lp nyeri
DESCRIPTION
LP nyeriTRANSCRIPT
LAPORAN PENDAHULUAN NYERIDEPARTEMEN KEPERWATAN DASAR MANUSIADI RUMAH SAKIT TENTARA SOEPRAOEN
DI SUSUN OLEH:Asyroqal Bahri Anwar Olongne
201420461011059
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015LEMBAR PEGESAHAN
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini dibuat dalam rangka PRAKTIK PROFESI Ners mahasiswa S1 keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang di Ruang Teratai Rumah Sakit Tentara Soepraoen mulai tanggal 9 sampai 15 agustus 2015.
Malang, agustus 2015
Nama Mahasiswa (Ners Muda)
ASYROQAL BAHRI ANWAR O.201420461011059Mengetahui
Pembimbing Institusi
Pembimbing Lahan
(..) (.)LEMBAR PEGESAHAN
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini dibuat dalam rangka PRAKTIK PROFESI Ners mahasiswa S1 keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang di Ruang Teratai Rumah Sakit Tentara Soepraoen mulai tanggal 9 sampai 15 agustus 2015.
Malang, agustus 2015
Nama Mahasiswa (Ners Muda)
ASYROQAL BAHRI ANWAR O.201420461011059Mengetahui
Pembimbing Institusi
Pembimbing Lahan
(..) (.)BAB ILAPORAN PENDAHULUAN NYERIA. DEFINISINyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya. (Aziz Alimul, 2006).
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007).
Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan .serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.(Asosiasi StudiNyeriInternasional)B. FISIOLOGI NYERI
Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsang nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung syaraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus kuat yang secara potensial merusak. Reseptor nyeri disebut juganosireceptor,secara anatomis reseptor nyeri (nosireceptor) ada yang bermielien dan ada juga yang tidak bermielin dari syaraf perifer.
Berdasarkan letaknya,nosireseptordapat dikelompokkan dalam beberapa bagaian tubuh yaitu pada kulit(Kutaneus), somatik dalam (deep somatic), dan pada daerah viseral, karena letaknya yang berbeda-beda inilah, nyeri yang timbul juga memiliki sensasi yang berbeda.
Nosireceptor kutaneusberasal dari kulit dan sub kutan, nyeri yang berasal dari daerah ini biasanya mudah untuk dialokasi dan didefinisikan. Reseptor jaringan kulit (kutaneus) terbagi dalam dua komponen yaitu :
1. Reseptor A delta
Merupakan serabut komponen cepat (kecepatan tranmisi 6-30 m/det) yang memungkinkan timbulnya nyeri tajam yang akan cepat hilang apabila penyebab nyeri dihilangkan
2. Serabut C
Merupakan serabut komponen lambat (kecepatan tranmisi 0,5 m/det) yang terdapat pada daerah yang lebih dalam, nyeri biasanya bersifat tumpul dan sulit dilokalisasi.Struktur reseptor nyeri somatik dalam meliputi reseptor nyeri yang terdapat pada tulang, pembuluh darah, syaraf, otot, dan jaringan penyangga lainnya. Karena struktur reseptornya komplek, nyeri yang timbul merupakan nyeri yang tumpul dan sulit dilokalisasi.
Reseptor nyeri jenis ketiga adalah reseptor viseral, reseptor ini meliputi organ-organ viseral seperti jantung, hati, usus, ginjal dan sebagainya. Nyeri yang timbul pada reseptor ini biasanya tidak sensitif terhadap pemotongarn organ, tetapi sangat sensitif terhadap penekanan, iskemia dan inflamasi.
C. JENIS JENIS Menurut tempatnya nyeri :
1. Nyeri periferdibagi menjadi 3 macam
Superficial : nyeri yang muncul karena rangsangan pada kulit dan mukosa.
Visceral: nyeri yang timbul karena stimulasi rasa nyeri pada rongga abdomen, cranium, dan thorax
Nyeri alih: nyeri yang d irasakan pada daerah yang jauh dari jariingan penyebab nyeri
2. Nyeri sentral: nyeri yang muncul akibat stimulasi pada medulla spinalis, batang otak, dan thalamus.
3. Nyeri psikogenik: nyeri yang tidak diketahui penyebeb fisiknya, atau dengan kata lain nyeri ini timbul akibat pikiran si penderita itu sendiri yang dipengaruhi oleh faktor psikologis bukan fisiologis.
Klasifikasi nyeri secara umum di bagi menjadi dua, yakni nyeri akut dan kronis. 1. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, yang tidak melebihi 6 bulan dan di tandai adanya peningkatan tegangan otot.
2. Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secaraperlahan-lahan, biasanya berlangsung cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan.Termasukdalam kategori nyeri kronis adalah nyeri terminal, sindrom nyeri kronis, dan nyeri psikosomatis. Ditinjau dari sifat terjadinya, nyeri dapat dibagi kedalam beberapa kategori, di antaranya nyeri tersusuk dan nyeri terbakar.
D. ETIOLOGI NYERI Trauma pada jaringan tubuh, misalnya kerusakkan jaringan akibat bedah atau cidera.
Iskemik jaringan.
Spasmus ototmerupakansuatu keadaan kontraksi yang tak disadari atau takterkendali, dan sering menimbulkan rasa sakit. Spasme biasanya terjadi pada otot yang kelelahan dan bekerja berlebihan, khususnya ketika otot teregang berlebihan atau diam menahan beban pada posisi yang tetap dalam waktu yang lama.
Inflamasipembengkakan jaringan mengakibatkan peningkatan tekanan lokal dan juga karena ada pengeluaran zat histamin dan zat kimia bioaktif lainnya.
Post operasi setelah dilakukan pembedahan.
E. MANIFESTASI KLINIS / BATASAN KARAKTERISTIK
Laporan secara verbal atau non verbal
Posisi antalgic untuk menghindari nyeri
Gerakan melindungi Tingkah laku berhati-hati
Gangguantidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai) Terfokus pada diri sendiri
Fokus menyempit (penurunanpersepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan) Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atauaktivitas, aktivitas berulang-ulang) Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanandarah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil) Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah)
Perubahan dalam nafsu makan dan minumF. PATOFISIOLOGI
G. MENGUKUR INTENSITAS NYERI
Skala Menurut Hayward
SkalaKeterangan
0Tidak Nyeri
1 3Nyeri ringan
4 6Nyeri sedang
7 9 Nyeri berat, tetapi masih bisa dikontrol
10Nyeri hebat, tetapi tidak bisa dikontrol
Skala Nyeri Menurut McGill
SkalaKeterangan
1Tidak Nyeri
2Nyeri Sedang
3Nyeri Berat
4Nyeri sangat berat
5Nyeri hebat
H. KOMPLIKASI
1. Edema Pulmonal
4. Hipertensi2. Kejang
5. Hipovolemik3. Masalah Mobilisasi6. HipertermiaI. PENGKAJIAN
Pengkajian nyeri yang akurat penting untuk upaya pelaksanaan nyeri yang efektif. Karena nyeri merupakan pengalaman yang subjektif dan dirasakan secara berbeda pada masing-masing individu, maka perawat perlu mengkaji semua factor yang mempengaruhi nyeri seperti factor fisiologis, psikologis, perilaku, emosional, dan sosiokultural. Pengkajian nyeri terdiri atas dua kompenen utama yaitu :
Riwayat nyeri untuk mendapatkan data dari klien.
Observasi langsung pada respons perilaku dan fisiologis klien.
Tujuan pengkajian adalah untuk mendapatkan pemahaman objektif terhadap pengalaman subjektif. Mnemonic untuk pengkajian nyeri.
PProvoking atau pemicu yaitu factor yang memicu timbulnya nyeri
QQuality atau kualitas nyeri
RRegion atau daerah perjalanan ke daerah lain
SSeverity atau keganasan, yaitu intensitasnya
TTime atau waktu, yaitu serangan, lamanya, kekerapan, dan sebab
J. INTERVENSI KEPERAWATANNOC : Pain Level
Pain control
Comfort level
Kriteria Hasil : Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang Tanda vital dalam rentang normal NIC :Pain Management Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitas Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukunganDAFTAR PUSTAKA Aziz.2006.Nursing Interventions Classification (NIC). Solo: Mosby An Affiliate Of Elsefer
Herdman, T Heather, 2010.Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi. 2009-2010.Jakarta:EGC
Muhammad,Wahit Iqbal dkk.2007.Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta : EGC
Mubarak, Wahit Iqbal dkk. 2007.Bukuajar kebutuhan dasar manusia : Teori & Aplikasi dalam praktek. Jakarta: EGC.
Nanda International.2011.Nursing Diagnoses: Definition & classification2012-2014,Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Tamsuri.2007.Nursing Outcome Classification (NOC).Jakarta: Mosby Elsevier, Academic Press
Wartonah.2006.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: SalembaMedika.
Willkinson. Judith M. 2007.Diagnosa Keperawatan.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
MK : Rasa Nyeri
Effector
Spinal Cord Thalamus Cortrex Cerebral
Reseptor Nyeri( A Delta Dan Serabut C )
Deformitus ( Edem, Lesi, Tanda Infeksi, Pus/Nanah )
Stimulasi Kimia (Histamin, bradikirun, 2. Inflamasiprostaglandin, bermacam-macam asam)
Pembengkakan Jaringan 3. Keletihan
Spasmus Otot 4. Kanker
Kehamilan 5. Agen Cedera ( Biologis )