "A#BA!AN KLINIK %* Um)r, +enis 'e$amin, onset enya'it

O3 biasanya dimulai pada usia sekitar (0 tahun, !alaupunkadang"kadang dapat ditemukan pada usia yang lebih muda,

7/25/2019 TINJAUAN KEPUSTAKAAN REMATIK

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-kepustakaan-rematik 10/14

sedangkan onset penyakit %3 umumnya lebih muda yaitusekitar /0"(0 tahun, !alaupun tidak jarang baru dijumpai padausia lebih tua. :edua penyakit lebih sering ditemukan pada!anita, tetapi pada %3 !anita lebih dominan dengan perbandingan!anita = pria /= 1.

7nset kedua penyakit terjadi se'ara bertahap, makin lamamakin berat, %3 biasanya berjalan lebih progresi sedangkan O3Diba"akan pada Simposium Penanggulangan Penyakit Reumatik IDI !akartaSelatan (ula RS Fatma8ati 9& !uli &))9..Cermin Dunia Kedokteran ,o. &-* &)) berlangsung lebih lambat.-* Ke$)han enderitaSebagaimana halnya dengan penyakit reumatik pada umumnya,maka keluhan penderita pada kedua penyakit tersebut meliputinyeri sendi, kaku sendi, bengkak sendi dan gangguanungsi. Pada O3 nyeri biasanya dangkal #dull:pain$, penderitamengeluh linu dan pegal; sedangkan pada %3 nyeri terasa lebihtajam dan berat #sharp:pain$.Penderita %3 biasanya lebih 'epatpergi ke dokter karena nyerinya yang lebih hebat, sedangkanpenderita O3 biasanya terlebih dahulu berusaha mengobatisendiri misalnya dengan jamu, diurut atau makan obat bebas.Pada O3 nyeri paling berat pada malam hari, pada pagi harimasih nyeri tetapi lebih ringan dan membaik pada siang hari.Pada %3 nyeri paling dirasakan pada pagi hari disertai kakusendi, membaik pada siang hari dan sedikit lebih berat pada

malam hari.:aku sendi merupakan rasa seperti diikat, lebih terasa padapagi hari dan berkurang setelah digerak"gerakkan, kaku pagi hari#morning sti;ness$ pada %3 terasa lebih berat dan umumnyaberlangsung dalam !aktu yang lama #lebih dari 1 jam$, sedangkanpada O3 berlangsung ringan dan singkat, umumnya kurang dari/0 menit.engkak sendi dapat terjadi pada kedua penyakit, tetapipada %3 biasanya lebih menonjol akibat pembengkakan jaringanlunak #so<t tissue s8elling$ dan sinoitis, sedangkan pada O3terjadi bila ada inamasi #akibat pelepasan serpihan ra!an sendi

ke rongga sendi$ atau akibat eusi sendi. 6angguan ungsi terjadiakibat inamasi atau akibat deormitas sendi yang dapat terjadipada kedua penyakit.:eluhan sistemik seperti demam, malas, kelelahan, kelemahanotot dan penurunan berat badan hanya dijumpai padapenderita %3..* Pemeri'saan +asmani dan sendi yang terserangPemeriksaan jasmani pada O3 mendapatkan tanda radangyang tidak nyata #ke'uali bila ada inamasi$, tulang sekitar senditampak membesar #bony enlargement $, nyeri gerak, krepitus

#bunyi gemeretak bila sendi digerakkan$ dan pada stadium lanjutdapat ditemukan deormitas atau subluksasi.

