pedoman pembuatan laporan kki jpvedc - stt atlas … · pedoman tentang tata cara dan format...

24
PEDOMAN PEMBUATAN LAPORAN KULIAH KERJA INDUSTRI PENGANTAR Salah satu karya tulis ilmiah yang disusun oleh STT Atlas Nusantara Malang adalah laporan Kuliah Kerja Industri (KKI). Laporan KKI disusun sebagai syarat lulus menempuh kuliah kerja industri pada semester industri. Tujuan penyusunan laporan KKI adalah agar mahasiswa dapat menerapkan proses berfikir dengan metode ilmiah dalam berbagai jenis kegiatan, permasalahan, dan pengembangan keilmuan sesuai dengan disiplin ilmu yang bersangkutan. Diharapkan para lulusan STT Atlas Nusantara Malang dapat mengaplikasikan metode berfikir ilmiah tersebut untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi sesuai dengan profesi masing-masing di di masa yang akan datang. Buku ini disusun sebagai pedoman bagi para mahasiswa STT Atlas Nusantara Malang dalam menyusun laporan Kuliah Kerja Industri (KKI). Isi laporan KKI harus mencakup persyaratan minimal sebuah karya ilmiah yaitu dalam hal sistematika penulisan, pokok bahasan, dan format penulisan untuk masing-masing bagian. Buku panduan ini melengkapi buku pedoman penulisan karya ilmiah yang telah diterbitkan sebelumnya, dengan harapan akan dihasilkan laporan KKI dengan kualitas yang lebih baik. Buku ini wajib dibaca dan dimengerti isinya oleh mahasiswa, dosen pembimbing KKI, serta semua pihak yang terkait dengan aktivitas KKI. Kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyempurnaan pedoman ini disampaikan terima kasih dan penghargaan atas jerih payahnya. Mudah-mudahan hasilnya bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan di STT Atlas Nusantara Malang. Malang, 26 September 2014 Ketua STT Atlas Nusantara Malang Betty Dewi Puspasari, S.Kom, MT NIP. 19751116 200501 2 001 STT ATLAS NUSANTARA MALANG 2014 1

Upload: dangtram

Post on 06-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEDOMAN PEMBUATAN LAPORAN KULIAH KERJA INDUSTRI

PENGANTAR

Salah satu karya tulis ilmiah yang disusun oleh STT Atlas Nusantara Malang adalah laporan Kuliah Kerja Industri (KKI). Laporan KKI disusun sebagai syarat lulus menempuh kuliah kerja industri pada semester industri. Tujuan penyusunan laporan KKI adalah agar mahasiswa dapat menerapkan proses berfikir dengan metode ilmiah dalam berbagai jenis kegiatan, permasalahan, dan pengembangan keilmuan sesuai dengan disiplin ilmu yang bersangkutan. Diharapkan para lulusan STT Atlas Nusantara Malang dapat mengaplikasikan metode berfikir ilmiah tersebut untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi sesuai dengan profesi masing-masing di di masa yang akan datang.

Buku ini disusun sebagai pedoman bagi para mahasiswa STT Atlas Nusantara Malang dalam menyusun laporan Kuliah Kerja Industri (KKI). Isi laporan KKI harus mencakup persyaratan minimal sebuah karya ilmiah yaitu dalam hal sistematika penulisan, pokok bahasan, dan format penulisan untuk masing-masing bagian. Buku panduan ini melengkapi buku pedoman penulisan karya ilmiah yang telah diterbitkan sebelumnya, dengan harapan akan dihasilkan laporan KKI dengan kualitas yang lebih baik. Buku ini wajib dibaca dan dimengerti isinya oleh mahasiswa, dosen pembimbing KKI, serta semua pihak yang terkait dengan aktivitas KKI.

Kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyempurnaan pedoman ini disampaikan terima kasih dan penghargaan atas jerih payahnya. Mudah-mudahan hasilnya bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan di STT Atlas Nusantara Malang.

Malang, 26 September 2014 Ketua STT Atlas Nusantara Malang

Betty Dewi Puspasari, S.Kom, MT NIP. 19751116 200501 2 001

STT ATLAS NUSANTARA MALANG

2014

1

PENGANTAR 1 DAFTAR ISI 2

BAB I. PENDAHULUAN

5

BAB II. BAGIAN-BAGIAN LAPORAN KKI

6 2.1. Penjelasan Umum 6 2.2. Bagian Awal 6 2.3. Bagian Utama 6 2.4. Bagian Akhir 7

BAB III. BAGIAN AWAL 8

3.1. Sampul 8 3.2. Pengesahan Dosen Pembimbing Akademik&Industri 8 3.3. Halaman Pengujian 9 3.4. Abstraksi 9 3.5. Pengantar 9 3.6. Profil Industri 9 3.7. Daftar Isi 10 3.8. Daftar Tabel 10 3.9. Daftar Gambar 10 3.10. Daftar Lampiran 10 3.11. Daftar Simbol 10

BAB IV. BAGIAN UTAMA 11

4.1. Pendahuluan 11 4.1.1. Latar Belakang Masalah 11 4.1.2. Rumusan Masalah 11 4.1.3. Tujuan 12 4.1.4. Identifikasi dan Pembatasan Masalah 12 4.2. Kajian Teori 12 4.3. Pelaksanaan Kegiatan, Hasil, dan Pembahasan 13 4.4. Kesimpulan dan Saran 14

BAB V. BAGIAN AKHIR

15

BAB VI. TEKNIK PENULISAN

16 6.1. Kertas 16 6.2. Jenis Huruf 16

DAFTAR ISI Halaman

6.3. Batas Pengetikan dan Penulisan Sub Bab 16 6.4. Format 16 6.5. Spasi 16 6.6. Nomor Halaman 16 6.7. Tata Bahasa dan Ejaan 17 6.8. Penggunaan Istilah 17 6.8.1 Penggunaan Istilah Asing 17

BAB VII. CARA MENGUTIP PUSTAKA DAN MENULIS DAFTAR 18

PUSTAKA 7.1. Penulisan Catatan Kaki 19 7.2. Penulisan Daftar Pustaka 19

BAB VIII. CARA PENULISAN PERSAMAAN, TABEL, GAMBAR, 23

LAMBANG, SATUAN, DAN CETAK MIRING 8.1. Persamaan 23 8.2. Tabel 23 8.3. Gambar 24 8.4. Lambang, Satuan, dan Singkatan 24 8.5. Cetak Miring 24

LAMPIRAN 25

2 3

Lampiran 9. Contoh Daftar Gambar 34 Lampiran 10. Contoh Daftar Lampiran 35 Lampiran 11. Contoh Daftar Simbol 36 Lampiran 12. Contoh Kaidah-kaidah Ejaan yang Berlaku bagi 37

Unsur Serapan dari Berbagai Bahasa Asing

Lampiran 13. Contoh Daftar Pustaka 38

Lampiran 14. Contoh Penulisan Persamaan 39 Lampiran 15. Contoh Tabel 40 Lampiran 16. Contoh Gambar 41

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

BAB I PENDAHULUAN

Lampiran 1. Contoh Penulisan Sampul Luar Laporan KKI 25

Lampiran 2. Contoh Penulisan Sampul Dalam Laporan KKI 26

Lampiran 3. Contoh Halaman Pengesahan Laporan KKI 27

Lampiran 4. Contoh Halaman Pengujian Laporan KKI 28

Lampiran 5. Contoh Abstraksi 29

Lampiran 6. Contoh Profil Industri 30

Lampiran 7. Contoh Daftar Isi 32

Lampiran 8. Contoh Daftar Tabel 33

Laporan Kuliah Kerja Industri (KKI) adalah karya tulis ilmiah yang wajib dikerjakan oleh setiap mahasiswa STT Atlas Nusantara Malang. Laporan KKI adalah laporan yang disusun pada setiap pelaksanaan KKI di industri pada semester industri atau semester 4 dan 6.

Pedoman Kuliah Kerja Industri STT Atlas Nusantara Malang menjelaskan bahwa karya tulis ilmiah dapat berupa :

a. Analisa dan sinthesa sebuah hipotesa dalam kuliah kerja industri.

b. Pengujian dan pembuktian sebuah hipotesa dalam kuliah kerja industri.

c. Pemaparan konsep dan prinsip kerja sebuah sistem atau produk dan pemakaiannya di dalam perusahaan tempat kuliah kerja industri.

d. Pengembangan dan inovasi produk baru di industri dan pelaksanaannya sesuai dengan konsentrasi yang didalami.

