laporan pendahuluan osteomielitis

16
Laporan Pendahuluan Osteomielitis A. PENGERTIAN Osteomielitis adalah infeksi pada sumsum tulang yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus atau proses spesifik (Burner, 2000, hal 358). Osteomielitis adalah infeksi akut tulang yang dapat terjadi karena penyebaran infeksi dari darah (osteomielitis hematogen) atau yang lebih sering, setelah kontaminasi fraktur terbuka atau reduksi (osteomielitis eksogen) (Perry, 2001, hal 301). B. KLASIFIKASI Pembagian osteomielitis yang lazim menurut Arif Mansjoer (2000, hal 358): 1. Osteomielitis primer, yang disebabkan penyebaran secara hematogen dari fokus lain, osteomielitis primer dapat dibagi menjadi osteomielitis akut dan kronik. 2. Osteomielitis sekunder atau osteomielitis perkontinuitanum yang disebabkan penyebaran kuman dari sekitarnya, seperti bisul dan luka.

Upload: satrya-fix

Post on 07-Jul-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

s

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pendahuluan Osteomielitis

Laporan Pendahuluan

Osteomielitis

A. PENGERTIAN

Osteomielitis adalah infeksi pada sumsum tulang

yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus atau proses

spesifik (Burner, 2000, hal 358).

Osteomielitis adalah infeksi akut tulang yang

dapat terjadi karena penyebaran infeksi dari darah

(osteomielitis hematogen) atau yang lebih sering, setelah

kontaminasi fraktur terbuka atau reduksi (osteomielitis

eksogen) (Perry, 2001, hal 301).

B. KLASIFIKASI

Pembagian osteomielitis yang lazim menurut Arif

Mansjoer (2000, hal 358):

1. Osteomielitis primer, yang disebabkan penyebaran

secara hematogen dari fokus lain, osteomielitis primer

dapat dibagi menjadi osteomielitis akut dan kronik.

2. Osteomielitis sekunder atau osteomielitis

perkontinuitanum yang disebabkan penyebaran kuman dari

sekitarnya, seperti bisul dan luka.

Menurut Sjamsuhidajat (Burner, 2002) osteomilitis

dibagi menjadi dua, antara lain:

Page 2: Laporan Pendahuluan Osteomielitis

1. Osteomielitis akut

Infeksi tulang panjang yang disebabkan oleh infeksi

lokal atau trauma tulang.

2. Osteomielitis kronis

Osteomilitis akut yang tidak diterapi secara adekuat.

C. ETIOLOGI

Organisme penyebab umum menurut Sachdeva (2006,

hal 92):

1. Staphylococcus aureus

2. Streptococcus pyogenes

3. Pneumococcus

4. Escherichia coli

D. FAKTOR PREDISPOSISI

Faktor predisposisi menurut Sachdeva (2006, hal 92) :

1. Umur

Umumnya terdapat pada bayi dan anak-anak.

2. Jenis kelamin

Lebih sering pada laki-laki daripada wanita.

3. Lokasi

Cenderung mengenai metafisis tulang panjang.

4. Fokus septik yang ada di dalam tubuh

Bisul, furunkel, infeksi telinga, tonsilitis, dan

lain-lain.

5. Higiene yang buruk.

6. Penyakit yang melemahkan.

Page 3: Laporan Pendahuluan Osteomielitis

7. Fraktur terbuka.

E. Manifestasi Klinik

Menurut Sachdeva (1996, hal 93) gejala penyakit

yang paling umum ialah rasa nyeri yang perlahan-lahan

meningkat, keparahannya sehingga menderita demam dan

toksik dalam waktu 48 jam. Tanda fisik yang penting ialah

nyeri tekan lokal dekat metafisis.

Menurut Elizabet J Corwin (2001, hal 301) :

gejala – gejala osteomielitis hematogen antara lain

adalah demam, menggigil dan keengganan menggerakkan

anggota badan yang sakit. Pada orang dewasa, gejala

mungkin samar dan berupa demam, lemah dan malaise.

Infeksi saluran nafas, saluran kemih, telinga atau kulit

sering mendahului osteomielitis hematogen.

Osteomielitis eksogen biasanya disertai tanda-

tanda cedera dan peradangan ditempat nyeri. Terjadi demam

dan pembesaran kelenjar getah bening regional.

