pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

72
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU TAHUN AKADEMIK 2011/ 2012 UNTUK INTERN UNTUK INTERN UNTUK INTERN UNTUK INTERN Disusun Oleh : 1.D. Eka Harsanto, S.Kp, M.Kes 2.Cikwi, SKM, M.Kes 3.Ns. Jhon Feri, S.Kep, M.Kes PEDOMAN PEDOMAN PEDOMAN PEDOMAN PENULISAN PENULISAN PENULISAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH BIDANG KEPERAWATAN

Upload: akper-lubuklinggau

Post on 29-Nov-2014

9.431 views

Category:

Education


9 download

DESCRIPTION

Pedoman KTI bagi mahasiswa Keperawatan Lubuklinggau

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU

TAHUN AKADEMIK 2011/ 2012

U N T U K I N T E R NU N T U K I N T E R NU N T U K I N T E R NU N T U K I N T E R N

Disusun Oleh :

1. D. Eka Harsanto, S.Kp, M.Kes

2. Cikwi, SKM, M.Kes 3. Ns. Jhon Feri, S.Kep, M.Kes

PEDOMANPEDOMANPEDOMANPEDOMAN

PENULISANPENULISANPENULISANPENULISAN

KARYA TULIS ILMIAH

BIDANG KEPERAWATAN

Page 2: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bidang Keperawatan Poltekkes

Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan Lubuklinggau ini diterbitkan dengan

maksud untuk mempermudah mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir berupa

karya tulis ilmiah. Selain itu juga diharapkan dapat dipedomani baik oleh staf

pengajar/ pembimbing/ penguji di lingkungan Prodi Keperawatan Lubuklinggau

Poltekkes Palembang dalam memberikan bimbingan untuk pelaksanaan penelitian dan

penulisan Karya Tulis Ilmiah kepada mahasiswa sehingga dapat memperlancar dan

memperkecil perbedaan persepsi antar pembimbing dan mahasiswa dalam proses

pembuatan karya tulis ilmiah.

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah merupakan rujukan yang berisi

tentang syarat mengajukan karya tulis ilmiah, prosedur penulisan, kerangka penulisan

dan penilaian. Untuk itu, mahasiswa diharuskan mengikuti ketentuan-ketentuan yang

ada dalam buku pedoman ini.

Terima kasih kami ucapkan kepada FKEP-UNPAD Bandung, FKM UI

Jakarta, PSIK USU Medan dan Poltekkes Palembang yang telah menjadi acuan dalam

penulisan KTI di Prodi Keperawatan Lubuklinggau ini. Dan untuk lebih

menyempurnakan panduan ini kami tetap mengharapkan segala kritik dan saran agar

lebih baik.

Lubuklinggau, November 2011

Penyusun

1. D. Eka Harsanto, S.Kp, M.Kes 2. Cikwi, SKM, M. .Kes 3. Ns. Jhon Feri, S.Kep, M.Kes

Page 3: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah ..................................................... 1

B. Tujan Penulisan KTI ..................................................................... 2

C. Bobot KTI ....................................................................................... 2

D. Persyaratan Penyusunan KTI ....................................................... 2

E. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan ............................................... 5

F. Aspek Legal Karya Tulis Ilmiah ................................................... 5

BAB II PROSEDUR PENYUSUNAN KTI ................................................ 7

A. Penentuan Judul Penelitian ........................................................... 7

B. Persyaratan Judul Penelitian ......................................................... 7

C. Proposal Penelitian ........................................................................ 8

D. Seminar Proposal .......................................................................... 8

E. Ujian KTI ......................................................................................... 9

F. Kepanitiaan ..................................................................................... 12

BAB III FORMAT PENULISAN KTI

A. Kertas .............................................................................................. 13

B. Pengetikan ....................................................................................... 13

Page 4: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

iv

C. Jarak Baris ...................................................................................... 14

D. Penomoran Halaman ..................................................................... 14

E. Penulisan Tabel dan Gambar ....................................................... 15

F. Pemberian Tanda Bagian KTI ...................................................... 17

BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN

A. Proposal Penelitian ........................................................................ 18

B. Laporan Penelitian (KTI) .............................................................. 20

BAB V URAIAN DAN PENATAAN ISI TULISAN .................................. 24

A. Bagian Pendahuluan ...................................................................... 24

B. Bagian Utama ................................................................................. 30

C. Bagian Akhir .................................................................................. 40

BAB VI MENGACU DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA .................. 42

A. Kutipan dalam Naskah KTI .......................................................... 42

B. Penulisan Daftar Pustaka .............................................................. 43

C. Penulisan Nama Pengarang .......................................................... 46

LAMPIRAN

Page 5: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Tugas Akhir merupakan karya ilmiah dalam bidang / cabang ilmu tertentu

ditulis berdasarkan hasil penelitian, studi kepustakaan, praktek kerja atau tugas lain

yang telah ditentukan oleh institusi pendidikan. Salah satu bentuk tugas akhir

adalah Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang merupakan hasil tulisan menuruti suatu

aturan tertentu. Aturan tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis

yang telah dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan

Karya Tulis Ilmiah dilakukan dalam tiga tahap yaitu: tahap pra penulisan, tahap

penulisan, dan tahap perbaikan.

Dalam tahap pra penulisan, penulis membuat suatu rancangan tulisan.

Semua catatan penting dan bahan teoritis dicantumkan dalam rancangan tulisan ini.

Untuk melakukannya, penulis membutuhkan literatur atau bahan bacaan yang

sesuai dengan masalah yang akan ditulis.

Tahap penulisan, penulis mulai mewujudkan rancangan tertulis yang telah

dibuatnya. Semua catatan penting dan bahan teoritis yang sudah disiapkan, mulai

ditulis dengan bahasa yang sesuai untuk pembaca yang dituju. Hasil tulisan tahap

ini disebut juga kertas kerja pertama (first draft).

Meskipun proses penulisan karya tulis ilmiah pada umumnya sama tetapi

bentuknya ada bermacam-macam. Diantara beragam bentuk karya tulis ilmiah itu,

yang biasa digunakan adalah: makalah, laporan, skripsi, thesis, dan disertasi.

KTI merupakan karya tulis ilmiah yang merupakan tulisan wajib bagi

mahasiswa untuk mencapai jenjang akademis program Diploma III (D-III) dan

merupakan persyaratan akademis. Penulisannya didasarkan pada hasil penelitian

Page 6: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

2

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

maupun studi kepustakaan yang dilakukan mahasiswa sendiri, topik yang dipilih

disesuaikan dengan bidang ilmu Keperawatan.

Karya tulis ilmiah keperawatan adalah suatu program tulisan hasil

penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu keperawatan yang

menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu keperawatan

Karena KTI merupakan tugas yang wajib diselesaikan oleh mahasiswa

maka penulisannya harus memperhatikan beberapa hal berikut:

1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan mahasiswa sendiri

2. Menghasilkan simpulan dari masalah yang dibahas atau diteliti

3. Memberikan sumbangan nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan

B. Tujuan Penulisan KTI

Tujuan penulisan KTI antara lain untuk:

1. Melatih mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan penelitian.

2. Memenuhi persyaratan akademis untuk memperoleh gelar Ahli Madya

Keperawatan.

C. Bobot KTI

KTI diberi bobot 3 (tiga) Satuan Kredit Semester (SKS). Setara dengan 4

– 5 jam sehari selama 4 bulan. (Satu bulan setara dengan 25 hari efektif)

D. Persyaratan Penyusunan KTI

1. Mahasiswa

a. Persyaratan Akademik.

1). Telah terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang berjalan.

2). Telah menyelesaikan sekurang – kurangnya 80%, beban studi kumulatif

yang dipersyaratkan (93 SKS).

Page 7: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

3

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

3). Telah lulus mata kuliah Riset Keperawatan dengan nilai minimal C.

4). Memiliki Kartu Program Program Studi (KPS) semester yang

bersangkutan yang mencantumkan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan telah

ditandatangani Pembimbing Akademik dan Kodinator I.

b. Persyaratan Administrasi.

Telah menyelesaikan administrasi/ keuangan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

2. Pembimbing

a. Jumlah pembimbing

Seorang mahasiswa yang membuat Tugas Akhir (KTI), dibimbing oleh dua

orang yang terdiri dari seorang Pembimbing Utama dan seorang

Pembimbing Pendamping.

b. Penentuan Pembimbing.

Ketua Prodi menentukan Pembimbing Utama dan Pembimbing

Pendamping atas usul Bagian Akademik untuk ditetapkan oleh Direktur

Poltekkes Palembang. Dosen Pembimbing Pendamping dapat berasal dari

luar prodi selama diperlukan. Dosen luar biasa atau dosen tamu dapat

diusulkan menjadi Pembimbing Pendamping.

1). Merupakan Dosen Politeknik Kesehatan Palembang. Program Studi

Keperawatan Lubuklinggau.

2). Pendidikan minimal Strata I (Satu) dengan latar belakang pendidikan

yang sesuai dengan penulisan laporan/tujuan akhir mahasiswa yang

dibimbing.

3). Mau dan mampu untuk menjadi Pembimbing KTI.

4). Dosen Pembimbing ditetapkan oleh Direktur Politeknik Kesehatan

Palembang.

Page 8: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

4

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

c. Tugas dan Kewajiban Pembimbing

1). Pembimbing Utama

a). Membimbing mahasiswa menyusun rancangan (Proposal) Karya

Tulis Ilmiah (KTI).

b). Menyediakan waktu dan memberikan bimbingan selama proses

penulisan KTI berlangsung

c). Mengarahkan dan membantu mahasiswa bimbingannya dalam

memperdalam telaah kepustakaan dan pemanfaatan data.

d). Memberikan pengarahan dalam melakukan penelitian di lapangan

dan atau perpustakaan serta pemanfaatan data.

e). Memberi arahan dan masukan kepada mahasiswa bimbingannya

dalam materi KTI-nya.

2). Pembimbing Pendamping

a). Membantu tugas-tugas pembimbing utama.

b). Menelaah dan membantu mahasiswa dalam teknik penulisan.

d. Pergantian Pembimbing

Pergantian pembimbingan dimungkinkan apabila terjadi hal-hal

sebagai berikut:

1). Apabila sejak konsultasi pertama setelah penetapan pembimbing,

kemudian pembimbing karena sesuatu dan lain hal tidak dapat

melaksanakan tugas membimbing, maka Ketua Prodi atas permohonan

mahasiswa dapat menunjuk pembimbing pengganti atas usulan bagian

akademik

2). Proses bimbingan tidak berjalan secara efektif atau tidak terdapat

kesesuaian pendapat antara mahasiswa dan pembimbing

3). Pembimbing tidak bersedia menjadi pembimbing berdasarkan surat

rujukan atau kesediaan.

Page 9: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

5

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

E. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan

Tim Pembimbing memantau proses pembimbingannya dengan

menggunakan lembar konsultasi. Dengan demikian, Tim Pembimbing dapat

mengetahui perkembangan mahasiswa secara mendalam dengan mengikuti proses

kegiatannya dalam menyusun dan menulis Karya Tulis Ilmiah.

Prosedur umum bimbingan adalah sebagai berikut

1. Kegiatan bimbingan dimulai dari menyusun rancangan penelitian/ penetapan

judul.

2. Waktu dan tempat kegiatan pembimbingan dilaksanakan pada waktu kerja dan

bertempat di Kampus Prodi Keperawatan Lubuklinggau.

3. Bila butir 2 tersebut diatas tidak dapat dipenuhi, pembimbing KTI dan

mahasiswa secara bersama-sama dapat menentukan waktu dan tempat kegiatan

bimbingan

4. Setiap kali melakukan kegiatan konsultasi, pembimbing membubuhkan paraf

pada kartu bimbingan KTI yang disediakan.