Laporan KKI merupakan karya tulis ilmiah, sehingga laporan KKI

harus disusun menggunakan prosedur, acuan dan kebenaran yang berlaku dalam dunia keilmuan. Karya tulis ilmiah harus memenuhi tiga syarat wajib yaitu:

a. Isi kajian berada dalam lingkup pengetahuan keilmuan, b. Langkah pengerjaan menggunakan metode keilmuan, c. Sosok tampilan memenuhi persyaratan sebagai tulisan ilmiah.

Panduan Penulisan Laporan KKI ini berisi berbagai aturan dan

pedoman tentang tata cara dan format penulisan laporan KKI yang berlaku di STT Atlas Nusantara Malang agar diperoleh satu kesamaan format penulisan. Namun yang lebih penting, tujuan panduan ini adalah untuk mempermudah mahasiswa dalam menyusun laporan KKI. Bagi para dosen pembimbing agar dapat lebih lancar dalam melakukan kegiatan bimbingannya.

4 5

BAB II BAGIAN-BAGIAN LAPORAN KKI

2.1. Penjelasan Umum

Laporan KKI terdiri atas tiga bagian, yaitu: a. Bagian awal b. Bagian utama c. Bagian akhir

2.2. Bagian Awal

Bagian awal laporan KKI terdiri dari: a. Sampul b. Pengesahan pembimbing akademik dan pembimbing industri c. Pengesahan tim penguji d. Ringkasan / Abstraksi e. Pengantar f. Daftar isi g. Daftar tabel (bila ada) h. Daftar gambar (bila ada) i. Daftar lampiran (bila ada) j. Daftar simbol (bila ada) k. Profil perusahaan

2.3. Bagian Utama

Karya tulis ilmiah harus menunjukkan adanya kebenaran ilmiah dan

harus tampak jelas dalam tulisan. Kebenaran ilmiah tersebut harus dinyatakan dengan uraian yang benar dari khasanah teori, khasanah empirik dan analisis keduanya agar bisa diambil kesimpulan atas permasalahan yang dikaji. Bagian utama harus berisi tentang:

a. Argumentasi teoritik yang benar, sahih dan relevan. b. Dukungan fakta empirik di lapangan/ industri tempat KKI. c. Analisis kajian yang mempertautkan argumentasi teoritik dengan

fakta empirik dari permasalahan yang dikaji.

Bagian utama setidak-tidaknya terdiri atas: a. Pendahuluan b. Tinjauan Pustaka c. Hasil dan Pembahasan d. Kesimpulan dan Saran

2.4. Bagian Akhir

Bagian ini terdiri atas: a. Daftar Pustaka b. Lampiran

6 7

BAB III BAGIAN

AWAL

3.1. Sampul

Sampul terdiri atas dua bagian, yaitu : sampul luar dicetak pada kertas cover dijilit langsung dan sampul dalam dicetak pada kertas HVS putih.

Sampul luar laporan KKI berwarna: Merah untuk Prodi Teknik

Informatika dengan kustom warna yaitu; C:50 M:100 Y:100 K:0, H i j a u untuk Prodi Teknik Elektro dengan custom warna yaitu; C:100 M:0 Y:70 K:0 Pada sampul dicetak : a. Judul laporan KKI b. Tulisan kata “LAPORAN” (huruf kapital) untuk laporan KKI c. Tulisan kalimat “Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

kelulusan kuliah kerja industri semester ......,” d. Logo STT Atlas Nusantara Malang e. Tulisan “Disusun oleh:” Nama lengkap penulis (tanpa gelar) dan nomor

induk mahasiswa f. Tulisan SEKOLAH TINGGI TEKNIK ATLAS NUSANTARA, Program Studi

(Prodi ditulis PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO atau PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA), dan tahun laporan KKI diajukan (contoh sampul lihat lampiran 1 dan lampiran 2).

Penulisan judul laporan KKI hendaknya memperhatikan hal-hal berikut: a. Ditulis secara ringkas dalam pernyataan yang jelas. b. Disajikan dalam kalimat pernyataan, bukan kalimat tanya. c. Sedapat mungkin disajikan dalam satu kalimat. d. Tidak menggunakan kata-kata yang bermakna ganda,

membingungkan, puitis, berisi kata-kata mutiara, atau pernyataan yang muluk-muluk.

3.2. Pengesahan Dosen Pembimbing

Halaman pengesahan dosen pembimbing laporan KKI memuat judul laporan, kata-kata “Disusun oleh:“, nama mahasiswa, nomor induk mahasiswa, kata-kata “Telah disetujui dosen pembimbing -spasi- Tanggal

....“, kata “Pembimbing I” serta nama pembimbing I dan “Pembimbing II“ serta nama pembimbing I I .

Pembimbing I adalah pembimbing KKI yang berasal dari pihak industri. Sedangkan pembimbing II adalah pembimbing yang berasal dari pihak kampus. Contoh halaman pengesahan pembimbing KKI ditunjukkan dalam lampiran 3. 3.3. Halaman Pengujian

Halaman pengujian menunjukkan bahwa laporan KKI telah diuji dalam ujian KKI dan terbuka kemungkinan karya tulis ilmiah tersebut masih harus direvisi. Halaman pengujian laporan KKI memuat judul laporan KKI, kata-kata “Disusun oleh:“, nama mahasiswa, nomor induk mahasiswa, kata-kata “Laporan ini telah diuji pada tanggal.......“, kata “Mengetahui, Penguji I”, dan nama penguji I, “Penguji II” dan nama penguji II, dst. Contoh halaman pengujian laporan KKI ditunjukkan dalam lampiran 4. 3.4. Abstraksi

Abstraksi laporan KKI ditulis dalam bahasa Indonesia, dan dibolehkan menambah abstraksi dalam bahasa Inggris. Judul abstraksi ditempatkan di bagian tengah atas halaman. Abstraksi setidak-tidaknya mengungkapkan persoalan, metode/cara pemecahan persoalan, dan hasil yang diperoleh dari metode yang digunakan. Abstraksi tidak boleh memuat kutipan. Abstraksi diketik satu spasi, diusahakan ditulis dalam 1 halaman maksimal 200 kata. Abstraksi harus dapat memberi gambaran isi tulisan secara keseluruhan sehingga pembaca memiliki pandangan tentang persoalan yang dikemukakan dan solusinya sebelum membaca seluruh isi laporan. Contoh abstraksi ditunjukkan dalam Lampiran 5. 3.5. Pengantar

Pengantar memuat tujuan penyusunan laporan, ucapan terima kasih, harapan-harapan, serta hal-hal lain yang dianggap perlu disampaikan oleh penulis berkaitan dengan isi laporan. 3.6. Profil Industri

Profil industri untuk laporan KKI berisi nama perusahaan, alamat kantor, nomor telephon, faximili, alamat internet, kontak person, nama pembimbing industri, Email, alamat pabrik, profil singkat perusahaan yang berisi tentang mulai berdiri perusahaan, pengembangan industri, bidang kerja yang ditangani atau spesialisasi, produk, dan jaringan industri sampai sekarang. Profil perusahan ditulis maksimal 2 halaman. Contoh profil industri ditunjukkan dalam lampiran 6.

8 9

3.7. Daftar Isi

Daftar isi memuat daftar tabel, daftar gambar, judul bab dan sub bab,

daftar pustaka dan lain-lain lengkap dengan nomor halamannya. Contoh halaman daftar isi ditunjukkan dalam lampiran 7.

4.1. Pendahuluan

BAB IV BAGIAN UTAMA

3.8. Daftar Tabel

Daftar tabel memuat nomor dan judul semua tabel yang disajikan dalam teks berikut nomor halamannya. Judul tabel dalam daftar halaman harus sama dengan judul tabel dalam teks. Contoh halaman daftar tabel ditunjukkan dalam lampiran 8.

3.9. Daftar Gambar

Daftar gambar memuat nomor dan judul semua gambar (grafik, foto,

bagan, atau ilustrasi lain) yang disajikan dalam teks berikut nomor halamannya. Judul gambar dalam halaman daftar gambar harus sama dengan judul gambar dalam teks. Contoh halaman daftar gambar ditunjukkan dalam lampiran 9.

