pneumonia

19
Sumber Penelitian : Pneumonia 1. Defenisi Pneumonia adalah inflamasi atau infeksi pada parenkim paru. (Cecily L. Betz dkk, 2002). Pneumonia, inflamasi parenkim paru, merupakan hal yang umum selama masa kanak-kanak tetapi lebih sering terjadi pada masa bayi dan masa kanak-kanak awal (Donna L. Wong, 2004 ). Pneumonia ialah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-macam etiolgi seperti bakteri, virus, jamur, dan benda asing. (Dr.Rusepno Hassan dkk, 2007). Pneumonia adalah peradangan paru biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri (stafilokokus, pneumokokus, atau streptokokus), atau virus (respiratory syncytial virus) (Kathleen Morgan Speer, 2008). Peradangan pada paru yang tidak saja mengenai jaringan paru tapi dapat juga mengenai bronkhioli (dr. taufan nugroho, 2011). 2. Etioligi Pneumonia disebabkan oleh bakteri, virus, mycoplasma pneumonia, jamur, aspirasi, pneumonia hypostatic, dan sindrom

Upload: nazzarramdhagama

Post on 09-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ghg

TRANSCRIPT

Sumber Penelitian : Pneumonia1. DefenisiPneumonia adalah inflamasi atau infeksi pada parenkim paru.(Cecily L. Betz dkk, 2002). Pneumonia, inflamasi parenkim paru, merupakan hal yang umum selama masa kanak-kanak tetapi lebih sering terjadi pada masa bayi dan masa kanak-kanak awal (Donna L. Wong, 2004 ). Pneumonia ialah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-macam etiolgi seperti bakteri, virus, jamur, dan benda asing. (Dr.Rusepno Hassan dkk, 2007). Pneumonia adalah peradangan paru biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri (stafilokokus, pneumokokus, atau streptokokus), atau virus (respiratory syncytial virus) (Kathleen Morgan Speer, 2008). Peradangan pada paru yang tidak saja mengenai jaringan paru tapi dapat juga mengenai bronkhioli (dr. taufan nugroho, 2011).

2. EtioligiPneumonia disebabkan oleh bakteri, virus, mycoplasma pneumonia, jamur, aspirasi, pneumonia hypostatic, dan sindrom Loeffler. Pneumonia karena virus bisa menerima infeksi primer atau komplikasi dari suatu penyakit virus, seperti morbilli atau varicella (Nursalam, dkk,2008).Etiologi pneumonia pada neonatus dan bayi kecil meliputi Streptococcus group B dan bakteri gram negatif seperti E. colli, Pseudomonas sp, dan Klebsiella sp. Pada bayi yang lebih besar dan anak balita, pneumonia sering disebabkan oleh infeksi Streptococcus Pneumoniae, Haemophilus Influenzae, dan Staphylococcus Aureus, sedangkan pada anak yang lebih besar dan remaja, selain bakteri tersebut, sering juga ditemukan infeksi Mycoplasma pneumoniae (Nastiti N.Rahajoe dkk, 2010).Streptococcus Pneumoniae (pneumokokus) adalah penyebab yang paling sering dari pneumonia bakteri, baik yang didapat dari masyarakat (kira-kira 75% dari semua kasus) maupun dari rumah sakit. Staphylococcus Aureus (kokus gram positif) dan asil aerobik gram negatif, termasuk Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella Pneumoniae, dan E. colli menyebabkan sebagian besar pneumonia nosokomial (Price & Wilson, 2006).

