laporan pendahuluan bbl

30
LAPORAN PENDAHULUAN DAN OBSERVASI / TINDAKAN KEPERAWATAN Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan : BBL A. Konsep Dasar 1. Pengertian : Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 4 minggu. (Kamus Istilah Kebidanan. Siti Maemunah, 2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 40 atau 42 minggu,dan berat lahir 2500 gram-4000 gram. (Bobak,2005) 2. Anatomi dan fisiologi : Adaptasi /Perubahan Fisiologi Pada BBL a. Sistem Kardiovaskular Sistem kardiovaskular mengalami perubahan yang mencolok setelah bayi lahir, dimana foramen ovale,duktus arterious dan duktus venosus menutup. Arteri umbilikalis, vena umbilikalis dan arteri hepatika menjadi ligamen. Nafas pertama yang dilakukan bayi baru lahir membuat paru-paru berkembang dan menurunkan resistensi vaskular pulmoner, sehingga darah paru mengalir. Tekanan arteri pulmoner menurun menyebabkan tekanan arterium kanan menurun, aliran darah pulmoner kembali meningkat, masuk

Upload: yeche-minoz

Post on 17-Jan-2016

112 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

keperawatan

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN BBL

LAPORAN PENDAHULUAN DAN OBSERVASI / TINDAKAN

KEPERAWATAN

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan : BBL

A. Konsep Dasar

1. Pengertian :

Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 4 minggu. (Kamus

Istilah Kebidanan. Siti Maemunah, 2005)

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 40 atau 42

minggu,dan berat lahir 2500 gram-4000 gram. (Bobak,2005)

2. Anatomi dan fisiologi :

Adaptasi /Perubahan Fisiologi Pada BBL

a. Sistem Kardiovaskular

Sistem kardiovaskular mengalami perubahan yang mencolok setelah

bayi lahir, dimana foramen ovale,duktus arterious dan duktus venosus

menutup. Arteri umbilikalis, vena umbilikalis dan arteri hepatika

menjadi ligamen.

Nafas pertama yang dilakukan bayi baru lahir membuat paru-paru

berkembang dan menurunkan resistensi vaskular pulmoner, sehingga

darah paru mengalir. Tekanan arteri pulmoner menurun menyebabkan

tekanan arterium kanan menurun, aliran darah pulmoner kembali

meningkat, masuk ke jantung bagian kiri, sehingga tekanan dalam

atrium kiri meningkat. Perubahan tekanan ini menyebabkan voramen

ovale menutup.

Bila tekanan PO2 dalam darah arteri mencapai sekitar 50 mmHg,

duktus arterious akan konstriksi (PO2 janin 27mmHg). Kemudian

duktus arterious menutup dan menjadi sebuah ligamen. Tindakan

mengklem dan memotong tali pusat membuat arteri umbilikalis, vena

umbilikalis dan duktus venosus segera menutup dan menjadi ligamen.

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN BBL

Denyut jantung bayi saat lahir berkisar antara 120-160 kali/menit,

kemudian menurun 120-140 kali/menit. Tekanan darah bayi baru lahir

rata-rata 78/42 mmHg. Tekanan darah bayi berubah dari hari ke hari.

Tekanan sistolik bayi sering menurun sekitar 15mmHg selama 1 jam

setelah kelahiran.

b. Perubahan sistim pernapasan / respirasi

Selama dalam uterus, janin mendapatkan oksigen dari pertukaran gas

melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru-

paru.

1) Perkembangan paru-paru

Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx yang

bercabnga dan kemudian bercabang kembali membentuk struktur

percabangan bronkus proses ini terus berlanjit sampai sekitar usia 8

tahun, sampai jumlah bronkus dan alveolusnakan sepenuhnya

berkembang, walaupun janin memperlihatkan adanya gerakan

napas sepanjang trimester II dan III. Paru-paru yang tidak matang

akan mengurangi kelangsungan hidup BBL sebelum usia 24

minggu. Hal ini disebabkan karena keterbatasan permukaan

alveolus, ketidakmatangan sistem kapiler paru-paru dan tidak

tercukupinya jumlah surfaktan.

