laporan praktikum fix sensasi indera.docx

54
LAPORAN PRAKTIKUM SENSASI INDERA untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Hewan dan Manusia yang dibimbing oleh Dra.Annie Istanti,M.Kes dan Nuning Wulandari, S.Si,M.Si Kelompok II/ B Astrid Amalia Hapsari P 130341603390 Diah Pitaloka Kusumastuti 130341603391 Immas Siva F 130341603 Maria Fransisca D 130341603387 M.Marjoko W 130341603374 Shinta Aprilia 130341614817 Uswatun Khasanah 130341614803 UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Upload: jowckho-jack-bushido

Post on 18-Jan-2016

314 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

fiswan

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

LAPORAN PRAKTIKUM

SENSASI INDERA

untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Hewan dan Manusia

yang dibimbing oleh Dra.Annie Istanti,M.Kes dan Nuning Wulandari, S.Si,M.Si

Kelompok II/ B

Astrid Amalia Hapsari P 130341603390

Diah Pitaloka Kusumastuti 130341603391

Immas Siva F 130341603

Maria Fransisca D 130341603387

M.Marjoko W 130341603374

Shinta Aprilia 130341614817

Uswatun Khasanah 130341614803

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

SEPTEMBER 2014

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

A. Dasar Teori

Indera Sakit

Reseptor indera sakit merupakan ujung dendrit saraf telanjang, dan terdapat dalam

kulit,tulang,sendi, dan organ-organ viseral.Ada dua macamsensasi sakit yaitu sensasi sakit

somatik dan sensasi sakit viseral.Sensasi sakit somatik,terjadi bila reseptor rasa sakit dalam kulit,

tulang ,persendian,otot, dan tendon mendapat rangsangan.Reseptor sakit somatik merespon

stimuli mekanik dan kimia (Soewolo,2005)

Indera pengecap

Padamanusia dan mamalia lain, lidahnya mengandung kuncuo-kuncup pengecap yang

merupakan reseptor untuk rasa.Kuncuppengecap tergolong kemoreseptor yang menerima

rangsanganzat-zatkimia dalammakanan yang kita makan.kuncup pengecap tersusun atas dua

macam sel, yaitu selpenyokong dan selreseptor.Sel-selreseptor tersebut akan berhubungan

dengan ujung dendrit sarafpengecap yang akan meneruskan impuls ke korteks otak . Kuncup-

kuncup pengecap merespon kepada empat rasa dasar,yaitu: manis ,asam,pahit,dan

asin.Permukaan atas lidahterbagi menjadi empat daerah yang sensitif terhadap rasa tertentu :

pangkallidah sensitif terhadaprasa pahit , bagian kanan dan kiri lidah sensitif terhadap rasa asam ,

bagian samping depan sensitif terhadap rasa asin , dan ujung lidah sensitif terhadap rasamanis

(Soewolo,2005)

Rasa dasar (pencicipan) berhubungan erat dengan penciuman. Banyak dari apa yang kita sebut

rasa makanan sebenarnya aroma. Meskipun bau dirasakan oleh ratusan jenis reseptor, rasa saat

ini diyakini kombinasi dari lima sensasi: manis, asam, asin, pahit, dan umami . Masing-masing

dari lima sensasi rasa saat ini diakui terkait dengan fungsi tubuh esensial. Rasa asam dipicu oleh

adanya H+¿¿ dan asin dengan kehadiran Na+¿¿, dua ion yang konsentrasi dalam UID tubuh diatur

erat. Tiga sensasi rasa lainnya yang timbul dari molekul organik. Manis dan umami berhubungan

dengan zat bernutrisi. Rasa pahit diakui oleh tubuh sebagai peringatan dari komponen mungkin

beracun. Jika ada sesuatu terasa pahit, reaksi pertama kita adalah sering meludah keluar.

Reseptor untuk rasa terletak terutama pada kuncup pengecap (taste buds) yang terdapat pada

permukaan lidah . Satu pengecap terdiri dari 50- 150 sel rasa, bersama dengan sel-sel pendukung

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

dan sel basal regeneratif. Reseptor rasa juga tersebar melalui daerah lain di rongga mulut, seperti

langit-langit (Silverthorn,2010).

Indera pendengaran

Telinga terdiri atas tiga bagian : telinga luar , telinga tengah, dan telinga dalam . Telinga

dalam merupakan tempat dua sistem sensori yang berbeda yaitu koklea yang mengandung

reseptor yangmampu mengubah gelombang bunyi menjadi impuls saraf, sehingga kita dapat

mendengar, dan organ vestibular yang mengandung alat-alat keseimbangan .Dalam proses

mendengar membran timpani berfungsi menerima getaran suara luar , yang selanjutnya

diteruskan ke telinga dalam melalui tulang-tulang pendengaran . Stapes akan berhubungan

dengan telinga dalam melalui jendela lonjong ( fanestra ovalis). Telinga dalam terdiri atas koklea

dan organ vestibular .Koklea merupakan saluran yang berbentuk seperti rumah siput , yang di

dalamnya berisi organ korti sebagai reseptor getaran . Sedangkan organ vestibular terdiri dari dua

bagian yaitu : saluran setengahlingkaran ( kanalis semisirkularis ) . dan vestibulum. Pada

pangkal setiap saluran setengah lingkaran terdapat penggelembungan yang disebut sebagai

ampula.Di dalam ampula ini terdapat keseimbangan dinamis yang disebut krista ampularis atau

krista. Vestibulum terdiri atas dua bagian , yaitu sakulus dan utrikulus yang didalamnya terdapat

keseimbangan statis yang disebut makula akustika atau makula (Soewolo,2005)

Neuron di telinga yang sensitif terhadap frekuensi suara yang berbeda, tetapi

mereka tidak memiliki medan reseptif dan aktivasi mereka tidak memberikan informasi tentang

lokasi suara. Sebaliknya, otak menggunakan waktu aktivasi reseptor untuk menghitung lokasi .

Suara yang berasal langsung di depan seseorang mencapai kedua telinga secara bersamaan.

Suara yang berasal dari satu sisi mencapai telinga lebih dekat beberapa milidetik sebelum

mencapai telinga yang lain. Otak memproses perbedaan waktu yang dibutuhkan untuk

rangsangan suara untuk mencapai kedua sisi korteks pendengaran dan menggunakan informasi

tersebut untuk menghitung sumber suara (Silverthorn,2010)

Indera keseimbangan

Ada dua macam alat keseimbangan , yaitu keseimbangan dinamis ( krista ampularis ) dan

alat keseimbangan statis .Krista ampularis terletak di dalam ampula ,setiap telinga memiliki tiga

krista ampularis yang posisinya saling tegak lurus satu sama lain.Krista ampularis merupakan

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

jaringan yang melengkung dan mengandung sel-sel reseptor. Rambut-rambut selreseptor secara

bersamadilapisi oleh zatgelatin , sehingga secara keseluruhan bagian ini berupa tudung yang

disebut kupula. Kupula menonjol ke ruang ampula yang berisikan endolimfe.Di bagian dasarsel-

sel reseptor melekat ujung-ujung dendrit saraf sensorik (Soewolo,2005).

Perputaran kepala menyebabkan endolimfe di dalam saluran semi sirkularis bergerak.

Aliran endolimfe tersebut akan mendorong kupula sehingga kupula condong ke arah tertentu .

Gerakan kupula ini akan menggerakan pula rambut sel-sel reseptor .Apabila gerakan rambut

condong ke arah kinossilum , maka pada sel reseptor akan terjadi hiperpolarisasi.Depolarisasi

pada sel reseptor akan diikuti dengan dilepaskanya neurotransmiter , yang selanjutnya akan

membangkitkan impuls pada ujung saraf sensoris . Impuls tersebut selanjutnya disampaikan ke

pusat keseimbangan di dalam otak .Posisi krista ampularis tegak lurus satu sama lain, dan

masing-masing berpasang-pasangan pada telinga kanan dan telinga kiri .Setiap gerakan kepala

akan dideteksi oleh paling tidak dua krista ampularis,dimana sel-sel reseptor salah satu krista

akan mengalami depolarisasi dan sel-sel reseptor yang satunya akan mengalami hiperpolarisasi .