5. Bila Karya Tulis Ilmiah tidak dapat diselesaikan pada semester yang

bersangkutan, maka diperkenankan menyelesaikan pada semester berikutnya

dengan mencantumkan kembali pada KRS dengan judul, pembimbing yang

baru sesuai ketentuan.

F. Aspek Legal Karya Tulis Ilmiah

Sebagaimana karya tulis seseorang berhak untuk dihargai, dan setiap orang

yang menjiplak tanpa memenuhi kaedah norma ilmiah maka dapat dikategorikan

pelanggaran hak cipta seseorang dan ini bisa disebut sebagai tindakan kriminal

maka sanksi bisa diberlakukan kepada yang bersangkutan. Sebagaimana tercantum

dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

pasal 25 (2 ) Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk

Page 10: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

6

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan jiplakan

dicabut gelarnya. Yang kemudian diperkuat didalam pasal 70 akan dipidana

dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan atau pidana denda paling

banyak Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah)

Untuk menghindari kejadian tersebut setiap mahasiswa yang mengambil

dan menyusun karya tulis ilmiah ini harus mengkaji judul dan karya tulis

sebanyak-banyaknya dari yang telah diteliti atau ditulis orang lain dan bentuk

tanggungjawab individu mahasiswa pada penyusunan atau pengambilan judul KTI

harus diperkuat dalam suatu pernyataan bahwa KTI yang disusun tersebut bukan

merupakan karya jiplakan orang lain.

Page 11: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

7

BAB II PROSEDUR PENYUSUNAN KTI

A. Penentuan Judul Penelitian

Dalam proses penentuan judul, berlaku ketentuan sebagai berikut :

1. Setiap mahasiswa yang akan menyusun KTI harus menentukan masalah apa

yang akan diteliti dan diajukan ke Dosen Pembimbing dalam bentuk Judul

Penelitian sebanyak 3 (tiga) buah judul disertai latar belakang penelitian.

2. Judul Penelitian dipilih dari ketiga judul yang diajukan mahasiswa berdasarkan

kesepakatan antara mahasiswa dengan dosen pembimbing.

3. Bila judul-judul penelitian dalam butir 2 tersebut tidak dapat diterima oleh

Penanggung Jawab KTI/ Bagian Akademik (PJ KTI), karena alasan tertentu

misalnya adanya kesamaan judul dengan mahasiswa lain, maka mahasiswa

yang bersangkutan harus mengajukan alternatif judul lain untuk dipilih kembali

oleh mahasiswa bersama-sama dengan dosen pembimbing.

4. Judul penelitian harus mendapat pengesahan dari Ketua Prodi Keperawatan

Lubuklinggau dan selanjutnya ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur

Poltekkes Palembang.

B. Persyaratan Judul Penelitian

Adapun syarat dari judul penelitian pada penyusunan KTI ini adalah:

1. Judul disesuaikan dengan tujuan Pendidikan D III Keperawatan Prodi

Keperawatan Lubuklinggau Poltekkes Palembang.

2. Judul penelitian dibuat sesingkat mungkin, tetapi cukup jelas dan menunjukkan

secara tepat masalah yang akan diteliti (5W+1H) serta tidak memungkinkan

penafsiran yang beragam.

Page 12: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

8

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

3. Judul sebaiknya dinyatakan dalam kalimat positif yang netral (tidak

mengetahui hasilnya)

4. Judul penelitian harus berbeda diantara mahasiswa.

5. Bilamana diperlukan, judul penelitian dapat diubah. Perubahan judul dapat

dilakukan atas permintaan mahasiswa dengan persetujuan dosen pembimbing

dan Penanggungjawab KTI. Perubahan judul itu ditetapkan dengan Surat

Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Palembang.

C. Proposal Penelitian

Proposal penelitian bertujuan untuk membantu mahasiswa mengemukakan

keterangan yang rinci tentang proses penelitiannya.

Proposal penelitian menggambarkan secara singkat dan jelas unsur utama

yang dijadikan panduan dalam proses penyusunan KTI.

Proposal penelitian harus disetujui oleh dosen pembimbing, baik pembimbing

utama maupun pembimbing pendamping.

Proposal penelitian berisi 4 (empat) pokok bahasan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

BAB II Tinjauan Pustaka (Landasan Teori)

BAB III Kerangka Konsep, Definisi Operasional dan Hipotesis (jika ada)

BAB IV Metode Penelitian

D. Seminar Proposal

Seminar Proposal bersifat komprehensif dan terbuka bagi dosen dan

mahasiswa yang berminat sejauh tidak mengganggu jalannya seminar. Seminar

dihadiri oleh Dosen Pembimbing mahasiswa bersangkutan yang bertindak sebagai

moderator dan pembimbing lainnya sebagai penguji, serta ditunjuk 2 (dua) orang

mahasiswa sebagai penyangga/ oponen.

Page 13: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

9

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

Syarat untuk dapat mengikuti seminar proposal adalah :

1. Mahasiswa sekurang-kurangnya telah melakukan bimbingan Proposal

Penelitian sebanyak 6 (enam) kali dibuktikan dengan menyerahkan lembar

bimbingan KTI.

2. Proposal telah disetujui oleh Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping

untuk dapat diseminarkan.

3. Mahasiswa sekurang-kurangnya telah pernah menghadiri 5 (lima) kali seminar

proposal mahasiswa lain yang dibuktikan dengan menyerahkan bukti lembar

oponen dan peserta seminar proposal

4. Mahasiswa sekurang-kurangnya telah pernah menjadi oponen seminar proposal

mahasiswa lain, minimal 1 (satu) kali yang dibuktikan dengan menyerahkan

bukti lembar oponen dan peserta seminar proposal. Persyaratan ini tidak

berlaku bagi 5 (lima) peserta yang melaksanakan seminar proposal paling

awal.

5. Mahasiswa sudah harus menyerahkan naskah Proposalnya sebanyak 3 (tiga)

eksemplar dan diserahkan kepada masing-masing penguji paling lambat 2 (dua)

hari hari sebelum Jadwal Seminar,

Hasil masukan pada waktu seminar dicatat dan digunakan untuk

menyempurnakan proposal sehingga layak untuk dilaksanakan. Setelah

pembimbing menyatakan proposal layak dilaksanakan di lapangan barulah

pelaksanaan penelitian dilakukan. Dibuktikan dengan persetujuan (ACC) Tim

Pembimbing pada lembar konsul, untuk kemudian dibuatkan Surat Izin

Penelitian.

E. Ujian KTI

Ujian KTI merpakan Ujian Akhir Program yang bersifat komprehensif

dan bersifat tertutup. Setelah selesai melakukan pengumpulan data, analisa dan

Page 14: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

10

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

penyusunan bab V, VI dan VII mahasiswa dapat mengusulkan diri untuk dapat

diuji oleh tim penguji KTI.

1. Syarat untuk mengikuti Ujian KTI adalah:

a. Sebelum diujikan, KTI dicetak sebanyak 3 (tiga) eksemplar tanpa harus

dijilid.

b. Mahasiswa telah lunas administrasi pendidikan, dibuktikan dengan

melampirkan tanda lunas administrasi, kartu bebas pinjaman alat /bahan

laboratorium dan kartu bebas perpustakaan.

c. Mahasiswa telah melakukan penelitian, pengumpulan data atau model/

prototipe dilaksanakan. Jarak waktu antara seminar proposal dan seminar

hasil (Ujian KTI) sekurang-kurangnya 4 (empat) minggu.

d. Mahasiswa sudah harus menyerahkan naskah KTI sebanyak 3 eksemplar

dan diserahkan kepada masing-masing penguji paling lambat 3 (tiga) hari

sebelum Pelaksanaan Ujian.

e. Apabila belum dinyatakan lulus oleh Tim Penguji, maka mahasiswa dapat

melakukan ujian ulang paling lambat 2 (dua) minggu setelah terlebih

dahulu memperbaiki kekurangan an kesalahannya.

f. Lama Perbaikan KTI paling lambat adalah 2 (dua) minggu sejak

dilaksanakannya ujian KTI.

Setelah diujikan dan diperbaiki, KTI di cetak sebanyak 8 (delapan)

eksemplar yang harus diserahkan dengan perincian sebagai berikut: 1 (satu)

eksemplar untuk perpustakaan Prodi Keperawatan Lubuklinggau, 1 (satu)

eksemplar untuk Lokasi penelitian, 1 (satu) eksemplar untuk Direktorat

Poltekkes Palembang, 1 (satu) eksemplar untuk Jurusan Keperawatan

Poltekkes Palembang, 1 (satu) eksemplar untuk Pembimbing Utama, 1 (satu)

eksemplar untuk masing-masing Penguji dan 1 (satu) eksemplar untuk penulis.

Page 15: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

11

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

Ditambah 3 (tiga) keping CD yang berisikan soft copy (file) dari naskah KTI,

data penelitian dan hasil analisis.

KTI yang harus diserahkan adalah KTI yang telah selesai dan disahkan

oleh Pembimbing, Penguji, dan diketahui oleh Ketua Prodi Keperawatan

Lubuklinggau.

2. Dewan Penguji

Dewan penguji ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Poltekkes

Palembang atas usulan Ketua Prodi Keperawatan Lubuklinggau, yang terdiri

dari:

a. Ketua penguji : Pembimbing Utama yang bertindak sebagai moderator

b. Anggota : Anggota penguji berjumlah 2 (dua) orang. Dalam hal

ini, pembimbing pendamping menjadi penguji II.

Moderator membuka ujian, memimpin proses tanya jawab antara

penguji dan mahasiswa, mengatur waktu agar semua penguji mendapat waktu

yang sama, menutup sidang dan melaporkan hasil ujian kepada Ketua Prodi

Keperawatan Lubuklinggau. Bila moderator ingin menggunakan haknya

sebagai penguji, maka ia menjadi penguji setelah anggota penguji lainnya

mengajukan pertanyaan.

3. Lamanya Ujian

Ujian dilangsungkan paling lama 60 – 90 menit dengan alokasi waktu

sebagai berikut:

a. Pembukaan oleh moderator : 5 menit

b. Penyajian oleh mahasiswa : 15 menit

c. Tanya jawab : 45 menit s.d 50 menit

d. Rapat Dewan Penguji : 5 menit

Page 16: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

12

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

F. Kepanitiaan

Panitia ujian dibentuk dengan Surat Keputusan Direktur Poltekkes

Palembang atas usulan Ketua Prodi Keperawatan Lubuklinggau.

Susunan dan jumlah Panitia ujian ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan

tugas yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan kepanitiaan dalam ujian

akhir program.

Page 17: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

13

BAB III FORMAT PENULISAN KTI

A. Kertas

Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih tanpa garis minimum 80 gr,

dengan ukuran letter/ kuarto (Q). ukuran 21,9 cm x 27,94 cm atau 8,5 inch x 11

inch.

B. Pengetikan

KTI/ Proposal Penelitian diketik memakai komputer dengan menggunakan

program pengolah kata (misal: Microsoft Word atau Word Perfect) dengan pilihan

huruf "Times New Roman" berukuran (Font):

1. Naskah : 12

2. Judul Bab : 14

3. Judul KTI : 14 -16 (tergantung pada panjang pendeknya judul) Judul Bab

dan judul KTI diketik tebal (bold)

Pengetikan naskah dilakukan pada satu sisi halaman saja (tidak bolak balik).

Jarak ketikan adalah 2 spasi (kecuali untuk abstrak dengan jarak pengetikan 1

spasi), dengan batas pengetikan (page setup margin): Batas atas (Top) : 4 cm, Batas

Bawah (Bottom): 3 cm, Batas Kanan (Right) : 3 cm, Batas Kiri (Left) : 4 cm.

