serba guna blog: laporan praktikum kimia titrasi asam dan...

Download Serba Guna blog: Laporan praktikum kimia titrasi asam dan …muhammadinggitfauzi.blogspot.com/2015/10/laporan-praktikum-kimia...Titik ekuivalen adalah titik pada proses titrasi ketika

If you can't read please download the document

Upload: doannguyet

Post on 28-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Serba Guna blog: Laporan praktikum kimia titrasi asam dan basa

Serba Guna blog

Saturday, October 17, 2015

Laporan praktikum kimia titrasi asam dan basa

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Nama : M Inggit Fauzi

Npm : E1C013042

Prodi : Peternakan

Kelompok :1

Hari/jam : Rabu / 08.00-10.00

Tanggal : 13 November 2013

Ko-Ass : - Al-Arbi

- Irma Hartati

Dosen : Drs. Syafnil, M.Si

Objek Praktikum :TITRASI ASAM DAN BASA

Laboratorium Teknologi IndustriPertanian

Fakultas Pertanian

Universitas Bengkulu

2013

BABI

Pendahuluan

1.1Latar Belakang

Titrasi merupakan suatu metodauntuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudahdikethaui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksiyang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksiasam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasiyang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasiyang melibatan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya. (disini hanyadibahas tentang titrasi asam basa).

Zat yang akan ditentukan kadarnyadisebut sebagai titrant dan biasanya diletakan di dalam Erlenmeyer, sedangkanzat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai titer dan biasanyadiletakkan di dalam buret. Baik titer maupun titrant biasanya berupa larutan.

Titrasi asam basa disebut jugatitrasi adisi alkalimetri. Kadar atau konsentrasi asam basa larutan dapatditentukan dengan metode volumetri dengan teknik titrasi asam basa. Volumetriadalah teknik analisis kimia kuantitatif untuk menetapkan kadar sampel denganpengukuran volume larutan yang terlibat reaksi berdasarkan kesetaraan kimia.Kesetaraan kimia ditetapkan melalui titik akhir titrasi yang diketahui dariperubahan warna indicator dan kadar sampel untuk ditetapkan melalui perhitunganberdasarkan persamaan reaksi.

Titrasi asam basa merupakan teknikuntuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa. Reaksi yang terjadimerupakan reaksi asam basa (netralisasi). Larutan yang kosentrasinya sudahdiketahui disebut larutan baku. Titik ekuivalen adalah titik ketika asam danbasa tepat habis bereaksi dengan disertai perubahan warna indikatornya. Titikakhir titrasi adalah saat terjadinya perubahan warna indicator.

1.2Tujuan Praktikum

Adapun tujuan kami melakukanpraktikum ini adalah :

1.Mahasiswa mampu menerapkan teknik titrasi untuk menganalisis contoh yang

mengandung asam.

2.Mahasiswa mampu menstandari larutan.

BABII

TinjauanPustaka

Standarisasidapat dilakukan dengan titrasi. Titrasi merupakan proses penentuan konsentrasisuatu larutan dengan mereaksikan larutan yang sudah ditentukan konsentrasinya(larutan standar). Titrasi asam basa adalah suatu titrasi dengan menggunakanreaksi asam basa (reaksi penetralan). Prosedur analisis pada titrasi asam basaini adalah dengan titrasi volumemetri, yaitu mengukur volume dari suatu asamatau basa yang bereaksi (Syukri, 1999).

Pada saat terjadi perubahan warnaindikator, titrasi dihentikan. Indikator berubah warna pada saat titikekuivalen. Pasda titrasi asam basa, dikenal istilah titik ekuivalen dan titikakhir titrasi. Titik ekuivalen adalah titik pada proses titrasi ketika asam danbasa tepat habis bereaksi. Untuk mengetahui titik ekuivalen digunakan digunakanindikator. Saat perubahan warna terjadi, saat itu disebut titik akhir titrasi(Sukmariah, 1990).