Akibat mekanisme ini , maka setiap gerakan rotasi kepala dan tubuh akan disadari , sehingga

keseimbangan kita saat bergeraktetap terjaga (Soewolo,2005).

Sedangkan alatkeseimbangan statis di lakukan oleh Makula akustika yang terletak di

dalam sakulus dan uritkulus . Bila seseorang dalam posisi tegak ,maka rambut selreseptor dalam

utrikulus berorientasi vertikal dan rambut sel reseptor dalam sakulus berorientasihorizontal .

Dalam utrikulus pada setiap sisi kepala, sebagian sel reseptor terdepolarisasi dan sebagian yang

lain hiperpolarisasi .Sel reseptor yang terdepolarisasi akan membebaskan neurotransmiter yang

selanjutnya diikuti terjadinya impuls pada ujung saraf sensoris untuk diteruskan ke pusat

keseimbangan di otak (Soewolo,2005).

Telinga dalam juga mendeteksi posisi tubuh yang berhubungan dengan gaya gravitasi dan

gerakan tubuh . Gerak tubuh manusia dideteksi pada ketiga saluran setengah lingkaran di bagian

atas masing-masing telinga dalam. Ketiga saluran tersebut merupakan tiga tabung yang berisi

cairan ,masing-masing mengarah ke salah satu dari ketiga bidang ruang . pada satu ujung setiap

saluran ada ruang kecil yang berisi sel-sel rambut sensori . Setiap kali kepaladigerakan, saluran

setengah lingkaran itupun bergerak . Akan tetapi, cairan didalamnya itu gerakanya

lambat,danakibatnya ada gerak relatif di antara dinding saluran dan cairan (John,1992).

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

Indera penglihatan

Dalam proses melihat mula-mula cahaya yang masuk melalui kornea diproyeksikan oleh

lensa tepat pada retina.Sebelum mencapai fotoreseptor , cahaya tadi melewati lapisan ganglion

dan lapisan bipolar. Akson sel-sel ganglion pada permukaan dalam retina dan akan mengumpul

menjadi satu pada bagian belakang bola mata, membentuk saraf penglihatan . Tempat

menyatunya akson-akson sel ganglion disebut diskus optikus ( bintik buta ) . Bayangan benda

yang kita lihat akan jatuh tepat pada retina, dan impulsnya akan disampaikan ke pusat

penglihatan pada lobus osipitalis untuk diinterpretasikan (Soewolo,2005)

B. Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui adanya berbagai macam sensasi indera umum dan indera khusus

C. Alat dan Bahan

Alat :

1. Ijuk

2. Penggaris

3. Meteran

4. Pensil

5. JarumPentul

6. Timer

7. Kertas Manila

8. Tabung reaksi

Bahan:

1. Air

2. Es batu

3. Gula pasir

4. Larutan gula

5. Larutan garam dapur

6. Wortel

7. Kentang

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

8. Apel

9. Bawang merah

D. Cara Kerja

1. Uji Pembeda Dua Titik

Disentuhkan dua ujung jarum pentul pada ujung jari dengan jarak dimulai

dari yang terpendek

Dicatat jarak terpendek ketika kedua ujung jarum pentul terasa/terdeteksi.

Diulangi untuk daerah sisi hidung, punggung lengan dan belakang leher

2. Uji Reseptor Sentuh

Dibuat petak 2,5 cm pada punggung lengan, dibagi menjadi 25 petak kecil

Ditutup matanya

Ditekankan ijuk pada petak sampai ijuk bengkok, sekali untuk tiap petak

kecil dan tekanan harus sama

Subjek

Hasil

Subjek

Hasil

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

3. Uji Reseptor Sakit

Dibuat petak 2,5 cm pada punggung lengan yang sebelumnya

digunakan untuk uji sentuhan, dibagi menjadi 25 petak kecil

Dikompres kulit lengan selama 5 menit dengan kapas yang telah

direndam dalam air es

Diletakkan ujung jarum pada permukaan kulit dan ditekan sampai

mengahsilkan sensasi sakit.

bedakan sensasi sakit dan sentuhan

4. Menentukan Propioreseptor

Mata menghadap huruf X yang tertulis di papan

Tangan kanan diangkat diatas kepala dengan mata tertutup

Dibuat titik sedekat mungkin dengan huruf X

Diulang 3 kali, catat jaraknya

Ditunjuk jari tengah tangan kiri dengan telunjuk tangan kanan sambil

mata tertutup. Seberapa tepat keberhasilannya.

Direntangkan tangan kanan sejauh mungkin di belakang tubuh.

Jari telunjuk dibawa ke ujung hidung secepat mungkin. seberapa tepat

keberhasilannya.

Dicatat hasilnya

Subjek

Hasil

Hasil

Subyek

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

5. Bintik Buta

Dibuat gambar X dan O berjarak 6 cm pada kertas manila

Dipegang kertas tersebut sejauh 50 cm dari matanya

Mata kanan fokus pada tanda X

Posisi tanda X tepat berada di depan mata kanan, tanda O di sebelah kanan

tanda X

Kertas didekatkan ke subyek perlahan – lahan

Dicatat jarak saat tanda O tidak terlihat mata

Ulangi perlakuan saat posisi kertas :

- Tanda X tepat depan mata kanan, tanda O berada di atas X

- Tanda X tepat depan mata kanan, tanda O disebelah kiri X

- Tanda X tepat depan mata kanan, tanda O disebelah bawah X

Mata kiri fokus pada tanda X

Posisi tanda X tepat berada di depan mata kanan, tanda O di sebelah kiri

tanda X

Kertas didekatkan ke subyek perlahan – lahan

Dicatat jarak saat tanda O tidak terlihat mata

Ulangi perlakuan saat posisi kertas :

- Tanda X tepat depan mata kiri, tanda O berada di atas X

- Tanda X tepat depan mata kiri, tanda O disebelah kanan X

- Tanda X tepat depan mata kiri, tanda O disebelah bawah X

Hasil

Subyek

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

6. Proyeksi Binokular

Dibuat dua lubang pada karton

Jarak sama dengan jarak kedua pupil

Dipegang karton didepan mata sejauh 30 cm berlatar cahaya terang

Dipandang kedua lubang

Didekatkan perlahan – lahan hingga yang terlihat hanya 1 lubang

Catat hasil jaraknya

Salah satu mata ditutup, didekatkan kembali

Catat hasilnya

7. Pentingnya Penglihatan Binokular

ditutup salah satu, sambil memegang sebatang pensil

pengamat lain memegang tabung reaksi vertikal dengan lubang diatas

praktikan memasukkan pensil ke dalam lubang tabung reaksi

Ulangi 10 X dengan cepat (pengamat memindah – pindahkan tabung

reaksi posisi yang berbeda)

Hasil

Subyek

Hasil

Mata

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

8. Dominasi Mata

dipandang

meletakkan sebuah pensil antara obyek pandang dengan mata sedemikian

rupa sehingga mata, pensil dan obyek pandang terletak pada satu garis

lurus

menutup mata kiri

Dilihat apa yang nampak

menutup mata kanan dengan mata kiri terbuka,

dilihat apa yang nampak

9. Reseptor Gustatori (Pengecap)/ Mengenali Zona Pengecap

Diletakkan di lidah

Tunggu hingga subyek mengangkat tangan saat mengecap rasa gula

(manis)

