istilah perencanaan
DESCRIPTION
Istilah PerencanaanTRANSCRIPT
7/18/2019 Istilah Perencanaan
http://slidepdf.com/reader/full/istilah-perencanaan 2/18
Istilah Perencanaan
Istilah Definisi/Kepanjangan Penjelasan
RPJPN Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional
Dokumen perencaaan pembangunan
nasional untuk periode 20 (dua puluh)
tahun.
RPJPD Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah
Dokumen perencaaan pembangunan daerah
untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
RPJMN Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional
dokumen perencanaan pembangunan
nasional untuk periode (lima) tahunan
RPJMD Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah! "ang selanjutn"a disebut RPJMDaerah adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk perioda (lima)
tahunan "ang merupakan penjabaran dari
#isi! misi! dan program kepala daerah
dengan berpedoman pada RPJP Daerah sertamemerhatikan RPJM Nasional
Renstra$%& Rencana 'trategis
%ementerian&embaga
Dokumen perencanaan %ementerian
&embaga untuk periode (lima) tahun
Renstra$'%PD Rencana 'trategis 'atuan %erjaPerangkat Daerah
dokumen perencanaan 'atuan %erjaPerangkat Daerah untuk periode (lima)
tahun
R%P Rencana %erja Pemerintah dokumen perencanaan Nasional untuk periode (satu) tahun
R%PD Rencana %erja Pemerintah Daerah dokumen perencanaan Daerah untuk periode
(satu) tahun
Renja$%& Rencana %erja%ementrian&embaga
dokumen perencanaan %ementrian&embagauntuk periode (satu) tahun
Renja$'%PD Rencana %erja 'atuan %erja
Perangkat Daerah
dokumen perencanaan 'atuan %erja
Perangkat Daerah untuk periode (satu)
tahun
'*%+P 'istem *kuntabilitas %inerja+nstansi Pemerintah
'istem "ang memuat siklus perencanaandari mulai R,N'-R*$+%$R%-$-*P%+N$
&*%+P.
-*P%+N Penetapan %inerja dokumen pern"ataan kinerja kesepakatankinerja perjanjian kinerja antara atasan dan
ba/ahan untuk me/ujudkan target kinerja
tertentu berdasarkan pada sumber da"a "ang
7/18/2019 Istilah Perencanaan
http://slidepdf.com/reader/full/istilah-perencanaan 3/18
dimiliki oleh instansi
&*%+P &aporan *kuntabilitas %inerja
+nstansi Pemerintah
laporan kinerja tahunan "ang berisi
pertanggung ja/aban kinerja suatu instansidalam mencapai tujuansasaran strategis
instansi
+% +ndikator %inerja tama Memuat inormasi tentang sasaran dan
indikator "ang akan dicapai
R%- Rencana %inerja -ahunan Memuat inormasi tentang sasaran! indikator
dan target kinerja "ang akan dicapai
%* %ebijakan mum *P1D Dokumen "ang memuat kebijakan bidang
pendapatan! belanja! dan pembia"aan sertaasumsi "ang mendasarin"a untuk periode
(satu) tahun
PP*' Prioritas dan Plaon *nggaran
'ementara
rancangan program prioritas dan patokan
batas maksimal anggaran "ang diberikan
kepada '%PD untuk setiap program sebagaiacuan dalam pen"usunan R%*$'%PD
sebelum disepakati dengan DPRD
PP* Prioritas dan Plaon *nggaran program prioritas dan patokan batas
maksimal anggaran "ang diberikan kepada
'%PD untuk setiap program sebagai acuan
dalam pen"usunan R%*$'%PD setelahdisepakati dengan DPRD
R%*$'%PD Rencana %erja dan *nggaran '%PD dokumen perencanaan dan penganggaran
"ang berisi rencana pendapatan! rencana belanja program dan kegiatan '%PD serta
rencana pembia"aan sebagai dasar pen"usunan *P1D
DP*$'%PD Dokumen Pelaksanaan *nggaran'%PD
dokumen "ang berisi pendapatan! belanja program dan kegiatan '%PD serta
pembia"aan setelah ditetapkann"a *P1D
*P1D Rencana *nggaran Pendapatan dan
1elanja Daerah
rencana keuangan tahunan pemerintahan
daerah "ang dibahas dan disetujui bersamaoleh pemerintah daerah dan DPRD! dan
ditetapkan dengan Peraturan Daerah
'PD 'istem Perencanaan dan
Penganggaran Pembangunan Daerah
*dalah satu kesatuan tata cara perencanaan
dan penganggaran pembangunan untuk menghasilkan rencana$rencana dan pro"eksi
penganggaran pembangunan dalam jangka
panjang! jangka menengah! dan tahunan"ang dilaksanakan oleh unsur$unsur
pen"elenggara pemerintahan daerah dan
mas"arakat
-P -ugas Pembantuan penugasan dari Pemerintah kepada daerah
7/18/2019 Istilah Perencanaan
http://slidepdf.com/reader/full/istilah-perencanaan 4/18
danatau desa! dari pemerintah pro#insi
kepada kabupaten! atau kota danatau desa!
