resume laporan keperawatan hemodialisa

41
 RESUME  ASUHAN KEPERAWA TAN PADA Ny.“M ” DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKD DI RUANG HEMODIALISA RUMAH SAKIT DR. SYAIFUL ANWAR MALANG IDENTITAS - Nama : Ny. “M” - Jenis Kelamin : Perempuan - Umur : 45 tahun - Agama : Islam - Suku!angsa : Ja"aIn#$nesia - Pen#i#ikan : S% - Peker&aan : ' - Alamat :(uren'Malang - )*. Me#is :+K) - (gl. Pengka&ian :,- kt$/er 0,%0 DATA FOKUS PRE HD Subyekti - Klien mengatakan /a#an terasa lemas #an perut kem/ung karena /anyak minum air. - Klien mengat akan !AK ti#ak lan1er2 hanya se#ikit' se#ikit #an !A! ti#ak lan1er. Mulai 1u1i #arah 3e/ruari 0,%0. !!K 4 kg2 !!S : 4 kg Obyekti KU lemah2 66 : 00*mnt2 () %,%,, mm7g2 Na#i *mnt2 suhu 89 , +2 Ku lemah2 Kesa#aran +M2 +S : 4 5 2 tampak $e#em #i /agian a/#$men. !!K 9 kg2 !!S ; 8 kg. U< $al :02,,2 U< 6ate :,25, Kekuatan $t$t2 kanan atas 52 kiri atas 52 kanan /a"ah 52 kiri /a"ah 5.

Upload: rizky-fadilah

Post on 09-Oct-2015

1.021 views

Category:

Documents


75 download

DESCRIPTION

rangkuman laporan

TRANSCRIPT

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.M DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKD DI RUANG HEMODIALISA RUMAH SAKIT DR. SYAIFUL ANWAR MALANGIDENTITAS

Nama

: Ny. M

Jenis Kelamin : Perempuan Umur

: 45 tahun

Agama

: Islam

Suku/Bangsa

: Jawa/Indonesia

Pendidikan

: S1 Pekerjaan

: - Alamat

:Turen-Malang Dx. Medis

:CKD

Tgl. Pengkajian :09 Oktober 2012DATA FOKUSPRE HD

Subyektif

Klien mengatakan badan terasa lemas dan perut kembung karena banyak minum air. Klien mengatakan BAK tidak lancer, hanya sedikit-sedikit dan BAB tidak lancer. Mulai cuci darah februari 2012. BBK 46 kg, BBS : 48 kgObyektifK/U lemah, RR : 22x/mnt, TD 160/100 mmHg, Nadi 86 x/mnt, suhu 370 C, K/u lemah, Kesadaran CM, GCS : 4 5 6, tampak oedem di bagian abdomen. BBK 67 kg, BBS = 63 kg. UF Goal

:2,00, UF Rate

:0,50Kekuatan otot, kanan atas 5, kiri atas 5, kanan bawah 5, kiri bawah 5. Assesment

Kelebihan Volume Cairan berhubungan dengan retensi cairan dan natrium, penurunan pengeluaran urinePerencanaanDIAGNOSA KEP.TUJUANRENCANA TINDAKANRASIONALISASI

Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi cairan dan natrium, penurunan pengeluaran urineSetelah diberikan tindakan keperawatan selama 4 jam diharapkan dapat mempertahankan BB ideal tanpa kelebihan cairan dengan criteria hasil:

Menunjukkan BB ideal.

Mempertahankan pembatasan cairan yang lambat Menunjukkan turgor kulit normal tanpa oedema1. Kaji status cairan: Timbang BB harian Turgor kulit dan adanya oedema TD, denyut dan irama nadi2. Batasi masukan cairan3. Jelaskan pada pasien dan keluarga rasional dalam pembatasan cairan4. Kolaborasi dalam pemberian obat dan HD 1. Pengkajian merupakan data dasar berkelanjutan untuk memantau perubahan dan mengevaluasi intervensi2. Pembatasan cairan akan menentukan BB ideal3. Pemahaman akan meningkatkan kerjasama pasien dan keluarga dalam pembatasan cairan4. Membantu menurunkan/mengurangi kelebihan cairan dalam tubuh

Implementasi

NoTglNo. DxImplementasiRespon HasilParaf

109/10/2012

I1. Kaji status cairan: Timbang BB harianBBK : 57 kg, BBS : 63 kg Turgor kulit dan adanya oedemaTurgor kulit < 2 detik, Oedem di abdomen.