3.10. Daftar Lampiran

Daftar lampiran memuat nomor dan judul semua lampiran yang

disajikan dalam teks berikut nomor halamannya. Judul lampiran dalam daftar lampiran harus sama dengan judul lampiran dalam teks. Contoh halaman daftar lampiran ditunjukkan dalam lampiran 10.

3.11. Daftar Simbol

Halaman daftar simbol memuat simbol yang digunakan di dalam

teks. Cara penyajiannya adalah sebagai berikut :

a. Kolom pertama memuat nama besaran b. Kolom kedua memuat satuan. c. Kolom ketiga memuat simbol atau lambang.

Susunan nama besaran diurut menurut abjad. Contoh halaman daftar simbol ditujukkan dalam lampiran 11.

Bagian pendahuluan merupakan bab pertama (Bab I) dari laporan

karya tulis ilmiah yang sedikitnya memuat hal-hal berikut: a. Latar belakang masalah. b. Identifikasi dan pembatasan masalah. c. Rumusan masalah d. Tujuan dan kegunaan.

4.1.1. Latar Belakang Masalah

Pada intinya latar belakang masalah mengungkapkan alasan-alasan mengapa sesuatu (masalah) dikaji sebagai suatu persoalan dalam laporan. Persoalan harus jelas terungkap melalui argumentasi dan fakta. Penyusunan latar belakang masalah setidak-tidaknya dapat dilakukan melalui dua pendekatan. Pertama, diawali dari pemikiran teoritis kemudian mengarah ke fakta empirik. Kedua, diawali dari fakta empirik ke arah teoritik.

Pemikiran teoritik dimaksudkan untuk memaparkan bahwa persoalan yang diangkat dari suatu fenomena, kejadian atau situasi yang ingin dikaji didasarkan pada kaidah-kaidah pengetahuan yang dapat dipercaya dan khasanah keilmuan yang berlaku, kemudian dihubungkan dengan fakta- fakta di lapangan. Sedangkan pemikiran empirik didasarkan pada keadaan fakta empirik yang kemudian dikaitan dengan pemikiran teoritik dari fakta empirik tersebut. 4.1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan bagian terpenting dari pendahuluan yang biasanya dibaca lebih dahulu oleh pembaca laporan. Melalui rumusan masalah secara cepat dapat diketahui persoalan yang akan dikaji dalam laporan karya tulis ilmiah.

Rumusan masalah dapat berupa pertanyaan-pertanyaan yang ingin

dicari jawabannya melalui kegiatan ilmiah yang dilakukan, dapat pula berupa pernyataan-pernyataan tentang sesuatu persoalan (rincian dari persoalan yang akan dikaji). Dapat pula berupa pernyataan-pernyataan tujuan, keinginan, atau harapan yang merupakan jawaban atas persoalan yang dikemukakan.

10 11

4.1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan kajian menyatakan target tertentu yang akan diperoleh dari kegiatan ilmiah yang dilakukan. Tujuan harus dinyatakan secara spesifik, dalam pernyataan yang jelas dan tegas, dan tidak mengundang kesimpangsiuran arti dalam memaparkan hasil yang diharapkan. Umumnya tujuan penulisan karya tulis dimulai dengan kalimat:

a. Kajian ini (atau penelitian, perencanaan, perancangan, sigi, studi perbandingan, studi kasus, studi kelayakan ini) bertujuan untuk menentukan ………… dan seterusnya.

b. Hasil kajian ini adalah untuk memperoleh………..dan seterusnya.

Umumnya pemecahan masalah keilmuan yang didapat akan memberi manfaat setidak-tidaknya bagi kepentingan ilmiah atau kepentingan terapan. Namun perlu diingat bahwa kegiatan ilmiah dalam rangka penyusunan laporan biasanya merupakan bagian kecil dari permasalah yang terjadi di dunia nyata, sehingga pengungkapan manfaat kajian tidak boleh mengada-ada atau melebih-lebihkan dari manfaat yang sebenarnya akan dicapai.

Selain keempat sub bab yang harus ada dalam Bab Pendahuluan

dapat pula ditambahkan sub bab lain misalnya: (a) definisi konsep, (b) sistematika kajian, atau sub bab lain yang dianggap perlu. 4.1.4. Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Identifikasi masalah merupakan tahap awal memahami suatu

masalah. Dengan mengidentifikasi suatu objek permasalahan yang ada pada situasi tertentu maka dapat dikenali ada tidaknya persoalan atau masalah yang dipersoalkan.

Akibat banyaknya kesulitan yang terjadi, objek masalah harus dibatasi. Pembatasan dan ruang lingkup masalah harus diungkapkan dengan jelas. Yang lebih penting adalah pengungkapan alasan yang mendasari pembatasan tersebut. Misal karena luasnya obyek kajian, maka kajian hanya dibatasi pada obyek tertentu dengan suatu kriteria yang ditetapkan berdasar pertimbangan dan alasan tertentu.

4.2. Tinjauan Pustaka

Laporan KKI sebagai suatu bentuk karya ilmiah mempunyai ciri khas, yaitu digunakannya pengetahuan ilmiah sebagai dasar argumentasi. Argumentasi ilmiah tersebut umumnya dilakukan melalui kajian teori, yaitu

dipakainya referensi yang sahih atau hasil-hasil penelitian yang telah diuji kebenarannya.

Argumentasi bisa berasal dari berbagai bacaan baik berupa buku- buku teks, ensiklopedia, monogram, jurnal, tesis, dan lain-lain. Argumentasi ilmiah juga dapat didasarkan pada pandangan ahli. Hasil-hasil penelitian yang telah diuji kebenarannya pada umumnya merupakan dasar argumentasi ilmiah yang sangat kokoh. Sedikitnya terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh sumber bacaan, yaitu:

a. Adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan masalah yang dibahas.

b. Kemutakhiran sumber bacaan, artinya sumber bacaan yang sudah kadaluarsa isinya harus ditinggalkan.

Sering kita jumpai karya tulis ilmiah yang mencantumkan daftar

pustaka sangat banyak, yang apabila ditelusuri keterkaitan antara isi pustaka dan masalah yang dibahas tidak terlalu jelas. Hal itu harus dihindari. Kualitas hasil karya ilmiah tidak berkaitan dengan banyaknya buku yang tercantum dalam daftar pustaka, tetapi pada kualitas pustaka yang digunakan dan kejelasan kaitan antara isi karya tulis dengan pustaka yang digunakan.

Pada umumnya urutan langkah yang dilakukan dalam melakukan kajian teoritis melalui sumber bacaan adalah sebagai berikut:

a. Mengkaji teori-teori ilmiah yang berhubungan dengan persoalan yang akan dianalisis;

b. Membahas hasil-hasil kajian ilmiah lain yang berkaitan dengan persoalan yang akan dianalisis;

c. Merangkum hasil-hasil kajian teori. Hasil kajian teori dapat berupa kesimpulan yang berisi jawaban sementara (hipotesis) terhadap rumusan masalah, atau rangkuman argumentasi yang akan digunakan dalam analisis hasil kajian.

4.3. Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini dituliskan rincian pelaksanaan kegiatan dalam mencapai hasil serta hasil-hasil kajiannya. Karena karya tulis ilmiah dapat berupa penelitian, perencanaan, perancangan, sigi, studi literatur, studi perbandingan, studi kasus dan hasil studi kelayakan, maka pembahasan pun berbeda-beda. Pada karya tulis ilmiah yang berupa perencanaan, bab ini berisi berbagai perhitungan perencanaan dan tampilan hasil

12 13

perencanaannya. Sedangkan pada karya tulis ilmiah yang lain isi bab ini tentunya berbeda sesuai dengan jenis karya ilmiah yang dibuat.

