refrat rinitis vasomotor.doc
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Refrat Rinitis Vasomotor.doc
1/15
BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan vasomotor adalah terdapatnya gangguan fisiologik lapisan mukosahidung yang
disebabkan oleh bertambahnya aktivitas parasimpatis. Rinitis vasomotor adalah gangguan pada
mukosa hidung yang ditandai dengan adanya edema yang persisten dan hipersekresi kelenjar
pada mukosa hidung apabila terpapar oleh iritan spesifik.
Rinitis vasomotor adalah suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpaadanya infeksi,
alergi, eosinofilia, perubahan hormonal (kehamilan, hipertiroid), dan pajanan obat (kontrapsepsi
oral, antihipertensi, B-bloker, aspirin, klorpromazin dan obat topikal hidung dekongestan)
Rinitis ini digolongkan menjadi non-alergi bila adanya alergialergen spesifik tidak dapat
diidentifikasi dengan pemeriksaan alergi yang sesuai (anamnesis, tes !ukitkulit, kadar antibodi
"g# spesifik serum). $elainan ini disebut juga vasomotor catarrh, vasomotor rinorhea, nasal vasomotor
instability,atau juga non-allergic perennial rhinitis.
Rinitis vasomotor mempunyai gejala yang mirip dengan rinitis alergi sehingga sulit untuk
dibedakan. %ada umumnya pasien mengeluhkan gejala hidung tersumbat,ingus yang banyak dan
en!er serta bersin-bersin &alaupun jarang.
#tiologi yang pasti belum diketahui, tetapi diduga sebagai akibat gangguankeseimbangan
fungsi vasomotor dimana sistem saraf parasimpatis relatif lebihdominan. $eseimbangan
vasomotor ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berlangsung temporer, seperti emosi, posisitubuh, kelembaban udara, perubahan suhuluar, latihan jasmani dan sebagainya, yang pada
keadaan normal faktor-faktor taditidak dirasakan sebagai gangguan oleh individu tersebut.
'iagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis yang !ermat, pemeriksaan serta
beberapa pemeriksaan yang dapat menyingkirkan kemungkinan jenis rhinitislainnya.
%enatalaksanaan rinitis vasomotor bergantung pada berat ringannya gejaladan dapat dibagi atas
tindakan konservatif dan operatif.
-
7/24/2019 Refrat Rinitis Vasomotor.doc
2/15
BAB II
1. ANATOMI HIDUNG
idung luar berbentuk piramid dengan bagian-bagiannya dari atas ke ba&ahyaitu pangkal
hidung (bridge),batang hidung (dorsum nasi), pun!ak hidung ( tip),alanasi, *olumela dan lubang
hidung (nares anterior).
idung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang ra&an yang dilapisioleh kulit,
jaringan ikat dan beberapa otot ke!il yang berfungsi untuk melebarkan ataumenyempitkan
lubang hidung. $erangka tulang terdiri dari tulang hidung (os nasal), prosesus frontalis os
maksila, dan prosesus nasalis os frontal. +edangkan kerangkatulang ra&an terdiri dari beberapa
pasang tulang ra&an yang terletak di bagian ba&ahhidung yaitu sepasang kartilago nasalis
lateralis superior, sepasang kartilago nasalislateralis inferior yang disebut juga sebagai kartilago
alar mayor dan tepi anterior kartilago septum.
Rongga hidung atau kavum nasi berbentuk tero&ongan dari depan ke belakangdi
pisahkan oleh septum nasi di bagian tengahnya menjadi kavum nasi kanan dan kiri.%intu atau
lubang masuk kavum nasi bagian depan disebtu nares anterior dan lubang belakang disebut nares
posterior (koana) yang menghubungkan kavum nasi dengan nasofaring.