Proses penentuan konsentrasi suatularutan dipastikan dengan tepat dikenal sebagai standarisasi. Suatu larutanstandar kadang-kadang dapat disiapkan dengan menggunakan suatu sampel zatterlarut yang diinginkan, yang ditimbang dengan tepat, dalam volume larutanyang diukur dengan tepat. Zat yang memadai dalam hal ini hanya sedikit, disebutstandar primer (Sukmariah, 1990).

Zat yang digunakan untuk larutanstandar primer, harus memenuhi persyaratan berikut:

1.Mudah diperoleh dalam bentukmurni maupun dalam keadaan yang diketahui

kemurniannya.

2.Harus stabil.

3.Zatini mudah dikeringkan, tidak higroskopis , sehingga tidak menyerap uap air,

tidak menyerap CO2pada waktupenimbangan (Sukmariah, 1990).

Larutan yang mempunyai konsentrasimolar yang diketahui, dapat dengan mudah digunakan untuk reaksi-reaksi yangmelibatkan prosedur kuantitatif. Kuantitas zat terlarut dalam suatu volumelarutan itu, dimana volume itu diukur dengan teliti, dapat diketahui dengantepat dari hubungan dasar berikut ini:

Mol = liter x konsentrasi molar

atau:

Mmol = ml x konsentrasi molar

Perhitungan-perhitungan stokiometriyang melibatkan larutaan yang diketahui molaritasnya bahkan lebih sederhanalagi. Dengan devinisi bobot ekuivalen, dua larutan akan bereaksi dengan tepatsatu sama lain bila keduanya mengandung gram ekuivalen yang sama. Dalamhubungan ini, kedua normalitas harus dinyatakan dengan satuan yang sama,demikian juga kedua volume (Brady, 1990).

Analisis kimia yang diketahuiterhadap sampel yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisiskualitatif memberikan informasi mengenai apa saja yang menjadi komponenpenyusun dalam suatu sampel, sedangkan analisis kuantitatif memberikaninformasi mengenai beberapa banyak komposisi suatu komponen dalam sampel.Dengan kata lain, analisis kualitatif berkaitan dengan jumlah atau banyaknyasenyawa dalam sampel. Analisis kuantitatif konvensional yang paling seringditerapkan yaitu analisis titrimetri. Analisis titrimetri dilakukan denganmenitrasi suatu sampel tertentu dengan larutan standar, yaitu larutan yangsudah diketahui konsentrasinya. Perhitungan didasarkan pada volume titran yangdiperlukan hingga tercapai titik ekuivalen titrasi. Analisis titrimetri yangdidasarkan pada terjadinya reaksi asam basa antara sampel dengan larutan standardisebut analisis asidi alkalimetri. Apabila larutan standar yang digunakanadalah suatu larutan yang bersifat asam maka analisis yang dilakukan adalahhanalisis asidimetri. Sebaliknya jika digunakan suatu basa sebagai larutanstandar, analisis tersebut disebut sebagai analisis alkalimetri. Konsentrasilarutan asam basa sering menggunakan satuan kemolaran (M), maka rumusan itudapat diubah. Konversi dari suatu kemolaran ke normalitasan adalah mengalikanvalensi (n) asam atau basa dengan kemolaran. Sebaliknya dari suatu kenormalanke satuan kemolaran adalah membagi kemolaran dengan valensi asam atau basa.Konversi ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dengan rumus :

VA.MA.nA=VB.MB.nB

Keterangan :

VA=Volume sebelum pengenceran

MA=Molaritas sebelum pengenceran

VB=Volume setelah pengenceran

MB=Molaritas setelah pengenceran

nA=Valensi asam

nB=Valensi basa (Keenan, 1991).

Analisis kimiawi menetapkankomposisi kuantitatif dan kualitatif suatu materi. Konstituen-konstituen yangakan didereksi ataupun ditentukan jumlahnya adalah unsur, rasikal, gugusfungsi, senyawaan atau fase. Analisis kimia menyangkut aspek analisis yang lebihsempit. Analisis pada umumnya terdiri atas analisis kualitatif dilakukansebelum analisis kuantitatif.Tahapan penentuan analisis kuantitatifadalah dengan usaha mendapatkansampel, mengubahnya menjadi keadaanyang dapat terukur, pengukuran konstituen yang dikehendaki, dan yang terakhirperhitungan dan interprestasi data numerik (Khopkar, 1990).

