kesetimbangan titik buhul

19
KESETIMBANGAN TITIK BUHUL Standard SHARE THIS: FACEBOOK TWITTER GOOGLE+ STUMBLE DIGG KESETIMBANGAN TITIK BUHUL konsep terpenting dalam metode ini, ialah : 1. Uraikan terlebih dahulu gaya-gaya batang menjadi 2 arah yang tegak lurus 2. Hitung reaksi ( Ra dan Rb ) tumpuan akibat pembebanan yang diberikan 3. Namai batang-batang dan titik-titik buhul kontruksi, agar lebih mudah membedakannya dalam perhitungan kedepannya. 4. Buat perjanjian tanda, yang pada umumnya dalam perhitungan tanda negatif (-) dilambangkan sebagai tekan. Dan lambanga positif (+) dilambangkan sebagai tarik. 5. Mulailah perhitungan, dengan terlebih dahulu menghitung gaya-gaya batang pada titik buhul yang maximal gaya batangnya hanya 2 gaya batang yang tidak diketahui. 6. Kemudian lanjutkan perhitungan ke titik buhul lainnya dengan syarat tadi “ hanya 2 gaya batang maximum yang tidak diketahui pada titik buhul” 7. Dalam perhitungan pada tiap-tiap titik buhul, di buat asumsi awal dimana semua gaya-gaya batang arahnya menjauhi titik buhul pada titik buhul yang kita hitung. 8. Dan jika hasil yang diperoleh bernilai positif (+) maka batang tersebut adalah batang tarik, dan sebaliknya jika hasil yang diperoleh bernilai negatif (-) maka batang tersebut adalah batang tekan. 9. Simpulkan hasil perhitungan gaya-gaya batang pada tabel hasil perhitungan agar anda sendiri bisa melihat hasilnya secara keseluruhan. Contoh perhitungan dengan metode kesetimbangan titik buhul

Upload: nerossi-nya-jonathan

Post on 10-Nov-2015

166 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

RANGKA BATANG

TRANSCRIPT

KESETIMBANGAN TITIK BUHULStandard SHARE THIS: FACEBOOK TWITTER GOOGLE+ STUMBLE DIGGKESETIMBANGAN TITIK BUHUL

konsep terpenting dalam metode ini, ialah :

1.Uraikan terlebih dahulu gaya-gaya batang menjadi 2 arah yang tegak lurus2.Hitung reaksi ( Ra dan Rb ) tumpuan akibat pembebanan yang diberikan3.Namai batang-batang dan titik-titik buhul kontruksi, agar lebih mudah membedakannya dalam perhitungan kedepannya.4.Buat perjanjian tanda, yang pada umumnya dalam perhitungan tanda negatif (-) dilambangkan sebagai tekan. Dan lambanga positif (+) dilambangkan sebagai tarik.5.Mulailah perhitungan, dengan terlebih dahulu menghitung gaya-gaya batang pada titik buhul yang maximal gaya batangnya hanya 2 gaya batang yang tidak diketahui.6.Kemudian lanjutkan perhitungan ke titik buhul lainnya dengan syarat tadi hanya 2 gaya batang maximum yang tidak diketahui pada titik buhul7.Dalam perhitungan pada tiap-tiap titik buhul, di buat asumsi awal dimana semua gaya-gaya batang arahnya menjauhi titik buhul pada titik buhul yang kita hitung.8.Dan jika hasil yang diperoleh bernilai positif (+) maka batang tersebut adalah batang tarik, dan sebaliknya jika hasil yang diperoleh bernilai negatif (-) maka batang tersebut adalah batang tekan.9.Simpulkan hasil perhitungan gaya-gaya batang pada tabel hasil perhitungan agar anda sendiri bisa melihat hasilnya secara keseluruhan.

Contoh perhitungan dengan metode kesetimbangan titik buhul

Hitung gaya-gaya batang pada kontruksi diatas dengan metode kesetimbangan titik buhul ?

Penyelesaian :

Menghitung reaksi tumpuan MB = 0 ; RA(9) 6(6,75) 6(4,5) 6(2,25) = 0 Maka RA = 9 kN Karena kontruksi simetris maka RA = RB = 9kN

Kita mulai perhitungan gaya dalam dengan mengambil titik yang maksimal gaya batangnya hanya 2 yang tidak diketahui

Kita mulai dengan mengambil titik A

Karena batang S1 sudah diketahui selanjutnya kita ambil titik D untuk mencari S4 dan S3.

