teori moral

Upload: hazri-rizal

Post on 12-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Assiment moral ppgrizal hazri

TRANSCRIPT

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIFDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasTeori Perkembangan Kognitif, dikembangkan olehJean Piaget, seorangpsikologSwiss yang hidup tahun1896-1980.Teorinyamemberikan banyak konsep utama dalam lapanganpsikologi perkembangandan berpengaruh terhadap perkembangan konsepkecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnyaschemataskema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikaninformasisecara mental. Teori ini digolongkan ke dalamkonstruktivisme, yang berarti, tidak seperti teorinativisme(yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasidengan sendirinya terhadap lingkungan. Untuk pengembangan teori ini, Piaget memperolehErasmus Prize. Piaget membagi skema yang digunakananakuntuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahanusia:Periode sensorimotor (usia 02 tahun)Periode praoperasional (usia 27 tahun)Periode operasional konkrit (usia 711 tahun)Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)Daftar isi[sembunyikan]1Periode sensorimotor2Tahapan praoperasional3Tahapan operasional konkrit4Tahapan operasional formal5Informasi umum mengenai tahapan-tahapan6Proses perkembangan7Isu dalam perkembangan kognitif[1]7.1Tahapan perkembangan7.2Natur dan nurtur7.3Stabilitas dan kelenturan dari kecerdasan8Sudut pandang lain9Referensi10Bacaan lebih lanjut11ReferensiPeriode sensorimotor[sunting]Menurut Piaget,bayilahir dengan sejumlahrefleksbawaan selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut.Periode sensorimotoradalah periode pertama dari empat periode. Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial penting dalam enam sub-tahapan:Sub-tahapanskema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan terutama dengan refleks.Sub-tahapanfase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.Sub-tahapanfase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.Sub-tahapankoordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).Sub-tahapanfase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan.Sub-tahapanawal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awalkreativitas.Tahapan praoperasional[sunting]Tahapan ini merupakan tahapan kedua dari empat tahapan. Dengan mengamati urutan permainan, Piaget bisa menunjukkan bahwa setelah akhir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari fungsipsikologismuncul.Pemikiran (Pra)Operasidalam teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap objek-objek. Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang dan secara logika tidak memadai. Dalam tahapan ini, anakbelajarmenggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya masih bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda.Menurut Piaget, tahapan pra-operasional mengikuti tahapan sensorimotor dan muncul antara usia dua sampai enam tahun. Dalam tahapan ini, anak mengembangkan keterampilan berbahasanya. Mereka mulai merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar. Bagaimanapun, mereka masih menggunakan penalaran intuitif bukan logis. Di permulaan tahapan ini, mereka cenderung egosentris, yaitu, mereka tidak dapat memahami tempatnya di dunia dan bagaimana hal tersebut berhubungan satu sama lain. Mereka kesulitan memahami bagaimana perasaan dari orang di sekitarnya. Tetapi seiring pendewasaan, kemampuan untuk memahami perspektif orang lain semakin baik. Anak memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan menganggap setiap benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan.Tahapan operasional konkrit[sunting]Tahapan ini adalah tahapan ketiga dari empat tahapan. Muncul antara usia enam sampai duabelas tahun dan mempunyai ciri berupa penggunaanlogikayang memadai. Proses-proses penting selama tahapan ini adalah:Pengurutankemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya dari benda yang paling besar ke yang paling kecil.Klasifikasikemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupaanimisme(anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan)Decenteringanak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi menganggap cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi.Reversibilityanak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya.Konservasimemahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.Penghilangan sifat Egosentrismekemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukkan komik yang memperlihatkan Siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu meninggalkan ruangan, kemudian Ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci, setelah itu baru Siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akan mengatakan bahwa Siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak walau anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang.Tahapan operasional formal[sunting]Tahap operasional formal adalah periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saatpubertas) dan terus berlanjut sampaidewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada "gradasi abu-abu" di antaranya. Dilihat dari faktorbiologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secarafisiologis, kognitif,penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial. Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan sampai tahap ini, sehingga ia tidak mempunyai keterampilan berpikir sebagai seorang dewasa dan tetap menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit.Informasi umum mengenai tahapan-tahapan[sunting]Keempat tahapan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:Walau tahapan-tahapan itu bisa dicapai dalam usia bervariasi tetapi urutannya selalu sama. Tidak ada ada tahapan yang diloncati dan tidak ada urutan yang mundur.Universal (tidak terkait budaya)Bisa digeneralisasi: representasi dan logika dari operasi yang ada dalam diri seseorang berlaku juga pada semua konsep dan isi pengetahuanTahapan-tahapan tersebut berupa keseluruhan yang terorganisasi secara logisUrutan tahapan bersifat hirarkis (setiap tahapan mencakup elemen-elemen dari tahapan sebelumnya, tapi lebih terdiferensiasi dan terintegrasi)Tahapan merepresentasikan perbedaan secara kualitatif dalam model berpikir, bukan hanya perbedaan kuantitatifProses perkembangan[sunting]Seorang individu dalam hidupnya selalu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan berinteraksi tersebut, seseorang akan memperolehskema. Skema berupa kategori pengetahuan yang membantu dalam menginterpretasi dan memahami dunia. Skema juga menggambarkan tindakan baik secara mental maupun fisik yang terlibat dalam memahami atau mengetahui sesuatu. Sehingga dalam pandangan Piaget, skema mencakup baik kategori pengetahuan maupun proses perolehan pengetahuan tersebut. Seiring dengan pengalamannya mengeksplorasi lingkungan, informasi yang baru didapatnya digunakan untuk memodifikasi, menambah, atau mengganti skema yang sebelumnya ada. Sebagai contoh, seorang anak mungkin memiliki skema tentang sejenis binatang, misalnya dengan burung. Bila pengalaman awal anak berkaitan denganburung kenari, anak kemungkinan beranggapan bahwa semua burung adalah kecil, berwarna kuning, dan mencicit. Suatu saat, mungkin anak melihat seekorburung unta. Anak akan perlu memodifikasi skema yang ia miliki sebelumnya tentang burung untuk memasukkan jenis burung yang baru ini.Asimilasiadalah proses menambahkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada. Proses ini bersifat subjektif, karena seseorang akan cenderung memodifikasi pengalaman atau informasi yang diperolehnya agar bisa masuk ke dalam skema yang sudah ada sebelumnya. Dalam contoh di atas, melihat burung kenari dan memberinya label "burung" adalah contoh mengasimilasi binatang itu pada skema burung si anak.Akomodasiadalah bentuk penyesuaian lain yang melibatkan pengubahan atau penggantian skema akibat adanya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada. Dalam proses ini dapat pula terjadi pemunculan skema yang baru sama sekali. Dalam contoh di atas, melihat burung unta dan mengubah skemanya tentang burung sebelum memberinya label "burung" adalah contoh mengakomodasi binatang itu pada skema burung si anak.Melalui kedua proses penyesuaian tersebut, sistem kognisi seseorang berubah dan berkembang sehingga bisa meningkat dari satu tahap ke tahap di atasnya. Proses penyesuaian tersebut dilakukan seorang individu karena ia ingin mencapai keadaanequilibrium, yaitu berupa keadaan seimbang antara struktur kognisinya dengan pengalamannya di lingkungan. Seseorang akan selalu berupaya agar keadaan seimbang tersebut selalu tercapai dengan menggunakan kedua proses penyesuaian di atas.Dengan demikian, kognisi seseorang berkembang bukan karena menerima pengetahuan dari luar secara pasif tapi orang tersebut secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya.Isu dalam perkembangan kognitif[1][sunting]Isu utama dalam perkembangan kognitif serupa dengan isu perkembangan psikologi secara umum.Tahapan perkembangan[sunting]PerbedaankualitatifdankuantitatifTerdapat kontroversi terhadap pembagian tahapan perkembangan berdasarkan perbedaan kualitas atau kuantitas kognisi.Kontinuitas dan diskontinuitasKontroversiini membahas apakah pembagian tahapan perkembangan merupakan proses yang berkelanjutan atau proses terputus pada tiap tahapannya.Homogenitas dari fungsikognisiTerdapat perbedaan kemampuan fungsi kognisi dari tiapindividuNatur dan nurtur[sunting]Kontroversinatur dan nurturberasal dari perbedaan antara filsafatnativismedan filsafatempirisme. Nativisme mempercayai bahwa pada kemampuanotakmanusia sejak lahir telah dipersiapkan untuk tugas-tugas kognitif. Empirisme mempercayai bahwa kemampuan kognisi merupakan hasil dari pengalaman.Stabilitas dan kelenturan dari kecerdasan[sunting]Secara relatif kecerdasan seorang anak tetapstabilpada suatuderajatkecerdasan, namun terdapat perbedaan kemampuan kecerdasan seorang anak pada usia 3 tahun dibandingkan dengan usia 15 tahun.Sudut pandang lain[sunting]Pada saat ini terdapat beberapa pendekatan yang berbeda untuk menjelaskan perkembangan kognitif.Teori perkembangankognitif neurosains[2]Kemajuan ilmu neurosains dan teknologi memungkinkan mengaitkan antara aktivitasotakdanperilaku. Biologis menjadi dasar dari pendekatan ini untuk menjelaskan perkembangan kognitif. Pendekatan ini memiliki tujuan untuk dapat mengantarai pertanyaan mengenai umat manusia yaitu