Bagian dari kavum nasi yang letaknya sesuai dengan ala nasi, tepat di belakang nares
anterior, disebut vestibulum. estibulum ini dilapisi oleh kulit yangmempunyai banyak kelenjar
sebasea dan rambut-rambut panjang disebut vibrise.
iap kavum nasi mempunyai buah dinding, yaitu dinding medial, lateral,inferior dan
superior. 'inding medial hidung ialah septum nasi. +eptum dibentuk olehtulang dan tulang
ra&an. Bagian tulang adalah lamina perpendikularis os etmoid,vomer, krista nasalis os maksila
dan krista nasalis os palatina. Bagian tulang ra&anadalah kartilago septum (lamina
kuadrangularis) dan kolumela.
+eptum dilapisi oleh perikondrium pada bagian tulang ra&an dan periosteum pada bagian
tulang, sedangkan di luarnya dilapisi oleh mukosa hidung. %ada dindinglateral terdapat buah
konka. ang terbesar dan letaknya paling ba&ah ialah konka inferior, kemudian yang e!i"
ke#i iaa" konka media, e!i" ke#i agi iaa" konka$u%erior, $edangkan yang &erke#i
di$e!u& konka $u%rema. 'onka $u%rema ini !ia$anya di$e!u& rudimen&er.
-
7/24/2019 Refrat Rinitis Vasomotor.doc
3/15
'onka inferior meru%akan &uang &er$endiri yang meeka& %ada o$ mak$ia
dana!irin e&moid, $edangkan konka media, $u%erior dan $u%rema meru%akan !agian dari
a!irin e&moid.
Dian&ara konka(konka dan dinding a&era "idung &erda%a& rongga $em%i& yang
di$e!u& mea&u$. Tergan&ung dari e&ak mea&u$, ada &iga mea&u$ yai&u mea&u$
inferior,mediu$ dan $u%erior. Mea&u$ inferior &ere&ak di an&ara konka inferior dengan
da$ar "idung dan dinding a&era rongga "idung. Pada mea&u$ inferior &erda%a& muara
)o$&ium* duk&u$ na$oakrimai$. Mea&u$ mediu$ &ere&ak di an&ara konka media dandinding
a&era rongga "idung. Pada mea&u$ mediu$ &erda%a& muara $inu$ fron&a, $inu$mak$ia dan
$inu$ e&moid an&erior. Pada mea&u$ $u%erior yang meru%akan ruangdian&ara konka
$u%erior dan konka media, &erda%a& muara $inu$ e&moid %o$&erior dan$inu$ $fenoid.
Ba&a$ rongga "idung &erdiri dari dinding inferior yang meru%akan da$ar
rongga"idung dan di!en&uk oe" o$ mak$ia dan o$ %aa&um. Dinding $u%erior a&au
a&a%"idung $anga& $em%i& dan di!en&uk oe" amina kri!riformi$, yang memi$a"kanrongga
&engkorak dari rongga "idung. Lamina kri!riformi$ meru%akan em%eng&uang !era$a
dari o$ e&moid, &uang ini !eru!ang(u!ang )kri!ro$a + $aringan*&em%a& ma$uknya
$era!u&($era!u& $araf ofak&oriu$. Di!agian %o$&erior, a&a% rongga"idung di!en&uk oe" o$
$fenoid.
Gambar /.0 ulang dan ulang Ra&an idung
-
7/24/2019 Refrat Rinitis Vasomotor.doc
4/15
Gambar /./ Bagian 'alam idung
PENDAAHAN HIDUNG
%endarahan untuk hidung bagian dalam berasal dari 1 sumber utama2
1. a. etmoidalis anterior, yang mendarahi septum bagian superior anterior dan dindinglateral
hidung.
2. a. etmoidalis posterior ( !abang dari a. oftalmika ), mendarahi septum bagiansuperior
posterior.
1. a. sfenopalatina, terbagi menjadi a. nasales posterolateral yang menuju ke dindinglateral
hidung dan a. septi posterior yang menyebar pada septum nasi.
