kti bahasa indonesia

26
MOTTO Orang yang berilmu tidak akan diam dikampung halaman, Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang, Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan, Berlelah-lelah manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang. ( Imam syafi’i) Ketahuilah wahai kekasih, manusia tidaklah diciptakan dengan main – main, ataupun secara serampangan, namun dicipta secara mengagumkan untuk sebuah tujuan yang mulia. (Imam Ghazali) Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang – ulang. Karena itu, keunggulan bukanlah suatu perbuatan, melainkan sebuah kebiasaan. (Aristoteles) 1

Upload: nabella

Post on 03-Dec-2015

29 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Karya Tulis Ilmiah

TRANSCRIPT

Page 1: KTI Bahasa Indonesia

MOTTO

Orang yang berilmu tidak akan diam dikampung halaman, Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang, Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan, Berlelah-lelah manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.

( Imam syafi’i) Ketahuilah wahai kekasih, manusia tidaklah diciptakan dengan main – main, ataupun

secara serampangan, namun dicipta secara mengagumkan untuk sebuah tujuan yang mulia.(Imam Ghazali)

Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang – ulang. Karena itu, keunggulan bukanlah suatu perbuatan, melainkan sebuah kebiasaan.(Aristoteles)

1

Page 2: KTI Bahasa Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Bahasa Indonesia”. Shalawat dan salam selalu terlantunkan untuk sang panutan Nabi Agung Muhammad SAW .

Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia.

Terimakasih penulis sampaikan pihak yang telah membantu hingga selesainya penulisan karya tulis ini. Pada kesempatan ini pula penulis ingin mengucapan terimakasih kepada :

1. Drs.H.Moh.Said .M.Pd.I selaku Kepala MA NU BANAT KUDUS2. Ibu Erlina Nur A .S.Pd selaku Wali Kelas XI IPA U23. Bapak Muksir .S.Pd selaku pembimbing karya tulis yang telah memberikan pengarahan

dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.4. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan karya tulis ini.

Semoga karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.Amin

Kudus, Pebruari 2015

Penulis

DAFTAR ISI

2

Page 3: KTI Bahasa Indonesia

Motto . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1Kata Pengantar            . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2Daftar Isi                    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3BAB I Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

1.1 Latar Belakang   . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41.2 Rumusan Masalah  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .     4          1.3 Tujuan Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 51.4 Manfaat penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

BAB II Pembahasan

2.1 Kedudukan Bahasa Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 62.2 Jati diri Bahasa Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 72.3 Penyerapan Bahasa asing kedalam Bahasa Indonesia . . . . . . . . . . . . . . 11

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16 3.2 Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .   17

Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18Lampiran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19

BAB IPENDAHULUAN

3

Page 4: KTI Bahasa Indonesia

1.1 Latar Belakang

Setiap negara mempunyai media komunikasi yang mana dapat memperlancar suatu hubungan antar individu. Alat komunikasi ini kita sebut bahasa.

Bahasa Indonesia merupakan media komunikasi yang digunakan oleh rakyat indonesia dalam berbahasa antar daerah. Bahasa Indonesia juga bisa disebut sebagai jati diri bangsa Indonesia itu sendiri. Bahasa Indonesia sudah dikenal dari anak-anak hingga dewasa karena merupakan suatu media yang menasional.

Keadaan ini sungguh memprihatinkan. Jika generasi penerus bangsa Indonesia sudah tidak bisa menghargai bahasa sendiri maka bahasa Indonesia tidak bisa menjalankan fungsinya sebagai bahasa Nasional.

Sudah saatnya pemerintah bertindak dalam menyelamatkan bahasa Indonesia dari keterpinggiran. Setidaknya penyelamatan ini dimulai pemerintah yang mengeluarkan kebijakan agar bahasa Indonesia tetap dapat menjalankan fungsinya walaupun terdapat sekolah yang dianggap memenuhu standar Internasional. Tidak hanya pemerintah tetapi masyarakat yang berpendidikan harus membantu dalam menyelamatkan bahasa Indonesia, agar bahasa Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Sehingga bahasa Indonesia bisa maju dengan tetap menghargai bahasa sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia ?

b. Bagaimana jati diri Bahasa Indonesia ?

c. Bagaimana cara penyerapan bahasa asing kedalam Bahasa Indonesia ?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia dalam perkembangannya saat ini

b. Untuk mengetahui jati diri Bahasa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain.

c. Untuk mengetahui beberapa kata dalam Bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa asing.