2) Awal adanya napas

Faktor-faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi

adalah :

a) Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik

lingkungan luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di

otak.

b) Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi

paru - paru selama persalinan, yang merangsang masuknya

udara ke dalam paru - paru secara mekanis.

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN BBL

Interaksi antara system pernapasan, kardiovaskuler dan

susunan saraf pusat menimbulkan pernapasan yang teratur dan

berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk

kehidupan.

c) Penimbunan karbondioksida (CO2)

Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam darah dan akan

merangsang pernafasan. Berurangnya O2 akan mengurangi

gerakan pernafasan janin, tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan

menambah frekuensi dan tingkat gerakan pernapasan janin.

d) Perubahan suhu

Keadaan dingin akan merangsang pernapasan.

3) Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernapas

Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :

a) Mengeluarkan cairan dalam paru-paru

b) Mengembangkan jaringan alveolus paru-paru untuk pertama

kali.

Agar alveolus dapat berfungsi, harus terdapat survaktan(lemak

lesitin /sfingomielin) yang cukup dan aliran darah ke paru – paru.

Produksi surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan, dan

jumlahnya meningkat sampai paru-paru matang (sekitar 30-34

minggu kehamilan). Fungsi surfaktan adalah untuk mengurangi

tekanan permukaan paru dan membantu untuk

menstabilkandinding alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir

pernapasan.

Tidak adanya surfaktan menyebabkan alveoli kolaps setiap saat

akhir pernapasan, yang menyebabkan sulit bernafas. Peningkatan

kebutuhan ini memerlukan penggunaan lebih banyak oksigen dan

glukosa. Berbagai peningkatan ini menyebabkan stres pada bayi

yang sebelumnya sudah terganggu.

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN BBL

4) Dari cairan menuju udara

Bayi cukup bulan mempunyai cairan di paru-parunya. Pada saat

bayi melewati jalan lahir selama persalinan, sekitar sepertiga cairan

ini diperas keluar dari paru-paru. Seorang bayi yang dilahirkan

secar sectio sesaria kehilangan keuntungan dari kompresi rongga

dada dan dapat menderita paru-paru basah dalam jangka waktu

lebih lama. Dengan beberapa kali tarikan napas yang pertama

udara memenuhi ruangan trakea dan bronkus BBL. Sisa cairan di

paru-paru dikeluarkan dari paru-paru dan diserap oleh pembuluh

limfe dan darah.

5) Fungsi sistem pernapasan dan kaitannya dengan fungsi

kardiovaskuler

Oksigenasi yang memadai merupakan faktor yang sangat penting

dalam mempertahankan kecukupan pertukaran udara.Jika terdapat

hipoksia, pembuluh darah paru-paru akan mengalami

vasokontriksi. Jika hal ini terjadi, berarti tidak ada pembuluh darah

yang terbuka guna menerima oksigen yang berada dalam alveoli,

sehingga menyebabkan penurunan oksigen jaringan, yang akan

memperburuk hipoksia.

Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran

gas dalam alveolus dan akan membantu menghilangkan cairan

paru-paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi

sirkulasi luar rahim.

c. Perubahan pada sistem peredaran darah

Setelah lahir darah BBL harus melewati paru untuk mengambil

oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan

oksigen ke jaringan.Untuk membuat sirkulasi yang baik, kehidupan

diluar rahim harus terjadi 2 perubahan besar :

a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung

b. Perubahan duktus arteriousus antara paru-paru dan aorta.

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN BBL

Perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh

sistem pembuluh. Oksigen menyebabkan sistem pembuluh mengubah

tekanan dengan cara mengurangi /meningkatkan resistensinya,

sehingga mengubah aliran darah.

Dua peristiwa yang merubah tekanan dalam system pembuluh darah

1. Pada saat tali pusat dipotong resistensi pembuluh sistemik

meningkat dan tekanan atrium kanan menurun, tekanan atrium

menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan

tersebut. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan

atrium kanan itu sendiri. Kedua kejadian ini membantu darah

dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru-paru untuk

menjalani proses oksigenasi ulang.

