laporan-pendahuluan-stt
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT
1/17
LAPORAN PENDAHULUAN
SOFT TISSUE TUMOR (STT)
Disusun Oleh:
ARBELLA NOVANTICA
NIM : G3A!"3#
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FA$ULTAS ILMU $EPERA%ATAN DAN $ESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADI&AH SEMARANG
'!"
-
7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT
2/17
LAPORAN PENDAHULUAN
AS$EP STT (SOFT TISSUE TUMOR)
A PENGERTIAN
Soft Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan yang abnormal yang
disebabkan oleh neoplasma dan non-neoplasma ( Smeltzer, 2002 ).
STT adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel selnya tidak tumbuh
seperti kanker (ri!e, 200").
#adi kesimpulannya, STT adalah Suatu benjolan atau pembengkakan yang abnormal
didalam tubuh yang disebabkan oleh neoplasma yang terletak antara kulit dan tulang
B ETIOLOGI
$. %ondisi &enetik
'da bukti tertentu pembentuk gen dan mutasi gen adalah faktor predisposisi untuk
beberapa tumaoi jarinan lunak. alam daftar laporan gen yang abnormal, baha
gen memiliki peran penting dalam menentukan diagnosis.
2. *adiasi
+ekanisme yang patogenik adalah mun!ulnya mutasi gen radiasi-induksi yang
mendorong transformasi neoplastik.
. nfeksi
nfeksi firus epstein-bar bagi orang yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah ini
juga akan meningkatkan kemungkinan terkenanya STT.
. Trauma
/ubungan antara trauma dengan STT mungkin hanya kebetulan saja. Trauma
mungkin menarik perhatian medis ke pra-luka yang ada.
C MANIFESTASI $LINIS
Tanda dan gejala STT tidak spesifik. Tergantung dimana letak tumor atau benjolan
tersebut berada. 'al mulanya gejala berupa adanya suatu benjolan dibaah kulit yang
tidak terasa sakit. /anya sedikit penderita yang merasakan sakit yang biasanya terjadi
akibat perdarahan atau nekrosis dalam tumor, dan bisa juga karena adanya penekanan pada
saraf saraf tepi.
-
7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT
3/17
Tumor jinak jaringan lunak biasanya tumbuh lambat, tidak !epat membesar, bila
dirabaterasa lunak dan bila tumor digerakan relatif masih mudah digerakan dari jaringan di
sekitarnyadan tidak pernah menyebar ke tempat jauh.
ada tahap aal, STT biasanya tidak menimbulkan gejala karena jaringan lunak yang
relatif elastis, tumor atau benjolan tersebut dapat bertambah besar, mendorong jaringan
normal. %adang gejala pertama penderita merasa nyeri atau bengkak.
D PATOFISIOLOGI
ada umumnya tumor-tumor jaringan lunak atau Soft Tissue Tumors (STT) adalah
proliferassi jaringan mesenkimal yang terjadi dijaringan nonepitelial ekstraskeletal tubuh.
apat timbul di tempat di mana saja, meskipun kira-kira 01 terjadi di ekstermitas baah,
terutamadaerah paha, 201 di ekstermitas atas, $01 di kepala dan leher, dan 01 di badan.Tumor jaringan lunak tumbuh centripetally, meskipun beberapa tumor jinak,
sepertiserabut luka. Setelah tumor men!apai batas anatomis dari tempatnya, maka tumor
membesar meleati batas sampai ke struktur neuroas!ular. Tumor jaringan lunak timbul
di lokasi sepertilekukan-lekukan tubuh.
roses alami dari kebanyakan tumor ganas dapat dibagi atas fase yaitu 3
$. erubahan ganas pada sel-sel target, disebut sebagai transformasi
2. ertumbuhan dari sel-sel transformasi.
. nasi lokal.
. +etastasis jauh
E PENATALA$SANAAN
$. enatalaksanaan +edik
a. 4edah
+ungkin !ara ini sangat beresiko. 'kan tetapi, para ahli bedah men!apai angka
keberhasilan yang sangat memuaskan. Tindakan bedah ini bertujuan untuk
mengangkat tumor atau benjolan tersebut.
b. %emoterapi
+etode ini melakukan keperaatan penyakit dengan menggunakan zat kimia untuk
membunuh sel sel tumor tersebut. %eperaatan ini berfungsi untuk menghambat
pertumbuhan kerja sel tumor.
ada saat sekarang, sebagian besar penyakit yang berhubungan dengan tumor dan
kanker diraat menggunakan !ara kemoterapi ini.!. Terapi *adiasi
-
7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT
4/17
Terapi radiasi adalah terapi yang menggunakan radiasi yang bersumber dari
radioaktif. %adang radiasi yang diterima merupankan terapi tunggal. Tapi terkadang
dikombinasikan dengan kemoterapi dan juga operasi pembedahan.
