perencanaan keperawatan
DESCRIPTION
bronkitisTRANSCRIPT
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Nama Mahasiswa : 1. Ayu S. Samosir Nama/Umur Klien : Tn. L/54 Tahun
2. Rini M. Hasugian Nama klinik/Ruangan : RS. Columbia Asia/4E
3. Sri Bunga Nam Pembimbing : Ibu Herlina Silalahi
4. Tiopan Putra S.
5. Tri Murti
6. Yusfizal
NO. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA
HASIL
INTERVENSI RASIONAL
1. Kerusakan pertukaran gas
berhubungan dengan spasme
bronkus.
Tujuan
Menunjukkan
perbaikan ventilasi dan
oksigenasi jaringan yang
adekuat dengan GDA
dalam rentang normal.
Kriteria Hasil :
Bebas gejala distres
pernapasan.
Kaji frekuensi dan kedalaman
pernafasan klien. Catat
penggunaan otot aksesori, napas
bibir dan kemampuan berbicara.
Berikan posisi semifowler.
Berikan O2 sesuai instruksi
dokter.
Auskultasi bunyi nafas.
Berguna dalam evaluasi
derajat distress pernafasan
dan kronisnya proses
penyakit.
Pengiriman oksigen dapat
diperbaiki dengan posisi
duduk tinggi.
Dapat
memperbaiki/mencegah
buruknya hipoksia.
Bunyi nafas makin redup
Akper Columbia Asia 13
2. Peningkatan suhu tubuh
berhubungan dengan invansi
bakteri.
Tujuan :
Menurunkan suhu tubuh
klien.
Kriteria Hasil :
Suhu tubuh kembali normal.
Temp : 36 - 37C.
Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat.
Awasi suhu tubuh klien setiap
jam.
Berikan kompres dingin.
Anjurkan klien memakai pakaian
tipis.
Anjurkan klien untuk banyak
minum.
Berikan antipiretik dan antibiotik
karena penurunan aliran
udara atau area
konsolidasi.
Membantu dalam
mengurangi gejala.
Peningkatan suhu tubuh
dan takikardi menunjukkan
tanda-tanda hipertermi.
Kompres dingin dapat
menurunkan suhu tubuh
secara bertahap.
Pakaian tipis dapat
membantu mengeluarkan
panas tubuh.
Panas dapat dikeluarkan
melalui cairan yang keluar
dari tubuh.
Pemberian antipiretik
Akper Columbia Asia 14
3. Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
anoreksia.
Tujuan :
Nutisi terpenuhi.
Kriteria Hasil :
Menunjukkan peningkatan
berat badan ideal.
sesuai instruksi dokter.
Kolaborasi pemeriksaan lab.
Kaji kebiasaan diet.
Berikan porsi makan kecil tapi
sering.
Kolaborasi dengan ahli gizi
dalam memberikan diet yang
sesuai.
Berikan diet tambahan.
dapat menurunkan suhu
tubuh.
Untuk memantau
perkembangan penyakit
klien. Penurunan leukosit
mengidentifikasikan
pengurangan infeksi
bakteri.
Pasien distress pernafasan
akut, anoreksia karena
dispnea, produksi sputum.
Dengan menyajikan
makanan yang hangat
dapat membuat nafsu
makan pasien.
Diet yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh dapat
menambah BB.
Beberapa makanan ringan
Akper Columbia Asia 15
4. Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
ketidaksembangan suplai dan
kebutuhan O2.
Tujuan :
Menunjukkan peningkatan
toleransi terhadap aktivitas
yang dapat diukur dengan
tak adanya dispnea.
Kriteria Hasil :
Pasien dapat beraktivitas
kembali.
Kaji tingkat toleransi terhadap
aktifitas.
Bantu aktivitas perawatan diri
yang diperlukan.
Bantu klien memilih posisi
nyaman untuk istirahat atau tidur.
Ajarkan orang terdekat dalam
membantu klien dalam
beraktivitas.
dapat menambah berat
badan.
Membantu dalam mengkaji
respon fisiologi terhadap
stres aktivitas.
Tirah baring dipertahankan
selama fase akut untuk
menurunkan kebutuhan
metabolik, menghemat
energi untuk
penyembuhan.
Pasien mungkin nyaman
dengan kepala tinggi, tidur
di kursi, atau menunduk
kedepan meja atau bantal.
Meminimalkan
kelelahan dan membantu
keseimbangan suplai dan
Akper Columbia Asia 16
Berikan lingkungan tenang dan
batasi pengunjung selama fase
akut sesuai indikasi.
kebutuhan oksigen.
Menurunkan
stres dan rangsangan
berlebihan, meningkatkan
istirahat.