Bagian ba&ah rongga hidung mendapat pendarahan dari !abang a.maksilaris interna,
diantaranya ialah ujung a. palatina mayor dan a. sfenopalatina yang keluar dari foramen
sfenopalatina bersama n. sfenopalatina dan memasuki ronggahidung di belakang ujung posterior
konka media. Bagian depan hidung mendapat pendarahan dari !abang-!abang a. fasialis.
%ada bagian depan septum terdapat anastomosis dari !abang-!abang a.sfenopalatina, a.
etmoid anterior, a. labialis superior dan a. palatina mayor, yang disebut pleksus
$iesselba!h (3ittle4s area) yang letaknya superfisial dan mudah !edera oleh trauma, sehinggasering menjadi sumber epistaksis.
ena-vena hidung mempunyai nama yang sama dan berjalan berdampingandengan
arterinya. ena di vestibulum dan struktur luar hidung bermuara ke venaoftalmika superior yang
berhubungan dengan sinus kavernosus.
-
7/24/2019 Refrat Rinitis Vasomotor.doc
5/15
-
7/24/2019 Refrat Rinitis Vasomotor.doc
6/15
berjalan menujuganglion sfenopalatina dan mengadakan sinapsis
didalam ganglion tersebut. +erabutserabut post ganglion menyebar menuju
mukosa hidung. %eranan saraf parasimpatis ini terutama terhadap jaringan
kelenjar yang menyebabkan sekresi hidung yang en!er dan vasodilatasi jaringan
erektil. %emotongan n. vidianus akan menghilangkan impuls sekretomotorik
parasimpatis pada mukosa hidung, sehingga rinore akan berkurang sedangkan
sensasi hidung tidak akan terganggu.
. 5lfaktorius ( pen!iuman )
6ervus olfaktorius turun melalui lamina kribosa dari permukaan ba&ah
bulbusolfaktorius dan kemudian berakhir pada sel-sel reseptor penghidu pada
mukosaolfaktorius didaerah sepertiga atas hidung.
/. I-IOLOGI HIDUNG
Berdasarkan teori struktural, teori evolusioner dan teori fungsional, fungsi
fisiologihidung dan sinus paranasal adalah 2
1. 9ungsi respirasi
:dara inspirasi masuk ke hidung menuju sistem respirasi melalui naresanterior,
lalu naik ke atas setinggi konka media dan kemudian turun ke ba&ah ke arah nasofaring.
7liran udara di hidung ini berbentuk lengkungan atau arkus.
:dara yang di hirup akan mengalami humidifikasi oleh palut lendir. %ada musim
panas, udara hampir jenuh oleh uap air, sehingga terjadi penguapan udarainspirasi oleh
palut lendir, sedangkan pada musim dingin akan terjadi sebaliknya.+uhu udara yang melalui hidung di atur sehingga berkisar 1;
-
7/24/2019 Refrat Rinitis Vasomotor.doc
7/15
%er!edaan ra$a mani$ $&ra0!eri, eruk, %i$ang a&au #oka&. 2uga
un&uk mem!edakan ra$a a$am yang !era$a dari #uka dan a$am a0a.
3. ung$i fone&ik
e$onan$i oe" "idung %en&ing un&uk kuai&a$ $uara ke&ika !er!i#ara
danmenyanyi. -um!a&an "idung akan menye!a!kan re$onan$i !erkurang a&au"iang,$e"ingga &erdengar $uara $engau )rinoaia*.
Hidung mem!an&u %ro$e$ %em!en&ukan ka&a(ka&a. 'a&a di!en&uk oe"
ida", !i!ir, dan %aa&um moe. Pada %em!en&ukan kon$onan na$a )m, n, ng*
rongga muu& &er&u&u% dan "idung &er!uka, %aa&um moe &urun un&uk airan
udara.