serta dari pemerintah kabupaten! atau kotakepada desa untuk melaksanakan tugas
tertentu dengan ke/ajiban melaporkan dan
mempertanggungja/abkan pelaksanaann"akepada "ang menugaskan
D*% Dana *lokasi %husus dana "ang bersumber dari pendapatan
*P1N "ang dialokasikan kepada daerah
tertentu dengan tujuan untuk membantumendanai kegiatan khusus "ang merupakan
urusan daerah dan sesuai dengan prioritas
nasional
D* Dana *lokasi mum dana "ang bersumber dari pendapatan*P1N "ang dialokasikan dengan tujuan
pemerataan kemampuan keuangan antar
daerah untuk mendanai kebutuhan daerahdalam rangka pelaksanaan Desentralisasi.
D13 Dana 1agi 3asil dana "ang bersumber dari pendapatan
*P1N "ang dialokasikan kepada Daerah
berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan Desentralisasi
PP'P Percepatan Pembangunan 'anitasiPermukimanPerkotaan
'ebuah roadmap pembangunan sanitasi di+ndonesia "ang digagas oleh -im -eknis
Pembangunan 'anitasi (--P') dengan
mempromosikan strategi sanitasi perkotaan(''%)sebagai cetak biru bagi pembangunansanitasi komprehensi di ka/asan perkotaan.
*MP& *ir Minum dan Pen"ehatan
&ingkungan
PD- Pembangunan Daerah -ertinggal pembangunan "ang dilakukan secaraterencana! terkoordinasi! dan terpadu untuk
mengurangi ketertinggalann"a
RP+JM Rencana Program +n#estasi(+nrastruktur) Jangka Menengah
merupakan rencana kerjasama pembangunan di kabupatenkota "ang
bersiat lintas sektoral sebagai dokumen
teknis kela"akan program (easibilit" stud")untuk rencana pembangunan inrastruktur
bidang P4ipta %ar"a.
R-R5 Rencana -ata Ruang 5ila"ah rencana tata ruang "ang bersiat umum dari
/ila"ah! "ang berisi tujuan! kebijakan!strategi penataan ruang /ila"ah! rencana
struktur ruang /ila"ah! rencana pola ruang
7/18/2019 Istilah Perencanaan
http://slidepdf.com/reader/full/istilah-perencanaan 5/18
/ila"ah! penetapan ka/asan strategis!
