pemasaran - silab.ugm.ac.id

35
1 PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN Disusun Oleh : Novita Erma Kristanti,STP,MP Moh. Wahyudin, STP,M.Sc JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2016

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

1

PANDUAN PRAKTIKUM

PEMASARAN

Disusun Oleh :

Novita Erma Kristanti,STP,MP

Moh. Wahyudin, STP,M.Sc

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA 2016

Page 2: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

2

PENDAHULUAN

Praktikum Pemasaran (1 SKS) pada semester genap ini dirancang

untuk menunjang komponen mata kuliah pemasaran pada program S1

Jurusan Teknologi Industri Pertanian (TIP), Fakultas Teknologi Pertanian, UGM.

Praktikum Pemasaran penting diberikan kepada mahasiswa program S1

Jurusan TIP sebagai bekal lulusan nantinya dalam aplikasi didunia industri

maupun usaha, terutama yang berkaitan dengan aspek pemasaran.

Praktikum pemasaran yang disusun dalam 4 acara praktikum yang

terdiri dari pemilihan produk dan penetuan segmentas, targeting dan

positioning suatu produk, selanjutnya adalah survey pasar yang diawali

dengan pra survey melalui langkah pembuatan kuesioner, penyebaran

kuesioner dan pengolahan data menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

Oleh karena itu praktikan diberikan materi ini sebagai dasar dan mengetahui

bagaimana cara melakukan riset terhadap pasar, sensitive terhadap

lingkungan pasar.

Keseluruhan acara dan materi praktikum terdiri dari:

A. Acara praktikum

ACARA I PEMILIHAN PRODUK DAN PENENTUAN SEGMENTASI, TARGETING

DAN POSITIONING

ACARA II PRA SURVEY (KUESIONER)

ACARA III SURVEY LAPANGAN (PENYEBARAN KUESIONER)

ACARA IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA (UJI VALIDITAS dan

RELIABILITAS)

B. Presentasi

C. Laporan Resmi (individu)

Page 3: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

3

TATA TERTIB DALAM PELAKSANAAN PRAKTIKUM PEMASARAN

1. Praktikan wajib hadir tepat waktu dan mengisi daftar hadir yang telah

di sediakan.

2. Bila terlambat, maka praktikan akan mendapatkan sangsi, yakni:

Keterlambatan 5 menit dipersilahkan untuk mengikuti

pretest tetapi tidak ada penambahan waktu dan masih

diperkenankan untuk mengikuti praktikum.

Keterlambatan 10 menit tidak diperkenankan untuk mengikuti

pretest tetapi diperkenankan untuk mengikuti praktikum.

Keterlambatan 15 menit tidak diperkenankan untuk mengikuti

praktikum dan dianggap gugur.

3. Praktikan harus mengikuti semua acara praktikum tanpa terkecuali.

Ketidakhadiran pada salah satu acara praktikum berakibat praktikan

dianggap gugur.

4. Praktikan harus memakai pakaian sopan dan rapi, dan tidak

diperkenankan memakai sandal maupun kaos oblong.

5. Selama praktikum, praktikan dilarang merokok, makan ataupun

minum.

6. Selama praktikum, praktikan diwajibkan menjaga sopan santun dan

kebersihan ruang praktikum.

7. Praktikan wajib membuat laporan resmi secara individu dan laporan

sementara secara kelompok.

8. Praktikan dilarang melakukan kecurangan dalam pembuatan laporan

seperti copy paste.

9. Praktikan yang terbukti melanggar tata tertib ini dan atau berlaku

curang akan dikenakan sangsi paling berat, dinyatakan tidak lulus.

Page 4: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

4

TATA CARA PENYUSUNAN LAPORAN

A. Laporan Sementara

Lembar laporan sementara berisi pokok-pokok hasil diskusi.

B. Laporan Akhir / Laporan Resmi

Laporan praktikum terdiri dari halaman sampul dan halaman isi.

Penulisan halaman pada laporan adalah sebagai berikut:

1. Halaman Sampul (cover) :

2. Halaman Isi

2. Halaman Isi

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMASARAN

Disusun Oleh:

Nama :……….….

NIM :…………..

Kelompok :…………..

Co.Ass :…………..

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2015

Page 5: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

5

2. Halaman Tiap Acara (Cover)

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMASARAN

Acara ….

…………………………

Disusun Oleh:

Nama :……….….

NIM :…………..

Kelompok :…………..

Hari/Tanggal :…………..

Waktu (Jam) :……….….

Tempat :…………..

Co.Ass :…………..

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2015

Page 6: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

6

C. Naskah Penyusunan Laporan

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Tujuan Praktikum (meliputi tujuan dari acara 1,2 dan 3)

II. Landasan Teori

III. Prosedur Praktikum (terdiri dari prosedur acara 1,2 dan 3)

IV. Hasil dan Pembahasan (hasil: isi dari laporan sementara)

V. Kesimpulan & Saran

Daftar Pustaka (minimal 4)

Lampiran (berupa fotocopy laporan sementara yang sudah di acc asisten)

D. Tata Penulisan

Menggunakan Font Times New Roman, Font Size 12, Spasi 1,5

Margin (Batas Atas : 4 cm, Batas Bawah : 3 cm, Batas Kiri 4 cm dan

batas kanan 3 cm)

Kertas A4

Laporan dibuat per acara (dikumpulkan pada akhir acara)

Cover warna kuning

Page 7: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

7

ACARA I

PEMILIHAN PRODUK &

PENENTUAN SEGMENTASI,TARGETING DAN POSIITIONING (STP)

I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Praktikan dapat memahami bahwa pemilihan produk dari suatu

usaha yang berorientasi pada konsep pemasaran berawal dari adanya

kebutuhan konsumen terhadap barang dan jasa tertentu.

