pembuatan mie aneka warna dari ekstrak rumput laut

33
PEMBUATAN MIE ANEKA WARNA DARI EKSTRAK RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) Disusun Oleh : Tanti Yuniawati 107112001 Iqsanul Kurniawan 107112018 Royke Setiawan 1071120 Nirawan Herda Wibisono 1071120 Dedi Arifin 107112011 Arif Setiabudi 1071120 Umi Toyibah 1071120 Sodikin 1071120 Magfiroh 1071120 Mulyani 1071120 PRODI D-3 FARMASI STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

Upload: tanti-yuniawati

Post on 28-Dec-2015

376 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

PEMBUATAN MIE ANEKA WARNA DARI EKSTRAK RUMPUT LAUT

(Eucheuma cottonii)

Disusun Oleh :

Tanti Yuniawati 107112001

Iqsanul Kurniawan 107112018

Royke Setiawan 1071120

Nirawan Herda Wibisono 1071120

Dedi Arifin 107112011

Arif Setiabudi 1071120

Umi Toyibah 1071120

Sodikin 1071120

Magfiroh 1071120

Mulyani 1071120

PRODI D-3 FARMASI

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

2014

   

Page 2: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketahanan pangan merupakan hal yang sangat strategis dan penting

karena pangan merupakan kebutuhan pokok manusia. Berbagai program

pemerintah dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional salah

satunya adalah diversifikasi pangan yang dimulai sejak tahun 50-an. Tujuannya

untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional sehingga tidak tergantung lagi

pada impor khususnya bahan makanan pokok seperti beras dan gandum.

Menindaklanjuti hal tersebut maka dikeluarkan Peraturan presiden nomor 22

tahun 2009 tentang kebijakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan

berbasis sumber daya lokal.

Badan Ketahanan Pangan bagian Pusat konsumsi dan keamanan pangan

telah mencanangkan salah satu program peningkatan Pemanfaatan Pangan Lokal

melalui tepung-tepungan. Tujuannya untuk meningkatkan penyediaan bahan

pangan lokal dari tepung-tepungan sebagai produk antara yang dapat

mendukung usaha kecil bidang pangan lokal. Di samping itu meningkatkan

produksi, produktifitas, mutu dan keanekaragaman produk pangan lokal yang

dihasilkan oleh usaha kecil bidang pangan. Mengoptimalkan pemanfaatan

sumber pangan lokal melalui peranan usaha kecil bidang pangan dalam

menyediakan bahan baku pangan olahan untuk percepatan penganekaragaman

konsumsi pangan dan gizi (Sinartani.com, 2011).

Indonesia kaya akan sumber daya laut berupa rumput laut yang dapat

dijadikan sebagai bahan dalam pembuatan tepung-tepungan. Rumput laut

memiliki nilai ekonomi cukup tinggi apalagi jika telah melalui pengolahan lebih

jauh. Manfaat rumput laut dan hasil olahannya telah semakin meluas sebagai

bahan baku industri pangan, farmasi, kosmetik sebagai bahan penstabil, pengental,

pembentuk gel, pengemulsi dan lainnya, selain kaya akan kandungan mineral

rumput laut juga kaya akan vitamin A.

Page 3: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

Salah satu produk yang bisa dibuat dari tepung rumput laut adalah mie.

Mie merupakan salah satu produk yang banyak disukai oleh semua kalangan

masyarakat baik anak-anak, dewasa, muda, kaya maupun miskin. Ada banyak

jenis-jenis mie yaitu mie basah, mie kering dan mie instant. Mie yang akan

dibuat dalam penelitian ini adalah mie kering. Selama ini, mie terbuat dari

tepung terigu. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan tepung terigu

adalah gandum yang bukan merupakan tanaman asli Indonesia jadi kita harus

mengimpor. Dalam penelitian ini akan dibuat mie kering dengan formulasi

tepung terigu dan tepung dari rumput laut yang tepat serta teknologi yang tepat

untuk menghasilkan mie kering dari rumput laut yang dapat diterima oleh

konsumen.

1.2 Rumusan Masalah

a. Rumput Laut banyak tumbuh di Indonesia, namun keberadaan Rumput Laut

ini tidak di manfaatkan dengan baik oleh masyarakat pesisir pantai. Padahal

Rumput Laut banyak mengandung gizi yang dapat diolah menjadi makanan

yang lebih bernilai tinggi seperti digunakan untuk membuat mie. Kandungan

gizi apa saja yang terdapat dalam Rumput Laut?

b. Masyarakat gemar mengkonsumsi mie instan, padahal mie instan banyak

mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Bagaimana cara

mengolah Rumput Laut menjadi mie yang sehat?

