laporan praktikum pj (fix)
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Pj (Fix)
1/10
MENENTUKAN MOZAIK, SKALA DAN KARAKTERISTIK OBJEK
PADA FOTO UDARA DENGAN MENGGUNAKAN STERIOSKOP
CERMIN SECARA VISUAL MANUAL
LAPORAN PRAKTIKUM
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Penginderaan Jauh
Yang Dibina Oleh Purwanto, S.Pd, M.Si
Oleh
Eva Rosyida
120721435460
Offering L 2012
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN GEOGRAFI
Oktober 2014
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Pj (Fix)
2/10
MENENTUKAN MOZAIK, SKALA DAN KARAKTERISTIK OBJEK
PADA FOTO UDARA DENGAN MENGGUNAKAN STERIOSKOP
CERMIN SECARA VISUAL MANUAL
A. TUJUAN:
1. Dapat melakukan mozaik foto udara
2.
Dapat menentukan skala foto udara
3. Dapat menggunakan sterisokop cermin
4. Dapat mengkaji karateristik objek berdasarkan unsur interpretasi
B. ALAT DAN BAHAN
Alat:
1. Sterisokop cermin
2.
Spidol ohp/transparan
Bahan:
1. Foto udara yang overlap
2. Spiritus/alcohol
3.
Isolasi
4.
Plastik transparan
C. DASAR TEORI
1. Citra foto (foto udara)
Citra foto (foto udara)merupakan produk penginderaan jauh yang
menggunakan sensor kamera dengan detektor film dengan sistem perekaman
serentak. Citra foto termasuk dalam penginderaan jauh sistem pasif, yang
sistem kerjanya tergantung dari tenaga alami yaitu matahari.Foto udara terditi dari beberapa elemen informasi tepi yang meliputi
jam terbang, altimeter (ketinggian terbang terhadap mean sea levels),
niveau/level (indikator kedaratan pesawat saat pemotretan), panjang fokus,
dan tanda tepi (tanda pada tengah-tengah sisi atau pojok foto untuk penentuan
titik utama foto)
Berdasarkan karakteristiknya foto udara dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis, yaitu: 1) Berdasarkan spektrum elektromagnetiknya, 2)
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Pj (Fix)
3/10
Berdasarkan sumbu kamera, 3) Berdasarkan jenis kamera, 4) Berdasarkan
warna yang digunakan, 5) Berdasarkan sistem wahana yang digunakan.
Foto udara merupakan salah satu citra foto yang umumnya diambil
menggunakan wahana pesawat terbang. Bentuk wahana lain yang dapat
digunakan sebagai bahan foto udara adalah balon udara, pesawat ulang-alik,
satelit, paralayang dan berbagai wahana lainnya. Dalam teknis perekaman
foto udara telah dipertimbangkan beberapa hal yaitu:
a. Bentuk wilayah, bentuk wilayah ini akan menentukan biaya pemotretan.
Semakin luas suatu wilayah jelas biaya yang dikeluarkan akan semakin
mahal, karena biaya untuk operasional juga semakin besar
b.
Jalur terbang, dalam pengambilan jalur terbang biasanya diambil jarak
yang terpanjang untuk melakukan perekaman, hal ini untuk memperoleh
kestabilan pesawat disaat pemotretan.
c. Area yang bertampalan overlap dan Sidelap, Overlap merupakan daerah
yang bertampalan antara foto satu dengan foto yang lainnya sesuai dengan
nomor urutan jalur terbang. Besarnya tampalan antar foto tersebut
umumnya sebesar 60%. Misalnya foto X1 memiliki informasi yang sama
dengan foto X2 sebesar 60%. Tujuan dari tampalan ini adalah untuk
menghindari daerah yang kosong disaat perekaman dikarenakan wahana
pesawat terbang melaju dengan kecepatan yang tinggi. Selain overlay foto
udara juga harus sidelap. Sidelap merupakan pertampalan antara foto
udara satu dengan foto udara lain yang ada diatas maupun dibawah area
yang direkam. Sidelap ini terjadi pada jalur terbang yang berbeda jadi
suatu wilayah pada jalur terbang 1 yang telah direkam akan direkam
kembali sebesar 25% dari liputan jalur terbang 2. Berikut ini gambarandari proses Overlap dan Sidelap. Tujuan dibuatnya sidelap ini adalah
untuk menghindari kekosongan foto antara jalur terbang. Selain tujuan
tersebut dibuatnya foto overlap dan sidelap adalah untuk memperoleh
kenampakan 3 dimensi ketika dilihat melalui sterioskop cermin.