arahan pemanaatan ruang /ila"ah! dan
ketentuan pengendalian pemanaatan ruang/ila"ah
-%P%D -im %oordinasi Penanggulangan
%emiskinan Daerah
adalah /adah koordinasi lintas sektor dan
lintas pemangku kepentingan untuk penanggulangan kemiskinan
'P%D 'trategi Penanggulangan
%emiskinan Daerah
adalah dokumen strategi penanggulangan
kemiskinan daerah "ang selanjutn"a
digunakan sebagai rancangan kebijakan pembangunan daerah di bidang
penanggulangan kemiskinan dalam proses
pen"usunan RPJMD
1%PRD 1adan %oordinasi Penataan RuangDaerah
1adan bersiat ad$hoc untuk membantu pelaksanaan tugas koordinasi penataan
ruang di daerah
PP+P Program Pembangunan +nrastruktur
Perdesaan
adalah kegiatan di Direktorat
Pengembangan Permukiman "angmemokuskan pada perdesaan dengan
kemajuan inrastruktur diharapkan dapat
memberikan kontribusi "ang n"ata bagimas"arakat di daerah tersebut
PNPMP Program Nasional Pemberda"aan
Mas"arakat
PerkotaanPerdesaaanPenunjang
Merupakan program nasional "ang
ditujukan untuk penanganan kemiskinan
P%3 Program %eluarga 3arapan adalah suatu program "ang memberikan
bantuan tunai kepada Rumah -angga 'angatMiskin (R'-M)! jika mereka memenuhi pers"aratan "ang terkait dengan upa"a
peningkatan kualitas sumberda"a manusia
('DM)! "aitu pendidikan dan kesehatan.
7/18/2019 Istilah Perencanaan
http://slidepdf.com/reader/full/istilah-perencanaan 6/18
Menelisik Perencanaan Pembangunan
Daerah di Pandeglang
Perencanaan merupakan bagian penting dalam proses pembangunan daerah,
tanpa perencanaan mustahil sebuah program atau kegiatan akan berjalan
dengan baik apalagi untuk mencapai gagasan besar sebagaimana tercantum
dalam visi dan misi baik untuk jangka pendek, menengah maupun jangka
panjang. Namun demikian untuk membuat perencanaan yang baik tidaklah
mudah karena disamping hal-hal yang bersifat teknis seperti misalnya sumber
daya manusia, metodologi dan kebutuhan data-data, ada hal krusial lainnya
yang perlu menjadi perhatian bersama seperti misalnya komitmen, konsistensi
atau bahkan political will dari para pengambil kebijakan.
Dalam konteks perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Pandeglang
harus diakui bahwa selama ini proses perencanaan pembangunan masih
belum optimal padahal secara metodologi, proses perencanaan telah
ditempuh dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku dari mulai
Musrenbang Desa, Musrenbang Kecamatan, Forum Gabungan SKPD
(Pra-Musrenbang) sampai kepada Musrenbang Kabupaten. Namun demikian
mimpi besar (baca:perencanaan) untuk menjadikan Pandeglang yang unggul
dibidang pariwisata dan pertanian dari semenjak tahun 2000 sepertinya tidak
pernah menemukan jalan keluar yang terbaik dan ini tentunya menjadi
pertanyaan kita bersama.
Jika ditelusuri lebih dalam “stagnasi” perencanaan ini disebabkan oleh tiga hal
utama yaitu rendahnya tingkat kompetensi sumber daya manusia dibidang
perencanaan, kurangnya komitmen para pengambil kebijakan terhadap
7/18/2019 Istilah Perencanaan
http://slidepdf.com/reader/full/istilah-perencanaan 7/18
dokumen perencanaan yang telah disepakati bersama dan tumpang tindihnya
regulasi tentang perencanaan. Ketiga hal tersebut menjadi sangat urgent
dalam mekanisme ataupun proses perencanaan karena tanpa dukungan ketiga
aspek tersebut perencanaan tidak lebih dari mimpi disiang bolong, sehebat
apapun visi dan misi yang telah dibuat namun akan terasa hambar ketika
tidak ada yang mampu menjabarkannya kedalam rencana kerja yang riil dan
kebijakan yang mendukung sepenuhnya.
Sumber Daya Manusia akan sangat menentukan metode/cara atau bahkan
seni dalam merencanakan, namun demikian metode yang digunakan tentunya
tidak keluargrand design yang telah dirancang sedemikian rupa, hal ini yang
seringkali terjadi dalam proses perencanaan di Pandeglang. Kita seringkali
lupa dengan adanya prioritas pembangunan untuk jangka panjang dan
menengah kemudian menjabarkannya satu demi satu dalam renca kerja
tahunan. Kita seringkali merencanakan suatu program dan kegiatan hanya
sebatas ritual belaka guna untuk menggugurkan kewajiban, tidak pernah ada
keseriusan untuk berfikir secara deduktif dan rasional bagaimana
menjabarkan visi dan misi kedalam rencana kerja yang dapat mendukung
pencapaian visi dan misi.