2. Pernafasan pertama menurunkan resistensi pada pembuluh darah

paru-paru dan meningkatkan tekanan pada atrium kanan oksigen

pada pernafasan ini menimbulkan relaksasi dan terbukanya system

pembuluh darah paru. Peningkatan sirkulasi ke paru-paru

mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada

atrium kanan dengan peningkatan tekanan atrium kanan ini dan

penurunan pada atrium kiri, toramen kanan ini dan penusuran pada

atrium kiri, foramen ovali secara fungsional akan menutup.

Vena umbilikus, duktus venosus dan arteri hipogastrika dari tali

pusat menutup secara fungsional dalam beberapa menit setelah

lahir dan setelah tali pusat diklem. Penutupan anatomi jaringan

fibrosa berlangsung 2-3 bulan.

Perbedaan sirkulasi darah fetus dan bayi

Sirkulasi darah fetus :

1) Struktur tambahan pada sirkulasi fetus

a) Vena umbulicalis : membawa darah yang telah mengalami

deoksigenasi dari plasenta ke permukaan dalam hepar

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN BBL

b) Ductus venosus : meninggalkan vena umbilicalis sebelum

mencapai hepar dan mengalirkan sebagian besar darah

baru yang mengalami oksigenasi ke dalam vena cava

inferior.

c) Foramen ovale : merupakan lubang yang memungkinkan

darah lewat atrium dextra ke dalam ventriculus sinistra

d) Ductus arteriosus : merupakan bypass yang terbentang

dari venrtriculuc dexter dan aorta desendens

e) Arteri hypogastrica : dua pembuluh darah yang

mengembalikan darah dari fetus ke plasenta. Pada

feniculus umbulicalis, arteri ini dikenal sebagai ateri

umbilicalis. Di dalam tubuh fetus arteri tersebut dikenal

sebagai arteri hypogastica.

2) Sistem sirkulasi fetus

a) Vena umbulicalis : membawa darah yang kaya oksigen

dari plasenta ke permukaan dalam hepar. Vena hepatica

meninggalkan hepar dan mengembalikan darah ke vena

cava inferior

b) Ductus venosus : adalah cabang-cabang dari

venaumbilicali dan mengalirkan sejumlahbesar darah

yang mengalami oksigenasi ke dalam vena cava inferior

c) Vena cava inferior : telah mengalirkan darah yang telah

beredar dalam ekstremitas inferior dan badan fetus,

menerima darah dari vena hepatica dan ductus venosus

dan membawanya ke atrium dextrum

d) Foramen ovale : memungkinkan lewatnya sebagian besar

darah yang mengalami oksigenasi dalam ventriculus

dextra untuk menuju ke atrium sinistra, dari sini darah

melewati valvula mitralis ke ventriculuc sinister dan

kemudian melaui aorta masuk kedalam cabang

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN BBL

ascendensnya untuk memasok darah bagi kepala dan

ekstremitas superior. Dengan demikian hepar, jantung dan

serebrum menerima darah baru yang mengalami

oksigenasi

e) Vena cava superior : mengembalikan darah dari kepala

dan ekstremitas superior ke atrium dextrum. Darah ini

bersama sisa aliran yang dibawa oleh vena cava inferior

melewati valvula tricuspidallis masuk ke dalam venriculus

dexter

f) Arteria pulmonalis : mengalirkan darah campuran keparu

-paru yang nonfungsional,yanghanya memerlukan nutrien

sedikit

g) Ductus arteriosus : mengalirkan sebagian besar darah dari

vena ventriculus dexter ke dalam aorta descendens untuk

memasok darah bagi abdomen, pelvis dan ekstremitas

inferior

h) Arteria hypogastrica : merupakan lanjutan dari arteria

illiaca interna, membawa darah kembali ke plasenta

dengan mengandung leih banyak oksigen dan nutrien

yang dipasok dari peredaran darah maternal

Perubahan pada saat lahir :