1.3 Tujuan

a. Mengetahui kandungan gizi dari Rumput Laut.

b. Mengetahui cara mengolah Rumput Laut menjadi mie Rumput Laut.

1.4 Manfaat

a. Meningkatkan nilai ekonomis rumput laut.

b. Memberikan informasi pemanfaatan rumput laut dalam pembuatan produk

mie.

c. Penganekaragaman produk dari rumput laut.

Page 4: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mie

Mie yang disukai masyarakat Indonesia adalah mie dengan warna

kuning, bentuk khas mie yaitu berupa pilinan panjang yang dapat

mengembang sampai batas tertentu dan lenting serta kalau direbus tidak

banyak padatan yang hilang. Semua ini termasuk sifat fisik mie yang sangat

menentukan terhadap penerimaan konsumen (Setianingrum dan Marsono,

1999).

Mie dibuat dengan mesin khusus, tetapi juga bisa dibuat tanpa

mesin. Proses pembuatan mie tanpa mesin memerlukan latihan yang cukup

lama. Adonan tepung terigu atau tepung yang lain ditarik, dibanting dan

dipelintir hingga terbentuk mie yang panjang. Di negara asalnya, mie diyakini

sebagai lambang panjang umur. Uniknya, agar harapan umur panjang bisa

terkabul, konon mie harus dimakan tanpa memotong helaiannya yang

panjang. Jadi cukup digulung dengan garpu atau sumpit (Pratitasari, 2007).

2.2 Jenis-jenis mie

Walaupun pada prinsipnya mie dibuat dengan cara yang sama, tetapi

di pasaran dikenal beberapa jenis mie seperti mie segar/mentah (raw chinese

noodle), mie basah (boiled noodle), mie kering (steam and fried noodle), dan

mie instant (instant noodle).

a. Mie Mentah

Mie mentah adalah mie yang tidak mengalami proses tambahan setelah

pemotongan dan mengandung air sekitar 35%. Oleh karena itu, mie ini

cepat rusak. Penyimpanan dalam refrigerator dapat mempertahankan

kesegaran mie ini hingga 50-60 jam. Setelah masa simpan tersebut, warna

mie akan menjadi gelap.

b. Mie Basah

Page 5: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

Mie basah adalah jenis mie yang mengalami proses perebusan setelah

tahap pemotongan dan sebelum dipasarkan. Kadar airnya dapat mencapai

52% sehingga daya tahan simpannya relatif singkat (40 jam pada suhu

kamar). Di Indonesia, mie basah dikenal sebagai mie kuning atau mie

bakso.

  c.  Mie Kering

Mie kering adalah mie mentah yang telah dikeringkan hingga kadar airnya

mencapai 8-10%. Pengeringan umumnya dilakukan dengan penjemuran di

bawah sinar matahari atau dengan oven. Karena bersifat kering, maka mie

ini mempunyai daya simpan yang relatif panjang dan mudah

penanganannya. Mie kering sebelum dipasarkan biasanya ditambahkan

telur segar atau tepung telur sehingga mie ini dikenal dengan nama mie

telur. Penambahan telur ini merupakan variasi sebab secara umum mie

oriental tidak mengandung telur. Di Amerika Serikat, penambahan telur

merupakan suatu keharusan karena mie kering harus mengandung air

kurang 

dari 13% dan padatan telur lebih dari 5,5%.

d.  Mie Instant

Dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 3551-1994, mie instant

didefenisikan sebagai produk makanan kering yang dibuat dari tepung

terigu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan

makanan tambahan yang diizinkan, berbentuk khas mie dan siap

dihidangkan setelah dimasak atau diseduh dengan air mendidih paling

lama 4 menit. Mie instant dikenal sebagai mie ramen. Mie ini dibuat

dengan penambahan beberapa proses setelah diperoleh mie segar. Tahap-

tahap tersebut yaitu pengukusan, pembentukan dan pengeringan. Kadar air

mie instant umumnya mencapai 5-8% sehingga memiliki daya simpan

yang cukup lama (Astawan, 2006).