Istilah analisis titrametri mengacupada analisis kimia kuantitatif yang dilakukan dengan menetapkan volume suatularutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat, yang diperlukan untukbereaksi secara kuantitatif dengan larutan zat yang akan ditetapkan. Larutandengan kekuatan (konsentrasi) yang diketahui tepat itu, disebut larutanstandar. Bobot zat yang hendak ditetapkan, dihitung dari volume standar yang digunakandan hukum-hukum stokiometri yang diketahui. Dahulu digunakan orang analisisvolumetri, tetapi sekarang telah diganti dengan analisiss titrimetri, karenayang terakhir ini dianggap lebih baik menyatakan proses titrasi, sedangkan yangdisebut terdahulu dapat dikacaukan dengan pengukuran-pengukuran volume, sepertiyang melibatkan gas-gas. Reagensia dengan konsentrasi yang diketahui itudisebut titran, dan zat yang sedang dititrasi disebut titrat (Khopkar, 1990).

Suatu reaksi dapat digunakansebagai dasar analisa titrimetri apabila memenuhi persyaratan berikut:

1.Reaksi harus berlangsung cepat, sehingga titrasi dapat dilakukan dalam waktuyang

tidak terlalu lama.

2.Reaksi harus sederhana dan diketahui dengan pasti, sehingga didapat kesetaraan

yang pasti dalam reaktan.

3.Reaksi harus berlangsung secara sempurna.

4.Mempunyai massa ekuivalen yang besar (Sukmariah, 1990).

Untuk analisis titrimetri lebihmudah jika kita memahami sistem ekuivalen (larutan normal) sebab pada titikakhir titrasi jumlah ekuivalen dari zat yang dititrasi = jumlah ekuivalen zatpenitrasi. Berat ekuivalen suatu zat sangat sukar dibuat definisinya,tergantung dari macam reaksinya. Volumetri dapat dibagi menjadi:

1.Asidi dan alkalimetri

2.Oksidimetri

3.Argentometri

Asidimetri adalah yang diketahuikonsentrasi asamnya, sedangkan alkalimetri bila yang diketahui adalahkonsentrasi basanya. Titrasi asam basa ada lima. Empat diantaranya adalah:

1. Titrasi asam dengan basa kuat

Diakhir titrasi akan terbentukgaram yang berasal dari asam kuat dan basa kuat.

Misal:

HCl+NaOH NaCl+H2O

2. Titrasi asam lemah dan basa kuat

Pada akhir titrasi terbentuk garamyang berasal dari asam lemah dan basa kuat. Misal :

asam asetat dengan NaOH.

CH3COOH+NaOHCH3COONa+H2O

3. Titrasi basa lemah dan asam kuat

Pada akhir titrasi akan terbentukgaram yang berasal dari basa lemah dan asam kuat.

Misal : NH4Cl dan HCl

NH4OH+HClNH4Cl+H2O

4. Titrasi asam lemah dan basalemah

Pada akhir titrasi akan terbentukgaram yang berasal dari asam lemah dan basa lemah.

Misal : asam asetat dan NH4OH

CH3COOH+NH4OHCH3COONH4+H2O (Sukmariah, 1990).

Peningkatan kadar logam berat dalamair laut akan diikuti peningkatan kadar logam berat dalam biota laut yang padagilirannya melalui rantai makanan akan menimbulkan keracunan akut dan khronik,bahkan bersifat karsinogenik pada manusia konsumen hasil laut (Keman, 1998).Penelitian yang telah dilakukan oleh Pikir (1993) dengan metode SpektroskopiSerapan Atom (SSA) menyimpulkan bahwa kerang yang berasal dari Pantai KenjeranSuraba ya, mengandung logam berat Cadmium (Cd) sebesar 1,22 ppm dan kerang dariPantai Keputih Surabaya, mengandung 1,09 ppm logam berat Cadmium. Penelitianlain yang dilakukan dengan metode yang sama oleh Moesriati (1995) terhadapbeberapa jenis ikan dan kerang di Pantai Kenjeran Surabaya menyatakan bahwakadar logam berat Cadmium dalam daging kerang adalah 1,21 ppm (Sukmariah,1990).