1) Penghentian pasokan darah dari plasenta

2) Pengembangan dan pengisian udara pada paru-paru

3) Penutupan foramen ovale

4) Fibrosis

5) Vena umbilicalis

6) Ductus venosus

7) Arteriae hypogastrica

8) Ductus arteriosus

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN BBL

d. Sistem Hematopoiesis

Volume darah bayi baru lahir bervariasi dari 80-110 ml/kg selama hari

pertama dan meningkat dua kali lipat pada akhir tahun pertama. Nilai

rata-rata hemoglobin dan sel darah merah lebih tinggi dari nilai normal

orang dewasa. Hemoglobin bayi baru lahir berkisar antara 14,5-22,5

gr/dl, hematokrit bervariasi dari 44% sampai 72% dan SDM berkisar

antara 5-7,5 juta/mm3. Leukosit janin dengan nilai hitungsel daerah

putih sekitar 18.000/mm3, merupakan nilai normal saat bayi lahir.

e. Pengaturan suhu

Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan

mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam

rahim ibu ke lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin

ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, pada lingkungan

yang dingin , pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil

merupakan usaha utama seorang bayi untuk mendapatkan kembali

panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan

hasil penggunaan lemak coklat untuk produksi panas. Timbunan

lemak coklat terdapat di seluruh tubuh dan mampu meningkatkan

panas tubuh sampai 100%. Untuk membakar lemak coklat, sering bayi

harus menggunakan glukosa guna mendapatkan energi yang akan

mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi

ulang oleh seorang BBL. Cadangan lemak coklat ini akan habis dalam

waktu singkat dengan adanya stress dingin.Semakin lama usia

kehamilan semakin banyak persediaan lemak coklat bayi.

Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami

hipoglikemia, hipoksia dan asidosis.Sehingga upaya pncegahan

kehilangan panas merupakan prioritas utama dan bidan berkewajiban

untuk meminimalkan kehilangan panas pada BBL

Page 9: LAPORAN PENDAHULUAN BBL

f. Metabolisme Glukosa

Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah

tertentu. Dengan tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat

lahir seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa

darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir, glukosa darah akan turun

dalam waktu cepat (1 sampai 2 jam).

Koreksi penurunan kadar gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara :

a. Melalui penggunaan ASI

b. Melaui penggunaan cadangan glikogen

c. Melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak.

BBL yang tidak mampu mencerna makanan dengan jumlah yang

cukup, akan membuat glukosa dari glikogen (glikogenisasi).Hal ini

hanya terjadi jika bayi mempunyai persediaan glikogen yang

cukup.Bayi yang sehat akan menyimpan glukosa dalam bentuk

glikogen terutama di hati, selama bulan-bulan terakhir dalam rahim.

Bayi yang mengalami hipotermia, pada saat lahir yang mengakibatkan

hipoksia akan menggunakan cadangan glikogen dalam jam-jam

pertama kelahiran. Keseimbangan glukosa tidak sepenuhnya tercapai

dalam 3-4 jam pertama kelahiran pada bayi cukup bulan. Jika semua

persediaan glikogen digunakan pada jam pertama, maka otak dalam

keadaan berisiko. Bayi yang lahir kurang bulan (prematur), lewat

bulan (post matur), bayi yang mengalami hambatan pertumbuhan

dalam rahim dan stres janin merpakan risiko utama, karena simpanan

energi berkurang (digunakan sebelum lahir).

Gejala hipoglikemi dapat tidak jelas dan tidak khas,meliputi; kejang-

kejang halus, sianosis,, apneu, tangis lemah, letargi,lunglai dan

menolak makanan. Hipoglikemi juga dapat tanpa gejala pada awalnya.

Akibat jangka panjang hipoglikemi adalah kerusakan yang meluas di

seluruh di sel-sel otak.

Page 10: LAPORAN PENDAHULUAN BBL

g. Perubahan sistem gastrointestinal

Sebelum lahir, janin cukup bulan akan mulai menghisap dan menelan.

Reflek gumoh dan reflek batuk yang matangsudah terbentuk baik pada

saat lair.

Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna

makanan (selain susu) masih terbatas. Hubungan antara esofagus

bawah dan lambung masih belum sempurna yang mengakibatkan

“gumoh” pada bayi baru lahir dan neonatus, kapasitas lambung masih

terbatas kurang dari 30 cc untuk bayi baru lahir cukup bulan.