2.3 Bahan-Bahan Pembuat Mie

a.  Tepung Terigu

Page 6: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

Tepung terigu yang digunakan sebaiknya yang mengandung 

gluten 8-12%. Tepung terigu ini tergolong medium hard flour di pasaran

dikenal sebagai Segitiga Biru atau Gunung Bromo. Gluten adalah protein

yang terdapat pada terigu. Gluten bersifat elastis sehingga akan

mempengaruhi sifat elastisitas dan tekstur mie yang dihasilkan

(Widyaningsih dan Murtini, 2006).

b.  Telur

Secara umum, penambahan telur dimaksudkan untuk

meningkatkan mutu protein mie dan menciptakan adonan yang lebih liat

sehingga tidak mudah putus-putus. Putih telur berfungsi untuk mencegah

kekeruhan saus mie waktu pemasakan. Penggunaan putih telur harus

secukupnya saja karena pemakaian yang berlebihan akan menurunkan

kemampuan mie menyerap air (daya dehidrasi) waktu direbus (Astawan,

2006).

c. Garam

Dalam pembuatan mie, penambahan garam dapur berfungsi member

rasa, memperkuat tekstur mie, meningkatkan fleksibilitas, dan elastisitas

mie serta untuk mengikat air. Selain itu garam dapur dapat menghambat

aktifitas enzim protease dan amylase sehingga pasta tidak bersifat lengket

dan tidak mengembang secara berlebihan.

d. Soda abu (Natrium karbonat dan kalium karbonat)

Soda abu merupakan campuran dari natrium karbonat dan kalium

karbonat (perbandingan 1:1). Berfungsi untuk mempercepat pengikatan

gluten, meningkatkan fleksibilitas dan elastisitas mie, meningkatkan

kehalusan tekstur, serta meningkatkan sifat kenyal (Astawan 2006).

e.  Air

Air berfungsi sebagai media reaksi antara gluten dengan karbohidrat

(akan mengembang), melarutkan garam, dan membentuk sifat kenyal

gluten. Air yang digunakan harus air yang memenuhi persyaratn air

minum, yaitu tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa (Astawan,

2006).

Page 7: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

2.4 Metode Pembuatan Mie

a. Pencampuran

Proses pencampuran bertujuan untuk menghidrasi tepung dengan air,

membuatnya merata dengan mencampur dan membuat adonan dengan bentuk

jaringan glutein dengan meremas-remas. Untuk membuat adonan yang baik

faktor yang harus diperhatikan adalah jumlah air yang ditambahkan, waktu

pengadukan dan temperature (Soenaryo, 1985).

Mixing berfungsi untuk mencampur secara homogen semua bahan,

mendapatkan hidrasi yang sempurna pada karbohidrat dan protein,

membentuk dan melunakkan glutein hingga tercapai adonan yang kalis.

Adapun yang dimaksud kalis adalah pencapaian pengadukan maksimum

sehingga terbentuk permukaan film pada adonan. Tanda-tanda adonan telah

kalis adalah jika adonan tidak lagi menempel di wadah atau di tangan atau

saat adonan dilebarkan (Mudjajanto dan Yulianti, 2004).

b. Pembentukan lembaran

Adonan yang sudah kalis sebagian dimasukkan ke dalam mesin

pembuat mie untuk mendapatkan lembaran-lembaran. Pembentukan lembaran

ini diulang beberapa kali untuk mendapatkan lembaran yang tipis

(Widyaningsih dan Murtini, 2006).

c. Pembentukan mie

Proses pembentukan mie ini umumnya sudah dilakukan dengan alat

pencetak mie (roll press) yang digerakkan tenaga listrik. Alat ini mempunyai

dua rol. Rol pertama berfungsi untuk menipiskan lembaran mie dan rol kedua

berfungsi untuk mencetak mie. Pertama-tama lembaran mie masuk ke rol

pertama kemudian masuk ke rol kedua. Mie yang keluar dari rol pencetak

dipotong tiap 1 m dengan menggunakan gunting (Astawan, 2006).

Teknologi pembuatan mie instan jagung secara umum terdiri dari

proses pencampuran, pengukusan, pencetakan & pemotongan, dan 

pengeringan (Anonim, 2010).

Volume air yang digunakan untuk pembuatan adonan mie kering

adalah 60%. Presentasi air terbaik untuk pembuatan adonan mie basah yaitu 

Page 8: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

sebanyak 60% (Datu, D.Y.R., M. Bilang dan S.D. Amrullah/mempelajari

pengolahan mie dari campuran tepung sagu dan tepung jagung).

2.5 Rumput Laut 

Rumput laut tergolong tanaman tingkat rendah, tidak mempunyai akar,

batang maupun daun sejati, tetapi hanya menyerupai batang yang disebut

thallus, tumbuh di alam dengan melekatkan dirinya pada karang, lumpur,

pasir, batu dan benda keras lainnya. Secara taksonomi dikelompokkan ke

dalam divisio Thallophyta (Anggadiredja dkk, 2010). Rumput laut dikenal

pertama kali oleh bangsa Cina kira-kira tahun 2700 SM. Dimasa itu, rumput

laut digunakan untuk sayuran dan obat-obatan (Aslan, 1999).

