proposal - makfufin.id filepage 1 of 42 proposal program orang tua asuh ... dari segi kurikulum,...
TRANSCRIPT
Page 1 of 42
PROPOSAL
Program Orang Tua Asuh
Santriawan Santriawati Pesantren Tunanetra
Yayasan Raudlatul Makfufin (Yarfin)
Jl. H. Jamat, Gg. Masjid 1, Kp. Jati, No. 10A, RT 02/05,
Kel. Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Prov. Banten. 15316
Kantor (021-74-63-5929); Budi Santoso
(0857-1818-2442); Rafik Akbar (0856-1428-572),
Diah Rahmawati (0852-1213-5966)
@pesantrentunanetra; @alquranbraille;
@makfufin
Yayasan Raudlatul Makfufin
www.makfufin.id
Yayasan Raudlatul Makfufin
Page 2 of 42
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal orang asuh
bagi para santriawan-santriawati di Pondok Pesantren Tunanetra
Yarfin.
Proposal ini kami tujukan untuk membantu para santri yang menemui
hambatan dalam memenuhi biaya pendidikan selama berada di
Pondok Pesantren Tunanetra. Hambatan tersebut tentunya
diharapkan dapat bertemu dengan solusi sehingga semangat dan cita-
cita mereka tidak terputus karena berbagai rintangan yang ada.
Dengan demikian, semoga pengajuan proposal ini dapat bertemu
dengan para calon dermawan yang berkenan untuk berkontribusi bagi
kemajuan pendidikan dan perkembangan para santriawan-santriawati
tunanetra di Pesantren Tunanetra Yarfin.
Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufik dan
hidayah-Nya bagi kita agar kita senantiasa menjadi hamba-Nya yang
lebih beriman dan bertaqwa kepada-Nya.
Panitia Program Orang Tua Asuh
Santriawan Santriawati Pesantren Tunanetra
Yayasan Raudlatul Makfufin (Yarfin)
Page 3 of 42
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 3
PENDAHULUAN 4
Latar Belakang 6
Nama Kegiatan 7
Tema Kegiatan 7
Maksud dan Tujuan 7
Bentuk Kegiatan 8
Profil Santriawan-Santriawati 10
Susunan Kepanitiaan 23
Sumber Informasi dan Rekening Lembaga 23
Penutup 23
Lampiran 25
a. Profil Singkat Yayasan Raudlatul Makfufin 25
b. Dokumen Legalitas Pesantren dan Yayasan 29
c. Penghargaan 34
d. Dokumentasi Kegiatan Pesantren Tunanetra 36
Page 4 of 42
PENDAHULUAN
Profil Singkat Pesantren Tunanetra Yarfin
Munculnya generasi muda yang berwawasan luas, amanah, dan
berakhlaqul karimah merupakan dambaan kita semua, sebagai cikal
bakal perjuangan kita di masa yang akan datang. Allah SWT berfirman
dalam QS. An-Nisaa: 9 yang artinya: “Dan hendaklah takut kepada
Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka
anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa
kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
benar”. Ayat tersebut mendorong agar manusia memiliki pandangan yang jauh dalam membangun peradaban manusia yang tinggi. Hal ini
direalisasikan salah satunya dengan menyiapkan generasi penerus
yang kuat baik secara jasmani maupun rohani, serta secara materi
maupun immateri.
Pendidikan berbasis pesantren telah terbukti menjadi salah satu
sarana pendidikan yang berperan dalam membentuk sumber daya
manusia (SDM) yang berkarakter kuat, relijius serta memiliki semangat
nasionalisme yang tinggi. Sistem pendidikan tersebut tentu perlu
dipertahankan, ditingkatkan serta diadopsi secara luas oleh para
pemangku kepentingan sehingga SDM yang handal semakin banyak
terbentuk di tengah masyarakat.
Pesantren Tunanetra Yarfin, kemudian, hadir menjadi bagian dari cita-
cita mulia tersebut. Meskipun ribuan pesantren telah berdiri di tanah
air Indonesia, nyatanya hal itu belum mencukupi kebutuhan
pendidikan masyarakat secara merata. Penyandang disabilitas netra
Muslim, dalam hal ini, yang juga merupakan masyarakat dengan hak
memperoleh pendidikan yang sama, belum memiliki ruang dan
kesempatan untuk mengenyam pendidikan pesantren. Hal ini
Page 5 of 42
dikarenakan belum pernah ada pesantren yang secara khusus
diperuntukkan bagi penyandang disabilitas, khususnya tunanetra.
Kehadiran Pesantren Tunanetra Yarfin diharapkan dapat menjadi oase
bagi para penuntut ilmu penyandang disbilitas netra yang haus akan
keilmuan yang komprehensif baik melalui pendidikan umum maupun
keislaman.