Setiap bab dimulai pada halaman baru/ judul bab diketik pada batas atas bidang

pengetikan, disusun simetris menggunakan huruf besar (capital), tanpa penggaris

bawahan atau pembubuhan titik di akhir kalimat. Kalimat pertama dimulai 2,5 cm

ditambah dua spasi dari tepi atas kertas (2 spasi adalah jarak antara nomor halaman

dan kalimat pertama),

Page 18: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

14

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

Judul sub-sub didahului dengan 1 huruf atau angka Latin (sebagaimana

pemberian tanda pada uraian berikutnya). Awal alenia diketik 1 "tab" dan batas

kiri bidang pengetikan. Pada sub-judul atau anak sub-judul, awal alenia dimulai 1

"tab" dari batas huruf pertama sub-judul ataupun anak sub-judul.

C. Jarak Baris

Jarak antara judul dan awal naskah adalah 2 spasi. Jarak antara akhir naskah

dengan sub-judul maupun antara sub-judul dan anak sub-judul adalah 4 spasi.

Sedangkan jarak antara sub-judul dan awal naskah berikutnya, serta jarak antar

alenia sama dengan jarak antar baris, yaitu 2 spasi.

D. Penomoran Halaman

Bagian pendahuluan/persiapan KTI (preliminaries) diberi nomor halaman

dengan angka Romawi kecil, sedangkan bagian naskah/ isi dan bagian akhir KTI

dengan angka Latin. Nomor halaman diletakkan disebelah kanan atas, kecuali

untuk halaman bab baru di bagian tengah bawah.

Tata cara penulisan nomor halaman mengikuti aturan sebagai berikut:

1. Nomor halaman untuk bagian awal KTI (sebelum Bab Pendahuluan) diberi

nomor urut dengan menggunakan huruf Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya)

yang ditulis pada bagian bawah tengah dengan jarak 4 (empat) spasi dibawah

teks.

2. Lembar halaman sampul dalam tetap dihitung tetapi tidak diberi nomor

halaman

3. Halaman yang memuat Pendahuluan sampai dengan lembar terakhir dari

lampiran diberi nomor urut dengan angka Arab (1, 2, 3, 4, dan seterusnya).

Page 19: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

15

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

4. Nomor halaman pada halaman dengan judul Bab, ditulis dibawah tengah

dengan jarak 2 cm dari tepi bawah.

5. Semua nomor halaman selain judul bab, diketik pada sudut kanan atas dengan

jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas

E. Penulisan Tabel, Gambar , Diagram dan Grafik

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tabel, gambar, diagram

dan grafik) yaitu:

1. Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan Bab tempat tabel)

dan diikuti nomor urut tabel dengan angka Arab. Contoh: Tabel 4.2 (tabel ini

berada di bab IV dan merupakan tabel kedua).

2. Tabel dan Grafik diberi judul diatas tabel dengan jarak 1 (satu) spasi mengikuti

lebar tabel. Jarak antara judul dengan tabel/ grafik 2 (dua) spasi

3. Gambar dan Diagram diberi judul dibawah gambar dengan jarak 1 (satu) spasi.

Jarak Judul dengan gambar/ diagram adalah 2 (dua) spasi.

4. Bila tabel atau grafik yang disajikan diambil atau dikutip dari suatu sumber

tertentu, maka sumber tabel ditulis dibawah tabel atau grafik dengan jarak 1

(satu) spasi dengan huruf yang lebih kecil.

5. Bila gambar atau diagram yang disajikan diambil atau dikutip dari suatu

sumber tertentu, maka sumber gambar ditulis setelah judul gambar.

6. Tidak dibenarkan melakukan pemutusan tabel, kecuali untuk lampiran.

Misalnya satu tabel diletakkan pada 2 (dua) halaman naskah KTI, setengah

tabel pada halaman sebelumnya dan setengahnya pada halaman berikutnya.

7. Gambar, Grafik, dan atau Diagram diberi nomor urut dengan angka Arab

(menunjukkan Bab tempat gambar/ grafik/ diagram) dan diikuti dengan angka

Arab (juga menunjukkan nomor urut gambar). Contoh: Gambar 4.2 (gambar ini

Page 20: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

16

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

berada di bab IV dan merupakan gambar kedua); Grafik 4.1 (Grafik ini berada

di Bab 4 dan merupakan grafik pertama).

8. Urutan Notasi atau penomoran Gambar, Grafik atau Diagram tidak digabung

melainkan dikelompokkan sesuai dengan jenisnya.

9. Contoh cara penulisan tabel dan gambar

TABEL 4.2 DISTRIBUSI PENDUDUK KEL. AIRKUTI KEC. LUBUKLINGGAU TIMUR I

KOTA LUBUKLINGGAU PROPINSI SUMATERA SELATAN MENURUT GOLONGAN UMUR DAN JENIS KELAMIN

TAHUN 2010

Golongan Umur (Tahun)

Jumlah Pria % Wanita %

Jumlah Sumber: Data monografi Kecamatan Lubuklinggau Timur I tahun 2010

Keterangan:

Peran perawat

Peran masyarakat

GAMBAR 2.4 LINGKARAN DINAMIS PROSES KEPERAWATAN (DEPKES RI, 1992)

Page 21: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

17

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

F. Pemberian Tanda Bagian KTI

Penomoran atau pemberian tanda pada judul sub-bab atau sub-bab harus tetap

konsisten. Bila menggunakan tanda (abjad atau angka) Latin harus tetap demikian

seterusnya (konsisten) sampai akhir naskah.

Jika dalam naskah KTI terdapat pembagian dari suatu bagian, sub bagian,

sub-sub bagian dan seterusnya, maka acuan untuk kerangka kategori yang

digunakan adalah sebagai berikut:

.

BAB I PENDAHULUAN

A. Huruf Pertama

1. Huruf Pertama

a. Huruf Pertama

1). Huruf Pertama

a). A

(1). A

(a). A

(i). A

Page 22: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

18

BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) Jurusan

Keperawatan Poltekes Kemenkes Palembang ini dibagi menjadi sistematika penulisan

Proposal Penelitian (Proposal) dan sistematika penulisan Laporan Hasil Penelitian.

A. Proposal Penelitian (Proposal)

Sistematika penulisan proposal penelitian mencakup langkah-langkah

penulisan sebagai berikut :

1. Halaman Sampul

2. Halaman Judul

3. Peryataan Persetujuan

4. Kata Pengantar

5. Daftar Isi

6. Bab I. Pendahuluan

a. Latar Belakang

b. Rumusan Masalah

c. Pertanyaan Penelitian

d. Tujuan Penelitian

1). Tujuan Umum

2). Tujuan Khusus

e. Manfaat Penelitian

f. Ruang Lingkup Penelitian

7. Bab II. Tinjauan Pustaka

a. Tinjauan Umum tentang Topik/ Substansial yang Diteliti

b. Kerangka Teori

Page 23: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

19

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

8. Bab III. Kerangka Konsep (Kerangka Pikir) dan Definisi Operasional

a. Kerangka Konsep (atau Kerangka Pikir pada Penelitian Kualitatif)

b. Definisi Operasional (atau Definisi Istilah pada penelitian kualitatif; untuk

pengukuran/ variabel penelitian)

c. Hipotesis (pada penelitian Analitik/Observasional dan Eksperimental)

9. Bab IV. Metode Penelitian

a. Jenis/ Desain (Rancangan) Penelitian

b. Populasi dan Sampel (untuk penelitian kuantitatif) atau Sumber Informasi

(untuk penelitian kualitatif)

1). Populasi (Sumber Informasi)

2). Sampel (Informan Kunci/ Key Informan)

3). Kriteria Subyek Penelitian (bila ada/ diperlukan)

c. Tempat Penelitian

d. Waktu Penelitian

e. Etika Penelitian

f. Pengumpulan Data

1). Sumber Data (primer/sekunder)

2). Teknik Pengumpulan Data (wawancara, angket, observasi,

pemeriksaan, FGD, dsb)

3). Alat/ Instrumen Pengumpulan Data (kuesioner, check list, daftar

pertanyaan, dsb)

g. Pengolahan Data

Editing

Coding

Processing/ Entry

Cleaning

Page 24: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

20

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

h. Analisis Data

1). Univariat (penelitian Deskriptif)

2). Bivariat (penelitian Analitik; bila ada)

3). Multivariat (bila ada/ diperlukan; termasuk Uji Interaksi & Uji

Confounding)

10. Daftar Pustaka

11. Lampiran-Lampiran

a. Kuesioner, Check List, Daftar Pertanyaan (alat pengumpulan data, wajib

ada)

b. Surat izin/ keterangan/ rekomendasi (bila ada)

c. Lembar Konsultasi (wajib ada, lihat form pada lampiran)

B. Laporan Penelitian (KTI)

Sistematika penulisan laporan hasil penelidan (KTI) mencakup langkah-

langkah berikut:

1. Halaman Sampul

2. Halaman Judul

3. Abstrak Indonesia

4. Abstrak Inggris

5. Halaman Judul dengan Spesifikasi

6. Lembar Persembahan

7. Pernyataan Persetujuan

8. Lembar Pengesahan

9. Riwayat Hidup

10. Kata Pengantar

11. Daftar Isi

12. Daftar Tabel

Page 25: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

21

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

13. Daftar Gambar/ Skema (bila ada)

14. Daftar Istilah/ Singkatan (Glossary, bila ada)

15. Daftar Lampiran

16. Bab I. Pendahuluan

a. Latar Belakang

b. Rumusan Masalah

c. Pertanyaan Penelitian

d. Tujuan Penelitian

1). Tujuan Umum

2). Tujuan Khusus

e. Manfaat Penelitian

f. Ruang Lingkup Penelitian

17. Bab II. Tinjauan Pustaka

a. Tinjauan umum tentang topik/ substansial yang diteliti

b. Kerangka Teori

18. Bab III. Kerangka Konsep (Kerangka Pikir) dan Definisi Operasional

a. Kerangka Konsep (Kerangka pilar pada penelitian kualitatif)

b. Definisi Operasional (Definisi Istilah pada penelitian kualitatif; untuk

pengukuran variabel penelitian)

c. Hipotesis (pada penelitian Analitik/ Observasional dan Eksperimental)

19. Bab IV. Metoda Penelitian

a. Jenis/ Desain (Rancangan) Penelitian

b. Populasi dan Sampel (penelitian kuantitatif) atau Sumber Informasi

(penelitian kualitatif),

1). Populasi (Sumber Informasi)

2). Sampel (Informan Kunci/ Key Informan)

3). Kriteria Subyek Penelitian (bila ada/diperlukan)

Page 26: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

22

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

c. Tempat Penelitian

d. Waktu Penelitian

e. Etika Penelitian

f. Pengumpulan Data

1). Sumber Data (primer/sekunder)

2). Teknik Pengumpulan Data (wawancara, angket, observasi,

pemeriksaan, FGD, dsb)

3). Alat/instrumen Pengumpulan Data (kuesioner, check list, daftar

pertanyaan, dsb)

g. Pengolahan Data

1). Editing

2). Coding

3). Processing/Entry

4). Cleaning

h. Analisis Data

1). Univariat (penelitian Deskriptif)

2). Bivariat (penelitian Analitik/Observasional & Eksperintental)

3). Multivariat (termasuk Uji Interaksi & Uji Confounding; penelitian

Analitik/ Observasional & Eksperimental; bila ada)

20. Bab V. Hasil Penelitian

21. Bab VI. Pembahasan

22. Bab VII. Simpulan dan Saran

a. Simpulan

b. Saran

23. Daftar Pustaka

Page 27: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

23

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

24. Lampiran-Lampiran

a. Kuesioner, Check List, Daftar Pertanyaan (alat pengumpulan data; wajib

ada)

b. Surat izin/ keterangan/ rekomendasi (bila ada)

c. Lembar Konsultasi {wajib ada, lihat form pada lampiran)

25. Daftar Ralat (bila ada)

Page 28: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

24

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

BAB V URAIAN & PENATAAN ISI TULISAN

KTI terdiri dari 3 bagian besar dengan penjelasan masing-masing sebagaimana

uraian berikut ini:

A. Bagian Pendahuluan

1. HALAMAN SAMPUL

Wama sampul KTI adalah HIJAU TUA dengan bahan karton tebal

dilapisi linen dan selubung plastik transparan, Huruf-huruf pada sampul dicetak

dengan tinta cetak wama KUNING-KEEMASAN, menyebutkan judul KTI

secara lengkap, nama penulis dan nomor pokok mahasiswa (ditulis dibawah

lambang tersebut dengan jenis huruf Book Antiqua ukuran 12)

Tulisan POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PROGRAM

STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU dan Tahun pembuatannya

diletakkan di bawah. Semua huruf dicetak dengan huruf besar, dengan huruf

judul utama yang lebih menonjol. Komposisi huruf dan letak masing-masing

bagian diatur agar simetris (tengah/ center), serasi dan rapi diatur sedemikian

rupa sehingga berbentuk trapesium (piramida) terbalik. Pada punggung

halaman sampul dicetak nama penulis, nomor induk mahasiswa (di bawah

nama) dan terietak pada sisi kanan punggung halaman sampul diikuti judul di

bagian tengan dan tahun pembuatan di sisi kiri punggung halaman sampul/

semuanya dicetak dengan huruf besar, Pencetakan dari kiri ke kanan bila

halaman sampul menghadap ke atas (lihat contoh pada lampiran).