2.6 Kandungan Rumput Laut

Secara kimia rumput laut terdiri dari protein (5,4%), karbohidrat (33,3%),

lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain itu juga

mengandung asam amino, vitamin, dan mineral seperti natrium, kalium,

kalsium, iodium, zat besi dan magnesium. Kandungan asam amino, vitamin

dan mineral mencapai 10-20 kali lipat dibandingkan dengan tanaman darat

(Murti, 2011).

2.7 Pengelompokkan Rumput Laut

Berdasarkan kandungan pigmennya, rumput laut dikelompokan ke dalam

empat kelas, yaitu:

1) Rhodophyceae (ganggang merah) 2) Phaeophyceae (ganggang coklat) 3) Chlorophyceae (ganggang hijau) 4) Cyanophyceae (ganggang biru)

Jenis rumput laut yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia adalah dari

kelas Rhodophyceae yang mengandung agar-agar dan karaginan. Alga yang

termasuk ke dalam kelas Rhodophyceae yang mengandung karaginan adalah

Eucheuma dengan nama lokal agar-agar. Sebagian besar rumput laut yang

Page 9: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

diperjualbelikan yaitu jenis Eucheuma spinosum, hal ini disebabkan karena

spesies Eucheuma spinosum banyak terdapat di Indonesia dan dibutuhkan oleh

banyak industri farmasi: kosmetik, makanan dan minuman seperti saus, keju,

biskuit, es krim dan sirup (Winarno, 1990).

2.8 Rumput Laut Eucheuma spinosum

Taksonomi Eucheuma spinosum:

Divisio : Rhodophyta

Kelas : Rhodophyceae

Bangsa : Gigartinales

Suku : Solieriaceae

Marga : Eucheuma

Spesies : Eucheuma spinosum (Anggadiredja dkk, 2010).

Nama daerah rumput laut jenis ini yaitu agar-agar (Sulawesi Selatan). Ciri- ciri

rumput laut ini yaitu thallus berbentuk silindris, percabangan thallus berujung

runcing atau tumpul dan ditumbuhi nodulus (tonjolan-tonjolan), berupa duri lunak

yang mengelilingi cabang. Habitat Eucheuma spinosum tubuh melekat pada

rataan terumbu karang, batuan, benda keras dan cangkang kerang. Eucheuma

spinosum memerlukan sinar matahari untuk proses fotosintesis sehingga hanya

hidup pada lapisan fotik (Anggadiredja dkk, 2010). Rumput Laut terdiri dari air

(27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan

abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan serat, Rumput Laut juga

mengandung enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K) dan

makro mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium serta mikro

mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium. Kandungan asam amino,

vitamin dan mineral Rumput Laut mencapai 10 -20 kali lipat dibandingkan

dengan tanaman daragepeng, bercabang berselang tidak teratur, di

atau tikotomous (DPK)

Page 10: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

(Sumber: http://chaplain-zee.blog.friendster.com/2008/11/proses-pengepakan-

dan-transportasi-bibit-rumput-laut-eucheuma-cottonii-di-lombok-tengah-

nusa-tenggara-barat/)

                                                                                                                  

Page 11: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

 3.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisau, grinder,

baskom, blower, pencetak mie, panci, kompor, ayakan, sendok, oven, stopwatch,

desikator, timbangan analitik, erlenmeyer, gelas kimia, parut, cawan, stopwatch,

cawan porselin, pendingin balik, lumping dan penangas.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah umbi gadung,

tepung terigu cap segitiga biru, minyak goreng sunco, garam, aquadest,

aluminium foil, alkohol, kertas saring, ether, HCl, NaOH, tissu roll, air bersih,

telur, soda abu.

 C. Metode Penelitian

1.    Pembuatan tepung gadung

Umbi gadung dikupas kemudian diparut. Setelah itu, direndam dengan

larutan garam 7,5% selama 72 jam (perlakuan terbaik penelitian 

Muljo Hardjo, 2010). Kemudian ditiriskan dan dikeringkan dengan oven pada 

suhu 600C selama 24 jam. Dihaluskan dengan grinder kemudian diayak dengan

ukuran partikel 75 mesh.

2.    Pembuatan Mie Kering

Prosedur pembuatan mie kering adalah sebagai berikut.

a.    Semua bahan diukur sesuai yang dibutuhkan.

b.    Dilakukan pencampuran bahan sampai homogen.

c.    Dibuat lembaran tipis kemudian dikukus

d.   Lembaran-lembaran tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rol pencetak mi.

e.    Untaian mie tersebut kemudian dikeringkan dalam blower pada suhu 600C

sampai kadar air 8-10%.

f.     Dilakukan analisa total pati, uji elastisitas mie, uji sensori meliputi rasa, warna,

aroma, dan tekstur.