Dari segi kurikulum, Pesantren Tunanetra Yarfin mengkombinasikan
pendekatan moderen dan tradisional. Pendidikan ilmu yang bersifat
umum dikelola di bawah manajamen lembaga pendidikan yang
bernama Sekolah Khusus Islam Terpatu (SKhIT) Yarfin. Kurikulum ini
didesain secara khusus agar kompatibel dan adaptif bagi teknik dan
cara belajar para santriawan-santriawati tunanetra dalam mempajari
ilmu-ilmu umum.
Pada saat yang sama, kurikulum pendidikan keislaman dikelola oleh di
bawah manajemen Pesanteren Tunanetra. Program pendidikan Islami
di Pesantren Tunanetra menitikberatkan pada tahsin, tilawah, dan
tahfidz al-Qur’an. Dalam menyempurnakan aspek pengetahuan keagamaan para santri, kurikulum pesantren memberikan ruang
melalui penyelenggaraan kajian kitab kuning yang telah menjadi
sumber ilmu primer bagi pesantren-pesantren di Indonesia. Adapun
pengetahuan yang diperdalam meliputi ilmu fiqih, aqidah dan akhlak.
Belum terakomodirnya pendidikan yang bermutu bagi penyandang
disabilitas sudah semestinya memperoleh perhatian khusus, karena
hal ini menjadi suatu ciri dan identitas kemajuan kualitas pendidikan
suatu bangsa. Kami berharap agar Pesantren Tunanetra Yarfin dapat
menjadi wadah dan sarana pendidikan bagi para santriawan-
santriawati tunanetra dalam membangun generasi yang tidak hanya
siap menghadapi tantangan perubahan zaman, namun mampu
bersaing dengan mereka yang tidak memiliki keterbatasan.
Page 6 of 42
A. Latar Belakang
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh …
Pendidikan merupakan hak setiap anak bangsa yang perlu dipenuhi
tanpa melihat dan membeba-bedakan segala perbedaan latar
belakang mereka. Hal ini nampaknya kurang disadari secara penuh,
karena nyatanya masih banyak generasi penerus bangsa yang
terpinggirkan dari proses pendidikan di Indonesia. Diantaranya mereka
adalah para penyandang disabilitas.
Keberadaan penyandang disabilitas merupakan sunnatullah, suatu
kodrat ilahi yang tidak bisa dihindari. Kehidupan dan hak-hak mereka,
dengan demikian, sama dengan orang lain pada umumnya. Oleh
karena itu, pendidikan yang diselenggarakan bagi para penyandang
disabilitas perlu diakomodir dan diselenggarakan secara optimal dan
baik.
Pesantren Tunanetra Yarfin merupakan suatu lembaga pendidikan
berbasis pesantren dimana didalamnya menyelenggarakan pendidikan
formal umum yang dikelola oleh Sekolah Khusus Islam Terpadu (SKh-
IT) Yarfin. Selanjutnya, pendidikan Islami berbasis pesantren
diselenggarakan berdampingan dengan kurikulum pendidikan umum
yang langsung dikelola oleh pesantren.
Sampai saat ini, Pesantren Tunanetra telah memiliki 18 (delapan belas)
santri. Mereka terbagi menjadi siswa SD, SMP, dan SMA. Kedelapan
belas santri ini diberikan pembelajaran umum serta pendidikan Islam.
Dalam hal pendidikan Islam, pesantren memfokuskan pada hafalan al-
Qur’an serta kajian kitab kuning, yang mempelajari aspek fiqh, tauhid
dan akhlak.
Page 7 of 42
Mengenyam pendidikan juga bukan sesuatu yang mudah bagi para
santri tunanetra. Sebagian dari mereka merupakan keluarga dengan
tingkat ekonomi menengah kebawah. Hal ini menyebabkan
pemenuhan biaya pendidikan mereka belum tercukupi sepenuhnya.
Dengan segala tantangan yang ada, Pesantren tetap berupaya
memberikan fasilitas pendidikan yang optimal. Kekurangan biaya
pendidikan bagi sebagian para santri diharapkan dapat dipenuhi dari
uluran tangan para dermawan yang ingin membantu dan beriventasi
untuk tabungan akhiratnya melalui program Orang Tua Asuh yang
diadakan oleh Yayasan Raudlatul Makfufin.
B. Nama Kegiatan
Program ini bernama Program Orang Tua Asuh Santriawan
Santriawati Pesantren Tunanetra Yarfin.