4

Page 5: KTI Bahasa Indonesia

1.4 Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

Dapat meningkatkan kemampuan penulisan dalam membuat karya tulis,serta menambah wawasan tentang berbagai kosakata dalam Bahasa Indonesia yang di serap dari bahasa asing.

2. Bagi Pembaca

Dapat menambah wawasan serta dapat menjadikan karya tulis ini sebagi bahan penelitian yang lebih komperhensif untuk mengetahui pengaruh bahasa asing terhadap penggunaan bahasa Indonesia ,sehingga pembaca lebih meningkatkan kemampuan berbahasa asing, namun tetap lebih mengedepankan bahasa indonesia sebagai bahasa Nasional.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Kedudukan Bahasa Indonesia

5

Page 6: KTI Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional tentunya mempunyai kedudukan yang sangat

penting dalam sejarah perkembangan bangsa Indonesia, beberapa kedudukan bahasa Indonesia

yaitu sebagai :

1.      Lambang Kebanggaan Nasional.

Sebagai lambang kebanggaan Nasional bahasa Indonesia memancarkan nilai- nilai sosial

budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia ini,

kita harus bangga, menjunjung dan mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan terhadap

bahasa Indonesia, kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh.

Kita harus bangga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya.

2.      Lambang identitas Nasional.

Sebagai lambang identitas Nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa ini.

Berarti bahasa Indonesia dapat mengetahui identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan

watak sebagai bangsa Indonesia. Kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak

tercermin di dalamnya. dan jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran

bangsa kita yang sebenarnya.

3.      Alat pemersatu Bangsa yang sangat beragam perbedaannya

Dengan fungsi ini memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang

sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya, dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-

cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan bahasa Indonesia, bangsa ini dapat merasa aman dan

serasi hidupnya, karena mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi ‘dijajah’ oleh

masyarakat suku lain. Karena dengan adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan

bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam

bahasa daerah masing-masing. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak

bergoyah sedikit pun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya khazanah

bahasa Indonesia.

4.      Alat penghubung antar Budaya dan  antar Daerah.

Manfaat bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan

bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Bagi

pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi,

sosial, budaya, pertahanan, dan kemanan mudah diinformasikan kepada warga. Apabila arus

6

Page 7: KTI Bahasa Indonesia

informasi antarmanusia meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan seseorang.

Apabila pengetahuan seseorang meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai.

2.2 Jati Diri Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah okok tertentu yang

membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia ini, baik bahasa asing maupun bahasa

daerah. Dengan ciri-ciri umum dan kaidah0kaidah pokok ini pulalah dapat dibedakan mana

bahasa Indonesia dan mana bahasa asing ataupun bahasa daerah. Oleh karena itu, ciri-ciri umum

dan kaidah-kaidah pokok tersebut merupakan jati diri bahasa Indonesia. Ciri-ciri umum dan

kaidah-kaidah pokok yang dimaksud adalah antara lain sebagai berikut :

a. Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan jenis kelamin.

Kalau kita ingin menyatakan jenis kelamin, cukup diberikan kata ketarngan penunjuk jenis

kelamin Contoh:

Bahasa Inggris : lion – lioness, host – hostess, steward -stewardness.

Bahasa Arab : muslimi – muslimat, mukminin – mukminat, hadirin – hadirat

Bahasa Sanskerta : siswa – siswi, putera – puteri, dewa – dewi.

Dalam era globalisasi ini, jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap

warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh

pengaruh dan budaya asing yang jelas-jelas tidak sesuai dan (bahkan) tidak cocok dengan bahasa

dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh dari luar atau pengaruh asing ini sangat besar

kemngkinannya terjadi pada era globalisasi ini. Batas antarnegara yang sudah tidak jelas dan tidak

ada lagi, serta pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan

mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia. Sudah barang

tentu, hal ini semua menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional, yaitu pematuhan aturan-

aturan yan berlaku dalam bahasa Indonesia dengan memperhatikan siatuasi dan kondisi

pemakaiannya. Dengan kata lain, pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin adalah pemakai

bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa Indonesia

yang sesuai dengan situasi dan kondisinya.