 D. Perlakuan Penelitian

Page 12: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

Perlakuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

M1 = Tepung gadung 100%

M2 = Tepung gadung 80% + tepung terigu

         20%

M3 = Tepung gadung 60% + tepung terigu

         40%

 E. Parameter Pengamatan

1.    Kadar air

Contoh dihaluskan dan ditimbang sebanyak 2 gram dalam aluminium

foil yang telah diketahui beratnya. Kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu

1050C selama  4 jam. Kemudian didinginkan di dalam desikator selama 15 menit

dan ditimbang. Selanjutnya dipanaskan kembali selama 30 menit, didinginkan

kembali di dalam desikator dan ditimbang. Perlakuan ini diulangi sampai tercapai

berat konstant. Penguarangan berat merupakan banyaknya air yang diuapkan dari

bahan, dengan perhitungan (Sudarmadji, et al., 1989):

   % Kadar Air :   

2.    Uji Organoleptik

Parameter uji organoleptik yang digunakan meliputi rasa, aroma, warna,

kenampakan dan tekstur. Metode pengujian yang digunakan adalah metode

hedonik (uji kesukaan) dengan skala 1-5 yaitu (1) sangat tidak suka, (2) tidak

suka, (3) agak suka, (4) suka, dan (5) sangat suka. Panelis diminta untuk

memberikan penilaian menurut tingkat kesukaannya.

3.    Total Pati

Timbang 2-5 gram sampel (berupa bahan padat yang telah dihaluskan

atau bahan padat) dalam gelas piala 250 mL. tambahkan 50 ml alcohol 80% dan

aduk selama 1 jam. Saring suspense tersebut dengan kertas saring dan cuci dengan

air sampai volume filtrate 250 ml. filtrate ini mengandung karbohidrat yang

Page 13: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

terlarut dan dibuang. Untuk bahan yang mengandung lemak, pati yang terdapat

sebagai residu pada kertas saring dicuci lima kali dengan 10 ml ether. Biarkan

ether menguap dari residu, kemudian cuci kembali dengan 150 ml alcohol 10%

untuk membebaskan lebih lanjut karbohidrat yang terlarut. Pndahkan residu

secara kuantitatif dari kertas saring ke dalam Erlenmeyer dengan cara pencucian

dengan 200 ml air dan tambahkan 20 ml HCl 25%. Tutup dengan pendingin balik

dan panaskan di atas penangas air sampai mendidih selama 2,5 jam. Biarkan

dingin dan netralkan dengan larutan NaOH 45% encerkan sampai volume 500 ml.

saring kembali campuran di atas pada kertas saring. Tentukan kadar gula yang

dinyatakan sebagai glukosa dari filtrate yang diperoleh. Penentuan glukosa seperti

pada penetapan atau penentuan gula pereduksi. Berat glukosa dikalikan faktor 0.9

merupakan berat pati (Anton, dkk.,1989).

 F.  Pengolahan Data

Rancangan percobaan pada penelitian ini menggunakan rancangan acak

lengkap dengan tiga kali ulangan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010. Mie Jagung. http://seafast.ipb.ac.id/research. Akses Tanggal 16

November 2011. Makassar.

Anonim, 2011. Gadung.  http://id.wikipedia.org. Akses 

Tanggal 12 September 2011. Makassar.

Apriyantono, Anton., Dedi Fardiaz, Ni Luh Puspitasari, Sedarmawati, dan Slamet

Budiyanto, 1989. Analisa Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat AntarUniversitas Pangan dan Gizi

Instituit Pertanian Bogor, Bogor.

Astawan, M., 2006. Membuat Mie dan Bihun. Penebar Swadaya, Jakarta.

Page 14: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

Hardjo, Muljo. 2010. Pembuatan Tepung Gadung (Diocorea Hispida Dennst)  Bebas

Sianida Dengan Merendam Parutan Umbi Dalam Larutan

Garam.http://www.ut.ac.id. Akses Tanggal 14 Oktober 2011.

Mudjajanti, E.S. dan L.N. Yulianti, 2004. Membuat Aneka Roti. Penebar  Swadaya,

Jakarta.

Robsons, J., 1976. Some Introductory Thoughts On Intermediate Moisture Foods.

Dalam Davies, K., G.G. Birch and K.J. Parker. Intermediate Mosture Food.

Aplied Science Publ, Ltd, London.

Sunaryo, E., 1985. Pengolahan Produk Serealia dan Biji-bijian. Fateta-IPB, Bogor.