Dengan mengusung visi dan misi di sektor pariwisata dan pertanian, sudah
sepatutnya para perencana di semua SKPD bisa memberikan tampilan
perencanaan yang mengarah pencapaian visi dan misi tersebut, tidak melulu
menjalankan perencanaan rutin yang dari tahun ke tahun cenderung identik
atau bahkan sama. Misalnya untuk Dinas Pendidikan dapat mengarahkan
program dan kegiatannya pada pengembangan sekolah pariwisata dan
pertanian dan peningkatan muatan lokal sektor pariwisata dan pertanian.
Dinas Pekerjaan Umum mengarahkan kegiatannya pada peningkatan
7/18/2019 Istilah Perencanaan
http://slidepdf.com/reader/full/istilah-perencanaan 8/18
infrastruktur pada basis pertanian dan pariwisata, kemudian Distamben
memberikan penerangan yang optimal terhadap objek-objek wisata dan sentra
pertanian, bahkan BKD dan SETDA pun dapat memberikan sumbangsihnya
dengan lebih memperhatikan struktur organisasi dan penempatan aparatur
yang lebih mumpuni untuk Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata sebagai
ujung tombak visi dan misi Pandeglang.
Kreatifitas dan kerangka pikir logis sangat diperlukan ketika menyusun
perencanaan pada rencana kerja maupun rencana strategis SKPD agar alur
perencanaan pada tataran bawah dapat seiring dengan grand design
perencanaan yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah (RPJPD dan
RPJMD). Dan ini tentu saja bukan semata-mata tanggung jawab perencana di
SKPD melainkan tanggung jawab bersama dari seluruh unsur pimpinan dan
staff ketika merumuskan program dan kegiatan.
Kemudian hal lainnya yang turut memberikan andil inkonsistensi
perencanaan pembangunan daerah yang berujung pada gagalnya perencanaan
adalah komitmen para pengambil kebijakan terhadap dokumen perencanaan
yang telah disepakati. Regulasi perencanaan pembangunan daerah yang
menekankan pada empat pendekatan dalam perencanaan dan salah satunya
pendekatan politis sering kali terjebak pada proses tawar-menawar yang semu
dan terbentur pada kepentingan pribadi maupun golongan. Tidak dapat
dipungkiri bahwa proses perencanaan di era reformasi dewasa kini bernuansa
sangat demokratis sehingga segala kemungkinan dapat terjadi bahkan potensi
penyimpangan terhadap berbagai hal termasuk perencanaan sangatlah besar.
Dalam kondisi tersebut komitmen merupakan obat mujarab untuk
menyeimbangkan kesadaran politik yang semakin tidak terkontrol agar alur
perencanaan pembangunan daerah tetap pada jalurnya. Komitmen sudah
7/18/2019 Istilah Perencanaan
http://slidepdf.com/reader/full/istilah-perencanaan 9/18
semestinya dibangun antara eksekutif dan legislatif serta semua pihak diatas
keyakinan yang kokoh untuk membangun Pandeglang ke arah yang lebih baik
sesuai dengan potensi yang dimilikinya, karena seperti yang telah diutarakan
diatas, sebagus apapun perencanaan tanpa dukungan kebijakan yang kuat
hanya akan menjadi sebatas wacana.
Disamping pendekatan politis, pendekatan perencanaan lainnya yaitu
mekanismebottom up-top down juga memberikan kontribusi inkonsistensi
dalam perencanaan pembangunan daerah. Bagaimana tidak, karena
mekanisme ini dibangun diatas dasar kesepahaman dan keterkaitan pada
semua level pemerintahan (kabupaten/kota, provinsi dan nasional) sementara
disisi lain pimpinan daerah merupakan produk politik yang terkadang saling
bertolak belakang satu sama lain. Visi seorang presiden, gubernur dan
bupati/walikota tentu akan sangat berbeda, namun regulasi yang ada
memberikan “keharusan” untuk masing-masing daerah menyesuaikannya
perencanaannya sesuai dengan tingkatan hierarki padahal potensi sumber
daya alam, kapasitas sumber daya manusia dan kondisi sosial ekonomi
masing-masing daerah berbeda satu sama lain.
