01- perencanaan transportasi
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

PERENCANAAN SISTEM PERENCANAAN SISTEM TRANSPORTASITRANSPORTASI

Course OutlinePERTEMUAN
KE RABU TGL SUB POKOK BAHASAN PENGAJAR
1 2/13/2013 Pendahuluan, Pengertian Sistem Transportasi MIS2 2/20/2013 Dasar-dasar analisis Supply MIS3 2/27/2013 Sistem tataguna Lahan & Transportasi MIS4 3/6/2013 Klasifikasi dan Hirarki Jaringan jalan MIS5 3/13/2013 Sistem dan Pola jaringan Jalan MIS6 3/20/2013 Diagram Waktu Ruang MIS7 3/27/2013 Teori antrian SOF8 4/3/2013 MIDTEST SOF9 4/10/2013 Sistem Transportasi Multimoda SOF
10 4/17/2013 Sistem Terminal Penumpang & Halte SOF11 4/24/2013 Sistem Terminal Barang Intermoda SOF12 5/1/2013 Sistem Parkir RAN13 5/8/2013 Sistem Parkir RAN14 5/15/2013 Kebutuhan Parkir RAN15 5/22/2013 Kebutuhan Parkir RAN16 5/29/2013 Tugas Besar RAN

Referensi1. Catanese, A.J. dan J.C. Snyder, 1988,
Perencanaan Kota, Erlangga, Jakarta.2. Ortuzar, J.D dan Willumsen, L.G., (2001)
Modelling Transport, John Willey & Sons 3. Saxena, S.C., 1989, Traffic Planning and
Design, Dhanpat Rai & Sons, Delhi4. Tamin, O.Z, 2008, Perencanaan, Pemodelan
dan Rekayasa Transportasi, ITB Bandung.5. Morlok, E. K, 1985, Pengantar Teknik dan
Perencanaan Transportasi. Erlangga, Jakarta

Definisi PerencanaanBeberapa definisi perencanaan yang dikutip dari berbagai sumber, di antaranya:•Perencanaan sebagai mana yang dikemukakan oleh Wedgewood-Oppenheim dalam Riyadi (2005), dapat dilihat sebagai suatu proses di mana tujuan-tujuan, bukti-bukti faktual dan asumsi-asumsi diterjemahkan sebagai suatu proses argumen logis ke dalam penerapan kebijaksanaan yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan. •Perencanaan dapat diartikan sebagai upaya memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dengan memperhatikan segala keterbatasan guna mencapai tujuan secara efisien dan efektif (Sujarto, 1985).

• Perencanaan dapat berarti mengetahui dan menganalisis kondisi saat ini, meramalkan berbagai faktor noncontrollable yang relevan, memperkirakan faktor-faktor pembatas, menetapkan tujuan dan sasaran yang diperkirakan dapat dicapai, menetapkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut serta menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan (Tarigan, 2005).
• Perencanaan adalah suatu proses yang terorganisasi dalam pembuatan sebuah produk rencana, dan proses psikologi dari suatu pemikiran untuk melahirkan kehendak di masa yang akan datang dalam skala tertentu. Dengan demikian sebuah ciri fundamental dari perencanaan adalah pemikiran yang brillian. Pemikiran ini adalah sebuah proses penting untuk membuat sebuah perencanaan yang baik, terintegrasi/sesuai dengan perencanaan lain (http://en.wikipedia.org), (download 2008).
Definisi Perencanaan

Tamin (2008) mendefinisikan sistem sebagai sebuah tatanan yang terstruktur yang terdiri dari komponen-komponen bekerja secara bersinergi untuk mencapai tujuan, dimana perubahan terhadap satu komponen akan mempengaruhi kenerja sistem secara keseluruhan
Definisi Sistem

Morlok (1985) mendefinisikan sebagai pergerakan penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain.
Definisi Transportasi
DARI DEFINISI TERSEBUT, MAKA DAPAT DIFAHAMI MAKNA DARI
PERENCANAAN SISTEM TRANSPORTASIPERENCANAAN SISTEM TRANSPORTASI

JIKA SISTEM TRANSPORTASI DIPANDANG MENJADI SEBUAH SISTEM MAKA DAPAT DIURAI KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM
TRANSPORTASI DIMAKSUD

Mengapa terjadi pergerakan??
• Akibat proses pemenuhan kebutuhan
• Adanya surplus – minus komoditas suatu daerah, atau produksi dan konsumsi masing-masing daerah.

