sop tindakan hemodialisa

11
SOP TINDAKAN HEMODIALISA Pengertian Hemodialisa adalah tindakan pengobatan dengan tujuan mengeluarkan sisa metabolisme melalui proses pertukaran antara bahan yang ada dalam darah dan dialisat melewati membran semi permeabel secara difusi konveksi dan ultrafiltrasi Tujuan Menolong penderita dengan gangguan fungsi ginjal yang sudah tidak bisa diobati dengan terapi konservatif Kebijakan Dilakukan pada setiap pasien gagal ginjal terminal. Dengan hemodialisa dapat mempertahankan fungsi ginjalnya secara optimal Prosedur A. PERSIAPAN SEBELUM HEMODIALISA 1. Persiapan pasien a. Surat dari dokter penanggungjawab Ruang HD untuk tindakan HD (instruksi dokter) b. Apabila dokter penanggung jawab HD tidak berada ditempat atau tidak bisa dihubungi, surat permintaan tindakan hemodialisa diberikan oleh dokter spesialis penyakit dalam yang diberi delegasi oleh dokter penanggung jawab HD. c. Apabila pasien berasal dari luar RS ( traveling ) disertai dengan surat traveling dari RS asal. d. Identitas pasien dan surat persetujuan tindakan HD e. Riwayat penyakit yang pernah diderita (penyakit lain) f. Keadaan umum pasien g. Keadaan psikososial h. Keadaan fisik (ukur TTV, BB, warna kulit, extremitas edema +/-) i. Data laboratorium: darah rutin,GDS,ureum, creatinin, HBsAg, HCV, HIV, CT, BT j. Pastikan bahwa pasien benar-benar siap untuk dilakukan HD 2. Persiapan mesin

Upload: vivi-indriyanti

Post on 04-Sep-2015

347 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

hhvn

TRANSCRIPT

SOP TINDAKAN HEMODIALISAPengertianHemodialisa adalah tindakan pengobatan dengan tujuan mengeluarkan sisa metabolisme melalui proses pertukaran antara bahan yang ada dalam darah dan dialisat melewati membran semi permeabel secara difusi konveksi dan ultrafiltrasiTujuanMenolong penderita dengan gangguan fungsi ginjal yang sudah tidak bisa diobati dengan terapi konservatifKebijakanDilakukan pada setiap pasien gagal ginjal terminal. Dengan hemodialisa dapat mempertahankan fungsi ginjalnya secara optimal