2. enatalaksanaan %eperaaatana. erhatikan kebersihan luka pada pasien
b. eraatan luka pada pasien
!. emberian obat
d. 'mati ada atau tidaknya komplikasi atau potensial yang akan terjadi setelah
dilakukan operasi.
F PENG$AIAN $EPERA%ATAN
$. 4iodata 3 nama, umur, pekerjaan, alamat
2. %eluhan utama
. *iayat penyakit sekarang. *iayat penyakit dahulu
5. *iayat penyakit keluarga
". engkajian fisik
Tanda tanda ital
T 3 $607$0mm/g
8adi 3 $0 97m
** 3 2"97m
Suhu 3 :,6
". engukuran 'ntropometri
T4 3 $5: !m
44 3 60 kg
:. %epala
a. *ambut 3 hitam, bersih, distribusi rata, tidak rontok, tidak ada benjolan
atau lesi.
b. +ata 3 %onjungtia pu!at, sklera putih, distribusi alis rata, lingkar gelap
dibaah kelopak mata (-), penglihatan normal
!. Telinga 3 bersih,pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
pendengaran
d. /idung3 Simetris, , sama besar, tidak menggunakan oksigene. +ulut 3 mukosa lembab,
;.
-
7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT
5/17
palpasi 3 tidak ada nyeri tekan
perkusi 3 pekak
auskultasi 3 4# 4# esikuler
$0. 'bdomen
nspeksi 3 perut besar
'uskultasi 3 bising usus 209 7 m
erkusi 3 kembung
alpasi 3 tidak ada nyeri tekan
$$. =kstremitas
a. 'tas 3 tangan kanan terpasang infus dan tidak bengkak, tangan kiri tidak
terpasang infus.
b. 4aah 3 edema -.
!. >*T 3 -? 2 detik
d. Tidak ada infeksi dan nyeri tekan pada daerah infus
$2. &enital
Tidak Terpasang kateter, tidak ada infeksi atau luka
$. %ulit
%ulit bersih, turgor baik, ada edema di kedua kaki, terpasang infus di tangan
kanan.
G PEMERI$SAAN PENUNANG
$. emeriksaan @-ray
@-ray untuk membantu pemahaman lebih lanjut tentang berbagai tumor jaringan
lunak, transparansi serta hubungannya dengan tulang yang berdekatan. #ika
batasnya jelas, sering didiagnosa sebagai tumor jinak, namun batas yang jelastetapi
melihat kalsifikasi, dapat didiagnosa sebagai tumor ganas jaringan lunak, situasi
terjadi di sarkoma sinoial, rhabdomyosar!oma, dan lainnya.
2. emeriksaan AS&
+etode ini dapat memeriksa ukuran tumor, gema perbatasan amplop dan tumor
jaringan internal, dan oleh karena itu bisa untuk membedakan antara jinak atau
ganas. tumor ganas jaringan lunak tubuh yang agak tidak jelas, gema samar-samar,
seperti sarkoma otot lurik, myosar!oma sinoial, sel tumor ganas berserat
histio!ytoma seperti. AS& dapat membimbing untuk tumor mendalami sitologi
aspirasi akupunktur.
. >T s!an
>T memiliki kerapatan resolusi dan resolusi spasial karakteristik tumor jaringan
lunak yang merupakan metode umum untuk diagnosa tumor jaringan lunak dalam
beberapa tahun terakhir.
. emeriksaan +*
-
7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT
6/17
+endiagnosa tumor jinak jaringan lunak dapat melengkapi kekurangan dari @-ray
dan >T-s!an, +* dapat melihat tampilan luar penampang berbagai tingkatan
tumor dari semua jangkauan, tumor jaringan lunak retroperitoneal, tumor panggul
memperluas ke pinggul atau paha, tumor fossa poplitea serta gambar yang lebih
jelas dari tumor tulang atau inasi sumsum tulang, adalah untuk mendasarkan
pengembangan ren!ana pengobatan yang lebih baik.
