persamaan differensial

28
Adalah : hubungan antara variabel bebas x, variabel bebas y dan turunannya. Bentuk Umum : Persamaan differensial (PD) menyatakan hubungan dinamik, maksudnya hubungan tersebut memuat besaran 2 yang berubah, dan oleh karena itu PD sering muncul dalam persoalan 2 ilmu pengetahuan dan teknik. Orde PD ditentukan oleh turunan tertinggi yang terdapat dalam persamaan tsb, sedangkan derajat PD ditentukan oleh 0 ) ,...., , , , ( 2 2 n n dx y d dx y d dx dy y x F

Upload: dian-candra

Post on 30-Jun-2015

386 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

Adalah : hubungan antara variabel bebas x, variabel bebas y dan turunannya.Bentuk Umum :

Persamaan differensial (PD) menyatakan hubungan dinamik, maksudnya hubungan tersebut memuat besaran2 yang berubah, dan oleh karena itu PD sering muncul dalam persoalan2 ilmu pengetahuan dan teknik.

Orde PD ditentukan oleh turunan tertinggi yang terdapat dalam persamaan tsb, sedangkan derajat PD ditentukan oleh pangkat dari turunan tertinggi.

0),....,,,,(2

2

n

n

dx

yd

dx

yd

dx

dyyxF

Page 2: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

Contoh :

xyydx

dy

dx

yd

xyxdx

yd

dx

ydy

xydx

yd

dx

yd

xydx

dyy

dx

yd

ydx

dyx

cos.5

042.4

cos.3

0sin.2

04.1

232

4

4

2

2

23

3

3

3

2

22

3

3

2

2

2

Page 3: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

SOLUSI DARI PERSAMAAN DIFFERENSIAL

Untuk mencari solusi dari PD, harus

mencari fungsi yang memenuhi persamaan itu,

artinya yang memuat persaman itu menjadi benar.

Hal ini berarti harus mengolah persamaan tersebut

sehingga semua koefisien differensial hilang, yang

ada hanya hubungan antara variabel x dan y saja,

yaitu :

F ( x , y ) = 0

Page 4: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

Contoh :

maka :y = 2x2 atauy = 2x2 + x , atauy = 2x2 –5x + 3

merupakan jawab dari PD diatas.Terlihat bahwa PD diatas mempunyai jawaban

tidak tunggal. Secara umum solusi dari PD diatas dapat ditulis :

y = 2x2 + c1x + c2

dimana c1 dan c2 adalah konstanta ,

042

2

dx

yd

Page 5: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

JENIS-JENIS PD ORDE SATU YANG KHUSUS

• Bentuk umum :M( x , y ) dx + N( x , y ) dy = 0

1. PD Variabel TerpisahBentuk PD : f(x) dx + g(y) dy = 0

• Solusi umum PD :

• contoh :(x+1) dx + (y2 –3) dy = 0

konstantaadalah c , )()( cdyygdxxf

Page 6: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

1. Reduksi ke PD Variabel Terpisah Bentuk PD : f1(x) g1(y) dx + f2(x) g2(y) dy = 0

direduksi dengan mengalikan : PD diatas menjadi :

karena telah menjadi PD variabel

terpisah, maka solusi PD diatas :

)()(

1

21 xfyg

odyxg

xgdx

xf

xf

)(

)(

)(

)(

1

2

2

1

cdyxg

xgdx

xf

xf

)(

)(

)(

)(

1

2

2

1

Page 7: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

Contoh :1. y(x-1) dx + (y+2)x dy = 0

2. xy dx + (1 + x2) dy = 0

3.

4. cos y dx + (1 + e–x) sin y dy = 0xxy

y

dx

dy

3

4

Page 8: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

3. PD HomogenSuatu fungsi f(x,y) dikatakan homogen berderajat

n , jika :

f(λx, λy) = λn f(x,y)PD : M( x , y ) dx + N( x , y ) dy = 0Dikatakan PD Homogen derajat n jika :M(x,y) dan N(x,y) adalah fungsi homogen yang berderajat sama.

Untuk mencari solusi dari PD homogen kita lakukan

transformasi :y = vx dan dy = v dx + x dv

dengan transformasi tsb diperoleh suatu PD dalam x dan

v dengan variabel terpisah.