TD, denyut dan irama nadiTD : 160/110

Nadi : 84x/m

2. KIE : Membatasi masukan cairan3. Berkolaborasi dalam pemberian obat dan HD1. BB kering: 57 kgBB pra HD: 63 kg

Turgor < 2 detik, terdapat oedema pada abdomenTD:160/110mmHg

N :84x/menit2. Klien mengatakan minum jika haus3. Klien dan keluarga mengerti4. Klien rutin minum purosemide dan HD 2 kali seminggu

EvaluasiNOTGLNO.DXEVALUASIPARAF

109/10/12I

S :

Klien mengatakan masih bengkak pada perut.O :

Tampak oedema pada abdomenA : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

INTRA HD

Subyektif

Klien mengatakan merasa lemas dan perut semakin membesar saat cuci darah berlangsung.Obyektif

UF Goal

:1,00UF Rate

:1,00Td

:4 jamTD

:160/110 mmHg

S

:37 CN

:84x/menit

RR

: 22x/ menitTampak perut semakin membesar dari sebelumnya

Assesment

Kelebihan Volume Cairan berhubungan dengan Proses Hemodialisa

PerencanaanDIAGNOSA KEP.TUJUANRENCANA TINDAKANRASIONALISASI

Kelebihan volume cairan berhubungan dengan Proses HemodialisaSetelah diberikan tindakan keperawatan selama 4 jam diharapkan dapat mempertahankan BB ideal tanpa kelebihan cairan dengan criteria hasil:

Menunjukkan BB ideal.

Mempertahankan pembatasan cairan yang lambat Menunjukkan turgor kulit normal tanpa oedema1. Kaji status cairan: Timbang BB harian Turgor kulit dan adanya oedema TD, denyut dan irama nadi2. Batasi masukan cairan3. Jelaskan pada pasien mengenai proses hemodialisa.

1. Pengkajian merupakan data dasar berkelanjutan untuk memantau perubahan dan mengevaluasi intervensi2. Pembatasan cairan akan menentukan BB ideal3. Pemahaman akan meningkatkan kerjasama pasien dan keluarga dalam pembatasan cairan

Implementasi

NoTglNo. DxImplementasiRespon HasilParaf

109/10/2012

I1. Kaji status cairan: Timbang BB harianBBK : 57 kg, BBS : 63 kg

Turgor kulit dan adanya oedemaTurgor kulit < 2 detik, Oedem di abdomen.

TD, denyut dan irama nadiTD : 160/110

Nadi : 80x/m

2. KIE : pada pasien mengenai proses hemodialisa

1. BB kering: 57 kg2. BB pra HD: 63 kg

3. Turgor < 2 detik, terdapat oedema pada abdomen

4. TD:160/110mmHg

5. N :80x/menit6. Klien mengatakan minum jika haus7. Klien dan keluarga mengerti

EvaluasiNOTGLNO.DXEVALUASIPARAF

109/10/12I

S :

Klien mengatakan masih bengkak pada perut.

O :

Tampak oedema pada abdomen

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

Post HD

SubyektifKlien mengatakan lemas,

Obyektif TTV:

TD: 160/110 mmHg

RR: 22x/ menit

N: 80x/ menit

S: 372C Tampak perdarahan saat pencabutan AVAssesment1. Resiko tinggi injuri berhubungan dengan perdarahan pencabutan AV

PerencanaanDIAGNOSA KEP.TUJUANRENCANA TINDAKANRASIONALISASI

Resiko tinggi injuri berhubungan dengan perdarahakarena pencabutan AV

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 4 jam diharapkan TD dalam batas normal dengan kriteria :