Page 29: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

25

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

2. HALAMAN JUDUL

Sama dengan halaman sampul, halaman judul dicetak pada kertas HVS

putih dengan tinta cetak wama hitam (lihat contoh pada lampiran).

3. ABSTRAK

Abstrak merupakan bentuk mini karangan ilmiah yang biasanya tidak

lebih dari 200 – 250 kata berisi ringkasan singkat isi KTI tanpa tambahan

penafsiran, kritik maupun tanggapan penulis. KTI harus mempunyai abstrak

yang membekali pembaca dengan inti tulisan yang bersangkutan dan mencakup

(a) rumusan masalah penelitian, (b) tujuan umum dan khusus, (c) jenis dan

desain penelitian, (d) populasi dan sampel, (e) analisis data yang

dipergunakan, (f) simpulan hasil penelitian dan saran sesuai pembahasan.

Dalam abstrak juga tercantum jumlah daftar pustaka dan rentang tahun

penulisannya yang terlama dan terbaru. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia

dan Inggris masing-masing diketik dengan spasi 1 (satu) dan tidak lebih dari

2 (dua) halaman. Kalimat efektif sedapat mungkin digunakan, baik abstrak

berbahasa Indonesia maupun Inggris. Abstrak ditempatkan pada halaman

setelah halaman judul (lihat contoh pada lampiran).

Isi dari abstrak dan abstract penelitian sekurang-kurangnya berisi hal-

hal sebagai berikut :

a. Alinea pertama, berisi ringkasan Bab 1 Karya Tulis Ilmiah

b. Alinea kedua, berisi ringkasan Bab 3 Karya Tulis Ilmiah, yaitu metode

yang digunakan termasuk peralatan/instrumen, prosedur pengumpulan data,

penggunaan perlakuan atau treatment (kalau ada)

c. Alinea ketiga, berisi ringkasan Bab 4 Karya Tulis Ilmiah, yaitu hasil

penelitian termasuk taraf signifikansi statistik

Page 30: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

26

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

d. Alinea keempat, berisi ringkasan Bab 5 Karya Tulis Ilmiah, yaitu

kesimpulan dan implikasi, terapan atau rekomendasi.

Atau dapat juga mengadung komponen IMRAD (Introduction,

Methods, Result, and Discussion):

a. Introduction, adalah alasan utama mengapa penelitian itu dilakukan

(Ringkasan latar belakang utama)

b. Methods, adalah bagaimana penelitian itu dilakukan, yang meliputi : desain,

populasi, sample dan sampling, variable, metode pengumpulan dan analisa

data, dan alat ukur yang digunakan

c. Result, adalah hasil utama yang diperoleh

d. Discussion, adalah kesimpulan utama dan masukan penelitian

4. HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI

Selain judul KTI secara lengkap seperti tertulis pada halaman judul,

halaman judul dengan spesifikasi (lihat contoh pada lampiran) dilengkapi

dengan keterangan khusus sebagai berikut:

Karya Tulis Iilmiah ini Ditujukan Sebagai

Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

AHLI MADYA KEPERAWATAN (AM.Kep)

Seperti halnya halaman judul dan sampul/ halaman ini juga dicetak

dengan komposisi huruf dan letak masing-masing bagian secara simetris.

5. LEMBAR PERSEMBAHAN

Halaman ini diperuntukkan bagi penulis yang ingin mempersembahkan

karyanya kepada orang tertentu atau diisi dengan kata-kata mutiara, cuplikan

Page 31: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

27

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

do'a, semboyan atau motto yang ingin dikemukakan penulis (lihat contoh pada

lampiran).

6. PERNYATAAN PERSETUJUAN

Halaman persetujuan berisi pemyataan yang diketik dan diletakkan

setelah kata "PERNYATAAN PERSETUJUAN" yang terletak pada bagian

paling atas dari halaman tentang ini, dengan keterangan atau kalimat berikut:

KTI ini telah disetujui dan dipertahankan dihadapan :

Tim Penguji KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau

Politeknik Kesehatan Palembang

Disusul dibawahnya (dengan jarak yang proporsional) dengan tulisan

tentang tempat (LUBUKLINGGAU) dan tanggal sidang ujian KTI, nama, dan

tanda tangan pembimbing serta (diketahui) Ketua Program Studi (lihat contoh

pada lampiran).

7. LEMBAR PENGESAHAN

Lembar pengesahan berisi pernyataan pengesahan oleh Panitia Sidang

atau Tim Penguji KTI sebagaimana kalimat berikut ini.

PANITIA SIDANG KTI

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

Pernyataan dicetak dengan huruf kapital/ besar dan diletakkan pada

bagian paling atas dari halaman lembar pengesahan ini. Setelah kalimat diatas,

disusul di bawahnya (dengan jarak yang proporsional) dengan tulisan tentang

Page 32: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

28

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

tempat (Palembang) dan tanggal sidang ujian KTI, kemudian kata Tim Penguji,

ke bawah disusul Ketua dengan nama, dan tanda tangan pembunbing (sebagai

Ketua tim penguji) serta Anggota berurut ke bawah nama/ dan tanda tangan

dua/ tiga penguji lainnya (lihat contoh pada lampiran).

8. RIWAYAT HIDUP

Dalam riwayat hidup penulis, terbagi dua atau tiga bagian/ yakni: (a)

Identitas Diri berisi secara tersusun ke bawah tentang nama, tempat dan

tanggal lahir, Agama, Alamat; (b) Riwayat Pendidikan yang berisi secara

tersusun ke bawah tentang Rentang Tahun Pendidikan formal yang telah

ditempuh termasuk di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sumsel serta

(c) Riwayat Pekerjaan (bila ada/ telah bekerja, kliusus untuk Kelas Khusus/

Ekstensi). Oleh karena KTI merupakan karya tulis ilmiah, hanya dicantumkan

hal-hal yang perlu diketahui (lihat contoh pada lampiran).

9. KATA PENGANTAR

Umumnya berisi penjelasan singkat substansi masalah atau kondisi

penelitian, serta utamanya ucapan terima kasih penulis kepada pihak-pihak

yang telah membantunya selama penulisan ataupun pendidikan. Judul KATA

PENGANTAR diketik simetris tanpa garis bawah dan titik di akhir kalimat.

Pada akhir teks disebelah kanan bawah dicantumkan tanggal penulisan dan kata

"Penulis" tanpa mencantumkan nama atau identitas penulis (lihat contoh pada

lampiran).

10. DAFTAR ISI

Berisi daftar seluruh isi penulisan secara kronologis/sistematis yang

mencakup semua judul bab, Judul sub-sub disusun secara vertikal. Semua judul

Page 33: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

29

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

bab diketik dengan huruf besar, sedangkan sub-bab, anak sub-bab dan

rinciannya hanya huruf awal yang diketik dengan huruf besar.

Pada Daftar Isi dimasukan halaman-halaman KATA PENGANTAR,

ABSTRAK/ DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR,

DAFTAR ISTILAH/ SINGKATAN/ DAFTAR LAMPIRAN, dalam angka

Romawi kecil, diikuti dengan rincian bab-bab bagian utama KTI, dan diakhiri

dengan DAFTAR PUSTAKA dan LAMPIRAN (lihat contoh pada lampiran).

11. DAFTAR TABEL

Daftar ini memberikan petunjuk kepada pembaca agar dapat dengan

cepat mengetahui tabel apa saja yang terdapat dalam KTI serta letak

halamannya. Penomoran tabel dan gambar dapat disesuaikan dengan letaknya

di dalam bab. Contoh misalnya tabel ke-2 dari bab 3 dituliskan sebagai tabel

3.2. disusul dengan nama tabelnya. Bila tabel diambil atau dikutip dari sumber

lain harus dicantumkan sumber aslinya di bawah tabel yang bersangkutan (lihat

contoh pada lampiran).

12. DAFTAR GAMBAR/ SKEMA

Berisi daftar gambar untuk memberikan petunjuk kepada pembaca agar

dapat dengan cepat mengetahui gambar apa saja yang terdapat dalam KTI

tersebut dan letak halamannya. Penomoran gambar dapat disesuaikan dengan

letaknya di dalam bab. Contoh misalnya gambar ke-1 dari bab 2 dituliskan

sebagai gambar 1.2. disusul dengan nama gambamya. Bila gambar diambil atau

dikutip dari sumber lain harus dicantumkan sumber aslinya dibawah gambar

yang bersangkutan (lihat contoh pada lampiran).

Page 34: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

30

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

13. DAFTAR ISTILAH/ SINGKATAN

Daftar ini memberikan petunjuk kepada pembaca agar dapat dengan

cepat mengetahui istilah atau singkatan apa saja yang terdapat dalam KTI dan

letak halamannya (lihat contoh pada lampiran).

14. DAFTAR LAMPIRAN

Berisi daftar hal-hal yang menjadi lampiran dalam KTI. Daftar ini

memberikan petunjuk kepada pembaca agar dapat dengan cepat mengetahui

lampiran apa saja yang terdapat dalam KTI serta letak halamannya (lihat

contoh pada lampiran)

B. Bagian Utama

Bagian ini merupakan inti dari KTI, yang pada dasamya merupakan bentuk

laporan penelitian. Dalam bagian ini tercantum teks yang secara ilmiah memaparkan

penelitian yang dilakukan serta hasil-hasil yang diperoleh. Penyajiannya lugas dan

sistematis, menggunakan Bahasa Indonesia sesuai kaidah tata bahasa yang berlaku.

Peng-Indonesia-an istilah mengikuti Pedoman Umum Pembentukan Istilah,

sedangkan ragam bahasa baku mengikuti Kamus Umum Bahasa Indonesia.

Pengetikan KTI menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Untuk istilah asing yang belum dibakukan ke

dalam Bahasa Indonesia, dapat ditulis dengan menggunakan cetak miring (italic).

1. PENDAHULUAN

Dalam bab PENDAHULUAN, yang merupakan BAB I dikemukakan

dengan singkat dan jelas tentang (a) latar belakang masalah yang akan

dibahas, (b) rumusan masalah, (c) pertanyaan penelitian, (d) tujuan

Page 35: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

31

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

penelitian yang rnemuat tujuan umum dan tujuan khusus yang bersifat dapat

diukur, (e) manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian atau

analisis yang dilakukan; atau alasan-alasan mengapa penelitian tersebut perlu

dilakukan, (f) ruang lingkup bahasan yang meliputi pendekatan penelitian,

subjek dan level pembahasan, area, substansi, serta wilayah geografis atau

topografi atau administrasi (makro atau mikro).

a. Latar Belakang

Berisikan tentang keadaan atau kondisi umum suatu keadaan yang

berkalian dengan masalah yang akan diteliti. Biasanya pada latar belakang

ini terdapat hal seperti kebijakan dan strategi pembangunan nasional,

kebijakan dan strategi pembangunan di bidang kesehatan mulai dari tingkat

nasional sampai tingkat lokal, kebijakan. Pada bagian ini harus dinyatakan

secara jelas topik atau hal apa yang menjadi pokok dalam penelitian yang

akan dilaksanakan.