BAB III
INITI- 4A-OMOTO
DEINI-I
-
7/24/2019 Refrat Rinitis Vasomotor.doc
8/15
Rinitis vasomotor adalah suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpaadanya infeksi,
alergi, eosinofilia, perubahan hormonal (kehamilan, hipertiroid), dan pajanan obat (kontrapsepsi
oral, antihipertensi, B-bloker, aspirin, klorpromazin danobat topikal hidung dekongestan)
Rinitis ini digolongkan menjadi non-alergi bila adanya alergialergen spesifik tidak dapat
diidentifikasi dengan pemeriksaan alergi yang sesuai (anamnesis, tes !ukitkulit, kadar antibodi
"g# spesifik serum). $elainan ini disebut juga vasomotor catarrh, vasomotor rinorhea, nasal vasomotor
instability,atau juga non-allergic perennial rhinitis.
EPIDEMIOLOGI
=ygind (0>??), seperti yang dikutip oleh +unaryo (0>>?), memperkirakansebanyak 1@ 8
A@ dari kasus rinitis sepanjang tahun merupakan kasus rinitisvasomotor dan lebih banyak
dijumpai pada usia de&asa terutama pada &anita.Calaupun demikian insidens pastinya tidak
diketahui. Biasanya timbul pada dekadeke 1 8 . +e!ara umum prevalensi rinitis vasomotor
bervariasi antara ; 8 /0.
'alam suatu penelitian yang dilakukan oleh Dessen dan Danzon ( 0>?> )dijumpai
sebanyak /0 menderita keluhan hidung non 8 alergi dan hanya Edengan keluhan hidung yang
berhubungan dengan alergi. %revalensi tertinggi darikelompok non 8 alergi dijumpai pada
dekade ke 1.
+ibbald dan Rink ( 0>>0 ) di 3ondon menjumpai sebanyak 01 dari pasien,menderita
rinitis perenial dimana setengah diantaranya menderita rinitis vasomotor.+unaryo, dkk ( 0>>? )
pada penelitiannya terhadap /1?1 kasus rinitis selama 0 tahundi R+ +ardjito
ogyakarta menjumpai kasus rinitis vasomotor sebanyak 11 kasus( 0,1? ) sedangkan pasien
dengan diagnosis banding rinitis vasomotor sebanyak /@ kasus ( 0@,@; ).
ETIOLOGI
#tilogi pasti rinitis vasomotor belum diketahui dan diduga akibat gangguankeseimbangan
sistem saraf otonom yang dipi!u oleh zat-zat tertentu.Beberapa faktor yang mempengaruhi
keseimbangan vasomotor 2
a. 5bat-obatan yang menekan dan menghambat kerja saraf simpatis, sepertiergotamin,
!hlorpromazin, obat anti hipertensi dan obat vasokonstriktor topikal.
b. 9aktor fisik, seperti iritasi oleh asap rokok, udara dingin, kelembaban udara yangtinggi
dan bau yang merangsang.
!. 9aktor endokrin, sepeti keadaan kehamilan, pubertas, pemakaian pil anti hamil
danhipotiroidisme.
-
7/24/2019 Refrat Rinitis Vasomotor.doc
9/15
d. 9aktor psikis, seperti stress, ansietas dan fatigue
PATOI-IOLOGI
0. 6eurogenik (disfungsi sistem otonom)
+erabut simpatis hidung berasal dari korda spinalis segmen h 0-/,menginervasi
terutama pembuluh darah mukosa dan sebagian kelenjar. +erabutsimpatis melepaskan ko-
transmiter noradrenalin dan neuropeptida yangmenyebabkan vasokonstriksi dan
penurunan sekresi hidung. onus simpatis ini berfluktuasi sepanjang hari yang
menyebabkan adanya peningkatan tahanan ronggahidung yang bergantian setiap /- jam.
