laporan pendahuluan akut limfoblastik leukemia

Upload: arifullah-tuwo

Post on 07-Jul-2018

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    1/28

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    2/28

    LL& lebih sering ditemukan pada anak-anak (+2%) daripada umur 

    de*asa (+%). nsiden LL& akan menapai punaknya pada umur 3-

    tahun. 'anpa pengobatan sebagian anak-anak akan hidup 2-3 bulan

    setelah terdiagnosis terutama diakibatkan oleh kegagalan dari

    sumsum tulang. (gambar . hapusan sumsum tulang dengan

     pe*arnaan giemsa perbesaran 0004).

    ambar . Leukemia Limfositik &kut

     b. Leukemia 6ielositik &kut (L6&)

    L6& merupakan leukemia yang mengenai sel stem hematopoetik 

    yang akan berdiferensiasi ke semua sel mieloid. L6& merupakan

    leukemia nonlimfositik yang paling sering ter"adi. L6& atau

    Leukemia 7onlimfositik &kut (L7L&) lebih sering ditemukan pada

    orang de*asa (+5%) dibandingkan anak-anak (5%). 8ermulaannya

    mendadak dan progresif dalam masa sampai 3 bulan dengan durasi

    ge"ala yang singkat. 9ika tidak diobati, L7L& fatal dalam 3 sampai /

     bulan. (gambar 2. hapusan sumsum tulang dengan pe*arnaan giemsa

     perbesaran 0004).

    ambar 2. Leukemia 6ielositik &kut

    2. Leukemia :ronik 

    Leukemia kronik merupakan suatu penyakit yang ditandai proliferasi

    neoplastik dari salah satu sel yang berlangsung atau ter"adi karena

    keganasan hematologi. ;ibagi men"adi

    a. Leukemia Limfositik :ronis (LL:)

    LL: adalah suatu keganasan klonal limfosit ("arang pada limfosit

    '). 8er"alanan penyakit ini biasanya perlahan, dengan akumulasi

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    3/28

     progresif yang ber"alan lambat dari limfosit keil yang berumur 

     pan"ang. LL: enderung dikenal sebagai kelainan ringan yang

    menyerang indi#idu yang berusia 50 sampai 0 tahun dengan

     perbandingan 2 untuk laki-laki. (gambar 3. a dan b. hapusan

    sumsum tulang dengan pe*arnaan giemsa perbesaran 0004).

    a

     b

    ambar 3. Leukemia Limfositik :ronik 

     b. Leukemia ranulositik6ielositik :ronik (L:L6:)

    L:L6: adalah gangguan mieloproliferatif yang ditandai

    dengan produksi berlebihan sel mieloid (seri granulosit) yang relatif 

    matang. L:L6: menakup 20% leukemia dan paling sering

    di"umpai pada orang de*asa usia pertengahan (0-50 tahun).

    &bnormalitas genetik yang dinamakan kromosom philadelphia

    ditemukan pada 0-5% penderita L:L6:.

    ebagian besar penderita L:L6: akan meninggal setelah

    memasuki fase akhir yang disebut fase krisis blastik yaitu produksi

     berlebihan sel muda leukosit, biasanya berupa mieloblaspromielosit,

    disertai produksi neutrofil, trombosit dan sel darah merah yang amat

    kurang. (gambar . hapusan sumsum tulang dengan pe*arnaan

    giemsa a. perbesaran 2004, b. perbesaran 0004).

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    4/28

    a b

    ambar . Leukemia ranulositik6ielositik :ronik 

    3. Leukemia Limfoblastik &kut (LL&)

    !& ( French-American-British) dibuat klasifikasi LL& berdasarkan

    morfologik untuk lebih memudahkan pemakaiannya dalam klinik, antara

    lain sebagai berikut

    a. L- terdiri dari sel-sel limfoblas keil serupa dengan kromatin

    homogen, nuleus umumnya tidak tampak dan sitoplasma sempit

     b. L-2 pada "enis ini sel limfoblas lebih besar tapi ukurannya ber#ariasi,

    kromatin lebih besar dengan satu atau lebih anak inti

    . L-3 terdiri dari sel limfoblas besar, homogeny dengan kromatin

     berbeak, banyak ditemukan anak inti serta sitoplasma yang basofilik dan ber#akuolisasi.

    C. ETIOLOGI

    8enyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi

    yang menyebabkan ter"adinya leukemia yaitu

    . keturunan

    a. &danya 8enyimpangan :romosom

    nsidensi leukemia meningkat pada penderita kelainan kongenital,

    diantaranya pada sindroma ;o*n, sindroma loom, Fanconi’s

     Anemia, sindroma re#eld,

    sindroma :leinfelter, D-Trisomy sindrome, sindroma #on

    $ekinghausen, dan neurofibromatosis. :elainan-kelainan kongenital

    ini dikaitkan erat dengan adanya perubahan informasi gen, misal pada

    kromosom 2 atau C-group Trisomy, atau pola kromosom yang tidak 

    stabil, seperti pada aneuploidy.

     b. audara kandung

    ;ilaporkan adanya resiko leukemia akut yang tinggi pada kembar identik dimana kasus-kasus leukemia akut ter"adi pada tahun pertama

    kelahiran. ?al ini berlaku "uga pada keluarga dengan insidensi

    leukemia yang sangat tinggi

    2. !aktor Lingkungan

    eberapa faktor lingkungan di ketahui dapat menyebabkan kerusakan

    kromosom dapatan, misal radiasi, bahan kimia, dan obat-obatan yang

    dihubungkan dengan insiden yang meningkat pada leukemia akut,

    khususnya &LL ,

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    5/28

    3. @irus

    ;alam banyak perobaan telah didapatkan fakta bah*a $7& #irus

    menyebabkan leukemia pada he*an termasuk primata. 8enelitian pada

    manusia menemukan adanya RNA dependent DNA polimerase pada sel-sel

    leukemia tapi tidak ditemukan pada sel-sel normal dan enAim ini berasal

    dari #irus tipe > yang merupakan #irus $7& yang menyebabkan leukemia

     pada he*an. (

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    6/28

    digunakan termasuk golongan imunosupresif  selain menyebabkan dapat

    menyebabkan kerusakan ;7& .