Catat waktunya

Diulang kembali menggunakan bahan kina, garam dapur, nutrisari

Larutan garam, larutan gula, larutan nutrisari

10. Pengecap dan Pembau

Hasil

Objek yang jauh misal

bingkai

Hasil

Butiran Gula Pasir

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

Lidah di keringkan , mata ditutup dan hidung dijepit sehingga kedua nostil

tertutup

Potongan wortel,bawang merah,kentang dan apel diletakkan satu persatu

pada lidah subyek oleh pengamat

Subyek diminta mengenali setiap potongan

Dikunyah (nostil tertutup) dan setelah nostil membuka

Dicatat hasilnya

11. Ketajaman Pendengaran terhadap Sumber Bunyi

Mata ditutup dan lubang telinga ditutup dengan kapas

Timer didekatkan oleh pengamat pada telinga yang terbuka

Timer dijauhkan perlahan-lahan

Timer diletakkan 2 meter lebih jauh dari jarak bunyi yang masih didengar

oleh subyek

Didekatkan timer ke telinga perlahan-lahan

Diukur jarak terjauh bunyi yang mulai terdengar

12. Penghantaran Suara

Hasil

Subyek

Hasil

Subyek

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

1. Diatas Kepala

Digetarkan garputala dengan pemukul karet

Diletakkan diatas kepala

Didengarkan suara darimana

Ditulis

Ditutup salah satu telinga

Didengarkan dimana letak sumber suara

Dicatat hasilnya

Ditutup kedua telinga

Didengarkan dimana sumber bunyi

Dicatat hasilnya

Dibuka kedua telinga

Dipindahkan garputala ke dekat telinga bila sudah tidak terdengar lagi

Dicatat hasilnya

2. Diantara 2 Gigi Atas Bawah

Digetarkan garputala dengan pemukul karet

Diletakkan diantara dua gigi atas-bawah

Didengarkan suara darimana

Ditulis

Hasil

Praktikan

Hasil

Praktikan

Hasil

Praktikan

Praktikan

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

Ditutup salah satu telinga

Didengarkan dimana letak sumber suara

Dicatat hasilnya

Ditutup kedua telinga

Didengarkan dimana sumber bunyi

Dicatat hasilnya

Dibuka kedua telinga

Dipindahkan garputala ke dekat telinga bila sudah tidak terdengar lagi

Dicatat hasilnya

13. Kelelahan Pendengaran

Digetarkan garputala

Diletakkan garputala dekat dengan telinga kiri sampai tidak terdengar

Dijauhkan dari telinga

Didekatkan kembali ke telinga kiri

Dicatat hasilnya

Dipindahkan garputala ke telinga kanan bila tidak terdengar lagi

Dicatat hasilnya

14. Keseimbangan

Hasil

Praktikan

Praktikan

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

Berdiri dengan tegak

Kedua mata terbuka

Diangkat salah satu kaki

Diperhatikan kemampuan bertahan pada posisi ini selama 2 menit

Dicatat hasilnya

Berdiri dengan tegak

Ditutup kedua mata

Diangkat salah satu kaki

Diperhatikan kemampuan bertahan pada posisi ini selama 2 menit

Dicatat hasilnya

Dibandingkan hasilnya

15. Tes Romberg

Hasil

Praktikan

Subyek berdiri tegak (Mata terbuka)

Subyek berdiri tegak (Mata tertutup)

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

Kedua kaki dirapatkan

Kedua tangan diletakkan disamping tubuh

Dibiarkan keadaan tadi selama 5 menit

Amati goyangan tubuh subyek

16. Kanalis Semisirkularis

Putar subyek sebanyak 10 kali

Subyek membuka mata dan melihat lurus ke depan

Amati matanya

Subyek diminta berjalan lulus ke depan

E. DATA

1. Uji Pembeda Dua Titik

Hasil

Subyek duduk tegak (Kaki rapat dan mata tertutup)

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

Tempat Jarak

Ujung Jari O,3 cm

Sisi Hidung 1 cm

Punggung Lengan 1,6 cm

Belakang Leher 1,1 cm

2. Menentukan Reseptor Sentuh

V V V V V

V V V V V

V V V V V

V V V V V

V - V V V

3. Menentukan Reseptor Sakit

- - - V V

V V - - -

V V - - -

V V V V V

V V V V V

4. Menentukan Propioreseptor

Perlakuan Hasil

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

Membuat titik pada X dengan mata

tertutup (jarak titik)

2 cm

2 cm

2,5 cm

Telunjuk tangan kanan menunjuk jari

tengah kanan kiri dengan mata tertutup

(seberapa tepat keberhasilannya)

Tidak tepat

Merentangkan tangan kanan dan

membawa telunjuk ke ujung hidung

(seberapa tepat keberhasilannya)

Tidak tepat

5. Bintik Buta

Perlakuan Hasil

Mata Kanan fokus huruf X O di Kanan X 23 cm

O di Atas X -

O do Kiri -

O di Bawah X -

Mata Kiri O di Kiri X 21 cm

O di Atas X -

O di Kanan X -

O di Bawah X -

6. Proyeksi Binoluker

Perlakuan Jarak saat nampak 1 lubang

Kedua mata terbuka 8 cm

Menutup salah satu mata - (tidak nampak satu lubang)

7. Pentingnya Penglihatan Binokuler

Ulangan

ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

V - - V V - V - - V

8. Dominansi Mata

Posisi Mata Penampakan

Mata Kiri Tertutup Objek pandangan dan pensil tidak satu

garis lurus

Mata Kanan Tertutup Objek pandangan dan pensil satu garis

lurus

9. Reseptor Gustatori (Pengecap) / Mengenali Zona Pengecap

Bahan Waktu

Gula 3 detik

Larutan gula 1,52 detik

Kina 1 detik

Garam 2 detik

Larutan garam 0,82 detik

Nutrisari 2 detik

Larutan nutrisari 1,19 detik

10. Pengecap dan Pembau

Bahan Nostril

tertutup

Setelah membuka

norsil

Wortel - V

Bawang

merah

- V

Kentang - V

Apel - V

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

11. Ketajaman Pendengaran Terhadap Sumber Bunyi

Jarak terdekat bila timer dijauhkan

dari telinga

Jarak terjauh bila timer didekatkan dari

telinga

5 m 5 m

12. Penghantaran Suara

perlakuan Sumber suara

Saat garputala diletakkan

Diatas kepala

saat garpu Diantara 2 gigi atas-

bawah

Kedua telinga

terbuka

Kanan Kiri

Salah satu telinga

tertutup

Kiri Kiri

Kedua telinga

tertutup

Kiri Kanan dan Kiri

Garputala di dekat

telinga

Terdengar namun samar-

samar

Terdengar namun samar-samar

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

13. Kelelahan pendengaran

Telinga kiri Telinga kanan

Kembali terdengar Kembali terdengar

14. Keseimbangan

Kemampuan bertahan mata

terbuka

Kemampuan bertahan mata tertutup

seimbang Tiak seimbang

15. Tes Romberg

perlakuan hasil

Mata terbuka Sedikit gerakan

Mata tertutup Banyak gerakan

16. Kanalis semisirkularis

Perlakuan hasil

Tes kanalis semisirkularis Masih merasakan berputar (normal)

17. Apparatus vestibular

Perlakuan Hasil

Tes Apparatus Vestibular Mata bergerak ke kiri dan ke kanan

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

F. ANALISA DATA

1. Uji Perbedaan Dua Titik

Dari data diatas dapat dianailis bahwa dua jarum pentul yang diletakkan di ujung jari

akan terasa dua titik pada jarak 0,3cm, dan pada saat diletakkan di sisi hidung akan terasa

dua titik saat kedua jarum tersebut pada jarak 1cm, pada saat diletakkan di punggung

tangan akan terasa dua titik saat kedua jarum tersebut pada jarak 1,6cm dan yang terakhir

ketika diletakkan di belakang leher akan terasa dua titik saat kedua jarum tersebut pada

jarak 1,1cm.

2. Menentukan Reseptor Sentuh

Pada data diatas dapat dianilisis bahwa saat dilakukan percobaan dengan menggunakan

sentuhan ijuk yang ditujukan pada punggung tangan yang mana di punggung tangan telah

dibuat kotakan yang berukuran 2,5cm x 2,5cm yang kemudian dibuat didalamnya

menjadi 25 kotak yang masing-masing berukuran 0,5cm x 0,5cm. Dan kemudian pada

masing-masing kotak tersebut diberi tekanan menggunakan ijuk dengan kekuatan yang

sama besarnya, dan hasilnya dapat dilihat pada data diatas, bahwa hampir pada semua

kotak mengalami rasa sakit saat diberi reseptor berupa ijuk. Sedangkan pada kotak nomor

22 tidak merasakan respon berupa sakit setelah diberi reseptor ijuk.

