laporan praktikum penurunan titik beku kimia dasar i 3

Upload: yeni-yulia

Post on 02-Jun-2018

278 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku Kimia Dasar i 3

    1/18

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

    PENENTUAN TITIK BEKU

    Nama Mahasiswa : Ita Permadani

    NIM : M0311040

    Hari/Tanggal Praktikum : Kamis, 10 November 2011

    Kelompok : 13

    Asisten Pembimbing : Dewi Nur Rita

    LABORATORIUM KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    TH 2011/2012

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku Kimia Dasar i 3

    2/18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.

    TUJUAN

    Mahasiswa dapat menentukan penurunan titik beku larutan urea dan larutan NaCl

    II. DASAR TEORI

    Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada

    macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat

    terlarut (konsentrasi zat terlarut).Sifat koligatif larutan pertama kali diamati oleh

    Francois Marie Raoult (ilmuan Perancis, 1830-1901) pada tahun 1870an.

    (sumber: http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/sifat-koligatif-larutan/)

    Adanya partikel zat terlarut yang tidak mudah menguap dalam larutan dapat

    mengurangi kemampuan zat pelarut untuk menguap, sehingga tekanan uap larutan

    lebih rendah dari pada tekanan uap pelarut murni. Adanya partikel zat terlarut

    tersebut juga akan mengakibatkan kenaikan titik didih dan penurunan titik beku

    larutan.

    Menurut hokum Roult, besarnya penurunan tekanan uap larutan, kenaikan titik

    didih, dan penurunan titik bekularutan yang mengandung zat terlarut tidak mudah

    menguap dan tidak mengalami disosiasi (larutan non elektrolit), sebanding dengan

    banyaknya partikel zat terlarut. Besarnya kenaikan titik didih larutan 1 molal disebut

    kenaikan titik didih molal, Kb, sedangkan besarnya penurunan titik beku larutan 1

    molal disebut penurunan titik beku molal, Kf.

    Untuk larutan encer berlaku :

    Tb = m x Kb

    Tf = m x KfDengan:

    Tb = Kenaikan titik ddih larutan

    Tf = Penurunan titik beku larutan

    Kb = Kenaikan titik didih molal

    Kf = Penurunan titik beku molal

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku Kimia Dasar i 3

    3/18

    m = Molalitas larutan

    Besarnya molalitas larutan yang sejenis sebanding dengan masa zat terlarut dan

    berbanding terbalik dengan masa molekul zat terlarut. Jika massa zat terlarut dan

    massa zat pelarut diketahui, maka massa molekul zat terlarut dapat ditentukan

    berdasarkan sifat koligatif larutan.Untuk larutan yang mengandung zat terlarut tidak mudah menguap dan dapat

    mengalami disosiasi (larutan elektrolit), besarnya penurunan tekanan uap larutan,

    kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan, dipengaruhi oleh derajat

    disosiasi larutan.

    (Tim Kimia Dasar I. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I.2011.Surakarta;Lab.FMIPA

    UNS)

    Ada berbagai macam sifat larutan, antara lain adalah sifat sifat yang ditentukan

    oleh konsentrasi atau dengan sebutan sifat koligatif larutan. Ada 4 hal yang termasuk

    sifat koligatif larutan, yaitu:

    1. Penurunan tekanan uap (P)

    Tekanan uap zat padat pada umumnya rendah sehingga kebanyakan zat

    padat nonvolatile (tidak mudah menguap). Berbeda dengan zat cair, baik

    murni maupun dalam larutan mempunyai tekanan uap tertentu bergantung

    pada temperature. Larutan yang konsentrasi partikel terlarutnya lebih

    banyak akan menyebabkanmolekul pelarut yang ada di permukaan lebihsedikit sehingga molekul molekul pada permukaan yang membentuk uap

    juga sedikit.

    P= P0P

    P0> P

    Keterangan :

    P0= tekanan uap zat cair murni

    P = tekanan uap larutan

    P = P0x Xp

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku Kimia Dasar i 3

    4/18

    P= P0x Xt

    Keterangan :

    P = tekanan uap jenuh larutan

    P

    0

    = tekanan uap jenuh pelarut murni

    Xp = fraksi mol zat pelarut

    Xt = fraksi mol zat terlarut

    2. Kenaikan titik didih (Tb)

    Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada

    suhu ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya.

    Hal ini menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik

    didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer. Dari hasil penelitian,

    ternyata titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut

    murninya. Hal ini disebabkan adanya partikel - partikel zat terlarut dalam

    suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel - partikel pelarut.