Setelah topik pokok penelitian dinyatakan secara jelas pada latar

belakang, kemudian penulis menentukan masalah apa yang akan diteliti,

maka pada bagian ini penulis harus sudah mulai dapat menguasai

permasalahan yang akan diteliti.

Masalah yang akan diteliti tersebut harus diuraikan secara jelas

dengan didukung oleh fakta atau data empiris, sehingga memang masalah

itu perlu untuk diteliti. Selain itu, pada bagian ini penulis harus

mengutarakan alasan mengapa masalah itu perlu untuk diteliti dan

melakukan identifikasi tentang aspek apa saja yang terkait dengan masalah

tersebut dengan tujuan untuk memudahkan penulis dalam membatasi ruang

lingkup penelitiannya.

Page 36: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

32

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

b. Perumusan masalah

Berdasarkan ruang lingkup permasalahan penelitian yang telah

ditentukan pada bagian latar belakang kemudian penulis merumuskan

secara konkrit masalah apa yang akan diteliti dalam bentuk pertanyaan

penelitian (research question) yang ditulis dalam bentuk kalimat tanya.

c. Tujuan Penelitian

1). Tujuan Umum

Tujuan umum merupakan suatu pertanyaan umumtentang tujuan

yang ingin dicapai dari penelitian secara keseluruhan. Dari tujuan

umum ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam

menjawab permasalahan penelitian.

2). Tujuan Khusus

Tujuan khusus merupakan penjabaran dan pentahapan dari

penelitian untuk mencapai tujuan umum penelitian, yang sifatnya lebih

operasional. Pada tujuan khusus ini penulis harus menyatakan secara

spesifik variabel apa yang akan diukur atau diuji untuk menunjang

pernyataan pada tujuan umum.

d. Manfaat Penelitian

Pada bagian ini diuraikan secara jelas manfaat dari penelitian dan

operasionalisasi hasil penelitian baik bagi penulis sendiri, bagi

perkembangan ilmu pengetahuan, bagi teknologi dan seni, bagi praktisi,

bagi ilmuan lain dan bagi masyarakat pada umumnya.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab Tinjauan Pustaka, yang merupakan BAB II diulas berbagai

publikasi resmi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, mencakup

antara lain aspek masalah dan penjelasan faktor-faktor yang diduga berkaitan

Page 37: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

33

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

dengan substansi yang diteliti, dan model kerangka teori yang dipakai

sebagaimana dipaparkan dalam sumber bersangkutan.

Pada bagian ini penulis harus mengutarakan secara sistematik dan

mengkaji tentang fakta, hasil penelitian sebelumnya, teori, konsep atau

pendekatan baru yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan

dilakukan. Teori, konsep dan pendekatan yang disampaikan tersebut harus

rasional dan diakui kebenarannya yang pada akhirnya nanti akan digunakan

untuk menunjang analisis pembahasan terhadap hasil penelitian yang telah

dilakukan.

Pengulasan berbagai publikasi yang dapat mengarah kepada analisa

seperti di atas dapat dilakukan bila minimal diulas (sebagai suatu perkiraan

kasar) 1 (satu) buku teks bahasa Inggris, 5 (lima) buku utama (text book) dan

3 (tiga) artikel dari jumal-jumal yang terkait dengan topik penelitian, dalam

kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir.

Setelah menjelaskan berbagai pendekatan dengan kelehihan masing-

masing bagian akhir bab ini menjelaskan pendekatan mana yang akan dipakai

untuk penelitian ini (berupa KERANGKA TEORI PENELITIAN), yang dapat

beserta alasan-alasan. Pendekatan yang akan dipakai tersebut kemudian akan

dijelaskan secara rinci dalam bab selanjutnya, yaitu bab KERANGKA

KONSEP.

3. KERANGKA KONSEP

Dalam bab KERANGKA KONSEP, yang merupakan BAB III,

dijelaskan secara rinci pendekatan pemecahan masalah dan atau model yang

digunakan dalam penelitian ini. Bab ini terdiri dan (a) visualisasi hubungan

berbagai konsep dan/atau model matematis dengan penjelasannya; (b)

penjelasan secara terinci konsep dan/atau variabel serta definisi operasional

Page 38: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

34

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

setiap konsep/variabel; dan (c) hubungan antara berbagai konsep dan/atau

variabel dalam model pemecahan masalah yang juga dijelaskan secara rinci,

serta hipotesis (jika ada).

a. Kerangka Konsep

Berdasarkan teori, konsep dan pendekatan yang telah dijabarkan,

kemudian penulis harus mengkaji dan mensintesis penyusunan suatu

kerangka konsep. Kerangka konsep tersebut merupakan suatu paradigma

untuk menjawab permasalahan penelitian dan menyusun hipotesis.

Kerangka konsep penelitian dapat berbentuk uraian kualitatif, model atau

persamaan fungsional.

b. Definisi Operasional

Mendefinisikan dan membatasi ruang lingkup atau pengertian

secara operasional variable-variabel penelitian yang akan diteliti, meliputi:

pengertian, cara ukur, hasil ukur dan skala ukur. Definisi operasional juga

bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan

terhadap variable-variabel yang bersangkutan serta pengembangan

instrumen (alat ukur)

c. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan

penelitian dimana kebenarannya masih harus diuji berdasarkan Simpulan.

4. METODE PENELITIAN

Dalam bab METODE PENELITIAN/ yang merupakan BAB IV,

dijelaskan beberapa hal pokok, yaitu (a) jenis penelitian atau desain penelitian

yang digunakan; (b) populasi, sampel dan unit analisa, serta cara pengambilan

dan perlakuan sampel; (c) pengukuran dan cara pengamatan variabel atau

konsep yang diukur; (d) tempat dan waktu penelitian; (e) etika penelitian; (f)

Page 39: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

35

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

langkah-langkah dalam pengumpulan data dan manajemen penelitian di

lapangan dan (e) pengolahan data serta analisis data yang dipakai. Semuanya

dijelaskan secara cermat dan jelas, agar bila diulang orang lain dalam kondisi

yang sama diharapkan akan memberikan hasil yang sama pula.

Untuk KTI berdasarkan laporan kegiatan ilmiah untuk menghasilkan

suatu model atau prototype, maka bagian ini perlu secara lengkap menjelaskan/

diuraikan (a) kerangka dasar pengembangan model, (b) bagaimana langkah-

langkah kegiatan dilaksanakan (c) cara pengukuran dan pengamatan variabel

(d) langkah-langkah pengumpulan data atau informasi yang diperlukan (e)

teknik analisa data atau infomasi yang didapat sehingga pembaca dapat

mengerti bahwa yang dilaksanakan bukanlah penelitian kuantitatif.

a. Desain Penelitian

Pada bagian ini harus disebutkan secara jelas, apa jenis atau

rancangan penelitian yang akan dilakukan dan alasan mengapa memilih

jenis atau rancangan penelitian tersebut, baik kekurangan maupun

kelebihannya. Selain itu harus disebutkan pula usaha apa yang dilakukan

utnuk mengatasi kekurangan dari jenis atau rancangan penelitian yang akan

digunakan tersebut.

b. Populasi Penelitian

Populasi adalah sekumpulan obyek (misalnya: masyarakat,

lembaga) penelitian yang memiliki karakteristik yang sama. Pada bagian ini

penulis harus menyebutkan secara jelas siapa atau apa populasi

penelitiannya dan bagaimana karakteristik dari populasi tersebut.

c. Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari populasi. Pada bagian ini penulis

harus menyebutkan secara jelas siapa atau apa saja sampel penelitiannya,

Page 40: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

36

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

bagaimana cara penentuan sampelnya, berapa besar sampelnya, dan

bagaimana cara pengambilan sampelnya (prosedur).

d. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian harus disebutkan secara jelas, kapan

dan dimana penelitian akan dilakukan. Selain itu perlu juga disebutkan

alasan memilih lokasi tersebut.

e. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Bagian ini memuat uraian secara rinci dan jelas bagaimana cara atau

prosedur pengumpulan data. Peneliti dianjurkan untuk melakukan

pengumpulan data sendiri. Apabila peneliti tidak sanggup dan

pengumpulan data dilakukan oleh orang lain, maka harus dijelaskan

langkah apa saja yang dilakukan oleh peneliti untuk menjamin reliabilitas

dan validitas data yang diperoleh. Selain itu, pada bagian ini harus

disebutkan alat atau instrumen apa yang digunakan untuk pengumpulan

data, alasan pemilihan instrumen atau alat tersebut dan jika perlu disertai

uraian tentang reliabilitas dan validitas instrumen atau alat yang

digunakan.

f. Teknik Pengolahan Data

Diuraikan secara jelas bagaimana cara/prosedur pengolahan data

dari hasil pengumpulan data, meliputi: Coding, Editing, Entry dan

Cleaning.

g. Teknik Analisis Data

Bagian ini berisi uraian mengenai cara atau teknik analisis apa yang

digunakan dan alasan menggunakan cara atau teknik tersebut. Bila

menggunakan uji statistic, sebutkan uji statistik apa yang digunakan dalam

analisis tersebut, misalnya: “...uji statistic yang digunakan yaitu uji Chi

Square” dan lain sebagainya.

Page 41: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

37

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

5. HASIL PENELITIAN

Bagian ini merupakan BAB V, yang memaparkan hasil penelitian

secara obyektif. Untuk analisis data kuantitatif, analisa dilakukan secara

bertahap dari distribusi frekuensi, kemudian analisis bivariat dan terakhir

analisis multivariat (bila diperlukan). Pada tahap ini, analisis dilakukan dengan

inembaca dan menterjemahkan hasil penelitian di atas secara obyektif dan

belum menampilkan pendapat/ subjektivitas peneliti.

Untuk analisis data kualitatif, analisis dilakukan dengan menuliskan

hasil penemuan lapangan secara sistematis topik demi topik. Pembuktian

bahwa hasil lapangan tersebut didapat dari wawancara, observasi dari

penelitian lapangan perlu ditekankan.

Penyajian hasil penelitian dapat dibuat dalam bentuk tabel, gambar atau

grafik yang mudah dibaca dan dipahami, dengan tetap memperhatikan tata cara

penulisan tabel, gambar atau grafik.

Untuk lebih mempermudahkan pembaca dalam membaca dan

memahami tabel, gambar atau grafik dibuat komposisi serta perlu diikuti

dengan penjelasan singkat yang merupakan Simpulan dari tabel, gambar, atau

grafik tersebut. Sumber data apakah itu primer atau sekunder harus

dicantumkan. Dalam bab ini belum dilakukan pembahasan mengenai data yang

diperoleh.

Untuk pembuatan model dan hasil kegiatan lapangan pada bagian ini

dipaparkan bagaimana model tersebut dapat dioperasikan. Hasil ini juga dapat

digabungkan dengan pembahasan sehtngga topik bab ini adalah hasil dan

pembahasan.

Page 42: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

38

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

6. PEMBAHASAN

Bagian ini merupakan BAB VI, yang membahas hasil penelitian secara

menyeluruh. Disini akan dilakukan perbandingan hasil penelitian tersebut

dengan teori dan hasil penelitian terdahulu seperti yang dituliskan dalam

tinjauan pustaka. Penekanan pada mekanisme "compare" (apa yang sarna) dan

"contrast" (apa yang berbeda) dari hal diatas amat ditekankan. Terakhir/ pada

pembahasan inilah mahasiswa (penulis) diharuskan mengutarakan bagairnana

pendapatnya tentang kondisi tersebut, setelah melakukan perbandingan antara

apa yang ditemukannya di lapangan dengan teori dan hasil penelitian

sebelumnya. Kemampuan mengutarakan analisis dan perspektif keilmuan

menurut visi mahasiswa (penulis) amat dipentingkan dalam bab ini.