Sesudah ditampilkan rincian pelaksanaan kegiatan serta hasil yang

diperoleh selanjutnya ditampilkan analisis atau pembahasan atas hasil dikaitkan dengan teori yang dikaji. Tulisan dalam bab ini setidak-tidaknya memberi jawaban atas pertanyaan berikut:

a) Hal-hal apa dari kegiatan ilmiah tsb. yang menjadi persoalan sehingga perlu pemecahan

b) Bagaimana urutan pelaksanaan kegiatan untuk memecahkan persoalan

c) Apa hasil yang diperoleh dari kegiatan yang dilakukan d) Bagaimana kesesuaian antara hasil yang diperoleh dengan

teori yang mendasari persoalan

4.4. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan saran merupakan bab terakhir yang umumnya terdiri atas dua sub bab yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban dari rumusan masalah yang dituliskan atau hasil yang diperoleh dari kegiatan ilmiah yang dilakukan. Disarankan agar pernyataan- pernyataan kesimpulan ditulis dalam rangkaian kalimat deklaratif yang tidak terlalu panjang, ringkas tetapi padat isi.

Setiap saran setidak-tidaknya harus mengungkapkan hal-hal berikut:

(a) kepada siapa saran itu diberikan (b) apa saran yang diberikan (c) mengapa saran tersebut diberikan. Saran tersebut. ditulis berdasar pada hasil kajian.

BAB V BAGIAN AKHIR

Bagian akhir laporan terdiri dari daftar pustaka dan lampiran bila diperlukan. Lampiran terdiri atas data atau keterangan lain yang berfungsi melengkapi tulisan yang disajikan dalam bagian utama laporan. Lampiran dapat berupa: contoh perhitungan, lembar contoh kuisioer, uraian metode analisis, gambar, foto, peta, data penunjang dan lain-lain.

14 15

BAB VI

TEKNIK PENULISAN

6.1. Kertas

Laporan KKI dicetak dalam kertas HVS 80 g/m2 ukuran A4. Apabila terdapat gambar-gambar yang menggunakan kertas berukuran lebih besar, hendaknya dilipat sesuai dengan aturan yang berlaku.

6.2. Jenis Huruf

Naskah diketik dengan huruf Arial 12 pt.

6.3. Batas Pengetikan dan Penulisan Sub Bab

Batas pengetikan naskah sebagai berikut: 3,5 cm dari sisi kiri kertas,

2,5 cm dari sisi kanan, sisi bawah dan sisi atas kertas, tidak termasuk nomor halaman. Penulisan sub bab lurus penulisan batas kiri tanpa masuk beberapa ketukan. Jarak antara Judul bab dan sub bab adalah 3 kali enter dengan jarak spasi single. Jarak antara satu sub bab dan sub bab lainnya adalah 2 kali enter dengan jarak spasi single (lihat lampiran17).

6.4. Format

Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik masuk 1.27 cm (1

default tab). Setelah tanda koma, titik koma dan titik dua diberi jarak satu ketukan. Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf kapital diletakkan ditengah atas halaman. Sub bab diketik di pinggir sisi kiri halaman, dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan kapital. Pemutusan kata harus mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku.

6.5. Spasi

Jarak antar baris dalam teks adalah 1½ (satu setengah spasi). Jarak

antar paragraf 1½ (satu setengah spasi). Jarak antar baris dalam judul bab, judul tabel dan judul gambar serta dalam ringkasan adalah satu spasi.

6.6. Nomor Halaman

Nomor halaman di bagian awal laporan menggunakan angka kecil

Romawi (i, ii, iii, iv dan seterusnya), ditempatkan pada sisi tengah bawah halaman. Untuk bagian awal laporan, penomoran halaman dimulai dari halaman pengantar. Untuk bagian utama dan bagian akhir laporan, nomor

halaman menggunakan angka Arab (1, 2, 3, …….dan seterusnya) yang diletakkan pada sisi kanan atas. Untuk setiap halaman bab baru, nomor halaman diketik di tengah bawah. 6.7. Tata Bahasa dan Ejaan

Bahasa yang digunakan dalam penulisan laporan harus memenuhi tata bahasa dan ejaan baku. Penyerapan unsur bahasa asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia diusahakan agar ejaan bahasa asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk bahasa Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Contoh kaidah yang berlaku bagi unsur serapan dapat dilihat dalam lampiran 16. 6.8. Penggunaan Istilah

Istilah yang digunakan dalam naskah harus konsisten dan singkat menggunakan bahasa yang baik dan benar. 6.8.1. Penggunaan Istilah Asing

Penggunaan bahasa asing sedapat mungkin dihindari bila istilah Bahasa Indonesia sudah ada. Jika istilah dalam Bahasa Indonesia belum ada maka digunakan istilah asing yang ditulis dengan huruf miring.

16 17

BAB VII CARA MENGUTIP PUSTAKA DAN

MENULIS DAFTAR PUSTAKA

Penulisan karya ilmiah sering menggunakan kutipan-kutipan untuk memperjelas dan menegaskan isi uraian, atau untuk membuktikan apa yang dituliskan. Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau pendapat orang lain, dengan syarat harus menyebutkan dari mana dan di mana pendapat itu diambil.

Kutipan ada dua macam, yaitu kutipan lengkap dan kutipan isi.

Kutipan lengkap artinya, teks asli dikutip secara lengkap baik kata maupun kalimatnya. Sedangkan pada kutipan isi hanya inti sari pendapat yang dikutip. Membuat kutipan hendaknya tidak terlalu panjang dan hanya diambil yang benar-benar perlu saja. Membuat kutipan lengkap tidak diperbolehkan mengadakan perubahan, artinya tidak boleh mengubah kata-kata atau kalimat teks asli. Kutipan lengkap yang panjangnya tidak lebih dari empat baris dapat langsung dimasukkan dalam teks dengan diapit dua tanda kutip. Sedangkan untuk kutipan isi tidak perlu diberi tanda kutip. Akhir kutipan diberi nomor urut penunjukan (hal ini dilakukan bila penjelasan kutipan menggunakan catatan kaki).

Terdapat cara penulisan kutipan yang lain, yaitu dengan menuliskan

nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman pada akhir kalimat kutipan. Contoh kutipan lengkap adalah sebagai berikut “……..semakin panjang data pengamatannya maka akan diperoleh hasil perhitungan yang semakin cermat“ (Subagio, 1986:12); Tanaka (1988:142) menyatakan “……bendungan tipe urugan mempunyai………“. Sedangkan contoh kutipan isi adalah sebagai berikut : Data hujan dalam kasus ini cukup lengkap selama 40 tahun, sehingga hasil perhitungannya makin cermat (Subagio, 1986:12);……. sebagaimana diungkapkan pada penelitian terdahulu (Tanaka, 1988:142) bendungan tipe urugan mempunyai kelebihan……..

Bila kutipan terdiri atas lima baris atau lebih maka : (1) kutipan

dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi; jarak antar baris pada kutipan satu spasi; (3) kutipan tidak boleh diapit dengan tanda kutip; (4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman; (5) penulisan kutipan masuk 5-7 ketukan.

7.1. Penulisan Catatan Kaki

Catatan kaki merupakan penjelasan isi yang ditempatkan di kaki halaman. Penjelasan itu dapat berupa:

(1) sumber asal kutipan; (2) keterangan tambahan yang perlu dijelaskan tentang isi karangan; (3) rujukan dari bagian teks yang lain.

Catatan kaki yang dibolehkan dalam pedoman ini adalah catatan kaki berdasarkan isi karangan seperti yang dimaksud dalam nomor (2) dan (3) di atas. 7.2. Penulisan Daftar Pustaka

Daftar Pustaka berisi informasi secara lengkap mengenai nama penulis, tahun penerbitan, judul pustaka, edisi, kota dan nama penerbit. Penulisan Daftar Pustaka terdapat beberapa cara yang berbeda antara satu dengan yang lain. Secara umum cara penulisan Daftar Pustaka adalah sebagai berikut:

a. Jarak penulisan antar baris satu spasi, antara satu pustaka dengan yang lain 1,5 spasi.

b. Huruf pertama rapat batas kiri, sedang baris berikutnya masuk 7 ketukan dari batas kiri.

c. Nama penulis ditulis dari unsur nama terakhir kemudian unsur nama pertama. Antara keduanya dipisahkan tanda koma.

d. Nama penulis disusun menurut abjad, tidak perlu memberikan nomor urut.

e. Informasi disajikan dengan urutan nama pengarang, tahun terbitan, judul pustaka, edisi, kota dan nama penerbit. Antar informasi dipisahkan dengan tanda titik kecuali kota penerbit diakhiri dengan titik dua (:).

f. Judul pustaka diketik dengan huruf miring. Berikut ini disajikan beberapa contoh penulisan daftar pustaka:

(a) Kutipan dari buku yang ditulis oleh satu pengarang. Alisjahbana. Iskandar. 1980. Teknologi dan Perkembangannya. Jakarta: Yayasan Indayu.