Apakah hubungan antarapemikirandantubuh, khususnya antara otak secara fisik dan mental prosesApakahfilogeniatauontogeniyang menjadi awal mula dari struktur biologis yang teraturTeori Konstruksi pemikiran-sosialSelainbiologi,kontekssosialjuga merupakan salah satu sudut pandang dari perkembangan kognitif. Perspektif ini menyatakan bahwa lingkungan sosial dan budaya akan memberikan pengaruh terbesar terhadap pembentukan kognisi dan pemikiran anak. Teori ini memiliki implikasi langsung pada dunia pendidikan. Teori Vygotsky menyatakan bahwa anak belajar secara aktif lebih baik daripada secara pasif. Tokoh-tokohnya diantaranyaLev Vygotsky,Albert Bandura,Michael TomaselloTeoriTheory of Mind(TOM)Teori perkembangan kognitif ini percaya bahwa anak memiliki teori maupun skema mengenai dunianya yang menjadi dasar kognisinya. Tokoh dari ToM ini diantaranya adalahAndrew N. MeltzoffReferensi[sunting] Bjorklund, D.F. (2000)Children's Thinking: Developmental Function and individual differences. 3rd ed. Bellmont, CA: Wadsworth Cole, M, et al. (2005).The Development of Children. New York: Worth Publishers. Johnson, M.H. (2005).Developmental cognitive neuroscience. 2nd ed. Oxford: Blacwell publishing Piaget, J. (1954). "The construction of reality in the child". New York: Basic Books. Piaget, J. (1977).The Essential Piaget. ed by Howard E. Gruber and J. Jacques Voneche Gruber, New York: Basic Books. Piaget, J. (1983). "Piaget's theory". In P. Mussen (ed).Handbook of Child Psychology. 4th edition. Vol. 1. New York: Wiley. Piaget, J. (1995).Sociological Studies. London: Routledge. Piaget, J. (2000). "Commentary on Vygotsky".New Ideas in Psychology,18, 241259. Piaget, J. (2001).Studies in Reflecting Abstraction. Hove, UK: Psychology Press. Seifer, Calvin "Educational Psychology

TEORI PERKEMBANGAN MORAL KANAK-KANAK

TEORI PERKEMBANGAN MORAL KOGNITIF (PIAGET DAN KOLHBERG)

Pendekatan ini bertujuan utk membimbing seseorang mengembang pertimbangan moral secara peringkat iaitu bermula drpd peringkat mematuhi peraturan moral kerana takut hukuman oleh pihak yg berautoriti sehingga peringkat berautonomi di mana keputusan moral ialah berasaskan kpd prinsip moral yg sejagat.

Pendekatan ini dilaksanakan dgn menggunakan dilema moral sbg rangsangan. Dilema moral merujuk kpd sst keadaan di mana terdapatnya konflik nilai& memerlukan seseorang membuat pilihan nilai dan beri sebab atau justifikasi ke atas keputusannya.

Cara melaksanakan pendekatan perkembangan moral kognitif ialah seperti yang berikut:(a) Mengemukakan satu dilema moral dan soalanprobeutk seseorang berfikir ttg beberapa alternative dlm dilemma tersebut.(b) Membuat pilihan moral & memberi sebab ke atas pilihan tersebut.(c) Berdasarkan kpd sebab yg diberikan tentukan peringkat pertimbangan moral(d) Tambah soalanprobeutk meningkatkan tahap pemikiran moral murid.

Dalam menggunakan pendekatan ini, seorang guru harus menerima pendapat pelajar dgn fikiran terbuka & membimbing mrk mempertingkatkan tahap penaakulan moral mrk. Yg menjadikan fokus dlm pendekatan ini ialah proses (struktur) bukan keputusan (kandungan) penaakulan/ pertimbangan. Oleh kerana pendekatan ini lebih memokuskan kpd aspek kognitif moral, maka guru perlu menggunakan pendekatan lain supaya aspek emosi moral & perlakuan moral diberikan penekanan yg setara.