TTV dalam batas normalTD: 120/80 mmHg

N : 60-100X/ Menit

RR : 20X/ menit

S :36C

Tidak ada perdarahan

1. Observasi tanda-tanda vital2. Jelaskan Klien mengerti tentang perawatan cuci darah3. Berikan health education4. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi5. Lakukan pencabutan AV dengan tehnik steril 1. Membantu dalam penurunan persepsi/ respon nyeri

2. Membantu proses fungsi kerja ginjal3. Aktivitas yang ringan dapat mengurangi beban jantung dan paru-paru

4. Pemberian terapi dapat membantu proses penyembuhan5. Mengurangi terjadinya infeksi

Implementasi

NoTglNo. DxImplementasiRespon HasilParaf

109/10/12

I1. Melakukan observasi TTV2. Menjelaskan tentang proses cuci darah3. Memberikan HE pada pasien dan keluarga4. Mencabut AV dengan tehnik aseptik1. Tanda vital TD: 150/100 mmHg, RR: 20x/ menit, N: 80x/ menit, S: 37C2. Pasien mengatakan mengerti tentang proses cuci darah3. Keluarga mengerti dan paham dengan apa yang dijelaskan4. Pencabutan AV dilakukan dengan tehnik aseptik

EvaluasiNOTGLNO.DXEVALUASIPARAF

108/10/12I

S :-

O :

K/U: baikTD: 150/100 mmHg

RR: 20x/ menit

N: 80x/ menit

S: 37CPerdarahan (-)

A : Masalah teratasiP : Intervensi dihentikan pasien pulang

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKD DI RUANG HEMODIALISA RUMAH SAKIT DR. SYAIFUL ANWAR MALANGIDENTITAS

Nama

: Tn. Y

Jenis Kelamin : Laki-laki Umur

: 42 tahun

Agama

: Islam

Suku/Bangsa

: Jawa/Indonesia

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: - Alamat

: Wetan, Malang Dx. Medis

: CKD

Tgl. Pengkajian : 08 Oktober 2012DATA FOKUSPRE HDSubyektif

Klien mengatakan cemas karena pertama kali melakukan cuci darah.

Klien mengatakan sesak napas Klien mengatakan berat badan 55 kgObyektifB1 :Klien tampak susah bernapas, RR : 32x/mntB2 :TD 130/80mmHg, Nadi 83 x/mnt, suhu 36,50 C

B3 :K/u Lemah, Kesadaran CM, GCS : 4 5 6

B4 :BAK hanya sedikitB5 :BAB (-), mukosa bibir pucat.B6 :Kekuatan otot, kanan atas 4, kiri atas 4, kanan bawah 4, kiri bawah 4, turgor < 2 detik. Tangan dan kaki klien tampak oedem. UF Goal

:0,40 UF Rate

:0,50Assesment

1. Ketidakefektifan Pola nafas berhubungan dengan penumpukan secret.PerencanaanDIAGNOSA KEP.TUJUANRENCANA TINDAKANRASIONALISASI

Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penumpukan secretSetelah diberikan tindakan keperawatan selama 4 jam diharapkan pola nafas adekuat/optimal kembali dengan kriteria hasil:

Nafas spontan RR dalam batas normal : 18-24x/mnt Tidak ada sesak

Klien merasa nyaman

1. Jelaskan pada klien sebab terjadinya sesak

2. Beri posisi semifowler3. Beri oksigen sesuai kebutuhan4. Observasi TTV.5. Anjurkan klien untuk lebih relaks

1. Peningkatan pengetahuan pada klien akan membantu klien dalam mengenal akibat dari penyakit yang dideritanya sehingga akan lebih kooperatif dalam tindakan keperawatan yang diberikan

2. Memepermudah klien dalam bernapas

3. O2 merupakan terapi oksigen untuk pemenuhan oksigen yg kurang

4. Gangguan pola nafas ditandai dengan peningkatan Respiratory Rate.

Implementasi

NoTglNo. DxImplementasiRespon HasilParaf

108 oktober 2012

I1. Menjelaskan pada klien penyebab sesak 2. Memberikan posisisemi fowler3. Memberikan oksigen sesuai dengan kebutuhan : 02 Nasal Canula 4 lpm4. Observasi TTV : RR 110/80 mmHg, N 86x/m, RR 25x/m, Klien menggunakan nasal canula 4 lpm, klien dalam posisi semifowler, pernafasan cuping hidung (-), retraksi dinding dada (-), klien tampak lebih rileks dari sebelumnya