    D. MORFOLOGI DAN FUNGSI NORMAL SEL DARAH PUTIH

    Leukosit merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan tubuh23,

    yaitu berfungsi mela*an infeksi dan penyakit lainnya. atas normal "umlah

    sel darah putih berkisar dari .000 sampai 0.000mm. erdasarkan "enis

    granula dalam sitoplasma dan bentuk intinya, sel darah putih digolongkan

    men"adi 2 yaitu granulosit (leukosit polimorfonuklear) dan agranulosit

    (leukosit mononuklear).

    1. Grau!"si#

    ranulosit merupakan leukosit yang memiliki granula sitoplasma.

    erdasarkan *arna granula sitoplasma saat dilakukan pe*arnaan terdapat

    3 "enis granulosit yaitu neutrofil, eosinofil, dan basofil.

    a. Neu#r"$i!

     7eutrofil adalah garis pertahanan pertama tubuh terhadap in#asi

    oleh bakteri, sangat fagositik dan sangat aktif. el-sel ini sampai di

     "aringan terinfeksi untuk menyerang dan menghanurkan bakteri,

    #irus atau agen penyebab infeksi lainnya.

     7eutrofil mempunyai inti sel yang berangkai dan kadang-

    kadang seperti terpisah- pisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik 

    halus (granula). ranula neutrofil mempunyai afinitas sedikit

    terhadap Aat *arna basa dan memberi *arna biru atau merah muda

     puat yang dikelilingi oleh sitoplasma yang ber*arna merah muda.

     7eutrofil merupakan leukosit granular yang paling banyak,

    menapai /0% dari "umlah sel darah putih. 7eutrofil merupakan sel

     berumur pendek dengan *aktu paruh dalam darah /- "am dan

     "angka hidup antara - hari dalam "aringan ikat, setelah itu neutrofilmati.

    %. E"si"$i!

    =osinofil merupakan fagositik yang lemah. 9umlahnya akan

    meningkat saat ter"adi alergi atau penyakit parasit. =osinofil

    memiliki granula sitoplasma yang kasar dan besar. el granulanya

     ber*arna merah sampai merah "ingga.

    =osinofil memasuki darah dari sumsum tulang dan beredar 

    hanya /-0 "am sebelum bermigrasi ke dalam "aringan ikat, tempat

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    7/28

    eosinofil menghabiskan sisa +-2 hari dari "angka hidupnya. ;alam

    darah normal, eosinofil "auh lebih sedikit dari neutrofil, hanya 2-%

    dari "umlah sel darah putih.

    c. Bas"$i!asofil adalah "enis leukosit yang paling sedikit "umlahnya yaitu

    kurang dari % dari "umlah sel darah putih. asofil memiliki

    se"umlah granula sitoplasma yang bentuknya tidak beraturan dan

     ber*arna keunguan sampai hitam.

    asofil memiliki fungsi menyerupai sel mast, mengandung

    histamin untuk meningkatkan aliran darah ke "aringan yang edera

    dan heparin untuk membantu menegah pembekuan darah

    intra#askular.

    &. A'rau!"si#

    &granulosit merupakan leukosit tanpa granula sitoplasma. &granulosit

    terdiri dari limfosit dan monosit.

    a. Lim$"si#

    Limfosit adalah golongan leukosit kedua terbanyak setelah neutrofil,

     berkisar 20-35% dari sel darah putih, memiliki fungsi dalam reaksi

    imunitas. Limfosit memiliki inti yang bulat atau o#al yang dikelilingi

    oleh pinggiran sitoplasma yang sempit ber*arna biru. 'erdapat dua

     "enis limfosit yaitu limfosit ' dan limfosit . Limfosit ' bergantung

    timus, berumur pan"ang, dibentuk dalam timus. Limfosit tidak 

     bergantung timus, tersebar dalam folikel-folikel kelen"ar getah

     bening. Limfosit ' bertanggung "a*ab atas respons kekebalan selular 

    melalui pembentukan sel yang reaktif antigen sedangkan limfosit ,

     "ika dirangsang dengan semestinya, berdiferesiansi men"adi sel-sel

     plasma yang menghasilkan imunoglobulin, sel-sel ini bertanggung

     "a*ab atas respons kekebalan hormonal.

    %. M""si#

    6onosit merupakan leukosit terbesar. 6onosit menapai 3-+% dari

    sel darah putih, memiliki *aktu paruh 2-00 "am di dalam darah.

    ntinya terlipat atau berlekuk dan terlihat berlobus, protoplasmanya

    melebar, *arna biru keabuan yang mempunyai bintik-bintik sedikit

    kemerahan.

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    8/28

    6onosit memiliki fungsi fagositik dan sangat aktif, membuang sel-

    sel edera dan mati, fragmen-fragmen sel, dan mikroorganisme.

