sop tm kendari

27
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRA PROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMA PADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI 1. PENDAHULUAN 1.1. UMUM Prosedur Tetap (Protap) Operasi Bersama ini disusun untuk dipergunakan sebagai pedoman operasional bersama pada pelaksanaan pengendalian pengoperasian Sistem Kendari. Pengendalian pengoperasian yang dimaksud adalah pengoperasian pembangkitan dan switching peralatan sistem tenaga listrik Tegangan Menengah 20 kV Sistem Kendari dan Lambuya. Protap ini dipergunakan sebagai panduan bagi Pelaksana tugas operasional pada : 1. Pengendali Operasi Pembangkit (Operator PLTD) 2. Pengendali Operasi UPB Kendari. 3. Pengendali Operasi (Dispatcher) DCC Kendari. 4. Piket Distribusi (PIDIS) Cabang Kendari. Protap tersebut mengatur operasional tegangan menengah baik pada kondisi normal, kondisi gangguan, dan pemadaman akibat defisit daya. Kondisi-kondisi tersebut perlu diatur dalam

Upload: sukryadhi-syamri

Post on 04-Jul-2015

434 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

1. PENDAHULUAN

1.1. UMUM

Prosedur Tetap (Protap) Operasi Bersama ini disusun

untuk dipergunakan sebagai pedoman operasional

bersama pada pelaksanaan pengendalian pengoperasian

Sistem Kendari. Pengendalian pengoperasian yang

dimaksud adalah pengoperasian pembangkitan dan

switching peralatan sistem tenaga listrik Tegangan

Menengah 20 kV Sistem Kendari dan Lambuya. Protap ini

dipergunakan sebagai panduan bagi Pelaksana tugas

operasional pada :

1. Pengendali Operasi Pembangkit (Operator PLTD)

2. Pengendali Operasi UPB Kendari.

3. Pengendali Operasi (Dispatcher) DCC Kendari.

4. Piket Distribusi (PIDIS) Cabang Kendari.

Protap tersebut mengatur operasional tegangan

menengah baik pada kondisi normal, kondisi gangguan,

dan pemadaman akibat defisit daya. Kondisi-kondisi

tersebut perlu diatur dalam suatu Pedoman Operasional

bersama, dengan tujuan menghindari kerusakan

peralatan instalasi, ekonomis, dan menjaga kontinuitas

suplai.

Page 2: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

1.2. TANGGUNG-JAWAB PENGOPERASIAN

1. Pengendali Operasi Pembangkit (Operator

PLTD)

Pengendali Operasi Pembangkit (Operator PLTD)

adalah :

a. Operator Kontrol Listrik (ELCON) dan operator

ruang mesin pada unit pembangkit di PLTD 1

Uwa-uwa, PLTD Poasia, PLTD Sewatama dan

PLTD Lambuya yang bertugas melaksanakan

pengoperasian instalasi unit pembangkitan

terkait dan menjamin terselenggaranya

kontinuitas tenaga listrik

b. Sektor Kendari mengirimkan Laporan Daya

mampu pembangkitan harian, mingguan,

bulanan kepada UPB Kendari

c. Apabila terjadi gangguan mesin yang bersifat

emergency maka sektor kendari harus segera

menginformasikan kondisi tersebut ke UPB

Kendari

d. Dalam tugasnya menerima instruksi

pengoperasian sistem Kendari dari UPB Kendari

Page 3: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

2. Pengendali Operasi UPB Kendari

Tugas dan tanggung jawab Pengendali Operasi UPB

Kendari adalah sebagai berikut :

a. Mengatur sistem pembangkitan Kendari dengan

memberi instruksi kepada operator PLTD dengan

berpedoman pada Rencana Operasi Harian yang

telah ditetapkan untuk mencapai sistem

ketenagalistrikan yang handal, bermutu baik dan

ekonomis sehingga didapatkan kinerja

pembangkitan yang sesuai dengan target kinerja

sektor.

b. Melakukan tindakan yang terbaik bila kondisi

sistem telah menyimpang dari Rencana Harian

Tenaga Listrik setelah sebelumnya berkoordinasi

dengan Piket Penyelia

c. Berkoordinasi dengan DCC Kendari untuk

mengupayakan penormalan sistem / gangguan

instalasi sesingkat mungkin.