C. Tema Kegiatan
Kegiatan ini bertemakan “Merajut cinta kasih dalam membangun
santri tunanetra yang relijius, cerdas, dan terampil”. Tema ini dipilih
karena kami menyadari bahwa masih banyak para dermawan yang
ingin berbagi kasihnya dengan mereka yang membutuhkan. Dan di sisi
lain, para santri tunanetra yang sedang berjuang dalam pendidikannya
membutuhkan uluran tangan untuk menyukseskan proses pendidikan
mereka. Semoga program ini dapat menjadi jembatan yang dapat
merajut jalinan cinta kasih antara para calon dermawan orang tua
asuh bersama para santri tunanetra di Pesantren Tunanetra Yarfin.
D. Maksud dan Tujuan
Program orang tua asuh merupakan salah satu program yang
dirancang dalam rangka membantu para santriawan-santriawati
tunanetra dalam memenuhi kebutuhan biaya pendidikan mereka
Page 8 of 42
selama mengenyam pendidikan di Pesantren Tunanetra Yarfin.
Maksud dan tujuan diadakan program ini adalah sebagai berikut:
a. Meringankan beban biaya pendidikan para santri;
b. Menyukseskan program pendidikan para santri;
c. Meningkatkan kualitas hidup para santri melalui bekal pendidikan
yang komprehensif;
d. Mencerdaskan anak bangsa: para santri penyandang tunanetra;
e. Menyiapkan bekal generasi penerus bangsa yang tangguh dan siap
menghadapi tantangan zaman;
E. Bentuk Kegiatan
Program Orang Tua Asuh yang ditujukan bari para santriawan-
santriawati yang sedang belajar di Pesantren Tunanetra merupakan
program bantuan yang diberikan oleh orang tua asuh para santri untuk
memenuhi biaya pendidikan mereka selama mengenyam pendidikan
di Pesantren Tunanetra Yarfin. Biaya kebutuhan pendidikan seorang
santri selama mengeyam proses pendidikan di Pesantern Tunanetra
Yarfin dapat dilihat melalui rincian berikut:
a. Uang Pangkal : Rp 3.000.000,-
b. Biaya Rutin Bulanan
• Sumbangan Pembiayaan Pendidikan (SPP) : Rp 300.000,-
Sekolah
• Sumbangan Pembiayaan Pesantren (SPP) : Rp 300.000,-
Pesantren
• Konsumsi : Rp 900.000,-
• Asrama : Rp 300.000,-
Total : Rp 1.800.000,-
Untuk turut memberikan sumbangsih dan kontribusi bagi pembiayaan
pendidikan para santriawan-santriawati, kami mengajak para
dermawan untuk menjadi orang tua asuh bagi para santriawan-
santriawati dengan memberikan bantuan biaya pendidikan melalui
paket program orang tua asuh sebagai berikut:
Page 9 of 42
a. Program Uang Pangkal
Para calon orang tua asuh, dapat berbagi cinta kasihnya dengan
membantu sumbangan pendidikan bagi santri tunanetra dalam
melunasi biaya uang pangkal pendidikan yang dibayar hanya satu kali
sebesar Rp 3.000.000,-.
b. Program Pembiayaan Bebas
Program pembiayaan yang bersifat bebas, memberikan kesempatan
kepada para calon orang tua asuh untuk memberikan kontribusi bagi
pembiayaan pendidikan di Pesantren Tunanetra dengan nominal yang
tidak ditentukan.
c. Program 1 bulan
Program bulanan diperuntukkan untuk para calon orang tua asuh yang
ingin berkontribusi membantu biaya pendidikan perbulan sebesar Rp
1.800.000,- bagi satu individu santri.
d. Program 1 semester
Program satu semester diperuntukkan bagi para calon orang tua asuh
yang ingin berkontribusi pada pembiayaan pendidikan satu orang
santri selama satu semester pendidikan sebesar Rp 10.800.000,-.
e. Program 1 tahun
Program 1 tahun kami tujukan bagi para orang tua santri yang ingin
menjadi orang tua asuh dan membantu salah seorang santri untuk
membiaya pendidikannya selama satu tahun sebesar Rp 21.600.000,-.
f. Program Pembiayaan Penuh
Program pembiayaan penuh diperuntukkan bagi para calon orang tua
asuh yang ingin membantu biaya pendidikan seorang santri selama
mengenyam pendidikan di tingkat SMP maupun SMA selama 3 tahun
dengan total biaya pendidikan sebesar Rp 64.800.000,-.
Page 10 of 42
Selain dapat memilih kriteria program asuh sebagaimana disebutkan di
atas, para orang tua asuh juga dapat memberikan bantuannya kepada
lebih dari satu santri.
Para orang tua asuh yang telah menderma melalui program ini, akan
memperoleh informasi yang berkesinambungan mengenai
perkembangan santri dan pencapaiannya. Hal ini dilakukan melalui
penyampaian laporan tertulis maupun tidak tertulis terhadap
pencapaian santri asuh baik dalam hal akademik yang meliputi
program pendidikan di SKh-IT dan di pesantren, serta perkembangan
non-akademik seperti perkembangan karakter dan moral santri selama
mengenyam pendidikan di Pesantren Tunanetra.