1.1 Pendekatan Perkembangan Moral Kognitif PiagetPiaget merupakan seorang ahli biologi yg berasal dari Switzerland & telah menggunakan model biologi utk menghuraikan perkembangan kognitif manusia. Pada pandangan Piaget, minda boleh berkembang, berubah &dpt mengadaptasi masalah yg berlaku apabila berinteraksi dgn persekitaran.

KonsepTakrif

Skemata Struktur kognitif yg berubah utk mengadaptasikan maklumat baru

Asimilasi Penerimaan maklumat baru sbg selaras dgn skemata sedia ada

Akomodasi Pengubahsuaian skemata yg ada bagi menerima maklumat baru

Keseimbangan Gabungan proses asimilasi & adaptasi yg membantu dlm keseimbangan terhadap pengetahuan, kepercayaan & pengalaman

Jadual 1.1: Konsep-Konsep Asas Berhubung Dengan Teori Kognitif Piaget

Menurut Piaget, kanak2 aktif membentuk kefahaman terhadap persekitaran melalui 4 tahap perkembangan kognitif.Tahap-Tahap Perkembangan MentalUmurPeringkatCara Berfikir

(0 tahun- 2 tahun )Tahap Sensori Motor atau deria motorKanak-kanak menggunakan deria motor dan deria yang lain untuk meninjau dan memahami dunia mereka.

(2 tahun -7 tahun)Tahap Pra OperasiKanak-kanak pra sekolah menggunakan keupayaan mereka berfikir secara simbolik untukmenyelesaikan masalah, tetapi tahap pemikiran masih tidak mengikut logik dan mudah diperdaya oleh persepsi yang berlainan.

(7 tahun -11 tahun)Tahap Operasi KonkritKanak-kanak mula zaman persekolahan. Mereka berfikir secara logik dan konkrit. Mereka boleh menyelesaikan masalah secara cuba jaya. (trial- and- error)

(11 tahun -15 tahun)Tahap Operasi FormalRemaja boleh berfikir secara abstrak konsep hipotetikal dan boleh memikirkan akibat jangka panjang sst aksi.

Piaget berpendapat bahawa perkembangan moral kanak-kanak adalah mengikut perkembangan empat tahap ini. Pada peringkat awal, kanak-kanak akn menyesuaikan dirinya dgn persekitaran dan hubuangan sosial memainkan peranan yg penting. Sikap kanak-kanak terus berubah aoabila memahami bahasa dan dapat berinteraksi dgn persekitaran.

Pada masa ini, kanak-kanak akan mematuhi semua peraturan sosial dan banyak menyoal tentang kewujudan persekitaran. Setelah memahami nilai moral dan struktur masyarakat maka sikap bekerjasama, menghormati dab menghargai apa yang ada di sekelilingnya.

Piaget membahagikan perkembangan moral kanak-kanak akan dipupuk kpd 3 bahagian iaitu:1. Peraturan-peraturan dalam permainan iaitu bagaimana kanak-kanak dapat menerima peraturan-peraturan permainan dan bertindak ke atas peraturan itu.2. Realisme Moral iaitu keupayaan menilai dan bertindak bagi memenuhi keperluan diri dan orang lain.3. Memahami konsep keadilan dan kebebasan iaitu idea saksama dan sama.

TEORI PERKEMBANGAN SOSIAL (BANDURA DAN DRURKHEIM)

Idea tentang perkembangan atau pembelajaran soaial telah dipelopori oleh Miller dan Dollard pada tahun 1941 tetapi Albert Bandura dan R.H Walter (1963) telah menghalusi dan mendalami kajian ini.Bandura mendapati bahawa dalam kehidupan seharian terdapat banyak tingkah laku yang dipelajari melalui contoh, tauladan, tiruan dan penggunaan bahasa.

Tiruan ini boleh dibahagikan kepada 2 bentuk :(1)- Tiruan Mudah (2)- Indentifikasi seseorang supaya ditiru.

Peniruan ini berlaku dalam 3 bentuk iaitu secara langsung, melalui sekat lakuan dan tidak sekat lakuan dan secara elisitasi. Dengan idea tiruan ini maka moral kanak-kanak banyak dibentuk atau diperoleh dari menirui ibu bapa atau guru mereka sama ada secara formal atau tidak formal. Sebagai contoh, kanak-kanak cuba meniru ibu bapa atau guru mereka dari segi gaya bercakap, berpakaian, gaya makan, gaya berjalan dan sebagainya. Orang dewasa pula cuba meniru personaliti yang mereka agong-agongkan dalam kehidupan . Ini dipengaruhi melalui media massa dan indentifikasi individu atau kumpulan. Contoh : Para remaja gemar meniru perlakuan dan pakaian artis-artis idola mereka. Ada pengikut fanatik yang sanggup mati kerana ketua atau pemimpin yang disanjungnya.Teori Bandura mungkin sesuai dgn perkembangan moral pada awal kanak-kanak dan kurang jelas tentang perubahan serta cita rasa orang dewasa atau kanak-kanak remaja. Namun teori ini amat penting kerana perkembangan moral kanak-kanak dipengaruhi oleh ibu bapa, guru, dan rakan sebayanya. Keputusan social yg dibuat atas beberapa factor iaitu standard penilaian moral yang berdasarkan pengajaran moral aktiviti mereka. Ibu bapa adalah contoh atau teladan mereka.