7/25/2019 TINJAUAN KEPUSTAKAAN REMATIK

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-kepustakaan-rematik 11/14

Pada %3 umumnya didapatkan tanda inamasi yang nyata,nyeri tekan, pembengkakan jaringan lunak #so<t:tissue s8elling$,sendi terabapanas, terbatasnyagerak sendi, sendi yang terserangbilateral simetris, atro2 otot sekitar sendi dan pada stadium lanjuttenjadi deormitas yang khas dari subluksasi. Pembengkakan

sendi P-P membenikan gambaran <usi<orm atau spindle shape.Dengan melihat sendi yang terserang maka dapat dibedakanpada O3 ialah sendi Distal -nteralang #D-P$, Proksimal -nteralang#P-P$, Metakarpoalangeal - #M&P -$; pada kaki yaituMetatarsoalangeal - #MBP -$ dan lutut, pinggul, ertebra lumbaldan serikal. Sedan pada %3, maka sendi D-P tidak pernahterserang, yang terserang ialah sendi P-P, M&P, pergelangantangan, siku, bahu, kaki #MBP dan sendi subtalar$, pergelangankaki, lutut, pinggul dan ertebra serikal #hanya &l dan &$.:arena beberapa sendi merupakan predileksi yang sama, makapada stadium a!al agak sukar membedakannya, se'ara gampangdapat dikatakan %3 menyerang lebih banyak sendi, simetrisdan tanda inamasi sendi lebih menonjol.Deormitas sendi pada %3 lebih 'epat terjadi, sedangkanpada O3 lebih lambat. eberapa deormitas khas untuk %3,misalnya pada jari tangan didapatkan s8an:ne"k:3nger , jariboutonniere dan deiasi ke arah ulnar #ulnar deviation$ dan atro2otot interossei. Sedangkan pada O3 dapat ditemukan pembentukanosteo2t pada medial sendi D-P yang disebut nodus eberdendan pada sendi P-P disebut nodus ou'hard, dan kadangkadangmembenkan gambaran deormitas snake:like.

/& #ani0estasi e'straarti')$er:eadaan ini merupakan gangguan perubahan yang tenjadi diluar sendi yang sering dijumpai pada penyakit sendi. Pada O3tidak pernah ditemukan adanya maniestasi ekstraantikuler, sebaliknyapada %3 maka keadaan ini sering dijumpai. Maniestasiesktraantikuler pada %3 tersebut antara lain nodul reumatoid dikulit #nodus subkutan$, nodul di jantung dan paru, askulitis,episkienitis, miositis, limadenopati, sindrom Aelty dan sindromSjogren.PE!BEDAAN "A#BA!AN LAB!AT!IK O3 umumnya bukan merupakan penyakit inamasi sistemik

, sehingga gambaran laboratoniknya dalam batas normal.Laju endap darah tidak pennah eningkat, 'airan sendinyamenunjukkan gambaran yang normal.%3 menupakan penyakit inamasi sistemik, sehingga didapatkanpeninggian L@D, anemia ringan. Aakton reumatoidpositi dan 'airan sendi menunjukkan gambaran inamasi.PE!BEDAAN "A#BA!AN !ADIL"IPemeriksaan radiologik dapat membantu membedakankedua penyakit ini, tetapi sulit karena pada stadium a!al belumditemukan perubahan.

Penubahan radiologik pada O3 lebih menunjukkan adanyaperubahan degenenati yang meliputi pembentukan osteo2t pada

7/25/2019 TINJAUAN KEPUSTAKAAN REMATIK

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-kepustakaan-rematik 12/14

tepi sendi, sklerosis tulang subkondral, pembentukan kista danpenyempitan 'elah sendi.Pada %3 stadium a!al ditemukan adanya pembengkakan jaringan lunak dan osteoporosis subkondnal #juEta"artikuler$.Pada stadium lebih lanjut ditemukan gambaran permukaan sendi

