dpjj5 stereoskopis paralaks (kuliah 4)

PANDANGAN 3DPANDANGAN 3DSTEREOSCOPIC VISIONSTEREOSCOPIC VISION

1.1. ParalaksParalaks22 Pandangan Tiga DimensiPandangan Tiga Dimensi2.2. Pandangan Tiga DimensiPandangan Tiga Dimensi3.3. Eksagerasi vertikalEksagerasi vertikal

Q iQ i4.4. QuizQuiz

DR. I NENGAH S JAYA (insDR. I NENGAH S JAYA ([email protected])[email protected])

SESEREG NRP - unchinodenwa

PARALAKSPARALAKSPARALAKSPARALAKS

S t l ihS t l ihSepasang mata normal masih mampu Sepasang mata normal masih mampu merasakan kesan tiga dimensi dengan:merasakan kesan tiga dimensi dengan:sudut paralaks minimum 20” (detik) atau sudut paralaks minimum 20” (detik) atau jarak obyek ke bidang mata sama sekitar jarak obyek ke bidang mata sama sekitar j y gj y g640,08 meter. 640,08 meter. Hal ini disebabkan karena jarak antarHal ini disebabkan karena jarak antarHal ini disebabkan karena jarak antar Hal ini disebabkan karena jarak antar mata kiri dengan mata kanan (basis mata kiri dengan mata kanan (basis mata/mata/eye baseeye base) manusia normal sekitar) manusia normal sekitarmata/mata/eye baseeye base) manusia normal sekitar ) manusia normal sekitar 6,35 cm.6,35 cm.


Pandangan 3DPandangan 3D

640

Sudut

640 m

Sudut paralaks20 detik20 detik


SUDUT PARALAKSSUDUT PARALAKSSUDUT PARALAKSSUDUT PARALAKS

∠ (Sudut) garis pandang mata kiri dan mata kanan ke obyek yang dilihat : y y gsudut-sudut paralaks (∠-∠ beda lihat)selisih ∠ paralaks antar titik atau obyekselisih ∠ paralaks antar titik atau obyek bersangkutan: perbedaan beda lihat( )(beda paralaks).


SUDUT PARALAKSSUDUT PARALAKSSUDUT PARALAKSSUDUT PARALAKSSUDUT B < ASUDUT B < APARALAKS A > BPARALAKS A > B

A

BB


ParalaksParalaksParalaksParalaks

A

B


PARALAKSPARALAKSMata kiri

Mata kanana1 a2 b2b1 P2PARALAKSPARALAKS a1 a2 b2b1 P2

P1A2A1 B

Ac1 c2

hAHo

P2

P1 Laut

Cut

a2a1c1 c2

PA= | P1P2-a1a2|P2P1

b1b2

c1 2

PC= | P1P2-c1c2|

DR. I NENGAH S JAYA (insDR. I NENGAH S JAYA ([email protected])[email protected])dPCA= PA - Pc

POSISI MELIHAT 3POSISI MELIHAT 3 DDPOSISI MELIHAT 3POSISI MELIHAT 3--DDMENGATUR BINOKULER DAN POSISI POTRET MENGATUR BINOKULER DAN POSISI POTRET


Paralaks absolutParalaks absolutParalaks absolutParalaks absolut

PPP1P1 = |P= |P11 PP22 -- PP11 PP11’|’|= foto base kanan= foto base kanan foto base kanan foto base kanan

PPP2P2 = |P= |P11 PP22 -- PP22 PP22’|’|= foto base kiri= foto base kiri foto base kiri foto base kiri


ParalaksParalaksParalaksParalaksP d PU d t l k l kPada PU, sudut paralaks - paralaks stereoskopis atau paralaks absolut,Perbedaan sudut paralaks = beda paralaksPerbedaan sudut paralaks = beda paralaksatau paralaks relatif.Paralaks absolut suatu titik adalah panjang garisParalaks absolut suatu titik adalah panjang garis pada potret udara yang dibentuk oleh sudut paralaks titik bersangkutan, terhadap titik pusat potretpotret, Paralaks relatif (beda paralaks) adalah panjang garis pada potret yang dibentuk oleh sudut bedagaris pada potret yang dibentuk oleh sudut beda paralaks atau selisih paralaks absolut antara dua buah titik pada potret udara.