Pembahasan berisi uraian atau pembahasan secara mendalam hasil

penelitianyang telah disajikan. Dalam melakukan pembahasan, penelitian harus

menggunakan paradigma, teori, atau konsep yang telah diuraikan pada BAB II

TINJAUAN PUSTAKA serta membandingkan dengan penelitian sebelumnya

yang sejenis.

Tekankan pada hal yang penting dan menonjol hasil penelitian. Jangan

mengulang penyajian data yang tertulis pada Bab sebelumnya (Hasil).

Penekanan pada mekanisme “Compare” (apa yang sama) dan “Contrast” (apa

yang berbeda) dari hal diatas amat ditekankan. Penulis diharuskan untuk

mengutarakan bagaimana pendapatnya tentang masalah tersebut, setelah

melakukan perbandingan perbandingan antara apa yang ditemukannya

dilapangan dengan analisis dan perspektif keilmuan menurut visi penulis, amat

diutamakan dalam bab ini. Pada bagian ini juga akan dapat diketahui sampai

seberapa jauh penguasaan peneliti terhadap paradigma, konsep dan teori yang

digunakan untuk melakukan penelitian.

Page 43: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

39

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

Pembahasan bertujuan memberi arti pada hasil penelitian dan bila

memungkinkan dapat menunjukkan suatu penemuan baru. Selain itu sedapat

mungkin pembahasan ini bertujuan untuk mengembangkan suatu hipotesis,

konsep atau teori baru yang sesuai.

7. SIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini merupakan BAB VII, yang memuat simpulan hasil

peneltitian secara ringkas dan sistematis yang berkaitan dengan upaya

menjawab hipotesis dan/atau tujuan penelitian. Pada akhir bab ini dikemukakan

saran-saran yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan maupun

model/ prototipe yang dihasilkan. Saran-saran tersebut dapat berupa bentuk

kebijakan dan upaya praktis pemecahan masalah yang dihadapi, dan bahan atau

aspek yang dapat diteliti lebih lanjut. Saran harus dibuat seoperasional

mungkin sehingga bermanfaat bagi mereka yang menerima saran tersebut.

a. Simpulan

Simpulan berisikan uraian singkat dan sistematis yang berkaitan

dengan upaya menjawab hipotesis dan/atau tujuan. Dalam menyusun suatu

simpulan, dapat menggunakan nomor atau ditulis sebagai suatu kesatuan

uraian. Jangan menulis atau menyajikan penyataan barui yang tidak sesuai

dengan data atau informasi yang diperoleh dari penelitian.

b. Saran

Saran merupakan suatu implikasi hasil penelitian baik itu terhadap

pengembangan ilmu maupun penggunaan praktis. Saran harus dibuat

seoperasional mungkin sehingga bermanfaat bagi yang menerima saran.

Saran-saran tersebut dapat berupa bentuk kebijakan dan upaya praktis

pemecahan masalah yang dihadapi.

Page 44: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

40

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

Pada bagian ini juga, peneliti dapat memberikan saran bagi peneliti

lain, sebagai hasil pemikiran peneliti yang tertuang dalam pembahasan atas

penemuan dan keterbatasan penelitian yang dilakukan, tentang hal apa saja

yang perlu diperhatikan dan perlu disempurnakan bila akan melakukan

penelitian yang serupa.

C. Bagian Akhir

Bagian ini merupakan bagian akhir KTI yang tidak ditandai oleh judul

BAB, namun penomoran halamannya melanjutkan nomor halaman sebelumnya.

Bagian ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu: (1) Daftar Pustaka, (2) Lampiran,

dan (3) Ralat

1. DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini penulis harus menguraikan kepustakaan apa saja yang

digunakan dalam menyusun KTI, baik itu dalam bentuk majalah, jurnal,

buletin, buku teks, maupun sumber kepustakaan yang lain. Lihat cara penulisan

kepustakaan. Untuk KTI, kepustakaan yang digunakan minimal 1 (satu) buku

teks bahasa Inggris, 5 (lima) buku teks Bahasa Indonesia dan 3 (tiga) journal

atau majalah atau buletin atau hasil penelitian (KTI, skripsi, tesis dan disertasi)

terbitan 10 (sepuluh) tahun terakhir

Pembahasan mengenai penyusunan Daftar Pustaka dapat dilihat pada

BAB-VI Buku Pedoman KTI ini.

2. LAMPIRAN

Bagian ini diawali halaman kosong yang ditandai kata LAMPIRAN di

tengah bidang pengetikan. Halaman mi tidak diberi nomor, tetapi ikut dihitung.

Dalam LAMPIRAN disajikan keterangan-keterangan yang dianggap penting

untuk KTI tetapi akan mengganggu kelancaran membaca bila dicantumkan di

Page 45: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

41

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

Bagian Utama KTI. Nomor lampiran dinyatakan dengan angka Latin dan

diketik di tengah bidang pengetikan.

Lampiran merupakan bagian yang menyajikan berbagai bahan yang

digunakan dalam penelitian (misalnya: kuesioner, tabel, grafik, peta,

keterangan tambahan, dan bahan lain yang berguna untuk lebih memahami ini

KTI secara rinci. Selain itu, pada bagian lampiran dapat juga disajikan cara

penelitian, misalnya perhitungan statistic dan sebagainya. Lampiran harus

diberi nomor dan judul lampiran sesuai dengan pengelompokkan ataupun

kumpulan berkas yang disertakan.

3. DAFTAR RALAT

Apabila seluruh KTI telah selesai diketik dan ternyata kemudian

terdapat beberapa kesalahan, maka dapat dibuat suatu Ralat. Namun apabila

pada satu halaman terdapat lebih dari tiga ralat, maka halaman tersebut diganti

ulang seluruhnya.

Ralat dibuat di halaman tersendiri, tanpa diberi nomor halaman dan

ditempatkan di bagian akhir, yaitu sebelum halaman kulit sampul belakang.

Page 46: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

42

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

BAB VI

MENGACU DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA

KTI yang baik harus dilengkapi dengan acuan kepada sumber informasi untuk

menguatkan pernyataan penulis. Sumber informasi tersebut dikumpulkan dalam suatu

daftar acuan yang disebut DAFTAR PUSTAKA. Daftar pustaka adalah suatu daftar

sumber informasi yang telah digunakan dalam KTI. Semua bahan pustaka yang dikutip

penulis dicantumkan dalam daftar pustaka yang ditempatkan setelah bab terakhir KTI.

Sumber data atau informasi yang tidak dipublikasikan, berasal dari komunikasi

langsung ataupun catatan kuliah tidak dicantumkan dalam daftar pustaka. Untuk

sumber informasi semacam itu, pengacuan dalam teks dicantumkan keterangan dalam

tanda kurung siku. Sebagai contoh: [data tidak dipublikasikan] atau [Suprijanto,

wawancara, 18 Februari 1991].

A. Kutipan dalam Naskah KTI

Dalam naskah KTI, pengacuan pada sumber informasi dapat merupakan

bagian kalimat dengan mencantumkan nama penulis yang diacu serta tahun sumber

informasi tersebut dalam tanda kurung. Sebagai contoh : ... (Sampurno, 2008) atau

Sampurno (2008) menyatakan bahwa ... (dan seterusnya).

Khusus untuk kutipan dengan sumber elektronik (komputer) dapat

dilakukan dengan mencantumkan sumber utama waktu/tanggal akses dilakukan/

contoh: (www.depkes.go.id, diakses pada tanggal 25 Mei 2011).

Kutipan yang pendek dapat dimasukkan ke dalam naskah dengan diberi

tanda kutip pada permulaan dan akhir kutipan. Bila kutipan terdiri dari beberapa

baris, maka kutipan tersebut harus dimulai pada alinea baru dan diketik 1 (satu)

spasi dengan sub-tab ke dalam. Untuk beberapa bagian dari kutipan yang perlu

Page 47: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

43

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

dihilangkan, karena tidak dianggap penting, maka bagian tersebut diberi 3 (tiga)

titik.

Penggunaan catatan kaki hanya dilakukan bila penulis merasa perlu

mengacu pada suatu sumber informasi yang bila dimasukkan kedalam naskah akan

menggangu alur pembahasan. Hal lain adalah bila penulis hendak membuat ulasan

tambahan untuk menjelaskan pembahasan dalam naskah tanpa mengganggu pokok

pikiran dalam naskah. Untuk menyebutkan sumber informasi yang tidak

dipublikasikan juga perlu dibuatkan catatan kaki. Catatan kaki dituliskan pada

halaman yang sama dengan tempat kutipan dicantumkan dan diberi nomor dengan

angka Latin yang diurutkan dari bab 1 sampai terakhir. Penempatan catatan kaki

dipisahkan dari naskah oleh garis sepanjang 4 cm mulai dari batas kiri bawah

naskah dan jarak antara baris terakhir naskah adalah 2 spasi. Disarankan agar

catatan kaki ini digunakan hanya bila perlu benar.

B. Penulisan Daftar Pustaka

Sumber informasi yang dicantumkan dalam daftar pustaka berupa:

1. Buku, atau salah satu bab/bagian dari buku

2. Artikel dalam majalah

3. Laporan atau penerbitan resmi suatu badan/institusi

4. Naskah yang sedang dipersiapkan untuk diterbitkan dengan mencantumkan

keterangan [abstrak]

5. Monografi

Judul daftar pustaka diketik secara simetris dan terietak di batas atas bidang

pegetikan. 4 (empat) spasi di bawahnya, di batas kiri bidang pengetikan diketik

pustaka acuan pertama (diatur berdasarkan susunan abjad Arab awal nama

keluarga penulis), dan seterusnya bersusun ke bawah. Baris kedua dan selanjutnya

untuk tiap pustaka acuan dimulai 1 tab ke dalam dari batas kiri bidang pengetikan,

Page 48: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

44

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

dengan jarak antar baris dalam 1 pustaka acuan adalah 1 spasi. Pustaka acuan

berikutnya dimulai di batas kiri bidang pengetikan, sama dengan penulisan pustaka

acuan pertama. Jarak antar uraian pustaka acuan pertama dengan pustaka acuan

kedua adalah 2 spasi, demikian pula urutan pustaka acuan selanjutnya, dengan

teknik pengetikan yang sama pula.

Tiap tanda baca diberi jarak satu ketukan bebas, kecuali antara kependekan

nama depan pengarang. Judul sumber informasi (buku, majalah, dan semacamnya)

dicetak miring. Sumber informasi dalam daftar pustaka tidak diberi nomor, tetapi

dibuat menurut abjad berdasarkan nama akhir pengarang/penulis.

Setiap pustaka acuan dalam DAFTAR PUSTAKA sedapatnya

mencantumkan data bibliografi sumber mformasinya selengkap mungkin. Data

yang perlu dicantumkan adalah:

1. Nama lengkap pengarang/penulis, editor atau lembaga yang bertanggung jawab

atas penerbitan pustaka tersebut.

2. Judul buku/ artikel, bab/bagian dari buku atau majalah.

3. Data penerbitan untuk buku/ berikut jilid, edisi, tahun terbit/ penerbit, kota, dan

tebal atau jumlah halaman buku.

4. Data penerbitan untuk majalah adalah judul majalah, volume/tahun, nomor,

tahun terbit, dan halaman artikel tersebut (yang dikutip).