BABIII

Metodologi

3.1Alat dan Bahan

1.NaOH 0,1 M

2. HCl 0,1 M

3. H2C2O4

4. Indikator penolphetalin

5. Erlenmeyer

6. Buret 50 mL

7. Statif dan klem

8. Gelas ukur 25 mL atau 10 mL

9. Corong kaca

3.2Cara Kerja

Standarisasi larutanNaOH 0,1 M

Cara kerja :

1. Cuci 3 erlenmeyer,pipet 10 mL larutan asam oksanat 0,1 M dan masukkan ke

dalam setiap erlenmeyer dantambahkan ke dalam masing-masing erlenmeyer 3

tetes indikator penolphtalein (PP).

2. Alirkan larutan NaOHyang ada dalam buret sedikit demi sedikit sampai terbentuk

warna merah muda yang tidak hilangapabila gelas erlenmeyer digoyangkan.

3. Catat volume NaOHyang terpakai.

4. Ulangi dengan carayang sama untuk erlenmeyer II dan III.

5. Hitung molaritas (M)NaOH.

Penentuan konsentrasiHCl

1. Cuci 3 erlenmeyer,pipet 10 Ml larutan HCl 0,1 M dan masukkan ke dalam setiap

erlenmeyer.

2. Tambahkan ke dalammasing-masing erlenmeyer 3 tetes indikator phenolphtalein

(PP).

3. Alirkan larutan NaOHyang ada dalam buret sedikit demi sedikit sampai terbentuk

warna merah muda yang tidak hilangapabila gelas erlenmeyer digoyangkan.

4. Catat volume NaOHyang terpakai.

5. Ulangi dengan carayang sama untuk erlenmeyer II dan III.

6. Hitung molaritas (M)HCl.

BABIV

HasilPengamatan

Standarisasi NaOHdengan larutan oksanat

No

Prosedur

Ulangan

Rata-rata

I

II

III

1

Volume larutan asam oksanat 0,1 M

10 mL

10 mL

10 mL

10 mL

2

Volume NaOH terpakai

20 mL

19,8 mL

19,7 mL

19,8 mL

3

Molaritas (M) NaOH

0,05 M

0,05 M

0,05 M

0,05 M

Standarisasi HCl denganlarutan HCl

No

Prosedur

Ulangan

Rata-rata

I

II

III

1

Volume larutan HCl

10 mL

10 mL

10 mL

10 mL

2

Volume NaOH terpakai

25 mL

25 mL

12 mL

20,6 mL

3

Molaritas (M) NaOH

Berdasarkan hasil percobaan diatas

0,05 mL

4

Molaritas (M) larutan HCl

0,04 mL

0,04 mL

0,08 mL

0,05 mL

BABV

Pembahasan

Faktoryang mempengaruhi terjadinya kesalahan adalah :

1. Kebocoran buret.

2. Kesalahan pada saat penimbanganHCl.

3. Kesalahan penglihatan pada saatpengukuran vollume pada buret.

4. Kesalahan mengamati perubahanwarna.

StandarisasiNaOH dengan larutan asam oksalat.

Reaksi yangterjadi antara NaOH dengan asam oksalat adalah sebagai berikut :

2NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2H2O

Pada standarisasi NaOH terhadap asam oksalat indikatoryang digunakan adalah penolftalein atau PP 1 % ,pada saat indikator ditambahkanwarna larutan tetap bening,setelah dititrasi dengan NaOH sebanyak 20 mL larutanberubah menjadi warna pink atau merah muda. Begitupun seterusnya. Perubahanwarna pada larutan disebabkan oleh resonansi isomer electron. Berbagaiindicator mempunyai tetapan ionisasi yang berbeda,sehingga menunjukan warnapada range pH yang berbeda. Indikator penolftalein adalah indikator yang dibuatdengan kondensasi anhidrida fthalein dengan fenol.