F. Profil Santriawan-Santriawati
Pesantren Tunanetra mendapatkan amanah untuk memberikan
fasilitas pendidikan kepada para santriawan-santriawati yang
berjumlah 17 orang. Setiap individu para santri memiliki kekhasan dan
kelebihannya masing-masing. Berikut ini kami berikan informasi
masing-masing profil para santri Pesantren Tunanetra Yarfin.
1. Naufal Zaky Rafi Afrizal
Tempat Tanggal Lahir : Yogyakarta, 29 November 2005
Usia : 12 tahun
Kelas : VI SD
Page 11 of 42
Zaky adalah seorang santri kelas VI di Sekolah Khusus Islam Terpadu
Pesantren Tunanetra Yarfin. Ia merupakan sosok anak yang ceria,
tidak pernah mengeluh dan sangat akrab dengan teman-temannya.
Selain itu, ia juga kerap membawa rasa riang gembira kepada
teman-temannya. Dengan umurnya yang masih dini, Zaki
merupakan seorang santri yang mandiri dan dapat mengikuti
proses kegiatan belajar dengan baik.
2. Salma Aprilia
Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 26 April 2004
Usia : 14 tahun
Kelas : VI SD
Salma adalah seorang santriawati dengan kemampuan vokal yang
begitu indah. Hal ini menjadikannya sebagai seorang qaari’ah (pembaca al-Qur’an) dengan lantunan murattal yang menyentuh
lubuk hati. Sering kali Salma mendapatkan undangan untuk
menjadi pembaca al-Qur’an di beberapa acara. Kelebihan yang dimilikinya juga membuat ia menjadi salah seorang vokalis di grup
marawis santri tunanetra yang bernama Arraudhah.
Page 12 of 42
3. Muhammad Rizki Yadi
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Januari 2002
Usia : 16 tahun
Kelas : VII SMP
Rizki adalah santri baru kelas VII SMP. Rizki merupakan santri
dengan karakter dan akhlak yang baik dalam hal bersosialiasi. Sikap
dan gaya bicaranya membuat dia terlihat lebih dewasa dari teman
sebayanya. Ia juga memiliki minat lebih dalam mempelajari
pelajaran pesantren. Dalam kesehariannya, Rizki sangat rajin
mengikuti shalat lima waktu dan senang mengingatkan rekan-
rekannya agar tidak telah dalam menunaikan shalat.
4. Sandy Maulana Andriyano
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Mei 2006
Usia : 12 tahun
Page 13 of 42
Kelas : VII SMP
Sebagai santri baru, Sandy tergolong anak yang mandiri. Tubuhnya
kecil, dan berwajah mungil. Hal ini membuat Sandy terlihat
menggemaskan bagi orang-orang di sekitarnya. Sandy merupakan
sosok santri yang proaktif, sangat humoris, dan peduli terhadap
teman-temannya. Ia sangat suka mengajak terman-temannya
bercanda, dan memiliki kecerdasan yang lebih. Cara ia bergaul
sangat menyenangkan, bahkan dengan orang-orang yang lebih
dewasa darinya. Dalam usianya yang masih sangat muda, ia sudah
sangat mandiri dan dapat mengatur kesehariannya dengan baik.
5. Muhammad Ihsan Dzaki
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 14 Desember 2005
Usia : 12 tahun
Kelas : VII SMP
Muhammad Ihsan Dzaki adalah santri baru yang datang dari kota
hujan, Bogor, Jawa Barat. Sebelumnya, santri yang akrap disapa
Ihsan ini pernah bersekolah di sekolah dasar inklusi, yaitu sekolah
dasar yang diperuntukan untuk para siswa yang tidak memiliki
keterbatasan. Suaranya yang cukup indah ketika melantunkan
adzan serta membaca shalawat menunjukan bahwa dirinya sangat
senang dengan ilmu pengetahuan agama.
Page 14 of 42
6. Avifah Juliana Sari
Tempat Tanggal Lahir : Brebes, 7 September 2001
Usia : 16 tahun
Kelas : VII SMP
Santri yang akrab disapa dengan panggilan Avifah ini asli kelahiran
kota Brebes, Jawa Tengah. Sejak kehadirannya di pesantren, santri
ini menunjukan berbagai kelucuannya dalam bergaul. Keluarganya
yang berprofesi sebagai petani tidak menyurutkan semangat
belajarnya. Saat ini Avifah sudah masuk di dalam kelas tahfidz
Quran, kelas yang biasanya berisi para santri yang sudah dianggap
mampu dengan lancar membaca Al-Quran dan siap menyetorkan
hafalannya.
