laporan-pendahuluan-stt

Upload: andri-roukmana

Post on 22-Feb-2018

278 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT

    1/17

    LAPORAN PENDAHULUAN

    SOFT TISSUE TUMOR (STT)

    Disusun Oleh:

    ARBELLA NOVANTICA

    NIM : G3A!"3#

    PROGRAM STUDI PROFESI NERS

    FA$ULTAS ILMU $EPERA%ATAN DAN $ESEHATAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADI&AH SEMARANG

    '!"

  • 7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT

    2/17

    LAPORAN PENDAHULUAN

    AS$EP STT (SOFT TISSUE TUMOR)

    A PENGERTIAN

    Soft Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan yang abnormal yang

    disebabkan oleh neoplasma dan non-neoplasma ( Smeltzer, 2002 ).

    STT adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel selnya tidak tumbuh

    seperti kanker (ri!e, 200").

    #adi kesimpulannya, STT adalah Suatu benjolan atau pembengkakan yang abnormal

    didalam tubuh yang disebabkan oleh neoplasma yang terletak antara kulit dan tulang

    B ETIOLOGI

    $. %ondisi &enetik

    'da bukti tertentu pembentuk gen dan mutasi gen adalah faktor predisposisi untuk

    beberapa tumaoi jarinan lunak. alam daftar laporan gen yang abnormal, baha

    gen memiliki peran penting dalam menentukan diagnosis.

    2. *adiasi

    +ekanisme yang patogenik adalah mun!ulnya mutasi gen radiasi-induksi yang

    mendorong transformasi neoplastik.

    . nfeksi

    nfeksi firus epstein-bar bagi orang yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah ini

    juga akan meningkatkan kemungkinan terkenanya STT.

    . Trauma

    /ubungan antara trauma dengan STT mungkin hanya kebetulan saja. Trauma

    mungkin menarik perhatian medis ke pra-luka yang ada.

    C MANIFESTASI $LINIS

    Tanda dan gejala STT tidak spesifik. Tergantung dimana letak tumor atau benjolan

    tersebut berada. 'al mulanya gejala berupa adanya suatu benjolan dibaah kulit yang

    tidak terasa sakit. /anya sedikit penderita yang merasakan sakit yang biasanya terjadi

    akibat perdarahan atau nekrosis dalam tumor, dan bisa juga karena adanya penekanan pada

    saraf saraf tepi.

  • 7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT

    3/17

    Tumor jinak jaringan lunak biasanya tumbuh lambat, tidak !epat membesar, bila

    dirabaterasa lunak dan bila tumor digerakan relatif masih mudah digerakan dari jaringan di

    sekitarnyadan tidak pernah menyebar ke tempat jauh.

    ada tahap aal, STT biasanya tidak menimbulkan gejala karena jaringan lunak yang

    relatif elastis, tumor atau benjolan tersebut dapat bertambah besar, mendorong jaringan

    normal. %adang gejala pertama penderita merasa nyeri atau bengkak.

    D PATOFISIOLOGI

    ada umumnya tumor-tumor jaringan lunak atau Soft Tissue Tumors (STT) adalah

    proliferassi jaringan mesenkimal yang terjadi dijaringan nonepitelial ekstraskeletal tubuh.

    apat timbul di tempat di mana saja, meskipun kira-kira 01 terjadi di ekstermitas baah,

    terutamadaerah paha, 201 di ekstermitas atas, $01 di kepala dan leher, dan 01 di badan.Tumor jaringan lunak tumbuh centripetally, meskipun beberapa tumor jinak,

    sepertiserabut luka. Setelah tumor men!apai batas anatomis dari tempatnya, maka tumor

    membesar meleati batas sampai ke struktur neuroas!ular. Tumor jaringan lunak timbul

    di lokasi sepertilekukan-lekukan tubuh.

    roses alami dari kebanyakan tumor ganas dapat dibagi atas fase yaitu 3

    $. erubahan ganas pada sel-sel target, disebut sebagai transformasi

    2. ertumbuhan dari sel-sel transformasi.

    . nasi lokal.