Darihasil praktikum,di dapatkan Moralitas NaOH melalui perhitungan sebagai berikut:

MoralitasNaOH pada percobaan I : MolaritasNaOH pada percobaan III :

V1.M1=V2.M2 V1.M1=V2.M2

10,0,1=20.M2 10.0,1= 19,7.M2

= M2 =M2

0,05= M2 0,05= M2

MoralitasNaOH pada percobaan II:

V1.M1 =V2.M2

10.0,1 = 19,8.M2

=M2

0,05 = M2

Jadi Moralitasrata-rata NaOH aadalah sebagai berikut:

0,05 M + 0,05 M + 0,05 M =

= 0,05M

Jadi kadarNaOH pada proses titrasi yang dilakukan adalah sebanyak 0,05 M .

StandarisasiNaOH dengan larutan HCl

Reaksi yang terjadi antara NaOH dengan HCl adalahsebagai berikut :

NaOH + HCl NaCl + H2O

Pada standarisasi NaOH terhadap HCl indicator yangdigunakan adalah penolftalein atau PP 1 % ,pada saat indicator ditambahkanwarna larutan tetap bening,setelah dititrasi dengan NaOH sebanyak 20 ml larutanberubah menjadi warna pink atau merah muda. Begitupun seterusnya. Perubahanwarna pada larutan disebabkan oleh resonansi isomer electron. Berbagaiindicator mempunyai tetapan ionisasi yang berbeda,sehingga menunjukan warna padarange pH yang berbeda. Indicator penolftalein adalah indicator yang dibuatdengan kondensasi anhidrida fthalein dengan fenol. Larutan yang terbentukketika NaOH dan HCl dicampurkan adalah garam dan air.

Darihasil praktikum,di dapatkan Moralitas HCl melalui perhitungan sebagai berikut :

MoralitasHCl pada percobaan I : MoralitasHCl pada percobaan I

V1.M1=V2.M2 V1.M1=V2.M2

10.0,1=25.M2 10.0,1=12.M2

= M2 =M2

0,04=M2 0,08= M2

MoralitasHCl pada percobaan II :

V1.M1=V2.M2

10.0,1=25.M2

= M2

0,04=M2

JadiMoralitas rata-rata HCl aadalah sebagai berikut:

0,04 M + 0,04M + 0,08 M =

= 0,053 M

Jadi kadarHCl pada proses titrasi yang dilakukan adalah sebanyak 0,053 M .

BABVI

Penutup

6.1Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa saya ambil daripraktikum yang kami lakukan adalah :

1. Untukmengetahuikadar larutan asam dapat ditentukan dengan menggunakan

larutan basa yang sudah diketahuikadarnya,dan sebaiknya kadar suatu larutan basa

dapat ditentukan dengan menggunakanlarutan asam yang sudah diketahui

kadarnya.

2. Padastandarisasi larutan NaOH terhadap asam oksalat dan NaOH terhadap HCl

indicator yang digunakan adalahpenolphtalein atau PP 1 % sebanyak 3 tetes,

dengan demikian didapat bahwamolaritas NaOH yang terpakai sebanyak 0,05 M

dan molaritas HCl sebanyak 0,05 M.

6.2 Saran

Setiap kita melakukan praktikum harus dilakukan denganhati-hati dan teliti

agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum.

BABVI

JawabanPertanyaan

Pernyataan

1.Bagaimana caranya agar titik akhir titrasi mendekati titik ekivalen ?

2.Jelaskan dengan singkat fungsi indikator ?

3.Jelaskan apakah reaksi dapat berlangsung jika tidak di tambah dengan indikator?

4.Tuliskan dengan lengkap reaksi yang terjadi pada reaksi di atas ?

5.Jelaskan pengertian larutan standar primer dan larutan standar sekunder ?

6.Tuliskan syarat-syarat suatu indikator dapat dipakai dalam suatu titrasi ?