Akper Columbia Asia 17
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Mahasiswa : 1. Ayu S. Samosir Nama/Umur Klien : Tn. L/54 Tahun
2. Rini M. Hasugian Nama klinik/Ruangan : RS. Columbia Asia/4E
3. Sri Bunga Nama Pembimbing : Ibu Herlina Silalahi
4. Tiopan Putra S.
5. Tri Murti
6. Yusfizal
TANGGAL/WAKTU DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI
22-3-2011
08.05
08.06
08.07
08.25
08.30
Kerusakan pertukaran gas
berhubungan dengan spasme
bronkus.
1. Mengkaji frekuensi dan
kedalaman pernafasan klien. Mencatat
penggunaan otot aksesori, napas bibir dan
kemampuan berbicara.
2. Memberikan posisi
semifowler.
3. Memberikan O2
sebanyak 6 L/i.
S : Klien mengatakan sesak dan
napas terasa berat.
O : - Pasien tampak sesak dan
pernapasan spontan.
- RR : 32 x/i
- Klien bernapas dengan
menggunakan otot aksesori.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
Akper Columbia Asia 18
08.30
09.10
09.30
09.31
09.33
Peningkatan suhu tubuh
berhubungan dengan invansi
bakteri.
4. Mengauskultasi bunyi
nafas.
5. Memberikan Ventolin
dan Flixotide sesuai intruksi dokter.
6. Memberikan Euphilin R
sesuai instruksi dokter.
1. Mengawasi suhu tubuh
klien setiap jam.
2. Memberikan kompres
a. Kaji frekuensi dan
kedalaman pernafasan klien.
Mencatat penggunaan otot
aksesori, napas bibir dan
kemampuan berbicara.
b. Berikan posisi semifowler.
c. Berikan O2 sebanyak 6 L/i.
d. Auskultasi bunyi nafas.
e. Berikan Ventolin dan
Flixotide sesuai intruksi
dokter.
f. Berikan Euphilin R sesuai
instruksi dokter.
S : Klien mengatakan badan
terasa hangat.
O : Klien tampak menggigil .
- Temp : 38,5ºC.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
Akper Columbia Asia 19
08.30
10.00
07.00
08.00
07.30
10.10
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia.
dingin.
3. Menganjurkan klien
memakai pakaian tipis.
4. Menganjurkan klien
untuk banyak minum.
5. Memberikan antipiretik
(Novalgin dan Farmadol).
6. Memberikan antibiotik
(Invans dan Avelox).
7. Melakukan kolaborasi
pemeriksaan lab.
1. Mengkaji kebiasaan
a. Awasi suhu tubuh klien
setiap jam.
b. Berikan kompres dingin.
c. Anjurkan klien memakai
pakaian tipis.
d. Anjurkan klien untuk banyak
minum.
e. Berikan antipiretik (Novalgin
dan Farmadol inj).
f. Berikan Invans dan Avelox.
S : Klien mengatakan tidak selera
makan.
O : Klien hanya menghabiskan 1/3
dari porsi yang disediakan.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
a. Kaji kebiasaan diet.
b. Berikan porsi makan kecil
Akper Columbia Asia 20
13.15
16.00
12.25
15.50
12.35
Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan ketidaksembangan suplai
dan kebutuhan O2.
diet.
2. Memberikan porsi
makan kecil tapi sering.
3. Melakukan kolaborasi
dengan ahli gizi dalam menegakkan diet
yang ditentukan.
4. Memberikan diet
tambahan.
1. Mengkaji tingkat
toleransi terhadap aktifitas.
2. Membantu aktivitas
tapi sering.
c. Kolaborasi dengan ahli gizi
dalam memberikan diet yng
sesuai. Diet klien yaitu MII.
d. Berikan diet tambahan.
Berikan sup buah.
S : Klien mengatakan badan
terasa lemas.
O : Klien tampak berbaring di
atas tempat tidur. Kebutuhan
klien di bantu oleh perawat
dan keluarga.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi.
a. Kaji tingkat toleransi
terhadap aktifitas. Klien
masih bedrest.
b. Bantu aktivitas perawatan
diri yang diperlukan.
Akper Columbia Asia 21
perawatan diri yang diperlukan.
3. Membantu klien
memilih posisi nyaman untuk istirahat
atau tidur.
4. Mengajarkan orang
terdekat dalam membantu klien dalam
beraktivitas.
5. Memberikan lingkungan
tenang dan batasi pengunjung selama
fase akut sesuai indikasi.
Memandikan Klien diatas
tempat tidur oleh perawat.
c. Bantu klien tidur atau
istirahat dengan posisi
semifowler.
d. Ajarkan orang terdekat
dalam membantu klien
dalam beraktivitas.
Memberikan makan kepada
klien oleh keluarga.
e. Berikan lingkungan tenang
dan batasi pengunjung
selama fase akut sesuai
indikasi.