Kita ambil titik C

Kita ambil titik F

Kemudian kita simpulkan hasil perhitungan gaya-gaya batang seperti pada tabel dibawah ini

METODE RITTER

Metode ritter atau umumnya disebut sebagai metode potongan itu berprinsip pada keseimbangan suatu kontruksi. Dimana pada sebuah kontruksi yang seimbang bila dipotong pada sembarang bagian, maka bagian sebelah kiri dari kontruksi akan melakukan keseimbangan gaya-gaya yang ada, demikian juga pada bagian kanan dari kontruksi tersebut.

Prinsip pengerjaan dengan metode ritter ini ialah :

1.Terlebih dahulu hitung reaksi-reaksi pada tumpuan.2.Kemudian potongan yang kita dibuat hendaknya jangan lebih dari tiga gaya batang yang tidak diketahui, untuk mempermudah dalam menentukan batang tarik dan batang tekan.3.Dalam potongan yang telah dibuat, pilih titik pusat momen sedemikian sehingga hanya sebuah gaya yang belum diketahui besarnya dan gaya tersebut tidak melewati pusat momen yang kita pilih.4.Dan dalam melakukan perhitungan potongan yang di ambil, dimisalkan setiap gaya-gaya batang itu meninggalkan titik buhul disetiap perhitungan yang dilakukan.5.Seperti halnya dengan metode sebelumnya, jika hasil yang diperoleh bernilai positif (+) maka batang tersebut adalah batang tarik, sedangkan jika hasil yang diperoleh bernilai negatif (-) maka batang tersebut adalah batang tekan.

Untuk lebih jelasnya coba kita lihat contoh berikut ini :

Carilah gaya-gaya batang pada kontruksi dibawah ini dan tentukan sifatnya ?

Penyelesaian :

Kita ambil pertama potongan A-A, karena dipotongan ini hanya 2 gaya batang yang tidak diketahui yaitu S1 dan S2.Kemudian kita masih perlu mencari jarak siku batang S1 terhadap titik A.

Kemudian setelah kita memperoleh seluruh besar gaya maka kita buatkan dalam tabel untuk memper jelas sifat batang dalam kontruksi tersebut.

CARA MENGHITUNG GAYA BATANG MENGGUNAKAN METODE CREMONAPosted bySyahrizal Z|undefinedundefinedundefinedmenghitung gaya batang dengan cara ini sangat sering dibutuhkan bagi anak-anak sipil. kalo buat anak politeknik yang lagi PW ( Project Work), menghitung rangka batang dengan cara cremona ini sudah menjadi makan keseharian. langsung saja bro, ini ada contoh soal sederhana menghitung rangka batang menggunakan metode cremona.

dik : seperti tergambar

dit : hitunglah gaya-gaya pada setiap batangpenyelesain :

langkah pertama, kita harus mencari reaksi reaksi perletakan RA dan RB

Gaya batang A1 = - 300 kg. Batang tekan bertanda negatif (anak panah menuju simpul)Gaya batang B1 = +260 kg. Batang tarik bertanda positif (anak panah meninggalkan simpul)

Gaya batang B1 = B2 =+260 kg. Batang tarik bertanda positif (anak panah meninggalkan simpul)Gaya batang V1 = 0

Gaya batang A2 = -200 kg.Batang tekan bertanda negatif (anak panah menuju simpul)Gaya batang D1 = -100 kg.Batang tekan bertanda negatif (anak panah menuju simpul)

Gaya batang A3 = -200 kg.Batang tekan bertanda negatif (anak panah menuju simpul)Gaya batang V2 =+100 kg.Batang tarik bertanda positif (anak panah meninggalkan simpul)

Gaya batang D2 = -100 kg.Batang tekan bertanda negatif (anak panah menuju simpul)Gaya batang B3 =+260 kg.Batang tarik bertanda positif (anak panah meninggalkan simpul)

Gaya batang A3 = -200 kg.Batang tekan bertanda negatif (anak panah menuju simpul)Gaya batang A4 = -300 kg.Batang tekan bertanda negatif (anak panah menuju simpul)Gaya batang V3 = 0

Gaya batang B4 = B3 =+260 kg.Batang tarik bertanda positif (anak panah meninggalkan simpul)

Gambar Cremona

NOMOR BATANGPROGRAM SAPMANUAL CREMONAPERSENTASE KESALAHAN

A1-300,3 kg-300 kg0,001 persen

A2-200,2 kg-200 kg0,010 persen

A2-200,2 kg-200 kg0,010 persen

A4-300,3 kg-300 kg0,010 persen

B1260,1 kg260 kg0,004 persen

B2260,1 kg260 kg0,004 persen

B3260,1 kg260 kg0,004 persen

B4260,1 kg260 kg0,004 persen

D1-100,1 kg-100 kg0,010 persen

D2-100,1 kg-100 kg0,010 persen

V10 kg0 kg0 persen

V2100 kg100 kg0 persen

V10 kg0 kg0 persen