Jawaban

1. Caranya agar titik akhir titrasimendekati titik ekivalen adalah :

1.Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan,

kemudian membuat plot antara pH dengan volumetitran untuk memperoleh kurva

titrasi. Titik tengah dari kurva titrasitersebut adalah titik ekuivalen.

2.Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan dua hingga tiga tetes(sedikit

mungkin) pada titran sebelum proses titrasidilakukan. Indikator ini akan berubah

warna ketika titik ekuivalenterjadi, pada saat inilah titrasi dihentikan. Indikator

yang dipakai dalam titrasi asam basaadalah indikator yang perubahan warnanya

dipengaruhi oleh pH.

2. Indikator adalah suatu zatpenunjuk yang dapat membedakan larutan, asam atau basa,atau

netral melampirkan beberapa indikator danperubahannya pada trayek pH

tertentu.

Fungsi indikator yaitu :

1.Untuk mengetahui berapa kira-kirapH suatu larutan.

2.Untukmengetahui titik akhir kosentrasi pada beberapa senyawa organik dan

senyawa anorganik.

3.Tidak,karena tidak akan terjadi perubahan warna pada reaksi, karena larutan tidak

ditambah dengan indikator.

4. Reaksi yang terjadi antara NaOH dengan asamoksalat adalah sebagai berikut :

2NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2H2O

Reaksi yang terjadi antara NaOHdengan HCl adalah sebagai berikut :

NaOH + HCl NaCl + H2O

5. a.Larutanstandar primer adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya, dalam proses

pembuatannya larutan standarprimer ini tidak perlu distandarisasi dengan larutan lain

ntuk memastikan konsentrasilarutan yang sebenarnya, contoh larutan standar primer

padapercobaan ini adalah asamoksalat.

b.Larutan standar sekunder adalah larutanyang dipergunakan untuk

menstandarisas / menentukankonsentrasi larutan lain tetapi larutan standar tersebut harus

distandarisasi terlebih dahuluuntuk memastikan konsentrasiyang sebenarnya, contohnya

pada percobaan ini adalah NaOH.

6. Reaksiasam basa, reaksi redoks, reaksi pengendapan, dan reaksi kompleks.

DAFTARPUSTAKA

Brady,J. E. 1990.Kimia Universitas: Asasdan Struktur Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Keenan,Charles W. dkk. 1991.Ilmu KimiaUntuk Universitas. Jakarta, Erlangga.

Khopkar,S. M. 1990.Konsep Dasar KimiaAnalitik. Universitas Indonesia, Jakarta.

Sukmariah.1990.Kimia Kedokteran Edisi 2.Binarupa Aksara, Jakarta.

Syukri.1999.Kimia Dasar 2. Bandung,ITB.

Posted by

M Inggit Fauzi

at12:56 AM

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

3 comments:

medySeptember 29, 2016 at 1:31 AM

Tiket Pesawat Murah Online, dapatkan segera di SELL TIKET Klik disini:selltiket.comBooking di SELLTIKET.COM aja!!!CEPAT,.TEPAT,.DAN HARGA TERJANGKAU!!!

Ingin usaha menjadi agen tiket pesawat??Yang memiliki potensi penghasilan tanpa batas.Bergabung segera di agen.selltiket.com

INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI :No handphone : 085365566333PIN : D2E26405

Segera Mendaftar Sebelum Terlambat. !!!

ReplyDelete

rio rizalOctober 2, 2017 at 8:36 AM

Moralitas?

ReplyDeleteReplies

M Inggit FauziFebruary 14, 2018 at 9:28 PM

molaritas

Delete

Reply

Add comment

Load more...

Newer Post

Older Post

Home

Subscribe to:Post Comments (Atom)

About Me

M Inggit Fauzi

View my complete profile

Blog Archive

2017

(3)

November

(3)

2016

(2)

November

(2)

2015

(5)

October

(4)laporan praktikum kimia analisa kualitas airlaporan praktikum kimia pengenalan alat alat labor...Laporan praktikum kimia titrasi asam dan basaLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI

February

(1)

2014

(1)

March

(1)

Simple theme. Powered by Blogger.