Menurut M.A. Handerson (1997 : 213/215) gejala

pada osteomilitis akut yaitu nyeri tekan akut pada daerah

tulang yang sakit, nyeri bila bagian yang sakit

digerakkan. Tanda fisiknya yaitu pembengkakan dan

kemerahan, pyrexia, panas tinggi. Sedangkan pada

osteomilitis kronik gejalanya yaitu nyeri pada tulang

yang kumat-kumatan selama suatu jangka waktu yang

Page 4: Laporan Pendahuluan Osteomielitis

panjang. Tanda fisiknya pada pemeriksaan sinar

memperlihatkan adanya kavitasi.

F. PATOFISIOLOGI

Faktor-faktor yang berperan dalam menimbulkan

penyakit yaitu virulensi organisme dan kerentanan hospes

dengan status imun yang rendah. Penyakit ini lebih

terbatas pada metafisis tulang karena pembuluh darah

cenderung melingkari metafisis sehingga memungkinkan

emboli terinfeksi menyangkut di daerah itu dan lapisan

epifisis dapat mencegah penyebaran infeksi ke sendi

sehingga infeksi terkoalisir di metafisis. Itulah

sebabnya mengapa infeksi terjadi pada lapisan metafisis

tulang yang mengalami pertumbuhan pada anak-anak. Tetapi

pada orang dewasa terjadi di diafisis.. Emboli yang

terinfeksi menyangkut di dalam pembuluh darah,

menyebabkan trombosis sehingga mengakibatkan nekrosis

avaskuler pada bagian korteks tulang. Respons peradangan

terhadap infeksi mengakibatkan suhu tubuh meningkat dan

terjadi oedem dan mengakibatkan terangkatnya periosteum

dari tulang sehingga memutuskan lebih banyak suplai

darah. Pengangkatan periosteum ini menimbulkan nyeri

hebat, apalagi dengan adanya tegangan eksudat dibawahnya,

infeksi dapat pecah ke subperiosteal kemudian menembus

subkutis dan menyebar menjadi selulitis atau menjalar

melalui rongga subperiosteal ke diafisis. Infeksi juga

Page 5: Laporan Pendahuluan Osteomielitis

dapat pecah ke bagian tulang diafisis melalui kanalis

medularis, penjalaran subperiosteal ke arah diafisis akan

memasuki pembuluh darah yang ke diafisis sehingga

menyebabkan nekrosis tulang. Tulang yang mengalami

nekrosis dikenal sebagai sekuestrum. Tulang dimana

periosteum terangkat melapisi tulang yang mati dikenal

dengan involukrum. Pus mencari jalan keluar dari lapisan

tulang baru melalui serangkaian lubang yang dikenal

dengan kloaka (Burnner & Suddart, 2002).

G. PATHWAY (terlampir)

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan Laboratorium

Pada fase akut ditemukan CRP (protein C-Reaktif) yang

meninggi, Laju Endap Darah (LED) meninggi dan

leukositosis.

2. Pemeriksaan Radiologik

Pada fase akut gambaran radiologik tidak menunjukkan

kelainan pada fase kronik ditemukan suatu involukrum

dan sekuester.

I. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

1. Pengkajian

Pengkajian menurut Susan Martin Tucker (1998, hal 429)

Observasi/temuan:

Data subyektif:

o Nyeri meningkat dengan adanya gerakan.

Page 6: Laporan Pendahuluan Osteomielitis

o Kelemahan.

o Sakit kepala.

Data obyektif :

o Kemerahan dan pembengkakan pada sendi yang

terkena,

o Menggigil.

o Peningkatan suhu tubuh yang cepat.

o Spasme otot di sekitar sendi sakit.

o Takikardia.

o Gelisah.

o Mudah tersinggung.

2. Diagnosa Keperawatan

a. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan

nyeri dan bengkak sendi

Kriteria hasil :

o Penggunaan mobilitas dan persendian

meningkat.

o Keikutsertaan dalam perawatan diri sendiri

meningkat.

o Edema berkurang.

Intervensi:

1) Dorong partisipasi pada aktivitas terapeutik

atau rekreasi.

Rasional: Memberikan kesempatan untuk

mengeluarkan energi, memfokuskan kembali

perhatian, meningkatkan rasa kontrol diri atau

Page 7: Laporan Pendahuluan Osteomielitis

harga diri dan membantu menurunkan isolasi

sosial.