(b) Kutipan dari buku dengan dua atau tiga orang pengarang. Pasandaran, Effendi dan Donald C.Taylor. 1984. Irigasi Perencanaan dan Pengelolaan. Jakarta: Gramedia.

(c) Kutipan dari buku dengan banyak orang. Alton C. Morris, et al. 1964. College English, the first year. New York: Mc graw Hill. (keterangan : et al berarti dan kawan-kawan).

(d) Kutipan dari terjemahan

18 19

Milman, Halkias. 1982. Solution of Problems in Integrated Electronic. Jilid I, cetakan I, terjemahan M.Julius St. Malang: UPT Penerbitan FT Unibraw.

(e) Kutipan dari artikel dalam sebuah buku Davis, Riesman. 1962. “Character and Society,” ed. Louis G.Louck, William M.Gibson, and george Arms. Toward Liberal Education. New York: Mc Graw Hill. Soentoro. 1984. “Penyerapan Tenaga Kerja Luar Sektor Pertanian di Pedesaan” dalam F.Kasryono (penyunting), Prospek Pembangunan Ekonomi Pedesaan Indonesia. Jakarta: Obor.

(f) Kutipan dari majalah dan koran Soedjana, Sapiie. 1975. “Pemindahan Teknologi: Suatu usul pemecahan untuk Indonesia,” Prisma. No.1, Tahun IV. Februari, 1975, hal.19. Suhardjono.1991. “Menggusur Drainasi Mengundang Banjir”. Surabaya Post. 13 Januari 1991, hal.3.

(g) Kutipan dari karya yang tidak diterbitkan (tesis, tugas akhir, laporan, laporan, dan lain-lain). Anonim. 1976. Feasibility Report on the Widas Irrigation Project. Malang: Brantas Multipurpose Proyek. Agus Suroso. 1990. “Kajian Optimasi Air pada Waduk Bening untuk Irigasi dan PLTM”. Laporan Tidak Diterbitkan. Malang: Jurusan Pengairan FT Unibraw, 1990.

(h) Kutipan dari buku pedoman, peraturan dan ensiklopedia Anonim. 1971. Peraturan Beton Indonesia Tahun 1971, Jakarta: Ditjen Cipta Karya. Griswold, Erwin N. 1977. “Logical Education”, Encyclopedia Americana XVII, 1977.

(i) Kutipan dari kutipan Van Dalen, D.B.1962. “Understanding Educational Research: An Introduction”. New York: McGraw-Hill Book Company, Inc.hlm.173. mengutip R.F.Butts. The American Tradition in religion and Education (Boston: The Beacon Press, 1950). Hlm.5-6.

(j) Kutipan dari internet Mitchel, William j.1995. City of Bits: Space, Place and the Infobahn [book on-line] Cambridge, Mass.: MIT Press. http://www.mitpress.mit.edu:80/CityofBits/PullingGlass/index.html

(k) Kutipan dari makalah pertemuan ilmiah Suhardjono.1980. “Sebuah Pengantar tentang Filsafat Imu dan Hakekat Penelitian”. Makalah disampaikan pada Penataran Metodologi Penelitian Ilmiah angkatan ke IV. Pusat penelitian JOINT PROGRAM BA Malang. Malang: tanggal 17-22 September 1980.

Pustaka yang mempunyai dua nama pengarang hendaknya diperhatikan cara penulisannya yaitu nama pengarang pertama (nama keluarga terlebih dahulu), kemudian nama pengarang kedua (nama keluarga dituliskan dibelakang). Penulisan nama pengarang terkadang cukup membingungkan, sebagai pedoman perhatikan uraian berikut ini.

Penulisan daftar pustaka tidak perlu mencantumkan gelar kesarjanaan atau pangkatnya. Nama Indonesia yang terdiri atas satu unsur, dituliskan sebagaimana adanya (misalnya: Sudjito). Banyak nama yang terdiri atas dua unsur atau lebih. Untuk nama yang diikuti dengan nama ayah (Budiono Mismail), nama keluarga (Mochamad Farid Hardja), nama marga (Muchtar Lubis), maka nama ayah, nama keluarga, nama marga dituliskan terlebih dahulu dan disusul dengan unsur nama berikutnya setelah tanda koma. Contoh penulisannya menjadi: Mismail, Budiono; Hardja, Mochamad Farid; Lubis, Muchtar.

Makin sering dijumpai nama Indonesia yang terdiri atas dua unsur atau lebih bukan merupakan gabungan nama ayah, keluarga atau marga misalnya: Riyanto Haribowo, Dwi Anita Ruknamasari, Sri Mulyani. Menuliskannya dilakukan dengan unsur nama terakhir diletakkan di depan, jadi dituliskan sebagai berikut: Haribowo, Riyanto; Rukmanasari, Dwi Anita; Mulyani, Sri. Bila nama diikuti dengan gelar (Raden Udiyanto, Andi Adam) atau nama panggilan (Liek Wilardjo) maka nama diri dituliskan terlebih dahulu dari gelarnya atau panggilannya (Udiyanto, Raden; Adam, Andi; Wilardjo Liek).

Nama yang terdiri dari gabungan gelar, nama, dan nama keluarga (Andi Hakim Nasution), maka penulisan nama keluarga dilakukan terlebih dahulu (Nasution, Andi Hakim). Penulisan nama Bali (I Gusti Ngurah Adipa), dimulai dengan nama diri dan baru disusul unsur nama yang lain (Adipa, I Gusti Ngurah), namun bila masih ada nama keluarga di belakangnya (I Wayan Wija Pagehgiri) dituliskan dengan menempatkan nama keluarga di depan (Pagehgiri, I Wayan Wija).

Nama asing umumnya mengikuti satu pola nama tertentu. Nama yang terdiri atas gabungan nama keluarga dan nama diri penulisannya selalu dimulai dengan nama keluarga (Bush, George; Linskey, K.Rey). Nama-nama Belanda yang memakai partikel Van Der, dan seterusnya, seperti F.P.Van Delen dituliskan Van Delen, F.P. Nama-nama China atau Korea yang umumnya terdiri atas tiga unsur misalnya: Tay Yu Lin; ditulis Lin, Tay Yu. Nama Jepang, misalnya Muto Kiyoshi dituliskan menjadi Kiyoshi, Muto.

20 21

o

Bila pustaka yang dirujuk tidak menunjukkan nama penulisnya maka

ditulis kata “Anonim” sebagai pengganti nama penulis. Contoh penulisan daftar pustaka disajikan dalam lampiran 17.

BAB VIII CARA PENULISAN PERSAMAAN, TABEL,

GAMBAR, LAMBANG, SATUAN, DAN CETAK MIRING.

8.1. Persamaan

Setiap persamaan yang diacu harus diberi nomor berurutan dengan angka Arab berdasarkan bab dan urutan penulisannya. Huruf pertama suatu persamaan dimulai setelah tujuh ketukan dari batas kiri. Nomor persamaan itu dituliskan di kanan persamaan dan ditempatkan menempel pada batas kanan halaman dalam tanda kurung. Bilangan pertama menunjukkan bab letak persamaan tersebut dan bilangan kedua, yang dipisahkan oleh tanda hubung, menunjukkan urutan persamaan itu dalam bab tersebut. Berikut ini contoh suatu persamaan ke 18 dalam bab ketiga:

F(ø) = r eaø (3-18)

Persamaan diacu menurut nomor persamaannya. Contoh penggunaan persamaan dalam teks ditunjukkan dalam lampiran 18. Persamaan dalam teks yang disertai nomor persamaan harus diketik dengan huruf P (kapital), seperti contoh: …..Persamaan (2-3). 8.2. Tabel

Tabel harus dimuat dalam satu halaman dan diupayakan tidak dipisah di halaman berikutnya. Dalam keadaan tertentu, huruf dalam tabel dapat diperkecil. Tabel yang disajikan harus tabel yang dibahas, bilamana tidak dibahas dalam teks tetapi dianggap perlu, maka dicantumkan dalam lampiran.