Kapasitas lambung ini akan bertambah secara lambat bersamaan

dengan tumbuhnya bayi baru lahir. Pengaturan makanan yang sering

oleh bayi sendiri penting contohnya memberi ASI on demand.

h. Sistem kekebalan tubuh/ imun

Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga

menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi.

Sistem imunitas yang matang akan memberikan kekebalan alami

maupun yang di dapat. Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahana

tubuh yang mencegah atau meminimalkan infeksi. Berikut beberapa

contoh kekebalan alami:

a. Perlindungan oleh kulit membran mukosa

b. Fungsi saringan saluran napas

c. Pembentukan koloni mikroba oleh klit dan usus

d. Perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung

Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel yaitu oleh sel darah

yang membantu BBL membunuh mikroorganisme asing. Tetapi pada

BBL se-sel darah ini masih belum matang, artinya BBL tersebut

belum mampu melokalisasi dan memerangi infeksi secara efisien.

Kekebalan yang didapat akan muncul kemudian. BBL dengan

kekebalan pasif mengandung banyak virus dalam tubuh ibunya.

Reaksi antibodi keseluruhan terhadap antigen asing masih belum

Page 11: LAPORAN PENDAHULUAN BBL

dapat dilakukan sampai awal kehidupa anak. Salah satu tugas utama

selama masa bayi dan balita adalah pembentukan sistem kekebalan

tubuh.

Defisiensi kekebalan alami bayi menyebabkan bayi rentan sekali

terjadi infeksi dan reaksi bayi terhadap infeksi masih lemah. Oleh

karena itu, pencegahan terhadap mikroba (seperti pada praktek

persalinan yang aman dan menyusui ASI dini terutama kolostrum)

dan deteksi dini serta pengobatan dini infeksi menjadi sangat penting

i. Sistem Integumen

Stuktur kulit bayi sudah terbentuk dari sejak lahir, tetapi masih belum

matang. Epidermis dan dermis tidak terikat dengan baik dan sangat

tipis. Vernik kaseosa juga berfungsi sebagai lapisan pelindung kulit.

Kulit bayi sangat sensitif dan dapat rusak dengan mudah. Bayi baru

lahir yang cukup bulan memiliki kulit kemerahan yang akan memucat

menjadi normal beberapa jam setelah kelahiran. Kulit sering terlihat

bercak terutama sekitar ektremitas. Tangan dan kaki sedikit sianotik

(Akrosianotik). Ini disebabkan oleh ketidakstabilan vosomotor. Stasis

kapiler dan kadar hemoglobin yang tinggi. Keadaan ini normal,

bersifat sementara dan bertahan selama 7-10 hari. Terutama jika

terpajan pada udara dingin.

j. Sistem Termogenik

Produksi panas pada bayi baru lahir dapat dihasilkan oleh aktivitas

metabolisme lemak cokelat. Lemak cokelat memilki vaskularisasi dan

persarafan yang lebih kaya daripada lemak biasa sehingga aktivitas

metabolisme lipid dalam lemak cokelat dapat menghangatkan bayi

baru lahir dengan meningkatkan produksi panas sebesar 100%.

Cadangan lemak cokelat biasanya bertahan beberapa minggu setelah

bayi lahir dan menurun dengan cepat jika terjadi stress dingin dan bayi

tidak matur memiliki cadangan lemak cokelat yang lebih sedikit.

Page 12: LAPORAN PENDAHULUAN BBL

k. Sistem Reproduksi

Saat lahir ovarium bayi wanita berisi beribu-ribu sel germinal primitif

yang akan berkurang sekitar 90% sejak bayi lahir sampai dewasa.

Peningkatan kadar estrogen selama masa hamil yang diikuti dengan

penurunan setelah bayi lahir mengakibatkan pengeluaran bercak darah

melalui vagina. Genetalia eksterna biasanya edematosa disertai

hiperpigmentasi. Pada bayi prematur, klitoris menonjol dan labia

mayora kecil dan terbuka.

Testis turun kedalam skrotum pada 90 % bayi baru lahir laki-laki.