    Oleh karena itu, penguapan partikel - partikel pelarut membutuhkanenergi

    yang lebih besar. Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut

    murni di sebut kenaikan titik didih yang dinyatakan dengan (Tb) .

    Persamaannya dapat ditulis:

    Keterangan :

    Tb = kenaikan titik didih

    kb = tetapan kenaikan titik didih molal

    http://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhu
  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku Kimia Dasar i 3

    5/18

    m = massa zat terlarut

    Mr = massa molekul relatif

    3. Penurunan titik beku (Tf)

    Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan

    lebih kecil daripada titik beku pelarutnya. Persamaannya dapat ditulis

    sebagai berikut :

    Keterangan :

    Tf = penurunan titik beku

    kf = penurunan titik beku molal

    m = massa zat terlarut

    Mr = massa molekul relatif

    4. Tekanan osmotic ()

    Tekanan osmotik adalah gaya yang diperlukan untuk mengimbangi

    desakan zat pelarut yang melalui selaput semipermiabel ke dalam larutan.

    Membran semipermeabel adalah suatu selaput yang dapat dilalui molekul -

    molekul pelarut dan tidak dapat dilalui oleh zat terlarut. Menurut Van't

    Hoff, tekanan osmotik larutan dirumuskan:

    Keterangan :

    = tekanan osmotic

    M = molaritas larutan

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku Kimia Dasar i 3

    6/18

    R = tetapan gas ( 0,082 )

    T = suhu mutlak

    (Rahardjo, Sentot.2007.Panduan Belajar Kimia 3. PT . Wangsa Jatra Lestari. Pajang-

    Kartasura)

    Adanya penurunan tekanan uap larutan mengakibatkan titik beku larutan

    menjadi lebih kecil daripada titik beku pelarut murninya. Pada larutan garam NaCl,

    Besarnya penurunan ini ditentukan oleh beberapa faktor seperti konsentrasi molal

    larutan dan banyak partikel zat terlarut.

    Penggunaan konsentrasi molalitas dikarenakan satuan ini tidak bergantung

    pada suhu. Berbeda dengan molaritas, volume larutan akan berbeda pada suhu yang

    berbeda.Besarnya penurunan titik beku suatu larutan dirumuskan sebagai berikut:

    Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan

    sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama

    dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya

    sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan

    larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif

    larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutanelektrolit.

    Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit

    Sifat koligatif larutan non elektrolit sangat berbeda dengan Sifat koligatif

    larutan elektrolit, disebabkan larutan non elektolit tidak dapat mengurai menjadi ion

    http://3.bp.blogspot.com/-5fYj0jUV6tI/TeSCvnxN-RI/AAAAAAAAABk/F-801l_8MeI/s1600/penurunan+titik+beku.JPG
  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku Kimia Dasar i 3

    7/18

    ion nya. Maka Sifat koligatif larutan non elektrolit dapat di hitung dengan

    menghitung tekanan uap, titik didih, titik beku, dan tekanan osmosis. Menurut

    hukum sifat koligatif, selisih tekanan uap, titik beku, dan titik didih suatu larutan

    dengan tekanan uap, titik beku, dan titik didih pelarut murninya, berbanding

    langsung dengan konsentrasi molal zat terlarut. Larutan yang bisa memenuhi hukumsifat koligatif ini disebut larutan ideal. Kebanyakan larutan mendekati ideal hanya

    jika sangat encer.

    Meskipun sifat koligatif melibatkan larutan, sifat koligatif tidak bergantung

    pada interaksi antara molekul pelarut dan zat terlarut, tetapi bergatung pada jumlah

    zat terlarut yang larut pada suatu larutan. Sifat koligatif terdiri dari penurunan

    tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotic

    Sifat Koligatif Larutan Elektrolit

    Larutan elektrolit memperlihatkan sifat koligatif yang lebih besar dari hasil

    perhitungan dengan persamaan untuk sifat koligatif larutan nonelektrolit di atas.

    Perbandingan antara sifat koligatif larutan elektrolit yang terlihat dan hasil

    perhitungan dengan persamaan untuk sifat koligatif larutan nonelektrolit, menurut

    Vant Hoff besarnya selalu tetap dan diberi simbul i (i = tetapan atau faktor Vant

    Hoff ). Dengan demikian dapat

    dituliskan:

    i = sifat koligatif larutan eklektrolit dengan kosentrasi m / sifat koligatif larutan

    nonelektrolit dengan kosentrasi m

    Semakin kecil konsentrasi larutan elektrolit, harga i semakin besar, yaitu

    semakin mendekati jumlah ion yang dihasilkan oleh satu molekul senyawa

    elektrolitnya. Untuk larutan encer, yaitu larutan yang konsentrasinya kurang dari

    0,001 m, harga i dianggap sama dengan jumlah ion.