EvaluasiNOTGLNO.DXEVALUASIPARAF

108/10/12I

S :

Klien mengatakan sesak sedikit berkurangO :

Tidak ada retraksi dinding dada RR 25x/menit

Klien tampak rileksA : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan

INTRA HD

Subyektif

Klien mengatakan lemas dan sedikit pusingObyektifKlin tampak lemah, QB = 2.00, RR 25x/m, TD : 110/70,S = 36,5, Nadi = 86x/mAssesment

1. Resiko hipotensi berhubungan dengan tindakan ultrafiltrasi pada tindakan hemodialisa

Perencanaan

diagnosaNOCNICRasional

Resiko terjadi hipotensi berhubungan dengan tindakan ultrafiltrasi pada tindakan hemodialisa Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 4 jam diharapkan hipotensi tidak terjadi dengan kriteria:

TTV dalam batas normal Keluhan pusing mual(-) BB kering terkendali Mengkonsumsi OAH pada waktu yang tepat1. Jelaskan pada klien mengenai komplikasi yang terjadi saat hemodialisa2. Kaji adanya keluhan mual, pusing sebagai deteksi dini hipotensi3. Anjurkan tidak mengkonsumsi OAH sebelum HD4. Anjurkan untuk tidak makan berlebihan saat menjalani HD5. Bila diketahui TD turun dan terdapat keluhan pusing: Berikan O2 lembab Atur posisi semifowler1. Peningkatan pengetahuan pada klien akan membantu klien dalam mengenal akibat dari penyakit yang dideritanya sehingga akan lebih kooperatif dalam tindakan keperawatan yang diberikan

2. Untuk mengetahui tanda-tanda hipotensi3. Untuk mengetahui tanda-tanda hipotensi dan intervensi selanjutnya4. Karena dapat menurunkan TD klien.5. Meningkatkan kerja jantung dan ginjal saat HD6. Membantu mencegah sesak dan pusing.

Implementasi

NoTglImplementasiRespon HasilTTD

108/10/12

1. Menjelaskan pada klien mengenai komplikasi hemodialisa

2. Monitor TTV :

TD :110/70 mmHg

Nadi :82x/m

RR :25x/m

Suhu :36,6 C3. Mengkaji adanya keluhan mual, pusing sebagai deteksi dini hipotensi4. Menganjurkan tidak mengkonsumsi OAH sebelum HD5. Menganjurkan untuk tidak makan berlebihan saat menjalani HD6. Bila diketahui TD turun dan terdapat keluhan pusing: Berikan O2 lembab Atur posisi kepala lebih rendah,

1. TD: 110/70 mmHgN : 82x/mRR: 25x/mS : 36,62. Klien mengatakan sesak berkurang mual dan pusing3. Klien mau berkerjasama4. Klien tidur dalam posisi semi fowler

EvaluasiNOTanggalEvaluasiTTD

108/10/12

IIS :

Klien mengatakan masih sedikit sesak, pusing dan mual

O :

Klien tampak rileksA : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan

Post HD

Subyektif

Klien mengatakan lemas, pusing ObyektifTTV:TD: 100/70 mmHg

RR: 26x/ menit

N: 82x/ menit

S: 36,7C Ada perdarahan saat AV di cabut

Assesment1. Resiko perdarahan berhubungan dengan pencabutan AV

PerencanaanDIAGNOSA KEP.TUJUANRENCANA TINDAKANRASIONALISASI

Resiko perdarahan berhubungan dengan pencabutan AV

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 4 jam diharapkan TD dalam batas normal dengan kriteria :