Seiap warga negara Indonesia, sebagai warga masyarakat, pada dasarnya adalah pembina bahasa

7

Page 8: KTI Bahasa Indonesia

Indonesia. Hal ini tidak berlebihan karena tujuan utama pembinaan bahasa Indonesia ialah

menumbuhkan dan membina sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Untuk menyatakan sikap

positif ini dapat dilakukan dengan (1) sikap kesetiaan berbahasa Indonesia dan (2) sikap

kebanggaan berbahasa Indonesia. Sikap kesetiaan berbahasa Indonesia teruangkap jika bangsa

Indonesia lebih suka memakai bahasa Indonesia daripada bahasa asing dan bersedia menjaga agar

pengaruh asing tidak terlalu berlebihan. Sikap kebanggan berbahasa Indonesia terungkap melalui

kesadaran bahwa bahasa Indonesia pun mampu mengungkapkan konsep yang rumit secara cermat

dan dapat mengungkapkan isi hati yang sehalus-halusnya. Yang perlu dipahami adalah sikap

positif terhadap bahasa Indonesia ini tidak berarti sikap berbahasa yang tertutup dan kaku. Bangsa

Indonesia tidak mungkin menuntut kemurnian bahasa Indonesia (sebagaimana aliran purisme) dan

menutup diri dari saling pengaruh dengan bahasa daerah dan bahasa asing. Oleh karena itu,

bangsa Indonesia harus bisa membedakan mana pengaruh yang positif dan mana pengaruh yang

negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Sikap positif seperti inilah yang bisa

menanamkan percaya diri bangsa Indonesia bahwa bahasa Indonesia itu tidak ada bedanya dengan

bahasa asing lain. Masing-masing bahasa mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Sikap positif

terhadap bahasa Indonesia memberikan sumbangan yang signifikan bagi terciptanya disiplin

berbahasa Indonesia. Selanjutnya, disiplin berbahasa Indonesia akan membantu bangsa Indonesia

untuk mempertahankan dirinya dari pengaruh negatif asing atas kepribadiannya sendiri. Hal ini

sangat diperlukan untuk menghadapi pergaulan antarbangsa dan era globalisasi ini.

Era globalisasi merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat mempertahankan diri di

tengah-tengah pergaulan antarbangsa yang sangat rumit. Untuk itu, bangsa Indonesia harus

mempersiapkan diri dengan baik dan penuh perhitungan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan

adalah masalah jati diri bangsa yang diperlihatkan melalui jati diri bahasa. Jati diri bahasa

Indonesia memperlihatkan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang sederhana, Tatabahasanya

mempunyai sistem sederhana, mudah dipelajari, dan tidak rumit. Kesederhanaan dan

ketidakrumitan inilah salah satu hal yang mempermudah bangsa asing ketika mempelajari bahasa

Indonesia. Setiap bangsa asing yang mempelajari bahasa Indonesia dapat menguasai dalam waktu

yang cukup singkat. Namun, kesederhaan dan ketidakrumitan tersebut tidak mengurangi

kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dalam pergaulan dan dunia kehidupan bangsa Indonesia

di tengah-tengah pergaulan antarbangsa. Bahasa Indonesia telah membuktikan diri dapat

dipergunakan untuk menyampaikan pikiran-pikiran yang rumit dalam ilmu pengetahuan dengan

8

Page 9: KTI Bahasa Indonesia

jernih, jelas, teratur, dan tepat. Bahasa Indonesia menjadi ciri budaya bangsa Indonesia yang dapat

diandalkan di tengah-tengah pergaulan antarbangsa pada era globalisasi ini..

b. Bahasa Indonesia mempergunakan kata tertentu untuk menunjukkan jamak. Artinya, bahasa

Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan jamak. Sistem ini pulalah

yang membedakan bahasa Indonesia dengan bahasa sing lainnya, misalnya bahasa Inggris, bahasa

Belanda, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa lain. Untuk menyatakan jamak, antara lain,

mempergunakan kata segala, seluruh, para, semua, sebagian, beberapa, dan kata bilangan dua,

tiga, empat, dan seterusnya; misalnya: segala urusan, seluruh tenaga, para siswa, semua persoalan,

sebagian pendapat, beberapa anggota, dua teman, tiga pohon, empat mobil.