7. Muhammad Nur Salim
Tempat Tanggal Lahir : Tulungagung, 11 Maret 2000
Usia : 18 tahun
Page 15 of 42
Kelas : VII SMP
Santri kelahiran kota Tulungagung, Jawa Timur ini adalah anak
terakhir dari sebuah keluarga yang sederhana. Dimotivasi oleh
kakak kandungnya yang juga seorang tunanetra, dan sudah belajar
di beberapa lembaga tunanetra di Jakarta, Salim pun ikut merantau
ke pesantren setelah kakaknya menyelesaikan kursusnya di salah
satu lembaga tunanetra di Jakarta Barat. Dengan hobi
bernyanyinya, Salim berhasil membawa piala juara sebagai
pemenang lomba menyanyi pada perayaan Hari Disabilitas
Internasional 2017 yang diselenggarakan Universitas Negeri
Jakarta.
8. Choeirul Azhar
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Maret 1999
Usia : 19 tahun
Kelas : VIII SMP
Choeirul Azhar memiliki panggilan akrab Ilung oleh teman-
temannya. Ia memiliki minat lebih pada aspek dakwah Islam.
Dengan kemampuan lebihnya dalam bidang public speaking, ia
kerap kali memperoleh kesempatan untuk mengisi acara sebagai
pembaca acara (MC) serta pidato keagamaan.
Page 16 of 42
9. Muhammad Aprizal
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 15 Januari 2000
Usia : 18 tahun
Kelas : IX SMP
Aprizal atau biasa dipanggil Rizal, merupakan salah seorang santri
yang cerdas. Hal ini dapat terlihat dari sikapnya sebagai santri yang
kritis dalam mengikuti pendidikan umum dan keagamaan. Dengan
kemampuannya meniru berbagai suara hewan, hal itu sering ia
gunakan untuk mengekspresikan jiwanya yang humoris. Dari segi
prestasi, ia pernah menjuarai perlombaan menyanyi pada
peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) di Universitas Negeri
Jakarta (UNJ) pada peringkat ketiga di tahun 2017.
10. Azza Warda Hayati
Tempat Tanggal Lahir : Indramayu, 24 Agustus 2000
Usia : 17 tahun
Page 17 of 42
Kelas : IX SMP
Warda merupakan salah seorang santriawati Pesantren Tunanetra
yang didewasakan diantara teman-temannya. Karakternya yang
bersifat keibuan, membuatnya seolah seperti kakak bagi rekan-
rekan santriawatinya yang lain. Dia kerap membimbing dan
mengayomi teman seasramanya dalam hal belajar dan kegiatan
sehari-hari. Prestasinya juga telah memberikan kebanggaan bagi
yayasan. Sampai saat ini, Warda telah menghafal 5 juz al-Qur’an serta dengan vokal suaranya yang baik, ia dipilih menjadi salah
seorang vokalis grup marawis para santri yang bernama Arraudhah
yang senantiasa tampil di berbagai momentum untuk membacakan
shalawat.
11. Tita Ariski
Tempat Tanggal Lahir : Kota Baru, 17 September 2002
Usia : 15 tahun
Kelas : IX SMP
Tita adalah seorang santriawati kelas IX SMP. Tita merupakan
seorang santri yang memiliki cara berfikir dewasa. Namun
sayangnya, Tita selain menyandang disabilitas netra, ia juga
memiliki kekurangan dalam hal pendengaran. Hal ini menyebabkan
kemampuannya menyerap pelajaran terhambat, sekalipun dapat
Page 18 of 42
diimbangi dengan kemampuannya mengikuti proses pembelajaran.
Tita adalah seorang santriawati yang dewasa. Dengan kekurangan
yang ada, ia tidak pernah mengeluh dan dapat terus menikmati
aktifitas sehari-harinya sebagai santri tunanetra di Pesantren
Tunanetra Yarfin.
12. Afif Mahendra
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 1 September 2001
Usia : 16 tahun
Kelas : IX SMP
Santri yang sering dipanggil Afif ini lahir dari keluarga sederhana.
Saat ini ia masih memegang top score sebagai santri dengan
hafalan quran terbanyak. Hal ini disebabkan karena ia tekun
bangun lebih awal yang didasari oleh semangat dan motivasi tinggri
diri manakala sebagian besar teman-temannya yang lain masih
terlelap dalam tidur. Sikapnya yang cenderung pendiam membuat
banyak teman-temannya merasa senang berbagai cerita dan
berbagai ilmu bersama Afif.
