laporan diskusi tutorial isk

Upload: yua2nana

Post on 14-Apr-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK

    1/16

    SKENARIO 1. ANYANG-ANYANGEN

    Seorang pria usia 35 tahun,supir bus antar propinsi, datang ke praktek dokter umum dengan

    keluhan sakit di suprapubis selama 2 minggu, buang air kecil : anyang-anyangen, sakit dan

    terasa panas

    STEP I IDENTIFIKASI KATA SULIT

    1. Anyang-anyangen : suatu sensasi dimana saat buang air kecil terasa sakit, dan ada

    rasa ingin buang air kecil lagi tapi tidak dapat keluar,kalaupun keluar sedikit dan

    terasa sakit serta panas

    2. Supra pubis adalah salah satu region di abdomen yang terletak diantara regio lumbalisdextra dan lumbalis sinistra serta di bawah region umbilikalis.

    STEP II IDENTIFIKASI MASALAH

    1. Apa diagnosa banding dari kasus tersebut?dan apa diagnose sementaranya?

    2. Mengapa terasa sakit di regio supra pubis?

    3. Apakah hubungan profesi pasien sebagai sopir bus dengan keluhan yang dirasakan?

    STEP III ANALISA MASALAH

    1. a. Infeksi Saluran Kemih

    b. Urolitiasis (Batu saluran Kemih)

    c. Benigna Hiperplasia Prostat (BPH)

    Dalam kasus ini kami menarik diagnosis sementaranya adalah Infeksi Saluran Kemih

    (ISK) yang di sertai denganadanya urolitiasis (batu saluran kemih),sedangkan

    Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) tidak mungkin karena usia pasien masih 35

    tahun,sedangkan BPH lebih banyak di derita pada pria yang usianya diatas 60 tahun.

    2. Di dalam supra pubic terdapat organ sistema uropoitika dan sistema genitalia,

    sedangkan pada kasus terdapat keluhan susah buang air kecil dan terasa panas,dimana

    sebagian besar keluhan tersebut karena adanya infesksi saluran kemih dan

    Urolitiasis,yang keduanya merupakan penyakit yang terdapat di sistema uropoitika.

    3. Ada,biasanya kebiasaan dari supir adalah sering menahan miksi buang air kecil,

    apalagi supir bus antar propinsi. Padahal di ketahui dalam urin terdapat berjuta-juta

    bakteri yang mestinya harus di keluarkan,tapi karena di tahan maka bakteri tersebut

  • 7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK

    2/16

    akan berkembang biak di dalam saluran kemih dan akan mengakibatkan infeksi

    saluran kemih, dapat juga karena urine terlalu lama dalam saluran kemih maka akan

    membentuk batu-batu kristal yang dapat menghambat dan menyumbat saluran kemih,

    sehingga saat buang air kecil akan terasa sakit.

    STEP IV SKEMA

    Pria 35 tahun

    Seorang supir

    Anamnesis:

    Sakit di region supra pubik selama

    2 minggu, BAK : anyang-anyangen

    Sakit dan terasa panas

    Px. Fisik:

    ???

    px.penunjang:

    ??

    DD : ISK,Urolitiasis, BPH

    Penatalaksanaan

    STEP V SASARAN BELAJAR

  • 7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK

    3/16

    1. Anatomi Fisiologi Sistema Uropoitika Pria

    2. Infeksi Saluran Kemih:

    a) Definisi

    b) Etiologi

    c) Patofisiologi

    d) Faktor resiko

    e) Macam-macam ISK

    f) Penegakkan diagnose : Anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang

    g) Komplikasi

    h) Penatalaksanaan

    3. Urolitiasis :

    a) Definisi

    b) Patofisiologi

    c) Penegakkan diagnose : Anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang

    d) Manifestasi Klinis

    e) Diagnosa banding

    f) Komplikasi

    g) Penatalaksanaan

    STEP VI PEMBAHASAN HASIL SASARAN BELAJAR

    ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM UROPOITIKA PRIA

    A. Ginjal (Ren)

    Ginal merupakan organ tubuh manusia yang berfungsi mensekresi serta

    mengekskresi sebagian besar produk sisa metabolism tubuh. Ginjal berbentuk

    seperti kacang kedelai dengan warna coklat kemerahan. Dalam setiap manusia

    normal memiliki 2 buah ginjal (dextra dan sinistra) yang terletak di belakang

    peritoneum, disamping kanan dan kiri columna vertebralis. Ginjal dextra letaknya

    sedkit lebih rendah dibandingkan ren sinistra, hal ini di karenakan di bagian

    superior dari rend extra terdapat lobus hepar dexter yang besar.

