teori model keperawatan doretea orem
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB. I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
1. Biografi
Dorothea Orem lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914. Beliau wafat pada tanggal 22
Juli 2007 di Skidaway. Selama hidupnya, beliau pernah mengikuti pendidikan Diploma
(1903), kemudian meanjutkan pendidikannya di Providence School of Nursing di
Washington DC dan mendapatkan gelar B.S.NE, kemudian melanjutkan pendidikannya lagi
di Catholic University of America di Washington DC dan mendapatkan gelar M.S.NE.
Dorothea E. Orem pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit Providence di Washington
DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939 pendidikan keperawatan.
Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerika selama perjalanan kariernya ia telah
bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan
sebagai konsultan (1970).
1. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian pendidikan
kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan
2. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
3. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk model teori
keperawatan komunitas
4. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan, yang
menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan
5. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
6. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika
tentang teori keperawatan
7. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri
dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971).
8. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas
pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
9. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ; Theory
self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar
keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis,
dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-
bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien,
antara lain degan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan. Dan
tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik, memerlukan
pengetahuan yang mendalam tentang variable-variable utama yang mempengaruhi situasi
klien. Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat dalam memilih model keperawatan
yang tepat untuk kasus spesifik adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur, pola hidup dan
aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan memahami keunikan pasien.
2. Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi yang
melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.
B.Rumusan masalah
Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care yang
diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep keperawatan ini
pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan judul "Nursing Conceps of
Practice Self Care". Model ini pada awalnya berfokus pada individu kemudian edisi kedua
tahun 1980 dikembangkan pada multi person's unit (keluarga, kelompok dan komunitas) dan
pada edisi ketiga sebagai lanjutan dari 3 hubungan konstruksi teori yang meliputi :
1. Teori self care
2. Teori self care deficit, dan
3. Teori nursing system
4. Aplikasi teori orem
C.Tujuan
Tujuan inti dari penyusunan makalah adalah untuk memberikan gambaran mengenai teori
orem dalam konsep dasar keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah :
"Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk
memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya
sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit " (Orem's, 1980).
Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care
dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu sendiri, kecuali bila tidak
mampu.
Teori Sistem Keperawatan Orem
Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong
keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of
Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam dua teori yaitu ;
Self Care
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai dengan
kebutuhan
Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat yang
berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan keberadaannya , keadaan kesehatan
dan kesempurnaan.
Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara
kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli self care
dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem mengemukakan tiga kategori /
persyaratan self care yaitu : persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan
persyaratan kesehatan.
Penekanan teori self care secara umum :
1. Pemeliharaan intake udara
2. Pemeliharaan intake air
3. Pemeliharaan intake makanan
4. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
5. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
6. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial
7. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia
8. Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial sesuai
dengan potensinya.
Self Care Deficit
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang menggambarkan kapan
keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan keperawatan pada saat perawatan yang
dibutuhkan.
Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau
keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif
Teori self care deficit diterapkan bila ;
1. Anak belum dewasa
2. Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
3. Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan
datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.
Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat dipenuhi oleh perawat,
pasien atau keduanya.
Nursing system ditentukan / direncanakan berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan
kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas "Self Care".
Aplikasi Teori Orem (Self Care) dalam Keperawatan
Posted on 2 April, 2008. Filed under: Kep. Komunitas |
Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang
mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi
kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini dikenal dengan teori self
care (perawatan diri).
Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia dan orang sakit
membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care mereka. Orem mengklasifikasikan
dalam 3 kebutuhan, yaitu:
1. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal): kebutuhan yang
umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus kehidupannya seperti kebutuhan fisiologis
dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas, istirahat, sosial,
dan pencegahan bahaya. Hal tersebut dibutuhkan manusia untuk perkembangan dan
pertumbuhan, penyesuaian terhadap lingkungan, dan lainnya yang berguna bagi
kelangsungan hidupnya.