3. Pengendali Operasi (Dispatcher) DCC Kendari

Tugas dan tanggung jawab Pengendali Operasi

(Dispatcher) DCC Kendari adalah sebagai berikut :

a. Berkoordinasi dengan Pengendali operasi UPB

Kendari dalam mengupayakan kelangsungan

pasokan listrik secara real time

b. Mengoperasikan secara remote PMT 20 kV

Feeder dan LBS maupun Recloser yang

Page 4: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

terpasang di Jaringan Distribusi Tegangan

Menengah 20 kV (KECUALI TIE LINE)

c. Memberikan pandan kepada PIDIS Cabang

Kendari dalam memulihkan sistem kelistrikan

Kendari dari gangguan serta memberikan arahan

tentang tindakan yang terbaik bila kondisi sistem

telah menyimpang dari Rencana Operasi Harian

akibat gangguan sistem / instalasi.

d. Mengawasi pelaksanaan operasi real time sistem

jaringan distribusi Tegangan Menengah 20 kV

sesuai dengan rencana operasi

e. Menganalis sebab-sebab penyimpangan kondisi

real ime dari rencana operasi harian termasuk

analisa terhadap gangguan sistem atau

gangguan instalasi

4. Piket Distribusi (PIDIS) Cabang Kendari

Piket Distribusi (PIDIS) Cabang Kendari adalah Piket

PIDIS di Cabang Kendari yang bertugas

berkomunikasi dengan DCC Kendari dalam menjamin

terselenggaranya kontinuitas dan pelayanan listrik ke

konsumen dan pemulihan jaringan distribusi

tegangan menengah yang terganggu.

1.3. PERUBAHAN TAHAPAN UFR

1. Under frequency Relay (UFR) pada penyulang

distribusi adalah mekanisme pelepasan beban ( load

shedding ) untuk mempertahankan frekuensi sistem

Page 5: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

yang kritis akibat tripnya unit pembangkit. Sehingga

perubahan terhadap setting atau tahapan UFR

menjadi kewenangan UPB Kendari sebagai pelaksana

operasi di grid Sistem Kendari, dengan tetap

berkoordinasi DCC Kendari dan Cabang Kendari.

2. Selector switch Under Frequency Relay ( UFR )

penyulang distribusi berada pada tahap sesuai

dengan Lampiran-3.

3. Permintahan perubahan tahapan UFR penyulang

distribusi yang bersifat tetap ke tahapan prioritas

dilakukan secara tertulis ke Bagian Operasi PLN UPB

KENDARI.

4. Perubahan tahapan UFR yang bersifat sementara

karena permintaan Cabang Kendari disampaikan ke

DCC Kendari, selanjutnya DCC Kendari secara lisan ke

UPB Kendari untuk kemudian menginstruksikan

kepada Operator PLTD. Posisi tahapan UFR akan

dikembalikan lagi ke posisi normal sesuai Lampiran-

3.

Page 6: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

2. ALUR KOMUNIKASI OPERASI

PLTD WUA-WUA PLTD POASIA PLTD SEWATAMA

AP2B

APD

PIDIS KENDARI

RAYON WUA-WUA

RANTING BENU-BENUA

PLTD LAMBUYA

RANTING UNAAHA

CHANNEL APD (Tx = 172.675 MHz, Rx = 167.250 MHz)

CHANNEL PIDIS (165.725 MHz)

KETERANGAN :

CHANNEL APD-PIDIS (165.800 MHz)

Page 7: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

3. PEMELIHARAAN / ENERGIZED PERALATAN

3.1.DEFINISI

Yang dimaksud dengan “Kondisi Pemeliharaan” adalah

kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan atau

mengembalikan unjuk kerja peralatan/instalasi. Hal yang

dimaksud berlaku juga untuk pemberian tegangan

(energized) dan pembebanan peralatan atau instalasi

yang baru beroperasi. Kegiatan tersebut kemungkinan

menyebabkan pemadaman pada peralatan yang akan

dipelihara atau berubahnya kondisi normal pada instalasi

(manuver).

3.2.PEMBEBASAN TEGANGAN

1. Manuver pembebasan tegangan pada instalasi

Kubikel PLTD, dilakukan setelah mendapat izin

pekerjaan pembebasan tegangan dari UPB Kendari,

dan jika pembebasan tersebut mengakibatkan

pemadaman pada penyulang 20 kV, maka perlu

koordinasi pada DCC Kendari dan PIDIS Kendari.

2. Jika pekerjaan pembebasan tegangan tidak

melibatkan unit lain maka tidak perlu mengirim

surat permintaan izin pekerjaan, cukup dengan

Page 8: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

menginformasikan secara lisan melalui media

komunikasi radio voice ke DCC Kendari.

3. Jika pekerjaan pembebasan tegangan melibatkan

unit lain maka diperlukan Surat Permintaan Izin

Pekerjaan Pembebasan Tegangan yang disampaikan

secara tertulis, minimal 3 (tiga) hari sebelum

pekerjaan pemeliharaan dilakukan.