     

    E. PATOFISIOLOGI

    :omponen sel darah terdiri atas eritrosit atau sel darah merah ($>)

    dan leukosit atau sel darah putih () serta trombosit atau platelet. eluruh

    sel darah normal diperoleh dari sel batang tunggal yang terdapat pada seluruh

    sumsum tulang. el batang dapat dibagi ke dalam lymphpoid dan sel batang

    darah (myeloid), dimana pada kebalikannya men"adi ikal bakal sel yang

    terbagi sepan"ang "alur tunggal khusus. 8roses ini dikenal sebagai

    hematopoiesis dan ter"adi di dalam sumsum tulang tengkorak, tulang

     belakang., panggul, tulang dada, dan pada pro4imal epifisis pada tulang-

    tulang yang pan"ang.

    &LL meningkat dari sel batang lymphoid tungal dengan kematangan

    lemah dan pengumpulan sel-sel penyebab kerusakan di dalam sumsum

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    9/28

    tulang. iasanya di"umpai tingkat pengembangan lymphoid yang berbeda

    dalam sumsum tulang mulai dari yang sangat mentah hingga hampir men"adi

    sel normal. ;era"at kementahannya merupakan petun"uk untuk 

    menentukanmeramalkan kelan"utannya. 8ada pemeriksaan darah tepi

    ditemukan sel muda limfoblas dan biasanya ada leukositosis, kadang-kadang

    leukopenia (25%). 9umlah leukosit neutrofil seringkali rendah, demikian pula

    kadar hemoglobin dan trombosit. ?asil pemeriksaan sumsum tulang biasanya

    menun"ukkan sel-sel blas yang dominan. 8ematangan limfosit dimulai dari

    sel stem pluripoten, kemudian sel stem limfoid, pre pre-, early , sel

    intermedia, sel matang, sel plasmasitoid dan sel plasma. Limfosit ' "uga

     berasal dari sel stem pluripoten, berkembang men"adi sel stem limfoid, sel

    timosit imatur, immom thymosit, timosit matur, dan men"adi sel limfosit '

    helper dan limfosit ' supresor.

    8eningkatan prosuksi leukosit "uga melibatkan tempat-tempat

    ekstramedular sehingga anak-anak menderita pembesaran kelen"ar limfe dan

    hepatosplenomegali. akit tulang "uga sering di"umpai. 9uga timbul serangan

     pada susunan saraf pusat, yaitu sakit kepala, muntah-muntah, DseiAuresE dan

    gangguan penglihatan.

    el kanker menghasilkan leukosit yang imatur abnormal dalam "umlah

    yang berlebihan. Leukosit imatur ini menyusup ke berbagai organ, termasuk 

    sumsum tulang dan menggantikan unsur-unsur sel yang normal. Limfosit

    imatur berproliferasi dalam sumsum tulang dan "aringan perifer sehingga

    mengganggu perkembangan sel normal. ?al ini menyebabkan haemopoesis

    normal terhambat, akibatnya ter"adi penurunan "umlah leuosit, sel darah

    merah dan trombosit. nfiltrasi sel kanker ke berbagai organ menyebabkan pembersaran hati, limpa, limfodenopati, sakit kepala, muntah, dan nyeri

    tulang serta persendian. 8enurunan "umlah eritrosit menimbulkan anemia,

     penurunan "umlah trombosit mempermudah ter"adinya perdarahan

    (ehimosis, perdarahan gusi, epistaksis dll.). &danya sel kanker "uga

    mempengaruhi sistem retikuloendotelial yang dapat menyebabkan gangguan

    sistem pertahanan tubuh, sehingga mudah mengalami infeksi. &danya sel

    kaker "uga mengganggu metabolisme sehingga sel kekurangan makanan.

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    10/28

    (7gastiyah, F meltAer G are, 2002F uriadi dan $ita Huliani, 200,

    etA G o*den, 2002).

    PATH(A)

    F. MANIFESTASI KLINIS

    Leukemia limfositik akut menyerupai leukemia granulositik akut dengan

    tanda dan ge"ala dikaitkan dengan penekanan unsur sumsum tulang normal

    (kegagalan sumsum tulang) atau keterlibatan ekstramedular oleh sel

    leukemia. &kumulasi sel-sel limfoblas ganas di sumsumtulang menyebabkan

     berkurangnya sel-sel normal di darah perifer dengan manifestasi

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    11/28

    utama berupa infeksi, perdarahan, dan anemia. e"ala lain yang dapat

    ditemukan yaitu

    . &nemia mudah lelah, letargi, pusing, sesak, nyeri dada

    2. &noreksia, kehilangan berat badan, malaise

    3. 7yeri tulang dan sendi (karena infiltrasi sumsum tulang oleh sel

    leukemia), biasanya ter"adi pada anak 

    . ;emam, banyak berkeringat pada malam hari (hipermetabolisme)

    5. nfeksi mulut, saluran napas, selulitis, atau sepsis. 8enyebab tersering

    adalah gramnegatif usus

    /. stafilokokus, streptokokus, serta "amur

    . 8erdarahan kulit, gusi, otak, saluran erna, hematuria

    +. ?epatomegali, splenomegali, limfadenopati

    . 6assa di mediastinum ('-&LL)

    0. Leukemia 8 (Leukemia erebral)F nyeri kepala, tekanan intrakranial

    naik, muntah,kelumpuhan saraf otak (@ dan @), kelainan neurologik 

    fokal, dan perubahan statusmental.

    G. PEMERIKSAN PENUN*ANG8emeriksaan penun"ang mengenai leukemia adalah

    . ?itung darah lengkap menun"ukkan normositik, anemia normositik.

    2. ?emoglobin dapat kurang dari 0 g00 ml

    3. $etikulosit "umlah biasanya rendah

    . 9umlah trombosit mungkin sangat rendah (150.000mm)

    5. ;8 mungkin lebih dari 50.000m dengan peningkatan ;8 yang

    imatur (mungkin menyimpang ke kiri). 6ungkin ada sel blast leukemia.