d. Gangguan perekaman, gangguan ini dapat berupa Drift dan Crab. Drif
adalah perpindahan atau pergeseran lateral pesawat udara dari garis
terbang yang direncanakan, yang disebabkan oleh gerakan angin,
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Pj (Fix)
4/10
kesalahan navigasi atau penyebab-penyabab yang lain. Hasilnya dapat
berupa suatu celah (gab) sebagaimana gambar 2 diantara foto udara yang
berdekatan. Crab merupakan keadaan yang disebabkan kegagalan
mengorientasikan kamera sehubungan dengan garis terbang yang
direncanakan. Pada fotografi udara vertical hal tersebut ditunjukkan oleh
tipe-tipe foto yang tidak sejajar dengan garis basis (lintas terbang antara
pusat-pusat foto). Karena alasan ini lokasi garis terbang yang sebenarnya
dan pusat foto mungkin sedikit berbeda daripada lokasi yang
direncanakan.
2. Interpretasi Citra
Interpretasi citra merupakan suatu prbuatan untuk mengkji foto udara
(citra foto) maupun citra non foto (satelit) dengan maksud untuk memperoleh
mengidentifikasi objek atau arti penting objek yang tergambar pada citra
tersebut. (Simonett dalam Sutanto (1986)). Secara sederhana, interpretasi
dapat diartikan suatu proses memaknai informasi dalam foto maupun citra
satelit.
Untuk melakukan kegiatan interpretasi, diperlukan beberapa
komponen di dalamnya, yakni rona, warna, bentuk, ukuran, tekstur, pola,
bayangan, ketiggian, situs, dan asosiasi.
a)
Rona dan Warna
Rona (tone/color tone/grey) ialah tingkat kegelapan atau tingkat
kecerahan objek citra. Contoh pengenalan objek berdasarkan rona yaitu air
tampak dengan rona gelap pada foto pankromatik.
Warna ialah ujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan
spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum tampak. Sebagai contoh objektampak biru, hijau, atau merah bila ia hanya memantulkan salah satu
spektrum dengan panjang gelombang (0.4-0.7) m
b) Bentuk
Bentuk merupakan kualitatif yang memberikan konfigurasi atau
kerangka suatu objek (Lo, 1976 dalam Sutanto, 1994). Bentuk merupakan
atribut yang jelas sehingga banyak objek banyak dikenali berdasarkan
bentukny saja. Contoh pengenalan objek berdasarkan bentuk yaitu gedung
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Pj (Fix)
5/10
sekolah pada umumnya berbentuk huruf I, L, U dan atau berbentuk empat
segi panjang.
c) Ukuran
Ukuran ialah atribut objek yang antara lain berupa jarak, luas, tinggi,
lereng, dan volume. Contoh pengenalan objek berdasarkan ukuran yaitu
ukuran rumah sering mencirikan apakah rumah itu rumah mukim, kantor,
atau industri.
d) Tekstur
Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada citra (Lilesand dan
kiefer, 1970) atau pengulangan rona kelompok objek yang terlalu kecil untuk
dibedakan secara individual (Estes dan Simonett, 1975). Tekstur sering
dinyatakan dengan kasar, halus seperti beledu, dan belang-belang. Contoh:
hutan bertekstur kasar.
e) Pola
Pola atau susunan keruangan adalah ciri yang menandai bagi banyak
objek yang bentukan manusia dan bagi beberapa objek alamiah. Contoh
pemukiman di kota, pemukiman di kota umumnya memiliki pola teratur
untuk kawasan perumahan, yaitu dengan rumha yang ukurannya seragam dan
masing-masing menghadap ke jalan.
f)
Bayangan
Bayangan sering merupakan kunci pengenalan yang penting bagi
beberapa obyek yang justru lebih tampak dari bayangannya. Akan tetapi di
sisi lain keberadaan bayangan merupakan suatu kondisi yang bertentangan,
pada satu sisi bentuk dan kerangka bayangan dapat memberikan gambaran
profil suatu obyek. Tetapi pada lain sisi jika ada suatu obyek yang berada dibawah bayangan, maka hanya sedikit memantulkan sedikit cahayadan sulit
untuk diamati pada citra atau foto udara. Dengan bantuan unsur bayangan ini
juga dapat menentukan arah mata angin serta pengenalan terhadap suatu
obyek yang kemungkinan sulit diamati sebelumnya.