4. Manuver pembebasan tegangan pada instalasi PLTD

dilaksanakan sesuai dengan urutan manuver

pembebasan tegangan yang diterbitkan oleh UPB

Kendari.

Page 9: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

3.3.PEMBERIAN TEGANGAN

1. Manuver pemberian tegangan pada instalasi PLTD,

dilakukan setelah mendapat izin pekerjaan. Dan jika

pemberian tegangan tersebut mengakibatkan

pemadaman pada penyulang 20kV, maka perlu

koordinasi dengan DCC Kendari & PIDIS Kendari.

2. Surat Izin Pekerjaan pemberian tegangan

disampaikan secara tertulis, minimal sehari sebelum

pekerjaan pemberian tegangan dilakukan.

3.4.MANUVER JARINGAN DISTRIBUSI

1. Manuver pada jaringan distribusi untuk pekerjaan

terencana dilakukan setelah PIDIS Kendari

mengirimkan izin pekerjaan dan konfigurasi jaringan

ke DCC Kendari, minimal 3 (tiga) hari sebelumnya.

Dan jika manuver tersebut mengakibatkan

pemadaman pada penyulang 20kV, maka perlu

berkoordinasi dengan DCC Kendari & PIDIS Kendari.

2. Manuver jaringan distribusi untuk pekerjaan korektif

pada jaringan distribusi yang memerlukan pelepasan

PMT Penyulang 20 kV di PLTD dilakukan setelah

Dispatcher DCC Kendari memberitahu Dispatcher UPB

Kendari dan Operator PLTD terkait

Page 10: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

4. KONFIGURASI JARINGAN SISTEM

4.1. KONDISI NORMAL

Yang dimaksud dengan “Kondisi Normal”, adalah suatu

keadaan dimana semua peralatan utama, peralatan

Bantu, dan peralatan pendukung dapat dioperasikan

sesuai batas-batas keamanan pengusahaan serta sesuai

dengan fungsinya. Kondisi normal Sistem Kendari

terlampir.

4.2. KONDISI GANGGUAN

Yang dimaksud dengan kondisi gangguan adalah suatu

keadaan operasional yang menyatakan keluarnya

peralatan distribusi tegangan menengah (TM) yang

terganggu oleh keadaan tertentu, sehingga fungsi

penyaluran atau distribusi tenaga listrik ke konsumen

menjadi tidak optimal, serta beroperasi tidak sesuai

dengan konfigurasi seperti yang ditetapkan pada kondisi

normal.

A. Gangguan Padam Total (Black-out)

1. Tindakan yang dilakukan oleh Pengendali

Operasi UPB Kendari adalah sebagai berikut :

Menginformasikan kondisi tersebut kepada

dispatcher DCC Kendari dan operator PLTD

Wua-Wua dan Poasia.

Page 11: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

Mencatat semua kejadian sebelum dan saat

terjadi gangguan (jika ada)

Mencatat indikasi relay dan signal yang

muncul pada monitor Display

Melakukan tindakan pemulihan

2. Tindakan yang dilakukan oleh Pengendali

Operasi (Dispatcher) DCC Kendari adalah

sebagai berikut :

Menginformasikan kondisi tersebut ke Piket

Distribusi (PIDIS) Cabang Kendari.

Mencatat semua kejadian sebelum dan saat

terjadi gangguan (jika ada)

Membuka semua PMT 20 kV Penyulang

Distribusi pada PLTD terkait dengan area

DCC Kendari, kecuali PMT Penyulang Tie

Line menunggu koordinasi dengan UPB

Kendari.

DCC Kendari melepas LBS/Recloser remote

dan untuk LBS/Recloser manual DCC

Kendari menginformasikan ke PIDIS Kendari

untuk melepas LBS/Recloser pertama dari

pangkal penyulang.

Mencatat indikasi relay dan signal yang

muncul pada monitor SCADA untuk PLTD

yang terkait dengan area DCC Kendari.

Page 12: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

Untuk pemulihan menunggu informasi

selanjutnya dari Dispatcher UPB Kendari dengan

memperhatikan frekuensi sistem dan

berdasarkan urutan prioritas

3. Tindakan yang dilakukan oleh Operator PLTD

adalah sebagai berikut :

Mencatat semua kejadian sebelum dan saat

terjadi gangguan (jika ada)

Mencatat indikasi relay dan signal yang

muncul pada panel control dan panel

pengaman kemudian reset alarm dan signal.

Melakukan tindakan seperti dimaksud pada

SOP Pengoperasian Mesin PLTD.

Untuk pemulihan menunggu informasi

selanjutnya dari Pengendali Operasi UPB Kendari.