3. Klasifikasia. Pembagian anatomis:1) Pneumonia lobarisBiasanya gejala penyakit datang mendadak, tetapi kadang-kadang didahului oleh infeksi traktus respiratorius bagian atas. Pada anak besar bisa disertai badan menggigil dan pada bayi disertai kejang. Suhu naik cepat sampai 39-40C dan suhu ini biasanya tipe febris kontinua. Nafas menjadi sesak, disertai nafas cuping hidung dan sianosis sekitar hidung dan mulut dan nyeri pada dada (Dr Rusepno Hasan dkk, 2007)Anak lebih suka tiduran pada dada yang sakit. Batuk mula-mula kering kemudian menjadi produktif. Pada pemeriksaan fisik, kelainan yang khas tampak setelah 1-2 hari. Pada permulaan suara pernafasan melemah sedangkan pada perkusi tidak jelas ada kelainan. (Ngastiyah, 2005)2) Pneumonia lobularis (Bronkopneumonia)Pada stadium permulaan sukar dibuat diagnosis dengan pemeriksaan fisik tetapi dengan adanya napas dangkal dan cepat, pernafasan cuping hidung dan sianosis sekitar hidung dan mulut dapat diduga adanya pneumonia. Hasil pemeriksaan fisik tergantung daripada luas daerah auskultasi yang terkena, pada perkusi sering tidak ditemukan kelainan dan pada auskultasi mungkin hanya terdengar ronki basah, nyaring halus atau sedang. Bila sarang bronkopneumonia menjadi satu (konfluens) mungkin pada perkusi terdengar keredupan dan suara pada suara pernapasan pada auskultasi terdengar mengeras. Pada stadium resolusi, ronki terdengar lagi. (Ngastiyah, 2005)Bronchopneumonia lebih sering merupakan infeksi sekunder terhadap berbagai keadaan yang melemahkan daya tubuh. Sebagian infeksi primer biasanya hanya dijumpai pada anak-anak dan orang tua. Beberapa keadaan yang dapat berkomplikasi bronchopneumonia ialah: pertussis, morbilli, penyakit infeksi lain yang disertai demam, infeksi saluran pernafasan bagian atas, penyakit jantung, gizi buruk, alkoholisme menahun, keadaan pasca bedah dan keadaan terminak sesudah penyakit lama. (dr. Sutisna Himawan, 1990)3) Pneumonia interstitialis (bronkiolitis)Bronkiolitis akut ialah suatu sindrom obstruksi bronkiolus yang sering diderita bayi atau anak berumur kurang dari 2 tahun, paling sering pada usia 6 bulan. Bronkiolitis akut sebagian besar disebabkan oleh respiratory syncyal virus (50%). (Ngastiyah, 2005)b. Pembagian pneumonia bakteri:1) Pneumonia stafilokokusPneumonia stafilokokus disebabkan oleh Staphylococcus aureus, tergolong pneumonia yang berat karena cepat menjadi progresif dan resisten terhadap pengobatan. Pada umumnya pneumonia ini diderita bayi, yaitu 30% di bawah umur 3 bulan dan 70% sebelum 1 tahun (Dr. Rusepno Hassan dkk, 2007)2) Pneumonia streptokokusGrup A Streptokokus hemolyticus biasanya menyebabkan infeksi traktus respiratorius bagian atas, tetapi kadang-kadang dapat juga menimbulkan pneumonia. Pneumonia streptokokus sering merupakan komplikasi penyakit virus seperti influenza, campak, cacar air dan infeksi bakteri lain seperti pertusis, pneumonia pneumokokus. (Dr. Rusepno Hassan, 2007)3) Pneumonia pneumokokusPneumokokus merupakan penyebab utama pneumonia. Pneumokokus dengan serotipe 1 sampai 8 menyebabkan pneumonia pada orang dewasa lebih dari 80%, sedangkan pada anak ditemukan tipe 14,1,6,9. Angka kejadian tertinggi ditemukan pada usia kurang dari 4 tahun dan mengurang dengan berkurangnya umur. Pneumonia lobaris hampir selalu disebabkan oleh pneumokokus, ditemukan pada orang dewasa dan anak besar, sedangkan bronkopneumonia lebih sering dijumpai pada anak kecil dan bayi (Dr. Rusepno Hassan, 2007).

