osteomielitis s m
DESCRIPTION
osteomieltis adalah penyakit pada tulang yang diakibatkan oleh peradanganTRANSCRIPT
OSTEOMIELITIS
Rachmanissa 1301-1208-0028
Page 2
DEFINISI
Osteomielitis adalah Infeksi pada tulang
Page 3
KLASIFIKASI
Hematogeous osteomyelitis (20%)
bakteremia menyebar ke tulang
- Akut
- kronik
Contigous osteomyelitis (50%)
akibat trauma yang penetrasi, fraktur terbuka, luka operasi.
secondary to vascular insufficiency
Pada infeksi foot diabetikum
Page 4
EPIDEMIOLOGI
Osteomielitis paling sering karena penyebaran dari fokus infeksi
Anak laki-laki > perempuan (4:1)
Osteomielitis hematogen sering terjadi pada anak-anak prepubertal dan umur tua. Paling sering terjadi pada tulang panjang
tibia, fermur, humerus
Page 5
ETIOLOGI
Bakteri: (paling sering)
Staphylococcus aureus (80-90%)
Escherichia coli
Pseudomonas
Klebsiella
Haemophillus influenzae (neonatus)
group B Streptococcus
Mycobacterium tuberculosis
Virus
Parasit
Fungi
Page 6
Staphylococcus aureus memiliki reseptor (Adhesin) untuk komponen matriks tulang ((fibronectin, laminin, collagen, and bone sialoglycoprotein)
Bakteri masuk ke dalam tulang
Phagocyte menyerang bakteri dan terbentuk zat toksik, pengeluaran enzim proteolitik yang mendegradasi jaringan. Komponen bakteri seperti metabolit asam arakhidonat: prostaglandin (agonis osteoclast) fraktur
Pus ↑↑ tekanan intraosseous dan menghambat aliran darah nekrosis tulang sekuestra
Page 7
DIAGNOSIS
Gambaran klinik
- demam, malaise, nyeri sendi
- pemeriksaan fisik: pembengkakan, kemerahan, hangat, pergerakan sendi yang terbatas, nyeri tekan
Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan radiologis, biopsi tulang
Page 8
DIAGNOSTIK RADIOLOGIK
Reaksi periosteal
Daerah berdensitas rendah pada tulang khususnya pada metafise
Page 9
Periosteal new bone
Acute hematogenous staphylococcal osteomyelitis di humerus pada anak umur7 tahun. Kerusakan nampak pada bagian metafisis.
Page 10
left distal femur : diffuse bony sclerosis with mature periosteal new bone formation. A faint, central, irregularly shaped lucency can be appreciated projecting within the intramedullary space (black arrow).
Page 11
Sendi melebar
Page 12
sequestrum
Page 13
Abses
Page 14
Osteomielitis kronik
Lateral radiograph (wrist): 2-cm osteolytic lesion at the distal metaphysis of the radius with associated extensive sclerosis
Page 15
DIAGNOSIS BANDING
Ewing’s sarcoma
Osteoid osteoma
Artritis piogenik akut
SINUSITIS
Page 17
DEFINISI
Sinusitis adalah inflamasi pada sinus.
Kebanyakan melibatkan >1 sinus, paling sering sinus maksilaris, kemudian ethmoid, frontal, dan sphenoid
Page 18
KLASIFIKASI
Berdasarkan durasi:
- Akut (< 4 minggu)
- Kronik (>12 minggu)
Berdasarkan etiologi:
- Infeksi
- Non infeksi
Page 19
ETIOLOGI
Sinusitis akut:
- virus
- Bakteri
- fungi
Page 20
PATOFISIOLOGI
Ostium sinus tersumbat, atau kerusakan kerja silia
Akumulasi mukus dalam sinus
Sinusitis
Page 21
DIAGNOSIS
Gambaran kinik
Gejala : hdidung berair dan tersumbat, nyeri kepala, muka nyeri atau tertekan
Pemeriksaan penunjang
radiografi sinus, CT scan
Page 22
DIAGNOSTIK RADIOLOGI
Gambaran opak di daerah sinus mukus pada ruang sinus
Page 23
MASTOIDITIS
Page 25
DEFINISI
Mastoiditis adalah inflamasi pada mastoid process yang merupakan bagian dari tulang temporal
Page 26
EPIDEMIOLOGI
Sering pada anak-anak berumur < 2 tahun (rata-rata = umur 12 bulan)
prevalensi ↑↑ akibat multidrug-resistant streptococcal pneumonia (MDRSP)
Page 27
ETIOLOGI
Streptococcus pneumoniae
Pseudomonas aeruginosa
Haemophilus influenzae
Page 28
DIAGNOSIS
Gambaran klinik
Gejala : otalgia, otorrhea, kurang pendengaran
Peneriksaan fisik
area retroaurikular bengkak, eritema, nyeri tekan
Pemeriksaan penunjang
Timpanosentesis, radiografi, CT scan
Page 29
DIAGNOSTIK RADIOLOGI
Bayangan kabur pada mastoid
Kerusakan tulang
Mastoidiitis kronik:
Pneumatisasi sel-sel mastoid tampak berkurang dengan sklerotik trigonum timpani
Page 30
Page 31
DIAGNOSIS BANDING
Chronic suppurative otitis media
Tuberculous otitis media
Rympanosclerosis
TERIMA KASIH