Tabel harus diberi nomor urut dengan angka Arab berdasarkan bab dan urutan tampilannya dalam bab itu. Penulisan nomor tabel serupa dengan nomor persamaan tetapi tanpa tanda kurung, dan pemisah antara nomor bab dan nomor urut berupa titik. Antara nomor tabel dan judul tabel dipisahkan oleh satu ketukan. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan jarak satu spasi. Bila judul tabel lebih dari satu baris, jarak antara baris dalam judul tabel satu spasi dan tidak diakhiri dengan titik.

Penulisan tabel dalam teks yang disertai dengan nomor tabel, huruf t (dalam kata tabel) diketik dengan menggunakan huruf T (kapital), contoh Tabel 3.1. Tabel yang dikutip dari suatu pustaka atau mengacu pada

22 23

pustaka harus dicantumkan sumbernya dan diletakkan di bawah tabel sebelah kanan yang diacu. Acuan tersebut berupa kata “Sumber“ dan diikuti oleh nama pengarang, tahun dan halaman yang diacu. Contoh tabel ditunjukkan dalam lampiran 19.

Lampiran 1. Contoh Penulisan Sampul Luar Laporan KKI

8.3. Gambar

Gambar meliputi grafik, diagram, monogram, foto, peta. Pembuatan grafik dan monogram menggunakan simbol yang jelas maksudnya. Foto ditampilkan sedemikian rupa agar jelas maksudnya. Untuk memperjelas ukuran obyek foto, letakkan suatu benda sebagai pembanding, misalnya penggaris, atau nyatakan skala obyek foto tersebut, misalnya skala 1:100.

Pemberian nomor urut gambar menggunakan angka Arab

berdasarkan bab dan urutan tampilannya dalam bab tersebut. Penulisan nomornya serupa dengan pada nomor tabel. Judul gambar ditulis di bawah gambar lengkap dengan nomornya.

Penulisan gambar dalam teks yang disertai dengan nomor gambar,

huruf g (dalam kata gambar) diketik dengan huruf besar (kapital). Nomor urut dan judul gambar diketik langsung di bawahnya. Bila judul gambar lebih dari satu baris, maka jarak antara baris dalam judul gambar diketik satu spasi. Contoh gambar ditunjukkan dalam lampiran 20.

8.4. Lambang, Satuan dan Singkatan

Penulisan lambang atau simbol sebaiknya menggunakan simbol

yang tersedia dalam fasilitas program perangkat lunak komputer. Rumus matematik diusahakan ditulis dalam satu baris. Bila hal ini tidak memungkinkan, aturlah cara pengetikan sedemikian rupa, agar rumus tersebut mudah dimengerti.

Satuan dan singkatan yang digunakan adalah yang lazim dipakai

dalam disiplin ilmu, misalnya : 25ºC; 10 m.det-1, 10 ppm; H SO ;

PERAKITAN DAN PEMROGRAMAN DISTRIBUTION STATION

LAPORAN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

kelulusan Kuliah Kerja Industri semester 4

Disusun oleh

AYU EKA PRAWITA SARI 1610008

SEKOLAH TINGGI TEKNIK ATLAS NUSANTARA MALANG

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO 2013

8.5 Cetak miring

2 4

Kata-kata yang bukan bahasa Indonesia baku ditulis dengan huruf

miring, misalnya: heat transfer, diffusion, programmable logic controller, server, dan lain-lain. Huruf miring juga dipakai untuk penulisan beberapa bagian dalam daftar pustaka.

24 25

14 BOLD

12 Bold

12Reguler

Logo Berwarna

1 Spasi

12Bold

Lampiran 2. Contoh Penulisan Sampul Dalam Laporan KKI Lampiran 3. Contoh Halaman Pengesahan Laporan KKI

PERAKITAN DAN PEMROGRAMAN DISTRIBUTION STATION

LAPORAN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Kelulusan Kuliah Kerja Industri semester 4

PERAKITAN DAN PEMROGRAMAN DISTRIBUTION STATION

Disusun oleh

AYU EKA PRAWITA SARI 1610008

Disusun oleh

AYU EKA PRAWITA SARI 1610008

SEKOLAH TINGGI TEKNIK ATLAS NUSANTARA MALANG PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

2013

Telah disetujui dosen pembimbing

Tanggal ................................ Dosen Pembimbing I Pembimbing II Hendra Wijana Drs. Sudaryono, M.T.

26 27

∑ hal bag. awal

∑ hal bag. utama

∑ gambar ∑ pustaka Range tahun pustaka

∑ Lampiran

Lampiran 4. Contoh Halaman Pengujian Laporan KKI Lampiran 5. Contoh Abstraksi

PERAKITAN DAN PEMROGRAMAN DISTRIBUTION STATION

Disusun oleh

AYU EKA PRAWITA SARI 1610008

Laporan ini telah diuji pada tanggal …………………..

Penguji

Penguji I Penguji II

......................................... ......................................... (Tanda Tangan, Nama Terang) (Tanda Tangan, Nama Terang)

ABSTRAKSI Ronny Idola Hati, 2013, Program Studi Teknik Elektro, Konsentrasi

Mekatronika Industri Manufaktur, Sekolah Tinggi Teknik Atlas Nusantara, Aplikasi Zelio Logic pada Can Rejector P.T. Nestle Indonesia, Pembimbing Akademik : Arie Eric Rawung, Pembimbing Industri : Priyono

. Keyword: can rejector, zeliologic, pendeteksi, fillingroom

Can Rejector adalah alat pendeteksi kaleng yang cacat

produksi khususnya kaleng yang tidak terpasang lid (tutup bawah kaleng). Masalah kaleng cacat produksi tsb. selama ini sangat mengganggu proses produksi pada filling room (pengisian susu kental manis ke dalam kaleng) pada P.T. Nestle Indonesia, yaitu menyebabkan down time yang tinggi pada filling room.

Persoalan yang terjadi adalah bagaimana bentuk kontrol yang sesuai untuk diterapkan pada can rejector. Desain mekanik dan pneumatik selama ini telah dibuat tetapi sistem kontrol yang tepat belum dibuat. Pemecahan persoalan yang direncanakan dalam hal ini adalah memisahkan sistem kontrol can rejector dari mesin induk.

Ide yang muncul untuk mengatasi persoalan tsb. adalah penggunaan programmable logic yang sederhana sesuai dengan kebutuhan pada can rejector. Maka dipilihlah ZELIO (programmable relay) yaitu relay yang dapat diprogram seperti PLC.

Proses pengerjaan program dilakukan dengan tahap awal penentuan input dari sensor dan output ke aktuator kemudian dilakukan analisa gerak can rejector sebagai rejet kaleng cacat produksi. Program awalnya dibuat dengan ladder mode kemudian ditranslasikan ke dalam bentuk ZELIO mode selanjutnya ditransfer ke modul ZELIO.

Vii+54 hlm.;5 lamp.; 30 gbr. Bibliografi: 11 (1964-1995)

28 29

Lampiran 6. Contoh Profil Industri

FESTO INDONESIA

Kantor Sultan Iskandar Muda 68 Arteri Pondok Indah

Jakarta 12240

Telp. : (021) 7267358

Fax. : (021) 7267386

Internet : [email protected]

Kontak person : Hartono

Pabrik

Jl. Trenggilis Tengah 1 No. 31 Kendang Sari

Surabaya 60292

Telp. (031) 84 91044

Fax. (031) 84 17 890

Perusahaan

Festo didirikan oleh Mr. Grotilieb Stoll pada tahun 1925. Perusahaan ini

bergerak di bidang produksi mesin-mesin perkayuan yang menggunakan

peralatan pneumatic untuk meningkatkan efisiensi. Pada tahun 1945 Festo mulai

mengembangkan usaha di bidang pneumatic sebagai penunjang otomasi industri,

disusul dengan pengembangan di bidang lain yaitu: didactic (pendidikan),

cybernetic (kontrol), sensoric (sensor) dan Elektronik (PLC). Pengembangan

bidang-bidang tsb. dimaksudkan untuk memberi solusi otomasi secara

menyeluruh di industri yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas,

konsistensi dan efisien produksi.