3. Menentukan Reseptor Sakit

Dari data diatas dapat dianalisis bahwa pada percobaan ketiga dilakukan percobaan

dengan menggunakan sentuhan jarum pentul yang ditujukan pada punggung tangan yang

mana pada punggung tangan telah dibuat kotakan yang berukuran 2,5cm x 2,5cm yang

kemudian dibuat didalamnya menjadi 25 kotak yang masing-masing berukuran 0,5cm x

0,5cm. Dan kemudian kotakan yang telah dibuat tersebut diberi kapas yang telah

dicelupkan pada air es dan ditunggu selama 5 menit. Setelah 5 menit pada masing-masing

kotak tersebut diberi tekanan menggunakan jarum pentul, dan hasilnya dapat dilihat pada

data diatas, bahwa ada beberapa kotak yang merasakan respon berupa sakit dan ada

beberapa kotak yang tidak merasakan respon berupa sakit setelah diberi reseptor berupa

jarum pentul.

4. Menentukan Propioreseptor

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

Pada percobaan keempat didapatkan hasil data seperti data diatas dan dari data diatas

dapat dianalisis bahwa pada percobaan pertama dilakukan percobaan dengan membuat

titik yang terdekat dengan titik X, pengulangan dilakukan tiga kali, dari hasil pertama

didapat jarak sepanjang 2cm, dan pada titik kedua didapat jaraka sepanjang 2cm dan titik

ketiga didapat titik sepanjang 2.5cm.

Pada percobaan yang kedua yakni dilakukan dengan menggunakan telumjuka tangan

kanan menunjuj jari tengah tangan kiri dengan menggunakan mata tertutup, percobaan ini

dilakukan dengan pengulangan 3kali, dan didapatkan ketepatan keberhasilannya yaitu

tidak tepat, karena tidak ada tangan kanan yang dapat mengenai jari tengah tangan kiri.

Pada percobaan yang ketiga digunakan percobaan dengan perlakuan merentangkan

tangan kanan dan membawa telunjuk ke hidung, dan dalam percobaan ini dilakukan

pengulangan sebanyak 3kali, dan didapatkan ketepatan keberhasilan yaitu tidak tepat,

dikarenakan tidak ada jari tangan yang tepat menunjuuk ke arah hidung.

5. Bintik Buta

Bintik buta diuji dengan cara membuat gambar X dan O yang berjarak pada selembar

kertas. Kemudian subyek memegang kertas tersebut. Kemudian subyek memegang kertas

tersebut 50 cm di depannya dengan tanda X lurus pada mata kanan subyek. Subyek harus

dapat melihat kedua gambar dengan menutup mata kiri. Perlahan-lahan subyek

mendekatkan kertas, sementara mata kanan tetap pada X. Ketika O tidak terlihat oleh

mata kanan, jarak antara mata dan kertas diukur. Kemudian diulangi untuk letak huruf X

di atas O, X di bawah O dan X dikiri O. Kemudian ganti tutup mata kanan dan perlakuan

tersebut diulangi kembali.

Untuk mata kanan, ketika O di kanan X, O diatas X serta O di bawah X, O dan X tetap

terlihat ketika di dekatkan. Untuk O di kanan X, bintik buta tampak pada jarak 23 cm dari

mata.

Untuk mata kiri, ketika O di kanan X, O diatas X serta O di bawah X, O dan X tetap

terlihat ketika di dekatkan. Untuk O di kiri X, bintik buta tampak pada jarak 21 cm dari

mata.

6. Proyeksi Binokular

Untuk percobaan ini, pertama dibuat dua lubang pada kertas yang jaraknya sama dengan

jarak kedua pupil. Kemudian kertas tersebut dipegang dengan jarak 30 cm di depan mata

Page 23: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

dengan latar belakang cahaya terang. Kemudian kertas tersebut didekatkan hingga

nampak satu lubang dan dihitung jarakknya. Kemudian percobaan diulang dengan satu

mata ditutup.

Untuk percobaan tersebut, saat kedua mata terbuka, satu lubang tampak pada jarak 8 cm.

Ketika satu mata ditutup, kedua lubang tetap tidak menyatu meskipun di dekatkan dengan

jarak berapapun.

Kesimpulan sementara pada percobaan ini adalah mata kanan dan kiri memiliki tugas dan

peranannya masing-masing dalam menjaga keseimbangan penglihatan. Sehingga ketika

satu mata tidak berfungsi, maka lebar pandangan berkurang. Hal ini menyambung dari

praktikum bagian bintik buta yang dilakukan sebelumnya.

7. Pentingnya Penglihatan Binokuler

Pada percobaan ini, subyek diminta untuk memasukkan pensil ke dalam tabung reaksi

dengan satu mata tertutup. Percobaan ini diulangi sebanyak 10 kali dengan posisi yang

berbeda-beda dengan cepat. Pada ulangan ke-1, 4, 5, 7 dan 10, subyek berhasil

memasukkan pensil ke dalam tabung reaksi. Sedangkan pada ulangan yang lainnya,

subyek gagal memasukkan pensil ke dalam tabung reaksi.

Kesimpulan sementara yang dapat ditarik adalah penglihatan binokuler sangat penting

untuk memberikan definisi ketepatan posisi suatu benda. Menyambung dari dua materi

praktikum sebelumnya, bahwa mata kanan dan kiri memliki tugas dan peranannya

sendiri-sendiri. Sehingga bila satu mata tidak berfungsi, penglihatan tidak akan

maksimal.

8. Dominansi Mata

Pertama subyek memandang obyek yang jauh. Pada praktikum ini subyek mengamati

kusen jendela. Kemudian diletakkan sebuah pensil diantara oyek pandangan dan mata

sehingga tampak satu garis lurus. Kemudian mata kiri ditutup dan diamati

penampakannya. Kemudian ganti mata kanan yang ditutup, mata kiri terbuka.

Pada saat mata kiri yang ditutup, pensil dan kusen jendela tidak satu garis lurus.

Sedangkan saat mata kanan yang ditutup, pensil dan kusen jendela masih satu garis lurus.

Kesimpulan sementara yang dapat diambil adalah mata kiri mendominasi pandangan

mata kita, sebab meskipun mata kiri berfungsi sendiri kusen jendela dan pensil masih

terlihat satu garis.

Page 24: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

10. Reseptor Gustatori (pengecap) / Mengenali Zona Pengecap

Praktikum ini dilakukan dengan cara meletakan butiran gula, larutan gula, kina, garam,

larutan garam, nutrisari, larutan nutrisari ke lidah dan mencatat waktunya. Pada butiran

gula dibutuhkan waktu 3 detik sedangkan pada larutan gula dibutuhkan waktu 1,52 detik.

Lalu pada larutan kina dibutuhkan waktu 1 detik. Pada butiran garam dubutuhkan waktu

2 detik, sedangkan pada larutan gram dibutuhkan waktu 0.82. pada nutrisari dibutuhkan

waktu 2 detik sedangkan pada larutan nutrisari dibutuhkan waktu 1.19 detik. pada

larutan, waktu yang dibutuhkan lebih cepat dibandingkan yang bubuk. Kemungkinan hal

ini karena bubuk membutuhkan untuk masuk ke dalam taste bud yang terdapat didalam

parit pada papila lidah.

11. Pengecap dan Pembau

Praktikum ini dilakukan dengan cara menutup norsil dan menutup mata lalu meletakan

wortel, bawang merah, kentang dan apel satu persatu pada lidah. Subjek diminta untuk

mengenali potongan tadi dengan segera, setelah mengunyah (norsil tertutup) dan setelah

membuka norsil. Pada saat norsil ditutup potongan wortel, bawah merah, kentang dan

apel tidak dapat dikenali oleh subjek tapi setelah membuka norsil. Pengamat dapat

mengenali. Hal ini dikarenakan adanya hubungan antara indra pengaecap dan pembau

12. Ketajaman pendengaran terhadap sumber bunyi

Praktikum ini dilakukan dengan cara menutup mata dan satu lubag dengan kapas. Lalu

menjauhkan timer dari telinga secara perlahan lahan. Selanjutnya meletakan timer 2

meter lebih jauh dari jarak yang masih didengar. Lalu dekatkan secara perlahan lahan.