Prepusium yang ketat sering kali dijumpai pada bayi baru lahir. Muara

uretra dapat tertutup prepusium dan tidak dapat ditarik kebelakang

selama 3-4 tahun. Sebagai respon terhadap estrogen ibu, ukuran

genetalia bayi baru lahir cukup bulan dapat meningkat begitu juga

pigmentasinya. Terdapat rugae yang melapisi kantong skrotum.

Hidrokel sering terjadi dan akan mengecil tanpa pengobatan.

Pembengkakan payudara pada bayi baru lahir disebabkan oleh

peningkatan estrogen selama masa kehamilan. Pada beberapa bayi

baru lahir terlihat rabas encer (witch’s milk), ini tidak memiliki makna

klinis, tidak perlu diobati, akan hilang seiring dengan penurunan

hormon ibu dalam tubuh bayi.

l. Sistem Neuromuskular

Bayi baru lahir memiliki banyak reflek primitif. Saat reflek muncul

dan menghilang menunjukkan kematangan dan perkembangan sistem

syaraf yang baik.

3. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan :

a. Tali pusat

Perawatan tali pusat pada bayi baru lahir harus diperhatikan betul,

sebab daerah ini mudah sekali terkena infeksi.

Page 13: LAPORAN PENDAHULUAN BBL

b. Mata

Di sini terdapat sumber air mata yang terletak di atas mata. Setiap 3

detik, sumber air mata mengeluarkan air mata, yang lalu mengalir ke

saluran di ujung tengah mata dekat hidung. Pada bayi baru lahir,

karena di kandungan belum pernah menangis, maka sumber air mata

belum berproduksi. Jadi, salurannya masih tertutup. Bisa juga, kadang

terbuka tapi lalu menutup lagi, sehingga airmata yang seharusnya

sudah mengalir jadi tergenang.

4. Asuhan Keperawatan Pada BBL:

a. Pengkajian

1) Identifikasi jenis kelamin bayi

2) Menilai pernafasan dan tangisan bayi

3) Menilai apgar

4) Melakukan pemeriksaan mulai dari ujung rambut sampai dengan

ujung kaki

5) Melakukan antropometri (berat badan, panjang badan, lingkar

kepala, lingkar dada)

b. Diagnosa

1) Bersihan jalan napas tak efektif berhubungan dengan

tertumpuknya mukus pada saluran napas

2)  Risiko penurunan suhu tubuh berhubungan dengan proses

pelepasan panas yang berlebihan

3) Risiko infeksi berhubungan dengan terpotongnya tali pusat

c. Perencanaan

Mencegah hipotermi, pemenuhan kebutuhan bayi dan pencegahan

infeksi

1) Mengenakan sarung tangan

2) Mempertahankan suhu bayi tetap hangat

a) Segera mengeringkan dan menghangatkan bayi

Page 14: LAPORAN PENDAHULUAN BBL

b) Bila bayi bernafas spontan, letakkan bayi di atas dada ibu

untuk inisiasi dini pemberian ASI

c) Bila bayi belum bernafas spontan, segera bersihkan jalan nafas

d) Bila ada gangguan nafas lakukan resusitasi

3) Memasang identitas bayi dengan memasang gelang atau tanda lain

4) Memberikan salep atau obat tetes mata pada bayi

5) Memberikan vitamin K

6) Memberikan vaksin hepatitis B

7) Menunjujkkan bayi pada anggota keluarga

8) Mengamati eliminasi urine dan mekonium

9) Memantau kondisi bayi

10) Merawat tali pusar dan membiarkan tali pusat terbuka dan tidak

membubuhi apapun

11) Mempersiapkan bayi pulang → membuat dan memberikan surat

keterangan lahir antara lain:

a) Nama bayi

b) Nama orangtua bayi

c) Alamat

d) Tanggal, hari dan jam kelahiran

e) Berat badan dan panjang badan

f) Jenia kelamin

g) Jenis persalinan dan tanda tangan penolong

12) Melakukan pendidikan kesehatan orang tua bayi

Page 15: LAPORAN PENDAHULUAN BBL

B. Laporan Tindakan Keperawatan

Nama Mahasiswa : Yessika Puspitasari

Semester/Tingkat : VI/3

Tempat Praktek : PSH/VK/Poli Kandungan

Tanggal : 1-6 Juli 2013

Observasi / Tindakan Perawatan Bayi Baru Lahir :

