ppj - kuliah 4

Upload: genji-satoshi-aphyt

Post on 16-Mar-2016

62 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Perencanaan Perkerasan Jalankuliah teknik sipil UTY

TRANSCRIPT

  • TEGANGAN DALAMTEGANGAN DALAMPERKERASAN JALANPERKERASAN JALAN

    LOGOPROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    PERKERASAN JALANPERKERASAN JALAN

  • PENDAHULUAN1

    A

    P

    2500

    3500

    cm

    kg

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    500cm

    27 cmkg

    Kemampuan tanah untuk mendukung beban : 0,5 1,5 kg/cm2

  • 1. Teori Penyebaran Gaya

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

  • Penyebaran Gaya Pada Perkerasan Lentur dan Kaku

    a. Penyebaran Gaya pada perkerasan lentur

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    a. Penyebaran Gaya pada perkerasan lentur

    b. Penyebaran Gaya pada perkerasan kaku

  • PENDAHULUAN1

    Setiap bahan alam untuk bahan perkerasan mempunyai kemampuan untukmendukung beban yang ada di atasnya dan juga punya sifat menyebarkantekanan akibat beban ke bagian yang lebih rendah di bawahnya.

    Kemampuan menyebarkan beban dipengaruhi oleh :1. Gesekan antar butir2. Saling mengunci

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    2. Saling mengunci3. Kohesi4. Kandungan air dalam kelompok bahan

    Semakin baik sifat fisik bahan, maka semakin besar daya dukungnya dan jugasemakin besar kemampuan penyebaran tekanan akibat beban di atasnya.

  • PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    3 > 2 > 1 sudut semakin besar jika kualitas bahan semakin baik

  • W = P

    h

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    r r

    lapIItnhA

    W 2rA hr

  • PENDAHULUAN1

    Beban yang ada di atas perkerasan adalah beban bergerak (lalu lintas) ataudisebut juga beban dinamis

    Beban dinamis akan lebih besar dari beban statis, penambahan beban inidisebut koefisien kejut ()

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, besar koefisien kejut /

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, besar koefisien kejut / angka dinamis adalah sebagai berikut :

    Lalu lintas sangat padat , = 4 Lalu lintas padat , = 3,085 Lalu lintas sedang , = 2,17 Lalu lintas jarang , = 1,25

    Beban gandar menjadi = x Pizin

    Ph

    2

  • Jika penyebaran beban gandar melalui roda kendaraan diperhatikan/diperhitungkan , maka luas tapak roda/ban yang kontak dengan permukaanjalan dapat dihitung

    22 ahRA

    a = jari-jari bidang kontakroda, antara 12,5 -15,5

    R = r + a = h + a

    h

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    22 ahRA

    t

    PA

    2

    R R

    r ra a

    h

  • Luas bidang kontak roda

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Luas penyebaran beban

    R

  • TEORI DASAR PENYEBARAN TEGANGAN PERKERASAN2

    Teori dasar penyebaran tegangan perkerasan :

    1. Teori Boussinesq / teori satu lapis

    2. Teori Burmister / teori dua lapis

    3. Teori berlapis banyak / multi layer theory

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    3. Teori berlapis banyak / multi layer theory

  • TEORI BOUSSINESQ / TEORI SATU LAPIS3

    Batasan:

    1. Material dianggap homogen, elastis dan isotropis

    2. Perkerasan hanya dianggap sebagai single layer ,sehingga bebanlalu lintas langsung diterima oleh lapisan tanah dasar (sub grade)

    Boussinesq (1885) memberikan persamaan penyebaran beban akibatpengaruh beban titik dipermukaan.

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    pengaruh beban titik dipermukaan.

    Tambahan tegangan vertikal (z) akibat beban titik dianalisis denganmeninjau sistem tegangan pada koorinat silinder.

  • TEORI BOUSSINESQ / TEORI SATU LAPIS3

    Rumus Tegangan Vertikal :

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Tegangan vertikal yang timbul tergantung pada beban, kedalaman, jarak radial dantidak tergantung pada materialnya (rumus tidak mengandung E dan )

    Defleksi :

  • TEORI BOUSSINESQ / TEORI SATU LAPIS3

    Tambahan tegangan mendatar dalam arah radial :

    Tambahan tegangan mendatar dalam arah tangensial:

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Tambahan tegangan mendatar dalam arah tangensial:

  • TEORI BOUSSINESQ / TEORI SATU LAPIS3

    Contoh Soal :

    Suatu beban roda sebesar 6 Ton, tekanan roda 5,5 kg/cm2 berada di atas tanahyang mempunyai nilai CBR 5%, Nilai Poisson 0,5. Hitung tegangan dan defleksivertikal di suatu titik pada jarak 20 cm dan kedalaman 90 cm.