2) Instruksikan pasien untuk bantu dalam rentang

gerak pasif atau aktif pada ekstremitas yang

sakit dan yang tak sakit.

Rasional: Meningkatkan aliran darah ke otot

dan tulang untuk meningkatkan kontrol pasien

dalam situasi dan meningkatkan kesehatan diri

langsung.

3) Berikan atau bantu dalam mobilisasi dengan

kursi roda, kruk, tongkat, sesegera mungkin.

Rasional: Mobilisasi dini menurunkan

komplikasi tirah baring (contoh Flebitis) dan

meningkatkan penyembuhan dan normalisasi

fungsi organ.

4) Awasi TD dengan melakukan aktivitas.

Rasional: Hipotensi postural adalah masalah

umum menyertai tirah baring lama dan dapat

memerlukan intervensi khusus (contoh

kemiringan meja dengan peninggian secara

bertahap sampai posisi tegak).

5) Berikan diet tinggi protein, karbohidrat,

vitamin dan mineral.

Rasional: Adanya cedera muskuloskeletal,

nutrisi yang diperlukan untuk penyembuhan

berkurang dengan cepat.

Page 8: Laporan Pendahuluan Osteomielitis

b. Potensial terhadap infeksi yang berhubungan dengan

kemajuan invasi bakteri

Kriteria hasil :

Menunjukkan tanda vital yang stabil.

Luka iritasi sembuh tanpa menunjukkan adanya

bukti-bukti terjadinya infeksi.

Intervensi :

1. Inspeksi kulit untuk adanya iritasi atau robekan

kontinuitas.

Rasional : Tanda kemerahan, bengkak dan adanya

pus mengindikasikan terjadi infeksi.

2. Kaji kulit, perhatikan keluhan peningkatan nyeri

atau rasa terbakar atau adanya edema, eritema,

drainase atau bau tak enak.

Rasional : Dapat mengindikasikan timbulnya

infeksi lokal atau nekrosis jaringan yang dapat

menimbulkan osteomielitis.

3. Berikan perawatan luka dengan steril sesuai

protokol.

Rasional : Dapat mencegah kontaminasi silang dan

kemungkinan infeksi.

4. Observasi terhadap adanya luka-luka pada kulit.

Rasional : Tanda perkiraan infeksi gas gangren.

5. Berikan diet tinggi kalori tinggi protein dan

vitamin.

Page 9: Laporan Pendahuluan Osteomielitis

Rasional : Untuk meningkatkan proses

penyembuhan.

6. Berikan antibiotik.

Rasional : Mungkin diberikan secara profilaktik

atau meneurunkan jumlah organisme untuk

menurunkan penyebaran dan pertumbuhannya.

c. Nyeri yang berhubungan dengan distensi jaringan

oleh akumulasi cairan / proses inflamasi.

Kriteria hasil :

Melaporkan bahwa nyeri hilang / terkontrol.

Menunjukkan lebih nyaman dan rileks.

Waktu istirahat dan aktivitas seimbang.

Intervensi :

1. Kaji lokasi, intensitas dan tipe nyeri.

Rasional : Untuk dapat mengidentifikasi rasa

nyeri dan ketidaknyamanan yang dapat berguna

dalam penanganan medik dan intervensi

keperawatan.

2. Tinggikan dan dukung ekstremitas yang terkena.

Rasional : Meningkatkan aliran balik vena

menurunkan edema dan menurunkan nyeri.

3. Jelaskan prosedur sebelum memulai tindakan

keperawatan.

Rasional : Memungkinkan pasien untuk siap secara

mental untuk aktivitas juga berpartisipasi dalam

mengontrol ketidaknyamanan.

Page 10: Laporan Pendahuluan Osteomielitis

4. Lakukan dan awasi latihan rentang gerak pasif

atau aktif.

Rasional : Mempertahankan kekuatan atau mobilitas

otot yang sakit dan memudahkan resolusi inflamasi

pada jaringan yang cedera.

5. Berikan alternatif tindakan kenyamanan, contoh

perubahan posisi.

Rasional : Meningkatkan sirkulasi umum,

menurunkan area tekanan lokal dan kelelahan otot.