Nama Klien : Bayi Ny.I

Umur : 0 hari

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : -

Alamat : Banyuraden

Diagnosa Medis : Bayi baru lahir

Data Subyektif (S) : -

Data Obyektif (O) : - Setelah bayi lahir langsung menangis

- Umur kehamilan cukup bulan

Analisa (A) : Bayi memerlukan perawatan

Planning (P) : Merawat bayi baru lahir

Tujuan : agar bayi tidak terjadi hipotermi dan bayi

dapat menyusu dini kepada ibu

Implementasi (I) : Langkah-lankah, dilanjutkan dengan rasional untuk

setiap item

Page 16: LAPORAN PENDAHULUAN BBL

NO Langkah-Langkah Rasional1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Mengenakan sarung tangan

Mempertahankan suhu bayi tetap

hangat

a. Segera mengeringkan dan

menghangatkan bayi

b. Bila bayi bernafas spontan, letakkan

bayi di atas dada ibu untuk inisiasi

dini pemberian ASI

c. Bila bayi belum bernafas spontan,

segera bersihkan jalan nafas

d. Bila ada gangguan nafas lakukan

resusitasi

Memasang identitas bayi dengan

memasang gelang atau tanda lain

Memberikan salep atau obat tetes mata

pada bayi

Memberikan vitamin K

Memberikan vaksin hepatitis B

Menunjujkkan bayi pada anggota

keluarga

Mengamati eliminasi urine dan

mekonium

Memantau kondisi bayi

Merawat tali pusar dan membiarkan tali

pusat terbuka dan tidak membubuhi

apapun

Mempersiapkan bayi pulang →

membuat dan memberikan surat

keterangan lahir antara lain:

1. Sesuai SOP

2. Sesuai SOP

a. Perawat mengeringkan bayi

dengan kain steril

b. Bayi bernafas spontan dan

diletakkan di atas dada ibu

untuk IMD

c. Bayi sudah bernafas spontan

namun tetap jalan dibersihkan

d. Tidak ada gangguan

3. Sesuai SOP

4. Bayi diberikan salep pada bagian

mata

5. Diberikan injeksi Neo-K

6. Diberikan HB0

7. Membawa bayi kepada keluarga

8. Perawat melakukan ketika bayi

lahir

9. Perawat memantau kondisi bayi

10. Perawat merawat tali pusar dan

tidak dibubuhi apapun

11. Sesuai SOP

Page 17: LAPORAN PENDAHULUAN BBL

12.

a. Nama bayi

b. Nama orangtua bayi

c. Alamat

d. Tanggal, hari dan jam kelahiran

e. Berat badan dan panjang badan

f. Jenis kelamin

g. Jenis persalinan dan tanda tangan

penolong

Melakukan pendidikan kesehatan orang

tua bayi

12. Perawat melakukan pendidikan

kesehatan

Evaluasi (E) :

S : -

O : - Bayi terlihat tenang

- Pernafasan baik

- Tidak hipotermi

- Dapat menyusu dengan baik

- Jenis kelamin perempuan

- BB : 3.400gram

- Panjang : 49cm

- Lahir jam 20.35 WIB

- Plasenta Lahir jam 20.45 WIB

- Warna kulit kemerahan

- Tidak terdapat cacat

Page 18: LAPORAN PENDAHULUAN BBL

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik Praktikan

Ns. Yohana Martini, SKep Sri Wahyuni, S. SiT Yessika Puspitasari

Page 19: LAPORAN PENDAHULUAN BBL

LAPORAN PENDAHULUAN DAN OBSERVASI / TINDAKAN

KEPERAWATAN

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan : BBL

Disusun Oleh

Yessika Puspitasari

1002112

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN

STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

TA 2012/2013

Page 20: LAPORAN PENDAHULUAN BBL

DAFTAR PUSTAKA

Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta.

Doenges. E. Marillin. (2001). Rencana Keperawatan Maternal/bayi. Edisi 2. EGC:

Jakarta.

Maimunah, Siti, 2005, Kamus Istilah Kebidanan, Jakarta : EGC