4. Tindakan yang dilakukan oleh Piket Distribusi

(PIDIS) Kendari adalah sebagai berikut :

Menginformasikan ke Kantor Rayon atau

Ranting bahwa terjadi gangguan Black Out

dan minta untuk melepas LBS/Recloser

manual yang diperlukan yang terdekat dari

Pangkal Penyulang.

Menginformasikan ke Kantor Rayon atau

Ranting untuk mendahulukan Penyulang -

penyulang yang diprioritaskan agar nantinya

bisa dinormalkan secara bertahap.

Page 13: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

Untuk pemulihan menunggu informasi

selanjutnya dari Dispatcher DCC.

B. Gangguan Pembangkit

1. Tindakan yang dilakukan oleh Pengendali

Operasi UPB Kendari adalah sebagai berikut :

Menginformasikan kondisi tersebut ke

Dispatcher DCC Kendari.

Dilakukan langkah-langkah seperti kondisi

gangguan pemadaman total pada point 1

diatas, koordinasi dengan Operator PLTD

dimana terjadi gangguan Pembangkit.

2. Tindakan yang dilakukan oleh Pengendali

Operasi (Dispatcher) DCC Kendari adalah

sebagai berikut :

Menginformasikan kondisi tersebut ke Piket

Pelayanan (PIDIS) Kendari

Piket PIDIS Kendari menyampaikan ke

Rayon atau Ranting yang berada dalam area

penyulang yang terkena dampak gangguan.

Informasi dari UPB Kendari sesuai dengan

kondisi kesiapan Pembangkit

C. Gangguan Penyulang

Tindakan-tindakan berikut berlaku pada Jaringan

Distribusi Tegangan Menengah 20 kV yang dilengkapi

dengan LBS & Recloser remote maupun LBS &

Page 14: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

Recloser motorize yang masih dioperasikan secara

manual.

1. Tindakan yang dilakukan oleh DCC Kendari

adalah sebagai berikut :

Informasikan kondisi tersebut ke Dispatcher

UPB Kendari.

Lepaskan LBS, Rec. atau Motoraise Remote,

Informasikan ke Dispatcher UPB Kendari

untuk dicoba masukkan PMT Penyulang.

Jika masuk kembali, informasikan ke

Dispatcher UPB KENDARI untuk mengecek

kesiapan pembangkit apakah bisa

menampung beban yang masuk bila LBS

dimasukkan.

Jika gagal, informasikan ke Piket Pelayanan

(PIDIS) Cabang Kendari untuk memeriksa

jaringan distribusinya.

Lakukan manuver untuk mengurangi

pemadaman, dengan terlebih dahulu

menginformasikan ke Dispatcher UPB

KENDARI untuk mengecek kesiapan

Pembangkit apakah bisa menampung beban

yang masuk bila dimanuver dan

memungkinkan bagi jaringan distribusi.

Page 15: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

Masukkan kembali PMT Penyulang jika ada

pernyataan aman dari PIDIS Cabang

Kendari.

Catat indikasi Relay, Signal, Jam keluar

masuk PMT / LBS dan menyebabkan

gangguan.

2. Tindakan yang dilakukan oleh UPB

KENDARI (PIKUT) adalah sebagai berikut :

Mengecek beban yang akan dimasukkan

sesuai dengan kemampuan pembangkit,

koordinasi dengan operator PLTD.

Menginformasikan ke Dispatcher DCC

apabila Pembangkit sudah siap untuk

dibebani.

3. Tindakan yang dilakukan oleh PIDIS Cabang

Kendari adalah sebagai berikut :

Jika ada informasi dari Dispatcher DCC,

lepas LBS terdekat dari pangkal penyulang

atau LBS sebelum LBS remote atau LBS

pada area jaringan distribusi yang gangguan

dengan Koordinasi dengan Rayon atau

Ranting dalam area Penyulang yang

gangguan tersebut.

Setelah dilakukan pemeriksaan,

menginformasikan ke DCC Kendari.

Page 16: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

4. Tindakan yang dilakukan oleh Operator

PLTD :

Menginformasikan ke Dispatcher UPB

KENDARI mengenai kondisi pembangkit.

Mencatat indikasi relay, signal, jam keluar

masuk PMT dan penyebab gangguan.

5. KEADAAN DARURAT

5.1. DEFINISI

Yang dimaksud dengan “Kondisi Darurat atau Emergency”

adalah kejadian musibah, misalnya : kebakaran, bencana

alam (berupa banjir & gempa), angin kencang,

pendudukan/huru-hara yang dapat membahayakan jiwa

manusia dan kerusakan peralatan instalasi listrik asset

PLN.