    Ren mendapat inervasi melalui serabut plexus renalis yang masuk ke ren

    melalui nervi thoracici 10, 11, dan 12. Ren mendapat vaskularisasi darah melalui

    arteri renalis yang kemudian bercabang menjadi arteraei segmentales yang

    kemudian arteri ini bercabang lagi menjadi arteriae lobares. Arteriae lobares

  • 7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK

    4/16

    kemudian bercabang menjadi arteriae interlobares yang akan bercabang lagi

    menjadi arteionale aferen glomerolus.

    Sepasang ginjal pada manusia memiliki lebih kurang 2,4 juta nefron dimana

    nefron merupakan satuan fungsional terkecil dari ren. Setiap nefron memiliki

    glomerolus dan tubulus. Di dalam glomerolus, darah dari arteriae aferen akan di

    filtrasi di dalam capsula bowman yang terdapat dalam glomerolus yang akan

    menghasilkan filtrate glomerolus. Filtrate ini kemudian mengalir ke tubulus

    proksimalis yang kemudian berlanut mengalir menuju ansa Henle dan tubulus

    distalis dan bermuara ke tubulus koligens. Selama di dalam tubulus, filtrate

    glomerolus mengalami proses reabsorbsi dimana air dan zat - zat yang masih

    dibutuhkan oleh tubuh diserap kembali. Sisa dari proses reabsorbsi inilah yang

    kemudian disebut dengan urin. Urin keluar dari tubulus koligens menuju pelvis

    renalis yang kemudian dikeluarkan dari ginjal menuju uretra.

    Ren, selain sebagai organ yang berfungsi mensekresi dan mensekresi produk

    sisa metabolisme juga berfungsi mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam

    tubuh serta berfungsi sebagai pengatur keseimbangan asam basa darah.1,2.

    B. Ureter

    Ureter merupakan organ muskuler yang menghubungkan ginjal dengan bagian

    posterior vesika urinaria. Urin yang berjalan dalam ureter di dorong oleh gerakan

    peristaltic tunika muskularis dan di bantu oleh tekanan dari filtrasi glomerolus.

    Setiap ureter memiliki panjang sekitar 25 cm. Ureter memiliki tiga penyempitan

    sepanjang alirannya. Penyempitan itu terdapat pada ditempat pelvis renalis

    berhubungan dengan ureter, di tempat ureter melengung waktu menyilang

    aperture pelvis superior dan saat ereter menembus dinding vesika urinaria.

    Ureter mendapatkan vaskularisasi dari

    Ujung atas ureter : arteri renalis

    Bagian tengah : arteri testicularis

    Di dalam pelvis : arteri vesicalis superior

    Ureter mendapat inervasi dari plexus renalis, testicularis, dan plexus

    hypogastricus.1

    C. Vesica urinaria

    Vesica urinaria merupakan organ muscular berbentuk pyramid yang terletaktepat di belakang pubis di dalam cavitas pelvis. Vesivca urinaria berfungsi sebagai

  • 7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK

    5/16

    penampung urin sebelum dikeluarkan. Pada orang dewasa vesica urinaria mampu

    menampung urin sekitar 500 ml.

    Vesica urinaria mendapatkan aliran darah dari arteri vesicalis superior dan

    inferior, cabang arteri iliaca interna. Vesica urinaria dipersarafi oleh plexus

    hypogastricus inferior.

    Rerflek berkemih terjadi saat volume urin dalam vesica urinaria mencapai

    sekitar 300 ml. Hal ini akan merangsang reseptor dalam dinding vesica urinaria

    untuk mengirimkan impuls ke saraf pusat melalui nervi splanchnici pelvic dan

    masuk ke medulla spnalis segmen sacralis 2, 3, dan 4 untuk melakukan miksi.

    Dari segmen sacralis 2, 3, dan 4 ini, impuls eferen parasimpatis kemudian berjalan

    ke dinding vesica urinaria melalui nervi splanchnici pelvic dan melalui plexus

    hypogastricus inferior masuk ke dinding vesica urinaria. Hal ini akan merangsang

    otot otot di dinding vesica urinaria utuk berkontraksi dan otot sphincter vesicae

    berrelaksasi sehingga urin keluar melalui uretra.1

    D. Uretra

    Saluran muskuler yang berfungsi untuk mengeluarkan urin dari vesica urinaria.

    Pada laki laki panjang uretra mencapai 18 20 cm, sedangkan pada wanita

    hanya sekitar 4 cm. Karena alasan ini lah, pada wanita lebih rentan terkena infeksi

    saluran kemih.1

    INFEKSI SALURAN KEMIH

    A. Definisi

    Merupakan istilah umum yang dipakai untuk mengakatan adanya invasi

    mikroorganisme pada saluran kemih.