2. Praktikan memahami bahwa penentuan STP pada suatu produk yang

berbeda dari penawaran oleh pelaku pasar lainnya.

3. Praktikan memahami bahwa identifikasi atribut produk penting

dalam memilih suatu produk dan penentuan STP.

4. Praktikan dapat memahami bahwa penggunaan statistik deskriptif

sebagai salah satu alat pengambilan keputusan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP PEMASARAN

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana

individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka

dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai

satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan,

keinginan dan permintaan; produk, nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran,

transaksi dan hubungan; pasar, pemasaran dan pemasar. Adapun tujuan

pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa

sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.

Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga

yang tinggal hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia.

Sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti

dan memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang

program pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi

usaha pemasaran

Page 8: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

8

Berikut alur proses pemasaran yang digambarkan dalam skema :

Gambar 1. Skema Alur Pemasaran

Pemasar dan

calon pembeli

Kebutuhan, keinginan dan

permintaan

Nilai biaya,

dan kepuasan

Produk (barang,

jasa dan gagasan)

Pertukaran dan

transaksi

Hubungan dan

jaringan

pasar

Page 9: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

9

1. Kebutuhan , Keinginan dan Permintaan

Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan

manusia adalah keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan

dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun

sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi manusia. keinginan adalah hasrat

akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk

oleh kekuatan dan institusi sosial. Sedangkan Permintaan adalah keinginan

akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan

membelinya.

Keinginan menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli. Perbedaan ini

bisa menjelaskan bahwa pemasar tidak menciptakan kebutuhan; kebutuhan

sudah ada sebelumnya. Pemasar mempengaruhi keinginan dan permintaan

dengan membuat suatu produk yang cocok, menarik, terjangkau dan mudah

didapatkan oleh pelanggan yang dituju.

2. Produk

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan

atau keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada

kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya. Oleh karena itu

dalam membuat produk harus memperhatikan produk fisik dan jasa yang

diberikan produk tersebut.

3. Nilai, Biaya dan Kepuasan

Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu produk

untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap produk memiliki kemampuan

berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi pelanggan akan

memilih produk mana yang akan memberi kepuasan total paling tinggi. Nilai

setiap produk sebenarnya tergantung dari seberapa jauh produk tersebut

dapat mendekati produk ideal, dalam ini termasuk harga.

Page 10: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

10

4. Pertukaran, Transaksi dan Hubungan

Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi manusia

tidak cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang

memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan

pertukaran. Pertukaran adalah salah satu cara mendapatkan suatu produk

yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai

gantinya. Pertukaran merupakan proses dan bukan kejadian sesaat. Masing-

masing pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila mereka berunding

dan mengarah pada suatu persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka

disebut transaksi. Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak.

Untuk kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling

percaya antara pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok akan

membangun suatu ikan ekonomi, teknis dan sosial yang kuat dengan

mitranya. Sehingga transaksi tidak perlu dinegosiasikan setiap kali, tetapi

sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat dicapai dengan menjanjikan serta

menyerahkan mutu produk, pelayanan dan harga yang wajar secara

kesinambungan.

5. Pasar

Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau

keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk

memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk menunjukan

pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi pada suatu produk.

6. Pemasaran dan Pemasar

Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya dengan pasar,

pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan transaksi

Page 11: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

11

yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.

Pemasar adalah orang yang mencari sumberdaya dari orang lain dan mau

menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Kalau satu pihak lebih aktif

mencari pertukaran daripada pihak lain, maka pihak pertama adalah

pemasar dan pihak kedua adalah calon pembeli.

Dari konsep inti pemasaran maka, ada lima konsep pemasaran yang

mendasari cara organisasi melakukan kegiatan pemasarannya (Sugito,2008).

A. Konsep Pemasaran Berwawasan Produksi

Konsep ini adalah salah satu konsep tertua, yaitu akan memilih produk yang

mudah didapat dan murah harganya. Dalam hal ini memusatkan

perhatiannya untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi serta cakupan

distribusi yang luas. Konsep ini dapat dijalankan apabila permintaan produk

melebihi penawarannya dan dimana biaya produk tersebut sangat tinggi.

Kelemahan konsep pemasaran ini adalah pelayanan tidak ramah dan buruk.

B. Konsep Pemasaran Berwawasan Produk

Konsep ini berpendapat bahwa pelanggan akan memilih produk yang

menawarkan mutu, kinerja terbaik dan inovatif dalam hal ini memuaskan

perhatian untuk membuat produk yang lebih baik dan terus

menyempurnakannya. Industri yang berwawasan ini cenderung tidak

memperhatikan keinginan dan kebutuhan dari pelanggan, sehingga divisi

pemasaran akan mengalami kesulitan dalam pemasaran.