Berdasarkan pedoman MTBS (2000), pneumonia dapat diklasifikasikan secara sederhana berdasarkan gejala yang ada. Klasifikasi ini bukanlah merupakan diagnose medis dan hanya bertujuan untuk membantu para petugas kesehatan yang berada di lapangan untuk menentukan tindakan yang perlu diambil, sehingga anak tidak terlambat mendapatkan penanganan. Klasifikasi tersebut adalah:a. Pneumonia berat atau penyakit sangat berat, apabila terdapat gejala:1) Ada tanda bahaya umum, seperti anak tidak bisa minum atau menetek, selalu memuntahkan semuanya, kejang atau anak letargis / tidak sadar.2) Terdapat tarikan dinding dada dalam3) Terdapat stridor (suara napas bunyi grok-grok saat inspirasi)b. Pneumonia, apabila terdapat gejala napas cepat. Batasan napas cepat adalah:1) Anak usia 2-12 bulan apabila frekuensi napas 50x/menit atau lebih2) Anak usia 12 bulan-5tahun apabila frekuensi napas 40x/menit atau lebihc. Batuk bukan pneumonia, apabila tidak ada tanda-tanda pneumonia atau penyakit sangat berat. (DR.Nursalam,M.Nurs dkk,2008).

4. PatogenesisApabila kuman patogen mencapai bronkioli terminalis, cairan edema masuk ke dalam alveoli, diikuti oleh leukosit dalam jumlah banyak, kemudian makrofag akan membersihkan debris sel dan bakteri. Proses ini bisa meluas lebih jauh lagi ke segala atau lobus yang sama, atau mungkin ke bagian lain dari paru-paru melalui cairan bronkial yang terinfeksi. Melalui saluran limfe paru, bakteri dapat mencapai aliran darah dan pluro viscelaris. Karena jaringan paru mengalami konsolidasi, maka kapasitas vital dan comlience paru menurun, serta aliran darah yang mengalami konsolidasi menimbulkan pirau/ shunt kanan ke kiri dengan ventilasi perfusi yang mismatch, sehingga berakibat pada hipoksia. Kerja jantung mungkin meningkat oleh karena saturasi oksigen yang menurun dan hiperkapnie. Pada keadaan yang berat bisa terjadi gagal nafas (DR.Nursalam,M.Nurs dkk,2008).Di antara semua pneumonia bakteri, patogenesis dari Pneumonia pneumococcus merupakan yang paling banyak diselidiki. Pneumococcus umumnya mencapai alveoli lewat percikan mucus atau saliva. Lobus bagian bawah paru paling sering terkena efek gravitasi. Setelah mencapai alveoli, maka Pneumococcus menimbulkan respon khas yang terdiri dari empat tahap yang berurutan, yaitu:a. Kongesti (4-12 jam pertama): eksudat serosa masuk krdalam alveoli melalui pembuluh darah yang berdilatasi dan bocorb. Hepatisasi Merah (48 jam berikutnya): paru tampak merah dan bergranula karena sel-sel eritrosit, fibrin, dan leukosit PMN mengisi alveoli.c. Hepatisasi Kelabu (3-8 hari): paru tampak kelabu karena leukosit dan fibrin mengalami konsolidasi didalam alveoli yang terserangd. Resolusi (7-11 hari): eksudat mengalami lisis dan direabsorbsi oleh makrofag sehingga jaringan kembali pada struktur semula (Price and Wilson,2006: 806).