Dalam daftar pustaka, nama penulis/pengarang dituliskan dengan nama

keluarga atau nama akhir mendahului nama kecil atau inisialnya. Sedangkan untuk

catatan kaki nama penulis/pengarang dituliskan seperti tertulis dalam judul. Untuk

sumber informasi yang ditulis oleh 2 orang pengarang/penulis, maka kedua nama

pengarang/penulis dituliskan dengan menambahkan tanda ampersand "&" di antara

kedua nama pengarang tersebut yang disertai masing-masing spasi bebas untuk

menggantikan kata "dan" atau "and". Sedangkan untuk sumber informasi yang

Page 49: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

45

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

ditulis oleh ≥ 3 orang pengarang/penulis, hanya dituliskan nama pengarang

pertama disertai kata "et al".

Contoh:

Pencantuman daftar pustaka untuk buku:

Notoatmodjo, S, 2010

Pendidikan Kesehatan dan Perilaku KeseJwtan. Rineka Cipta, Jakarta.

Phoon, W.O & Chen, P.C.Y (eds), 2006

Textbook of Community Medicine in South East Asia. Jhon Wiley & Souns,

Chichester: xx+609 hlm.

Pencantuman daftar pustaka untuk majalah:

Sjaaf, A.C, 2002 ;

Analisis Biaya Layanan Kesehatan Rumah Sakit. Medika, 17 (10): 819-824.

Jamison, D.T & Mosley, W.H, 2002

Disease Control Priorities in Developing Countries, Health Policy Responses

to Epidemiological Change. Am. J. Public Health, 81 (I): 15-22.

Catatan:

1. Singkatan nama majalah disesuaikan dengan peraturan intemasional yang

beriaku. Ketentuan untuk itu dikernukakan antara lain dalam Cummulated

Index Medicus, edisi Januari.

2. Nama majalah dicetak miring/ volume majalah dalam majalah Indonesia

biasanya dinyatakan dengan tahun ke berapa, nomor majalah dicetak di antara

tanda kurung. Bila data volume tidak ada, maka nomor majalah dicetak tanpa

tanda kurung.

Page 50: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

46

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

Contoh penulisan daftar pustaka menurut acuan APA 1994:

BUKU:

Dick, R, & Ramson, S (2008). Nursing Culture Issues and Developments. Sydney:

W.B. Saunders Comp.

Bjork, R.A (2009). Retrivial Inhibition, dalam Roediger, H.L. & Craik, F.I.M

(Eds), Varieties of Memory &• Consiousness (hlm. 309-330). Hillsdale,

NJ: Eribaum.

JURNAL:

Fagard, R.H. (2009). Epidemiology of Hipertension in Ederly. American Journal

of Geriatric Cardiology, 11 (1), 3-28.

SURAT KABAR:

Peran Enterpreneur dalam Pendidikan Profesi di Indonesia. (15 Juli, 2009).

Kompas, halaman. 1 & 8.

SUMBER ELEKTRONIK:

Barbara, A.I. 2006. Maternal Mortality Rate, Medical Journal (online) Vol.3 No.l

(http://olam.ed.asu edu/epaa/, diakses 24 Maret 2007).

Kumaidi, 2006. Pengukuran Hasil Belajar, Jumal Ilmu Pendidikan (online) Jilid 5,

No.3 (http://www.malang.ac.id, diakses 25 Mei 2007).

C. Penulisan Nama Pengarang

Berikut ini beberapa contoh untuk menentukan cara penulisan nama

pengarang.

Page 51: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

47

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

1. Untuk pengarang Indonesia yang menggunakan lebih dari satu bagian nama

selain nama keluarga, maka penulisannya tetap nama akhirnya mendahului

nama kecilnya.

2. Bagi nama pengarang yang bagian akhir namanya dituliskan dengan inisial dan

tidak diketahui kepanjangannya, maka namanya diurutkan pada bagian pertama

yang tertulis lengkap.

3. Nama yang dimulai dengan "Mc" atau "St" ditempatkan pada urutan nama

dengan ejaan "Mac" atau "Saint"

4. Sebutan "Sr" atau "Jr" atau urutan keturunan dicantumkan setelah nama

keluarga pengarang, contoh : Hamengkubuwono IX, Sri Sultan

5. Nama ganda dituliskan berdasarkan nama pertamanya, contoh : Wai-On Phoon

menjadi Phoon, W

6. Nama China dituliskan berdasarkan nama keluarga yang ditulis lebih dahulu,

contoh: Kwik, K.G

Untuk penulisan nama selanjutnya dapat dilihat dari standar penentuan

suatu tajuk entri yang diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

(LIPI, 1981).

Bila sumber informasi merupakan karya ilmiah yang dimuat dalam suatu

kumpulan karya, maka acuan menuliskan nama penults yang karyanya digunakan

disertai keterangan lengkap mengenai himpunan karya yang menjadi asal acuan

tersebut

Contoh:

Pratomo, H., 2004

Pengantar Riset Kualitatif vs Kuantitatif. Dalam: Jatiputra, S. & Yovsyah (eds).

2004. Presiding Lokakarya dan Pelatihan Metodologi Penelitian Kesehatan, 22/3-

12/4, 2004. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta: 54-

61.

Page 52: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

48

Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012

Catatan:

Penulisan kata "Dalam" digaris bawahi atau dicetak miring dan diikuti tanda baca titik

dua dan nama editor mendahului judul karya. Bila sumber informasi yang digunakan

tidak mencantumkan nama penulis maupun editor, maka acuan menggunakan nama

tim penyusun atau lembaga yang bertanggung jawab yang menerbitkan karya tersebut.

Page 53: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

LAMPIRAN : CONTOH

Page 54: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

LAMPIRAN : CONTOH

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PENGENDALIAN INFEKSI NASOKOMIAL PADA PASIEN POST OPERASI

DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT Dr. SOBIRIN LUBUKLINGGAU

TAHUN 2012

Oleh

NAUFAH LINGGAWATY

NIM. PO.71.20.3.08.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU

TAHUN 2012

Page 55: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

LAMPIRAN : CONTOH

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU KARYA TULIS ILIMIAH, AGUSTUS 2012 Naufah Linggawaty Pengetahuan Perawat Tentang Pengendalian Infeksi Nosokomial Pada Pasien Post Operasi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2012 xix + 58 halaman, 3 skema, 8 tabel, 2 diagram/gambar, 7 lampiran

ABSTRAK Infeksi merupakan komplikasi pasca bedah yang sering terjadi. Salah satu infeksi yang sering didapat penderita berasal dari rumah sakit tempat penderita dirawat atau disebut juga dengan infeksi nosokomial. Panitia Pengendalian Infeksi RS. dr. Sobirin Lubuklinggau melaporkan bahwa angka kejadian infeksi nosokomial di IRNA Bedah Dewasa Kelas III pada tahun 2009 infeksi luka operasi bersih terkontaminasi 2,27%, infeksi luka operasi terkontaminasi 3,7%, infeksi luka operasi kotor 8,3% dan pada tindakan keperawatan untuk pemasangan IVFD sebesar 0,38%. Kasus infeksi nosokomial ini menjadi masalah yang besar. Diperparah oleh tindakan keperawatan post operasi yang dilakukan kurang memeperhatikan teori-teori yang telah didapat selama masa pendidikan, misalnya penggunaan alat-alat instrumen yang tidak steril, kurangnya kesadaran tentang kebiasaan dan teknik mencuci tangan yang benar serta lingkungan rumah sakit yang kurang dipelihara secara maksimal. Hal tersebut menunjukkan bahwa perawat atau petugas medis lainnya kurang menyadari, memahami arti penting resiko yang akan timbul. Dalam kaitan inilah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang tingkat pengetahuan perawat tentang pengendalian infeksi nosokomial di IRNA Bedah Dewasa Kelas III RS. dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Sampelnya merupakan total populasi 36 orang yang terdata sebagai responden dari 57 perawat yang bekerja di IRNA Bedah Dewasa Kelas III RS. dr. Sobirin Lubuklinggau.Penelitian ini menggunakan data primer melalui kuesioner yang dilaksanakan pada bulan Juli 2012 dan data sekunder yang didapat dari Panitia Pengendalian Infeksi RS. dr. Sobirin Lubuklinggau. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa perawat dengan tingkat pengetahuan tentang pengendalian infeksi nasokomial cukup baik yaitu 75%. Sedangkan dari hasil analisis bivariat didapat bahwa ada dua variabel yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat pengetahuan tentang pengedalian infeksi nasokomial pada pasien post oprasi yaitu umur perawat 26 – 40 tahun dan tingkat pendidikan DIII keperawatan.

Page 56: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

LAMPIRAN : CONTOH

Dari hasil penelitian ini ada berbagai saran yang perlu di tindaklanjuti yaitu hendaknya perawat lebih meperhatikan lagi tindakan yang mereka lakukan supaya di sesuaikan dengan tingkat pengetahuan mereka tentang pengendalian infeksi nasokomial. Kemudian, mengingat dalam penelitian ini penulis tidak meneliti tentang tindakan pengendalian infeksi nasokomial diharapkan untuk dilakukan penelitian selanjutnya guna menurunkan angka kejadian infeksi nasokomial. Daftar Pustaka : 20 (2000 - 2010)

Page 57: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

LAMPIRAN : CONTOH

HEALTH MINISTRY OF REPUBLIC INDONESIA HEALTH POLYTECHNIC OF PALEMBANG NURSING STUDY PROGRAM OF LUBUKLINGGAU SCIENTIFIC PAPPER, AGUSTUS 2012

Naufah Linggawaty

Knowledge of Nurse About Nosokomial Infections to Post Operation Patients in Ruang Rawat Inap Dr. Sobirin Hospital Lubuklinggau Year 2012 xix + 58 pages + 8 tables + 2 figures + 7 enclosures

ABSTRACT

Infection represents complicacy after sugical operation which often happened. One of the infection which is often got by patien come from home patientplace pain taken care of or refered also with nosokomial infection. Commitee Operation of Infection RS. dr. Sobirin Lubuklinggau report that number occurence of nosokomial infections in Adult IRNA Surgical Operation of Class III in the year 2004 cleanoperation hurt infection of infected 2,27 %, hurt infection operate for infected 3,7%, dirty operation hurt infection 8,3% and at treatment action for the intalation of IVFD equal to 0, 38%.

This infection nosokomial case become the big problem. Hardest by action treatment of operation post that conducted is less paying attention of theory which have been got by during of education, for axample usage of instrument applience which is not sterile. Lack of awareness about technique and habit clean real correct hand and also less looked after hospital environment maximally.

The mentioned above indicating thet other medial officer of nurse is less realizing, comprehending important meaning of risk to arise. In bearing this is conducted by research with aim to obtaintdescription about store knowledge of nurse about operation of nosokomial infection in IRNA Adult Surgical Operation of Class III RS. dr. Sobirin Lubuklinggau year 2009.

This research use sectional cross device. Its sample represent totally of population 36 people who data as responder from 57 laboringnurse in IRNA Adult Surgical Opreation of Class III RS. dr. Sobirin Lubuklinggau. This research use primary data through executed questioner in July 2010 and got sekunder data from Commitee Operation of Infection RS. dr. Sobirin Lubuklinggau.

Result of univariat analysis indicate that nurse with knowledge storey about operation of good enough nosokomial infection that is 75%. While from result of bivariate analysis got that there is two corresponding variable by having a meaning ofwith knowledgestorey about operation of nosokomial infection at post operate for that is nurse age 26 – 40 year and level education of DIII Treatment.

Page 58: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

LAMPIRAN : CONTOH

From result of this research there is varios seggestion which need to take control that is nurse shall more paying attention operation of nosokomial infection infection. Then, considering in this research the writer not check about action operation of nosokomial infection expected to be done by recearch hereinafter utilize to degrade number occurence of nosokomial infection.