    JAWAB :

    Nilai CBR yang di masukkan dalam rumus bukan dalam persen.Misal nilai CBR 5%. Maka dalam perhitungan Nilai E sebesar :

    E = 1500 CBR = 1500 x 5 = 7500 Psi

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    JAWAB :

    Diketahui : P = 6 Tonq = 5,5 kg/cm2 CBR = 5% E = 1500 CBR (Psi)

    E = 1500 x 5 = 7500 Psi = 51,7 MPa = 517 kg/cm2 = 0,5r = 20 cmZ = 90 cm

  • TEORI BOUSSINESQ / TEORI SATU LAPIS3

    JAWAB :

    = 2,875 x 10-4 = kg/cm2

    Ditanyakan : v dan D?

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    = 0,0346 cm

  • TEORI BOUSSINESQ / TEORI SATU LAPIS3

    Untuk beban terbagi rata sebesar P pada bidang kontak berbentuk lingkaranberjari-jari a, tegangan tegangan maksimum terjadi sepanjang sumbu vertikaldari beban.

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

  • TEORI BOUSSINESQ / TEORI SATU LAPIS3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

  • TEORI BOUSSINESQ / TEORI SATU LAPIS3

    Contoh Soal 2: (PR)

    Suatu beban terbagi rata sebesar 6,5 kg/cm2 dengan jari-jari bidang kontak 15 cm terletak di atas tanah dengan tebal 40 cm dan nilai E = 350 Mpa. Angka poison = 0,5. Tentukan tegangan vertikal, tegangan radial dan tegangan geser pada bidangr searah z di bawah pusat beban terbagi rata tersebut dengan kedalaman 40 cm.

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

  • TEORI BOUSSINESQ / TEORI SATU LAPIS3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Karena anggapan anggapan yang diambil terlalu jauh menyimpang darikenyataan, teori Boussinesq dalam penggunaannya untuk perencanaankonstruksi perkerasan adalah masih terbatas.

  • TEORI BOUSSINESQ / TEORI SATU LAPIS3

    Dalam perencanaan teori tersebut dapat digunakan misalnya untukmenghitung besarnya tegangan geser maksimum pada setiap titik padabidang batas perkerasan dan tanah dasar, kemudian membandingkannyadengan tegangan geser.

    Tebal konstruksi perkerasan yang memenuhi adalah tebal yang manategangan geser yang terjadi pada bidang batas tersebut melebihi tegangangeser tanah dasar.

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    geser tanah dasar.

  • TEORI BURMISTER / TEORI DUA LAPIS3

    Batasan dan sifat teori Bumister:

    1. Perkerasan dianggap terdiri dari dua lapis yaitu perkerasan itu sendirisebagai lapis pertama dan subgrade sebagai lapis kedua.

    2. Lapis perkerasan mempunyai tebal tertentu, sedangkan subgradetidak terhingga (~ )

    3. Material perkerasan dan subgrade bersifat homogen, elastis dan

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    3. Material perkerasan dan subgrade bersifat homogen, elastis danisotropis

    4. Memperbaiki kelemahan-kelemahan teori Boussinesq

    5. Lendutan tergantung pada perbandingan antara harga E kedua jenismaterial

    6. Kedua lapisan harus berhubungan langsung

  • TEORI BURMISTER / TEORI DUA LAPIS3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

  • TEORI BURMISTER / TEORI DUA LAPIS3

    Hasil dari perhitungan Burmister mengenai harga-harga tegangan dan lendutanmenunjukkan bahwa besarnya kekakuan lapisan atas terhadap kekakuan lapisanbawah (tanah dasar) perbandingannya memberikan pengaruh yang menentukan.

    a = jari2 bidangkontak / jarakradial

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    radialq = tekanan roda/

    beban terbagirata

    h = tebal lapis atas

    z = kedalamanlapisan

    z = teganganpadakedalaman Z

  • TEORI BURMISTER / TEORI DUA LAPIS3

    Untuk menghitung lendutan, besaran yang diperlukan adalah E1/E2, tebal lapisan.