Sebagai ilustrasi dapat digambarkan bahwa ketika Bupati Pandeglang
menempatkan visi Pandeglang sebagai kota pendidikan, kemudian disisi lain
juga Gubernur Banten berkata lain bahwa Serang dijadikan sebagai pusat
pendidikan, pertanyaanya adalah apakah visi Bupati Pandeglang harus
dirubah? Padahal visi yang dikeluarkan oleh Bupati Pandeglang bukan
semata-mata hasil obrolan di warung kopi melainkan melalui tahapan yang
sangat ketat, lalu pertanyaan berikutnya siapa yang harus mengalah?
Sementara masing-masing memiliki argumentasi yang kuat. Meskipun ada
mekanisme Musrenbang dalam penyusunan RPJMD namun terkadang
7/18/2019 Istilah Perencanaan
http://slidepdf.com/reader/full/istilah-perencanaan 10/18
kepentingan politik lebih kuat dibandingkan metodologi yang harus ditempuh.
Hal-hal seperti ini sudah semestinya mendapatkan perhatian terutama dari
pemerintah pusat agar mekanisme perencanaan pada berbagai level
pemerintahan tidak tumpang tindih.
7/18/2019 Istilah Perencanaan
http://slidepdf.com/reader/full/istilah-perencanaan 11/18
SEKILAS TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Perencanaan Pembangunan Daerah
Menurut UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
pembangunan nasional yang disebut Perencanaan adalah suatu proses untuk
menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Sementara pembangunan
daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan,
kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan,
berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.
Dengan demikian perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses
penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur
pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian
sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial
dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.
Perencanaan pembangunan daerah dirumuskan secara transparan, responsif,
efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan
yang meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang
dilaksanakan untuk 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) yang dilaksanakan selama 5 tahun dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) untuk periode satu tahun.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
7/18/2019 Istilah Perencanaan
http://slidepdf.com/reader/full/istilah-perencanaan 12/18
Pembangunan Daerah, perencanaan pembangunan daerah memiliki 4 (empat)
prinsip utama yaitu :
1.Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam
sistem perencanaan pembangunan nasional.
2.Perencanaan pembangunan daerah dilakukan pemerintah daerah
bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan
kewenangan masing-masing.
3.Perencanaan pembangunan daerah mengintegrasikan rencana tata
ruang dengan rencana pembangunan daerah.
4.Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan berdasarkan kondisi
dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah, sesuai dinamika
perkembangan daerah dan nasional.
Sementara perencanaan pembangunan daerah dapat digunakan dengan
memakai pendekatan:
1.Teknokratis, menggunakan metoda dan kerangka berpikir ilmiah untuk
mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah.
2.Partisipatif, dilaksanakan dengan melibatkan semua pemangku
kepentingan (stakeholders).
3.Politis, bahwa program-program pembangunan yang ditawarkan masing-
masing calon kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih pada saat
kampanye, disusun ke dalam rancangan RPJMD.
7/18/2019 Istilah Perencanaan
http://slidepdf.com/reader/full/istilah-perencanaan 13/18
4.Pendekatan perencanaan pembangunan daerah bawah-atas (bottom-up)
dan atas-bawah (top-down), hasilnya diselaraskan melalui musyawarah
yang dilaksanakan mulai dari desa/kelurahan, kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi, dan nasional, sehingga tercipta sinkronisasi
dan sinergi pencapaian sasaran rencana pembangunan nasional dan
rencana pembangunan daerah.