5.2. TINDAKAN

Dalam kondisi darurat (emergency), operator PLTD dapat

langsung melakukan pelepasan / pembebasan tegangan

pada instalasi yang terganggu, hanya jika hal tersebut

sangat diperlukan untuk mencegah timbulnya bahaya

atau kerugian yang lebih besar. Operator PLTD segera

Page 17: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

menginformasikan ke Pengendali Operasi UPB KENDARI

setelah tindakan darurat dilakukan.

Profil tegangan busbar 20 kV sistem Kendari berada pada range 19.5-

20.3 kV (profil tegangan diatur oleh UPB Kendari dengan referensi dari

penunjukan metering SCADA DCC Kendari, yang belum bisa

dimonioring UPB Kendari)

Profil Frekuensi 20kV sistem Kendari berada pada range 49.90-50.10 Hz

6. PEMADAMAN AKIBAT DEFISIT DAYA

6.1. DEFINISI

Yang dimaksud dengan “Pemadaman akibat Defisit Daya” adalah

kondisi dimana tidak tersedianya daya pembangkitan untuk melayani

beban sistem pada suatu kurun waktu tertentu. Kondisi ini dapat

disebabkan oleh defisit daya atau defisit energi pada pembangkitan.

6.2. PEMADAMAN PAKSA

1. Pemadaman paksa yang dimaksud adalah kondisi defisit daya yang

disebabkan oleh gagal paralel pada unit pembangkit yang

sebelumnya telah dinyatakan siap operasi.

2. Keluar paksa akibat faktor internal unit pembangkit yang sedang

beroperasi maupun faktor eksternal

Page 18: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

3. Pada kondisi ini, Dispatcher UPB menyampaikan kondisi tersebut ke

operator PLTD dan Dispatcher DCC Kendari sebelum pelepasan

beban (load curtailment) dilakukan.

7. PENUTUP.

1. Protap ini dibuat di Kendari pada tanggal 19 Maret 2009

dan berlaku sejak tanggal 20 Maret 2009.

2. Dengan berlakunya protap ini, maka prosedur bersama

pada tegangan menengah lainnya dinyatakan tidak

berlaku.

3. Jika terdapat hal-hal lain yang dianggap perlu dan belum

diatur oleh Protap ini, maka akan disempurnakan melalui

mekanisme perubahan protap dikemudian hari.

Page 19: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

4. Protap ini akan diperbaharui bila ada penambahan

instalasi dan atau tidak sesuai lagi dengan

perkembangan kondisi sistem.

Tim Perumus Protap

Dibuat Oleh Jabatan Tanda

Tangan

Tanggal

H. Syamsuddin ST DM SCADATEL 19 Maret ‘09

Ridwan

Kamaruddin

Engineer

SCADATEL

Wilayah

19 Maret ‘09

H. Husain MB, ST Asman Opsis

AP2B Sistem

19 Maret ‘09

Page 20: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

Sulsel

SamsahriAsman Distribusi

Cabang Kendari19 Maret ‘09

Achmadi

Muchtar,ST

Asman Teknik

APD Makassar19 Maret ‘09

Teguh Budi P

Asman

Engineering

Sektor Kendari

19 Maret ‘09

H. Abd. Azis ThahaAsman Operasi

Sektor Kendari19 Maret ‘09

SyamhurSupv. UPB

Kendari19 Maret ‘09

Ery Juniarta PSupv. DCC

Kendari19 Maret ‘09

Tauhid AliSupv. Harliskon

Sektor Kendari19 Maret ‘09

Nopem

Supv. Operasi

Unit PLTD Wua-

wua

19 Maret ‘09

SuharkanSupv. Hardist

Cabang Kendari19 Maret ‘09

Ismail Nuryasin Staff DCC Kendari 19 Maret ‘09

Rizky ABEngineer SCADA

DCC Makassar19 Maret ‘09

Page 21: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

LEMBAR PENGESAHAN

Dibuat Oleh Jabatan Tanda

Tangan

Tanggal

Ir. A. Lakipadadah Manajer Bidang

TND

Page 22: SOP TM Kendari

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL & SULTRAPROSEDUR TETAP OPERASI BERSAMAPADA TEGANGAN MENENGAH SISTEM KENDARI

Ir. MursalinManajer Bidang

Pembangkitan

Ir. Puguh

Wedotomo

Manajer AP2B

Sistem Sulsel

Ir. Indra PermanaManajer APD

Makassar

Ir. Fauzi

Arubusman

Manajer Cabang

Kendari

Ir. Agung

Setijawan

Manajer Sektor

Kendari