PERTANYAAN

JUDUL : “PERSPEKTIF ISLAM TENTANG PENYAKIT TURUNAN” (K.23).

Oleh : Dr. H. Burlian Abdullah

-----------------------------------------------------------------------------------

1. Penyakit turunan adalah penyakit yang diturunkan oleh pasangan suami isteri karena :

a. Faktor Genetik

b. Faktor Kromosom

c. Faktor Polutan

d. Faktor gizi buruk

2. Abnormalitas genetik pada penyakit turunan terjadi karena :

a. Abnormalitas jumlah kromosom

b. Infeksi Virus

c. Tidak adanya persesuaian golongan darah suami isteri

d. Faktor lingkungan

3. Pada Sindrom Down di jumpai ekstra kromosom 21) yang disebabkan :

a. Abnormalitas jumlah kromosom

b. Abnormalitas gen laki-laki

c. Abnormalitas gen wanita

d. Abnormalitas proses meiosis sel

4. Pada Sindrom Klinefelter, laki-laki dengan 2 kromosom X. Hal ini merupakan :

a. Abnormalitas jumlah kromosom

b. Hal yang normal terjadi

c. Gen yang dominan

d. Gen yang rusak

5. Sindrom X rapuh karena terjadi mutasi gen berulan terdapat pada :

a. Sindrom Klinefelter

b. Sindrom Down

c. Sindrom turner

d. Sindrom Huntington

1

6. Penyakit turunan dikatakan bersifat resesif karena :

a. Tersembunyi atau belum manifes

b. Suami isteri menderita penyakit turunan

c. Suami isteri berbeda golongan darah

d. Heterozigot.

7. Gen-gen di dalam kromosom terdiri dari :

a. Unsur DNA

b. Unsur RNA

c. Unsur Sitoplasma

d. Unsur asam amino

8. Jumlah kromosom pada inti sel manusia :

a. 23 pasang

b. 22 pasang

c. 20 pasang

d. 11 pasang

9. Dalam inti sel tubuh manusia dikenal jenis kromosom :

a. Antosom.

b. Genosom

c. Kromosom seks

d. Antosom dan genosom.

10. Bila wanita carier menikah dengan laki-laki normal yang dikode dengan B = normal, b

= buta warna : X B X b >< X BY, maka hasilnya :

a. X B X B, X BY, X B X b, X bY

b. X B X B, X BY, X B X B

c. X B X B, X BY

d. X B X B, X B X B

11. Pada pertanyaan butir 10 diatas, maka yang menderita buta warna adalah :

a. X B X b

b. X BY

c. X B X B

d. X bY

2

12. Penyakit turunan secara ilmiah tidak dapat dicegah dan diobati serta akan diwariskan

kepada turunannya. Karenanya bagi Muslim keimanan kepada qada dan qadar

merupakan :

a. Kemutlakan

b. Relatif

c. Ragu-ragu

d. Selektif

13. Di dalam Islam, mencari jodoh dianjurkan atas dasar :

a. Kecantikan

b. Harta

c. Keturunan

d. Persamaan Agama

14. Kekuatan do’a untuk memperoleh keturunan yang menyimpang dari kajian ilmiah

telah diungkap di dalam Al – Qur’an pada figur hamba Allah :

a. Nabi Adam AS

b. Nabi Nur AS

c. Nabi Ayub AS

d. Nabi Ibrahim dan Nabi Yahya AS.

15. Di dalam rumah tangga yang sakinah, menurut Islam salah satu faktor yang

menentukan untuk mencegah penyakit turunan adalah :

a. Meninggalkan yang di larang Allah dan Rasul-Nya

b. Tidak memakan makanan yang haram

c. Memperhatikan tuntunan Islam dalam etika hubungan seksual suami isteri

d. Perpaduan a,b dan c pada butir 15 diatas

16. Di dalam Al – Qur’an di kenal beberapa type atau model anak yaitu :

a. 1 type / model

b. 2 type / model

c. 3 type / model

d. 4 type / model

3

17. Type atau model anak yang dikehendaki oleh Islam seperti yang dinyatakan di dalam

Al – Qur’an yaitu pada :

a. Q.S. 18 /46

b. Q.S.64/5

c. Q.S.64/4

d. Q.S.25/74

18. Seorang penderita Hemofili atau Butawarna, dalam pandangan Islam yang

bersangkutan setelah dewasa :

a. Wajib melaksanakan ajaran Islam

b. Tidak wajib melaksanakan ajaran Islam

c. Terbatas terhadap hal-hal tertentu saja

d. Dibebaskan dari kewajiban ajaran Islam

19. Seorang penderita gangguan mental pada penyakit turunan, berdasarkan hadits

Rasulullah SAW, yang bersangkutan disetarakan dengan :

a. Anak-anak

b. Orang tidur

c. Anak-anak dan Orang tidur

d. Wanita hamil

20. Memperoleh keturunan yang saleh dalam Hukum Islam dinamakan :

a. Hifzh al Nasl

b. Hifzh al Din

c. Hifzh al ‘Aql.

d. Hifzh al Mal

Palembang, 01 Maret 2010

Dosen,

Dr. H. Burlian Abdullah.

4

LEMBAR JAWABAN

PERSPEKTIF ISLAM TENTANG PENYAKIT TURUNAN (K – 23)

1. a

2. a

3. a

4. a

5. d

6. a

7. a

8. a

9. d

10. a

11. d

12. a

13. d

14. d

15. d

16. d

17. d

18. a

19. c

20. a

Palembang, 01 Maret 2010

Dosen,

Dr. H. Burlian Abdullah.

5