Rumus paralaksRumus paralaks

aPf 11 ⎫

baseAirabsolut Paralaks

AAaP

AAaP

hHf

aPfAA

aPhH

f

22111

11

Ao =+=⎪

⎪⎪⎬

⎫=−

base AirAAAAhHAA

aPhH

f 21Ao

2

22

Ao

−⎪⎪⎭

=−

ff

ABPA

hHf

Ao=

−

AA hH

AB.fP−

=Ho - hA

Ao hHAB.fP =

DR. I NENGAH S JAYA ([email protected])

ioi hH

P−

=

METODE MELIHAT 3DMETODE MELIHAT 3DMETODE MELIHAT 3DMETODE MELIHAT 3D

Pandangan tiga dimensi (3Pandangan tiga dimensi (3--D) pd PU D) pd PU dapat dilakukan dengan:dapat dilakukan dengan:p gp gMata telanjang (naked eye),Mata telanjang (naked eye),B t l t ( t k i d B t l t ( t k i d Bantuan alat (stereoskop cermin dan Bantuan alat (stereoskop cermin dan atau saku).atau saku).AnalgipAnalgip


Mata manusiaMata manusiaMata manusiaMata manusiaP d f i t t d P d f i t t d Pada penafsiran potret udara, agar Pada penafsiran potret udara, agar stereoskopisnya baik: stereoskopisnya baik: pandangan mata pandangan mata normal (normal (pandang mata kiri sejajar pandang mata kiri sejajar normal (normal (pandang mata kiri sejajar pandang mata kiri sejajar dengan garis pandang mata kanan). dengan garis pandang mata kanan). Pand Pand convergenconvergen dan dan divergen divergen tidak tidak Pand. Pand. convergenconvergen dan dan divergen divergen tidak tidak bisa bisa tanpatanpa bantuan alatbantuan alat--alat khusus. alat khusus.


Syarat 3D yg baikSyarat 3D yg baikSyarat 3D yg baikSyarat 3D yg baikP t t i P t t i ll1.1. Potret mempunyai oPotret mempunyai overlapverlap

2.2. SkalaSkala potret relatif sama.potret relatif sama.3.3. Orientasi potret tersebut benar: arah Orientasi potret tersebut benar: arah eye eye

basebase, , stereoskopic base stereoskopic base dan dan photo basephoto basej j t d l i j j t d l i sejajar satu dengan lainnya sejajar satu dengan lainnya

4.4. Sumbu stereoskopis sejajar dengan jalurSumbu stereoskopis sejajar dengan jalurt b t d kt t t t b t d kt t t terbang pesawat pada waktu pemotretan. terbang pesawat pada waktu pemotretan.

5.5. Kedudukan pada waktu disesuaikan Kedudukan pada waktu disesuaikan d i i l i (tid k d i i l i (tid k dengan posisi overlapingnya (tidak dengan posisi overlapingnya (tidak terbalik) agar tidak terjadi kesan terbalik) agar tidak terjadi kesan pseudoskopispseudoskopis


pseudoskopis.pseudoskopis.

Posisi stereoskopisPosisi stereoskopisPosisi stereoskopisPosisi stereoskopis

a2a1

Stereoskopis base titik A

P1 P2’ P2P1’

21


faktor yang mempengaruhi faktor yang mempengaruhi pandangan stereoskopispandangan stereoskopis

K id k i i b H l K id k i i b H l 1.1. Ketidaksamaan tinggi terbang. Hal Ketidaksamaan tinggi terbang. Hal ini menyebabkan perbedaan skala ini menyebabkan perbedaan skala potret.potret.