Akper Columbia Asia 22
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Mahasiswa : 1. Ayu S. Samosir Nama/Umur Klien : Tn. L/54 Tahun
2. Rini M. Hasugian Nama klinik/Ruangan : RS. Columbia Asia/4E
3. Sri Bunga Nama Pembimbing : Ibu Herlina Silalahi
4. Tiopan Putra S.
5. Tri Murti
6. Yusfizal
TANGGAL/
WAKTU
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI EVALUASI
23-3-2011
07.00
07.30
08.00
08.15
DX. 3
DX. 3
DX. 3
DX. 1, 2
DX.1
Kolaborasi dengan ahli gizi dalam menegakkan
diet yang ditentukan.
Mengkaji kebiasaan diet.
Memberikan porsi makan kecil tapi sering.
Memberikan obat sesuai intruksi dokter. Obat
lihat di daftar obat. (Ventolin, Flixotide, Euphilin R,
infans, Novalgin).
Memberikan O2 6 L/i.
DX. S : Klien
mengatakan
sesak masih
ada.
O : Klien tampak sesak.
RR : 28 x/i
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan inervensi.
Akper Columbia Asia 23
08.17
8.30
08.35
09.00
09.45
10.00
10.20
11.50
12.15
12.17
DX.4
DX.2
DX.1
DX.2
DX.2
DX.1
DX.4
DX.1,2
DX.2
DX.2
DX.2
DX.2
Memberikan lingkungan tenang terhadap klien
dan batasi pengunjung selama fase akut sesuai
indikasi.
Mengkaji tingkat toleransi terhadap aktifitas.
Mengkaji frekuensi dan kedalaman pernafasan
klien.
Mengukur suhu tubuh klien. Temp : 38.1ºC.
Mengauskultasi bunyi napas.
Memberikan diet tambahan. Diet tambahan
yaitu sup buah.
Mengajarkan orang terdekat dalam membantu
klien dalam beraktivitas.
Mengkaji Vitalsign.
TD : 110/70 mmHg.
Temp: 38C.
RR : 30 x/i.
HR : 120 x/i.
Memberikan Farmadol infus.
Memberikan kompres dingin.
Menganjurkan klien memakai pakaian tipis.
a. Kaji frekuensi dan kedalaman
pernafasan klien. Klien bernapas dengan
menggunakan bahu.
b. Berikan posisi semifowler.
c. Berikan O2 sebanyak 6 L/i.
d. Auskultasi bunyi nafas.
e. Berikan Ventolin dan Flixotide sesuai
intruksi dokter.
f. Memberikan Euphilin R sesuai instruksi
dokter..
2. S : Klien mengatakan panas badannya sudah
mulai berkurang.
O : Klien tidak tampak menggigil.
- Temp : 37,7ºC.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
a. Awasi suhu tubuh klien setiap jam.
b. Berikan kompres dingin.
c. Anjurkan klien memakai pakaian tipis.
Akper Columbia Asia 24
12.20
12.22
13.35
13.45
14.10
15.40
16.20
DX.1
DX.1
DX.3
DX.4
DX.4
DX.1,2
DX.4
Menganjurkan klien untuk banyak minum.
Memberikan posisi semifowler.
Memberikan obat sesuai instruksi dokter. Obat
dapat dilihat di DO. (Ventolin).
Mengukur suhu tubuh klien. Temp : 37,7ºC.
Memberikan klien makan.
Membantu klien memilih posisi nyaman untuk
istirahat atau tidur.
Mengkaji vital sign
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 37,5ºC.
HR : 120 x/i
RR : 28 x/i
Membantu memandikan klien diatas tempat tidur
oleh perawat.
d. Anjurkan klien untuk banyak minum.
e. Berikan antipiretik (Novalgin dan
Farmadol.
f. Berikan Invans dan Aveloks sesuai
instruksi dokter.
3. S : Klien mengatakan masih tidak selera
makan.
O: Klien hanya menghabiskan 1/3 dari porsi
yang disediakan.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
a. Kaji kebiasaan diet.
b. Berikan diet klien. Diet klien yaitu MII.
c. Berikan porsi makan kecil tapi sering.
d. Berikan diet tambahan. Diet tambahan
yaitu agar-agar
4. S : Klien mengatakan badan terasa lemas.
O : Klien tampak berbaring di atas tempat
Akper Columbia Asia 25
tidur. Kebutuhan klien di bantu oleh
perawat dan keluarga.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi.
a. Kaji tingkat toleransi terhadap
aktifitas. Klien masih bedrest.
b. Bantu aktivitas perawatan diri yang
diperlukan. Memandikan Klien diatas
tempat tidur oleh perawat.
c. Bantu klien tidur atau istirahat dengan
posisi semifowler.
d. Ajarkan orang terdekat dalam
membantu klien dalam beraktivitas.