TTV dalam batas normalTD: 120/80 mmHg

N : 60-100X/ Menit

RR : 20X/ menit

S :36C

Tidak ada perdarahan

1) Observasi tanda-tanda vital2) Jelaskan Klien mengerti tentang perawatan cuci darah3) Berikan health education4) Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi5) Lakukan pencabutan AV dengan tehnik steril 1. Membantu dalam penurunan persepsi/ respon nyeri

2. Membantu proses fungsi kerja ginjal3. Aktivitas yang ringan dapat mengurangi beban jantung dan paru-paru

4. Pemberian terapi dapat membantu proses penyembuhan5. Mengurangi terjadinya infeksi

Implementasi

NoTglNo. DxImplementasiRespon HasilParaf

108/10/12

I1) Melakukan observasi TTV2) Menjelaskan tentang proses cuci darah3) Memberikan KIE pada pasien dan keluarga4) Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian amlodipin5) Mencabut AV dengan tehnik aseptik1) Tanda vital TD: 100/80 mmHg, RR: 25x/ menit, N: 80x/ menit, S: 36,5C2) Pasien mengatakan mengerti tentang proses cuci darah3) Keluarga mengerti dan paham dengan apa yang dijelaskan4) Klien mau meminum obat yang diberikan5) Pencabutan AV dilakukan dengan tehnik aseptik

EvaluasiNOTGLNO.DXEVALUASIPARAF

108/10/12I

S :-

O :

K/U: baikTD: 140/80 mmHg

RR: 24x/ menit

N: 80x/ menit

S: 36CPerdarahan (-)

A : Masalah teratasiP : Intervensi dihentikan pasien pulang

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. E DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKD DI RUANG HEMODIALISA RUMAH SAKIT DR. SYAIFUL ANWAR MALANGIDENTITAS

Nama

: Ny. E

Jenis Kelamin : Perempuan Umur

: 65 tahun

Agama

: Islam

Suku/Bangsa

: Jawa/Indonesia

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: - Alamat

: Malang Dx. Medis

: CKD

Tgl. Pengkajian :09 Oktober 2012DATA FOKUSPRE HD

Subyektif

Klien mengatakan sesak dan belum makanMulai cuci darah 1 bulan yang lalu. BBK 62 kg, BBS : 61 kgObyektifK/U Lemah, Kesadaran Composmentis, GCS : 4 5 6, RR : 21x/mnt, TD 110/80mmHg, Nadi 88 x/mnt, suhu 360 C, BAK (-), BAB (-), mukosa bibir pucat, Kekuatan otot, kanan atas 5, kiri atas 5, kanan bawah 5, kiri bawah 5. UF Goal

:2,5, UF Rate

:0,63Assesment

Ketidakefektifan pola nafas b/d dengan penumpukan secret

PerencanaanDIAGNOSA KEP.TUJUANRENCANA TINDAKANRASIONALISASI

Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penumpukan secretSetelah diberikan tindakan keperawatan selama 4 jam diharapkan pola nafas adekuat/optimal kembali dengan kriteria hasil:

Nafas spontan

RR dalam batas normal : 18-24x/mnt

Tidak ada sesak

Klien merasa nyaman

6. Jelaskan pada klien sebab terjadinya sesak

7. Beri posisi semifowler

8. Beri oksigen sesuai kebutuhan

9. Observasi TTV.

10. Anjurkan klien untuk lebih relaks

5. Peningkatan pengetahuan pada klien akan membantu klien dalam mengenal akibat dari penyakit yang dideritanya sehingga akan lebih kooperatif dalam tindakan keperawatan yang diberikan

6. Memepermudah klien dalam bernapas

7. O2 merupakan terapi oksigen untuk pemenuhan oksigen yg kurang

8. Gangguan pola nafas ditandai dengan peningkatan Respiratory Rate.

Implementasi

NoTglNo. DxImplementasiRespon HasilParaf

109 oktober 2012

I5. Menjelaskan pada klien penyebab sesak

6. Memberikan posisisemi fowler

7. Memberikan oksigen sesuai dengan kebutuhan : 02 Nasal Canula 4 lpm

8. Observasi TTV : RR 120/70 mmHg, N 80x/m, RR 27x/m, Klien menggunakan nasal canula 4 lpm, klien dalam posisi semifowler, pernafasan cuping hidung (-), retraksi dinding dada (-), klien tampak lebih rileks dari sebelumnya

EvaluasiNOTGLNO.DXEVALUASIPARAF

109/10/12I

S :

Klien mengatakan sesak sedikit berkurang

O :

Tidak ada retraksi dinding dada RR 27x/menit

Klien tampak rileks

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

INTRA HD

Subyektif Klien mengatakan mualObyektifKu Lemah, Kesadaran Composmentis, TD : 120/70, Nadi 94x/m, RR = 20x/menit.