References : 20 (2000 - 2010)

Page 59: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

LAMPIRAN : CONTOH

KARYA TULIS ILMIAH

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PENGENDALIAN INFEKSI NASOKOMIAL PADA PASIEN POST OPERASI

DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT Dr. SOBIRIN LUBUKLINGGAU

TAHUN 2010

Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

AHLI MADYA KEPERAWATAN (AMKep)

oleh

NAUFAH LINGGAWATY NIM. PO.71.20.3.08.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU

TAHUN 2012

Page 60: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

LAMPIRAN : CONTOH

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengetahuan Perawat Tentang Pengendalian Infeksi

Nasokomial Pada Pasien Post Operasi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Dr. Sobirin

Lubuklinggau Tahun 2012” telah disetujui dan diperiksa untuk dipertahankan

dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Politeknik Kesehatan Palembang Program

Studi Keperawatan Lubuklinggau.

Lubuklinggau, Agustus 2012

Pembimbing Utama

D. EKA HARSANTO, S.Kp, M.Kes NIP. 19761222 200312 1 001

Pembimbing Pendamping

SUSMINI, SKM, M.KES NIP. 19721005 199403 2 003

Mengetahui

Ketua Program Studi Keperawatan Lubuklinggau Politeknik Kesehatan Palembang

CIKWI,SKM,M. Kes NIP. 19730729 199703 1 003

Page 61: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

LAMPIRAN : CONTOH

PANITIA SIDANG KARYA TULIS ILMIAH

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU

Lubuklinggau , Agustus 2012

Tim Penguji :

Ketua

D. EKA HARSANTO, S.Kp, M.Kes NIP. 19761222 200312 1 001

Anggota :

Penguji I

SUSMINI, SKM, M.KES NIP. 19721005 199403 2 0

Penguji II

Ns. JHON FERI, SKep,M.Kes NIP. 19760509 199502 1 001

Page 62: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

LAMPIRAN : CONTOH

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA : NAUFAH LINGAWATI TEMPAT/TANGGAL LAHIR : LUBUKLINGGAU, 12 MEI 1992

AGAMA : ISLAM

ALAMAT : JL. YOS SUDARSO NO. 212 RT.2 RW. 05

TABA PINGIN LUBUKLINGGAU 31668

PENDIDIKAN

TAHUN 2000 – 2004 : SD NEGERI 46 LUBUKLINGGAU

TAHUN 2004 – 2006 : SLTP NEGERI 14 LUBUKLINGGAU

TAHUN 2006 – 2008 : SMU NEGERI 7 LUBUKLINGGAU

TAHUN 2010 : PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

Page 63: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

LAMPIRAN : CONTOH

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb,

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridho-Nya jualah

maka penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Karya Tulis Ilmiah ini

merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program DIII keperawatan dan

memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan.

Dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis meneliti tentang “Pengetahuan Perawat

Tentang Pengendalian Infeksi Nasokomial Pada Pasien Post Operasi di Ruang Rawat

Inap Rumah Sakit Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2012”.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari sepenuhnya

bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan, baik dari teknik penulisan

maupun materi.hal ini karena keterbatasan, kemampuan dan pengetahuan yang penulis

miliki. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya

membangun guna penyempurnaan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah di masa yang

akan datang.

Penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bantuan,

bimbingan, saran, keterangan dan data-data baik secara tertulis maupun secara lisan.

Maka pada kesempatan ini juga penulis ingin menyampaikan ucapan terimah kasih

kepada :

1. Kedua Orang Tuaku yang telah banyak berkorban dan selalu mendoakan

perjuanganku.

2. Ibu Drg. Nur Adiba Hanum, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Palembang.

Page 64: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

LAMPIRAN : CONTOH

3. Bapak Ridwan Ikob, Spd. M,Kes, selaku Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes

Palembang.

4. Bapak Cikwi, SKM, M.Kes selaku Ketua Program Studi Keperawatan

Lubuklinggau Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang.

5. Ibu Drg. Hj. Mifta Hulummi, M. Kes selaku Direktur Rumah Sakit Dr. Sobirin

Kabupaten Mura di Lubuklinggau.

6. Bapak D. Eka Harsanto, SKp, M,.Kes selaku Pembimbing Utama dalam

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Ibu Susmini, SKM, M.Kes selaku Pemimbing Pendamping dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Bapak Ns. Jhon Feri, S.Kep, M.Kes selaku penguji Karya Tulis Ilmiah.

9. Seluruh Staf Dosen yang telah banyak memberikan Bimbingan Selama Penulis

Mengikuti Pendidikan di Poltekkes Palembang Program Studi Keperawatan

Lubuklinggau.

10. Seluruh pihak Rumah Sakit Dr Sobirin yang telah banyak membantu dalam

memperoleh data guna mendukung penyelesaian Penelitian ini

11. Rekan - rekan dan adik-adik seperjuangan yang telah begitu banyak

memberikan pengertian dan perhatian selama penyelesaian Penelitian ini.

Akhirnya penulis mengharapkan Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua Amin.

Wasalamu’alaikum wr.wb

Lubuklinggau, Agustus 2012

Penulis

Page 65: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

LAMPIRAN : CONTOH

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

LEMBAR PANITIA SIDANG KTI ............................................................. iii

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN .............................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xx

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4

E. Ruang Lingkup Penelitian............................................................. 4

.......................................................................................................

Page 66: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

LAMPIRAN : CONTOH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 5

A. Infeksi ............................................................................................ 5

1 Kuman Yang Berperan Pada Infeksi ...................................... 5

2 Infeksi Luka ........................................................................... 6

3 Infeksi Nosokomial ................................................................ 8

4 Faktor Penyebab Infeksi Nosokomial .................................... 10

B. Perawatan Luka ............................................................................. 13

C. Pengendalian Infeksi Nosokomial ................................................ 15

1 Kebiasaan Mencuci Tangan ................................................... 16

2 Instrumen dan Lingkungan .................................................... 21

D. Pendidikan Kesehatan ................................................................... 25

E. Studi Lain tentang Infeksi ............................................................. 26

F. Pengetahuan .................................................................................. 27

1 Pengertian Pengetahuan ......................................................... 27

2 Tingkatan Pengetahuan .......................................................... 29

3 Pengetahuan Infeksi Nosokomial .......................................... 31

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL DAN

HIPOTESIS ..................................................................................... 32

A. Kerangka Konsep .......................................................................... 33

B. Definisi Operasional ..................................................................... 37

C. Hipotesis ...................................................................................... . 37

Page 67: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

LAMPIRAN : CONTOH

BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................... 37

A. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................... 37

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 37

C. Populasi ......................................................................................... 38

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 38

1 Data Primer ........................................................................... 38

2 Data Sekunder ....................................................................... 39

E. Pengolahan Data ........................................................................... 39

F. Analisa Data .................................................................................. 40

BAB V HASIL PENELITIAN ...................................................................... 41

A. Data Umum ................................................................................... 41

1 Umur Responden ................................................................... 41

2 Jenis Kelamin ......................................................................... 42

3 Tingkat Pendidikan Terakhir ................................................. 42

B. Data Khusus .................................................................................. 43

1 Pengetahuan Perawat Tentang Infeksi Nosokomial ............. 43

2 Pengetahuan Perawat Tentang Faktor Penyebab

Infeksi Nosokomial ........................................................... 44

3 Pengetahuan Perawat Tentang Kebiasaan

Mencuci Tangan ................................................................ 44

4 Pengetahuan Perawat Tentang Penggunaa Alat Instrumen

Page 68: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

LAMPIRAN : CONTOH

dan Pemeliharaan Lingkungan Rumah Sakit .................... 45

5 Pengetahuan Perawat Tentang Pengendalian

Infeksi Nosokomial ........................................................... 46

BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................... 46

A. Pengetahuan Perawat Tentang Infeksi Nosokomial ..................... 47

B. Pengetahuan Perawat Tentang Faktor Penyebab Infeksi

Nosokomial .................................................................................. 48

C. Pengetahuan Perawat Tentang Kebiasaan Mencuci Tangan ........ 49

D. Pengetahuan Perawat Tentang Penggunaan Alat Instrumen

dan Pemeliharaan Lingkungan Rumah Sakit ............................... 51

E. Pengetahuan Perawat Tentang Infeksi Nosokomial ...................... 52

BAB VII SIMPULAN .................................................................................... 54

A. Simpulan ....................................................................................... 54

B. Saran .............................................................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 69: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

LAMPIRAN : CONTOH

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 : Distribusi Frekuensi Umur Responden Perawat di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2010..............................................

41 Tabel 5.2 : Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden Perawat di Ruang Rawat

Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2010.................................... 42

Tabel 5.3 : Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Terakhir Responden Perawat

Di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2010...... 43 Tabel 5.4 : Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Perawat Tentang

Infeksi Nosokomial di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2010................................................................... 43

Tabel 5.5 : Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Perawat Tentang

Faktor Penyebab Infeksi Nosokomial di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2010................................................................... 44

Tabel 5.6 : Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Perawat Tentang

Kebiasaan Mencuci Tangan di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2010................................................................... 45 Tabel 5.7 : Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Perawat Tentang Penggunaan Alat Instrumen dan Pemeliharaan Lingkungan Rumah Sakit

di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2010....... 45

Page 70: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

LAMPIRAN : CONTOH

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1. : Lembar Persetujuan Sebagai Responden Penelitian LAMPIRAN 2. : Permohonan Pengisian Kuesioner LAMPIRAN 3. : Kuesioner LAMPIRAN 4. : Surat Usulan Pengambilan Data LAMPIRAN 5. : Surat Izin Pengambilan Data LAMPIRAN 6. : Surat Izin Penyebaran Data LAMPIRAN 7. : Lembar Konsultasi

Page 71: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

LAMPIRAN : CONTOH

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi Prof. Dr. 1997.

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi V. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Bouwhuizen. M, 1991.

Ilmu Keperawatan (Verpleegkunde ZV) Bagian I. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Boyle, SM (2004). Nursing Characteristics and Patient Outcome. http://journal

Nursing economis htm diperoleh tanggal 5 April 2008 British Medical Assotiation, 1996.

Petunjuk Praktis Sterilisasi Instrumen dan Pengendalian Infeksi Silang. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Darmadi, 2008. Infeksi Nosokomial : Problematika Dan Pengendaliannya. Penerbit Salemba

Medika : Jakarta

Depkes RI, 1991. Ditjen P2M & PL, Infeksi Nosokomial. Petunjuk Untuk Petugas Kesehatan. Jakarta

__________. 1997.

Pedoman dan Pelatihan Penggerak Pendidikan elompok Sebaya Dalam Penanggulangan Infeksi Nosokomial. Kemenkes. Jakarta

Hasbullah, H. Thamrin, 1993. Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta. Cermin Dunia Kedokteran No. 8. Jakarta.

Lyerly, Sabiston, 1994.

Buku Teks Ilmu Bedah Penuntun Praktis Jilid I. Binarupa Aksara. Jakarta. Musadad, D. Anwar, dkk, 1993.

Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Bekasi. Cermin Dunia Kedokteran No. 82. Jakarta.

Page 72: Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev

LAMPIRAN : CONTOH

Muslih , 2006 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Infeksi Nosokomial Pada Pasien Pasca Operasi Bersih Di Bangsal Bedah Rsud Brebes .(online) http://www.fkm.undip.ac.id : Jakarta. diakses pada tanggal 25 Juni 2008

Nasution, Effendy, 1995. Besaran Masalah Infeksi Pada Penderita Trauma. Ropannasuri Vol. XXIII No. 3. Juli- September. Medan.

Nathalia, Regina, 2004 Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Perawat dalam Melakukan Asuhan Keperawatan. FK-USU : Medan.

Nealon, Thomas F. Jr. MD, dkk, 1994.

Keterampilan Pokok Ilmu Bedah Edisi IV. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Notoatmodjo,2000.

Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Siswono,2002 Metode Praktek Keperawatan Profesional http : // www.perawat blogspot.com : Jakarta Dibuka pada tanggal 19 Juli 2008