Page 9: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

Contoh :1. subtitusikan y = vx dan dy = v dx + x dv, sehingga diperoleh :

0)( 22 xydydxyx

terpisah variabel. ......0)21(

0)2(

0))(())((

322

3222

22

PDvdvxdxvx

vdvxdxvxx

xdvvdxvxxdxvxx

cx

yxcvx

v

vdv

v

vdv

)21ln(4

1ln )21ln(

4

1ln

0)21(x

dx 0

)21(x

dx

2

22

22

Page 10: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

2.

3.

4.

03)( 233 ydyxdxyx

0)( 22 dyyxxydx

03)2( 22 xydydxyx

Page 11: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

4. PERSAMAAN DIFFERENSIAL EKSAK

Suatu PD : M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 dikatakan PD Eksak jika ada suatu fungsi F(x,y) sehingga :

dF = M(x,y) dx + N(x,y) dy …….(1) Rumus differensial :

Maka dari (1) dan (2) diperoleh :

2).........(.................... y

F

x

F dydxdF

(3)..............................y)........M(x, x

F

.(4)..............................y)........N(x, y

F

Page 12: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

Untuk memeriksa apakah suatu PD merupakan PD eksak

adalah :

Untuk mencari solusi dari PD Eksak dapat melalui

persamaan (3) atau persamaan (4).Dari persamaan (3)

Untuk mencari c(y) turunkan F(x,y) terhadap y

x

N

y

M

c(y)y)A(x, dx y)M(x, y)F(x, y)M(x, x

F

y)N(x, (y)c' y

F

y

A

cdy) y

A- y)N(x, (c(y)

y

A- y)N(x, (y)c'

Page 13: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

Dari persamaan (4)

Untuk mencari c(x) turunkan F(x,y) terhadap x

c(x)y)B(x, dy y)N(x, y)F(x, y)N(x, F

y

y)M(x, (x)c' F

x

B

x

cdxB

) x

- y)M(x, (c(x) x

B- y)M(x, (x)c'

Page 14: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

Contoh :1. (x2 – y) dx – x dy = 0

 

Untuk mencari c(x) turunkan F(x,y) terhadap x

Jadi,

1 y

M ),( 2

yxyxM

1 x

N.............),(

xyxN

c(x)-xyxdy- dy y)N(x, y)F(x, y)N(x, y

F

yyx

2 x y)M(x, (x)c' F

cxdx 322

3

1xc(x) x(x)c'

cx3

1xy- y)F(x, 3

Page 15: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

2. (x2 + y2) dx + 2xy dy = 0

3. (2x + ey) dx + x ey dy = 0

4. (x + y cos x) dx + sin x dy = 0

5. (x + y + 1) dx + (x – y + 3) dy = 0

6. ( 3y – 2x + 4) dx – ( 4x – 3y – 2 ) dy

= 0

Page 16: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

5. REDUKSI KEPERSAMAAN DIFFERENSIAL EKSAK Jika M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 adalah PD tidak

eksak dan dapat ditemukan suatu fungsi I(x,y) sedemikian sehingga PD :

I(x,y) { M(x,y) dx + N(x,y) dy } = 0

merupakan PD eksak, maka fungsi I(x,y) dinamakan factor integrasi dari PD tersebut.

Ada beberapa jenis faktor integrasi antara lain :

1. Jika suatu fungsi dari x saja,

maka adalah faktor integrasi dari PD tsb.

)(xfN

xN

yM

dxxfe

)(

Page 17: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

2. Jika suatu fungsi dari y saja

maka adalah faktor integrasi dari PD tsb.

3. Jika M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 merupakan PD Homogen dan xM + yN ≠ 0 , maka , adalah faktor integrasi dari PD

tsb.

4. Jika M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 dapat ditulis dlm bentuk : y f(x,y) dx + x g(x,y) = 0 , dimana

f(x,y) ≠ g(x,y) , maka adalah faktor integrasi

dari PD tersebut.