$eadaan ini disebut sebagai F siklus nasi F.'engan adanya siklus ini, seorang akan
mampu untuk dapat bernapas dengan tetapnormal melalui rongga hidung yang berubah-
ubah luasnya.+erabut saraf parasimpatis berasal nukleus salivatori superior menuju
ganglionsfenopalatina dan membentuk nervus vidianus, kemudian menginervasi
pembuluhdarah dan terutama kelenjar eksokrin. %ada rangsangan akan terjadi pelepasan
ko-transmiter asetilkolin dan vasoaktif intestinal peptida yang menyebabkan
peningkatansekresi hidung dan vasodilatasi, sehingga terjadi kongesti hidung./. 6europeptida
%ada mekanisme ini terjadi disfungsi hidung yang diakibatkan olehmeningkatnya
rangsangan terhadap saraf sensoris serabut * di hidung. 7danyarangsangan abnormal
saraf sensoris ini akan diikuti dengan peningkatan pelepasanneuropeptida seperti
substance P dan calcitonin gene-related proteinyang menyebabkan peningkatan permeabilitas
vaskular dan sekresi kelenjar.
1. 6itrik 5ksida
$adar nitrik oksida (65) yang tinggi dan persisten di lapisan epitel hidungdapat
menyebabkan terjadinya kerusakan atau nekrosis epitel, sehingga rangsangannon spesifik
berinteraksi langsung ke lapisan sub-epitel. 7kibatnya terjadi peningkatan reaktifitas
serabut trigeminal dan recruitment refels vaskular dan kelenjar mukosa hidung.
4. rauma
Rinitis vasomotor dapat merupakan komplikasi jangka panjang dari traumahidung
melalui mekanisme neurogenik danatau neuropeptida.
GE2ALA 'LINI-
Gejala yang dijumpai pada rinitis vasomotor kadang-kadang sulit dibedakandengan rinitis
alergi seperti hidung tersumbat dan rinore. Rinore yang hebat dan bersifat mukus atau serous
-
7/24/2019 Refrat Rinitis Vasomotor.doc
10/15
sering dijumpai. Gejala hidung tersumbat sangat bervariasi yang dapat bergantian dari satu sisi
ke sisi yang lain, terutama se&aktu perubahan posisi.
$eluhan bersin-bersin tidak begitu nyata bila dibandingkan dengan rinitisalergi dan tidak
terdapat rasa gatal di hidung dan mata. Gejala dapat memburuk pada pagi hari &aktu bangun
tidur oleh karena adanya perubahan suhu yang ekstrim, udaralembab, dan juga oleh karena asap
rokok dan sebagainya.
+elain itu juga dapat dijumpai keluhan adanya ingus yang jatuh ke tenggorok (post nasal
drip). Berdasarkan gejala yang menonjol, rinitis vasomotor dibedakan dalam / golongan, yaitu
golongan obstruksi (blo!kers) dan golongan rinore (runners sneezers).
%rognosis pengobatan golongan obstruksi lebih baik daripada golongan rinore.5leh
karena golongan rinore sangat mirip dengan rinitis alergi, perlu anamnesis dan pemeriksaan yang
teliti untuk memastikan diagnosisnya.
DIAGNO-I-
'iagnosis umumnya ditegakkan dengan !ara eksklusi, yaitu menyingkirkanadanya rinitis
infeksi, alergei, okupasi, hormonal dan akibat obat. 'alam anamnesisdi!ari faktor yang
mempengaruhi timbulnya gejala.
%ada pemeriksaan rinoskopi anterior tampak gambaran yang khas berupaedema mukosa
hidun, konka ber&arna merah gelap atau merah tua, tetapi dapat pula pu!at. al ini perlu
dibedakan dengan rinitis alergi. %ermukaan konka dapat li!in atau berbenjol-benjol (hipertrofi).
%ada rongga hidung terdapat sekret mukoid, biasanyasedikit. 7kan tetapi pada golongan rinore
sekret yang ditemukan ialah serosa dan banyak jumlahnya.
%emeriksaan laboratorium dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinanrinitis alergi.
$adang ditemukan eosinfil pada sekret hidung, akan tetapi dalam jumlahsedikit. es !ukit kulit
biasanya negatif. $adar "g# spesifik tidak meningkat.