yang tidak nata akibat enosi sendi, penyempitan 'elah sendi,subluksasi dan akhirnya ankilosis sendi.PE!BEDAAN TE!APISebenannya pninsip penatalaksanaan semua penyakit sendihampir sama yaitu meliputi=1$ Pnoteksi sendi$ Diet/$ Medikamentosa4$ %ehabilitasi($ Pembedahan)$ PsikoterapiDengan demikian penatalaksanaan %3 prinsipnya sama' Cermin Dunia Kedokteran ,o. &-* &))pula, hanya. ada kekhususan tertentu.Penggunaan medikamentosa pada penyakit reumatik dapatdibagi dalam=1. Obat analgetik. Obat 3nti -namasi ?on Steroid #O3-?S$/. Disease $odi<ying (nti Rheumati" Drugs #DM3%D$4. :ortikosteroid sistemik dan suntikan intra"artikuler.Prinsip penggunaan analgetik dan O3-?S pada O3 dan %3

adalah sama. Obat ini berguna untuk menekan nyeri dan inamasi,tetapi tidak dapat menghentikan perjalanan penyakit O3dan %3,jadi lebih bersiat simptomatik. >alaupun demikian obatini masih diperlukan karena dapat mengurangi keluhan penderitasehingga tetap dapat melakukan akti2tas sehari"hari. Penderita%3 umumnya lebih sering dan lebih banyak menggunakan obatin karena keluhan inamasi sendinya lebih menonjol, dengandemikian eek samping juga lebih sering dijumpai.ingga saat ini DM3%D baru ditemukan untuk penderita%3. 5ntuk O3 belum ditemukan obat yang dapat menekanperjalanan penyakitnya. DM3%D dapat menekan perjalanan

penyakit %3 sampai tahap remisi, penderita selama beberapa!aktu dapat bebas dari keluhan inamasi sendi tanpamengguna:an obat analgetik atau O3-?S, DM3%D membutuhkan!aktu yang 'ukup lama, sekitar ) bulan, agar dapatmen'apai eek yang diharapkan, oleh karena itu pada tahap a!alkombinasi DM3%D dengan O3-?S sangat dianjurkan. DM3%Dyang sering digunakan untuk %3 ialah idroksiklorokuin, 6aramemas, D"penni'ilamin, salaNopirin dan obat imunosupresi.:ortikosteroid sistemik tidak dianjurkan untuk penderitaO3, karena lebih banyak eek samping dan eek terapi yang

diharapkan. Pada %3,, kortikosteroid sistemik ternyata tidakdapat menghentikan progresi2tas penyakit, sehingga penggunaannya

7/25/2019 TINJAUAN KEPUSTAKAAN REMATIK

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-kepustakaan-rematik 13/14

sebaiknya dibatasi, hanya bersiat simptomatik saja.Penggunaan kortikosteroid hanya pada kasus berat, yangtidak responsi dengan O3-?S dan yang mempunyai kontraindikasimutlak dengan O3-?S. Pada kasus berat yang ditandaidengan demam tinggi, anemia, berat badan menurun dengan

'epat, neuropati, askulitis, perikarditis, pleuritis, skieritis dansindrom Aelty biasanya diberikan dosis tinggi, yang segeraditurunkan bertahap bila gejala berkurang. Pada penderita yangtidak responsi dengan O3-?S, maka dosis yang diberikanbiasanya dosis rendah = metilprednisolon ("*,( mgIhari.Suntikan kortikosteroid intraartikuler dapat dipertimbangkanpada penderita %3 dan O3 yang pada 1" sendinya masih tetapmeradang, pemberian tidak boleh terlalu sering dan hati"hatipada sendi penopang berat badan.KESI#PULANOsteoartritis dan 3rtsitis %eumatoid merupakan dua penyakityang berbeda, !alaupun keduanya memberikan gejala yanghampir sama. :edua penyakit ini mempunyai perjalanan penyakit,penatalaksanaan dan prognosis yang sangat berbeda, Sehinggapengenalan penyakit ini dengan baik akan menghindaripengobatan yang kurang tepat, baik

KEPUSTAKAAN1. Massardo L, >att -, &ushnaghan <, Dieppe P. Osteoarthritis o the knee=aneight year prospe'tie study. 3nn %heum Dis 177; 4= 7/8*.