Pada saat ini Festo mempunyai jaringan penjualan yang tersebar di

seluruh dunia (lebih dari 50 negara) didukung oleh teknologi jaringan komputer

yang terhubung terus-menerus ke kantor pusat Festo di Jerman. Hal tersebut

mempersingkat waktu komunikasi dan informasi teknologi otomasi mutakhir.

Festo pneumatic menyediakan peralatan pneumatic dengan teknologi

paling akhir, baik yang standar maupun desain khusus dengan fungsi dan variasi

yang berbeda-beda untuk menunjang otomasi di industri. Festo menyediakan

lebih dari 10.000 macam produk pneumatic yang berbeda, mulai cylinder, valves,

preparation air service unit, sampai aksesoris penunjangnya. Hal ini akan

mempermudah pelanggan dalam melakukan pemilihan komponen pneumatic

yang sesuai dengan kebutuhan aplikasinya.

Festo Indonesia berdiri pada tahun 1989 dengan nama P.T. Nusantara

Cybernetic Eka Perdana. Saat ini P.T. Festo Indonesia memiliki lima cabang yaitu

di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, dan Semarang yang melayani 3000

pelanggan di seluruh Indonesia.

Bidang kerja/Spesialisasi Otomasi Mekatronika

30 31

Lampiran 7. Contoh Daftar Isi Lampiran 8. Contoh Daftar Tabel

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL

PENGANTAR ........................................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................................................. ii DAFTAR TABEL ....................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ v DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL .............................................................. vi RINGKASAN ............................................................................................. vii PROFIL PERUSAHAAN ........................................................................... viii BAB I. PENDAHULUAN............................................................................ 1

1.1. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 1 1.3. Identifikasi dan Pembatasan Masalah ..................................... 2 1.4. Tujuan Penulisan .................................................................... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 3

2.1. Mekatronika............................................................................. 3 2.2. Modular Processing System.................................................... 17

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 18 3.1. Distribution Station .................................................................. 18 3.2. Perakitan Distribution Station .................................................. 20 3.3. Pemrograman Distribution Station .......................................... 23 3.4. Comisioning ............................................................................ 27

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 30

4.1. Kesimpulan ............................................................................. 30 4.2. Saran ...................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 40 LAMPIRAN ............................................................................................... 42

Tabel Halaman

2.1. Jenis-jenis Proximity Sensor ............................................................... 13

2.2. Daftar Keperluan Komponen .............................................................. 15

2.3. Distribusi Pemakaian Komponen ........................................................ 27

2.4. Daftar Alokasi Distribution Station ...................................................... 30

32 33

Lampiran 9. Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Sistem Komponen………………………………………………………… 8

2.2 Ladder Diagram …………………………………………………….……………… 16

2.3 Penempatan Proximity pada Silinder ……………………………..…………. 23

2.4 Pemasangan Komponen Tahap I …………………...………………….……………….. 27

2.5 Flowchart Prosedur Pemrograman ………………………….…………. 33

Lampiran 10. Contoh Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Program Ladder Distribution Station ………………………..………………… 41

2. Rangkaian Electric PLC ……………………………………...…………………………....... 50

3. Rangkaian Electric Control Panel …………………………….…………………. 55

34 35

Suhu Celsius derajad celcius ºC Tekanan

Tenaga, Kerja, banyaknya panas pascal

Joule Pa

J

Lampiran 11. Contoh Halaman Daftar Simbol

DAFTAR SIMBOL

Besaran dasar Satuan Simbol

Daya, Pancaran Fluks Watt W

Fluks cahaya Lumen Im

Fluks magnit Weber Wb

Frekuensi Hertz Hz

Gaya newton N

Induktansi Henry H

Kapasitas listrik Farad V

Kerapatan fluks magnit Tesla T

Konduktansi listrik siemens S

Kuat penerangan Lux lx

Muatan listrik coulomb C

Potensial listrik, Beda potensial, Volt V

Tegangan, Gaya gerak listrik

Resistensi listrik Ohm

Lampiran 12. Contoh Kaidah-kaidah Ejaan yang Berlaku bagi Unsur Serapan dari Berbagai Bahasa Asing

Asing Serapan Asing Serapan

analysis analisis rhytm ritme autotrophe autotrop scheme skema contruction kontruksi ratio rasio cubic kubik thrombosis trombosis classification klasifikasi nucleous nukleus activity aktifitas extra ekstra central sentral zygote zigot acclimatization aklimatisasi accu aki vacctine vaksin effect efek chromosome kromosom text teks technique teknik contex konteks effective efektif project proyek descrition delaporan presentage presentase synthesis sintesis primair primer system sistem formeel formal zeolite zeolit rational rasional frequency frekuensi quality kualitas qualiteid kualitas physiology fisiologi efficient efisien analogy analogi contour kontur quadratic kuadratik phase fase phosphor fosfor preudo pseudo aquarium akuarium ptyalin ptialin physiology fisiologi equator ekuator excess ekses active aktif rationeel rasional

36 37

Lampiran 13. Contoh Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Suroso.1990. “Kajian Optimasi Air pada Waduk Bening untuk Irigasi dan PLTM”. Laporan Tidak Diterbitkan. Malang: Jurusan Pengairan FT Unibraw.

Alisjahbana, Iskandar. 1980. Teknologi dan Perkembangannya, Jakarta:

Yayasan Indayu.

Alton C. Morris, et al., 1964. College English, the first year. New York : Mc Graw Hill.

Anonim. 1971. Peraturan Beton Indonesia Tahun 1971, Jakarta: Ditjen

Cipta Karya.

Anonim. 1976. Feasibility Report on the Widas Irrigation Project. Malang: Brantas Multipurpose Proyek.

Davis, Riesman. 1962. “Character and Society.” Ed. Louis G. Louck,

William M. Gibson, and George Arm. Toward Liberal Education. New York: Mc Graw Hill.

Griswold, Erwin N. 1977. “Logical Education”, Encyclopedia Americana

XVII, 1977.

Milman, Halkias. 1982. Solution of Problem in Integrated Electronic. Jilid I, cetakan I, Terjemahan M. Julius St. Malang: UPT Penerbitan FT Unibraw.

Mitchel, William J. 1995. City of Bits: Space, Place and the Infobahn [book

on line] Cambridge, Mass.: MIT. Press. http://mitpres.mit.edu:80/CityofBits/PullingGlass/index.html.

Pasandaran, Effendi dan Donald C. Taylor. 1984. Irigasi Perencanaan dan

Pengelolaan. Jakarta: Gramedia.

Soejono Sapiie. 1975. “Pemindahan Teknologi: Suatu usul pemecahan untuk Indonesia,” Prisma. No.1, Tahun IV. Februari.

Lampiran 14. Contoh Penulisan Persamaan Contoh penulisan persamaan dalam laporan yang terletak dalam Bab 3 dengan nomor urut rumus 1:

LW = C t 105

225 K

(3-1)

dengan:

L : panjang elektroda atas (mil) W : lebar elektroda atas (mil) C : nilai kapasitas (pF) t : ketebalan lapisan dielektrik (mil) K : konstanta dielektrik pasta yang diinginkan.

38 39

No. Frekuensi (Hz)

Vout (Vpp) (Volt)

Vout/Vin

Penguatan (dB) 1 0 2,0 1,000 0 2 50 1,95 0,975 -0,2199 3 100 1,90 0,950 -0,4455 4 150 1,85 0,925 -0,6772 5 200 1,80 0,900 -0,9151 6 250 1,75 0,875 -1,1598 7 500 1,65 0,825 -1,6709 8 750 1,50 0,750 -2,4988 9 1000 1,40 0,700 -3,0980

10 1250 1,30 0,650 -3,7417 11 1500 1,20 0,600 -4,4370 12 1750 1,10 0,550 -5,1927 13 2000 1,00 0,500 -6,0206 14 2500 0,85 0,425 -7,4322 15 3000 0,70 0,350 -9,1186 16 4000 0,50 0,250 -12,0412 17 5000 0,37 0,185 -14,6566 18 7500 0,21 0,105 -19,5762 19 7970 0,20 0,100 -20,0000 20 10000 0,14 0,070 -23,0980 21 15000 0,08 0,040 -27,9588

Sumber: Alton,1964:117

Lampiran 15. Contoh Tabel

Tabel 1. Hasil pengujian pengaruh perubahan frekuensi dengan tegangan

masukan = 2Vpp

Lampiran 16. Contoh Gambar

Sumber: Alton,1964:117

Gambar 4.1. Mesin Injection Blow Moulding

40 41

3,5 cm

Lampiran 17. Contoh Batas Pengetikan

3,5 cm

2,5 cm

1 cm

1,5 cm

1 cm

1,5 cm

BAB VI TEKNIK PENULISAN

4 spasi

6.1. Kertas 2 spasi

Laporan KKI dicetak dalam kertas HVS 80 g/m2 ukuran A4. Apabila terdapat gambar-gambar yang menggunakan kertas berukuran lebih besar, hendaknya dilipat sesuai dengan aturan yang berlaku. 3 spasi

6.2. Jenis Huruf

Naskah diketik dengan huruf Arial 12 pt.