-
7/24/2019 Refrat Rinitis Vasomotor.doc
11/15
-
7/24/2019 Refrat Rinitis Vasomotor.doc
12/15
PENATALA'-ANAAN
%enatalaksanaan pada rinitis vasomotor bervariasi, tergantung pada faktor penyebab dan
gejala yang menonjol. +e!ara garis besar dibagi dalam2
a . = e n g h in d a r i s t i mu l u s f a k t o r p e n ! e t usb. %enobatan simtomatis, dengan obat-obatan dekongestan oral, !u!i hidungdengan larutan
garam fisiologis, kauterisasi konka hipertrofi dengan larutan7g651 /E atau triklor-
asetat pekat. 'apat juga diberikan kortikosteroidtopikal 0@@-/@@ mikrogram. 'osis dapat
ditingkatkan sampai @@ mikrogramsehari. asilnya akan terlihat setelah pemakaian
paling sedikit selama /minggu. +aat ini terdapat kortikosteroid topikal baru dalam larutan
auaseperti flutikason propionat dan mometason furoat dengan pemakaian !ukupsatu kali
sehari dengan dosis /@@ m!g. %ada kasus dengan rinore berat, dapatditambahkan
antikolinergik topikal (ipatropium bromida). +aat ini sedangdalam penelitian adalah
terapi desensitisasi dengan obat !apsai!in topikal yangmengandung lada.!. 5peras i, dengan !ara bedah-beku, elektrokauter , atau konkotomi parsial
konkainferior.
-
7/24/2019 Refrat Rinitis Vasomotor.doc
13/15
-
7/24/2019 Refrat Rinitis Vasomotor.doc
14/15
BAB I4
'E-IMPULAN
Rinitis vasomotor merupakan suatu gangguan fisiologik neurovaskular mukosa hidung
dengan gejala hidung tersumbat, rinore yang hebat dan kadang8kadang dijumpai adanya bersin8
bersin. %enyebab pastinya tidak diketahui. 'idugaakibat gangguan keseimbangan sistem
saraf otonom yang dipi!u oleh faktor-faktor tertentu. Biasanya dijumpai setelah de&asa (dekade
ke 8 1 dan ). Rinitis vasomotor sering tidak terdiagnosis karena gejala klinisnya yang mirip
dengan rinitis alergi, olehsebab itu sangat diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan yang teliti
untuk menyingkirkan kemungkinan rinitis lainnya terutama rinitis alergi dan men!ari
faktor pen!etus yang memi!u terjadinya gangguan vasomotor. %enatalaksanaan dapatdilakukan
se!ara konservatif dan apabila gagal dapat dilakukan tindakan operatif.
-
7/24/2019 Refrat Rinitis Vasomotor.doc
15/15
DATA PU-TA'A
0) +oetjipto '. =angunkusumo #. Cardani R+. idung. 'alam 2 Buku7jar "lmu
$esehatan elinga idung enggorok $epala dan 3eher.#ditor 2 +eopardi #7.
"skandar 6. Bashiruddin D. Restuti R'. #disikeenam. Balai %enerbit 9$:", Dakarta, /@@;.2 00?-0///.
/) "ra&ati 6. %oerbonegoro 63. $asakeyan #. Rinitis asomotor.'alam 2 Buku
7jar "lmu $esehatan elinga idung enggorok $epaladan 3eher. #ditor 2 +eopardi #7."skandar 6. Bashiruddin D. RestutiR'. #disi keenam. Balai %enerbit 9$:", Dakarta, /@@;.
2 01E-1;1
1) .ilger %7. idung 2 7natomi dan 9isiologi erapan. 'alam 2 Boies Buku 7jar%enyakit . #ditor 2 7dams G3. Boies 3R. igler %7.#disi keenam. Dakarta #G*.
0>>;. 2 0;1-0??
) ilger %7. idung 2 %enyakit idung. 'alam 2 Boies Buku 7jar %enyakit
. #ditor 2 7dams G3. Boies 3R. igler %7. #disikeenam. Dakarta #G*. 0>>;. 2/0?-0>