    /. 8'8'' meman"ang

    . L;? mungkin meningkat

    +. &sam urat serumurine mungkin meningkat

    . 6uramidase serum (lisoAim) penigkatabn pada leukimia monositik akut

    dan mielomonositik.

    0. >opper serum meningkat

    . Iin serum meningkat menurun

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    12/28

    2. iopsi sumsum tulang ;6 abnormal biasanya lebih dari 50 % atau

    lebih dari ;8 pada sumsum tulang. ering /0% - 0% dari blast, dengan

     prekusor eritroid, sel matur, dan megakariositis menurun.

    3. !oto dada dan biopsi nodus limfe dapat mengindikasikan dera"at

    keterlibatan

    H. KOMPLIKASI

    1. 8erdarahan

    &kibat defisiensi trombosit (trombositopenia). &ngka trombosit yang

    rendah ditandai dengan

    a. 6emar (ekimosis) b. 8etekia (bintik perdarahan kemerahan atau keabuan sebesar u"ung

     "arum dipermukaan kulit)

    8erdarahan berat "ika angka trombosit 1 20.000 mm3 darah. ;emam dan

    infeksi dapat memperberat perdarahan

    &. nfeksi

    &kibat kekurangan granulosit matur dan normal. 6eningkat sesuai dera"at

    netropenia dan disfungsi imun.

    +. 8embentukan batu gin"al dan kolik gin"al.&kibat penghanuran sel besar-besaran saat kemoterapi meningkatkan

    kadar asam urat sehingga perlu asupan airan yang tinggi.

    ,. &nemia

    -. 6asalah gastrointestinal.

    a. 6ual

     b. 6untah

    . &noreksia

    d. ;iare

    e. Lesi mukosa mulut

    . 'er"adi akibat infiltrasi lekosit abnormal ke organ abdominal, selain akibatkemoterapi.

    I. PENATALAKSANAAN MEDIS

    Leukemia Limfoblastik &kut

    'u"uan pengobatan adalah menapai kesembuhan total dengan

    menghanurkan sel-sel leukemik sehingga sel noramal bisa tumbuh kembali

    di dalam sumsum tulang. 8enderita yang men"alani kemoterapi perlu dira*at

    di rumah sakit selama beberapa hari atau beberapa minggu, tergantung

    kepada respon yang ditun"ukkan oleh sumsum tulang.

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    13/28

    ebelum sumsum tulang kembali berfungsi normal, penderita mungkin

    memerlukan transfusi sel darah merah untuk mengatasi anemia, transfusi

    trombosit untuk mengatasi perdarahan, antibiotik untuk mengatasi infeksi.

    eberapa kombinasi dari obat kemoterapi sering digunakan dan dosisnya

    diulang selama beberapa hari atau beberapa minggu. uatu kombinasi terdiri

    dari prednison per-oral (ditelan) dan dosis mingguan dari #inkristin dengan

    antrasiklin atau asparaginase intra#ena. Jntuk mengatasi sel leukemik di

    otak, biasanya diberikan suntikan metotreksat langsung ke dalam airan

    spinal dan terapi penyinaran ke otak. eberapa minggu atau beberapa bulan

    setelah pengobatan a*al yang intensif untuk menghanurkan sel leukemik,

    diberikan pengobatan tambahan (kemoterapi konsolidasi) untuk 

    menghanurkan sisa-sisa sel leukemik. 8engobatan bisa berlangsung selama

    2-3 tahun. el-sel leukemik bisa kembali munul, seringkali di sumsum

    tulang, otak atau buah Aakar. 8emunulan kembali sel leukemik di sumsum

    tulang merupakan masalah yang sangat serius. 8enderita harus kembali

    men"alani kemoterapi. 8enangkokan sumsum tulang men"an"ikan

    kesempatan untuk sembuh pada penderita ini. 9ika sel leukemik kembali

    munul di otak, maka obat kemoterapi disuntikkan ke dalam airan spinal

    sebanyak -2 kaliminggu. 8emunulan kembali sel leukemik di buah Aakar,

     biasanya diatasi dengan kemoterapi dan terapi penyinaran.

    Pea#a!aksaaa !ai/

    . 8elaksanaan kemoterapi

    ebagian besar pasien leukemia men"alani kemoterapi. 9enis

     pengobatan kanker ini menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel

    leukemia. 'ergantung pada "enis leukemia, pasien bisa mendapatkan satu

     "enis obat atau kombinasi dari dua obat atau lebih.

    8asien leukemia bisa mendapatkan kemoterapi dengan berbagai ara

    ;engan suntikan langsung ke pembuluh darah balik (atau intra#ena)

    6elalui kateter (tabung keil yang fleksibel) yang ditempatkan di

    dalam pembuluh darah balik besar, seringkali di dada bagian atas -

     pera*at akan menyuntikkan obat ke dalam kateter, untuk menghindari

    suntikan yang berulang kali. >ara ini akan mengurangi rasa tidak nyaman

    danatau edera pada pembuluh darah balikkulit.

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    14/28

    ;engan suntikan langsung ke airan erebrospinal C "ika ahli patologi

    menemukan sel-sel leukemia dalam airan yang mengisi ruang di otak 

    dan sumsum tulang belakang, dokter bisa memerintahkan kemoterapi

    intratekal. ;okter akan menyuntikkan obat langsung ke dalam airan

    erebrospinal. 6etode ini digunakan karena obat yang diberikan melalui

    suntikan @ atau diminum seringkali tidak menapai sel-sel di otak dan

    sumsum tulang belakang.