Jarak terdekat bila timer dijauhkan dari telinga sama dengan jarak terjauh bila timer

didekatkan dari telinga. Kemungkinan karena ketajaman telinga

13. Penghantaran suara

Praktikum ini dilakukan dengan cara menggetarkan garputala dan meletakannya diatas

kepala dan mendengar suara dari mana. Lalu tutup salah satu telinga, mencatat darimana

asalnya, lalu tutup kedua telinga, mencatat dari mana asalnya bila sudah terdengar

Page 25: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

pindahkan garputala kedekat telinga. Lalu ulangi tapi dengan menggigit garpu tala. Pada

praktikum ini dihasilkan pada saat garputala diletakan di atas kepala suara terdengar dari

kanan. lalu menutup salah satu telinga suara terdengar dari kiri pada saat kedua telinga

ditutp suara terdengar dari kiri. lalu pada garputala yag diletakan diantara dua gigi atas-

bawah suara terdengar dari kiri lalu menutup salah satu telinga suara terdengar dari kiri,

lalu mnutup telinga keduanya sura terdengar dari bagian kanan dan kiri. selanjutnya

didekatkan pada salh satu telinga hasilnya suara yang terdengar namun samar samar hal

ini terjadi karena telinga. Hal ini karena didalam telinga terdapat membran basilaris yang

dapat menerima getaran sedang, besar dan juga kecil

14. Uji Kelelahan Pendengaran

Pada uji kelelahan pendengaran, garpu tala dipukulkan ke meja sekali sehingga

menimbulkan getaran lalu garpu tala di dekatkan ke telinga kiri. Setelah suara dari

getaran tidak terdengar, garpu tala dijahkan dari telinga. Beberapa detik kemudian garpu

tala di dekatkan kembali ke telinga kiri. Ketika garpu tala kembali di dekatkan ke telinga

kiri, suara dari getaran garpu tala terdengar. Ketika telinga kiri sudah tidak dapat

mendengarkan suara dari getaran garpu tala, garpu tala dipindahkan ke telinga kanan dan

suara kembali terdengar.

15. Uji Keseimbangan

Pada uji keseimbangan, praktikan pertama (subjek) berdiri tegak dengan mata terbuka

dan salah satu kakinya diangkat. Subjek berdiri selama 2 menit. Selama berdiri 2 menit

subjek tidak mengalami banyak gerakan yang mengindikasikan bahwa subjek dalam

keadaan seimbang. Selanjutnya subjek beristirahat secukupnya. Setelah beristirahat

cukup, subjek berdiri tegak lagi dengan mata tertutup dan salah satu kakinya diangkat.

Lalu subjek berdiri selama 2 menit. Ketika subjek berdiri 2 menit, subjek tidak seimbang.

16. Tes Romberg

Pada tes romberg, praktikan pertama (subjek) berdiri tegak dengan kedua kaki merapat

dan kedua tangan di samping tubuh. Subjek berada pada posisi demikian selama 5 menit.

Selama subjek berdiri, praktikan kedua mengamati goyangan tubuh subjek. Pada posisi

Page 26: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

mata terbuka, subjek hanya menampakkan sedikit gerakan. Sedangkan pada posisi sama

dengan mata tertutup, subjek menampakkan banyak gerakan.

17.Kanalis semisrkularis

Pada praktikum ini, praktikan pertama (subjek) duduk di atas kursi putar dengan kedua

kaki bertumpu disandaran kaki. Kemudian praktikan kedua memutar kursi putar selama

beberapa detik lalu menghentikannya secara tiba-tiba. Ketika kursi dihentikan secara

tiba-tiba, subjek masih merasakan berputar.

18. Apparatus Vestibular

Pada praktikum ini, subjek berdiri tegak dengan kaki merapat dan mata tertutup.

Kemudian praktikan kedua memutar tubuh subjek kek kanan 10 kali. Setelah kursi

dihentikan, subjek membuka mata dengan melihat lurus ke depan. Pada posisi demikian,

mata subjek tampak bergerak kekiri dan kekanan.

G. Pembahasan

1. Uji Pembeda Dua Titik

Pada uji pembeda 2 titik menunjukkan bahwa kepekaan kepada 2 ujung jarum berbagai tubuh kita berbeda-beda. Pada ujung jari subjek baru bisa merasakan dua ujung jarum yang disentuhkan pada jarak 0,3cm pada sisi hidung dapat dirasakan 1cm pada punggung lengan praktiikan baru bisa merasakan kedua ujung jarum dengan jarak 1,6 cm sedangkan pada bagian belakang leher pada jarak 1,1 cm hal ini dikarenakan setiap bagian tubuh memiliki daerah sensorisendiri pada otak. Misalnya

Page 27: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

serabut saraf dari ujung jari sisi hidung , punggung lengan dan belakang leher akan berhubungan dengan daerah tertentu pada otak (Soewala,1999). Pada percobaan tersebut menunjukkan bahwa sensasi yang berupa tekanan di ujung jari memiliki sensasi paling besar sedangkan pada praktikum kali ini punggung lengan memiliki sensasi yang paling kecil . Sedangkan seharusnya yang memiliki reseptor sentuhan dan tekanan yang paling sedikit berada pada kulit belakang leher.Kesalahan ini dikarenakan kelalaian dari praktikan. Pada ujung jari memiliki banyak reseptor sentuhan dan tekanan sehingga jarak terpendek kedua ujung jarum dapat dirasakan subjek paling besar pada ujung jari. Sedangkan pada daerah yang lain juga memiliki banyak reseptor namun reseptor yang paling banyak di ujung jari sehingga di ujung jari dapat dirasakan 2 titik lebih kecil dibandingkan bagian kulit yang lain. (Basoeki,1988).

2. Menentukan Reseptor Sentuhan Berdasarkan strukturnya, reseptor yang bertanggung jawab terhadap sensasi sentuhan

adalah ujung saraf telanjang (dendrit dari saraf sensoris) dan ujung saraf berkapsul (ujung

saraf yang dibungkus oleh lebih dari satu lapisan sel). Pada ujung saraf berkapsul,

terdapat reseptor berkapsul yaitu badan Meissner (Meissner’s corpuscle), berbentuk oval,

terdiri dari dua atau tiga ujung dendrit yang berspiral dan dibungkus oleh kapsul yang

tipis. Badan Meissner terletak di dalam dermis tepat di bawah epidermis, dan diduga

merupakan mekanoreseptor yang merespon terhadap sentuhan ringan, sebab pada bagian

tubuh yang sangat sensitif terhadap sentuhan ringan banyak dijumpai badan Meissner.

Mekanoreseptor yang kedua adalah cawan Merkel (Merkel Disc). Cawan merkel

merupakan sel-sel kecil berbentuk cawan pda ujung-ujung saraf telanjang, yang terletak

pada lapisan luar kulit dan menerim stimulus tekanan ringan pada kulit (Soewolo, 1999).

Berdasarkan teori tersebut, maka dilakukan pengamataan untuk menentukan reseptor

sentuh dilakukan dengan membuat 25 petak pada punggung lengan subyek. Subyek

harus menutup mata, sementara itu pengamat menekan ijuk pada petak kecil sampai ijuk

bengkok dengan tekanan yang sama pada tiap petak kecil. Pada semua petak subyek

merasakan sensasi sentuh dan adanya rasa sakit dari ujung ijuk. Hal ini kemungkinan

dikarenakan sentuhan atau tekanan ringan yang diberikan pada kulit sama dan dapat

diterima oleh reseptor Cawan Merkel karena tekanan yang diberikan pengamat sama

pada setiap petak, sehingga reseptor juga dapat diteruskan ke otak dan otakpun dapat

memberitahu mengenai sensasi terhadap sentuhan.