Sumber Artikel :Pneumonia adalah penyakit umum di semua bagian dunia. Ini adalah penyebab utama kematian di antara semua kelompok umur. Pada anak-anak, banyak dari kematian ini terjadi pada masa neonatus. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa satu dari tiga kematian bayi baru lahir disebabkan pneumonia. Lebih dari dua juta anak balita meninggal setiap tahun di seluruh dunia. WHO juga memperkirakan bahwa sampai dengan 1 juta ini (vaksin dicegah) kematian yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus''''pneumoniae, dan lebih dari 90% dari kematian ini terjadi di negara-negara berkembang. Kematian akibat pneumonia umumnya menurun dengan usia sampai dewasa akhir. Lansia individu, bagaimanapun, berada pada risiko tertentu untuk pneumonia dan kematian terkait. Karena beban yang sangat tinggi penyakit di negara berkembang dan karena kesadaran yang relatif rendah dari penyakit di negara-negara industri, komunitas kesehatan dunia telah menyatakan untuk 2 November Hari Pneumonia Dunia, sehari untuk warga yang prihatin dan pembuat kebijakan untuk mengambil tindakan terhadap penyakit. Di Inggris, kejadian tahunan dari pneumonia adalah sekitar 6 kasus untuk setiap 1000 orang untuk kelompok usia 18-39. Bagi mereka 75 tahun lebih dari usia, ini meningkat menjadi 75 kasus untuk setiap 1000 orang. Sekitar 20-40% individu yang membutuhkan pneumonia kontrak yang masuk rumah sakit antara 5-10% diterima ke unit perawatan kritis. Demikian pula, angka kematian di Inggris adalah sekitar 5-10%. Individu-individu ini juga lebih cenderung memiliki episode berulang dari pneumonia. Orang-orang yang dirawat di rumah sakit untuk alasan apapun juga berisiko tinggi untuk pneumonia. Pneumonia merupakan komplikasi yang sering terjadi setelah stroke yang menyulitkan penyembuhan pasien. Insidens yang tinggi dari pneumonia nosokomial merupakan masalah yang sering terjadi di rumah sakit. Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru atau alveoli. Terjadinya pneumonia, khususnya pada anak, seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus, sehingga biasa disebut dengan bronchopneumonia. Gejala penyakit tersebut adalah nafas yang cepat dan sesak karena paru-paru meradang secara mendadak.Pneumonia adalah infeksi atau radang yang cukup serius pada paru-paru. Dari jenis-jenis pneumonia itu ada yang spesifik/khusus yang disebut dengan tuberkulosis atau tbc atau Tb, yang disebabkan oleh bakteri tuberkulosa. Jenis yang lain, adalah SARS yang adalah pneumonia akibat -sampai hari ini- virus.Pneumonia merupakan radang paru yang disebabkan mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, dan parasit).Pneumonia adalah penyakit inflamasi pada paru yang dicirikan dengan adanya konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area alveoli. (Axton & Fugate, 1993).Penumonia adalah inflasi parenkim paru, biasanya berhubungan dengan pengisian cairan di dalam alveoli. Hal ini terjadi terjadi akibat adanya invaksi agen atau infeksius adalah adanya kondisi yang mengganggu tahanan saluran. Trakhabrnkialis, adalah pun beberapa keadaan yang mengganggu mekanisme pertahanan sehingga timbul infeksi paru misalnya, kesadaran menurun, umur tua, trakheastomi, pipa endotrakheal, dan lain-lain. Dengan demikian flora endogen yang menjadi patogen ketika memasuki saluran pernafasa.( Ngasriyal, Perawatan Anak Sakit, 1997)Pneumonia adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi "inflame" dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau parasit. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol.

B. TANDA DAN GEJALA

Batuk nonproduktif Ingus (nasal discharge) Suara napas lemah Retraksi intercosta Penggunaan otot bantu nafas Demam Ronchii Cyanosis Leukositosis Thorax photo menunjukkan infiltrasi melebar

Secara umum dapat dibagi menjadi :Manifestasi nonspesifik infeksi dan toksisitas berupa demam, sakit kepala, iritabel, gelisah, malise, nafsu makan kurang, keluhan gastrointestinal. Gejala umum saluran pernapasan bawah berupa batuk, takipnu, ekspektorasi sputum, napas cuping hidung, sesak napas, air hunger, merintih, dan sianosis. Anak yang lebih besar dengan pneumonia akan lebih suka berbaring pada sisi yang sakit dengan lutut tertekuk karena nyeri dada. Tanda pneumonia berupa retraksi (penarikan dinding dada bagian bawah ke dalam saat bernapas bersama dengan peningkatan frekuensi napas), perkusi pekak, fremitus melemah, suara napas melemah, dan ronki. Tanda efusi pleura atau empiema berupa gerak ekskursi dada tertinggal di daerah efusi, perkusi pekak, fremitus melemah, suara napas melemah, suara napas tubuler tepat di atas batas cairan, friction rub, nyeri dada karena iritasi pleura (nyeri berkurang bila efusi bertambah dan berubah menjadi nyeri tumpul), kaku kuduk/meningismus (iritasi meningen tanpa inflamasi) bila terdapat iritasi pleura lobus atas, nyeri abdomen (kadang terjadi bila iritasi mengenai diafragma pada pneumonia lobus kanan bawah). Pada neonatus dan bayi kecil tanda pneumonia tidak selalu jelas. Efusi pleura pada bayi akan menimbulkan pekak perkusi.