    8engobatan umumnya ter"adi seara bertahap, meskipun tidak semua

    fase yang digunakan untuk semua orang.

    a. 'ahap (terapi induksi)

    'u"uan dari tahap pertama pengobatan adalah untuk membunuhsebagian besar sel-sel leukemia di dalam darah dan sumsum tulang.

    'erapi induksi kemoterapi biasanya memerlukan pera*atan di rumah

    sakit yang pan"ang karena obat menghanurkan banyak sel darah

    normal dalam proses membunuh sel leukemia. 8ada tahap ini dengan

    memberikan kemoterapi kombinasi yaitu daunorubisin, #inristin,

     prednison dan asparaginase.

     b. 'ahap 2 (terapi konsolidasi intensifikasi)

    etelah menapai remisi komplit, segera dilakukan terapi intensifikasi

    yang bertu"uan untuk mengeliminasi sel leukemia residual untuk 

    menegah relaps dan "uga timbulnya sel yang resisten terhadap obat.

    'erapi ini dilakukan setelah / bulan kemudian.

    . 'ahap 3 ( profilaksis 8)

    8rofilaksis 8 diberikan untuk menegah kekambuhan pada 8.

    8era*atan yang digunakan dalam tahap ini sering diberikan pada

    dosis yang lebih rendah. 8ada tahap ini menggunakan obat kemoterapi

    yang berbeda, kadang-kadang dikombinasikan dengan terapi radiasi,

    untuk menegah leukemia memasuki otak dan sistem saraf pusat.

    d. 'ahap (pemeliharaan "angka pan"ang)

    8ada tahap ini dimaksudkan untuk mempertahankan masa remisi.

    'ahap ini biasanya memerlukan *aktu 2-3 tahun. &ngka harapan

    hidup yang membaik dengan pengobatan sangat dramatis. 'idak 

    hanya 5% anak dapat menapai remisi penuh, tetapi /0% men"adi

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    15/28

    sembuh. ekitar +0% orang de*asa menapai remisi lengkap dan

    sepertiganya mengalami harapan hidup "angka pan"ang, yang diapai

    dengan kemoterapi agresif yang diarahkan pada sumsum tulang dan

    8.

    2. 'erapi iologi

    Brang dengan "enis penyakit leukemia tertentu men"alani terapi biologi

    untuk meningkatkan daya tahan alami tubuh terhadap kanker. 'erapi ini

    diberikan melalui suntikan di dalam pembuluh darah balik. agi pasien

    dengan leukemia limfositik kronis, "enis terapi biologi yang digunakan

    adalah antibodi monoklonal yang akan mengikatkan diri pada sel-sel

    leukemia. 'erapi ini memungkinkan sistem kekebalan untuk membunuh

    sel-sel leukemia di dalam darah dan sumsum tulang. agi penderita

    dengan leukemia myeloid kronis, terapi biologi yang digunakan adalah

     bahan alami bernama interferon untuk memperlambat pertumbuhan sel-

    sel leukemia.

    3. 'erapi $adiasi

    'erapi $adiasi ("uga disebut sebagai radioterapi) menggunakan sinar 

     berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel leukemia. agi sebagian besar 

     pasien, sebuah mesin yang besar akan mengarahkan radiasi pada limpa,

    otak, atau bagian lain dalam tubuh tempat menumpuknya sel-sel leukemia

    ini. eberapa pasien mendapatkan radiasi yang diarahkan ke seluruh

    tubuh. (radiasi seluruh tubuh biasanya diberikan sebelum transplantasi

    sumsum tulang.)

    . 'ransplantasi el nduk (tem >ell)

    eberapa pasien leukemia men"alani transplantasi sel induk (stem ell).

    'ransplantasi sel induk memungkinkan pasien diobati dengan dosis obat

    yang tinggi, radiasi, atau keduanya. ;osis tinggi ini akan menghanurkansel-sel leukemia sekaligus sel-sel darah normal dalam sumsum tulang.

    :emudian, pasien akan mendapatkan sel-sel induk (stem ell) yang sehat

    melalui tabung fleksibel yang dipasang di pembuluh darah balik besar di

    daerah dada atau leher. el-sel darah yang baru akan tumbuh dari sel-sel

    induk (stem ell) hasil transplantasi ini. etelah transplantasi sel induk 

    (stem ell), pasien biasanya harus menginap di rumah sakit selama

     beberapa minggu. 'im kesehatan akan melindungi pasien dari infeksi

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    16/28

    sampai sel-sel induk (stem ell) hasil transplantasi mulai menghasilkan

    sel-sel darah putih dalam "umlah yang memadai.

    5. 'ransfusi darah

    iasanya diberikan bila kadar ?b kurang dari / g%. 8ada trombositopenia

    yang berat dan perdarahan masif, dapat diberikan transfusi trombosit dan

     bila terdapat tanda-tanda ;> dapat diberikan heparin.

    /. :ortikosteroid (prednison, kortison, deksametason dan sebagainya).

    etelah diapai remisi dosis dikurangi sedikit demi sedikit dan akhirnya

    dihentikan.

    . itostatika. elain sitostatika yang lama (/-merkaptopurin atau /-mp,

    metotreksat atau 6'K) pada *aktu ini dipakai pula yang baru dan lebih

     poten seperti #inkristin (ono#in), rubidomisin (daunorubyine), sitosin,arabinosid, L-asparaginase, siklofosfamid atau >8&, adriamisin dan

    sebagainya. Jmumnya sitostatika diberikan dalam kombinasi

     bersama-sama dengan prednison. 8ada pemberian obat-obatan ini sering

    terdapat akibat samping berupa alopesia, stomatitis, leukopenia, infeksi

    sekunder atau kandidiagis. ?endaknya lebih berhAiti-hati bila "umiah

    leukosit kurang dari 2.000mm3.