    . +etastasis jauh

    E PENATALA$SANAAN

    $. enatalaksanaan +edik

    a. 4edah

    +ungkin !ara ini sangat beresiko. 'kan tetapi, para ahli bedah men!apai angka

    keberhasilan yang sangat memuaskan. Tindakan bedah ini bertujuan untuk

    mengangkat tumor atau benjolan tersebut.

    b. %emoterapi

    +etode ini melakukan keperaatan penyakit dengan menggunakan zat kimia untuk

    membunuh sel sel tumor tersebut. %eperaatan ini berfungsi untuk menghambat

    pertumbuhan kerja sel tumor.

    ada saat sekarang, sebagian besar penyakit yang berhubungan dengan tumor dan

    kanker diraat menggunakan !ara kemoterapi ini.!. Terapi *adiasi

  • 7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT

    4/17

    Terapi radiasi adalah terapi yang menggunakan radiasi yang bersumber dari

    radioaktif. %adang radiasi yang diterima merupankan terapi tunggal. Tapi terkadang

    dikombinasikan dengan kemoterapi dan juga operasi pembedahan.

    2. enatalaksanaan %eperaaatana. erhatikan kebersihan luka pada pasien

    b. eraatan luka pada pasien

    !. emberian obat

    d. 'mati ada atau tidaknya komplikasi atau potensial yang akan terjadi setelah

    dilakukan operasi.

    F PENG$AIAN $EPERA%ATAN

    $. 4iodata 3 nama, umur, pekerjaan, alamat

    2. %eluhan utama

    . *iayat penyakit sekarang. *iayat penyakit dahulu

    5. *iayat penyakit keluarga

    ". engkajian fisik

    Tanda tanda ital

    T 3 $607$0mm/g

    8adi 3 $0 97m

    ** 3 2"97m

    Suhu 3 :,6

    ". engukuran 'ntropometri

    T4 3 $5: !m

    44 3 60 kg

    :. %epala

    a. *ambut 3 hitam, bersih, distribusi rata, tidak rontok, tidak ada benjolan

    atau lesi.

    b. +ata 3 %onjungtia pu!at, sklera putih, distribusi alis rata, lingkar gelap

    dibaah kelopak mata (-), penglihatan normal

    !. Telinga 3 bersih,pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu

    pendengaran

    d. /idung3 Simetris, , sama besar, tidak menggunakan oksigene. +ulut 3 mukosa lembab,

    ;.

  • 7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT

    5/17

    palpasi 3 tidak ada nyeri tekan

    perkusi 3 pekak

    auskultasi 3 4# 4# esikuler

    $0. 'bdomen

    nspeksi 3 perut besar

    'uskultasi 3 bising usus 209 7 m

    erkusi 3 kembung

    alpasi 3 tidak ada nyeri tekan

    $$. =kstremitas

    a. 'tas 3 tangan kanan terpasang infus dan tidak bengkak, tangan kiri tidak

    terpasang infus.

    b. 4aah 3 edema -.

    !. >*T 3 -? 2 detik

    d. Tidak ada infeksi dan nyeri tekan pada daerah infus

    $2. &enital

    Tidak Terpasang kateter, tidak ada infeksi atau luka

    $. %ulit

    %ulit bersih, turgor baik, ada edema di kedua kaki, terpasang infus di tangan

    kanan.

    G PEMERI$SAAN PENUNANG

    $. emeriksaan @-ray

    @-ray untuk membantu pemahaman lebih lanjut tentang berbagai tumor jaringan

    lunak, transparansi serta hubungannya dengan tulang yang berdekatan. #ika

    batasnya jelas, sering didiagnosa sebagai tumor jinak, namun batas yang jelastetapi

    melihat kalsifikasi, dapat didiagnosa sebagai tumor ganas jaringan lunak, situasi

    terjadi di sarkoma sinoial, rhabdomyosar!oma, dan lainnya.

    2. emeriksaan AS&

    +etode ini dapat memeriksa ukuran tumor, gema perbatasan amplop dan tumor

    jaringan internal, dan oleh karena itu bisa untuk membedakan antara jinak atau

    ganas. tumor ganas jaringan lunak tubuh yang agak tidak jelas, gema samar-samar,

    seperti sarkoma otot lurik, myosar!oma sinoial, sel tumor ganas berserat

    histio!ytoma seperti. AS& dapat membimbing untuk tumor mendalami sitologi

    aspirasi akupunktur.