C. Konsep Pemasaran Berwawasan Menjual

Konsep ini berpendapat bahwa kalau pelanggan dibiarkan saja, pelanggan

tidak akan membeli produk industri dalam jumlah cukup sehingga harus

melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini

beranggapan bahwa pelanggan enggan membeli dan harus didorong supaya

membeli. Konsep ini sering digunakan pada “ Produk yang tidak dicari” atau

Page 12: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

12

tidak terpikir untuk dibeli serta pada industri yang mengalami kelebihan

kapasitas produksi.

D. Konsep Pemasaran Berwawasan Pemasaran

Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri

dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan

kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada

saingannya. Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar

utama, yaitu

1. Pasar sasaran,

2. Kebutuhan pelanggan,

3. Pemasaran yang terkoordinir serta

4. Keuntungan.

Konsep ini telah dinyatakan dalam banyak cara :

Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan

Temukan keinginan dan penuhilah

Cintailah pelanggan bukan produknya

Dapatkanlah sesuai kesukaan anda

Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan kepuasan

tertinggi bagi uang pelanggan.

E. Konsep Pemasaran Berwawasan Bermasyarakat

Konsep ini beranggapan bahwa tugas industri adalah menentukan

kebutuhkan, keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhi

dengan lebih efektif serta lebih efisien daripada saingannya dengan cara

mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan

masyarakat. Konsep pemasaran bermasyarakat meminta pemasar untuk

menyeimbangkan tiga faktor dalam menentukan kebijaksanaan pemasaran,

yaitu

Page 13: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

13

1. Keuntungan industri jangka pendek,

2. Kepuasan pelanggan jangka panjang dan

3. Kepentingan umum dalam pengambilan keputusan.

Pemasaran memiliki beberapa unsur dan dapat diklarifikasikan menjadi tiga

unsur utama, yaitu (Rangkuti, 1997) :

a. Unsur strategi pemasaran, meliputi :

1) Segmentasi pasar, yaitu suatu tindakan untuk mengidentifikasi

dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara

terpisah. Masing-masing segmen konsumen ini memiliki

karakteristik, kebutuhan produk dan bauran pemasaran

tersendiri.

2) Targeting, adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih

segmen pasar yang akan dimasuki.

3) Positioning, yaitu penetapan posisi pasar. Tujuannya adalah

untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan

bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.

Menurut Phillip Kotler mendefinisikan positioning sebagai tindakan

yang dilakukan marketer untuk membuat citra produk dan hal – hal yang

ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil memperoleh posisi yang jelas dan

mengandung arti adalah benak sasaran konsumennya.

Tugas memposisikan terdiri dari tiga langkah : mengindentifikasikan

sejumlah keunggulan bersaing yang mungkin utnuk membangun posisi,

memilih keunggulan bersaing yang tepat dan secara efektif

mengkomunikasikan serta menyampaikan posisi yang dipilih kepada pasar.

Selain menggunakan atribut sebagai alat untuk mengembangkan

pernyataan positioning, praktisi pemasaran juga dapat menggunakan cara –

cara lain, yaitu:

a. Positioning berdasarkan perbedaan produk. Marketer

dapat menunjukkan kepada pasarnya dimana letak perbedaan

produknya terhadap pesaing (unique product feature).

Page 14: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

14

b. Positioning berdasarkan manfaat produk. Manfaat produk

dapat pula ditonjolkan sebagai positioning sepanjang dianggap

penting oleh konsumen.

c. Positioning berdasarkan pemakaian. Disini atribut yang

ditonjolkan adalah pemakaian produk itu.

d. Positioning berdasarkan kategori produk. Positioning ini

biasanya dilakukan oleh produk – produk baru yang muncul

dalam suatu kategori produk.

e. Positioning kepada pesaing. Di Indonesia marketer dilarang

mengiklankan produknya dengan membandingkan dirinya

kepada para pesaing.

f. Positioning berdasarkan masalah. Terutama untuk produk –

produk / jasa – jasa baru yang belum begitu dikenal. Produk

(barang atau jasa) baru biasanya diciptakan untuk memberi solusi

kepada konsumennya. Masalah yang dirasakan dalam

masyarakat atau dialami konsumen diangkat ke permukaan dan

produk yang ditawarkan diposisikan untuk memecahkan

persoalan tersebut.

Phillp Kotler menyebut empat macam kesalahan yang bisa terjadi

dalam positioning. Kesalahan – kesalahan itu adalah:

1. Underpositioning. Produk mengalami underpositioning kalau

gregetnya tidak dirasakan konsumen.

2. Overpositioning. Adakalanya marketer terlalu sempit

memposisikan produknya sehingga mengurangi minat konsumen

yang masik dalam segmen pasarnya.

3. Confused positioning. Konsumen bisa mengalami keragu –

raguan karena marketer menekankan terlalu banyak atribut.

4. Doubltful positioning. Positioning ini diragukan kebenarannya

karena tidak didukung bukti yang memadai.