Bentuk boy dan man dalam bahasa Inggris yang berubah menjadi boys dan men ketika

menyatakan jamak, tidak pernah dikenal dalam bahasa Indonesia. Bentuk bukus (jamak dari kata

buku), mahasiswas (jamak dari mahasiswa), dan penas (jamak dari pena), misalnya, tidak dikenal

dalam bahasa Indonesia karena memang bukan kaidah bahasa Indonesia.

c. Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan waktu. Kaidah

pokok inilah yang juga membedakan bahasa Indonesia dengan bahasa asing lainnya. Dalam

bahasa Inggris,misalnya, kita temukan bentuk kata eat (untuk menyatakan sekarang), eating

(untuk menyatakan sedang), dan eaten (untuk menyatakan waktu lampau). Bentukan kata seperti

ini tidak ditemukan dalam bahasa Indonesia. Bentuk kata makan tidak pernah mengalamai

perubahan bentuk yang terkait dengan waktu, misalnya menjadi makaning (untuk menyatakan

waktu sedang) atau makaned (untuk menyatakan waktu lampau). Untuk menyatakan waktu, cukup

ditambah kata-kaa aspek akan, sedang, telah, sudah atau kata keterangan waktu kemarin,

seminggu yang lalu, hari ini, tahun ini, besok, besok lusa, bulan depan, dan sebagainya.

d. Susunan kelompok kata dalam bahasa Indonesia biasanya mempergunakan hukum D-M

(hukum Diterangkan – Menerangkan), yaitu kata yang diterangkan (D) di muka yang

menerangkan (M). Kelompok kata rumah sakit, jam tangan, mobil mewah, baju renang, kamar

rias merupakan contoh hukum D-M ini. Oleh karena itu, setiap kelompok kata yang diserap dari

bahasa asing harus disesuaikan dengan kaidah ini. Dengan demikian, bentuk-bentuk Garuda

Hotel, Bali Plaza, International Tailor, Marah Halim Cup, Jakarta Shopping Center yang tidak

sesuai dengan hukum D-M harus disesuaikan menjadi Hotel Garuda, Plaza Bali, Penjahit

Internasional, Piala Marah Halim, dan Pusat Perbelanjaan Jakarta. Saya yakin, penyesuaian nama

9

Page 10: KTI Bahasa Indonesia

ini tidak akan menurunkan prestise atau derajat perusahaan atau kegiatan tersebut. Sebaliknya, hal

inilah yang disebut dengan penggunaan bahasa Indonesia yang taat asas, baik dan benar.

e. Bahasa Indonesia juga mengenal lafal baku, yaitu lafal yang tidak dipengaruhi oleh lafal asing

dan/atau lafal daerah. Apabila seseorang menggunakan bahasa Indonesia lisan dan lewat lafalnya

dapat diduga atau dapat diketahui dari suku mana ia berasal,maka lafal orang itu bukanlah lafal

bahasa Indonesia baku. Dengan kata lain, kata-kata bahasa Indonesia harus bebas dari pengaruh

lafal asig dan/atau lafal daerah. Kesulitan yang dialami oleh sebagian besar pemakai bahasa

Indonesia adalah sampai saat ini belum disusun kamus lafal bahasa Indonesia yang lengkap.

Akibatnya, sampai sekarang belum adapatokan yang jelas untuk pelafalan kata peka, teras,

perang, sistem, elang. Tetapi, pengucapan semangkin (untuk semakin), mengharapken (untuk

mengharapkan), semua (untuk semua), mengapa (untuk mengapa), thenthu (untuk tentu), therima

kaseh (untuk terima kasih), mBandung (untuki Bandung), dan nDemak (untuk Demak) bukanlah

lafal baku bahasa Indonesia.