    . >T s!an

    >T memiliki kerapatan resolusi dan resolusi spasial karakteristik tumor jaringan

    lunak yang merupakan metode umum untuk diagnosa tumor jaringan lunak dalam

    beberapa tahun terakhir.

    . emeriksaan +*

  • 7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT

    6/17

    +endiagnosa tumor jinak jaringan lunak dapat melengkapi kekurangan dari @-ray

    dan >T-s!an, +* dapat melihat tampilan luar penampang berbagai tingkatan

    tumor dari semua jangkauan, tumor jaringan lunak retroperitoneal, tumor panggul

    memperluas ke pinggul atau paha, tumor fossa poplitea serta gambar yang lebih

    jelas dari tumor tulang atau inasi sumsum tulang, adalah untuk mendasarkan

    pengembangan ren!ana pengobatan yang lebih baik.

    5. emeriksaan histopatologis

    a. Sitologi3 sederhana, !epat, metode pemeriksaan patologis yang akurat.

    ioptimalkan untuk situasi berikut3

    $) Alserasi tumor jaringan lunak, ap smear atau metode pengumpulan

    untuk mendapatkan sel, pemeriksaan mikroskopik2) Sar!oma jaringan lunak yang disebabkan efusi pleura, hanya untuk

    mengambil spesimen segar harus segera konsentrasi sedimentasi

    sentrifugal, selanjutnya smear

    ) Tusukan smear !o!ok untuk tumor yang lebih besar, dan tumor yang

    mendalam yang ditujukan untuk radioterapi atau kemoterapi,

    metastasis dan lesi rekuren juga berlaku.

    b. Borsep biopsi3 jaringan ulserasi tumor lunak, sitologi smear tidak dapat

    didiagnosis, lakukan forsep biopsi.

    !. +emotong biopsy 3 +etode ini adalah kebanyakan untuk operasi.

    d. 4iopsi eksisi 3 berlaku untuk tumor ke!il jaringan lunak, bersama dengan

    bagian dari jaringan normal di sekitar tumor reseksi seluruh tumor untuk

    pemeriksaan histologis.

  • 7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT

    7/17

    H PATH%A&S $EPERA%ATAN

    %ondisi genetik, radiasi, infeksi, trauma

    Terbentuknya benjolan (tumor) dibaah kulit

    Soft Tissue Tumor (STT)

    ost Cperasire Cperasi

    'danya luka post opTerputusnya kontinuitas

    jaringan

    'danya inflamasi

    erubahan fisik

    Tempat masuk

    mikroorganisme

    eradangan

    pada kulit

    +enstimulasi respon

    nyeri'natomi kulit

    abnormal

    *esti infeksi4er!ak

    ber!ak merah

    8yeri

    %urang

    pengetahuan

    %erusakanintegritas

    kulit

    >emas

  • 7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT

    8/17

    I DIAGNOSA $EPERA%ATAN

    re Cp

    $. >emas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit

    ost Cp

    $. 8yeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan

    2. %erusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka post operasi

    . *esti infeksi berhubungan dengan luka post operasi

    PERENCANAAN

    N* Di+,n*s+

    $e-e.+/+0+n

    NOC NIC

    $. >emas berhubungan

    dengan kurang

    pengetahuan tentang

    penyakit

    itandai dengan3

    a. &elisah

    b. nsomnia

    !. *esah

    d. %etakutan

    e. Sedih

    f. Bokus pada dirig. %ekhaatiran

    a. 'n9iety !ontrol

    b. >oping

    %riteria /asil 3

    a. %lien mampu

    mengidentifikasi dan

    mengungkapkan gejala

    !emas

    b. +engidentifikasi,

    mengugkapkan danmenunjukkan tehnik

    untuk mengontrol !emas

    !. Dital sign dalam batas

    normal

    d. ostur tubuh, ekspresi

    ajah, bahasa tubuh dan

    tingkat aktiitas

    menunjukkanberkurangnya ke!emasan

    a. 'n9iety redu!tion

    (penurunan ke!emasan)