    +. nfeksi sekunder dihindarkan (bila mungkin penderita diisolasi dalam

    kamar yang sui hama).

    . munoterapi, merupakan ara pengobatan yang terbaru. etelah terapai

    remisi dan "umlah sel leukemia ukup rendah (05 - 0/), imunoterapi

    mulai diberikan. 8engobatan yang aspesifik dilakukan dengan pemberian

    imunisasi > atau dengan >orynae baterium dan dimaksudkan agar 

    terbentuk antibodi yang dapat memperkuat daya tahan tubuh. 8engobatan

    spesifik diker"akan dengan penyuntikan sel leukemia yang telah diradiasi.

    ;engan ara ini diharapkan akan terbentuk antibodi yang spesifik terhadap sel leukemia, sehingga semua sel patologis akan dihanurkan

    sehingga diharapkan penderita leukemia dapat sembuh sempurna.

    0. >ara pengobatan.

    etiap klinik mempunyai ara tersendiri bergantung pada pengalamannya.

    Jmumnya pengobatan ditu"ukan terhadap penegahan kambuh dan

    mendapatkan masa remisi yang lebih lama. Jntuk menapai keadaan

    tersebut, pada prinsipnya dipakai pola dasar pengobatan sebagai berikut

    a. nduksi

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    17/28

    ;imaksudkan untuk menapai remisi, yaitu dengan pemberian berba-

    gai obat tersebut di atas, baik seara sistemik maupun intratekal sam-

     pai sel blast dalam sumsum tulang kurang dari 5%.

     b. :onsolidasiHaitu agar sel yang tersisa tidak epat memperbanyak diri lagi.

    . $umat 'maintenance(

    Jntuk mempertahankan masa remisi, sedapat-dapatnya suatu masa

    remisi yang lama. iasanya dilakukan dengan pemberian sitostatika

    separuh dosis biasa.

    d. $einduksi

    ;imaksudkan untuk menegah relaps. $einduksi biasanya dilakukan

    setiap 3-/ bulan dengan pemberian obat-obat seperti pada induksi se-

    lama 0- hari.e. 6enegah ter"adinya leukemia susunan saraf pusat.

    Jntuk hal ini diberikan 6'K intratekal pada *aktu induksi untuk 

    menegah leukemia meningeal dan radiasi kranial sebanyak 2.00-

    2.500 rad. untuk menegah leukemia meningeal dan leukemia sereb-

    ral. $adiasi ini tidak diulang pada reinduksi.

    f. 8engobatan imunologik 

    ;iharapkan semua sel leukemia dalam tubuh akan hilang sama sekali

    dan dengan demikian diharapkan penderita dapat sembuh sempurna.

    (utarni 7ani, 2003).

    KONSEP KEPERA(ATAN

    A. PENGKA*IAN KEPERA(ATAN

    a. dentitas

    &ute lymphoblasti leukemia sering terdapat pada anak-anak usia di

     ba*ah 5 tahun (+5%) , punaknya berada pada usia 2 C tahun. $asio

    lebih sering ter"adi pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

    %. $i*ayat :esehatan) :eluhan Jtama 8ada anak keluhan yang sering munul tiba-tiba

    adalah demam, lesu dan malas makan atau nafsu makan berkurang,

     puat (anemia) dan keenderungan ter"adi perdarahan.

    2) $i*ayat kesehatan masa lalu 8ada penderita &LL sering ditemukan

    ri*ayat keluarga yang erpapar oleh hemial to4ins (benAene dan

    arsen), infeksi #irus (epstein barr, ?'L@-), kelainan kromosom dan

     penggunaan obat-obatan seperti phenylbutaAone dan

    khlorampheniol, terapi radiasi maupun kemoterapi.

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    18/28

    3) 8ola 8ersepsi - mempertahankan kesehatan 'idak spesifik dan

     berhubungan dengan kebiasaan buruk dalam mempertahankan

    kondisi kesehatan dan kebersihan diri. :adang ditemukan laporan

    tentang ri*ayat terpapar bahan-bahan kimia dari orangtua.

    ) 8ola 7urisi &nak sering mengalami penurunan nafsu makan,

    anore4ia, muntah, perubahan sensasi rasa, penurunan berat badan

    dan gangguan menelan, serta pharingitis. ;ari pemerksaan fisik 

    ditemukan adanya distensi abdomen, penurunan bo*el sounds,

     pembesaran limfa, pembesaran hepar akibat in#asi sel-sel darah

     putih yang berproliferasi seara abnormal, ikterus, stomatitis,

    ulserasi oal, dan adanya pmbesaran gusi (bisa men"adi indikasiterhadap aute monolyti leukemia)

    5) 8ola =liminasi &nak kadang mengalami diare, penegangan pada

     perianal, nyeri abdomen, dan ditemukan darah segar dan faees

     ber*arna ter, darah dalam urin, serta penurunan urin output. 8ada

    inspeksi didapatkan adanya abses perianal, serta adanya hematuria.

    /) 8ola 'idur dan strahat &nak memperlihatkan penurunan aktifitas

    dan lebih banyak *aktu yang dihabiskan untuk tidur istrahat karena

    mudah mengalami kelelahan.) 8ola :ognitif dan 8ersepsi &nak penderita &LL sering ditemukan

    mengalami penurunan kesadaran (somnolene) , iritabilits otot dan

    DseiAure ati#ityE, adanya keluhan sakit kepala, disorientasi, karena

    sel darah putih yang abnormal berinfiltrasi ke susunan saraf pusat.