Page 15: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

15

© Jody Evans MBS Marketing, 2004

Positioning5. Identify possible positioning conceptsfor each target segment6. Select, develop and communicatethe chosen positioning concept

Target Marketing3. Evaluate attractiveness of each segment4. Select target segments

Market Segmentation1. Identify bases for segmentingthe market2. Develop segment profiles

III. Prosedur Praktikum

a. Pemilihan Produk

1. Brainstorming terhadap penentuan produk yang akan dipilih. Kategori:

produk agroindustri, bisa food atau non food.

2. Lakukan kunjungan industri (ukm/umkm) terkait produk agroindustri

yang dipilih.

3. Mengidentifikasi pilihan produk yang akan menjadi usaha dan yang

akan dipasarkan oleh praktikan.

4. Mengemukakan alasan pemilihan produk tersebut.

5. Penentuan Segmentasi, Targeting dan Positioning produk berdasarkan

alur proses STP.

Page 16: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

16

6. Isikan hasil pembahasan kelompok dalam kolom dibawah ini :

No Pemilihan Hasil

1 Produk

2 Alasan terpilih produk

3 Atribut Produk

4 Atribut Layanan

5 Segmentasi

6 Targeting

7 Positioning Produk

Page 17: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

17

ACARA II

PRA SURVEY PASAR

I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Praktikan dapat membuat kuesioner dengan baik dan berkualitas.

2. Praktikan dapat menyusun pertanyaan dalam kuesioner sesuai dengan

struktur pertanyaan.

3. Praktikan mampu menentukan jumlah sampel dan jenis sampel yang

akan digunakan dalam survey pasar.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Merancang kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan formal secara tertulis yang

ditujukan untuk memperoleh informasi dari responden. Sebagai instrumen,

kualitas kuesioner bergantung pada seberapa bai kuesioner tersebut

memenuhi fungsi dasarnya, yaitu mengumpulkan data. Oleh karena itu,

kualitas kuesioner bergantung pada seberapa baik kualitas data yang

diperoleh.

Untuk memperoleh kuesioner berkualitas, ada lima aspek yang perlu

diperhatikan, yaitu:

1. Apa yang mau ditanyakan?

2. Bagaimana bentuk pertanyaan?

3. Bagaimana membuat kalimat tanya yang efektif?

4. Bagaimana menyusun urutan pertanyaan?

5. Bagaimana menguji kebaikan kuesioner?

Page 18: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

18

Struktur pertanyaan

Berdasarkan struktur, pertanyaan-pertanyaan kuesioner dapat

dibedakan menjadi pertanyaan tidak terstruktur dan pertanyaan terstruktur

Pertanyaan tidak terstruktur, yang disebut juga pertanyaan terbuka,

adalah bentuk pertanyaan di mana responden bebas memberikan jawaban.

Pertanyaan tidak terstruktur lebih kalau diarahkan pada suatu topik.

Responden dapat stimulasi untuk memberikan jawaban seluas-luasnya,

sehingga menambah pemahaman tersebut, peneliti dapat merancang

pertanyaan terstruktur untuk penelitian yang lebih mendalam.

Pertanyaan terstruktur adalah bentuk pertanyaan di mana alternatif

jawaban sudah tersedia. Responden tinggal memilih mana jawaban yang

paling sesuai bagi dirinya. Responden tidak memiliki peluang untuk

memberikan jawaban di luar pilihan jawaban yang tersedia. Oleh karena itu,

pertanyaan terstruktur disebut juga pertanyaan tertutup.

Langkah-langkah penting dalam penyusunan kuesioner:

1. Tetapkan informasi yang ingin diketahui.

2. Tentukan jenis kuesioner dan metode administrasinya.

3. Tentukan isi dari masing-masing pertanyaan.

4. Tentukan bentuk respons atas setiap pertanyaan.

5. Tentukan kata-kata dari setiap pertanyaan.

6. Tentukan urutan pertanyaan.

7. Tentukan karakteristik fisik kuesioner.

8. Uji kuesioner dan lakukan perubahan jika perlu.

Page 19: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

19

III. PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Buat kuesioner sederhana yang berisikan informasi mengenai

karakteristik responden, identitas pewawancara, kode kuesioner.

2. Pertanyaan dalam kuesioner mengenai pemilihan atribut produk yang

paling penting berdasarkan persepsi responden (jenis produk

berdasarkan hasil acara 1)

3. Pertanyaan mengenai preferensi konsumen terhadap produk yang

diteliti (jenis produk berdasarkan hasil acara 1)

4. Metode kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan

memberikan daftar pertanyaan kepada responden. Kuesioner yang

dibagikan merupakan kuesioner tertutup yang memiliki lima pilihan

jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Cukup Setuju (CS), Tidak

Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Kelima pilihan jawaban

tersebut menggunakan skala likert dengan urutan nilai 5, 4, 3, 2 dan 1.

Page 20: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

20

ACARA III. SURVEY LAPANGAN (PENYEBARAN KUESIONER)

I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mengetahui tanggapan dari

konsumen terhadap produk, baik barang maupun jasa.

2. Jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 50 responden.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Teknik Sampling

a. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan unit atau individu dalam

ruang lingkup yang ingin diteliti. Populasi dibedakan menjadi populasi

sasaran dan populasi sampel. Populasi sasaran adalah keseluruhan

individu dalam areal/wilayah/lokasi/kurun waktu yang sesuai dengan

tujuan penelitian. Populasi sampel adalah keseluruhan individu yang

akan menjadi satuan analisis dalam populasi yang layak dan sesuai

untuk dijadikan atau ditarik sebagai sampel penelitian sesuai dengan

kerangka sampelnya. Kerangka sampel adalah seluruh daftar individu

yang menjadi satuan analisis yang ada dalam populasi dan akan

diambil sampelnya. Sampel adalah sebagian dari anggota populasi

yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga

diharapkan dapat mewakili populasinya (Sugiarto et al, 2001).

b. Metode Penarikan Sampel

Secara garis besar, ada dua kelompok cara penarikan sampel,

yaitu random sampling (metode acak) dan non-random sampling

(metode tak acak). Dalam random sampling, pemilihan sampel tidak

dilakukan secara subyektif, dalam arti sampel yang terpilih tidak

didasarkan pada keinginan peneliti, sehingga setiap anggota populasi

memiliki kesempatan yang sama (acak) untuk terpilih sebagai sampel.

Dengan demikian diharapkan sampel yang terpilih dapat digunakan

untuk menduga karakteristik populasi secara obyektif.

Page 21: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

21

Dalam non-random sampling, peneliti mengambil sampel yang

memenuhi ciri-ciri yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Hal tersebut

didasarkan pada ketentuan bahwa yang diambil sebagai sampel

adalah yang dianggap dapat mewakili populasinya. Jadi, tidak semua

anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk diambil

sebagai sampel seperti dalam random sampling. Menurut metodenya,

random sampling dibagi menjadi sampling acak sederhana, sampling

acak distratakan, sampling acak kelompok, sampling area, dan

sampling acak dua tahap. Sedangkan non-random sampling dibagi

menjadi sampling sistematik, sampling kemudahan, sampling

bertujuan, dan sampling kuota (Sigit, 2003).

Penyiapan dan Analisis Data

Data yang sudah terkumpul perlu dianalisis terlebih dahulu agar

peneliti memperoleh informasi. Data baru sekadar catatan ukuran fenomena

tertentu. Data perlu dianalisis agar menghasilkan informasi yang dapat

digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Green et al, analisis dapat dipandang sebagai pengurutan,

pengelompokkan ke dalam bagian-bagian yang berhubungan, dan

memanipulasi data untuk memperoleh jawaban atas masalah penelitian.

Dalam analisis data, menurut Hawkins dan Tulls, dilakukan konversi data

menjadi pernyataan-penyataan deskriptif tentang variabel atau hubungan

antarvariabel. Lebih singkat dikatakan bahwa analisis data memberikan

jawaban atas pertanyaan yang ingin kita ajukan pada setumpuk data.

Interpretasi kadangkala disamakan dengan analisis. Akan tetapi,

dalam buku ini, intepretasi kita tempatkan sebagai kelanjutan analisis, yaitu

pengambilan hasil analisis dan pengambilan kesimpulan tentang hubungan

antarvariabel.

Lebih lanjut, Green et al mengatakan bahwa analisis dapat dilakukan

dengan berbagai cara dengan ilmu pengetahuan (science) maupun seni,

dengan intuisi maupun pertimbangan informal, dengan judgement maupun

Page 22: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

22

perhitungan statistik, dikombinasikan dengan pengetahuan menyeluruh

tentang konteks masalah yang diteliti.

Pengeditan Data

Pengeditan adalah proses pengecekan untuk memastikan bahwa data

yang akan diolah tidak asal isi (asal jawab), konsisten, dan dapat

dipertanggungjawabkan. Hal-hal seperti ini dibawah ini perlu mendapat

perhatian

Pengkodean (Coding)

Pengkodean adalah proses memberikan simbol pada pertanyaan

maupun jawaban. Pengodean ini mempermudah pengelolaan data, apalagi

kalau peneliti memasukkan data ke dalam buku besar program komputer.

Misalnya, kalau menggunakan SPSS, pertanyaan perlu dikodekan menjadi

nama variabel dengan panjang maksimal 8 karakter. Respons perlu

dikodekan dengan angka-angka numerik agar data mudah diolah.

Agar data yang telah dikodekan dapat dibaca oleh peneliti maupun pihak

lain, maka peneliti perlu membuat buku kode, yaitu catatan yang berisikan

arti setiap kode yang digunakan.

Analisis deskriptif

Analisis deskriptif adalah transformasi data mentah ke dalam bentuk

yang mudah dipahami atau diinterpretasi. Analisis deskriptif juga disebut

analisis pendahuluan, bertujuan untuk mengetahui karakteristik setiap

variabel dalam sampel. Hasil analisis ini juga dapat dipakai sebagai bahan

pertimbangan untuk menentukan alat analisis dalam uji hipotesis.

Menurut Gulo, alat-alat analisis untuk analisis pendahuluan adalah:

1. Tabel frekuensi

2. Diagram statistik

3. Perhitungan ukuran tendensi pusat dan ukuran dispersi

4. Estimasi parameter

Page 23: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

23

Analisis apa yang digunakan pada data bergantung pada jenis datanya.

Status data yang lebih tinggi, dapat memakai analisis data yang lebih

sederhana.

Ukuran Pemusatan Data

Ukuran Pemusatan Data masih merupakan bagian dari statistika deskriptif.