    - &unakan pendekatan

    yang menenangkan

    *7 meningkatkan bhsp

    - #elaskan semua

    prosedur dan apa yang

    dirasakan selama

    prosedur

    *7 agar pasien

    mengetahui tujuan dan

    prosedur tindakan

    - Temani pasien untuk

    memberikan

    keamanan dan

    mengurangi takut

    *7 mengurangi

    ke!emasan pasien

    - 4erikan informasifaktual mengenai

  • 7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT

    9/17

    diagnosis, tindakan

    prognosis

    *7 membantu

    mengungangi tingkat

    ke!emasan

    - dentifikasi tingkat

    ke!emasan

    *7 mengetahui tingkat

    ke!emasan pasien

    - 4antu pasien

    mengenal situasi yang

    menimbulkan

    ke!emasan*7membantu pasien

    agar lebih tenang

    - orong pasien untuk

    mengungkapkan

    perasaan, ketakutan,

    persepsi

    *7 membantu pasien

    tenang dan nyaman- nstruksikan pasien

    menggunakan teknik

    relaksasi

    *7 !emas berkurang,

    pasien merasa tenang

    - 4erikan obat

    *7untuk mengurangi

    ke!emasan

    2. 8yeri berhubungan

    dengan terputusnya

    kontinuitas jaringan

    4atasan

    %arakteristik 3

    a.

  • 7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT

    10/17

    nonerbal

    b. Bakta dari

    obserasi

    !. osisi antalgik

    (menghindari

    nyeri)

    d. &erakan

    melindungi

    e. Tingkah laku

    berhati-hati

    f. +uka topeng

    (nyeri)

    g. &angguan tidur

    (mata sayu,

    tampak !apek,

    sulit atau gerakan

    ka!au,

    menyeringai)

    h. Terfokus pada

    diri sendiri

    i. Bokus menyempit

    (penurunan

    persepsi aktu,

    kerusakan proses

    berpikir,

    penurunan

    interaksi dengan

    orang lain dan

    lingkungan)

    j. Tingkah laku

    distraksi, !ontoh

    jalan-jalan,

    menemui orang

    lain dan atau

    aktiitas

    berulang-ulangk. *espon autonom

    untuk mengurangi nyeri,

    men!ari bantuan)

    b. +elaporkan baha nyeri

    berkurang dengan

    menggunakan manajemen

    nyeri

    !. +ampu mengenali nyeri

    (skala, intensitas,

    frekuensi dan tanda nyeri)

    d. +enyatakan rasa nyaman

    setelah nyeri berkurang

    e. Tanda ital dalam rentang

    normal

    tindakan dan obat yang

    akan diberikan

    - Cbserasi reaksi

    nonerbal dari

    ketidaknyamanan

    *7 mengetahui tingkat

    nyeri pasien

    - &unakan teknik

    komunikasi terapeutik

    untuk mengetahui

    pengalaman nyeri

    pasien

    *7membantu pasien

    mengungkapkan

    perasaan nyerinya

    - =aluasi bersama

    pasien dan tim

    kesehatan lain tentang

    ketidakefektifan

    kontrol nyeri masa

    lampau

    *7untuk memberikan

    interensi yang tepat

    - %ontrol lingkungan

    yang dapat

    mempengaruhi nyeri

    seperti suhu ruangan,

    pen!ahayaan dankebisingan

    *7membantu

    mengurangi nyeri

    pasien

    - %urangi faktor

    presipitasi nyeri

    *7 mengurangi nyeri

    pasien

    - ilih dan lakukan

  • 7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT

    11/17

    (seperti

    berkeringat,

    perubahan

    tekanan darah,

    perubahan nafas,

    nadi dan dilatasi

    pupil

    l. erubahan

    otonom dalam

    tonus otot

    (mungkin dalam

    rentang dari

    lemah ke kaku)

    m. Tingkah laku

    ekspresif (!ontoh

    gelisah, merintih,

    menangis,

    aspada, iritabel,

    nafas

    panjang7berkeluh

    kesah

    n. erubahan dalam

    nafsu makan dan

    minum

    Baktor Eang

    4erhubungan 3

    'gen injury (biologi,

    kimia, fisik,

    psikologis)

    penanganan nyeri

    (farmakologi, non

    farmakologi dan inter

    personal)