5. emeriksaan histopatologis
a. Sitologi3 sederhana, !epat, metode pemeriksaan patologis yang akurat.
ioptimalkan untuk situasi berikut3
$) Alserasi tumor jaringan lunak, ap smear atau metode pengumpulan
untuk mendapatkan sel, pemeriksaan mikroskopik2) Sar!oma jaringan lunak yang disebabkan efusi pleura, hanya untuk
mengambil spesimen segar harus segera konsentrasi sedimentasi
sentrifugal, selanjutnya smear
) Tusukan smear !o!ok untuk tumor yang lebih besar, dan tumor yang
mendalam yang ditujukan untuk radioterapi atau kemoterapi,
metastasis dan lesi rekuren juga berlaku.
b. Borsep biopsi3 jaringan ulserasi tumor lunak, sitologi smear tidak dapat
didiagnosis, lakukan forsep biopsi.
!. +emotong biopsy 3 +etode ini adalah kebanyakan untuk operasi.
d. 4iopsi eksisi 3 berlaku untuk tumor ke!il jaringan lunak, bersama dengan
bagian dari jaringan normal di sekitar tumor reseksi seluruh tumor untuk
pemeriksaan histologis.
-
7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT
7/17
H PATH%A&S $EPERA%ATAN
%ondisi genetik, radiasi, infeksi, trauma
Terbentuknya benjolan (tumor) dibaah kulit
Soft Tissue Tumor (STT)
ost Cperasire Cperasi
'danya luka post opTerputusnya kontinuitas
jaringan
'danya inflamasi
erubahan fisik
Tempat masuk
mikroorganisme
eradangan
pada kulit
+enstimulasi respon
nyeri'natomi kulit
abnormal
*esti infeksi4er!ak
ber!ak merah
8yeri
%urang
pengetahuan
%erusakanintegritas
kulit
>emas
-
7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT
8/17
I DIAGNOSA $EPERA%ATAN
re Cp
$. >emas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit
ost Cp
$. 8yeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
2. %erusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka post operasi
. *esti infeksi berhubungan dengan luka post operasi
PERENCANAAN
N* Di+,n*s+
$e-e.+/+0+n
NOC NIC
$. >emas berhubungan
dengan kurang
pengetahuan tentang
penyakit
itandai dengan3
a. &elisah
b. nsomnia
!. *esah
d. %etakutan
e. Sedih
f. Bokus pada dirig. %ekhaatiran
a. 'n9iety !ontrol
b. >oping
%riteria /asil 3
a. %lien mampu
mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala
!emas
b. +engidentifikasi,
mengugkapkan danmenunjukkan tehnik
untuk mengontrol !emas
!. Dital sign dalam batas
normal
d. ostur tubuh, ekspresi
ajah, bahasa tubuh dan
tingkat aktiitas
menunjukkanberkurangnya ke!emasan
a. 'n9iety redu!tion
(penurunan ke!emasan)
- &unakan pendekatan
yang menenangkan
*7 meningkatkan bhsp
- #elaskan semua
prosedur dan apa yang
dirasakan selama
prosedur
*7 agar pasien
mengetahui tujuan dan
prosedur tindakan
- Temani pasien untuk
memberikan
keamanan dan
mengurangi takut
*7 mengurangi
ke!emasan pasien
- 4erikan informasifaktual mengenai
-
7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT
9/17
diagnosis, tindakan
prognosis
*7 membantu
mengungangi tingkat
ke!emasan
- dentifikasi tingkat
ke!emasan
*7 mengetahui tingkat
ke!emasan pasien
- 4antu pasien
mengenal situasi yang
menimbulkan
ke!emasan*7membantu pasien
agar lebih tenang
- orong pasien untuk
mengungkapkan
perasaan, ketakutan,
persepsi
*7 membantu pasien
tenang dan nyaman- nstruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
*7 !emas berkurang,
pasien merasa tenang
- 4erikan obat
*7untuk mengurangi
ke!emasan
2. 8yeri berhubungan
dengan terputusnya
kontinuitas jaringan
4atasan
%arakteristik 3
a.