Ukuran pemusatan data yang akan kita pelajari adalah rata-rata hitung

(arithmetic mean), median, modus. Ukuran pemusatan atau disebut juga

rata-rata (average) menunjukkan di mana suatu data memusat atau suatu

kumpulan pengamatan memusat (mengelompok). Pengukuran pusat data

penting untuk dilakukan karena suatu kelompok data bila diurutkan

(membesar atau mengecil, maka ada kecenderungan bahwa data itu akan

memusat pada bagian tengah. Oleh karena itu, dalam melakukan analisis

data yang menjadi fokus perhatian adalah di mana data itu memusat dan

bukan memberi perhatian pada keseluruhan data. Jadi, sesuai dengan

namanya, ukuran pemusatan data menunjukkan pusat suatu data atau pusat

suatu kumpulan pengamatan yang merupakan nilai khas untuk mewakili

semua data atau semua pengamatan.

Dispersi data

Pentingnya kita mempelajari dispersi data didasarkan pada dua

pertimbangan. Pertama, pusat data, seperti rata-rata hitung, median dan

modus hanya memberikan informasi yang sangat terbatas, sehingga tanpa

disandingkan dengan dispersi data kurang bermanfaat dalam analisis data.

Kedua, dispersi data sangat penting untuk membandingkan penyebaran dua

distribusi data atau lebih.

Ukuran penyebaran suatu kelompok data terhadap pusat data disebut

dispersi atau variasi atau keragaman data. Ada beberapa jenis ukuran dispersi

data yang akan dipelajari pada bagian ini, antara lain:

Page 24: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

24

Jangkauan (Range)

Ukuran dispersi data yang paling sederhana untuk menghitung dan

menginterpretasikan data adalah jangkauan. Jangkauan atau range (r) suatu

kelompok data adalah selisih antara nilai maksimum dengan nilai minimum.

Dalam bentuk persamaan dinyatakan sebagai berikut:

Range (r) = nilai maksimum – nilai minimum

Variansi (Variance)

Variansi adalah rata-rata kuadrat selisih atau kuadrat simpangan dari semua

nilai data terhadap rata-rata hitung. Variansi untuk sampel dilambangkan

dengan S2. Sedangkan untuk populasi dilambangkan dengan σ2.

Untuk data berkelompok:

S2 1 -n

)X - (X 2

Untuk data berkelompok:

S2

f n mana di,1 -n

)X - f(X 2

Standar Deviasi

Standar Deviasi berkaitan langsung dengan variansi. Standar Deviasi

merupakan akar pangkat dua dari variansi. Standar Deviasi seringkali disebut

simpangan baku. Dengan demikian rumus dari standar deviasi adalah:

Untuk data tidak berkelompok :

S =1 -n

)X - (X 2

Untuk data berkelompok :

S =

f n mana di,1 -n

)X - f(X 2

Page 25: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

25

III. PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Lakukan penentuan responden dan penyebaran kuesioner sejumlah 50

orang.

(penyebaran kuesioner dibuat satu tahap)

2. Kumpulkan data-data tersebut per kelompok sehingga kelompok

memilih satu produk yang kemungkinan besar dapat diterima oleh

pasar karena sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen.

3. Lakukan analisis deskriptif dari data tersebut yang telah diolah

mengenai atribut yang telah dipilih setiap responden dengan

menggunakan ditribusi frekuensi dan menggambarkannya dalam

bentuk histogram atau poligon, atau frekuensi poligon atau frekuensi

kumulatif atau ogif.

4. Hitung ukuran tendensi pusat dan ukuran dispersi data. Untuk

karakteristik responden berupa tingkat pengeluaran, lakukan

pengelompokkan melalui kelas-kelas/kategori (3 kategori), sedangkan

untuk karakteristik responden berupa jenis kelamin, dapat

dikelompokkan menjadi 2 katagori, yaitu: laki-laki dan perempuan.

5. Lakukan estimasi terhadap parameter yang ada.

Page 26: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

26

ACARA IV. PENGOLAHAN dan ANALISA DATA

I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mengetahui cara melakukan pengolahan data kuesioner

menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

2. Mampu menggunakan software aplikasi SPSS untuk mengolah data

kuesioner.

3. Mampu melakukan analisa data kuesioner.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Validitas dan Reliabilitas

Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan angket

dihadapkan pada dua persoalan pokok berupa validitas dan reliabilitas

angket. Suatu pengumpulan data menggunakan angket tanpa mengetahui

bagaimana tingkat validitas dan tingkat reliabilitas angket tersebut, maka

tingkat kepercayaan yang diberikan pada data yang diperoleh sangat tipis.

Dengan demikian, tingkat kepercayaan atas hasil analisis dan kesimpulan

yang diambil juga sangat tipis.

1. Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen menggambarkan pada kemantapan dan

keajegan alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki

reliabilitas atau keajegan yang tinggi atau dapat dipercaya apabila alat ukur

tersebut stabil (ajeg), sehingga dapat diandalkan (dependability) dan dapat

digunakan untuk meramalkan (prediciability). Dengan demikian, alat ukur

tersebut akan memberikan hasil pengukuran yang tidak berubah-ubah dan

akan memberikan hasil yang serupa apabila digunakan berkali-kali. Uji

reliabilitas pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu

reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal. Pada penelitian ini, uji reliabilitas

yang digunakan adalah koefisien reliabilitas internal dari Alpha. Uji reliabilitas

Page 27: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

27

yang dilakukan untuk menghitung koefisien Alpha tersebut hanya dilakukan

sekali saja pada sekelompok responden tanpa dilakukan pengulangan. Dalam

penghitungan reliabilitas, angket dibelah menjadi dua bagian. Pembelahan ini

didasarkan pada nomor ganjil dan nomor genap, sehingga diperlukan jumlah

skor belahan pertama/ganjil dan jumlah skor belahan kedua/genap

(Sudarmanto, 2005).

Pengujian reliabilitas berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan

terhadap instrumen. Suatu instrumen dapat memiliki tingkat kepercayaan

yang tinggi (konsisten) jika hasil dari pengujian instrumen tersebut

menunjukkan hasil yang tetap. Dengan demikian, masalah reliabilitas

instrumen berhubungan dengan masalah ketepatan hasil. Uji reliabilitas

dilakukan untuk mengetahui tingkat kestabilan suatu alat ukur. Hasil

pengukuran dapat dipercaya apabila digunakan dalam beberapa kali

pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif

sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek tidak berubah.

Konsep reliabilitas dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu :

a. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas alat ukur berhubungan dengan error

measurement, yaitu sejauh mana terjadi inkonsistensi hasil

pengukuran apabila pengukuran dilakukan secara berulang dengan

menggunakan subyek yang sama. Metode yang biasanya digunakan

adalah dengan repeated measure.

b. Reliabilitas Hasil Ukur

Reliabilitas hasil ukur berhubungan dengan sampling error,

yaitu sejauh mana terjadi inkonsistensi hasil ukur apabila

pengukuran dilakukan secara berulang pada kelompok individu

yang berbeda. Metode yang digunakan adalah one shot/pengukuran

sekali saja. Reliabilitas hasil ukur dapat dilakukan dengan melihat

nilai cronbach alpha.

Page 28: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

28

Berdasarkan metode Alpha Cronbach’s, butir-butir pertanyaan

dalam variabel dikatakan reliable apabila nilai hasil uji (sig.2 tailed) atau

alpha > 0,6. Cara mencari reliabilitas untuk keseluruhan item adalah dengan

mengkoreksi angka korelasi yang diperoleh menggunakan rumus :

Di mana :

rtot = angka reliabilitas keseluruhan item

rtt = angka reliabilitas belahan pertama dan kedua

2. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang

telah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak

diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen akan menggambarkan

tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk

mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran.

Apabila instrumen tersebut mampu untuk mengukur apa yang diukur,

maka disebut valid dan sebaliknya, apabila tidak mampu mengukur

apa yang diukur, maka dinyatakan tidak valid. Validitas instrumen

(angket) dapat dikelompokkan menjadi beberapa tipe, yaitu validitas

isi (content validity), validitas yang berhubungan dengan kriteria

(criterion validity), dan validitas konstrak (construct validity). Validitas

alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas

konstrak (susunan), yang ditetapkan menurut analisis rasional terhadap

isi tes atau angket yang penilaiannya didasarkan pada pertimbangan

subyektif individual dengan mempertimbangkan baik teori maupun

instrumen pengukur itu sendiri (Sudarmanto, 2005).

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu

instrumen alat ukur telah menjalankan fungsi ukurnya. Menurut

Sekaran (2003), validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan

alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu skala pengukuran

Page 29: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

29

disebut valid apabila alat ukur tersebut dapat melakukan apa yang

seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Ada

berbagai metode yang digunakan dalam uji validitas, seperti korelasi

product moment pearson (seperti metode analisis korelasi) dan analisis

faktor. Cara mengukur validitas yang paling umum adalah dengan

menggunakan koefisien alpha. Koefisien alpha biasa diukur dengan

menggunakan cronbach alpha.

Menurut Riduwan dan Akdon (2005), butir pertanyaan

dikatakan valid apabila nilai r hasil lebih besar dari nilai r tabel pada

tabel r product moment. Nilai r hasil dapat dilihat pada kolom

Corrected item-Total Correlation pada tabel item total statistics yang

dapat diperoleh dengan melakukan perintah Reliability Analysis.

Berikut ini adalah cara mengukur r hitung validitas, yaitu dengan

mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total

menggunakan rumus teknik korelasi product moment :

2

11

2

2

11

2

111

n

i

i

n

i

i

n

i

i

n

i

i

n

i

i

n

i

i

n

i

iii

YYnXXn

YXYXn

r

Di mana :

r = koefisien korelasi product

moment

X = skor tiap pertanyaan/item

Y = skor total

N = jumlah responden

Page 30: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

30

III. PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Lakukan pengolahan data untuk uji reliabilitas dan uji validitas

berdasarkan hasil penyebaran kuesioner menggunakan software SPSS.

2. Lakukan analisis data berdasarkan hasil uji reliabilitas dan uji validitas.

Berikut ini contoh kasus dan pengolahan data menggunakan program SPSS.