AssesmentMual berhubungan dengan Proses Hemodialisa

Perencanaan

DiagnosaNOCNICRasional

Mual berhubungan proses hemodialisa

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 4 jam diharapkan mual berkurang dengan kriteria:

Klien melaporkan mual tidak ada

1. Jelaskan pada klien terjadinya mual.2. Anjurkan untuk kompres di perut.3. Anjurkan untuk minum air hangat.4. Kolaborasi pemberian antiemetik

1. Peningkatan pengetahuan pada klien akan membantu klien dalam mengenal akibat dari penyakit yang dideritanya sehingga akan lebih kooperatif dalam tindakan keperawatan yang diberikan

2. Untuk menekan terjadinya mual dan terjadinya muntah.

3. Farmakologi antiemetic untuk menurunkan asam lambung.

Implementasi

NoTanggalImplementasiRespon Hasil

109/10/12

1. Menjelaskan pada klien terjadinya mual.

2. Menganjurkan untuk kompres di perut.

3. Menganjurkan untuk minum air hangat.

1. TD: 130/80 mmHgN : 90x/menit

RR: 20x/menit

S : 36oC2. Klien mengatakan mual berkurang3. Klien mau berkerjasama4. Klien mengerti dan tampak tertidur5. Klien tidur dalam posisi head elevasi

EvaluasiNoTanggalEvaluasiTTD

109/10/12

IIS :

Klien mengatakan mual berkurangO :

Klien tampak rileks, mual (-)A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

Post HD/ Jam: 10.30 WIB

Subyektif

Klien mengatakan belum dilakukan perawatan luka lument.Obyektif TTV:TD: 130/80 mmHgN : 90x/menit

RR: 20x/menit

S : 36oC Double lument (+) di dada sebelah kanan.Assesment1. Resiko Infeksi berhubungan dengan adanya pemasangan lument.

PerencanaanDIAGNOSA KEP.TUJUANRENCANA TINDAKANRASIONALISASI

1234

Resiko Infeksi b/d Pemasangan lumentSetelah dilakukan tindakan keperawatan selam 4 jam, tidak terjadi infeksi dengan kriteria hasil :

Tanda-tanda vital menunjukkan nilai yang normal

Antibiotik (+) infeksi Luka Lument bersih1. Observasi TTV2. Kaji tanda-tanda Infeksi3. Kolaborasi pemberian antibiotik4. Lakukan rawat luka5. Berikan informasi pada pasien pentingnya menjaga kebersihan luka lument 1. TTV merupakan pemeriksaan untuk menegakkan diagnose2. RKTDF adalah tanda-tanda adanya infeksi

3. Antibiotik merupakan farmakologi untuk mengatasi infeksi

4. Peningkatan pengetahuan pada klien akan membantu klien dalam mengenal akibat dari penyakit yang dideritanya sehingga akan lebih kooperatif dalam tindakan keperawatan yang diberikan

Implementasi

NoTglNo. DxImplementasiRespon HasilParaf

109/10/12

I1. Mengobservasi TTV 2. Mengkaji tanda-tanda Infeksi3. Berkolaborasi pemberian antibiotik :Gentamicin 1 cc4. Melakukan rawat lukaGentamicyn salep, NS, KAsa Steril.5. Memberikan informasi pada pasien pentingnya menjaga kebersihan luka lument