    (sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan)

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku Kimia Dasar i 3

    8/18

    Faktor vant Hoff

    Faktor vant Hoff adalah faktor yang harus dimasukkan dalam rumus

    penurunan titik beku, kenaikan titik didih dan tekanan osmotik untuk menerangkan

    pengaruh ionisasi pada suatu elektrolit. Faktor ini dikemukakan oleh JacobusHenricus vant Hoff.

    Raoult belum memahami penyebab berbedanya perhitungan sifat koligatif

    untuk larutan non elektrolit dan elektrolit pada konsentrasi molal yang sama. Baru

    setelah Svante August Arrhenius mengemukakan teori ion, barulah diketahui bahwa

    zat elektrolit (asam, basa dan garam) akan terionisasi dalam larutannya sehingga

    memiliki jumlah partikel lebih banyak daripada zat non elektrolit.

    Suatu elektrolit kuat mempunyai derajat ionisasi sebesar 1 sehingga nilai i

    akan sama dengan jumlah ionnya. Sementara untuk elektrolit lemah nilai derajat

    ionisasi antara 0 dan 1 sehingga nilai i tetap dihitung dengan rumus yang ada. Untuk

    non elektrolit, nilai i dianggap sama dengan 1.

    (sumber: http://kimiaagungpurwanto.blogspot.com/2011/05/sifat-koligatif-larutan.html)

    III. METODELOGI

    a. Alat

    Alat Gambar

    1. Gelas ukur ( 1 buah )

    2. Termometer (1 buah)

    http://kimiaagungpurwanto.blogspot.com/2011/05/sifat-koligatif-larutan.htmlhttp://2.bp.blogspot.com/-cjfXxqdRxTE/TeR74haQhxI/AAAAAAAAABU/kF5KtC5-SB8/s1600/faktor+van't+hoff.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/-cjfXxqdRxTE/TeR74haQhxI/AAAAAAAAABU/kF5KtC5-SB8/s1600/faktor+van't+hoff.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/-cjfXxqdRxTE/TeR74haQhxI/AAAAAAAAABU/kF5KtC5-SB8/s1600/faktor+van't+hoff.JPGhttp://kimiaagungpurwanto.blogspot.com/2011/05/sifat-koligatif-larutan.html
  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku Kimia Dasar i 3

    9/18

    3. Stopwatch (1 buah)

    4. Tabung reaksi

    (5 buah)

    5. Gelas Beker (2 buah)

    6. Penangas (1 buah)

    7. Pipet tetes (1 buah)

    8. Penjepit (1 buah)

    9. Timbangan elektrik

    (1 buah)

    10. Cawan arloji

    (1 buah)

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku Kimia Dasar i 3

    10/18

    b. Bahan:

    1. Urea 0,6 gr dan 1,25 gr

    2. NaCl 0,585 gr dan 1,17 gr

    3. Garam dapur secukupnya

    4.

    Aquades 5ml dan 10 ml5. Es batu secukupnya

    c. Cara Kerja

    1. Menggunakan Aquades

    Aquades 5ml

    Tabung bagian

    dalam alat

    (tabung reaksi)

    Es batu + garam

    bagian tabung

    (penangas)

    Tabung bagian luar alat

    (penangas)

    Aquades membeku

    Campuran es batu + garam dapur

    Suhu tiap 30 sekon

    Semua padatan melebur kembaliHasil pengamatan

    Dimasukkan

    Dimasukkan

    Dibiarkan sampai

    Dimasukkan

    Dikeluark

    Diukur

    Sampai

    Dicatat

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku Kimia Dasar i 3

    11/18

    2. Menggunakan Urea

    Urea CO(NH2)2

    Gelas Beker

    Larut

    5 ml larutan urea

    yang sudah dibuat

    Tabung reaksi

    Gelas beker plastik

    Tabung reaksi

    Setiap 30 sekon

    Padatan lebur

    kembali

    Hasil penamatan

    Dengan : 1. Urea 1,25 gr + 10 ml aquades

    2. Urea 0.585 gr + 10 ml aquades

    3. Urea 1,17 gr + 10 ml aquades

    Es batu + garam dapur

    Aquades 10 ml

    Dimasukka

    Dimasukkan

    Dimasukkan

    Diaduk

    Diambil

    Dimasukkan ke

    Dikeluarkan

    Diukur

    Hin a

    Dicatat

    Diulangi

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku Kimia Dasar i 3

    12/18

    BAB II

    DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

    Data pengamatan:

    Waktu (s)

    Titik Beku Larutan C

    AquadesCO(NH2)2

    0,6 gr

    CO(NH2)2

    1,25 gr

    NaCl

    0,585 gr

    NaCl

    1,17 gr

    30 0,5 -1,0 -5,5 -3,0 -3,0

    60 1,0 -1,0 -5,5 0,0 3,5

    90 1,5 -0,5 -5,5 2,0 5,0

    120 2,0 0,0 -4,0 3,0 6,0

    150 2,5 0,0 -4,0

    180 2,5 0,5 -4,0

    210 2,5 1,0 -3,0

    240 3,0 0,5 0,0

    270 3,0 0,0 2,0

    300 3,0 0,5 5,0

    330 3,0 1,0

    360 3,5 2,0

    390 3,5 3,0

    420 4,0 4,0

    450 5,0 4,5

    480 5,5 5,0

    510 6,0 4,5

    540 6,0 -1,0

    570 6,0 -0,5

    600 6,5 0,5

    630 8,0 1,0

    660 8,0 2,0

    690 8,5 3,0

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku Kimia Dasar i 3

    13/18

    720 9,5 4,0

    750 8,0

    780 9,0

    810 10,0

    840 11,0870 11,5

    900 12,5

    980 13,0

    960 13,5

    990 13,5

    1020 13,5

    1050 13,0

    1080 12,0

    1110 10,5

    1140 4,0

    1170 4,0

    1200 3,5

    1230 4,0

    1260 4,0

    1290 4,0

    1320 4,0

    1350 4,5

    1380 5,0

    Pembahasan

    Dalam percobaan penentuan titik beku ini mempunyai tujuan menentukan

    penurunan titik beku larutan urea dan larutan NaCl dengan menggunakan massa yang

    berbeda beda.

    Mula mula mengambil alat dan bahan yang akan digunakan. Alat dan bahan yang

    digunakan dalam penentuan titik beku ini antara lain : untuk alat yaitu gelas ukur 1

    buah yang digunakan untuk mengukur volume. Thermometer 1 buah untuk mengukur

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku Kimia Dasar i 3

    14/18

    suhu. Stopwatch 1 buah untuk mencatat waktu. Tabung reaksi 4 buah yang digunakan

    sebagai tempat larutan. Gelas beker 2 buah yang digunakan usebagai tempat larutan

    dan untuk meletakkan tabung reaksi saat dikeluarkan dari penangas. Penangas 1 buah

    digunakan sebagai tempat pendingin yang didalamnya dimasukkan es batu dan garam

    dapur. Pipet tetes 1 buah untuk mengambil larutan. Timbangan elektrik 1 buah yangdigunakan untuk menimbang bahan. Cawan arloji 1 buah digunakan untuk tempat

    bahan saat di timbang. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain urea (CO(NH2)2)

    dengan masa 0,6 gram dan 1,25 gram. Nacl 0,585 gram dan 1,17 gram. Aquades 5-10

    ml. Garam dapur secukupnya. Es batu secukupnya.

    Percobaan pertama, mengambil aquades sebagai pelarut murni sebanyak 5 ml

    dengan gelas ukur. Kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Tabung reaksi

    sebagai tabung bagian dalam alat. Kemudian dimasukkan kedalam penangas yang

    sebelumnya telah diisi bongkahan es batu dengan dari tinggi penangas dan garam

    dapur. Penangas sebagai tabung bagian luar alat. Tunggu sampai aqudes membeku.

    Aquades dikeluarkan setelah membeku. Sebelum diangkat dari penangas terlebih

    dahulu aquades yang telah membeku di ukur suhu nya untuk mencari suhu konstan

    dengan menggunakan thermometer. Setelah suhunya konstan tabung reaksi di

    keluarkan dari penangas dan diletakkan pada gelas beker. Kemudian mengukur

    suhunya setiap 30 detik sekali menggunakan stopwatch hingga aquades yang tadinya

    membeku berubah lagi menjadi cair (melebur).