Sukarsa, 2010. Tanaman Gadung. http://www2.bbpp-lembang.info. Akses 

Tanggal 19 September 2011.

Widyaningsih, T.B.dan E.S. Murtini, 2006. Alternatif Pengganti Formalin Pada

Produk Pangan. Trubus Agrisarana. Surabaya.

Wulandari, Dyah Retno. 2009. Pengembangan dioscorea spp. Sebagai bahan pangan

fungsional bebas gluten dan konservasinya secara in vitro :

dipa.http://www.biotek.lipi.go.id. Akses Tanggal 26 September 2011.

Mie Rumput laut

Bahan :

      * 4 ons rumput laut

      * 1 kg tepung  terigu

      * 2 butir kuning telor

      * 1 sendok teh garam

Alat   :

      1.penggiling Mie

Page 15: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

      2.panci

      3.serok

      4.pisau

      5.saringan

      6.solet

Cara membuatnya

1.Persiapan alat dan bahan

2.Rumput laut direndam sampai putih (4-5 hari) dengan setiap hari airnya

diganti /memakai air cucian beras

3.Setelah putih dicuci bersih,dipotong kecil-kecil dan di blender dengan air

menyesuaikan

4.Setelah di blender dibuat jenang sampai berkadar air rendah

5.Tambahkan kuning telor dan garam lalu masukkan tepung terigu

6.Diuleni sampai kalis ,potong-potong gilig

7,siap dimasak.

keterangan

1.Untuk dibuat mie harus direbus dulu tetapi kalau pangsit mie langsung

digunakan

2.Untuk merebus mie tambahkan minyak goreng pd air rebusan

 3.5 Tempat dan Waktu Penelitian

            Penelitian tentang pembuatan mie rumput laut yang terbuat dari rumput

laut dan tepung casava dengan tepung terigu dilakukan di Laboratorium Kimia

SMAN 1 Gending dan di Desa Sebaung,Kecamatan Gending.Kabupaten

Probolinggo. Bahan baku rumput,tepung casava dan tepung terigu juga diperoleh

dari Desa  Curahsawo Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini

dilakukan dari tanggal 22  Juni – 4 Juli 2011.

3.6 Pemilihan Subjek

Subjek yang diteliti dalam  karya tulis ini adalah pembuatan mie rumput laut.

Bahan pembuatanRumput Laut dan Tepung Singkong yang banyak terdapat di

Page 16: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

Kabupaten Probolinggo. Bahan tersebut akan digunakan untuk

pembuatan,modalserta keuntungan yang didapat.

3.7 Alat dan Bahan

i. bahan yang digunakan

1. rumput laut                    341,5 gram

2. tepung casava                500 gram

3. tepung terigu                 250 gram

4. air                                  300 mL

5. telur                               2 butir

ii. alat yang digunakan

1. blender

2. baskom plastik

3. pisau

4. loyang

5 mesin pasta

6. timbangan elektrik

7. sendok dan solet

2.1

 

Page 17: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

4.3 Pembuatan Mie Rumput Laut

Dalam pembuatan mie Rumput Laut ini ada beberapa tahap, alat dan bahan yaitu

sebagai berikut:

Alat dan Bahan

Alat

Pisau

Timbangan

Baskom

Timba

Sendok

Kayu yang digunakan untuk menipiskan

Markatto

Saringan

Kompor

Rol kayu

Bahan

Rumput Laut ( 25 %)

Tepung Singkong

Rempah-rempah

Air kapur

Jeruk nipis

Telur

Air ( 250 ml)

Cara kerja

      1. Rumput Laut dibersihkan terlebih dahulu dan direndam dengan air kapur

2. Setelah itu timbang Tepung Singkong dan Rumput Laut, Rumput Laut yang

digunakan sebanyak 25 %

Page 18: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

3.Blender terlebih dahulu Rumput Lautnya.

4.Semua bahan kering (tepung singkong) dan Rumput Laut dicampur rata didalam

wadah

5. Rempah-rempah dilarutkan dalam air

6. Pada campuran tepung dalam wadah dibuat lekukan yang tengahnya diisi

dengan telur, bahan dan rempah-rempah dalam larutan air, kemudian semuanya

diaduk secara perlahan menggunakan tangan atau sendok.

7. semua campuran bahan harus tercampur dengan sempurna dan terbentuk

adonan.

8. Kemudian adonan disempurnakan atau dikalis, pengadonan dapat dilakukan di

atas meja menggunakan kayu.

9. Tutup adonan dengan plastik, kemudian diamkan selama… 30 menit dan

setelah itu diadoni kembali.

10. Adonan  dipotong dan dibagi menjadi beberapa ukuran yang sama, kemudian

pipihkan dengan menggunakan kayu.