• Perlunya karaktristik kajian yang lebih luas• Kajian yang lebih luas, sementara tingkat
pertumbuhan tidak sama• Perlunya analisis kebutuhan transportasi yang lebih
akurat, yang sesuai dengan ciri wilayah masing-masing
• Prediksi dapat dilakukan dengan asumsi-asumsi skenario tertentu.
• Hasil prediksi dalam suatu kajian transportasi menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan
Latar Belakang perlunya mata kuliah ini

Sistem transportasi makro
Kebutuhan Transportasi Prasarana Transportasi
Rekayasa lalu lintas dan Manajemen Prasarana
Sistem Kelembagaan
Sistem Transp. Makro

• Sistem Kegiatan (BAPPENAS, BAPPEDA, BANGDA, PEMDA)
• Sistem Jaringan(DEPHUB & dinasnya; DEP PU & dinasnya)
• Sistem Pergerakan (DLLAJ, Organda, Polantas, Masyarakat)
Sistem Kelembagaan transportasi di Indonesia

Konsep Demand - Supply
Kebutuhan Transportasi Prasarana Transportasi
• Tingkat Pelayanan Jalan• Kecelakaan lalu lintas• Polusi (udara dan suara)

• Demand yang bergerak cepat- urbanisasi- pertumbuhan penduduk- pertumbuhan ekonomi/kendaraan
• Sangat terkait dengan kebijakan-kebijakan di bidang lain
Ciri Kebutuhan transportasi

• model fisik (model arsitek, model teknik sipil, wayang golek, dan lain-lain);
• peta dan diagram (grafis);• model statistika dan matematika
(persamaan) yang menerangkan beberapa aspek fisik, sosial-ekonomi, dan model transportasi.
Model dapat didefinisikan sebagai bentuk penyederhanaan suatu realita (atau dunia
yang sebenarnya); termasuk di antaranya:

• Dalam perencanaan, pemodelan, dan rekayasa transportasi, kita akan sangat sering menggunakan beberapa model utama, yaitu model grafis dan model matematis. Model grafis adalah model yang menggunakan gambar, warna, dan bentuk sebagai media penyampaian informasi mengenai keadaan sebenarnya (realita).
• Model grafis sangat diperlukan, khususnya untuk transportasi, karena kita perlu mengilustrasikan terjadinya pergerakan (arah dan besarnya) yang terjadi yang beroperasi secara spasial (ruang).
• Model matematis menggunakan persamaan atau fungsi matematika sebagai media dalam usaha mencerminkan realita.
Model bidang transportasi

• Kebutuhan transportasi pada masa yang akan datang dapat diperoleh dari analisis pemodelan transportasi.
• Model dalam bidang transportasi merupakan model matematik/statistik
• Penggunaan model sebagai alat bantu bagi pengambil keputusan
Resume

Ciri pergerakan
• Dalam kota, reguler, kommuter
• Antar Kota

Sifat Multi dari Transportasi
multi sektoral : melibatkan banyak sektor (instansi)
multi variat : melibatkan banyak variabel atau kriteria
multi moda : melibatkan banyak jenis transportasi
multi aktor : melibatkan banyak pihak terkait
multi area : cakupan wilayah yang luas dan tidak dibatasi batasan wilayah administrasi
multi years : memerlukan evaluasi & perencanaan yang kontinyu

Sifat Penanganan dari Transportasi
Multi sektoral : melibatkan banyak pihak terkait
multi moda : melibatkan banyak jenis transportasi
multi disiplin : melibatkan banyak bidang ilmu
multi masalah : Bukan hanya masalah teknis

Proses Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi
Data
Pemantauan dan
evaluasi
Sasaran, tujuan,
dan target Rumusan,
sasaran, tujuan,
dan target
Perencanaan
Alternatif rencana
Alternatif
terbaik
PenilaianPelaksanaa
n
Perancangan
PROSES DAUR
ULANG
Data
Data
Data