Page 19 of 42
13. Tion Iswanto
Tempat Tanggal Lahir : Brebes, 12 Mei 1999
Usia : 19 tahun
Kelas : IX SMP
Santri kelahiran Brebes, Jawa Tengah ini memiliki minat yang tinggi
dalam dunia teknologi. Dengan kegemarannya tentang dunia
teknologi membawanya lolos masuk final dalam acara Jambore TIK
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI 2017. Dengan
kesungguhannya berlatih, Tiyon berhasil meraih juara dua tingkat
nasional dalam cabang remaja kategori Microsoft Office Excel.
14. Muhammad Nabil Salim Asqolani
Tempat Tanggal Lahir : Pati, 13 Agustus 2002
Usia : 16 tahun
Page 20 of 42
Kelas : X SMA
Nabil ialah nama panggilannya. Postur tubuhnya lebih besar dari
teman-temannya. Nabil memiliki minat lebih dalam mempelajari
bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris. Di luar pelajaran kelas yang
disediakan oleh Pesantren, Nabil adalah diantara teman-temannya
yang memiliki inisiatif untuk mengadakan kelompok belajar Bahasa
Inggris. Kemampuannya memang belum terlalu mahir. Namun,
potensi dan sifat kepemimpinannya dalam mengajak dan
mengkoordinir teman-temannya merupakan suatu kelebihan yang
tidak banyak dimiliki oleh teman-teman santrinya yang lain.
15. Alfin Ramadhan
Tempat Tanggal Lahir : Semarang, 2 Desember 2001
Usia : 16 tahun
Kelas : X SMA
Alfin merupakan santri baru di Pesantren Tunanetra Yarfin.
Kepribadiannya cukup unik. Alfin sangat humoris, terlebih ketika
menggerakan tangan dan jarinya untuk bermain gitar, membawa
rekan-rekan santri yang lainnya merasa betah berlama-lama
bernyanyi bersama dia. Selain itu, ia memiliki sikap santun lebih
dari teman-temannya. Lantunan al-Qur’an yang ia baca juga cukup merdu. Alfin sangat senang kektika ia diminta menjadi imam dalam
rutinitas shalat berjamaah para santri di Pesantren.
Page 21 of 42
16. Rovan Januariza
Tempat Tanggal Lahir : Tajimalela, 1 Januari 1999
Usia : 18 tahun
Kelas : XI SMA
Rovan adalah santri kelahiran Lampung. Ia bukanlah seorang
tunanetra dari lahir melainkan setelah lulus sekolah menengah
pertama. Semangatnya untuk menjadi seorang penghafal quran
sangat kuat. Saat ini ia sudah mampu masuk sebagai santri di kelas
tahfidz quran. Rovan merupakan orang yang bersprestasi secara
akademik. Ia dengan sangat baik mampu mengikuti pelajaran-
pelajaran di kelasnya baik pelajaran umum maupun pesantren.
Pemahamanya dalam berbagai mata pelajaran juga mengagumkan,
menjadikannya salah seorang santri yang cukup diandalkan oleh
rekan-rekan santrinya dalam hal belajar.
Page 22 of 42
17. Rohmat Nurhadi
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 27 November 2000
Usia : 17 tahun
Kelas : XI SMA
Rahmat adalah santri yang memiliki minat tinggi di dunia musik.
Kemampuannya dalam mengenal not-not musik diakui oleh banyak
santri lainnya. Ia pun sangat gemar mendengarkan berbagai alunan
musik shalwat, bahkan ia mampu dengan cepat menghafal
lantunan shalwat yang baru saja didengarnya.
Page 23 of 42
G. Susunan Kepanitiaan
Ketua Pelaksana : Budi Santoso, S.Sos.I.
Sekreratis : Rafik Akbar, S.Pd.I.
Bendahara : Diah Rahmawati, S.Pd.I.
Koordinator Prog. Pesantren : Ust. Abdurrahman
Koordinator Prog. SKhIT : Karisma Fikri Mahardian, S.Pd.