ProsedurA. PERSIAPAN SEBELUM HEMODIALISA1. Persiapan pasiena. Surat dari dokter penanggungjawab Ruang HD untuk tindakan HD (instruksi dokter)b. Apabila dokter penanggung jawab HD tidak berada ditempat atau tidak bisa dihubungi, surat permintaan tindakan hemodialisa diberikan oleh dokter spesialis penyakit dalam yang diberi delegasi oleh dokter penanggung jawab HD.c. Apabila pasien berasal dari luar RS ( traveling ) disertai dengan surat traveling dari RS asal.d. Identitas pasien dan surat persetujuan tindakan HDe. Riwayat penyakit yang pernah diderita (penyakit lain)f. Keadaan umum pasieng. Keadaan psikososialh. Keadaan fisik (ukur TTV, BB, warna kulit, extremitas edema +/-)i. Data laboratorium: darah rutin,GDS,ureum, creatinin, HBsAg, HCV, HIV, CT, BTj. Pastikan bahwa pasien benar-benar siap untuk dilakukan HD2. Persiapan mesina. Listrikb. Air yang sudah diubah dengan cara: Filtrasi Softening Deionisasi Reverse osmosisc. Sistem sirkulasi dialisat Sistem proporsioning Acetate / bicarbonated. Sirkulasi darah Dializer / hollow fiber Priming3. Persiapan alata. Dialyzerb. Transfusi setc. Normal saline 0.9%d. AV blood linee. AV fistulaf. Spuitg. Heparinh. Lidocaini. Kassa sterilj. Dukk. Sarung tanganl. Mangkok kecilm. Desinfektan (alkohol/betadin)n. Klemo. Matkanp. Timbanganq. Tensimeterr. Termometers. Plastikt. Perlak kecil4. Langkah-langkaha. Setting dan priming1) Mesin dihidupkan2) Lakukan setting dengan cara: keluarkan dialyzer dan AV blood line dari bungkusnya, juga slang infus / transfusi set dan NaCl (perhatikan sterilitasnya)3) Sambungkan normal saline dengan seti infus, set infus dengan selang arteri, selang darah arteri dengan dialyzer, dialyzer dengan selang darah venous4) Masukkan selang segmen ke dalam pompa darah, putarlah pump dengan menekan tombol tanda V atau (pompa akan otomatis berputar sesuai arah jarum jam)5) Bukalah klem pada set infus, alirkan normal saline ke selang darah arteri, tampung cairan ke dalam gelas ukur6) Setelah selang arteri terisi normal saline, selang arteri diklemb. Lakukan priming dengan posisi dialyzer biru (outlet) di atas dan merah (inlet) di bawah1) Tekan tombol start pada pompa darah, tekan tombol V atau untuk menentukan angka yang diinginkan (dalam posisi priming sebaiknya kecepatan aliran darah 100 rpm)2) Setelah selang darah dan dialyzer terisi semua dengan normal saline, habiskan cairan normal sebanyak 500 cc3) Lanjutkan priming dengan normal saline sebanyak 1000 cc. Putarlah Qb dan rpm4) Sambungkan ujung selang darah arteri dan ujung selang darah venous5) Semua klem dibuka kecuali klem heparin6) Setelah priming, mesin akan ke posisi dialysis, start layar menunjukkan preparation, artinya: consentrate dan RO telah tercampur dengan melihat petunjuk conductivity telah mencapai (normal: 13.8 14.2). Pada keadaan preparation, selang concentrate boleh disambung ke dialyzer7) Lakukan sirkulasi dalam. Caranya: sambung ujung blood line arteri venaa) Ganti cairan normal saline dengan yang baru 500 ccb) Tekan tombol UFG 500 dan time life 10 menitc) Putarlah kecepatan aliran darah (pump) 350 rpmd) Hidupkan tombol UF ke posisi on mesin akan otomatis melakukan ultrafiltrasi (cairan normal saline akan berkurang sebanyak 500 cc dalam waktu 10 menite) Setelah UV mencapai 500 cc, akan muncul pada layar UFG reached artinya UFG sudah tercapai8) Pemberian heparin pada selang arteriBerikan heparin sebanyak 1500 unit sampai 2000 unit pada selang arteri. Lakukan sirkulasi selama 5 menit agar heparin mengisi ke seluruh selang darah dan dialyzer, berikan kecepatan 100 rpmc. Dialyzer siap pakai ke pasienSambil menunggu pasien, matikan flow dialisat agar concentrate tidak borosCatatan: jika dialyzer reuse, priming 500 cc dengan Qb 100 rpm sirkulasi untuk membuang formalin (UFG: 500, time life 20 menit dengan Qb 350 rpm). Bilaslah selang darah dan dialyzer dengan normal saline sebanyak 2000 ccB. PUNKSI AKSES VASKULER1. Tentukan tempat punksi atau periksa tempat shunt2. Alasi dengan perlak kecil dan atur posisi3. Bawa alat-alat dekat dengan tempat tidur pasien (alat-alat steril dimasukkan ke dalam bak steril)4. Cuci tangan, bak steril dibuka, memakai handscoen5. Beritahu pasien bila akan dilakukan punksi6. Pasang duk steril, sebelumnya desinfeksi daerah yang akan dipunksi dengan betadine dan alcohol7. Ambil fistula dan puncti outlet terlebih dahulu. Bila perlu lakukan anestesi lokal, kemudian desinfeksi8. Punksi inlet dengan cara yang sama, kemudian difiksasiC. MEMULAI HEMODIALISASebelum dilakukan punksi dan memulai hemodialisa, ukur tanda-tanda vital dan berat badan pre hemodialisa1. Setelah selesai punksi, sirkulasi dihentikan, pompa