    2

    2..5,1

    E

    Faq

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    q = Tekanan roda

    E1 = Modulus elastisitas perkerasan

    E2 = Modulus elastisitas tanah dasar

    F2 = Koefisien defleksi kedua lapisan, besarnya tergantung E1/E2 dan teballapisan atas

    a = jari jari bidang kontak (jarak radial)

  • TEORI BURMISTER / TEORI DUA LAPIS3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Faktor lendutan

  • TEORI BURMISTER / TEORI DUA LAPIS3

    CONTOH SOAL 3 : (PR)

    Suatu roda dengan jarak radial dari pusat roda sebesar 46 cm, menahan beban saturoda = 4 ton, tekanan roda = 4 kg/cm2, terletak di atas tanah yang mempunyai dualapis. Lapis atas tebal 46 cm , nilai E1 = 1000 Mpa, lapis bawah CBR 5%. Tentukandefleksi permukaan dan tegangan dari bawah pusat beban roda ganda tersebut padakedalaman 46 cm.

    E = 1500 CBR (psi)

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Dimana ;

    E = modulus elastisitas tanah dasar (psi)

    1 psi = 0,006894757 Mpa

    1 MPa = 10 kg/cm2

    Nilai CBR yang di masukkan dalam rumus bukan dalam persen.Misal nilai CBR 5%. Maka dalam perhitungan Nilai E sebesar :

    E = 1500 CBR = 1500 x 5 = 7500 Psi

  • TEORI BURMISTER / TEORI DUA LAPIS3

    Teori Burmister dapat digunakan secara langsung sebagai caraperencanaan konstruksi perkerasan, karena :

    1. Sangat kompleknya perhitungan-perhitungan yang bersangkutan

    2. Kesukaran dalam memperhitungkan pengaruh sifat elastisitas daribahan perkerasan dan tanah dasar pada muatan yang berulang-ulang

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    3. Sedikit banyak telah menunjukkan secara jelas prinsip pokok darikonstruksi perkerasan jalan raya, yaitu memasang lapisan yang lebihkaku diatas tanah dasar maka tegangan yang terjadi pada tanahdasar tersebut akan mengecil.

  • TEORI BURMISTER / TEORI DUA LAPIS3

    Perbedaan tegangan vertikal antara Teori Boussinesq dan Burmister :

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

  • TEORI BURMISTER / TEORI DUA LAPIS3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

  • TEORI LAPIS TIGA4

    Batasan :

    Perkerasan dianggap terdiri dari tiga lapis yaitu lapisan beraspal sebagailapisan pertama dan lapisan granular sebagai lapis kedua serta lapis tanah dasar (subgrade) sebagai lapis ketiga

    trZz

    E 1

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MT

    Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    ztrr

    E 1

    zrttE 1

  • LOGO

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    TEGANGAN DALAM PERKERASAN JALAN

    LOGO

    PENDAHULUAN

    1

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Kemampuan tanah untuk mendukung beban : 0,5 1,5 kg/cm2

    2

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    1. Teori Penyebaran Gaya

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Penyebaran Gaya Pada Perkerasan Lentur dan Kaku

    a. Penyebaran Gaya pada perkerasan lentur

    b. Penyebaran Gaya pada perkerasan kaku

    PENDAHULUAN

    1

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Setiap bahan alam untuk bahan perkerasan mempunyai kemampuan untuk mendukung beban yang ada di atasnya dan juga punya sifat menyebarkan tekanan akibat beban ke bagian yang lebih rendah di bawahnya.Kemampuan menyebarkan beban dipengaruhi oleh :Gesekan antar butirSaling mengunciKohesiKandungan air dalam kelompok bahan

    Semakin baik sifat fisik bahan, maka semakin besar daya dukungnya dan juga semakin besar kemampuan penyebaran tekanan akibat beban di atasnya.