Tahapan perencanaan tahunan sesuai dengan Perda Kabupaten Pandeglang
nomor 7 tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan dan Penganggaran
Pembangunan Daerah (SP3D) adalah sebagai berikut:
1.Musrenbang desa/kelurahan;
2.Penyusunan rancangan awal RKPD;
3.Musrenbang kecamatan;
4.Penyusunan Renja SKPD;
5.Forum SKPD/Forum gabungan SKPD;
6.Rapat koordinasi bidang;
7.Penyusunan rancangan RKPD;
8.Musrenbang RKPD;
9.Penetapan RKPD;
10. Penyusunan KUA dan PPAS;
11. Penyusunan RKA-SKPD;
7/18/2019 Istilah Perencanaan
http://slidepdf.com/reader/full/istilah-perencanaan 14/18
12. Penyusunan RAPBD;
13. Penyusunan APBD; dan
14. Penyusunan DPA-SKPD.
Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Pengendalian
Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan daerah dilakukan untuk
menjamin kesesuaian antara perencanaan dengan tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan. Sesuai dengan PP 8 Tahun 2008 pengendalian dilaksanakan
oleh Menteri terhadap pembangunan daerah antarprovinsi, kemudian oleh
Gubernur dalam lingkup provinsi, antarkabupaten/kota dalam wilayah
provinsi dan oleh Bupati/Walikota dalam lingkup kabupaten/kota.
Pengendalian yang dilaksanakan meliputi pengendalian terhadap kebijakan
perencanaan pembangunan daerah dan pelaksanaan rencana pembangunan
daerah.
Pengendalian oleh gubernur, bupati/walikota dalam pelaksanaannya
dilakukan oleh Bappeda untuk keseluruhan perencanaan pembangunan
daerah dan oleh Kepala SKPD untuk program dan/atau kegiatan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya. Pengendalian oleh Bappeda meliputi
pemantauan, supervisi dan tindak lanjut penyimpangan terhadap pencapaian
tujuan agar program dan kegiatan sesuai dengan kebijakan pembangunan
daerah.
7/18/2019 Istilah Perencanaan
http://slidepdf.com/reader/full/istilah-perencanaan 15/18
Pemantauan pelaksanaan program dan/atau kegiatan oleh SKPD meliputi
realisasi pencapaian target, penyerapan dana, dan kendala yang dihadapi.
Hasil pemantauan pelaksanaan program dan/atau kegiatan disusun dalam
bentuk laporan triwulan untuk disampaikan kepada Bappeda. Kepala Bappeda
kemudian melaporkan hasil pemantauan dan supervisi rencana pembangunan
kepada kepala daerah, disertai dengan rekomendasi dan langkah-langkah yang
diperlukan.
Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan rencana dilakukan untuk dapat mengetahui dengan
pasti apakah pencapaian hasil , kemajuan dan kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan rencana pembangunan dapat dinilai dan dipelajari untuk
perbaikan pelaksanaan rencana pembangunan dimasa yang akan datang.
Fokus utama evaluasi diarahkan pada keluaran (outputs), hasil (outcomes)
dan dampak (impacts) dari pelaksanaan rencana pembangunan.
Sebagaimana halnya pengendalian, evaluasi perencanaan pembangunan
daerah dilaksanakan oleh menteri, gubernur dan bupati/walikota sesuai
dengan kewenangannya. Evaluasi dilaksanakan terhadap 3 hal yaitu kebijakan
perencanaan pembangunan daerah, pelaksanaan rencana pembangunan
daerah dan hasil rencana pembangunan daerah. Evaluasi oleh gubernur dan
bupati/walikota dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bappeda untuk
keseluruhan perencanaan pembangunan daerah dan oleh Kepala SKPD untuk
capaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan SKPD periode sebelumnya.
Evaluasi yang dilaksanakan oleh Bappeda meliputi penilaian terhadap
pelaksanaan proses perumusan dokumen rencana pembangunan daerah, dan
7/18/2019 Istilah Perencanaan
http://slidepdf.com/reader/full/istilah-perencanaan 16/18
pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah serta menghimpun,
menganalisis dan menyusun hasil evaluasi Kepala SKPD dalam rangka
pencapaian rencana pembangunan daerah. Hasil evaluasi tersebut kemudian
dijadikan sebagai bahan dalam penyusunan rencana pembangunan daerah
untuk periode berikutnya.