g) Ketinggian
Ketinggian merupakan salah satu unsur yang dipertimbangkan dalam
interpretasi foto udara. Ketinggian objek umumnya dapat dilihat dalam foto
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Pj (Fix)
6/10
udara/citra skala besar yang menggambarkan objek lebih detail. Selain itu
pengenalan objek yang memiliki ketinggian dapat diketahui dari bayangan
objek.. sehingga antara unsur bayangan dengan ketinggian tidak bisa
dipisahkan.
h) Situs
Situs atau lokasi suatu obyek dalam hubungannya dengan obyek lain
dapat membantu dalam menginterpretasi foto udara ataupun citra ikonos.
Situs ini sering dikaitkan antara obyek dengan melihat obyek yang lain.
Contoh situs permukiman memanjang pada umumnya terletak disepanjang
tepi jalan.
i)
Asosiasi
Asosiasi dapat diartikan sebagai keterkaitan antara obyek yang satu
dengan obyek yang lain, dengan kata lain asosiasi ini hampir sama dengan
situs. Adanya keterkaitan ini maka terlihatnya suatu obyek pada citra sering
menjadi petunjuk adanya obyek yang lain. Seperti stasiun kereta api sering
berasosiasi dengan jalan kereta api yang bercabang (jumlahnya lebih dari
satu).
3.
Pandangan Stereoskopis
Untuk mendapatkan informasi baik kualitatif maupun kuantitatif dari
potret udara, interpretasi visual secara stereoskopis merupakan suatu proses
yang memegang peranan yang sangat penting. Interpretasi yang dilakukan
secara stereoskopis akan memberikan hasil yang lebih detail karena adanya
kesan keruangan. Sebagaimana diketahui, stereoskopis adalah fenomena
alamiah yang mencakup prinsip-prinsip mekanis dan psikologis. Dengan
pandangan stereoskopis, suatu benda akan dilihat dari sudut-sudut pandangyang berbeda (sudut-sudut paralaks). Pada potret udara, sudut paralaks dan
beda sudut paralaks dinyatakan dengan paralaks absobut dan paralaks relatif
(beda paralaks). Kesan keruangan terjadi karena adanya perbedaan sudut-
sudut paralaks yang dikenal dengan beda paralaks. Secara teknis, untuk
mendapatkan stereoskopis yang baik dan benar, potret udara harus memenuhi
beberapa persyaratan sebagai berikut (Jaya, 1986; Paine, 1981): Skala potret
yang berpasangan relatif sama; Adanya pertampalan (overlap) khususnya
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Pj (Fix)
7/10
pertampalan ke belakang (end lap) dengan pasangan stereoskopisnya;
Orientasi potret harus benar, dimana arah eye base, stereoscopic base dan
photo base harus sejajar antara satu dengan lainnya. Dengan kata lain sumbu
stereoskopis sejajar dengan jalur terbang pesawat pada waktu pemotretan.
D. LANGKAH-LANGKAH
1.
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Menentukan 2 gambar foto udara yang overlap (misalnya no.foto 179
dengan 180)
3.
Menempelkan foto yang masing-masing memiliki overlap, meletakkan
nomor yang rendah di atas nomor yang tinggi
4. Memberi isolasi pada bagian sisi foto yang overlap
5.
Menempelkan plastic/mika di atas gambar yang overlap
6. Menggambar foto yang overlap
7. Menentukan objek-objek yang ada di foto udara ayang diamati
8. Menggambar objek-objek yang terdapat di foto udara yang overlap
dengan menggunakan OHP dengan warna yang berbeda dan pola bentuk
yang berbeda
9.
Menghitung luas foto yang overlap
E. HASIL PENGAMATAN
1.Hasi l mozaik foto
Luas foto yang overlap:
Diketahui:
P = 16 cm
L = 22,8 cmDitanya: Luas foto yang overlap?
Jawab:
L = p x l
= 16 x 22,8
= 364,8 cm
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Pj (Fix)
8/10
No foto NAMA
179 Eva
180 Rizco
2.Menentukan I nformasi Tepi Dan Skala Foto
No
foto
Tinggi
terbang
Panjang
fokus
Tinggi
objek
Skala hasil
perhitungan
Skala tertulis
pada foto
Mengapa berbeda?