11.Lembaran adonan  ditipiskan menggunakan markatto dengan ketebalan  1-4

cm.

12.Potong  lembaran adonan menggunakan markatto sehingga terbentuk tali-tali

mie. Di tahap ini mie masih terbentuk mie mentah. Kemudian olah mie menjadi

berbagai macam mie

Dalam pembuatan mie Rumput Laut, Rumput Laut yang dibutuhkan hanya   25 %

saja, karena jika lebih banyak Rumput Laut yang digunakan dalam pembuatan

Page 19: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

mie ini,  maka mie yang dihasilkan menjadi lembek. Dalam pembuatan mie

Rumput Laut ini, Rumput Laut yang digunakan yaitu Rumput Laut yang

ukurannya sedang, tidak terlalu tua dan muda dan berwarna coklat.

BAB IV

                                                                                                  PEMBAHASAN

4.1 Khasiat dan Kandungan yang terdapat dalam Rumput Laut

Rumput Laut( Eucheuma cottonii) mempunyai banyak sekali khasiat salah

satunya yaitu sebagai makan diet dan dapat menyembuhkan penyakit

kanker. Kandungan Rumput Laut umumnya adalah mineral esensial (besi, iodin,

aluminum, mangan, calsium, nitrogen dapat larut, phosphor, sulfur, chlor. silicon,

rubidium, strontium, barium, titanium, cobalt, boron, copper, kalium, dan unsur-

unsur lainnya), asam nukleat, asam amino, protein, mineral, trace elements,

tepung, gula dan vitamin A, D, C, D E, dan K. Karena kandungan gizinya yang

tinggi, maka mampu meningkatkan sistem kerja hormonal, limfatik, dan juga

saraf.

(sumber: http://rumputlaut.web44.net/article/kandungan-dan-manfaat-

rumput-laut/

Rumput Laut juga membantu pengobatan tukak lambung, radang usus besar,

susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya. Oleh karena itu kami

menggunakan Rumput Laut sebagai bahan dasar dalam pembuatan mie. Karena

kandungan gizinya yang tinggi, maka mampu meningkatkan sistem kerja

hormonal, limfatik, dan juga saraf. Kandungan klorofil Rumput Laut bersifat

antikarsinogenik, kandungan serat, selenium dan seng yang tinggi pada Rumput

Laut dapat mereduksi estrogen. Disinyalir level estrogen yang terlalu tinggi dapat

mendorong timbulnya kanker, sehingga konsumsi Rumput Laut memperkecil

resiko kanker bahkan mengobatinya. Mengandung kalsium sepuluh kali lebih

tinggi dibandingkan dengan susu, sehingga Rumput Laut sangat tepat. Selain itu

juga kaya akan kandungan serat yang dapat mencegah kanker usus besar,

melancarkan pencernaan .

Page 20: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

Sebagai Bahan obat-obatan (anticoagulant, Kaya akan kandungan serat yang dapat

mencegah kanker usus besar, melancarkan pencernaan, meningkatkan kadar air

dalam feses antibiotics, antihehmethes, antihypertensive agent, pengurang

cholesterol, dilatory agent, dan insektisida. Meningkatkan fungsi pertahanan

tubuh, memperbaiki sistem kerja jantung dan peredaran darah, serta sistem

pencernaan. Obat tradisional untuk batuk, asma, bronkhitis, TBC, cacingan, sakit

perut, demam, rematik, kandungan protein dari Rumput Laut penting untuk

membentuk jaringan baru pada kulit. Sehingga Mencegah penuaan dini. bahkan

dipercaya dapat meningkatkan daya seksual. Kandungan yodiumnya diperlukan

tubuh untuk mencegah penyakit gondok. Selain itu juga baik untuk diet,

mengurangi resiko obesitas, serat pada Rumput Laut bersifat mengenyangkan dan

kandungan karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa

kenyang lebih lama.