    Untuk percobaan ke dua yaitu dengan menggunakan urea. Awalnya menimbang

    urea dengan timbangan listrik yang ditempatkan pada cawan porselen. Kemudian

    meletakkan (CO(NH2)2) dengan masa 0,6 gram. Kemudian mengambil lagi aquades

    10 ml dengan gelas ukur. Urea dan aquades di masukkan kedalam gelas beker.

    Setelah itu diaduk aduk atau digoyang goyangkan sampai larut. Setelah larut

    dituangkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 5ml. Kemudian di masukkan ke dalam

    penangas yang telah terisi bongkahan es batu dan garam dapur tadi. Tunggu sampai

    urea dan aquades membeku. Setelah membeku di ukur dulu suhu konstannya dengan

    thermometer barulah di keluarkan dari penangas. Setelah itu diletakkan di gelas beker

    untuk mengukur suhunya setiap 30 detik sekali dengan menggunakan stopwatch

    hingga urea dan aquades yang tadinya membeku hingga melebur kembali.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku Kimia Dasar i 3

    15/18

    Untuk percobaan ke tiga, empat, dan lima langkah langkahnya sama dengan

    percobaan yang kedua. Hanya saja massa dari tiap tiap bahan diganti. Massa urea

    yang tadinya 0,6 gram di ubah menjadi 1,25 gram. Sedangkan untul NaCl yang

    tadinya bermasa 0, 585 gram berubah menjadi 1,17 gram yang telah di timbang.

    Sehingga diperoleh larutan urea dan NaCl dengan konsentrasi yang berbeda.Pada percobaan ini penambahan garam dapur pada es batu dimaksudkan agar nilai

    Ksp es batu berubah sehingga proses pencairan es batu menjadi lebih lambatdan suhu

    es batu tetap terjaga (tidak berubah secara drastis).

    Dari kelima percobaan ini didapat kan suhu yang acak (suhunya berubah ubah).

    Maka untuk menghitung penurunan titik beku larutan diambil suhu yang konstan.

    Sehingga di dapatkan titik beku dari masing-masing larutan menurut perhitungan

    sebagai berikut :

    A.

    Pada urea (CO(NH2)2) 0,6 gram

    B. Pada urea (CO(NH2)2) 1,25 gram

    C. Pada NaCl 0,585 gram

    D. Pada NaCl 1,17 gram

    Hasil percobaan:

    No.Zat Terlarut Titik beku

    Rumus Massa Molalitas Air Larutan

    1. CO(NH2)2 0,6 gr 1 0C -1C

    2. CO(NH2)2 1,25 gr 2,083 0C -5,5 C

    3. NaCl 0,585 gr 1 0C -3 C4. NaCl 1,17 gr 2 0C -3 C

    Dari data titik beku antara perhitungan dan percobaan sangat berbeda. Hal

    tersebut dapat di sebabkan karena tingkat kebekuan yang kurang membeku,

    pengambilan sampel yang kurang tepat, kurangnya ketelitian praktikan saat

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku Kimia Dasar i 3

    16/18

    membaca thermometer, saat tabung reaksi di penangas di pegang pegang

    dengan tangan sehingga suhu nya tidak stabil.

    BAB III

    KESIMPULAN1. Dapat menentukan titik beku larutan urea dengan NaCl.

    2. Titik beku yang dimiliki tiap tiap larutan berbeda beda tergantung jenis

    larutan dan pelarutnya.

    3. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni.

    4. Besarnya titik beku larutan tidak tergantung pada jenis zat terlarut, tapi hanya

    tergantung pada jumlh partikel zat terlarut.

    5.

    Besarnya dipengaruhi oleh banyaknya zat yang terlarut (konsentrasinya)

    DAFTAR PUSTAKA

    http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/sifat-koligatif-larutan

    Tim Kimia Dasar I. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Dasar

    I.2011.Surakarta;Lab.FMIPA UNS

    Rahardjo, Sentot.2007.Panduan Belajar Kimia 3. PT . Wangsa Jatra Lestari. Pajang-

    Kartasura

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan

    http://kimiaagungpurwanto.blogspot.com/2011/05/sifat-koligatif-larutan.html

    Mengetahui, Surakarta, 16 November 2011

    Asisten Pembimbing Praktikan

    Dewi Nur Rita Ita Permadani

    M0311040

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku Kimia Dasar i 3

    17/18

    LAMPIRAN

    hasil perhitungan

    1.

    Pada urea (CO(NH2)2) 0,6 gram

    2.

    Pada urea (CO(NH2)2) 1,25 gram

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku Kimia Dasar i 3

    18/18

    3. Pada NaCl 0,585 gram

    4. Pada NaCl 1,17 gram