    +) 8ola 6ekanisme :oping dan tress &nak berada dalam kondisi

    yang lemah dengan pertahan tubuh yang sangat "elek. ;alam

     pengka"ian dapat ditemukan adanya depresi, *ithdra*al, emas,

    takut, marah, dan iritabilitas. 9uga ditemukan peerubahan suasana

    hati, dan bingung.

    ) 8ola eksual 8ada pasien anak-anak pola seksual belum dapat

    dika"i

    0) 8ola ?ubungan 8eran 8asien anak-anak biasanya merasa

    kehilangan kesempatan bermain dan berkumpul bersama teman-

    teman serta bela"ar.

    ) 8ola :eyakinan dan 7ilai &nak pra sekolah mengalami kelemahan

    umum dan ketidakberdayaan melakukan ibadah.

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    19/28

    2) 8engka"ian tumbuh kembang anak.

    B. DIAGNOSA KEPERA(ATAN

    . $esiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh

    2. ntoleransi akti#itas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia

    3. $esiko terhadap edera perdarahan berhubungan dengan penurunan

     "umlah trombosit

    . $esiko tinggi kekurangan #olume airan berhubungan dengan mual dan

    muntah

    5. 8erubahan membran mukosa mulut stomatitis berhubungan dengan efek 

    samping , agen kemoterapi

    /. 8erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

    anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau

    stomatitis

    . 7yeri berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia

    +. :erusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens

    kemoterapi, radioterapi, imobilitas.

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    20/28

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    21/28

    C. RENCANA KEPERA(ATAN

    D. NO E. DIAGNOSA KEPERA(ATAN

    H. I. $esiko infeksi

    *. ;efinisi 8eningkatan resiko masuknya organisme patogen

    K. !aktor-faktor resiko

    L. -  8rosedur nfasif 

    M. -  :etidakukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen

    N. -  'rauma

    O. -  :erusakan "aringan dan peningkatan paparan lingkunganP. -  $uptur membran amnion

    0. -  &gen farmasi (imunosupresan)

    R. -  6alnutrisi

    S. -  8eningkatan paparan lingkungan patogen

    T. -  monusupresi

    U. -  :etidakadekuatan imum buatan

    . -  'idak adekuat pertahanan sekunder (penurunan ?b, Leukopenia, penekanan respon inflamasi)

    (. -  'idak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma "aringan, penurunan ker"a silia, airan tubuh statis, perubahan

    2. -  8enyakit kronikhiperplasia dinding bronkus, alergi "alan nafas, asma.

    ). -  Bbstruksi "alan nafas spasme "alan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya "alan nafas buatan, sekresi bronkus, ada

    3.

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    22/28

    BS.2 BT. ntoleransi akti#itas bd fatigueBU.;efinisi :etidakukupan energu seara fisiologis maupun psikologis untuk meneruskan atau menyelesaikan aktifitas yang diminta

    B.

    B(. atasan karakteristik

    B2.a.  melaporkan seara #erbal adanya kelelahan atau kelemahan.

    B). b.  $espon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas

    B3. .  8erubahan =: yang menun"ukkan aritmia atau iskemia

    CA.d.  &danya dyspneu atau ketidaknyamanan saat berakti#itas.

    CB.

    CC.!aktor fator yang berhubungan

    CD.•  'irah aring atau imobilisasi

    CE.•  :elemahan menyeluruh

    CF. •   :etidakseimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan

    CG.•  aya hidup yang dipertahankan.

    DK. 3 DL.$esiko terhadap ederaperdarahan yang berhubungan dengan penurunan "umlah trombosit

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    23/28

    DU. D. ;efisit @olume >airan

    D(. ;efinisi 8enurunan airan intra#askuler, interstisial, danatau intrasellular. ni mengarah ke dehidrasi, kehilangan airan dengan

    D2.

    D).atasan :arakteristik D3. -  :elemahan

    EA. -  ?aus

    EB. -  8enurunan turgor kulitlidah

    EC. -  6embran mukosakulit kering

    ED. -  8eningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan #olumetekanan nadi

    EE. -  8engisian #ena menurun

    EF. -  8erubahan status mental

    EG.-  :onsentrasi urine meningkat

    EH.-  'emperatur tubuh meningkat

    EI. -  ?ematokrit meninggi

    E*. -  :ehilangan berat badan seketika (keuali pada third spaing)

    EK.

    EL. !aktor-faktor yang berhubungan

    EM. -  :ehilangan #olume airan seara aktif 

    EN. - 

    :egagalan mekanisme pengaturanEO.

    EP.

    FU. 5 F. 8erubahan membran mukosa mulut stomatitis yang berhubungan dengan efek samping agen kemoterapi

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    24/28

    GI./ G*. :etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd pembatasan airan, diit, dan hilangnya protein

    GK. ;efinisi ntake nutrisi tidak ukup untuk keperluan metabolisme tubuh.

    GL.atasan karakteristik

    GM. -  erat badan 20 % atau lebih di ba*ah ideal

    GN.-  ;ilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari $;& ($eomended ;aily &llo*ane)

    GO. -  6embran mukosa dan kon"ungti#a puat

    GP. -  :elemahan otot yang digunakan untuk menelanmengunyah

    G0. -  Luka, inflamasi pada rongga mulut

    GR.-  6udah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan

    GS. -  ;ilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan

    GT.-  ;ilaporkan adanya perubahan sensasi rasa

    GU.-  8erasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan

    G.-  6iskonsepsi

    G(. -  :ehilangan dengan makanan ukup

    G2.-  :eengganan untuk makan

    G).-  :ram pada abdomen

    G3.-  'onus otot "elek 

    HA.-   7yeri abdominal dengan atau tanpa patologi

    HB.-  :urang berminat terhadap makanan

    HC.-  8embuluh darah kapiler mulai rapuh

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    25/28

    HD.-  ;iare dan atau steatorrhea

    HE.-  :ehilangan rambut yang ukup banyak (rontok)

    HF. -  uara usus hiperaktif 

    HG. -  :urangnya informasi, misinformasi

    HH.