2.2. Tilt potretTilt potretpp3.3. Posisi jalur terbang yang tidak Posisi jalur terbang yang tidak

segarissegarissegarissegaris4.4. Posisi stereoskop yang tidak sejajarPosisi stereoskop yang tidak sejajar5.5. Perbedaan paralaks yang besar Perbedaan paralaks yang besar

antar potret yang bersebelahanantar potret yang bersebelahanDR. I NENGAH S JAYA (insDR. I NENGAH S JAYA (ins--

[email protected])[email protected])

EKSAGERASI VERTIKALEKSAGERASI VERTIKALEKSAGERASI VERTIKALEKSAGERASI VERTIKALPada (3Pada (3 D) obyek yang tampak sering terlihat D) obyek yang tampak sering terlihat tidak tidak Pada (3Pada (3--D), obyek yang tampak sering terlihat D), obyek yang tampak sering terlihat tidak tidak proporsionalproporsional antara skala horizontal dan vertikal. antara skala horizontal dan vertikal. Suatu obyek seolahSuatu obyek seolah--olah mempunyai beda tinggi yang olah mempunyai beda tinggi yang besar jurang tampak lebih curam dari yang sebenarnya besar jurang tampak lebih curam dari yang sebenarnya besar, jurang tampak lebih curam dari yang sebenarnya. besar, jurang tampak lebih curam dari yang sebenarnya. => adanya => adanya eksagerasi (perbesaran) vertikaleksagerasi (perbesaran) vertikal yang yang disebabkan oleh adanya perubahandisebabkan oleh adanya perubahan--perubahan nyata dari perubahan nyata dari beda paralaks antar titikbeda paralaks antar titik--titik pada potret.titik pada potret.pp p pp p

Faktor utamaFaktor utama yang mempengaruhi adanya eksagerasi yang mempengaruhi adanya eksagerasi vertikal ini adalah vertikal ini adalah ““basebase--height ratioheight ratio”, (B/H)”, (B/H)

it i t b i d (it i t b i d ( i bi b ) d ti i ) d ti i yaitu rasio antara basis udara (yaitu rasio antara basis udara (air baseair base) dengan tinggi ) dengan tinggi terbang (H) di atas permukaan datum. terbang (H) di atas permukaan datum. Peningkatan Peningkatan B/HB/H akan menyebabkan akan menyebabkan meningkatkan eksagerasimeningkatkan eksagerasi// yy g gg gvertikal. Pada saat pemotretan pada umumnya dibuat B/H vertikal. Pada saat pemotretan pada umumnya dibuat B/H < 1.< 1.


EKSAGERASI VERTIKALEKSAGERASI VERTIKALEKSAGERASI VERTIKALEKSAGERASI VERTIKAL

AVD = jarak stereoskopis Ke bidang foto

SAAT PEMOTRETAN

SAAT 3-D

AVDAirbaseVE =

SAAT PEMOTRETANYG BAIK JIKA VE MENDEKATI 1


EB.

terbangTinggiVE MENDEKATI 1

Asumsi VEAsumsi VEAsumsi VEAsumsi VE

Asumsi “Asumsi “eye baseeye base” (EB) rata” (EB) rata--rata rata orang dewasa adalah 2,6 inchi dan orang dewasa adalah 2,6 inchi dan g ,g ,jarak stereoskopis ratajarak stereoskopis rata--rata 17 inchi rata 17 inchi (Walf 1974 (Walf 1974 dalamdalam Paine 1981) Paine 1981) (Walf, 1974 (Walf, 1974 dalamdalam Paine, 1981) Paine, 1981) maka diperoleh rasio maka diperoleh rasio AVD/EB 1/0 15 > maka:AVD/EB 1/0 15 > maka:AVD/EB=1/0.15 => maka:AVD/EB=1/0.15 => maka:

( ) ( )( )

( )0 15

1.inchi

feet 1/12.feetH

.fsinchiFme10 15

1.HABVE −

==


( ) 0.15inchifeetH0.15H

Vertical exagerationVertical exagerationVertical exagerationVertical exageration( ) ( )

( )( ) 1.feet 1/12..fsinchiFme11.ABVE −

==

( ) fF1

( ) 0.15.

inchi.

feetH0.15.