Koordinator Prog. Asrama : Fahrah, QH
H. Sumber Informasi dan Rekening Lembaga
Informasi lebih lanjut mengenai program ini dapat menghubungi
kontak berikut:
a. Yayasan Raudlatul Makfufin (021-74-63-5929)
b. Budi Santoso (0857-1818-2442)
c. Rafik Akbar, S.Pd.I. (0856-1428-572)
d. Diah Rahmawati (0852-1213-5966)
Adapun bagi para dermawan yang bersedia bergabung di program ini
dapat menyalurkan bantuannya melalui rekening berikut:
Bank Syariah Mandiri (BSM)
An. Yayasan Raudlatul Makfufin
704-791-222-3
Page 24 of 42
I. Penutup
Dalam al-Qur’an, Allah berfirman: “dan tolong menolonglah kalian
dalam kebaikan dan ketaqwaan”. Baginda Nabi Muhammad saw. Juga
telah mempertegas bahwa diantara amal perbuatan yang akan
menjadi investasi di akhirat kelak adalah sedekah jariah. Program
Orang Tua Asuh yang dikelola oleh Yayasan Raudlatul Makfufin bagi
pendidikan para santri tunanetra di Pesantren Tunanetra tentunya
diharapkan dapat menjadi salah satu jalan bagi para penderma untuk
dapat melakukan kebaikan kepada sesama. Selain itu, program ini
diharapkan juga dapat menjadi sedekah jariah bagi para orang tua
asuh sebagai bekal amal kebaikan untuk di hari akhir kelak. Semoga
Allah SWT mempermudah segala urusan kita di dunia untuk kebaikan
di akhirat kelak, serta membalas segala kebaikan dan uluran
tangannya dengan sebaik-baiknya balasan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh …
Tangerang Selatan, 20 Februari 2019
Ketua Pelaksana
Budi Santoso, S.Sos.I
Sekretaris
Rafik Akbar, S.Pd.I
Bendahara
Diah Rahmawati, S.Pd.I
Page 25 of 42
J. Lampiran
a. Profil Singkat Yayasan Raudlatul Makfufin
Yayasan Raudlatul Makfufin (Taman Tunanetra) yang terletak
diKampung Jati, Buaran, Serpong, Kota Tangerang Selatan adalah
lembaga khusus Tunanetra. Yayasan ini didirikan oleh Raden Halim
Shaleh pada tanggal 26 Nopember 1983. Sesuai dengan namanya,
Yayasan Raudlatul Makfufin mempunyai spesialisasi dan prioritas
pengajaran agama Islam kepada Tunanetra Muslim seluruh
Indonesia. Hal ini erat kaitannya dengan Raden Halim Shaleh
sebagai seorang pendidik di Sekolah Luar Biasa (SLB) yang prihatin
dengan kondisi tunanetra pada minimnya sarana belajar bagi kaum
tunanetra, padahal kewajiban ibadah bukan hanya berlaku bagi
orang yang sempurna tapi juga mereka yang memiliki keterbatasan,
sedang sarana pendukungnya sangat minim.
Raden Halim Shaleh kemudian mendatangi Kantor Departemen
Agama RI untuk kepentingan pendidikan dan mencari Al-Qur’an Braille dan meminjamnya, tetapi pihak Depag tidak mengizinkan
karena hanya memiliki jumlah Al-Qur’an Braille yang sangat
terbatas.
Yayasan Raudlatul Makfufin memang awalnya didirikan oleh
Departemen Agama. Tetapi, hanya pendiriannya saja, sedangkan
dana operasional murni dipenuhi oleh Yayasan yang bersumber
dari sumbangan atau zakat dan infak umat Islam. Bahkan, masih
sangat jarang sumbangan yang diperoleh dari instansi pemerintah.
Tiap Ramadhan, Raden Halim Shaleh mengirim proposal ke
berbagai Yayasan atau para dermawan untuk menjelaskan visi dan
misi Yayasan Raudlatul Makfufin.
Page 26 of 42
Pindah ke Ciputat
Tahun 1991, H. Munawir Sjadzali, MA. yang waktu itu menjabat
Menteri Agama RI, memiliki perhatian khusus, dengan memberikan
pinjaman sebidang tanah milik Kampus UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta di jalan Kertamukti, Ciputat. Tak hanya itu, H. Munawir
Sjadzali juga ikut andil menyukseskan pembangunan gedung untuk
pusat kegiatan Yayasan Raudlatul Makfufin. Pada tahun 1992, H.
Munawir Sjadzali jualah yang meresmikan gedung Yayasan
Raudlatul Makfufin. Sejak itu, seluruh kegiatan Yayasan Raudlatul
Makfufin dapat terpusat di satu lokasi.
Seiring waktu berjalan, pada tahun 2009, muncul kebijakan
Pemerintah yang mengharuskan Yayasan Raudlatul Makfufin
pindah lokasi. Kebijakan ini mengharuskan seluruh aset negara,
termasuk lahan yang ditempati Yayasan Raudlatul Makfufin,
dikembalikan kepada negara, dalam hal ini Departemen Agama
untuk pembangunan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tanah yang ditempati Yayasan Raudlatul Makfufin hanya sebatas
pinjaman dengan status Hak Guna Pakai.
Kebijakan pengembalian tanah pinjaman mengharuskan Yayasan
Raudlatul Makfufin berpikir keras untuk mencari lokasi baru dan
membangun kembali gedung baru. Untuk membangun gedung
baru, butuh dana yang tidak sedikit. Melalui jalur perundingan
dengan pimpinan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, akhirnya
disepakati UIN akan membantu pembangunan gedung baru.