. arry -sbagio, 3 @endi. Osteoartritis. Dalam= Suparman #ed$. -lmuPenyakit Dalam. <ilid 1.nd ed. alai Penerbit A:5-, <akartaQ 7(; )0"./. &ushnaghan <, Dieppe P. Study o (00 patients !ith limb jointosteoarthritis.-. 3nalysis by age, seE and distribution o symptomati' joint sites. 3nn.%heum. Dis. 1771; (0= 81/.4. Mosko!itN %>. &lini'al and laboratory 2ndings in osteoartritis. Dalam=M' &arty D #ed$. 3rthritis and 3llied &ondition. BeEtbook o %heumatology.10th ed. Philadelphia= Lea R Aebinger, 17(= 1408/.(. Mankin .<. &lini'al eatures o osteoarthritis. Dalam= :elly @D, %uddy S,Sledge &S #eds$. BeEtbook o %heumatology. 9ol ---. /rded. Philadelphia=

> Saunders, 177= 1408(00.). Minor M3, e!et#<@, >ebel %% dkk. @'a'y o physi'al 'onditioningeEer'ise in patients !ith %heumatoid 3rthritis and Osteoarthritis. 3rthr.%heum. 177; /#11$= 1/7)840(.*. Aelson DB, ?aimark 3, 3nderson < et al. Bhe prealen'e o kneeosteoarthritisin the elderly. Bhe Aramingham Osteoarthritis study. 3rthr %heum17*; /0#$= 7148.. 9an Saase <L&M, 9an %omunde L:<, &ats 3 et aQ. @pidemiology o osteoarthritis= oetermeer surey. &omparison o radiologi'al

osteoarthritisin a Dut'h population !ith that in 10 other populations. 3nn. %heum.

7/25/2019 TINJAUAN KEPUSTAKAAN REMATIK

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-kepustakaan-rematik 14/14

Dis. 177; 4= * 180.7. Aelson D-. @pidemiology o hip and knee osteoarthritis. @pidemiol. %e.17, 10= 181.10. Aorman MD, Malamet %, :aplan D. 3 surey o osteoarthritis o theknee

in the elderly. <. %heumatol 17/; 10= 8*.11. 3nderson <<, Aelson DB. Aa'tors asso'iated !ith osteoarthritis o thekneein the Airst ?ational ealth and ?utrition @Eamination Surey #3?@S -$.-n'iden'e or an asso'iation !ith oer!eight, ra'e and physi'al demandso !ork. 3m. <. @pidemiol. 17; 1= 1*787.1. >aldron 3. Prealen'e and distribution o osteoarthritis in apopulationrom 6eorgian and early 9i'torian London. 3nn. %heum. Dis. 1771; (0=/018*.1. Aelson DB, 3nderson <<, ?aimark 3 et al. Obesity and Osteoarthritis. BheAramingham study. 3nn -ntern Med 17; 107= 184.1/. Solomon L, elet 3<. Osteoarthritis. Dalam= elet 3< #ed$. Disorders o the :nee. nd ad. Philadelphia= < Lippin'ott &o, 17= 1/87.14. Aelson DB, 3nderson <<, ?aimark et al. Does smoking prote't againstosteoarthnitis *. 3rthr. %heum. 177; /#$= 1))8*.1(.. utton &>. Breatment, pain and epidemiology o osteoarthritis.&urrentOpinion in %heumatology 1770; = *)(87.

1). Summers M?, aley >@, %eeille <D et al. %adiographi' assessmentandpsy'hologi' ariables as predi'tors o pain and un'tional impairment inosteoarthnitis o the knee or hip. 3rthr. %heum. 17; /1#$= 0487.1*. &ailliet %. :nee pain and disability. Philadelphia= A.3 Dais &o, 177 =18/0.Cermin Dunia Kedokteran ,o. &-* &)) &&