3. Menentukan Reseptor Sakit

Page 28: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

Reseptor indra sakit merupakan ujung dendrit saraf telanjang dan terdapat dalam kulit dan organ-organ dalam. Ada 2 tipe sensasi sakit yaitu , sensasi sakit somatik(sakit tubuh) dan sensasi sakit viseral (sakit organ dalam) Reseptor indra sakit merupakan ujung dendrit saraf telanjang dan terdapat dalam kulit dan organ-organ dalam. Ada 2 tipe sensasi sakit yaitu , sensasi sakit somatik(sakit tubuh) dan sensasi sakit viseral (sakit organ dalam,)(Soewolo,1999). Pada praktikum ini membuat petak pada lengan menjadi 25 petak setiap petak yang diberi sentuhan dengan jarum pentul, sebelum diberi tekanan, petak diberi kapas yang sudah dicelupkan ke dalam air es selama 5 menit. Es batu berfungsi untuk mengurangi pembengkakan dan juga mengurangi rasa sakit dari tekanan jarum pentul. merasakan tekanan/sakit hal ini dikarenakan terjadinya sensasi sakit somatik yaitu reseptor sakit somatik merespon stimuli mekanik dan kimia. Sensasi sakit somatik terasa pada bagian tubuh yang diberi tekanan. Rasa sakit somatik merupakan rasa sakit dengan daerah stimuli terdapat pada kulit yang disebut dengan supervikal somatik pain. Berdasarkan hal ini hasil pengamatan dari kelompok kami tidak sesuai dengan dasar teori karena peletakan es yang terlalu menyebabkan saraf somatik tidak dapat bekerja secara semestinya

4. Menentukan Propioreseptor

Pada percobaan propioreseptor dilakukan dengan menghadap papan tulis, kemudian

menuliskan huruf X. Membiarkan untuk beberapa saat, dan spidol masih pada huruf X.

Selanjutnya menutup mata, mengangkat tangan di atas kepala, kemudian membuat titik

sedekat mungkin dengna huruf X. Mengulangi kegiatan tersebut sebanyak 3 kali, dan

mengukur jarak titik dengan huruf X untuk setiap ulangan. Dari kegiatan tersebut,

diperoleh jarak titik dengan huruf X 2 cm pada ulangan pertama, 2 cm pada ulangan

kedua, dan 2,5 cm pada ulangan ketiga.

Dari percobaan diatas dapat diketahui bahwa propioreseptor dapat terjadi ketika ada

kontraksi otot, yaitu saat mata ditutup dan praktikan membuat titik terdekat dengan huruf

X, titik yang dibuat tidak terlalu jauh. Hal tersebut dikarenakan tangan praktikan sempat

dibiarkan beberapa saat pada huruf X.

Pada saat mata tertutup dan ketika tangan kita bergerak menuju huruf X terjadi kontraksi

otot, sehingga reseptor dapat menerima stimulus yang diteruskan ke otak. Pada akhirnya

reseptor ini akan menjga gerak tangan kita, sehingga titik yang dibuat praktikan tidak

terlalu jauh dengan huruf X.

Page 29: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

Begitu pula ketika praktikan menutup mata lalu menunjuk jari tengah tangan kiri

menggunakan telunjuk tangan kanan. Pada perlakuan ini praktikan (subjek) kurang

berhasil menyentuh jari tengah tangan kiri, tetapi menyentuh jari manis tangan kanan.

Hal tersebut dikarenakan propioreseptor dari subjek tidak bekerja dengan baik.

Ketika praktikan menutup mata lalu menyentuh ujung hidung dengan tangan kanan,

subjek kurang berhasil menyentuh ujung hidung. Hal tersebut dikarenakan propioreseptor

pada praktikan (subjek) kurang dapat bekerja dengan baik.

5. Bintik Buta

Dalam proses melihat sebuah bayangan harus terbentuk pada retina untuk merangsang

retina yang berupa sel batang dan sel kerucut dan menghasilkan impuls saraf yang harus

dihantarkan ke area visual korteks serebralis. Cahaya tersebut kemudian akan di

proyeksikan oleh lensa tepat pada retina . Sebelum mencapai fotoreseptor cahaya tadi akan

melewati lapisan ganglion dan lapisan bipolar. Selanjutnya akson sel-sel ganglion akan

merambat pada permukaan dalam retina dan berkumpul menjadi satu pada bagian belakang

bola mata dan membentuk saraf pengelihatan. Tempat menyatunya akson-akson sel

ganglion pada permukaan sel retina disebut bintik buta. (Soewolo,2003 :143)

Pada percobaan ini kami hasil yang kami peroleh sesuai dengan teori , dimana saat mata

kanan fokus pada huruf X yang posisi huruf O terletak di kanan X , O akan menghilang

pada jarak 23 cm . Sedangkan pada saat mata kiri fokus di huruf X yang mana posisi huruf

O terletak di kiri X , O akan menghilang pada jarak 21 cm .

6. Proyeksi Binokuler

Penglihatan binokuler adalah penglihatan yang menggunakan kedua mata secara serentak,

dimana kedua bola mata akan bekerja mengfokuskan bayangan sehingga bayangan akan

jatuh tepat pada retina.

Pada praktikum ini, hasil yang kelompok kami peroleh sesuai dengan teori., yaitu ketika

kedua mata terbuka dan 2 lubang pada kertas yang sama didekatkan pada praktikan, kedua

Page 30: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

lubang tersebut akan nampak menjadi 1 lubang pada jarak 8 cm. Sedangkan ketika salah

satu mata ditutup, kedua lubang tidak akan nampak menjadi 1 lubang meskipun kertas

didekatkan secara maksimal. Hal tersebut dikarenakan penglihatan binokuler merupakan

penglihatan yagn menggunakan kedua mata secara serentak, sehingga kedua lubang pada

kertas meski didekatkan pada jarak maksimal tidak dapat nampak 1 lubang.

7. Pentingnya Pengelihtan Binokuler

Pada uji pentingnya penglihatan binokuler, ketika praktikan menutup salah satu mata sambil

memasukkan pensil ke dalam tabung reaksi, dimana pengamat memindah-mindahkan letak

dari tabung reaksi sebanyak 10 kali, maka hanya 5 yang berhasil subyek lakukan pada

ulangan1, pada ulangan ke 4,5,7,10. Menurut Basoeki (1988), hal ini, terjadi karena pada

waktu mata subyek ditutup salah satu, maka permukaan refraktif mempunyai daya bias yang

kurang memadai untuk membelokkan cahaya yang tingkatannya mencukupi untuk

memfokuskannya sebagai titik yang jelas pada retina, sehingga focus penglihatan subyek

menjadi berkurang. Selain itu, mata akan lebih cepat mengalami kelelahan dalam melihat bila

dibandingkan kedua mata terbuka. Disinilah pentingnya penglihatan binokuler, yaitu

bertujuan untuk mempertajam obyek yang dilihat mata, untuk mendapatkan satu kesatuan dari

kedua mata, karena mata normal memiliki permukaan refraktif daya bias yang memadai untuk

membelokkan cahaya yang tingkatannya mencukupi untuk memfokuskannya sebagai titik

yang jelas pada retina.

8. Dominansi Mata

Pada uji dominansi mata, praktikan memandang sebuah pohon yang jauh, dan pensil yang

letaknya diantara obyek pandang dan mata sehingga terletak satu garis lurus. Menurut

Soewolo, dkk (1999), manusia ketika melihat suatu benda, kedua bola matanya akan terfokus

pada satu benda tersebut yang dikenal sebagai “single binocular vision” yaitu kemampuan

mengarahkan cahaya dari suatu benda agar jatuh pada titik-titik sesuai (corresponding point)

pada retina kedua mata. Apabila kita melihat suatu benda yang relative jauh, maka cahaya

yang datang melewati pupil akan dapat langsung sampai ke titik sesuai pada kedua bola mata

ke medial sebab cahaya yang datang relative sejajar. Ketika mata kiri ditutup maka objek

pandangan dan pensil tidak satu garis lurus sedangkan ketika mata kanan ditutup maka objek

pandangan dan pensil satu garis lurus . Hal ini menunjukkan bahwa mata kanan lebih

Page 31: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

dominan daripada mata kiri. Artinya, mata kanan subyek mengalami dominasi mata, yaitu

kemampuan mata untuk mendominasi pasangan mata lainnya, sehingga menyebabkan mata

manusia (subyek) mengalami keterbatasan dalam melihat benda jarak dan benda jarak dekat

dalam satu garis lurus.

