glomerulonefritis akut

Upload: dianandika

Post on 09-Mar-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

  • GLOMERULONEFRITIS AKUT

  • Definisi

    Glomerulonefritis merupakan penyakit ginjal dengan suatu inflamasi non supuratif dan proliferasi sel glomerulus. Peradangan tersebut terutama disebabkan mekanisme imunologis yang menimbulkan kelainan patologis glomerulus.Suatu sindrom nefritik akut yang ditandai dengan timbulnya hematuria, edema, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal.

  • Etiologi1. Faktor infeksi Streptokokus beta hemolitikus grup A tipe nefritogenik (tipe 1, 3, 4, 12, 18, 25, 49. Sedang tipe 2, 49, 55, 56, 57 dan 60 menyebabkan infeksi kulit 8-14 hari setelah infeksi streptokokus) GNAPSBakteri Endokarditis bakterialis subakut dan Shunt Nephritis : diplokokus, streptokokus, staphylokokus. Virus Cytomegalovirus, coxsackievirus, Epstein-Barr virus, hepatitis B, rubella Jamur dan parasit Toxoplasma gondii, filariasis, dll. 2. Penyakit multisistemik Lupus Eritematosus SistemikPurpura Henoch Schonlein (PHS)

    3. Penyakit Ginjal PrimerNefropati IgA

  • PrevalensiGNAPS dapat terjadi pada semua kelompok umurSering pada golongan umur 5-15 tahun (usia sekolah), dan jarang terjadi pada anak
  • PatofisiologiReaksi hipersensivitas tipe III. Kompleks imun (antigen-antibodi yang timbul dari infeksi) mengendap di membran basalis glomerulus. Terjadi proliiferasi beserta aktivasi komplemen yang menyebabkan destruksi pada membran basalis glomerulus.

  • Gejala KlinisKasus klasik atau tipikal diawali dengan infeksi saluran napas atas dengan nyeri tenggorok dua minggu mendahului timbulnya sembab. Masa inkubasi 10 - 21 hari setelah infeksi tenggorok atau kulit.Hematuria dapat timbul berupa makroskopik maupun mikroskopik. Gross hematuria terjadi pada 30-50 % pasien yang dirawat.Hipertensi pada hampir semua pasien GNAPS, biasanya ringan atau sedang.Hipertensi pada GNAPS dapat mendadak tinggi selama 3-5 hari. Setelah itu tekanan darah menurun perlahan-lahan dalam waktu 1-2 minggu.Edema bisa berupa wajah sembab, edema pretibial atau berupa gambaran sindrom nefrotik. Asites dijumpai pada sekitar 35% pasien dengan edema.Bendungan sirkulasi secara klinis bisa nyata dengan takipne dan dispne.

    Oliguria sampai anuria karena penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG).

  • Gambaran LaboratoriumURINALISISHematuria makroskopik dan mikroskopikKelainan sedimen urine dengan eritrosit , eritrosit disformik, leukosituria serta torak selulet, granular, silinder lekosit Kadar ureum dan kreatinin serum meningkat dengan tanda gagal ginjal seperti hiperkalemia, asidosis, hiperfosfatemia dan hipokalsemia. Albumin ; ekskresi protein umumnya tidak melebihi 2gr/m2 luas permukaan tubuh perhari

  • Pemeriksaan bakteriologis apus tenggorok atau kulit identifikasi streptokokusUji serologi respon imun terhadap antigen streptokokusPeningkatan titer antibodi terhadap streptolisin-O (ASTO) terjadi 10-14 hari setelah infeksi streptokokusPenurunan komplemen C3 dijumpai pada 80-90% kasus dalam 2 minggu pertamaPada pasien edema berat gambaran radiologis berupa kardiomegali 84,1%, bendungan sirkulasi paru 68,2 % dan edema paru 48,9%

  • DiagnosisAnamnesis Riwayat ISPA 1-2 minggu sebelum / infeksi kult 3-6 minggu sebelumGross hematuriaSembab di kedua kelopak mata dan tungkaiOliguria / anuria

    Pemeriksaan FisisHipertensiEdema kelopak mata & tungkaiLesi bekas infeksi di kulit

    Pemeriksaan penunjang :Urinalisis hematuria, proteinuria, silinder eritrositUreum & Kreatinin meningkatASTO meningkatKomplemen C3 menurun pada minggu pertamaBila ada gagal ginjal akut asidosis metabolik, hiperkalemia, hiperfosfatemia

  • Diagnosis BandingGNAPS harus dibedakan dengan beberapa penyakit, diantaranya adalah :1.Nefritis IgA2. MPGN (tipe I dan II)3. lupus nefritis4. Glomerulonefritis kronis5. Hematuria idiopatik

  • PenatalaksanaanTerapi supportif & simptomatikIstirahat selama 3-4 minggu.Perawatan dibutuhkan apabila dijumpai penurunan fungsi ginjal sedang sampai berat ( klirens kreatinin 50 mg, anak dengan tanda dan gejala uremia, muntah, letargi, hipertensi ensefalopati, anuria atau oliguria menetapPada fase akut diberikan makanan rendah protein (1g/kgbb/hari) dan rendah garam (1 g/hari). Pemberian cairan dikurangi, pemberian sedativa untuk menenangkan penderita sehingga dapat cukup beristirahat.AntibiotikTerapi golongan penisilin Amoksisilin 50 mg/kgBB dibagi dalam 3 dosis selama 10 hariAlergi penisilin eritromisin dosis 30mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis

  • HipertensiHipertensi ringan : istirahat cukup dan pembatasan cairan yang baik, TD normal dalam 1 mingguHipertensi sedang/berat tanpa tanda serebral captopril (0,3-2 mg/kgBB/hari) Bila asupan oral baik Nifedipin SL (0,25-0,5 mg/kgBB/hari) diulang tiap 30-60 menit bila diperlukanHipertensi berat / dengan gejala serebral (ensefalopati hipertensi) klonidin (0,002-0,006mg/kgBB) dapat diulang hingga 3 kali Diazoxide (5mg/kgBB/hari IV)Dapat digabung dengan Furosemide (1-3 mg/kgBB)

  • KomplikasiOliguria sampai anuria yang dapat berlangsung 2-3 hari.Ensefalopati hipertensi yang merupakan gejala serebrum karena hipertensi. Gangguan sirkulasi berupa dispnue, ortopnue, terdapatnya ronki basah, pembesaran jantung dan meningginya tekanan darahAnemia yang timbul karena adanya hipervolemia

  • Perjalanan Penyakit & PrognosisSebagian besar pasien akan sembuh, tetapi 5% di antaranya mengalami perjalanan penyakit yang memburuk dengan cepat pembentukan kresen pada epitel glomerulus. Diuresis akan menjadi normal kembali pada hari ke 7-10 setelah awal penyakit, dengan menghilangnya sembab dan secara bertahap tekanan darah menjadi normal kembali. Fungsi ginjal (ureum, kreatinin) membaik dalam 1 minggu dan menjadi normal dalam waktu 3-4 minggu.