6. Dorong menggunakan tehnik manajemen stress,

latihan nafas dalam.

Rasional : Memfokuskan kembali perhatian,

meningkatkan rasa kontrol dan dapat meningkatkan

kemampuan koping dalam manajemen nyeri, yang

mungkin menetapkan untuk periode lebih lama.

d. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi

tulang

Kriteria hasil :

Suhu dalam batas normal (36C – 37,5C).

Intervensi :

1. Pantau suhu pasien (derajat dan pola), perhatikan

menggigil atau diaforesis.

Rasional : Peningkatan suhu di atas normal

mengidentifikasikan terjadinya suatu proses

infeksi.

Page 11: Laporan Pendahuluan Osteomielitis

2. Berikan kompres hangat, hindari penggunaan

alkohol.

Rasional : Dapat membantu menurunkan demam.

Catatan : penggunaan air es atau alkohol mungkin

menyebabkan kedinginan, peningkatan suhu secara

aktual, selain itu dapat mengeringkan kulit.

3. Pantau suhu lingkungan, batasi atau tambahkan

linen tempat tidur sesuai indikasi.

Rasional : Suhu ruangan atau jumlah selimut

harus diubah untuk mempertahankan suhu mendekati

normal.

e. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

interupsi mekanis pada kulit / jaringan, perubahan

sirkulasi.

Kriteria hasil :

Menunjukkan perilaku atau teknik untuk mencegah

kerusakan kulit atau memudahkan menyembuhkan luka

sesuai indikasi.

Mencapai penyembuhan luka sesuai waktu atau

penyembuhan usai terjadi.

Intervensi :

1. Kaji kulit untuk luka terbuka, benda asing,

kemerahan, pendarahan, perubahan warna.

Rasional : Memberikan informasi tentang sirkulasi

kulit dan masalah yang mungkin disebabkan oleh

alat atau pemasangan gips atau bebat atau traksi

Page 12: Laporan Pendahuluan Osteomielitis

atau pembentukan edema yang membutuhkan

intervensi medik lanjut.

2. Kaji posisi dengan sering.

Rasional : Mengurangi tekanan konstan pada area

yang sama dan meminimalkan resiko kerusakan

kulit.

3. Lakukan perawatan kulit dengan cairan antiseptik.

Rasional : Mencegah kerusakan jaringan dan

infeksi oleh kontaminasi.

4. Letakkan bantalan pelindung dibawah kaki dan

diatas tonjolan tulang.

Rasional : Meminimalkan tekanan pada area ini.

f. Kurang pengetahuan tentang kondisi atau prognosis

dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan tidak

mengenal sumber informasi

Kriteria Hasil :

Menyatakan kondisi, prognosis dan pengobatan.

Melakukan dengan benar prosedur yang diperlukan

dan menjelaskan akan tindakan.

Intervensi :

1. Kaji ulang patologi, prognosis dan harapan yang

akan datang.

Rasional : Memberikan dasar pengetahuan dimana

pasien dapat membuat pilihan informasi.

Page 13: Laporan Pendahuluan Osteomielitis

2. Buat daftar aktivitas dimana pasien dapat

melakukan secara mandiri.

Rasional : Penyusunan aktivitas sekitar

kebutuhan dan yang memerlukan bantuan.

3. Dorong pasien untuk melanjutkan latihan aktif

untuk sendi kaku.

Rasional : Mencegah kekakuan sendi, kontraktur

dan kelelahan otot, meningkatkan kembalinya

aktivitas sehari-hari secara dini.

4. Kaji ulang perawatan pen atau luka yang tepat.

Rasional : Menurunkan resiko trauma tulang atau

jaringan dan infeksi yang dapat berlanjut menjadi

osteomielitis.

5. Diskusikan perlunya keseimbangan kesehatan,

nutrisi dan pemasukan cairan yang adekuat.

Rasional : Memberikan nutrisi optimal dan

mempertahankan volume sirkulasi untuk

meningkatkan regenerasi jaringan atau proses

penyembuhan.

6. Tekankan perlunya nutrisi yang baik ;

meningkatkan diit tinggi kalori tinggi protein

(TKTP) dan vitamin C.

Rasional : Meningkatkan penyembuhan dan mencegah

komplikasi,emngurangi kerusakan jaringan tubuh.