    *7 membantu

    mengurangi rasa nyeri

    pasien

    - %aji tipe dan sumber

    nyeri untuk

    menentukan interensi

    *7 memberikan

    interensi yang tepat

    - 'jarkan tentang teknik

    non farmakologi

    *7mengurangi nyeri

    dengan !ara

    pengobatan non

    farmakologis

    - 4erikan analgetik

    untuk mengurangi

    nyeri

    *7 nyeri dapat

    berkurang

    - =aluasi keefektifan

    kontrol nyeri

    *7 nyeri terkontrol

    - Tingkatkan istirahat

    *7 menguragi nyeri

    b.'nalgesi! 'dministration

    - Tentukan lokasi,karakteristik, kualitas,

    dan derajat nyeri

    sebelum pemberian

    obat

    *7 untuk memberikan

    interensi yang tepat

    - >ek instruksi dokter

    tentang jenis obat,

    dosis, dan frekuensi

  • 7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT

    12/17

    *7 benar dalam

    pemberian obat

    - >ek riayat alergi ilih

    analgesik yang

    diperlukan atau

    kombinasi dari

    analgesik ketika

    pemberian lebih dari

    satu

    *7 menentukan obat

    yang tidak alergi untuk

    pasien- Tentukan pilihan

    analgesik tergantung

    tipe dan beratnya nyeri

    *7 memberikan obat

    yang sesuai dengan

    keluhan

    - +onitor ital sign

    sebelum dan sesudah

    pemberian analgesik

    pertama kali

    *7 mengetahui kondisi

    pasien

    - 4erikan analgesik tepat

    aktu terutama saat

    nyeri hebat

    *7 membantu

    mengurangi nyeri

    . %erusakan integritas

    kulit berhubungan

    dengan adanya luka

    post operasi

    4atasan karakteristik

    3

    Tissue ntegrity 3

    Skin and +u!ous +embranes

    Found /ealing 3primary and

    se!ondary intention

    %riteria /asil 3

    a. ntegritas kulit yang baik

    ressure ul!er preention

    a. Found !are

    - 'njurkan pasien

    untuk menggunakan

    pakaian yang longgar

    *7 menjaga integritas

    kulit pasien- #aga kulit agar tetap

  • 7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT

    13/17

    a. &angguan pada

    bagian tubuh

    b. %erusakan lapisa

    kulit (dermis)

    !. &angguan

    permukaan kulit

    (epidermis)

    Baktor yang

    berhubungan 3

    =ksternal 3a. /ipertermia atau

    hipotermia

    b.Substansi kimia

    !.%elembaban udara

    d.Baktor mekanik

    (misalnya 3 alat

    yang dapat

    menimbulkan luka,

    tekanan, restraint)

    e.mmobilitas fisik

    f. *adiasi

    g.Asia yang ekstrim

    h.%elembaban kulit

    i. Cbat-obatan

    nternal 3

    a. erubahan statusmetabolik

    b. Tulang menonjol

    !. efisit imunologi

    Baktor yang

    berhubungan 3

    a. &angguan

    sirkulasib. ritasi kimia

    bisa dipertahankan

    (sensasi, elastisitas,

    temperatur, hidrasi,

    pigmentasi)

    b. Tidak ada luka7lesi pada

    kulit

    !. erfusi jaringan baik

    d. +enunjukkan pemahaman

    dalam proses perbaikan

    kulit dan men!egah

    terjadinya sedera berulang

    e. +ampu melindungi kulit

    dan mempertahankan

    kelembaban kulit dan

    peraatan alami

    f. Tidak ada tanda-tanda

    infeksi

    g. +enunjukkan terjadinya

    proses penyembuhan luka

    bersih dan kering

    *7agar kulit tetap

    lembab

    - /indari kerutan pada

    tempat tidur*7 menjaga integritas

    kulit tetap baik

    - +obilisasi pasien

    (ubah posisi pasien)