dimatikan, ujung AV blood line diklem2. Lakukan reset data untuk menghapus program yang telah dibuat, mesin otomatis menunjukkan angka nol (0) pada UV, UFR, UFG dan time left3. Tentukan program pasien dengan menghitung BB datang BB standar + jumlah makan saat hemodialisa4. Tekan tombol UFG = target cairan yang akan ditarik5. Tekan tombol time left = waktu yang akan diprogram6. Atur concentrate sesuai kebutuhan pasien (jangan merubah Base Na + karena teknisi sudah mengatur sesuai dengan angka yang berada di gallon. Na = 140 mmol)7. Tekan tombol temperatur (suhu mesin = 360C 370C)8. Buatlah profil yang sesuai dengan keadaan pasien9. Berikan kecepatan aliran darah 100 rpm10. Menyambung selang fistula inlet dengan selang darah arteri Matikan (klem) selang infus Sambungkan selang arteri dengan fistula arteri (inlet) Masing-masing kedua ujung selang darah arteri dan fistula di-swab dengan kassa betadine sebagai desinfektan Ujung selang darah venous masukkan dalam gelas ukur Hidupkan pompa darah dan tekan tombol V atau 100 rpm Perhatikan aliran cimino apakah lancar, fixasi dengan micropore. Jika aliran tidak lancar, rubahlah posisi jarum fistula Perhatikan darah, buble trap tidak boleh penuh (kosong), sebaiknya terisi bagian Cairan normal saline yang tersisa ditampung dalam gelas ukur namanya cairan sisa priming Setelah darah mengisi semua selang darah dan dialyzer, matikan pompa darah11. Menyambung selang darah venous dengan fistula outlet Sambung selang darah venous ke ujung AV fistula outlet (kedua ujungnya diberi kassa betadine sebagai desinfektan). Masing-masing sambungan dikencangkan) Klem pada selang arteri dan venous dibuka, sedangkan klem infus ditutup Pastikan pada selang venous tidak ada udara, lalu hidupkan pompa darah dari 100 rpm sampai dengan yang diinginkan Tekan tombol UF pada layar monitor terbaca dialysis Selama proses hemodialisa ada 7 lampu hijau yang menyala (lampu monitor, on, dialysis start, pompa, heparin, UF dan Flow) Rapikan peralatanD. PENATALAKSANAAN SELAMA HEMODIALISA1. Memprogram dan memonitor mesin hemodialisaa. Lamanya HDb. QB (kecepatan aliran darah) 150 250 cc/menitc. QD (kecepatan aliran dialisa) 500 cc/menitd. Temperatur dialisat 370Ce. UFR dan TMP otomatisf. Heparinisasi1) Dosis awal: 25 50 unit/kgBBa) Diberikan pada waktu punksib) Sirkulasi extra corporeal 1500 unitc) Dosis maintenance 500 2000 unit/jam diberikan pada waktu HD berlangsung2) Dosis maintenance 500 2000 u/jamDiberikan pada waktu HD berlangsungCara pemberian dosis maintenancea) Kontinyu: diberikan secara terus menerus dengan bantuan pompa dari awal HD sampai dengan 1 jam sebelum HD berakhirb) Intermitten: diberikan 1 jam setelah HD berlangsung dan pemberian selanjutnya dimasukkan tiap selang waktu 1 jam, untuk 1 jam terakhir tidak berakhirc) Minimal heparin: heparin dosis awal kurang lebih 200 unit, selanjutnya diberikan kalau perlug. Pemeriksaan (laboratorium, ECG, dll)h. Pemberian obat-obatan, transfusi, dlli. Monitor tekanan1) Fistula pressure2) Arterial pressure3) Venous pressure4) Dialisat pressure5) Detektor (udara blood leak detektor)2. Observasi pasiena. Tanda-tanda vital (T, N, S, R, kesadaran)b. Fisikc. Perdarahand. Sarana hubungan sirkulasie. Posisi dan aktivitasf. Keluhan dan komplikasi hemosialisaE. MENGAKHIRI HEMODIALISA1. Persiapan alata. Piala ginjalb. Kassa sterilc. Betadine solutiond. Sarung tangan tidak sterile. Perban gulungf. Band aid (pelekat)g. Guntingh. Nebacetin powder antibiotici. Thermometerj. Micropore2. Pelaksanaana. Perawat mencuci tanganb. Perawat memakai sarung tanganc. Mesin menggunakan UFG reached = UFG sudah tercapai (angka UV = angka UF)d. Jika proses hemodialisa sudah selesai, posisi mesin akan terbaca Reinfusione. Sebelum 5 menit selesai, pasien diobservasi tanda-tanda vitalf. Kecilkan kecepatan aliran darah (pompa darah) sampai 100 rpm lalu matikang. Klem pada fistula arteri dan selang darah arterih. Cabutlah fistula outlet (venous), tekan bekas tusukan dengan kassa betadine, tutuplah bekas tusukan dengan kassa betadinei. Bilaslah fistula, selang darah dan dializer dengan normal saline secukupnya sampai bersih dan gunakan kecepatan aliran darah 100 rpmj. Cabutlah fistula outlet (venous), tekan bekas tusukan dengan kassa betadinek. Jika tidak ada darah bekas tusukan, maka berilah nebacetin powder dan tutuplah bekas tusukan dengan Band Aid (K/p dibalut dengan perban gulung)l. Berilah fixasi dengan micropore pada perban gulungm. Observasi tanda-tanda vital pasienn. Kembalikan alat-alat ke tempat semulao. Perawat melepas sarung tanganp. Perawat mencuci tanganUnit Terkait I GD H D Rawat Inap Laboratorium

