rinitis vasomotor.pptx

18
RHinitis Vasomotor ADRIANO JORLI Pembimbing : dR. Rehulina Surbakti, Sp. Tht-kl

Upload: rickyvebrino

Post on 10-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Rinitis Vasomotor

RHinitis VasomotorADRIANO JORLIPembimbing : dR. Rehulina Surbakti, Sp. Tht-klPendahuluanRinitis vasomotor adalah gangguan pada mukosa hidung yang ditandai dengan adanya edema yang persisten dan hipersekresi kelenjar pada mukosa hidung apabila terpapar oleh iritan spesifik.Etiologi yang pasti belum diketahui, tetapi diduga sebagai akibat gangguan keseimbangan fungsi vasomotor dimana sistem saraf parasimpatis relatif lebih dominan. Keseimbangan vasomotor ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti Obat obatan yang menekan dan menghambat kerja saraf simpatis, faktor fisik, faktor endocrine dan faktor psikis.Diagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis yang cermat, pemeriksaan fisik serta beberapa pemeriksaan yang dapat menyingkirkan kemungkinan jenis rinitis lainnya. Penatalaksanaan yang digunakan pada rhinitis vasomotor bervariasi, tergantung pada factor penyebab dan gejala yang menonjol. Secara garis besar penatalaksanaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu menghindari penyebab, farmakologik dan bedah. Biasanya komplikasi yang sering terjadi dari rinitis vasomotor ini adalah polip hidung dan terjadinya sinusitis

Anatomi Hidung

Vaskularisasi HidungRINITIS VASOMOTORDisebut juga vasomotor catarrh, vasomotor rhinorrhea, nasal vasomotor instability, atau juga non-allergic perennial rhinitis. Rinitis vasomotor adalah suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanya infeksi, alergi, eosinofilia, perubahan hormonal.Rinitis vasomotor adalah terdapatnya gangguan fisiologi lapisan mukosa hidung yang disebabkan peningkatan aktivitas saraf parasimpatis.EPIDEMIOLOGIInsiden rhinitis non alergi bervariasi dari berbagai penelitian, hamper semua publikasi pada rhinitis non alergi ditemukan di Amerika Utara dan Eropa. Oleh karena itu, belum jelas apakah usia dan distribusi jenis kelamin berlaku pada rhinitis non alergi, belum ada penelitian di Negara lain. Pada suatu survey pada klinik kesehatan di AS, klasifikasi pasien dengan rhinitis adalah 43% rhinitis alergi, 23% rhinitis non alergi, dan 34% campuran rhinitis. Data ini menunjukkan bahwa setidaknya 57% dari pasien rhinitis memiliki beberapa kontribusi dari rhinitis non alergik karena gejala mereka. Berdasarkan gejala yang menonjol kelainan ini dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu:Diagnosa Diagnosa BandingPenatalaksanaanKESIMPULANRinitis vasomotor adalah terdapatnya gangguan fisiologik lapisan mukosa hidung yang disebabkan oleh bertambahnya aktivitas parasimpatis. Rinitis vasomotor adalah gangguan pada mukosa hidung yang ditandai dengan adanya edema yang persisten dan hipersekresi kelenjar pada mukosa hidung apabila terpapar oleh iritan .Rinitis vasomotor mempunyai gejala yang mirip dengan rinitis alergi. Namun gejala yang dominan pada rinitis vasomotor adalah hidung tersumbat, rinore yang mukoid atau serosa dan jarang diikuti keluhan pada mata. Berdasarkan gejala yang menonjol kelainan ini dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu: golongan bersin (sneezer), golongan rinore (runners) dan golongan tersumbat (blokers).

Etiologi yang pasti belum diketahui, tetapi diduga sebagai akibat gangguan keseimbangan fungsi vasomotor dimana sistem saraf parasimpatis relatif lebih dominan. Keseimbangan vasomotor ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Diagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk membedaan dengan rinitis lainya. Penatalaksanaan yang digunakan pada rhinitis vasomotor bervariasi, tergantung pada factor penyebab dan gejala yang menonjol. Biasanya komplikasi yang sering terjadi dari rinitis vasomotor ini adalah polip hidung dan terjadinya sinusitis. Pengobatan golongan obstruksi lebih baik dari pada golongan rinore.