    setiap dua jam sekali

    *7 membantu agar

    pasien nyaman

    - +onitor kulit akan

    adanya kemerahan

    *7 mengetahui

    kondisi integritas kulit

    - Cleskan lotion atau

    minyak7baby oil pada

    derah yang tertekan

    *7 agar kulit tetap

    terjaga tidak terjadi

    luka baru

    - +onitor aktiitas dan

    mobilisasi pasien

    *7 membantu pasien

    agar bisa mobilisasi

    - +onitor status nutrisi

    pasien

    *7 mengaasi pasien

    agar tidak kekurangannutrisi

    - +emandikan pasien

    dengan sabun dan air

    hangat

    *7mempertahankan

    personal higyene

    pasien

    - Cbserasi luka

    3lokasi, dimensi,

  • 7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT

    14/17

    (ekskresi dan

    sekresi tubuh,

    medikasi)

    !. efisit

    !airan,kerusakan

    mobilitas fisik,

    keterbatasan

    pengetahuan,

    faktor mekanik

    (tekanan,

    gesekan)

    kurangnya nutrisi,

    radiasi, faktor

    suhu (suhu yang

    ekstrim)

    kedalaman luka,

    karakteristik, arna

    !airan, granulasi,

    jaringan nekrotik,

    tanda-tanda infeksi

    lokal.

    *7 menguragi tanda-

    tanda infeksi

    -

  • 7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT

    15/17

    g. +alnutrisi

    h. eningkatan

    paparan

    lingkungan

    patogen

    i. monusupresi

    j. %etidakadekuatan

    imun buatan

    k. Tidak adekuat

    pertahanan

    sekunder

    (penurunan /b,

    u!i tangan setiap

    sebelum dan sesudah

    tindakan keperaatan

    *7 menurunkan resiko

    infeksi

    - ertahankanlingkungan aseptik

    selama pemasangan alat

    *7 mempertahankan

    teknik steril

    - Tingkatkan intake

    nutrisi

    *7 membantu

    meningkatkan respon

    imun

    - 4erikan terapi

    antibiotik bila perlu

    *7 men!egah terjadinya

    infeksi

    b. nfe!tion rote!tion

    (proteksi terhadap infeksi)

    - +onitor tanda dan

    gejala infeksi sistemik

    dan lokal

    *7mengidentifikasi

    keadaan umum pasien

    dan luka

    - +onitor hitung

    granulosit, F4>

    *7 mengidentfikasi

    adanya infeksi- +onitor kerentanan

  • 7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT

    16/17

    terhadap infeksi

    *7 menghindari resiko

    infeksi

    - 4erikan peraatan kulit

    pada area epidema*7 meningkatkan

    kesembuhan

    - nspeksi kondisi luka 7

    insisi bedah

    *7mengetahui tingkat

    kesembuhan pasien

    - nstruksikan pasien

    untuk minum antibiotik

    sesuai resep

    *7 membantu

    meningkatkan status

    pertahanan tubuh

    terhadap infeksi

    - 'jarkan !ara

    menghindari infeksi

    *7 mempertahankan

    teknik aseptik

    -

    Feiss S.F.,&oldblum #.*.(200;).Soft Tissue Tumors.Bifth =dition. >hina 3 +osby =lseier

  • 7/24/2019 LAPORAN-PENDAHULUAN-STT

    17/17

    +anuaba, T.F.( 20$0).Panduan Penatalaksanaan Kanker Solid, Peraboi 200. #akarta 3

    Sagung Seto

    Smeltzer. (2002).Buku ajar kepera!atan medikal bedah" #akarta 3 =&>

    *eees, #.>.(200$).Kepera!atan medikal bedah. #akarta 3 Salemba +edika

    ri!e, Sylia '. (200").Patofisiolo#i$ Konsep klinis proses%proses penyakit. #akarta 3 =&>

    8urarif ', /, dkk. 20$5. 'plikasi 'suhan %eperaatan 4erdasarkan iagnosa +edis dan

    8anda 8>-8o!, =disi *eisi #ilid $. #ogjakarta 3 +edia!tion #ogja

    otter and erry Dolume 2 .200".&undamental Kepera!atan"#akarta3=&>