Komitmen kerja diukur dengan menggunakan 7 butir pertanyaan dan

masing-masing pertanyaan merupakan indikator mengukur tingkat

komitmen kerja. Masing-masing pertanyaan menggunakan Skala Likert 1

sampai dengan 5. Dari 10 responden, diperoleh data sebagai berikut :

Responden

Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7

1 5 5 4 5 4 5 3 2 5 3 3 3 4 5 4 3 1 2 3 2 2 2 3 4 5 4 3 4 5 4 5 5 3 3 3 4 4 5 5 6 1 1 1 1 2 2 2 7 4 4 3 4 4 4 4 8 4 5 4 3 3 3 4 9 5 5 5 5 4 5 5 10 4 4 5 5 5 4 3

Langkah-langkah analisis :

1. Masukkan data jawaban responden pada lembar data view (pada

spss).

2. Dari menu utama SPSS, pilih Analyze, klik scale, lalu klik Reliability

Analysis.

3. Tampak di layar windows Reliability Analysis.

4. Masukkan butir pertanyaan 1 sampai 7 ke box item menggunakan

tanda panah.

5. Pada kotak model pilih alpha.

Page 31: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

31

6. Klik tombol statistics, pada descriptives for pilih item, scale, scale if

item deleted, pada inter-item pilih correlation, dan klik continue,

kemudian klik OK.

Hasil dan Pengolahan Data

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0 Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. N diatas menunjukkan jumlah responden, yaitu 10 orang.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.934 .934 7

Kekuatan reliabilitas dikelompokkan menjadi 5 kategori, yaitu :

1. Nilai Cronbach 0,00 sampai dengan 0,20 berarti kurang reliabel.

2. Nilai Cronbach 0,21 sampai dengan 0,40 berarti agak reliabel.

3. Nilai Cronbach 0,41 sampai dengan 0,60 berarti cukup reliabel.

4. Nilai Cronbach 0,61 sampai dengan 0,80 berarti reliabel.

5. Nilai Cronbach 0,81 sampai dengan 1,00 berarti sangat reliabel.

Sehingga dasar pengambilan keputusan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah :

1. Jika A positif dan A > 0,6 maka kuesioner tersebut reliabel

2. Jika A positif tetapi A < 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliabel

Page 32: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

32

Nilai cronbach alpha adalah sebesar 0,934, artinya kuesioner tersebut

sangat reliabel dan menunjukkan reliabilitas atau konstruk dari variabel

berkomitmen tinggi.

Item Statistics

Mean

Std. Deviation N

pertanyaan1 3.70 1.567 10 pertanyaan2 3.60 1.350 10 pertanyaan3 3.40 1.174 10 pertanyaan4 3.60 1.350 10 pertanyaan5 3.70 1.059 10 pertanyaan6 3.90 1.197 10 pertanyaan7 3.80 1.033 10

Inter-Item Correlation Matrix

Pertanya an 1

Pertanya an 2

Pertanya an 3

Pertanya an 4

Pertanya an 5

Pertanya an 6

Pertanya an 7

pertanyaan1 1.000 .830 .616 .777 .810 .811 .577 pertanyaan2 .830 1.000 .813 .817 .606 .591 .494 pertanyaan3 .616 .813 1.000 .813 .554 .506 .348 pertanyaan4 .777 .817 .813 1.000 .839 .798 .494 pertanyaan5 .810 .606 .554 .839 1.000 .762 .548 pertanyaan6 .811 .591 .506 .798 .762 1.000 .611 pertanyaan7 .577 .494 .348 .494 .548 .611 1.000

Page 33: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

33

Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan sampel penelitian

berjumlah 14 orang. Kriteria yang digunakan untuk mengetahui butir-butir

pertanyaan tersebut valid dengan ketentuan :

i. r tabel pada α (taraf signifikansi) 0,05 dengan derajat bebas df =

jumlah sampel – 2. Pada penelitian ini jumlah sampel sebanyak 10

orang/responden, sehingga df = 10-2 = 8. Nilai r tabel untuk df = 8 adalah

0,6319 yang dapat dilihat dalam tabel r Product Moment di bawah ini.

ii. Butir pertanyaan dinyatakan valid apabila jika r hasil > r tabel product

moment. Nilai r hasil dapat dilihat pada kolom Corrected item-Total

Correlation pada tabel item total statistics yang dapat diperoleh dengan

melakukan perintah Reliability Analysis.

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

pertanyaan1 22.00 36.444 .881 .966 .915 pertanyaan2 22.10 39.656 .829 .961 .919 pertanyaan3 22.30 43.122 .718 .788 .929 pertanyaan4 22.10 38.544 .907 .975 .911 pertanyaan5 22.00 43.111 .815 .942 .922 pertanyaan6 21.80 41.733 .802 .931 .922 pertanyaan7 21.90 46.322 .582 .583 .940

Page 34: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

34

Scale Statistics

Mean Variance Std.

Deviation N of Items

25.70 55.567 7.454 7

Dari hasil corrected item-total correlation (r hasil) terlihat bahwa pertanyaan 1

sampai pertanyaan 6 mempunyai r hasil > r tabel (0,6319), sehingga butir

pertanyaan dapat dikatakan valid. Sedangkan pertanyaan 7 mempunyai r

hasil (0,582) < r tabel (0,6319), sehingga butir pertanyaan 7 dapat dikatakan

tidak valid.

Page 35: PEMASARAN - silab.ugm.ac.id

35

TABEL R PRODUCT MOMENT