)(ygM

xN

yM

dyyge

)(

yNxM 1

yNxM 1

Page 18: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

Contoh:

1. (2y –x3) dx + x dy = 0

2. 3x2y2 dx + (4x3y – 12 ) dy = 0

3. (x2 + y2 + x) dx + xy dy = 0

4. (x2 + 3y2 ) dy – 2xy dx = 0

5. (xy + y2) dx – x2 dy = 0

6. (x2y3 + 2y) dx + (2x - 2x3y2 ) dy = 0

Page 19: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

6. PERSAMAAN DIFFERENSIAL LINIER ORDE PERTAMA

Bentuk umum :

Persamaan ini mempunyai faktor integrasi :

Solusi umum dari PD ini adalah :

Q(x) P(x) ydx

dy

dx )(xPe

cdxexQeyxPxP

)( dx )(dx )(

Page 20: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

Contoh :

1. P(x) = 1 , Q(x) = 2 + e2x Faktor Integrasi : I = maka solusinya :

Jadi , 2.

3.

2xe 2 ydx

dy

xdxee

ceedxeedxeeye xxxxxxx 332

3

12)2()2(

xx ceey 2

3

12

xex

y

dx

dy 2 x 2

4x 2 ydx

dy

Page 21: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

7. PERSAMAAN DIFFERENSIAL BERNOULLI

Bentuk umum : Dengan transformasi :

akan menghasilkan persamaan differensial linier orde satu :

yang mempunyai solusi umum :

)()( xQyxyPdx

dy n

dx

dz

dx

dyyz n

n-1

1

y

1dan

n1

)()1()()1( xQnxzPndx

dz

cdxexQnezdxxPndxxPn

)()1()()1(

.)()1(.

Page 22: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

Contoh :1.

2.

3.

4.

)1( 32 xeyydx

dy

)3( 22 xxyx

y

dx

dy

dx )( 66 xxydxydyx

xxyydx

dylnx 2

Page 23: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE PERTAMA DERAJAT TINGGIBentuk umum :

atau F(x,y,p2,….,pn) = 0 dimana p = dy/dxAda beberapa cara untuk menyelesaikannya1. Jika PD diatas dapat diuraikan menjadi n

faktor linier sedemikian shg persamaan dpt ditulis sebagai :

(p – F1) (p – F2)….. (p – Fn) = 0

dimana F1, F2, …., Fn adalah fgs x dan y

0),....,,,,(2

n

dx

dy

dx

dy

dx

dyyxF

Page 24: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

Langkah2 menentukan solusi umum(1). Uraikan PD tsb menjadi n faktor linier, yaitu :

(p – F1) (p – F2)….. (p – Fn) = 0….(*)

dimana F1, F2, …., Fn adalah fgs x dan y

(2). Selesaikan n persamaan differensial orde satu derajat satu dari (*), yaitu :

(p – F1)

(p – F2)

…………………………………………………………………..

(p – F1)

0),,(f 0),(dx

dy 11 cyxyxF

0),,(f 0),(dx

dy 22 cyxyxF

0),,(0),(dx

dy cyxfyxF nn

Page 25: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

(3). Solusi umum dari PD merupakan

perkalian dari solusi umum setiap PD orde

satu derajat satu tersebut, yaitu :

f1(x,y,c) . f2(x,y,c) …… fn(x,y,c) . = 0

Page 26: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

2. Jika PD tidak mengandung y, dan x dapat dipisahkan.

Bentuk PD : F(x , p) = 0 dan x = f(p) Langkah2 menentukan solusi umum (1). Differensialkan x terhadap p, yaitu :

(2).Karena maka shg :

(3).Solusi umum dari PD telah diperoleh

x = f(p) p adalah parameter

y =

dpppfdp

dx )(fdx )( ''

dx

dyp dy

1

pdx

c dp (p)f p y

dp (p)f p dy dp (p)f dy 1

'

1'

p

cdpppf )('

Page 27: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

3. Jika PD tidak mengandung x, dan y dapat dipisahkan.

Bentuk PD : F(y , p) = 0 dan y = f(p) Langkah2 menentukan solusi umum : (1). Differensialkan y terhadap p, yaitu :

(2). Karena maka sehingga :

(3). Solusi umum dari PD telah diperoleh

y = f(p) p adalah parameter

x =

dpppfdp

dy )(fdy )( ''

dx

dyp dx pdy

cdppfp

)(1 '

c dp (p)f p

1 x

dp (p)f p

1 dx dp (p)f dx p

'

1'

Page 28: PERSAMAAN DIFFERENSIAL

contoh :1. x2p2 + xy p – 6y2 = 02. 7p3 + 3p2 = x3. p3 + 5p2 + 7p = y4. x4p4 - 5x2y2 + 4y4 = 0