MEMULAI DIALISIS DENGAN KATETER DOUBLE LUMEN

PENGERTIAN : Akses sirkulasi yang di pasang secara temporer pada vena jugularisdan subclavia terdiri dari dua lumen untuk menghubungkan sirkulasidarah (sirkulasi ekstraporeal) dengan tubuh (sirkulasi sistemik)TUJUAN : - Untuk melancarkan proses hemodialisa- Mencegah terjadinya infeksi- Mencegah adanya bekuan diselang kateter double lumenPROSEDUR1. Persiapan alat dan obat- Set steril berisi : 1 buah duk steril, 2 buah kom kecil untuk tempatNaCL 0.9%, 10 lembar kain kasa steril, 1 buah klem arteri untukdesinfektan- Spuit 3 cc- Spuit 1 cc berisi heparin dosis awal (bolus)- NaCL 0.9%- Bethadine solution- Sarung tangan steril 2 buah- Hypavix- Gunting verband- Masker- Apron/celemek- Bak penampung cairan (matkan)- Tempat sampah medis dan non medis- Overbedtable- Perlak/pengalas-Bactrobansalep ( sejenisnya)2. PelaksanaanA. Membersihkan kateter- Observasi KU pasien dan TTV- Berikan posisi tidur yang nyaman- Jelaskan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan- Dekatkan tempat sampah injak kearah pasien- Pakai apron dan masker- Perawat mencuci tangan- Buka verband penutup (balutan) kateter dengan kasa alkohol secaraperlahan, perhatikan posisi kateter: apakah tertekuk, apakah letakposisi berubah dan keadaan exite site- Dekatkan meja alat ke dekat pasien- Perawat sementara pakai sarung tangan steril 1 buah, 1 tangan lagiuntuk memegang dan menuangkan larutan kedalam kom steril- Bersihkan daerah exite site dengan kasa bethadin dan NaCL hinggabersih kemudian bersihkan kulit mulai dari pangkal exite sitemelingkar (dari dalam keluar) jika masih kotor diulang dengan yangbaru- Bersihkan kateter mulai pangkal exite site sampai pangkal kateter- Terakhir beri bactroban salep pada pangkal exite site- Tutup exite site dengan kasa steril baru dengan hypavix- Perawat mengganti sarung tangan (sepasang)- Pasang duk steril di area kateterB. Melakukan test kelancaran kateter- Gunakan spuit 3 cc, lalu tambahkan heparin dan bekuan darah yangberada di lumen kateter di aspirasi dan di buang ke tempat sampahinfeksius- Bilas dengan larutan NaCL 0.9% secukupnya, lakukan test dengan caraaspirasi dan masukkan kembali darah sambil rasakan lancar tidaknyaaliran darah (tindakan ini dapat diulang sampai yakin betul bahwaaliran darah sudah lancer)- Pengetesan ini dilakukan satu persatu (selang arteri atau venadahulu)- Tutup selang kateter dengan kasa steril (posisi kateter dalamkeadaan terklem)- Tentukan posisi kateter dengan tepat untuk menghindari kemacetanpada saat dialysis berlangsung, kemudian fiksasi- Kateter double lumen siap pakai- Rendam tutup kateter dengan bethadin encer dalam kom steril- Rapikan alat-alat yang sudah di pakai- Perawat cuci tangan- Kembalikan alat yang telah digunakan ketempat semulaC. Menyambungkan ke selang dialysis- Kecilkan Qb sampai dengan 100ml/menit, kemudian matikan- Lepas selang arteri dari sambungan sirkulasi tertutup- Selang infus dalam posisi terklem- Sambungkan selang darah arteri dengan selang arteri kateter, gunakankasa steril sebagaialasuntuk menyambung- Kencangkan konektor penghubung, bukalah klem selang darah dan klemkateter, lalu hidupkan pompa darah mulai dari kecepatan 100ml/menitlalu naikkan secara bertahap sesuai dengan tekanan darah dan keluhanpasien- Lakukan pemograman mesin sesuai dengan kebutuhan (sesuai preskripsiHD)- Kembalikan alat-alat yang sudah dipakai dan rapikan- Perawat mencuci tangan- Catat semua kegiatan dalam status pasien/catatn HD- Observasi TTV dan keluhan pasien selama proses dialysis berlangsung3. Hal-hal yang perlu diperhatikan- Kesterilan alat instrument- Prosedur kerja dengan tekhnik aseptic- Pemberian dosis heparin pekat sesuai dengan ukuran yang tertera padaselang kateter double lumen