HVE

( )F1( )kH8.1

fs.Fme1VE −= ( )

1.8fFme1VE −

=

dimana:e = end lap (desmal)Fm = ukuran foto (inchi atau cm)Fm = ukuran foto (inchi atau cm)Fs = faktor skala potretH = tinggi terbang di atas datum (feet atau m)1 8 = konstanta (dirubah menjadi 1 5 jika menggunakan1.8 = konstanta (dirubah menjadi 1.5 jika menggunakan sistem metrik)f = fokus lensaAVD t t j k t k i


AVD = rata-rata jarak stereoskopisEB = eyebase

CONTOHCONTOHCONTOHCONTOHSkala potret 1: 20.000, format potret Skala potret 1: 20.000, format potret 9 i hi f 12 i hi Ht 20 000 9 i hi f 12 i hi Ht 20 000 9 inchi, f = 12 inchi, Ht = 20.000 9 inchi, f = 12 inchi, Ht = 20.000 feet dan e= 55%.feet dan e= 55%.

( )H81

fs.Fme1VE −=

( ) 0002095501 ××−

kH8.1

( ) 25,2000.208,1

000.20955,01VE =×

××=

Artinya pada model 3D, obyek menjadi tampak 2,25k li l bih b d i b di l


kali lebih besar dari yang sebenarnya di lapangan

CONTOH 2CONTOH 2CONTOH 2CONTOH 2

Land lap potret 80%, format 9 inchi x Land lap potret 80%, format 9 inchi x 9 inchi, panjang fokus 6 inchi.9 inchi, panjang fokus 6 inchi., p j g, p j g

( ) 920Fme1 ××−( ) 3,06

92,0f

Fme1H/B =×

=×

=

Eksagerasi vertikal dapat dirubahh dengan Eksagerasi vertikal dapat dirubahh dengan merubah tinggi terbang, end lap atau merubah tinggi terbang, end lap atau gg g, pgg g, pkeduakedua--duanya sementara tetap duanya sementara tetap mempertahankan skala mempertahankan skala selesai


QUIZQUIZQUIZQUIZ

1.1. Apa syaratApa syarat--syarat agar pandangan syarat agar pandangan stereoskopis potret baikstereoskopis potret baikp pp p

2.2. Obyek yang letaknya jauh Obyek yang letaknya jauh cenderung mempunyai sudut cenderung mempunyai sudut cenderung mempunyai sudut cenderung mempunyai sudut paralaks yang besar (B/S)paralaks yang besar (B/S)

3.3. Sebutkan faktor utama yang Sebutkan faktor utama yang mempengaruhi adanya eksagerasi mempengaruhi adanya eksagerasi mempengaruhi adanya eksagerasi mempengaruhi adanya eksagerasi vertikalvertikal


STEREOSKOP CERMINSTEREOSKOP CERMIN(TOP CON)(TOP CON)


Steroskop cerminSteroskop cerminSteroskop cerminSteroskop cermin


Stereoskop cermin:Stereoskop cermin:Model Zeis N2Model Zeis N2


Zoom stereoscope Zoom stereoscope (Bausch & Lomb, inc)(Bausch & Lomb, inc)


STEREOSKOP SAKUSTEREOSKOP SAKUSTEREOSKOP SAKUSTEREOSKOP SAKU


ALAT TEST STEREOSKOPIS ALAT TEST STEREOSKOPIS (DOT)(DOT)


ALAT TEST STEREOSKOPISALAT TEST STEREOSKOPIS(ABJAD)(ABJAD)


dpjj5 stereoskopis paralaks (kuliah 4)

Documents