Cab
ang e ks ekutif
§§
§
Kanto r g ub ern u r
Ba da n-b ad an
peme rin tah
Bada n-b ad an
pe nd a na an
§
§
§§
Organisasi daerah sekitarAsosiasi pembayar pajak lokalAsosiasi wargaPenduduk
Kelompok Masyarakat
§
§§
§
§
Pekerja-
an umum
Keuangan
Taman dan
rekreasi
Ahli selokan dan
airKesehatan
Badan-badan lokal
§§§§
Ke lo mpo k-
kel ompok
p eci nta
l i ngk un gan
Kel om
pok -
ke lo mpo k
p eru mah an
Pem
bay ar paj ak
As osi as i
K
e lomp
ok -kelomp
o k
k ep en tin ga n um
um
Konggres
§§
§
Delegasi lokal
Komite “oversight”
Anggota konggres
lain
Pembuatan undang-
undang negara bagian§§
§
Delegasi lokalPimpinan pem-buatan undang-undangDelegasi lain
Sistem yudisial
§
§
§
Pengadilan tertinggi
negara bagian
Pengadilan
bandingPengadilan
lokalSiste
m yudisia
l
§§
§
Pengadi l
an tertin
ggi
Penga
dilan
banding
Pengadi l
an
keli li
ng
Ca b
a ng
e kse
kuti f
§ § §
Pem
b ang
una n
pe
rum
aha n
dan
U
rba n
B
ada n
pe
rl in d
unga
n l in
gku n
gan
Dep
a rte
men
t r
ansp
o rta
s i
§
§
§
Wali-
kota
Pengelol
a
Kota
Dewan Kota
Pejabat
yang
terpili
h
§
§
Dep
arte
-m
en P
ere n
-ca
naan
K
omis
i P
ere n
c an a
a n
Bad
a n p
embe
ri b a
n di n
g
Per e
ncan
a §
§
§
Develop
erKepenting
an bisnis
Organisasi
profesi
Kelom
pok yang
berkepentingan
khusus
ProsesPerencanaan
Pem
erin
tah federal
Pu
b l i k
Sumber: Catanese dan Snyder (1988)
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses perencanaan dan kebijakan di US

Pergerakan dalam Kota untuk penumpang
Kommuter, diantaranya:
- karyawan,
- pedagang, dan
- pekerja sosial

Mengapa Timbul Permasalahan Transportasi, terutama di perkotaan ?
• Jarak perjalanan semakin panjang
• Semakin banyak wanita yang bekerja
• Semakin banyak pelajar/mahasiswa
• Semakin banyak wisatawan

Pergerakan merupakan fungsi dari:
• Waktu,
•Tujuan perjalanan
•Frekuensi perjalanan
•Jenis kargo yang diangkut
•Dll.

Ciri Pergerakan Tidak Spasial
Semua pergerakan yang berkaitan dengan aspek tidak spasial, seperti:
• sebab terjadinya pergerakan
• waktu terjadinya pergerakan, dan
• jenis moda yang digunakan

AKTIVITAS MANUSIA YANG MENEIMBULKAN PERGERAKAN
1.Ekonomi
2.Sosial
3.Pendidikan
4.Rekreasi dan Hiburan
5.Kebudayaan
6.dll

Jenis sarana angkutan yang digunakan
1. Mobil pribadi
2. Angkutan umum
3. Pesawat terbang
4. Kereta api
5. Angkutan Laut
6. Dll.

Faktor yang menentukan Pemilihan Moda Transportasi
1. Maksud perjalanan2. Jarak tempuh3. Biaya4. Keselamatan5. Tingkat kenyamanan

Ciri pergerakan spasial
Suatu perjalanan yang dilakukan untuk melakukan kegiatan di lokasi yang dituju, dan lokasi kegiatan tersebut ditentukan oleh pola tata guna lahan kota tersebut.
TATA GUNA LAHAN TRANSPORTASI
PERGERAKAN

Hubungan Tata Ruang - TransportasiPemilihan
Moda
Pemilihan
Rute Tu juan dan kriteria
perjalanan
Keputusan Melakukan Perjalanan
Mobilitas penduduk/barang
Perubahan tata ruang
Pengembangan (development)
Pemilihan lokasi oleh Investor/
Pelaku ekonomi
Pemilihan Lokasi
masyarakat ( user )
Spasial competitiveness
Aksesibilitas
Waktu Tempuh/ Jarak/Biaya
Volume Lalu lintas
TRANSPORTASI
TATA RUANG
Aktivitas/Kebutuhan perjalanan

Pola perjalanan orang
• Industri• Perkantoran• Perumahan• Fasilitas rekreasi• Fasilitas Pendidikan

Pola perjalanan barang, dipengaruhi oleh:
• Aktivitas produksi dan konsumsi• Pola rantai antara produksi dan
konsumsi

Strategi perencanaan transportasi
1. Mengembangkan prasarana transportasi2. Mengurangi tuntutan akan pergerakan3. Kombinasi dari kedua nomor di atas

Diperlukan Model dalam perencanaan transportasi, yang bertujuan untuk
memprediksi kebutuhan transportasi pada masa yang akan datang

Prinsip Pemodelan
1. Membangun hubungan antara tata guna lahan - Transportasi
2. Memprediksi besarnya kebutuhan transportasi melalui prediksi pertumbuhan tata guna lahan

Terima KasihTerima Kasih