179 12000
feet
152,9
mm
0
mdpl
1: 1 : 50.000 Ketinggian objek tidak
jelas karena tidak
tercantum. Hal ini
dibuktikan dengan
informasi tambahan
yang terdapat pada
bagian sisi-sisi gambar
S =
=
=
= 0,0117075
= 1:1170
3.Cara menggunakan steri sokop cermin:
a)
Ambilah foto udara
b)
Urutkanlah foto udara tersebut sesuai dengan nomor dan jalur terbangc)
Catatlah nomor foto yang telah berurutan
d)
Ambilah satu pasang foto udara yang berurutan
e)
Ambilah sterioskop cermin dan pasanglah pada posisi pengamatan
f)
Letakan foto udara tersebut di bawah sterioskop cermin
g) Amatilah foto udara tersebut dari atas sterioskop sesuai dari tempat yang
telah disediakan
h) Geserlah foto udara tersebut sampai ketemu pandangan 3D
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Pj (Fix)
9/10
i) Setelah ketemu pandangan 3D, kuncilah posisi foto dengan menggunakan
isolasi pada tepi foto.
j)
Tampalkan plastic transparan dan isolasilah tepinya supaya tidak bergeser
k)
Ambilah spidol transparan dan lakukanlah deliniasi objek
4. Interpretasi objek
Nama objek Rona/warna Bentuk tekstur ukuran Pola tinggi bayangan situs Asosiasi
Pemukiman Agak terang Bidang Kasar Besar Mengelomp
ok
- - Rumah-
rumah
yang
mengelo
mpok
Jalan,
vegetasi
Sawah Terang Bidang Agak
kasar
Besar Berpetak - - - Sungai,
tanah
kosong,
Jalan Terang Garis Halus Kecil Memanjang - - - Pemukima
n, sawah
Sungai Gelap Garis Halus Kecil Memanjang - - - Sawah,
vegetasi
Tanah
terbuka
Agak Terang Bidang Halus Agak
besar
- - - Sawah,
vegetasi
Vegetasi Gelap mengelompok Agak
kasar
Besar Mengelomp
ok
- - - Sawah,
sungai,
F. PEMBAHASAN
Dalam praktikum ini, terdapat 6 objek yang telah diinterpretasi yaitu
permukiman, persawahan, jalan raya, sungai, tanah terbuka, dan vegetasi. Tiap
objek memiliki perbedaan mulai dari rona, warna, ukuran, tekstur, pola, bayangan,
ketinggian, situs, dan asosiasi.
1.
Pemukiman
Pemukiman memiliki rona dan warna yang agak terang, bentuk berupa
bidang bertekstur kasar, berukuran besar dengan pola mengelompok. Tekstur
kasar ini disebabkan karena bidang atau ukuran antara rumah satu dengan yang
lainnya berbeda. Permukiman ini ditandai dengan situs rumah-rumah yang
mengelompok di beberapa bagian daerah. Permukiman ini berasosisasi dengan
persawahan, vegetasi, dan jalan raya.
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Pj (Fix)
10/10
2. Persawahan
Dalam citra foto ini, persawahan memiliki rona dan warna yang terang,
dengan bentuk yang berupa bidang yang bertekstur agak kasar.. Persawahan ini
berasosiasi dengan sungai karena dijumpai sungai-sungai yang melewati
tengahnya.
3. Jalan
Dalam citra foto ini,, jalan memiliki rona dan warna yang agak terang.
Hal ini disebabkan oleh jalan terbentuk dari bahan dasar aspal yang mampu
memantulkan warna yang cukup terang.
4.
Sungai
Sungai dalam citra foto ini memiliki rona dan warna yang terang.
Dalam kenampakan ini, sungai berada/melewati sawah-sawah yang terdapat di
sekitarnya. Sungai memiliki tekstur yang halus dan berukuran agak besar.
5. Tanah terbuka
Tanah terbuka dalam citra foto ini memiliki rona dan warna yang agak
terang. Di dalam ciitra foto ini (bali bako) kenampakan tanah terbuka hanya
dapat dilihat memiliki luas yang sempit. Hal ini menandakan lahan yang
tersedia telah dimanfaatkan menjadi bangunan lain seperti pabrik,
permukiman, dan lainnya.
6.
Vegetasi
Vegetasi dalam citra foto ini berwarna sangat gelap. Hal ini
dikarenakan spektrum yang digunakan adalah foto udara pankromatik yaitu
objek dengan mudah dikenali dengan menggunakan gradasi warna.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto. 2012.Penginderaan Jauh Teori dan Aplikasi.Malang.UM Press