-
7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT
10/17
nonerbal
b. Bakta dari
obserasi
!. osisi antalgik
(menghindari
nyeri)
d. &erakan
melindungi
e. Tingkah laku
berhati-hati
f. +uka topeng
(nyeri)
g. &angguan tidur
(mata sayu,
tampak !apek,
sulit atau gerakan
ka!au,
menyeringai)
h. Terfokus pada
diri sendiri
i. Bokus menyempit
(penurunan
persepsi aktu,
kerusakan proses
berpikir,
penurunan
interaksi dengan
orang lain dan
lingkungan)
j. Tingkah laku
distraksi, !ontoh
jalan-jalan,
menemui orang
lain dan atau
aktiitas
berulang-ulangk. *espon autonom
untuk mengurangi nyeri,
men!ari bantuan)
b. +elaporkan baha nyeri
berkurang dengan
menggunakan manajemen
nyeri
!. +ampu mengenali nyeri
(skala, intensitas,
frekuensi dan tanda nyeri)
d. +enyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang
e. Tanda ital dalam rentang
normal
tindakan dan obat yang
akan diberikan
- Cbserasi reaksi
nonerbal dari
ketidaknyamanan
*7 mengetahui tingkat
nyeri pasien
- &unakan teknik
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui
pengalaman nyeri
pasien
*7membantu pasien
mengungkapkan
perasaan nyerinya
- =aluasi bersama
pasien dan tim
kesehatan lain tentang
ketidakefektifan
kontrol nyeri masa
lampau
*7untuk memberikan
interensi yang tepat
- %ontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pen!ahayaan dankebisingan
*7membantu
mengurangi nyeri
pasien
- %urangi faktor
presipitasi nyeri
*7 mengurangi nyeri
pasien
- ilih dan lakukan
-
7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT
11/17
(seperti
berkeringat,
perubahan
tekanan darah,
perubahan nafas,
nadi dan dilatasi
pupil
l. erubahan
otonom dalam
tonus otot
(mungkin dalam
rentang dari
lemah ke kaku)
m. Tingkah laku
ekspresif (!ontoh
gelisah, merintih,
menangis,
aspada, iritabel,
nafas
panjang7berkeluh
kesah
n. erubahan dalam
nafsu makan dan
minum
Baktor Eang
4erhubungan 3
'gen injury (biologi,
kimia, fisik,
psikologis)
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan inter
personal)
*7 membantu
mengurangi rasa nyeri
pasien
- %aji tipe dan sumber
nyeri untuk
menentukan interensi
*7 memberikan
interensi yang tepat
- 'jarkan tentang teknik
non farmakologi
*7mengurangi nyeri
dengan !ara
pengobatan non
farmakologis
- 4erikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
*7 nyeri dapat
berkurang
- =aluasi keefektifan
kontrol nyeri
*7 nyeri terkontrol
- Tingkatkan istirahat
*7 menguragi nyeri
b.'nalgesi! 'dministration
- Tentukan lokasi,karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri
sebelum pemberian
obat
*7 untuk memberikan
interensi yang tepat
- >ek instruksi dokter
tentang jenis obat,
dosis, dan frekuensi
-
7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT
12/17
*7 benar dalam
pemberian obat
- >ek riayat alergi ilih
analgesik yang
diperlukan atau
kombinasi dari
analgesik ketika
pemberian lebih dari
satu
*7 menentukan obat
yang tidak alergi untuk
pasien- Tentukan pilihan
analgesik tergantung
tipe dan beratnya nyeri
*7 memberikan obat
yang sesuai dengan
keluhan
- +onitor ital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
pertama kali
*7 mengetahui kondisi
pasien
- 4erikan analgesik tepat
aktu terutama saat
nyeri hebat
*7 membantu
mengurangi nyeri
. %erusakan integritas
kulit berhubungan
dengan adanya luka
post operasi
4atasan karakteristik
3
Tissue ntegrity 3
Skin and +u!ous +embranes
Found /ealing 3primary and
se!ondary intention
%riteria /asil 3
a. ntegritas kulit yang baik
ressure ul!er preention
a. Found !are
- 'njurkan pasien
untuk menggunakan
pakaian yang longgar
*7 menjaga integritas
kulit pasien- #aga kulit agar tetap
-
7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT
13/17
a. &angguan pada
bagian tubuh
b. %erusakan lapisa
kulit (dermis)
!. &angguan
permukaan kulit
(epidermis)
Baktor yang
berhubungan 3