    5

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    3 > 2 > 1 sudut semakin besar jika kualitas bahan semakin baik

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    r

    r

    W = P

    h

    PENDAHULUAN

    1

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Beban yang ada di atas perkerasan adalah beban bergerak (lalu lintas) atau disebut juga beban dinamisBeban dinamis akan lebih besar dari beban statis, penambahan beban ini disebut koefisien kejut ()Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, besar koefisien kejut / angka dinamis adalah sebagai berikut :Lalu lintas sangat padat , = 4Lalu lintas padat , = 3,085Lalu lintas sedang , = 2,17Lalu lintas jarang , = 1,25

    Beban gandar menjadi = x P

    8

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Jika penyebaran beban gandar melalui roda kendaraan diperhatikan /diperhitungkan , maka luas tapak roda/ban yang kontak dengan permukaan jalan dapat dihitung

    a = jari-jari bidang kontak roda, antara 12,5 -15,5 R = r + a = h + a

    R

    R

    r

    r

    a

    a

    h

    9

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Luas penyebaran beban

    Luas bidang kontak roda

    R

    10

    TEORI DASAR PENYEBARAN TEGANGAN PERKERASAN

    2

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Teori dasar penyebaran tegangan perkerasan :Teori Boussinesq / teori satu lapisTeori Burmister / teori dua lapisTeori berlapis banyak / multi layer theory

    TEORI BOUSSINESQ / TEORI SATU LAPIS

    3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Batasan:Material dianggap homogen, elastis dan isotropisPerkerasan hanya dianggap sebagai single layer ,sehingga beban lalu lintas langsung diterima oleh lapisan tanah dasar (sub grade)Boussinesq (1885) memberikan persamaan penyebaran beban akibat pengaruh beban titik dipermukaan.Tambahan tegangan vertikal (z) akibat beban titik dianalisis dengan meninjau sistem tegangan pada koorinat silinder.

    TEORI BOUSSINESQ / TEORI SATU LAPIS

    3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Tegangan vertikal yang timbul tergantung pada beban, kedalaman, jarak radial dan tidak tergantung pada materialnya (rumus tidak mengandung E dan )

    Rumus Tegangan Vertikal :

    Defleksi :

    TEORI BOUSSINESQ / TEORI SATU LAPIS

    3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Tambahan tegangan mendatar dalam arah radial :

    Tambahan tegangan mendatar dalam arah tangensial:

    TEORI BOUSSINESQ / TEORI SATU LAPIS

    3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Contoh Soal :

    Suatu beban roda sebesar 6 Ton, tekanan roda 5,5 kg/cm2 berada di atas tanah yang mempunyai nilai CBR 5%, Nilai Poisson 0,5. Hitung tegangan dan defleksi vertikal di suatu titik pada jarak 20 cm dan kedalaman 90 cm.

    JAWAB :

    Nilai CBR yang di masukkan dalam rumus bukan dalam persen.Misal nilai CBR 5%. Maka dalam perhitungan Nilai E sebesar :

    E = 1500 CBR = 1500 x 5 = 7500 Psi

    Diketahui : P = 6 Tonq = 5,5 kg/cm2 CBR = 5% E = 1500 CBR (Psi) E = 1500 x 5 = 7500 Psi = 51,7 MPa = 517 kg/cm2 = 0,5r = 20 cmZ = 90 cm

    TEORI BOUSSINESQ / TEORI SATU LAPIS

    3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    JAWAB :

    = 2,875 x 10-4

    = kg/cm2

    = 0,0346 cm

    Ditanyakan : v dan D?

    TEORI BOUSSINESQ / TEORI SATU LAPIS

    3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Untuk beban terbagi rata sebesar P pada bidang kontak berbentuk lingkaran berjari-jari a, tegangan tegangan maksimum terjadi sepanjang sumbu vertikal dari beban.

    TEORI BOUSSINESQ / TEORI SATU LAPIS

    3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    TEORI BOUSSINESQ / TEORI SATU LAPIS

    3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Contoh Soal 2: (PR)

    Suatu beban terbagi rata sebesar 6,5 kg/cm2 dengan jari-jari bidang kontak 15 cm terletak di atas tanah dengan tebal 40 cm dan nilai E = 350 Mpa. Angka poison = 0,5. Tentukan tegangan vertikal, tegangan radial dan tegangan geser pada bidang r searah z di bawah pusat beban terbagi rata tersebut dengan kedalaman 40 cm.

    TEORI BOUSSINESQ / TEORI SATU LAPIS

    3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Karena anggapan anggapan yang diambil terlalu jauh menyimpang dari kenyataan, teori Boussinesq dalam penggunaannya untuk perencanaan konstruksi perkerasan adalah masih terbatas.