CIRI-CIRI TEORI PEMODELAN BANDURAa) Unsur pembelajaran utama ialah pemerhatian dan peniruan.b) Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, misalan dan teladan.c) Pelajar meniru sesuatu kemahiran daripada kecekapan demontrasi guru sebagai model.d) Pelajar memperoleh kemahiran jika memperoleh kepuasan dan peneguhan yang berpatutan.e) Proses pembelajaran meliputi pemerhatian, peringatan, peniruan dengan tingkah laku atau gerak balas yang sesuai, diakhiri dengan peneguhan positif.

PRINSIP PEMBELAJARAN MELALUI PEMERHATIAN/ PERMODELAN

Bandura (1986) mengenal pasti empat unsur utama dalam proses pembelajaran melalui pemerhatian atau pemodelan iaitu pemerhatian, mengingat, reproduksi dan peneguhan atau motivasi.

(i) PEMERHATIANUntuk belajar melalui pemerhatian, kita mesti menumpukan perhatian. Biasanya kita memberi perhatian kepada orang yang menarik, popular, cekap atau disanjungi. Untuk kanak- kanak kecil ini mungkin merujuk kepada ibu bapa, abang atau kakak atau guru-guru. Bagi pelajar yang lebih tua ia mungkin merujuk kepada rakan sebaya yang popular dan artis pujaan. Faktor- faktor yang mempengaruhi perhatian ialah ciri-ciri model termasuk nilai, umur, jantina, status dan perhubungan dengan pemerhatian. Dalam pengajaran kita perlu pastikan pelajar menumpukan perhatian kepada ciri-ciri penting pelajaran dengan pengajaran yang jelas dan menekankan isi-isi penting.

(ii) MENGINGATUntuk belajar melalui pemerhatian, kita mesti menumpukan perhatian. Biasanya kita memberi perhatian kepada orang yang menarik, popular, cekap atau disanjungi. Untuk kanak-kanak kecil ini mungkin merujuk kepada ibu bapa, abang atau kakak atau guru-guru. Bagi pelajar yang lebih tua ia mungkin merujuk kepada rakan sebaya yang popular dan artis pujaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian ialah ciri-ciri model termasuk nilai, umur, jantina, status dan perhubungan dengan pemerhatian. Dalam pengajaran kita perlu pastikan pelajar menumpukan perhatian kepada ciri-ciri penting pelajaran dengan pengajaran yang jelas dan menekankan isi- isi penting.

(iii) REPRODUKSIPemerhatian harus berupaya melakukan semula tingkah laku yang ditirunya. Apabila seseorang tahu bagaimana sesuatu tingkah laku ditunjukkan dan mengingat ciri-ciri atau langkah-langkah dia mungkin belum boleh melakukannya dengan lancar. Sesorang itu memerlukan latihan yang banyak, mendapat maklum balas dan bimbingan tentang perkara-perkara penting sebelum boleh menghasilkan tingkah laku model. Di peringkat penghasilan latihan menjadikan tingkah laku lebih lancar dan mahir.

(iv) PENEGUHAN/MOTIVASIKita mungkin telah memperoleh satu kemahiran atau tingkah laku baru melalui pemerhatian, tetapi kita mungkin tidak dapat melakukan tingkah laku itu sehingga ada sesuatu bentuk motivasi atau insentif untuk melakukannya. Peneguhan boleh memainkan beberapa peranan dalam pembelajaran pemerhatian. Seandainya kita mengharapkan untuk mendapat peneguhan dengan meniru tindakan seseorang model, kita mungkin menjadi lebih bermotivasi untuk menumpukan perhatian, mengingat dan menghasilkan semula tingkah laku. Selain itu, peneguhan penting untuk mengekalkan pembelajaran. Seseorang yang mencuba menunjukkan tingkah laku baru tidak akan mengekalkanya tanpa peneguhan.