=ksternal 3a. /ipertermia atau
hipotermia
b.Substansi kimia
!.%elembaban udara
d.Baktor mekanik
(misalnya 3 alat
yang dapat
menimbulkan luka,
tekanan, restraint)
e.mmobilitas fisik
f. *adiasi
g.Asia yang ekstrim
h.%elembaban kulit
i. Cbat-obatan
nternal 3
a. erubahan statusmetabolik
b. Tulang menonjol
!. efisit imunologi
Baktor yang
berhubungan 3
a. &angguan
sirkulasib. ritasi kimia
bisa dipertahankan
(sensasi, elastisitas,
temperatur, hidrasi,
pigmentasi)
b. Tidak ada luka7lesi pada
kulit
!. erfusi jaringan baik
d. +enunjukkan pemahaman
dalam proses perbaikan
kulit dan men!egah
terjadinya sedera berulang
e. +ampu melindungi kulit
dan mempertahankan
kelembaban kulit dan
peraatan alami
f. Tidak ada tanda-tanda
infeksi
g. +enunjukkan terjadinya
proses penyembuhan luka
bersih dan kering
*7agar kulit tetap
lembab
- /indari kerutan pada
tempat tidur*7 menjaga integritas
kulit tetap baik
- +obilisasi pasien
(ubah posisi pasien)
setiap dua jam sekali
*7 membantu agar
pasien nyaman
- +onitor kulit akan
adanya kemerahan
*7 mengetahui
kondisi integritas kulit
- Cleskan lotion atau
minyak7baby oil pada
derah yang tertekan
*7 agar kulit tetap
terjaga tidak terjadi
luka baru
- +onitor aktiitas dan
mobilisasi pasien
*7 membantu pasien
agar bisa mobilisasi
- +onitor status nutrisi
pasien
*7 mengaasi pasien
agar tidak kekurangannutrisi
- +emandikan pasien
dengan sabun dan air
hangat
*7mempertahankan
personal higyene
pasien
- Cbserasi luka
3lokasi, dimensi,
-
7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT
14/17
(ekskresi dan
sekresi tubuh,
medikasi)
!. efisit
!airan,kerusakan
mobilitas fisik,
keterbatasan
pengetahuan,
faktor mekanik
(tekanan,
gesekan)
kurangnya nutrisi,
radiasi, faktor
suhu (suhu yang
ekstrim)
kedalaman luka,
karakteristik, arna
!airan, granulasi,
jaringan nekrotik,
tanda-tanda infeksi
lokal.
*7 menguragi tanda-
tanda infeksi
-
-
7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT
15/17
g. +alnutrisi
h. eningkatan
paparan
lingkungan
patogen
i. monusupresi
j. %etidakadekuatan
imun buatan
k. Tidak adekuat
pertahanan
sekunder
(penurunan /b,
u!i tangan setiap
sebelum dan sesudah
tindakan keperaatan
*7 menurunkan resiko
infeksi
- ertahankanlingkungan aseptik
selama pemasangan alat
*7 mempertahankan
teknik steril
- Tingkatkan intake
nutrisi
*7 membantu
meningkatkan respon
imun
- 4erikan terapi
antibiotik bila perlu
*7 men!egah terjadinya
infeksi
b. nfe!tion rote!tion
(proteksi terhadap infeksi)
- +onitor tanda dan
gejala infeksi sistemik
dan lokal
*7mengidentifikasi
keadaan umum pasien
dan luka
- +onitor hitung
granulosit, F4>
*7 mengidentfikasi
adanya infeksi- +onitor kerentanan
-
7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT
16/17
terhadap infeksi
*7 menghindari resiko
infeksi
- 4erikan peraatan kulit
pada area epidema*7 meningkatkan
kesembuhan
- nspeksi kondisi luka 7
insisi bedah
*7mengetahui tingkat
kesembuhan pasien
- nstruksikan pasien
untuk minum antibiotik
sesuai resep
*7 membantu
meningkatkan status
pertahanan tubuh
terhadap infeksi
- 'jarkan !ara
menghindari infeksi
*7 mempertahankan
teknik aseptik
-
Feiss S.F.,&oldblum #.*.(200;).Soft Tissue Tumors.Bifth =dition. >hina 3 +osby =lseier
-
7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT
17/17
+anuaba, T.F.( 20$0).Panduan Penatalaksanaan Kanker Solid, Peraboi 200. #akarta 3
Sagung Seto
Smeltzer. (2002).Buku ajar kepera!atan medikal bedah" #akarta 3 =&>
*eees, #.>.(200$).Kepera!atan medikal bedah. #akarta 3 Salemba +edika
ri!e, Sylia '. (200").Patofisiolo#i$ Konsep klinis proses%proses penyakit. #akarta 3 =&>
8urarif ', /, dkk. 20$5. 'plikasi 'suhan %eperaatan 4erdasarkan iagnosa +edis dan
8anda 8>-8o!, =disi *eisi #ilid $. #ogjakarta 3 +edia!tion #ogja
otter and erry Dolume 2 .200".&undamental Kepera!atan"#akarta3=&>