2.3 Penyerapan Bahasa asing kedalam Bahasa Indonesia

Kata serapan dalam bahasa atau lebih tepatnya antar bahasa adalah merupakan suatu hal yang lumrah. Setiap kali ada kontak bahasa lewat pemakainya pasti akan terjadi serap menyerap kata. Unit bahasa dan struktur bahasa itu ada yang bersifat tertutup dan terbuka bagi pengaruh bahasa lain. Tertutup berarti sulit menerima pengaruh, terbuka berarti mudah menerima pengaruh. Bunyi bahasa dan kosa kata pada umumnya merupakan unsur bahasa yang bersifat terbuka. Oleh karena itu, dalam kontak bahasa akan terjadi saling pengaruh, meminjam atau menyerap unsur asing dengan sendirinyaTidak ada dua bahasa yang sama persis apalagi bahasa yang berlainan rumpun. Dalam proses penyerapan dari bahasa pemberi pengaruh kepada bahasa penerima pengaruh akan terjadi perubahan-perubahan. Ada proses penyerapan yang terjadi secara utuh, tetapi ada juga proses penyerapan yang terjadi dengan beberapa penyesuaian baik  dalarn bahasa lisan maupun bahasa tulisnya. Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Bahasa asing yang memberi pengaruh kosa kata dalam bahasa Indonesia antara lain : bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab dan bahasa Inggris. Masuknya unsur-unsur asing ini secara historis juga sejalan dengan kontak budaya antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa pemberi pengaruh. Mula-mula bahasa Sansekerta sejalan dengan masuknya agama Hindu ke Indonesia sejak sebelum bahasa

10

Page 11: KTI Bahasa Indonesia

Indonesia memunculkan identitas dirinya sebagai bahasa Indonesia, kemudian bahasa Arab karena eratnya hubungan keagamaan dan perdagangan antara masyarakat timur tengah dengan bangsa Indonesia, lalu bahasa Belanda sejalan dengan masuknya penjajahan Belanda ke Indonesia, kemudian bahasa Inggris yang berjalan hingga sekarang, salah satu faktor penyebabnya adalah semakin intensifnya hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi antara bangsa Indonesia dengan masyarakat pengguna bahasa Inggris. Unsur-unsur asing ini telah menambah sejumlah besar kata ke dalam bahasa Indonesia sehingga bahasa Indonesia mengalami perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman. Dan sejalan dengan perkembangan itu muncullah masalah-masalah kebahasaan, khususnya penyerapan kata-kata bahasa Inggris.Ada dua cara penyerapan kata-kata dan ungkapan-ungkapan dari bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia. Cara pertama adalah dengan menyerap secara seluruhnya, baik dalam ejaan maupun pada ucapannya. Cara kedua adlah dengan menyesuaikan ejaan maupun ucapannya. Penyerapan dengan [enyesuaian pada umumnya mengacu pada ucapan kata aslinya. Dengan demikian akan terjadi  dalam ejaannya, diselaraskan dengan kaidah bahasa Indonesia. Berikut ini dapat dilihat beberapa macam pola penyerapan kata-kata dalam bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia.

1. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang berawal dengan huruf C,Ch, dan Q.Contoh:

Inggris Ucapan IndonesiaCertificate Se(r)tifikeit SertifikatCensor Sensor SensorCanteen Kantiin KantinCheck Cek CekCharacter Karakte(r) Karakter2. Suku kata bahasa inggris yang berakhir dengan “-tion” dan “-sion”, berubah menjadi “-si”Contoh:Inggris Indonesia ArtiAdoption Adopsi Mengangkat(anak)Association Asosiasi Himpunan,ikatanAttension Atensi PerhatianCalculation Kalkulasi PerhitunganCombination Kombinasi Kumpulan3. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang mempunyai suku-kata akhir “-ty” akan berubah menjadi “-tas” dalam bahasa Indonesia.Contoh:Inggris Indonesia ArtiActivity Aktivitas KegiatanFacility Fasilitas SaranaIntegrity Integritas Sifat jujur

11

Page 12: KTI Bahasa Indonesia

Priority Prioritas Yang diutamakanNamun,  hal ini tidak berlaku untuk kata:Inggris Indonesia ArtiComodity Komoditi Barang daganganPenalty Penalty HukumanRoyalty Royalty Pembayaran kepada pemegang hak cipta.4. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-nt” akan berubah menjadi “-n” dalam bahasa IndonesiaContoh:Inggris Indonesia ArtiArgument Argument BantahanComponent Komponen Bagian dari suatu alatDominat Dominan UnggulElement Elemen UnsureNamun, Hal ini tidak berlaku untuk kata-kata berikut:Inggris Indonesia ArtiComment Komentar PendapatInvestment Investasi Penanaman modal5. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-ism” akan berubah menjadi “-isme” dalam bahasa Indonesia.Contoh:Inggris Indonesia ArtiAntogonism Antagonism BertentanganDualism Dualism Bersifat men-duaEgoism Egoism Mementingkan diri sendiriOrganism Organism Mahluk hidupOptism Optismisme Rasa percaya diri yang kuat6. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-ive” akan berubah menjadi “-if” dalam bahasa Indonesia.Contoh:Inggris Indonesia ArtiAggressive Agresif GalakAttracktive Atraktif MenarikCompetitive Kompetitif BersaingDestructive Destruktif Bersifat merusakNegative Negatif Kurang,burukSelective Selectif Pilih-pilih

7. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-nal” akan berubah menjadi “-nal” dalam bahasa Indonesia, namun ejaan keseluruhan berubah sesuai dengan ucapannya.Contoh:Inggris Indonesia Arti

12

Page 13: KTI Bahasa Indonesia

Emotional Emosional PerasaFunctional Fungsional Berkenaan dengan kerjanya dan

tugasnyaRational Rasional Masuk akalProportional Proporsional Sebanding,sesuaiTraditional Tradisional Adat,kebiasan8. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal “ph-” sesuai dengan ucapannya menjadi  “f-“  dalam bahasa Indonesia.Contoh:Inggris Indonesia ArtiPhantom Fantom Tiruan,ilusiPhenomena Fenomena Peristiwa yang hebatPhrase Frasa Untaian kataPhysics Fisika Ilmu fisikaPhysiologi Fisiologi Ilmu  faal9. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal “th-” akan berubah menjadi “t-” dalam bahasa Indonesia.Contoh:Inggris Indonesia ArtiTheatre Teater Gedung pertunjukkanTheme Tema Pokok bahasanTherapy Terapi PengobatanThermometer Thermometer Alat pengukur suhu10. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-y” akan berubah menjadi “-i” dalam bahasa Indonesia.Contoh:Inggris Indonesia ArtiAnarchy Anarki KekacauanBiography Biografi Riwayat hidupCalligraphy Kaligrafi Seni menulis indahPlanology Planologi Ilmu tata kota11. Akhiran suku-kata “-ic” dalam bahasa Inggris dapat menjadi beberapa bentuk.Contoh:Inggris Indonesia Arti1.Athelete AthleticAthletics

Atlit AtletisAtletik

Olahragawan Sifat badan yang kokohCabang olah raga atletik

2. Fantasy FantasiaFantastic

Fantasi FantasiaFantastis

Khayalan Karya seni penuh fantasiSesuatu yang menakjubkan

3. Mechanic MechanismMechanical

Mekanik MekanismeMekanis

Montir Tata cara kerjanyaBerkaitan dengan mesin

13

Page 14: KTI Bahasa Indonesia

4. Politics PoliticalPolitic

Ilmu politik PolitisPolitik

Ilmu tentang tata-cara mengelola negara Berkaitan dengan politikBerkaitan dengan pemerintahan

12. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang berawal dengan huruf C dapat berubah menjadi S, K, atau diawali dengan huruf C dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan ucapannya.Contoh:Inggris Indonesia ArtiCeremony Seremoni UpacaraCelebrity Selebriti Boring-orang terkenalCircuit Sirkuit Tempat balapan mobilChaotic Keiotik,keiotis BerantakanCheck Cek Memeriksa

Kata-kata serapan memang menambah pembendeharaan kosa-kata bahasa Indonesia. Namun, penyerapan atau peminjaman kata-kata asing tersebut juga akan menimbulkan kerancuan, keragu-raguan, atau kekeliruan.

Dari beberapa  contoh di atas terlihat jelas bahwa bahasa Inggris sangat mempengaruhi pemakaian kosa-kota dan bahkan struktur bahasa  Indonesia. Banyak kata yang mengalami perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi terkadang dapat  menimbulkan kerancuan dalam pemakaiannya. Bahkan, pemakaian bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sering digabungkan dalam satu rangkaian kalimat. Hal ini terjadi  supaya  orang yang menggunakannya akan terlihat lebih modern. Penyerapan kosa-kata tersebut dapat menambah pembendaharaan kosa-kota Indonesia. Hal ini sudah tentu akan mempermudah kita  berinteraksi  khususnya kepada negar-negara lain. Namun.penyerapan kosa-kota  tersebut  jangan diterima  begitu saja. Dalam proses penyerapan harus dapat dilakukan dengan selektif, supaya karakteristik dari bahasa Indonesia tidak akan hilang.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia merupakan bahasa asing pertama. Kedudukan tersebut berbeda dengan bahasa kedua. Dalam hal ini dinyatakan bahwa bahasa kedua adalah bahasa yang dipelajari anak setelah bahasa ibunya dengan diri bahasa tersebut digunakan dalam lingkungan sekitar. Sedangkan bahasa asing adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan secara umum