10. Reseptor Gustatori

Lidah pada manusia mengandung kuncup-kuncup pengecap yang merupakan reseptor untuk

rasa. Kuncup pengecap terletak pada permukaan epitelium dan pada tonjolan-tonjolan kecil

(papila) pada permukaan atas lidah. Kuncup pengecap merupakan kemoreseptor yang mampu

menerima rangsangan zat-zat kimia yang terkandung dalam makanan yang kita makan. Zat-

zat makanan yang terkandung pada gula, larutan gula, kina, garam, larutan garam, nutrisari,

larutan nutrisari ini mampu mencapai kuncup pengecap melalui lubang-lubang pengecap

(taste pores). Kuncup pengecap ini tersusun dari dua macam sel, antara lain sel reseptor dan

sel-sel penyokong. Pada bagian ujung sel reseptor yang menghadap ke lubang pengecap

dilengkapi dengan mikrofili yang disebut dengan rambut gustatori. Sel-sel tersebut langsung

berhubungan dengan ujung dendrit saraf pengecap yang akan meneruskan impulsnya ke otak.

Sehingga semua bahan amatan yang diletakkan pada ujung lidah akan diterima oleh kuncup

pengecap yang tersusun dari sel-sel pada lidah, antara lain sel reseptor yang terdapat mikrofili.

Sel ini akan menyampaikan impulsnya ke otak (disini impulsnya berasal dari zat kimia yang

terkandung dalam bahan amatan tersebut). Apabila bahan yang digunakan dalam amatan ini

menggunakan benda yang cair(larutan gula), maka kuncup pengecap lebih cepat dalam

merespon impuls yang ada. Hal ini dikarenakan molekul-molekul larutan gula berukuran lebih

kecil daripada bahan yang lain. Sehingga sel reseptor lebih cepat menerima impuls tersebut.

11. Pengecap dan Pembau

Pada percobaan pengecap dan pembau , mula-mula potongan wortel , bawang merah,kentang,dan apel di letakan di atas lidah secara satu-persatu .Tiap bahan yang dimasukan ke lidah kemudian akan di catat hasilnya . Pada perlakuan dengan menutup nostril , hasilnya seluruh rasa tidak dapat di identifikasi oleh lidah dengan tepat atau dalam artian seluruh hasil menunjukan data yang tidak sesuai dengan bahan yang di beri.Sedangkan pada perlakuan dengan membuka norsil , seluruh bahan yang rasakan di

Page 32: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

lidah dapat di identifikasi dengan tepat .Hal ini menunjukan bahwa rasa yang dirasakan pada lidah berhubungan erat dengan indera penciuman . Banyak dari yang kita sebut rasa makanan sebenarnya adalah aroma. Meskipun bau dirasakan oleh ratusan jenis reseptor , rasa saat ini diyakini kombinasi dari lima sensasi: manis, asam, asin, pahit, dan umami (Silverthorn,2010).

12. Uji Ketajaman Pendengaran

Pada uji ketajaman pendengaran , diberikan dua perlakuan bunyi .Perlakuan yang diberikan yaitu bunyi yang menjauhi subjek dan bunyi yang mendekati subjek . Pada perlakuan bunyi menjauhi dan mendekati subjek jarak maksimum bunyi yang masih di dengar sama panjang ( 5 m ) . Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa seharusnya bunyi menjauhi subjek lebih panjang dibandingkan bunyi yang mendekati subjek . Perbedaan pendengaran ini disebabkan oleh getaran yang masuk ke organ pendengaran berbeda . Menurut Soewolo,2003, bunyi yang didengar mempunyai frekuensi yang berbeda-beda mulai dari frekuensi tinggi ke frekuensi yang rendah . Membran basilaris pada koklea juga memiliki struktur yang berbeda berkaitan dengan fungsi yang berbeda.Pada uji ketajaman pendengaran ini ketika perlakuan bunyi menjauhi subjek , frekuensi bunyi yang tinggi menuju rendah , sehingga membran basilaris yang berkerja terlebih dahulu adalah membran basilaris yang berfungsi menerima frekuensi tinggi .sedangkan pada uji ketajaman pendengaran ketika bunyi mendekati subjek , membran basilaris yang bekerja lebih dahulu adalah membran basilaris yang berfungsi menerima frekuensi dengan tingkat rendah .Karena struktur dari membran basilaris yang lebar dan fleksibel akan mengakibatkan bunyi yang frekuensinya rendah sudah mampu dideteksi walaupun sumbernya masih jauh dari subjek .

13. Penghantaran Suara

Dalam percobaan penghantaran suara mula-mula garputala diletakan diatas kepala dengan mata terpejam. Hasilnya pada data pengamatan kami hanya telinga kanan saja yang mampu mendengarkan frekuensi suara dari garputala . Kemudian pada hasil yang yang kami lakukan dengan meletakan garputala di antara dua gigi atas-bawah ,yang mampu mendengar hanya telinga kanan saja . Data yang diperoleh ini kurang sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa jarak sumber bunyi terdekat akan dapat diterima oleh telinga terdekat .

Menurut Silverthorn,2010 otak memproses perbedaan waktu yang dibutuhkan untuk rangsangan suara dalam mencapai kedua sisi korteks pendengaran dan menggunakan informasi tersebut untuk menghitung jarak sumber suara . Pada perlakuan dengan menutup telinga sebelah kiri dengan tangan maka, hasil yang didapat hanya telinga kiri yang mendengar .Sama dengan perlakuan penutupan kedua telinga yang hasilnya hanya telinga kiri saja yang mampu mendengar . Sebetulnya dengan jarak yang sama suara

Page 33: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

dapat diterima oleh kedua telinga dengan seimbang . Mengingat dalam teori jarak sumber suara berkolerasi dengan kekuatan suara yang mampu di dengar telinga .

Pada data dengan meletakan garputala di antara dua gigi atas-bawah , suara dapat didengar oleh telinga . Hal ini menunjukan bahwa jarak yang sama akan menyebabkan kemampuan suara dapat didengar oleh kedua telinga dengan seimbang .Pada akhir perlakuan garpu tala yang didekatkan di dekat telinga hasilnya telinga masih mampu mendengar frekuensi bunyi , dalam artian kekuatan suara ini masih sanggup di dengar oleh telinga atau rangsangan suara ini masih dapat di terima oleh reseptor pendengaran dan di interpretasikan oleh otak sebagai sensasi pendengaran.

14. Kelelahan Pendengaran

Pada uji kelelahan pendengaran, ketika garputala digetarkan kemudian didekatkan

dengan telinga kiri dan kanan terdengar suara dengung namun setelah dengung tidak

terdengar garpu tala dijauhkan beberapa detik pada telinga dan didekatkan kembali pada

telingan ternyata masih ada dengung. Hal ini karena telinga (organ pendengaran)

mengalami mengalami kelelahan pendengaran. Dimana stimulus stimulus datang terus

menerus sehingga membrane timpani tidak mampu lagi bergetar pada stimulus

selanjutnya. Akibatnya tidak ada stimulus yang diteruskan ke organ telinga dalam, serta

tidak ada impuls yang diteruskan ke saraf pusat. Ketika garputala dijauhkan sudah tidak

ada stimulus sehingga terjadi potensial istirahat pada membran timpani dan ketika

didekatkan kembali akan kembali terdengar dari getaran garpu tala karena ada stimulus

dan mengakibatkan potensial aksi pada membran timpani dan mengakibatkan kita

mendengar lagi. Begitu juga pada telinga kanan.