    TEORI BOUSSINESQ / TEORI SATU LAPIS

    3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Dalam perencanaan teori tersebut dapat digunakan misalnya untuk menghitung besarnya tegangan geser maksimum pada setiap titik pada bidang batas perkerasan dan tanah dasar, kemudian membandingkannya dengan tegangan geser.Tebal konstruksi perkerasan yang memenuhi adalah tebal yang mana tegangan geser yang terjadi pada bidang batas tersebut melebihi tegangan geser tanah dasar.

    TEORI BURMISTER / TEORI DUA LAPIS

    3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Batasan dan sifat teori Bumister:Perkerasan dianggap terdiri dari dua lapis yaitu perkerasan itu sendiri sebagai lapis pertama dan subgrade sebagai lapis kedua.Lapis perkerasan mempunyai tebal tertentu, sedangkan subgrade tidak terhingga (~ )Material perkerasan dan subgrade bersifat homogen, elastis dan isotropisMemperbaiki kelemahan-kelemahan teori BoussinesqLendutan tergantung pada perbandingan antara harga E kedua jenis materialKedua lapisan harus berhubungan langsung

    TEORI BURMISTER / TEORI DUA LAPIS

    3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    TEORI BURMISTER / TEORI DUA LAPIS

    3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Hasil dari perhitungan Burmister mengenai harga-harga tegangan dan lendutan menunjukkan bahwa besarnya kekakuan lapisan atas terhadap kekakuan lapisan bawah (tanah dasar) perbandingannya memberikan pengaruh yang menentukan.

    a = jari2 bidang kontak / jarak radialq = tekanan roda/ beban terbagi ratah = tebal lapis atasz = kedalaman lapisanz = tegangan pada kedalaman Z

    TEORI BURMISTER / TEORI DUA LAPIS

    3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    q = Tekanan rodaE1 = Modulus elastisitas perkerasanE2= Modulus elastisitas tanah dasarF2= Koefisien defleksi kedua lapisan, besarnya tergantung E1/E2 dan tebal lapisan atasa= jari jari bidang kontak (jarak radial)

    Untuk menghitung lendutan, besaran yang diperlukan adalah E1/E2, tebal lapisan.

    TEORI BURMISTER / TEORI DUA LAPIS

    3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Faktor lendutan

    TEORI BURMISTER / TEORI DUA LAPIS

    3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    CONTOH SOAL 3 : (PR)Suatu roda dengan jarak radial dari pusat roda sebesar 46 cm, menahan beban satu roda = 4 ton, tekanan roda = 4 kg/cm2, terletak di atas tanah yang mempunyai dua lapis. Lapis atas tebal 46 cm , nilai E1 = 1000 Mpa, lapis bawah CBR 5%. Tentukan defleksi permukaan dan tegangan dari bawah pusat beban roda ganda tersebut pada kedalaman 46 cm.

    E = 1500 CBR (psi)Dimana ;E = modulus elastisitas tanah dasar (psi)1 psi = 0,006894757 Mpa1 MPa = 10 kg/cm2

    Nilai CBR yang di masukkan dalam rumus bukan dalam persen.Misal nilai CBR 5%. Maka dalam perhitungan Nilai E sebesar :

    E = 1500 CBR = 1500 x 5 = 7500 Psi

    TEORI BURMISTER / TEORI DUA LAPIS

    3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Teori Burmister dapat digunakan secara langsung sebagai cara perencanaan konstruksi perkerasan, karena :Sangat kompleknya perhitungan-perhitungan yang bersangkutanKesukaran dalam memperhitungkan pengaruh sifat elastisitas dari bahan perkerasan dan tanah dasar pada muatan yang berulang-ulangSedikit banyak telah menunjukkan secara jelas prinsip pokok dari konstruksi perkerasan jalan raya, yaitu memasang lapisan yang lebih kaku diatas tanah dasar maka tegangan yang terjadi pada tanah dasar tersebut akan mengecil.

    TEORI BURMISTER / TEORI DUA LAPIS

    3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Perbedaan tegangan vertikal antara Teori Boussinesq dan Burmister :

    TEORI BURMISTER / TEORI DUA LAPIS

    3

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    TEORI LAPIS TIGA

    4

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERANCANGAN PERKERASAN JALAN Atika Ulfah Jamal, ST, M.Eng, MTFakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta 00 - 01

    Batasan :Perkerasan dianggap terdiri dari tiga lapis yaitu lapisan beraspal sebagai lapisan pertama dan lapisan granular sebagai lapis kedua serta lapis tanah dasar (subgrade) sebagai lapis ketiga

    TERIMAKASIH

    LOGO