14

Page 15: KTI Bahasa Indonesia

dalam interaksi sosial. Kedudukan bahasa Inggris di Indonesia tersebut mengakibatkan jarangdigunakannya bahasa Inggris dalam interaksi sosial anak.

Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok tertentu yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia ini,baik bahasa asing maupun bahasa daerah. Dengan ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok ini pulalah dapat dibedakan mana bahasa Indonesia dan mana bahasa asing ataupun bahasa daerah. Oleh karena itu, ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok tersebut merupakan jati diri bahasa Indonesia. Ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Yaitu sebagai bahasa negara dan bahasa resmi. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara,bahasa Indonesia dipakai dalam segala upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan,baik secara lisan maupun tulis. Dokumen-dokumen, undang-undang,peraturan-peraturan, dan surat-menyurat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan instansi kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato kenegaraan ditulis dan diucapkan dengan bahasa Indonesia. Hanya dalam kondisi tertentu saja, demi komunikasi internasional, kadang-kadang pidato kenegaraan ditulis dan diucapkan dengan bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Warga masyarakat pun dalam kegiatan yang berhubungan dengan upacara dan peristiwa kenegaraan harus menggunakan bahasa bahasa Indonesia. Untuk melaksanakan fungsi sebagai bahsa negara, bahasa perlu senantiasa dibina dan dikembangkan.

3.2 Saran

Bahasa Indonesia sekarang ini sudah tercampur dengan bahasa-bahasa asing. Berbagai alasan menghampiri kenapa warga Indonesia lebih suka menggunakan bahasa asing dari pada bahasa Indonesia, salah satu alasannya karena menurut mereka menggunakan bahasa asing lebih memiliki nilai. Bahkan kita mencari pekerjaanpun banyak yang mensyaratkan harus menguasai bahasa asing terutama bahasa inggris. Kita sebagai warga Indonesia khususnya sebagai siswa sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Kitapun harus memupuk diri kita serta generasi muda lainnya agar bangga terhadap bahasa Indonesia sehingga bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

15

Page 16: KTI Bahasa Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

http://rascalsilvent.blogspot.com/2012/11/pengaruh-bahasa-asing-dalam-bahasa.htmlhttp://diedith-arc.blogspot.com/2013/01/makalah-pengaruh-bahasa-asing-dalam.htmlhttp://safinaanajah.blogspot.com/2011/04/pengaruh-bahasa-asing-terhadap.htmlhttp://goamma.blogspot.com/2012/10/menumbuhkan-sikap-bahasa-yang-positif.htmlhttps://davidsbayer.wordpress.com/2011/09/26/penulisan-karya-ilmiah-pki-pengaruh-bahasa-asing-dalam-perkembangan-bahasa-indonesia/http://yelyahchrizna.blogspot.com/2013/01/contoh-pendahuluan-makalah.html

16

Page 17: KTI Bahasa Indonesia

LAMPIRAN

Nama : Husnun Nadiya S

Tempat,tanggal lahir : Tegal, 23 April 1998

Alamat : Jl. Garuda no.19.Tarub-Tegal

Email : [email protected]

NIS : 07651

Nama : Nabella Khoirinnissa

Tempat,tanggal, Lahir : Semarang, 22 juli 1998

Alamat : Ungaran timur, Semarang

Email : [email protected]

NIS : 07726

Nama : Shily Rahmatika Amna

Tempat,tanggal,lahir : Tegal, 10 Pebruari 1999

17

Page 18: KTI Bahasa Indonesia

Alamat : Jl.KH.Abdul Latif no.35 Margasari Tegal

Email : [email protected]

NIS : 07822

Nama : Wahyuningsih

Tempat,tanggal,lahir : Jepara, 13 Mei 1997

Alamat : Nalumsari, Jepara

Email : [email protected]

NIS : 07871

18