    HI. !aktor-faktor yang berhubungan

    H*. :etidakmampuan pemasukan atau menerna makanan atau mengabsorpsi Aat-Aat giAi berhubungan dengan faktor biologis, psikolo

    I3. *A. 7yeri

    *B. ;efinisi

    *C. ensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang munul seara aktual atau potensial kerusakan "aringan atau me

    nternasional) serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dap

    *D. atasan karakteristik

    *E. -  Laporan seara #erbal atau non #erbal

    *F. -  !akta dari obser#asi

    *G. -  8osisi antalgi untuk menghindari nyeri

    *H. -  erakan melindungi

    *I. -  'ingkah laku berhati-hati

    **. -  6uka topeng*K. -  angguan tidur (mata sayu, tampak apek, sulit atau gerakan kaau, menyeringai)

    *L. -  'erfokus pada diri sendiri

    *M.-  !okus menyempit (penurunan persepsi *aktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)

    *N. -  'ingkah laku distraksi, ontoh "alan-"alan, menemui orang lain danatau akti#itas, akti#itas berulang-ulang)

    *O. -  $espon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)

    *P. -  8erubahan autonomi dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku)

    *0. -  'ingkah laku ekspresif (ontoh gelisah, merintih, menangis, *aspada, iritabel, nafas pan"angberkeluh kesah)

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    26/28

    *R. -  8erubahan dalam nafsu makan dan minum

    *S.

    *T. !aktor yang berhubungan

    *U. &gen in"uri (biologi, kimia, fisik, psikologis)

    *.

    LN. + LO.:erusakan intergritas kulit bd edema dan menurunnya tingkat akti#itas

    LP. ;efinisi 8erubahan pada epidermis dan dermis

    L0.

    LR.atasan karakteristik

    LS. -  angguan pada bagian tubuh

    LT. -  :erusakan lapisa kulit (dermis)

    LU. -  angguan permukaan kulit (epidermis)

    L. !aktor yang berhubungan

    L(.=ksternal

    L2. -  ?ipertermia atau hipotermiaL). -  ubstansi kimia

    L3. -  :elembaban udara

    MA. -  !aktor mekanik (misalnya alat yang dapat menimbulkan luka, tekanan, restraint)

    MB. -  mmobilitas fisik 

    MC. -  $adiasi

    MD. -  Jsia yang ekstrim

    ME. -  :elembaban kulit

    MF.-  Bbat-obatan

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    27/28

    MG.

    MH. nternal

    MI. -  8erubahan status metabolik 

    M*.-  'ulang menon"ol

    MK. -  ;efisit imunologi

    ML. -  !aktor yang berhubungan dengan perkembangan

    MM. -  8erubahan sensasi

    MN. -  8erubahan status nutrisi (obesitas, kekurusan)

    MO. - 

    8erubahan status airanMP.-  8erubahan pigmentasi

    M0. -  8erubahan sirkulasi

    MR. -  8erubahan turgor (elastisitas kulit)

    MS.

    NM.

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia

    28/28

    NN. DAFTAR PUSTAKA

    NO.meltAer uAanne >. uku &"ar :epera*atan 6edikal edah runner G

    uddarth. &lih bahasa &gung F 200.2. 'ukeNP. >arpenito, Lynda 9uall. (2000.). Buu &au Diagnosa "epera)atan. *disi +.

    (ter"emahan). 8enerbit buku :edokteran =>. 9akarta.

    N0.$ibera 96, Briol &. &ute lymphoblasti leukemia in adolesents and

    young adults. ?ematol Bnol >lin 7orth &m. Bt 200F23(5)033-2.2.

    NR.6argolin 9!, teuber >8, 8oplak ;. &ute lymphoblasti leukemia. n

    8iAAo 8&8oplak ;, eds. 8riniples and 8ratie of 8ediatri Bnology.

    5th ed. 200/53+-0.3.

    NS. Landier hildrens Bnologyroup Late =ffets >ommittee and 7ursing ;isipline.

    9 >lin Bnol. ;e 5200F22(2)-0.

    NT.&ster, 9on.200.istem ?ematopoietik dan Limfoid dalam uku &"ar 

    8atologi =disi . 9akarta8enerbit uku :edokteran =>

    NU.&tul, 6ehta dan &. @itor ?offbrand. 200/.&t a lane ?ematologi.=disi 2.

    9akarta =rlangga

    N. aldy, >atherine 6.200/.:omposisi ;arah dan istem 6akrofag-6onosit

    dalam 8atofisiologi :onsep :linis 8roses-proses 8enyakit. 9akarta8enerbit

    uku :edokteran =>

    N(. 8rie, yl#ia &nderson. 8athophysiology >linial >onepts Bf ;isease

    8roesses. &lih ahasa 8eter &nugrah. =d.9akarta =>F 5.

    N2.$ee#es, >harlene 9 et al. 6edial-urgial 7ursing. &lih ahasa 9oko

    etyono. =d. . 9akarta alemba 6edikaF 200.

    N).6arion 9ohnson, dkk, 2000, Nursing ,utcome Classi#ications

    'N,C( 6osby Hear-ook, t. Louis

    NZ. 6ar"ory ordon, dkk, 200, Nursing Diagnoses De#inition /

    Classi#ication 0112-0110  7&7;&