C. ETIOLOGI

Sebagian besar pneumonia disebabkan oleh bakteri, yang timbul secara primer atau sekunder setelah infeksi virus. Penyebab tersering pneumonia bakterialis adalah bakteri positif-gram, Streptococus pneumoniae yang menyebabkan pneumonia streptokokus. Bakteri Staphylococcus aureus dan streptokokus beta-hemolitikus grup A juga sering menyebabkan pneumonia, demikian juga Pseudomonas aeruginosa. Pneumonia lainnya disebabkan oleh virus, misalnya influenza. Pneumonia mikoplasma, suatu pneumonia yang relatif sering dijumpai, disebabkan oleh suatu mikroorganisme yang berdasarkan beberapoa aspeknya, berada di antara bakteri dan virus. Individu yang mengidap acquired immunodeficiency syndrome, (AIDS) sering mengalami pneumonia yang pada orang normal sangat jarang terjadi yaitu pneumocystis carinii. Individu yang terpajan ke aerosol dari air yang lama tergenang, misalnya dari unit pendingin ruangan (AC) atau alat pelembab yang kotor, dapat mengidap pneumonia Legionella. Individu yang mengalami aspirasi isi lambung karena muntah atau air akibat tenggelam dapat mengidap pneumonia asporasi. Bagi individu tersebut, bahan yang teraspirasi itu sendiri yang biasanya menyebabkan pneumonia, bukan mikro-organisme, denmgan mencetuskan suatu reaksi peradangan.

Etiologi: Bakteri : streptococus pneumoniae, staphylococus aureus Virus : Influenza, parainfluenza, adenovirus Jamur : Candidiasis, histoplasmosis, aspergifosis, coccidioido mycosis, cryptococosis, pneumocytis carini Aspirasi : Makanan, cairan, lambung Inhalasi : Racun atau bahan kimia, rokok, debu dan gasPneumonia virus bisa disebabkan oleh: Virus sinsisial pernafasan Hantavirus Virus influenza Virus parainfluenza Adenovirus Rhinovirus Virus herpes simpleks Sitomegalovirus. Virus Influensa Virus Synsitical respiratorik

Pada bayi dan anak-anak penyebab yang paling sering adalah: - virus sinsisial pernafasan - adenovirus - virus parainfluenza dan - virus influenza.Faktor-faktor risiko terkena pneumonia, antara lain, Infeksi Saluran Nafas Atas (ISPA), usia lanjut, alkoholisme, rokok, kekurangan nutrisi, Umur dibawah 2 bulan, Jenis kelamin laki-laki , Gizi kurang, Berat badan lahir rendah, Tidak mendapat ASI memadai, Polusi udara, Kepadatan tempat tinggal, Imunisasi yang tidak memadai, Membedong bayi, efisiensi vitamin A dan penyakit kronik menahun

Sumber Kasus :BAB IIURAIAN KASUS

Baby (18bln, 12 kg) mengeluh sesak nafas sejak 5 hari lalu, disertai batuk berdahak dan pilek. Kemudian panas langsung tinggi. Riwayat penyakit asma sejak 13 bulan.Hasil pemeriksaan :Tekanan darah : 80/60 mmHgHeart rate : 164x/menitRR : 62 x/menitSuhu : 38CLaboratorium :Leukosit : 22,9 x 103/mm3LED : 30 mm/jamFotothrax : menunjukan abnormalitasDiagnose : bronkopneumonia dan asma

BAB IIIPENYELESAIAN KASUS

A. Subyektif Baby (18bln, 12 kg) mengeluh sesak nafas sejak 5 hari lalu, disertai batuk berdahak dan pilek. Kemudian panas langsung tinggi. Riwayat penyakit asma sejak 13 bulan.

B. ObyektifHasil pemeriksaan :Data fisik Hasil normalTD 80/60 mmHg