1. Tanda vital TD: 120/70 mmHg, RR: 20x/ menit, N: 94x/ menit, S: 36C2. Tanda-tanda infeksi : Rubor (-), Kalor (-), Tumor (-), Dolor (-), Functio Lessa (-)3. Klien mengerti dan paham dengan apa yang dijelaskan4. Antibiotik : Gentamicyn 1 cc.Antikoagulant : Heparin 2 cc5. Luka lument bersih

EvaluasiNOTGLNO.DXEVALUASIPARAF

109/10/12I

S :-

O :

K/U: baikTD: 120/70 mmHg, RR: 20x/ menit, N: 94x/ menit, S: 36CRKTDF (-), Luka lument bersih

A : Masalah teratasiP : Intervensi dihentikan pasien pulang

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKD DI RUANG HEMODIALISA RUMAH SAKIT DR. SYAIFUL ANWAR MALANGIDENTITAS

Nama

: Ny. S

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur

: 48 tahun

Agama

: Islam

Suku/Bangsa

: Jawa/Indonesia

Pendidikan

: D3 Pekerjaan

: -

Alamat

: Ngajum, Malang selatann Dx. Medis

: CKD

Tgl. Pengkajian :09 Oktober 2012DATA FOKUSPRE HD

Subyektif

Klien mengatakan lemas, dan terasa sesak. Mulai cuci darah 4 tahun yang lalu. BBK : 51 kg, BBS : 54 kgObyektifK/U Lemah, Kesadaran Composmentis, GCS : 4 5 6, RR : 27x/mnt, TD 110/70mmHg, Nadi 87 x/mnt, suhu 37,20 C, BAK (-), BAB (-), mukosa bibir pucat, Kekuatan otot, kanan atas 5, kiri atas 5, kanan bawah 5, kiri bawah 5.Assesment

Ketidakefektifan pola nafas b/d penumpukan secret

PerencanaanDIAGNOSA KEP.TUJUANRENCANA TINDAKANRASIONALISASI

Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penumpukan secretSetelah diberikan tindakan keperawatan selama 4 jam diharapkan pola nafas adekuat/optimal kembali dengan kriteria hasil:

Nafas spontan

RR dalam batas normal : 18-24x/mnt

Tidak ada sesak

Klien merasa nyaman

11. Jelaskan pada klien sebab terjadinya sesak

12. Beri posisi semifowler

13. Beri oksigen sesuai kebutuhan

14. Observasi TTV.

15. Anjurkan klien untuk lebih relaks

9. Peningkatan pengetahuan pada klien akan membantu klien dalam mengenal akibat dari penyakit yang dideritanya sehingga akan lebih kooperatif dalam tindakan keperawatan yang diberikan

10. Memepermudah klien dalam bernapas

11. O2 merupakan terapi oksigen untuk pemenuhan oksigen yg kurang

12. Gangguan pola nafas ditandai dengan peningkatan Respiratory Rate.

Implementasi

NoTglNo. DxImplementasiRespon HasilParaf

109 oktober 2012

I9. Menjelaskan pada klien penyebab sesak

10. Memberikan posisisemi fowler

11. Memberikan oksigen sesuai dengan kebutuhan : 02 Nasal Canula 4 lpm

12. Observasi TTV : RR 140/80 mmHg, N 76x/m, RR 23x/m, Klien menggunakan nasal canula 4 lpm, klien dalam posisi semifowler, pernafasan cuping hidung (-), retraksi dinding dada (-), klien tampak lebih rileks dari sebelumnya

EvaluasiNOTGLNO.DXEVALUASIPARAF

109/10/12I

S :

Klien mengatakan sesak sedikit berkurang

O :

Tidak ada retraksi dinding dada RR 23x/menit

Klien tampak rileks

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

INTRA HD

Subyektif Klien mengatakan sering gatal saat cuci darahObyektifKu Lemah, Kesadaran Composmentis, Tanda-tanda vital:

TD: 110/70 mmHg

N : 80x/m

RR: 28x/m

S : 37,1 CAssesmentResiko Kerusakan Intergritas kulit berhubungan dengan Proses Hemodialisa

Perencanaan

DiagnosaNOCNICRasional

Resiko kerusakan Integritas kulit b/d proses hemodialisaSetelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 4 jam diharapkan tidak terjadi kerusakan integritas kulit dengan kriteria:

Gatal (-) Kulit kemerahan (-)

Luka (-)

1. Jelaskan pada klien proses hemodialisa.

2. Anjurkan kepada klien untuk tidak menggaruk dengan keras.3. Anjurkan kepada keluarga jika ada kemerahan pada tubuh, laporkan ke tim medis

1. Peningkatan pengetahuan pada klien akan membantu klien dalam mengenal akibat dari penyakit yang dideritanya sehingga akan lebih kooperatif dalam tindakan keperawatan yang diberikan

2. Dapat menyebabkan luka3. Untuk menegakkan diagnose dan intervensi selanjutnya.

Implementasi

NoTanggalImplementasiRespon Hasil

109/10/12

1. Menjelaskan pada klien proses hemodialisa.

2. Meganjurkan kepada klien untuk tidak menggaruk dengan keras.3. Menganjurkan kepada keluarga jika ada kemerahan pada tubuh, laporkan ke tim medis

1) TD: 160/90 mmHgN : 82x/menit

RR: 20x/menit

S : 37,1oC2) Kemerahan pada tubuh (-), 3) Klien mau berkerjasama

EvaluasiNoTanggalEvaluasiTTD

109/10/12

IIS :

Klien mengatakan sudah tidak gatalO :

TD: 160/90 mmHg,N : 82x/menit,RR: 20x/menit, S : 37,1oC Kemerahan (-), Gatal (-)A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

Post HD

Subyektif

Klien mengatakan belum dilakukan perawatan luka lument.

Obyektif TTV:

TD: 160/90 mmHgN : 82x/menit

RR: 28x/menit

S : 37,1oC Double lument (+) di dadaAssesment2. Resiko Infeksi berhubungan dengan adanya pemasangan lument.

PerencanaanDIAGNOSA KEP.TUJUANRENCANA TINDAKANRASIONALISASI

1234

Resiko Infeksi b/d Pemasangan lumentSetelah dilakukan tindakan keperawatan selam 4 jam, tidak terjadi infeksi dengan kriteria hasil :

Tanda-tanda vital menunjukkan nilai yang normal

Antibiotik (+) infeksi

Luka Lument bersih1. Observasi TTV2. Kaji tanda-tanda Infeksi3. Kolaborasi pemberian antibiotik4. Lakukan rawat luka5. Berikan informasi pada pasien pentingnya menjaga kebersihan luka lument

1) TTV merupakan pemeriksaan untuk menegakkan diagnose

2) RKTDF adalah tanda-tanda adanya infeksi

3) Antibiotik merupakan farmakologi untuk mengatasi infeksi

4) Peningkatan pengetahuan pada klien akan membantu klien dalam mengenal akibat dari penyakit yang dideritanya sehingga akan lebih kooperatif dalam tindakan keperawatan yang diberikan

Implementasi

NoTglNo. DxImplementasiRespon HasilParaf

109/10/12

I1) Mengobservasi TTV 2) Mengkaji tanda-tanda Infeksi3) Berkolaborasi pemberian antibiotik :4) Gentamicin 1 cc5) Melakukan rawat luka6) Gentamicyn salep, NS, KAsa Steril.7) Memberikan informasi pada pasien pentingnya menjaga kebersihan luka lument

1. Tanda vital TD: 160/110 mmHg, RR: 20x/ menit, N: 85x/ menit, S: 37,1C2. Tanda-tanda infeksi : Rubor (-), Kalor (-), Tumor (-), Dolor (-), Functio Lessa (-)

3. Klien mengerti dan paham dengan apa yang dijelaskan4. Antibiotik : Gentamicyn 1 cc.

5. Luka lument bersih

EvaluasiNOTGLNO.DXEVALUASIPARAF

109/10/12I

S :-

O :

K/U: baikTD: 160/110 mmHg, RR: 20x/ menit, N: 85x/ menit, S: 37,1CRKTDF (-), Luka lument bersih

A : Masalah teratasiP : Intervensi dihentikan pasien pulang