Dinamika Perencanaan Pembangunan Daerah
Dalam perjalanannya Rencana pembangunan daerah dapat mengalami
perubahan jika terdapat beberapa hal berikut :
1.hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan
dan substansi yang dirumuskan belum sesuai dengan mekanisme yang
diatur dalam peraturan perundang-undangan;
2.terjadi perubahan yang mendasar; atau
3.merugikan kepentingan nasional.
Perubahan perencanaan dapat setiap saat terjadi yang mengakibatkan
gagalnya suatu perencanaan, hal ini biasanya disebabkan beberapa hal :
1.Kurangnya komitmen para pengambil kebijakan terhadap dokumen
perencanaan yang telah disepakati dan inkonsistensi antara
perencanaan dengan pelaksanaan atau dengan kata lain terjadinya
penyimpangan dalam pelaksanaan rencana.
2.Informasi yang kurang lengkap, belum menguasai metodologi,
perencanaan yang tidak realistis, pengaruh politis yang sangat besar
sehingga pertimbangan-pertimbangan teknis lebih diutamakan, aparat
7/18/2019 Istilah Perencanaan
http://slidepdf.com/reader/full/istilah-perencanaan 17/18
perencana yang tidak memiliki kompetensi, kurangnya dukungan
masyarakat karena tidak bisa mengakses kesempatan.
3.Filosofi perencanaan yang tidak sesuai kondisi daerah (sosial, ekonomi,
budaya, politik dsb). Misalnya suatu perencanaan yang hanya mengejar
petumbuhan ekonomi sehingga justru menimbulkan kesenjangan sosial.
4.Akibat perencanaan terlalu jauh mengatur setiap sendi kehidupan
masyarakatnya sehingga mematikan kreatifitas masyarakat
(perencanaan terpusat).
5.Terjadinya tumpang tindih, inkonsistensi dan konflik perencanaan
antara perencanaan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Suatu perencanaan bisa dikatakan berhasil jika Sistem perencanaan yang
dibangun dapat mendorong berkembanganya mekanisme pasar dan peran
serta masyarakat dengan menentukan sasaran-sasaran secara garis besar,
baik dibidang sosial maupun ekonomi dan pelaku utamanya adalah
masyarakat dan dunia usaha (swasta). Disamping hal tersebut
berhasil/tidaknya suatu perencanaan juga akan terlihat dalam indikator-
indikator makro sosial maupun ekonomi yang terus mengalami
peningkatan/penurunan, meskipun indikator makro tidak secara riil
menampilkan secara utuh keseluruhan data namun setidaknya dapat
memberikan gambaran dalam memetakan potensi perencanaan pembangunan
daerah.
Untuk dapat menampilkan perencanaan yang utuh dan bersinergi dengan
tingkat kesejahteraan masyarakat maka idealnya perencanaan minimal
mengandung beberapa prinsip berikut :
7/18/2019 Istilah Perencanaan
http://slidepdf.com/reader/full/istilah-perencanaan 18/18
1.Prinsip partisipatif : masyarakat yang akan memperoleh manfaat dari
perencanaan harus turut serta dalam prosesnya.
2.Prinsip kesinambungan : perencanaan tidak hanya berhenti pada satu
tahap tapi harus terus berlanjut sehingga menjamin terselenggaranya
kesejahteraan masyarakat.
3.Prinsip holistic masalah dalam perencanaan dan pelaksanaannya tidak
dapat hanya dilihat dari satu sisi tetapi harus dilihat dari berbagai
aspek dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan.
4.Mengandung sistem yang dapat berkembang
5.Terbuka dan demokratis
Pepatah mengatakan bahwa perencanaan yang baik merupakan setengah dari
keberhasilan, maka sangatlah penting dan mendesak untuk menyusun
perencanaan pembangunan daerah sedemikian rupa dengan memperhatikan
dan mempetimbangkan berbagai unsur yang berada disekitarnya agar
perencanaan dapat berbanding lurus dengan sasaran yang hendak dicapai
yaitu masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
Keuangan Sektor Publik | Akuntansi Keuangan Sektor Publik dan ...