Salah satu unsur yang terkandung dalam Rumput Laut ialah kalsium, diketahui

kandungan kalsium pada Rumput Laut mencapai 10 kali lebih tinggi ketimbang

susu.Karenanya, Rumput Laut acap kali dimanfaatkan sebagai obat anti-

osteoporosis. Tumbuhan yang habitatnya di laut itu juga kaya akan mineral, asam

amino, asam nukleat, karbohidrat, gula, dan aneka vitamin.Beberapa jenis mineral

yang terkandung di dalam Rumput Laut, antara lain besi, yodium, aluminium,

mangaan, kalsium, nitrogen, fospor, sulfur, silikon, klor, barium, titanium, dan

kalium.Dari sekian banyak unsur yang terkandung di dalam Rumput Laut, unsur

terbanyak ialah karbohidrat.Uniknya, karbohidrat pada Rumput Laut terdiri dari

senyawa gumi, yakni senyawa polimer polisakarida yang berbentuk serat.Oleh

karena itu tidak heran apabila Rumput Laut mengandung banyak serat. Serat

tersebut sifatnya dietary fiber, yakni serat dengan kandungan karbohidrat hanya

sedikit yang dapat diserap tubuh. Masyarakat Indonesia, baik di perkotaan

maupun di perdesaan, sangat menggemari makanan tersebut.Mi instan misalnya,

begitu digemari banyak kalangan karena terbilang murah dan mudah

dimasak,apabila kandungan Rumput Laut yang ditambahkan melebihi 30 persen,

Page 21: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

maka mi akan menjadi lembek atau tidak kenyal lagi.

(sumber: http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=56226)

3.8 Cara Kerja

i. rumput laut direndam dalam air kapur selama semalam

ii. rumput laut dicuci dengan air  bersih kemudian potong rumput laut

dipotong kecil-kecil.

iii. setelah dipotong kecil-kecil, rumput laut diblender dengan ditambahkan

sedikit air kemudian rumput laut yang telah halus disaring dan diambil

airnya atau pastanya.

iv. siapkan tepung terigu kemudian tepung terigu disaring.

v. stelah selesai disaring, tepung terigu ditaruh di baskom plastik  kemudian

campurkan dengan pasta rumput laut.

vi. sebelum adonan tercampur dengtan rata, tambahkan adonan dengan 2

butir       telur kemudian aduk hingga rata.

vii. setelah adonan  tercampur rata, adaonan dikatalis atau dihaluskan dengan

cara dilempar-lempar.

viii. setelah halus, cetak adoana pada mesin pembuat mie,

ix. setelah selesai  dicetak mie yang sudah jadi diletakkan  diloyang dengan

dibubuhkan dengan sisa tepung terigu supaya mie tidak lengket.

x.  setelah semua adonan  menjadi mie, mie siap dikemas dan dimasak.

4.2 Cara Menghilangkan Bau Amis pada Rumput Laut

            Cara menghilangkan bau amis pada Rumput Laut yaitu dengan cara,

mencucinya terlebih dahulu hingga bersih kemudian diberi perasan jeruk nipis,

selain dengan memberikan perasan jeruk nipis juga dapat dilakukan dengan 

merendam Rumput Laut dengan air kapur selama 12 jam. Setelah direndam dicuci

dan diberi jeruk nipis kembali. Dengan begitu bau amis pada Rumput Laut dapat

hilang

             

BAB V

Page 22: Pembuatan Mie Aneka Warna Dari Ekstrak Rumput Laut

                                                                                          KESIMPULAN DAN

SARAN

      5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari kajian pustaka, Rumput Laut (Eucheuma cottonii ) dan Tepung

Singkong  memiliki  banyak kandungan protein  sehingga dapat dibuat menjadi

suatu yang bernilai tinggi, yaitu mie Rumput Laut.karena bahannya yang mudah

didapat dan  baik untuk dikonsumsi oleh pertumbuhan tubuh. Selain mudah

didapat Rumput Laut(Eucheuma cottonii ) dan Singkong juga ramah lingkungan

karena berasal dari bahan yang alami dan tidak membahayakan kesehatan.

Dalam pembuatan mie Rumput Laut ini , yang dipakai dalam pembuatan mie

Rumput Laut adalah Tepung Singkong dan Rumput Laut(Eucheuma cottonii)

yang masih segar. Rumput Laut yang sudah bersih dan tidak amis dan juga sudah

diblender  dicampur dengan Singkong  yang sudah menjadi tepung. Dari

pencampuran dan beberapa langkah yang digunakan untuk membuat mie Rumput

Laut.

Dari beberapa langkah diatas  maka  diperolehlah suatu olahan baru yang lebih

bermanfaat dan tidak berbahaya untuk tubuh yaitu mie Rumput Laut. Yang

banyak manfaatnya bagi kesehatan kita, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir

akan mie Rumput Laut ini. Di daerah pantai banyak sekali Rumput Laut, akan

tetapi masyarakat tidak memanfaatkannya.

5.2 Saran

Dalam pembuatan mie Rumput Laut ini memang diperlukan banyak Rumput

Laut, sedangkan Rumput Laut setiap tahunnya sedikit oleh karena itu sebaiknya

jangan hanya mengolah Rumput Laut menjadi makanan namun juga diperlukan

pembudidayaan terhadap Rumput Laut agar tidak punah.