2. Development self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan): kebutuhan
yang berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan proses perkembangannya, kondisi,
peristiwa yang terjadi selama variasi tahap dalam siklus kehidupan (misal, bayi prematur dan
kehamilan) dan kejadian yang dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan. Hal ini
berguna untuk meningkatkan proses perkembangan sepanjang siklus hidup.
3. Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan kesehatan):
kebutuhan yang berhubungan dengan genetik atau keturunan,kerusakan struktur manusia,
kerusakan atau penyimpanngan cara, struktur norma, penyimpangan fungsi atau peran dengan
pengaruhnya, diagnosa medis dan penatalaksanaan terukur beserta pengaruhnya, dan
integritas yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan self care.
Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu:
1. Human being (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki kebutuhan umum akan
pemenuhan beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan untuk mengelola kondisi kehidupan
yang menyokong proses hidup, pembentukan dan pemeliharaan integritas structural, serta
pemeliharaan dan peningkatan integritas fungsional.
2. Perkembangan manusia: dari kehidupan di dalam rahim hingga pematangan ke dewasaan
memerlukan pembentukan dan pemeliharaan kondisi yang meningkatkan proses pertumbuhan
dan perkembangan di setiap periode dalam daur hidup.
3. Kerusakan genetik maupun perkembangan dan penyimpangan dari struktur normal dan
integritas fungsional serta kesehatan menimbulkan beberapa persyaratan/permintaan untuk
pencegahan, tindakan pengaturan untuk mengontrol perluasan dan mengurangi dampaknya.
Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantuangan atau
kebutuhan klien dan kemampuan klien. Oleh karena itu ada 3 tingkatan dalam asuhan
keperawatan mandiri, yaitu:
1. Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan dilakukan
karena tingkat ketergantungan klien yang tinggi (sistem pengganti keseluruhan).
2. Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan (sistem pengganti
sebagian).
3. Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (sistem dukungan/pendidikan).
B. Model Konsep Keperawatan Orem
Model Keperawatan menurut Orem dikenal dengan Model Self Care. Model Self Care ini
memberi pengertian bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan
kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan
memperthankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit.
Model keperawatan ini berkembang sejak tahun 1959-2001.
Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam
keperawatan diantaranya dalam pelaksanaan berdaarkan tindakan atas keampuan. Self Care
didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman
dalam tindakan.
Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan mengenai pemenuhan
kebutuhan dasar, Orem membagi dalam konsep kebutuhan dasar yang terdiri dari:
1. Air (udara): pemelihraan dalam pengambian udara.
2. Water (air): pemeliaraan pengambilan air
3. Food (makanan): pemeliharaan dalam mengkonsumsi makanan
4. Elimination (eliminasi): pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi
5. Rest and Activity (Istirahat dan kegiatan): keseimbangan antara istirahat dan
aktivitas.
6. Solitude and Social Interaction ( kesendirian dan interaksi sosial): pemeliharaan
dalam keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial.
7. Hazard Prevention (pencegahan risiko): kebutuhan akan pencegahan risiko pada
kehidupan manusia dalam keadaan sehat .
8. Promotion of Normalit
II. LANDASAN KONSEP MODEL / TEORI KEPERAWATAN “SELF CARE”
A. Pengertian
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem’s adalah :
“Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri
untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraannya sesuai keadaan, baik sehat maupun sakit” (Orem’s 1980).
Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan
self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhan itu sendiri, kecuali bila
tidak mampu.
B. Keyakinan dan nilai-nilai
1. Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama keperawatan adalah :
a. Klien : Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus
menerus mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau
coping dan efeknya.
b. Sehat : Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan
self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas struktural fungsi
dan perkembangan.
c. Lingkungan : Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan
keperluan self care dan perawat termasuk di dalamnya tetapi tidak spesifik.
d. Keperawatan : Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang
dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam
mempertahankan seft care yang mencakup integrias struktural, fungsi dan perkembangan.
Berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orem’s mengembangkan
konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
2. Tiga kategori self care
Model Orem’s, meyebutkan ada beberapa kebutuhan self care atau yang
disebutkan sebagai keperluan self care (sefl care requisite), yaitu :
a. Universal self care requisite : Keperluan self care universal ada pada setiap
manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusian dan proses kehidupan, biasanya mengacu
pada kebutuhan dasar manusia. Universal self care requisite yang dimaksudkan adalah :
- Pemeliharaan kecukupan intake udara
- Pemeliharaan kecukupan intake cairan
- Pemeliharaan kecukupan intake makanan
- Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
- Pemeliharaan keseimbangan antara solitut dan interaksi sosial
- Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan
kesejahteraan manusia.
- Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses-proses eleminasi dan
exrement.
- Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan kedalam
kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan seseorang dan keinginan
seseorang untuk menjadi normal.
b. Developmental self care requisite : terjadi berhubungan dengan tingkat
perkembangan individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal, yang berkaitan
dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan.
c. Health Deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak sehat
dan merupakan kebutuhan-kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau ketidakmampuan
yang menginginkan perubahan dalam perilaku self care.
Orem’s mendiskripsikan dua kategori dibawah ini sebagai keperluan self care
(self care requisites), dan ini timbul dari pengaruh peristiwa-peristiwa pada keperluan
universal self care antara lain : Sewaktu ada keinginan untuk mengasuh dirinya sendiri dan
seseorang itu mampu untuk menemukan keinginannya, maka self care itu dimungkinkan.
Tetapi bila keinginan itu lebih besar dari kapasitas individual atau kemampuan untuk
menemukannya, terjadilah ketidak seimbangan dan ini dikatakan sebagai self care deficit.
C. Tujuan
Tujuan keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah :
1. Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat memenuhinya,
ini berarti menghilangkan self care deficit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan
self care.
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan
asuhan depenent (dependent care) jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self
care deficit apapun dihilangkan.
4. Jika ketiganya diatas tidak ada yang tercapai, perawat secara langsung dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan kepewatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek
keperawatan keluarga /komunitas adalah :
1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
therapeutik.
2. Menolong klien bergerak kearah tindakan-tindakan asuhan mandiri
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang
mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada Model Orem’s yang
diterapkan pada praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
a. Aspek Interpersonal : Hubungan didalam keluarga
b. Aspek Sosial : Hubungan keluarga dengan masyarakat di
sekitarnya.
c. Aspek Prosedural : Melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga
mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi.
e. Aspek Tehnis : Mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar
yang dilakukan dirumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
D. Pengetahuan dan Ketrampilan untuk Praktek
Perawat menolong klien untuk menemukan kebutuhan self care dengan
menggunakan tiga kategori dalam system keperawatan dan melalui lima metode bantuan.
1. Kategoi Bantuan :
a. Wholly Compensatory : Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk
klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan tidak berespon
terhadap rangsangan.
b. Partially Compensatory : Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang
mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
c. Supportive Education : Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien
yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
2. Metode Bantuan
Perawat membantu klien dengan menggunakan sistem dan melalui lima metode
bantuan yang meliputi :
a. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
b. Mengajarkan klien
c. mengarahkan klien
d. Mensupport klien
e. Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.
Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek keperawatan di
diskripsikan sebagai berikut :
a. Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat – klien dengan individu,
keluarga atau kelompok sampai klien dapat diizinkan pulang dari perawatan.
b. Menetapkan jika dan bagaimana klien dapat dibantu melalui perawatan.
c. Merespon keperluan klien, keinginannya dan kebutuhannya untuk kontak dengan
perawat dan asisten.
d. Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keperawatan dan kehidupan sehari-
hari klien, pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau diterima, atau pelayanan sosial dan
penyuluhan yang dibutuhkan atau yang diterima.
III. PENUTUP
Dengan mempelajari model konsep / teori keperawatan sebagaimana disampaikan
dimuka maka dapat disimpulkan betapa perawat harus memahami apa yang harus dilakukan
secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar.
Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep / teori keperawatan yang sesuai dengan
karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan.
Model konsep / teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia
mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk
memperolehnya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui
potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan
perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan.
Untuk dapat menerapkan model konsep / teori keperawatan ini diperlukan suatu
pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh
kemampuan tehnikal dan sikap yang terapeutik.