Page 27 of 42
Pindah ke Buaran
Pada perjalanan selanjutnya, pihak Yayasan –segala puji bagi Allah-
mendapat wakaf dari seorang hamba Allah, berupa tanah seluas
1.000 m². Untuk membangun gedungnya, pihak UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta aktif mengumpulkan dana sosial, salah satunya
dengan melaksanakan fundraising ke banyak pihak. Sekaligus hal ini
juga menjadi bukti tanggung-jawab pihak UIN untuk mengganti
bangunan gedung Yayasan Raudlatul Makfufin sebelumnya.
Pembangunan gedung baru Yayasan Raudlatul Makfufin (YRM)
akhirnya terlaksana, dan pada tahun 2010, Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA.
membubuhkan tanda tangannya diatas batu prasasti, sebagai tanda
peresmian gedung. Hadir pula saat itu Pelaksana tugas (Plt)
Walikota Tangerang Selatan, Ir. HM. Shaleh, MT.
Meski diresmikan oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Yayasan tidak ada sangkut-pautnya secara formal kelembagaan
dengan UIN. Kehadiran Rektor UIN hanya sekedar meresmikan
gedung baru, sebagai tindak lanjut dari kebijakan perapihan aset
milik negara dan membuat gedung lama YRM dibongkar.
Yayasan Raudlatul Makfufin Sekarang
Dengan bersyukur kepada Allah SWT, hingga saat ini telah banyak
hasil yang dapat dicapai oleh Yayasan Raudlatul Makfufin.
Diantaranya, sistem pendidikan yang semula hanya berupa majelis
ta'lim ala kadarnya, kini telah berkembang dengan mendirikan
Pesantren Tunanetra Yarfin. Pesantren Tunanetra kini menaungi
dua sistem pendidikan, yaitu pendidikan umum yang langsung
dikelola oleh Sekolah Khusus Islam Terpadu (SKh-IT) Yarfin.
Page 28 of 42
Sedangkan pendidikan keagamaan, langsung dikelola oleh pihak
pesantren.
Selain itu, Yayasan Raudlatul Makfufin juga menaungi Unit
Percetakan Braille yang memproduksi al-Qur’an serta buku-buku
Islam dalam format braille. Melihat begitu tingginya minat para
Muslim tunanetra dalam mengkaji ilmu-ilmu agama, maka atas
landasan itu Yayasan berkiprah dalam bidang produksi braille untuk
al-Qur’an dan buku-buku Islami. Selama ini, masih sangat minim
ditemukan lembaga yang berjuang dalam memenuhi kebutuhan
para tunanetra Muslim untuk membaca ajaran dan nilai-nilai Islam
melalui penyebaran buku-buku keagamaan.
Tentunya bukan suatu hal yang mudah untuk merealisasikan itu
semua. Dibutuhkan suatu usaha yang sungguh-sungguh, kesabaran,
keuletan, dan manajemen yang optimal. Bukan suatu hal yang
ringan pula mempertahankan dan bahkan meningkatkan hasil yang
telah dicapai. Dengan segala upaya yang telah dilalui, keberadaan
Yayasan Raudlatul Makfufin diharapkan dapat menjadi wadah yang
mampu mencetak kader-kader Muslim yang tangguh, serta
generasi qur’ani yang mandiri, yang mampu mengembangkan pengetahuan umum dan agama mereka untuk menjawab
tantangan zaman bagi kemajuan agama, bangsa, dan negara.
Page 29 of 42
b. Dokumen Legalitas Pesantren dan Yayasan
• Nomor Statistik Pondok Pesantren
Page 30 of 42
• Akta Notaris
Page 31 of 42
• Surat Keterangan Domisili Yayasan
Page 32 of 42
• Surat Tanda Daftar Yayasan
Page 33 of 42
• Kementrian Hukum dan Has Asasi Manusia
Page 34 of 42
c. Penghargaan
Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Berprestasi Tingkat Nasional
Tahun 2017
Page 35 of 42
Pelaku UMKM Ekonomi Kreatif dan Inovatif 2016 dari
Pemerintah Walikota Tangerang Selatan
Page 36 of 42
d. Dokumentasi Kegiatan Pesantren Tunanetra
• Kegiatan Belajar Para Santri
Page 37 of 42
• Grup Marawis Arraudhah
Page 38 of 42
• Kegiatan Majelis Taklim bersama Santri Non-Mukim
Page 39 of 42
• Kunjungan Ke Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta
Page 40 of 42
• Peringatan Hari Santri Tahun 2016 Kota Tangerang Selatan
Page 41 of 42
• Kegiatan Outbound Di Ciseeng
Page 42 of 42
TIADA MATA TAK
HILANG CAHAYA …