Memberikan makan dan snack
tambahan kepada klien oleh keluarga.
e. Berikan lingkungan tenang dan batasi
pengunjung selama fase akut sesuai
indikasi.
Akper Columbia Asia 26
24-3-2011
07.00
07.20
07.45
08.00
08.10
08.15
08.17
08.25
09.05
09.10
10.00
DX. 3
DX.3
DX.1
DX.1
DX.1,2
DX.1
DX.4
DX.2
DX.2
DX.1
Mengkaji kebiasaan diet.
Memberikan diet kepada klien. Diet klien M II.
Mengajarkan orang terdekat dalam membantu
klien dalam beraktivitas.
Mengkaji frekuensi dan kedalaman pernafasan
klien (RR : 26 x/i). Klien bernapas dengan
menggunakan otot aksesori. Klien cepat lelah
apabila berbicara lama dengan lawan bicaranya.
Memberikan posisi semifowler.
Memberikan obat sesuai intruksi dokter. Obat
lihat di daftar obat. (Ventolin, Flixotide, Euphilin R,
infans, Avelox dan Farmadol).
Memberikan O2 6 L/i.
Memberikan lingkungan tenang terhadap klien
dan membatasi pengunjung selama klien
berisistirahat.
Mengukur suhu tubuh klien. Temp : 37,9ºC..
Memberikan kompres dingin.
Mengauskultasi bunyi napas.
1. S : Klien mengatakan sesak masih ada.
O : Klien tampak sesak.
RR : 28 x/i
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan inervensi.
a. Kaji frekuensi dan kedalaman
pernafasan klien. Mencatat penggunaan
otot aksesori, napas bibir dan
kemampuan berbicara.
b. Berikan posisi semifowler.
c. Berikan O2 sebanyak 6 L/i.
d. Auskultasi bunyi nafas.
e. Berikan Ventolin dan Flixotide sesuai
intruksi dokter.
2. S : Klien mengatakan panas badannya sudah
mulai berkurang.
O : Klien tidak tampak menggigil.
- Temp : 37,7ºC.
Akper Columbia Asia 27
10.20
11.30
11.45
12.30
14.00
16.25
16.50
17.05
17.35
17.50
18.25
DX.1
DX.4
DX.2
DX.1
DX.4
DX.1
DX.2
DX.1
DX.1
DX.1
DX.3
DX.3
Memberikan posisi semifowler.
Membantu klien memilih posisi nyaman untuk
Istirahat.
Mengukur tubuh klien. Temp : 37,6°C..
Memberikan klien makan.
Memberikan diet tambahan kepada klien.
Mengkaji Vitalsign.
TD : 110/70 mmHg.
Temp : 38,1°C.
RR : 26 x/i.
HR : 100 x/i.
Membantu memandikan klien diatas tempat tidur
oleh perawat.
Mengajarkan orang terdekat dalam membantu
klien dalam beraktivitas.
Memberikan Farmadol.
Memberikan kompres dingin.
Mengkaji tingkat toleransi terhadap aktifitas.
Membantu klien memilih posisi nyaman untuk
istirahat atau tidur.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
a. Awasi suhu tubuh klien setiap jam.
b. Berikan kompres dingin.
c. Anjurkan klien memakai pakaian tipis.
d. Anjurkan klien untuk banyak minum.
e. Berikan antipiretik (Novalgin dan
Farmadol.
f. Berikan invans dan Avelox sesuai
instruksi dokter.
3. S : Klien mengatakan masih tidak selera
makan.
O: Klien hanya menghabiskan 1/3 dari porsi
yang disediakan.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
a. Kaji kebiasaan diet.
b. Berikan porsi makan kecil tapi sering.
c. Berikan diet klien. Diet klien yaitu MII.
Akper Columbia Asia 28
DX.4 d. Berikan diet tambahan. Diet tambahan
yaitu agar-agar.
4. S : Klien mengatakan badan terasa lemas.
O : Klien tampak berbaring di atas tempat
tidur. Kebutuhan klien di bantu oleh
perawat dan keluarga.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi.
a. Kaji tingkat toleransi terhadap aktifitas.
Klien masih bedrest.
b. Bantu aktivitas perawatan diri yang
diperlukan. Memandikan Klien diatas
tempat tidur oleh perawat.
c. Bantu klien tidur atau istirahat dengan
posisi semifowler.
d. Ajarkan orang terdekat dalam membantu
klien dalam beraktivitas. Memberikan
makan kepada klien oleh keluarga.
e. Berikan lingkungan tenang dan batasi
Akper Columbia Asia 29
pengunjung selama fase akut sesuai
indikasi.
Akper Columbia Asia 30
Akper Columbia Asia 31