15. Tes Keseimbangan

Berdiri tegak dengan mengangkat satu kaki dengan kemampuan bertahan mata terbuka

lebih seimbang dari daripada mengangkat satu kaki dengan mata tertutup karena

mengangkat kaki dengan mata terbuka dikarenakan adanya rangsangan yang masuk ke

dalam mata. Cahaya yang masuk tersebutditeruskan ke otak untuk diolah dan otak akan

menyampaikan pesan kepada efektor untuk memberikan respon, sehingga keseimbangan

lebih terjaga. Rangsangan dari propioreseptor sangat penting untuk dapat terjadi

Page 34: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

kontraksi dari beberapa otot yang terlibat dalam suatu gerakan dan untuk

mempertahankan keseimbangan posisi tubu. Propioreseptor akan bekerja secara optimal

karena ada bantuan dari indra penglihatan.Indra penglihatan mengirim sinyal ke otak

untuk di teruskan ke propioreseptor agar bekerja secara sempurna. Saat seseorang berdiri

dengan mata terbuka , seseorang akan dapat bertahan lebih lama dibandingkan saat mata

tertutup , hal ini membuktikan bahwa Indra penglihatan mempunyai peranana penting

dalam propioreseptor. Sedangkan pada saat mata tertutup, keseimbangan yang dihasilkan

tidak maksimal karena tidak ada rangsangan cahaya yang diterima oleh mata sehingga

otak tidak dapat mengendalikan sistem keseimbangan secara optimal.

16. Tes Romberg

Tes romberg merupakan tes sederhana yang digunakan untuk mengetahui keseimbangan

seseorang.Manusia memiliki dua macam alat keseimbangan, yaitu alat keseimbangan

dinamis (krista ampularis) dan keseimbanagn statis (makula akustika). Makula akustika

terletak di sakulus dan utrikulus. Makula akustika meruapakan alat keseimbangan statis,

yang membertitahukan posisi kepala pada saat kita diam atau melakukan gerak lurus

beraturan. Setiap makula terdiri dari sekumpulan sel-sel reseptor yang strukturnya mirp

reseptor pada krista ampularis. Meskipunreseptor dalam saulus dan utrikulus pada

dasarnya sama, namun masing-masing berorienasi terahdap arah yang berbeda. Dalam

utrikulus pada setiap sisi kepala, sebagian rambut sel reseptor akan terdepolarisasi dan

sebagain yang lain hiperpolarisasi. Sel yang terdepolarisasi akan membebaskan

neurotransmitter yang selanjutnya diikuti terjadinya impuls pada ujung saraf sensoris

untuk diteruskan ke pusat keseimbangan di otak (Soewolo, 2005).

Keseimbangan dapat dideteksi dengan posisi dan gerakan kepala juga gerakan mata dan

postur aparatus vestibular medenteksi perubahan posisi dan gerakan kepala. informasi

dari aparatus vestibularis disalurkan ke nukleus vestibularis di batang otak dan ke

serebelum serta diigunakan untuk mempertahankan keseimbangan dan postur, gerakan

mata, dan orientasi tubuh.

Pada percobaan ini, hasil yang kami peroleh sesuai dengan teori, yaitu ketika mata

terbuka subjek (praktikan) dapat berdiri seimbang dikarenakan makula akustika dapat

mendeteksi posisi tubuh sehingga informasi dari aparatus vestibularis disalurka ke

Page 35: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

nukleus vestibularis di batang otak. Sehingga diperoleh keseimbangan tubuh. Hal tersebut

dikarenakan

Penglihatan juga memiliki peran penting untuk mengidentifikasi dan mengatur jarak

gerak seseuai lingkungan tempat kita berada. Penglihatan muncul ketika mata menerima

sinar. Dengan informasi visual tersebut maka tubuh dapat menyesuaikan atau bereaksi

terhadap perubahan bidang pada lingkunga aktivitas sehingga mempertahankan kerja otot

yang sinergis untuk mempertahankan keseimbangan tubuh.

Sedangkan ketika mata tertutup, praktikan menampakkan banyak gerakan yang

mengindikasikan bahwa praktikan tidak seimbang. Hal tersebut dikarenakan Penglihatan

juga memiliki peran penting untuk mengidentifikasi dan mengatur jarak gerak seseuai

lingkungan tempat kita berada. Jika mata tertutup, mata tidak dapat menerima sinar.

Akhirnya informasi visual tidak dapat dapat menyesuaikan atau bereaksi terhadap

perubahan bidang pada lingkunga aktivitas sehingga tidak dapat mempertahankan kerja

otot yang sinergis untuk mempertahankan keseimbangan tubuh.

17. Kanalis Semisirkularis

Pada pemberian perlakuan dengan memutar kursi yang diduduki oleh subjek

menyebabkan subjek berputar . Perputaran yang terjadi pada tubuh subjek akan di respon

oleh organ keseimbangan dinamis di telinga tengah.Menurut Soewolo (2005) .

Perputaran kepala menyebabkan endolimfe di dalam saluran semi sirkularis bergerak.

Aliran endolimfe tersebut akan mendorong kupula sehingga kupula condong ke arah

tertentu . Gerakan kupula ini akan menggerakan pula rambut sel-sel reseptor .Apabila

gerakan rambut condong ke arah kinossilum , maka pada sel reseptor akan terjadi

hiperpolarisasi. Depolarisasi pada sel reseptor akan diikuti dengan dilepaskanya

neurotransmiter , yang selanjutnya akan membangkitkan impuls pada ujung saraf sensoris

Impuls tersebut selanjutnya disampaikan ke pusat keseimbangan di dalam otak .

Kemudian secara mendadak kursi yang telah berputar dihentikan .Hasil yang terjadi pada

subjek masih merasakan perputaran walau proses perputaran telah dihentikan secara

mendadak. Hal ini menunjukan bahwa alat keseimbangan dinamis pada subjek masih

bekerja secara normal .

Page 36: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

18 . Aparatus Vestibular

Aparatus vestibular terdiri atas satu pasang organ otolit dan tiga pasang kanalis

semisrikularis. Otolith terbagi atas sepasang kantong yang disebut sakulus dan utrikulus.

Sakulus dan utrikulus masing-masing mempunyau suatu penebalan atau makula sebagai

mekanoreseptor khusu, makula terdiri dari sel-sel rambut dan sel penyokhn. Sistem

vestibularis memberi respon terhadap percepatan rotasional dan linear (termasuk

gravitasi) serta input visual dan propioreseptor dalam menjaga keseimbang dan orientasi

tubuh.

Aparatus vestibular pada telinga dalam memiliki peran penting bagi keseimbangan

dengan mendeteksi posisi dan gerakan kepala juga gerakan mata dan ps postur aparatus

vestibular medenteksi perubahan posisi dan gerakan kepalainformasi dari aparatus

vestibularis disalurkan ke nukleus vestibularis di batang otak dan ke serebelum serta

diigunakan untuk mempertahankan keseimbangan dan postur, gerakan mata, dan

orientasi tubuh. Nistagmus adalah gerak bola mata kian kemari yang terdiri dari dua fase,

yaitu fase lambat dan fase cepat. Fase lambat merupakan reaksi sistem vestibuler

terhadap rangsangan, sedangkan fase cepat merupakan reaksi kompensasinya. Nistagmus

merupakan parameter yang akurat untuk menentukan aktivitas sistem vestibuler.

Nistagmus dan vertigo adalah gejala yang berasal dari satu sumber, meskipun nistagmus

dan vertigo tidak selalu timbul bersama.

H. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat diperoleh sebagai berikut:

1. Macam-macam indera umum pada manusia adalah sensasi taktil (sentuhan dan tekanan),

sensasi sakit, dan sensasi proprioseptor.

Page 37: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx

2. Macam-macam indera khusus, meliputi sensasi visual (penglihatan) dan sensasi auditori

(pendengaran).

3. Kesulitan pada praktikum kali ini adalah respon tubuh saat diberi rangsangan berbeda-beda

menanggapinya . Sehingga saat pengambilan data banyak yang tidak sesuai dengan dasar

teori.

DAFTAR PUSTAKA

Soewolo.2005.Fisiologi Manusia.Malang:Universitas Negeri Malang

Silverthorn,Dee Unglaub.2010.Human Physiology. University of Texas

John,Wkimball.1992.Biologi Jilid II.Jakarta:Penerbit Erlangga

Page 38: LAPORAN PRAKTIKUM fix sensasi indera.docx