6.3. Batas Pengetikan dan Penulisan Sub Bab

Batas pengetikan naskah sebagai berikut: 3,5 cm dari sisi kiri kertas, 2,5 cm dari sisi kanan, sisi bawah dan sisi atas kertas, tidak termasuk nomor halaman. Penulisan sub bab lurus penulisan batas kiri tanpa masuk beberapa ketukan. Jarak antara Judul bab dan sub bab adalah 4 kali enter dengan jarak spasi single. Jarak antara satu sub bab dan sub bab lainnya adalah 3 kali enter dengan jarak spasi single (lihat lampiran).

6.4. Format

Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik masuk 1.27 cm (1

default tab). Setelah tanda koma, titik koma dan titik dua diberi jarak satu ketukan. Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf kapital diletakkan ditengah atas halaman. Sub bab diketik di pinggir sisi kiri halaman, dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan kapital. Pemutusan kata harus mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku.

6.5. Spasi

Jarak antar baris dalam teks adalah 1½ (satu setengah spasi). Jarak

antar paragraf 1½ (satu setengah spasi). Jarak antar baris dalam judul bab, sub bab, judul tabel dan judul gambar serta dalam ringkasan adalah satu spasi.

6.6. Nomor Halaman

Nomor halaman di bagian awal laporan menggunakan angka kecil

Romawi (i, ii, iii, iv dan seterusnya), ditempatkan pada sisi tengah bawah halaman. Untuk bagian awal laporan, penomoran halaman dimulai dari halaman pengantar. Untuk bagian utama dan bagian akhir laporan, nomor

43 7.1. Penulisan Catatan Kaki

Catatan kaki merupakan penjelasan isi yang ditempatkan di kaki halaman. Penjelasan itu dapat berupa:

(1) sumber asal kutipan; (2) keterangan tambahan yang perlu dijelaskan tentang isi karangan; (3) rujukan dari bagian teks yang lain.

Catatan kaki yang dibolehkan dalam pedoman ini adalah catatan kaki berdasarkan isi karangan seperti yang dimaksud dalam nomor (2) dan (3) di atas. 7.2. Penulisan Daftar Pustaka

Daftar Pustaka berisi informasi secara lengkap mengenai nama penulis, tahun penerbitan, judul pustaka, edisi, kota dan nama penerbit. Penulisan Daftar Pustaka terdapat beberapa cara yang berbeda antara satu dengan yang lain. Secara umum cara penulisan Daftar Pustaka adalah sebagai berikut:

a. Jarak penulisan antar baris satu spasi, antara satu pustaka dengan yang lain 1,5 spasi.

b. Huruf pertama rapat batas kiri, sedang baris berikutnya masuk 7 ketukan dari batas kiri.

c. Nama penulis ditulis dari unsur nama terakhir kemudian unsur nama pertama. Antara keduanya dipisahkan tanda koma.

d. Nama penulis disusun menurut abjad, tidak perlu memberikan nomor urut.

e. Informasi disajikan dengan urutan nama pengarang, tahun terbitan, judul pustaka, edisi, kota dan nama penerbit. Antar informasi dipisahkan dengan tanda titik kecuali kota penerbit diakhiri dengan titik dua (:).

f. Judul pustaka diketik dengan huruf miring. Berikut ini disajikan beberapa contoh penulisan daftar pustaka:

(a) Kutipan dari buku yang ditulis oleh satu pengarang. Alisjahbana. Iskandar. 1980. Teknologi dan Perkembangannya. Jakarta: Yayasan Indayu.

(b) Kutipan dari buku dengan dua atau tiga orang pengarang. Pasandaran, Effendi dan Donald C.Taylor. 1984. Irigasi Perencanaan dan Pengelolaan. Jakarta: Gramedia.

(c) Kutipan dari buku dengan banyak orang. Alton C. Morris, et al. 1964. College English, the first year. New York: Mc graw Hill. (keterangan : et al berarti dan kawan-kawan).

(d) Kutipan dari terjemahan

42

2,5 cm

2,5 cm

PROSES PEMBUATAN LAPORAN KKI 2014

WAKTU DESKRIPSI KEGIATAN

Masa KKI awal - Membuat laporan singkat 2 Mingguan (selama masa KKI)

- Menentukan topik dan judul dari laporan singkat yg telah dibuat

- Membuat laporan dan melaksanakan bimbingan dengan pembimbing indutri dan pembimbing kampus (melalui email).

Monitoring KKI Konsultasi laporan dengan dosen pembimbing ketika monitoring

Masa KKI akhir - Merevisi laporan yang telah dikonsultasikan - Meminta tanda tangan pembimbing industri di

lembar pengesahan (8 lembar terdiri dari, 4 Format STTAR-4 Format JPVEDC)

- Membawa pulang berkas kelengkapan KKI (Nilai KKI, Form Kuisioner Industri, Form Kuisioner Mahasiswa, asuransi) *Bagi yg form nilainya sudah dibawa oleh dosen monitoring, dapat melakukan konfirmasi ke Bag. Humas

Masa Pengumpulan Berkas Ujian KKI

- Konsultasi laporan akhir hingga siap diujikan, meminta tandatangan pesetujuan dari dosen pembimbing kampus di lembar pengesahan (8 lembar terdiri dari, 4 Format STTAR-4 Format JPVEDC)

- Print laporan akhir yang telah siap diujikan sebanyak 4 rangkap di kertas HVS 80 gr dan diberi map plastik warna biru-Prodi TI, warna Merah-Prodi TE

- Kumpulkan laporan akhir (4 rangkap) ke BAAK

WAKTU DESKRIPSI KEGIATAN

Masa Ujian KKI - Cek jadwal ujian setiap harinya di Papan Pengumuman dan Web jpvedcmalang.org

- Toleransi keterlambatan ujian adalah 15 menit dari jadwal

- Mahasiswa yg terlambat/tidak hadir pada saat ujian wajib menemui BAAK untuk menyelesaikan hal tersebut

- Ketentuan selanjutnya mengenai ujian dapat dilihat pada pengumuman mengenai “Ketentuan Ujian KKI”

Masa Revisi - Masa pengerjaan revisi adalah 2 minggu setelah tanggal ujian KKI, bagi yang terlambat melaksanakan revisi maka nilai akan diturunkan 1 tingkat dari nilai KKI yang didapatkan.

- Revisi dikerjakan dan dikonsultasikan dengan para dosen penguji

- Setelah melaksanakan revisi dan mendapat persetujuan (tanda tangan) di lembar revisi harap mengumpulkan lembar tersebut di BAAK

- Pengumpulan lembar revisi maksimal 2 minggu setelah tanggal ujian KKI

Masa Pengumpulan Laporan KKI

Setelah laporan dinyatakan siap cetak (telah mendapat semua persetujuan) maka cetak laporan sebanyak 3 rangkap, dengan ketentuan:

- 1 Buah: Format JP VEDC (untuk dikirimkan pada industri, pengiriman dapat dilakukan bersama teman 1 industri)

- 1 Buah: Format STT Atlas Nusantara malang (untuk dikumpulkan ke BAAK STT Atlas nusantara)

- 1 Buah: Format JPVEDC/STTAR (untuk dokumentasi pribadi)

- Masa Pengumpulan laporan KKI adalah 2 Minggu setelah masa revisi berakhir. Bagi yang terlambat maka nilai akan diturunkan 1 tingkat dari nilai yang didapatkan.