    B. Etiologi

    Beberapa jenis mikroorganisme yang sering menyebabkan infeksi saluran kemih

    seperti Eschericia coli. Bekteri ini merupakan penyebab tersering pada infeksi

    saluran kemih. Penyebab lain pada infeksi saluran kemih ini atara lain jamur dan

    virus. Beberapa penyakit lain yang menjadi penyebab ISK antara lain Infeksi

    ginjal dan BPH.

    C. Patofisiologi

    Mikroorganisme dapat masuk ke dalam saluran kemih melalui beberapa cara

    seperti :

  • 7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK

    6/16

    1. Endogen

    Penyebaran terjadi melalui kontak langsung.

    2. Hematogen

    Penyebaran melalui peredaran darah.

    3. Limfogen

    Penyebaran melalui pembuluh limfe

    4. Eksogen

    Penyebaran mikroorganisme melalui kontaminasi dari pemakaian alat seperti

    kateter, sistokopi, dll.

    Infeksi yang paling sering terjadi sebagai akibat dari mikroorganisme yan

    terdapat pada feses yang naik dari perineum menuju uretra dan kandung kemih.

    Mikroorganisme kemudian melekat dan berkoloni di epithelium traktus urinarius

    untuk menghindari pembilasan melalui berkemih.

    D. Faktor Resiko

    Ada beberapa hal yang dapat menigkatkan angka kejadian infeksi saluran

    kemih seperti :

    1. Inflamasi

    2. Abrasi mukosa uretra

    3. Pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap

    4. Gangguan status metabolisme misalnya Diabetusmelitus,Kehamilan, dsb.

    5. Imunosupresi

    E. Macam macam ISK

    Infeksi Saluran Kemih dibagi menjadi :

    1. Uretritis

    Merupakan peradangan yang terjadi pada uretra. Uretritis di golongkan

    menjadi dua golongan, yaitu :

    a. Gonoreal

    Golongan ini adalah uretritis yang disebabkan oleh kuman Nesseria

    gonorhoeae. Penularan terjadi melalui kontak langung misalnya pada

    hubungan seks yang beresiko.

  • 7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK

    7/16

    b. Nongonoreal

    Uretritis jenis ini disebabkan oleh kuman selain Nesseria gonorhoeae,

    biasanya disebabkan oleh infeksi Clamidia frakomatik atau urea plasma

    urelytikum.

    Manifestasi klinis dari uretritis antara lain :

    a. Mukosa hiperemis dan oedem

    b. Terdapat ciran eksudat yang purulen

    c. Adanya ulserasi pada uretra

    d. Rasa gatal

    e. Good morning sign

    f. Nanah pada awal miksi

    g. Nyeri pada saat miksi

    h. Kesulitan untuk memulai miksi

    i. Nyeri pada abdomen bagian bawah

    2. Sistisis

    Merupakan inflamasi pada kandung kemih. Sistisis ini paling sering

    dikarenakan oleh menyebarnya infeksi dari uretra yang disebabkan oleh

    refluks urin dari uretra ke vesica urinarinaria, kontaminasi fekal, pemakaian

    kateter atau sistokopi.

    Sistisis memiliki gejala klinis seperti

    a. Disuria

    b. Peningkatan frekwensi berkemih

    c. Perasaan ingin berkemih

    d. Ada leukosit dalam urin

    e. Nyeri supra pubis

    f. Demam dengan disertai adanya darah dalam urin pada kasus yang parah.

    3. Pielonefritis

    Pielonefritis merupakan radang pada ginjal. Pielonefritis dibagi menjadi

    pielonefritis akut dan kronis. Pada pielonefritis akut biasanya terjadi akibat

    infeksi kandung kemih ascenden. Penularan dapat terjadi melalui cara

    hematogen, dan dapat menyerang salah satu atau kedua ginjal. Sementara pada

    pielonefritis kronis dapat terjadi karena infeksi yang berulang, biasanya terjadi

  • 7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK

    8/16

    pada penderita dengan batu ginjal, obstruksi lain, atau refluks vesikoureter.

    Pielonefritis memiliki beberapa manifestasi klinis seperti :

    a. Demam

    b. Menggigil

    c. Nyeri pinggang

    d. Disuria3

    F. Penegakan diagnosis

    1. Anamnesis

    Dalam menganamnesis penderita infeksi saluran kemih perlu digali beberapa

    informasi seperti

    a. Keluhan utama

    b. Onset

    Sudah berapa lama keluhan tersebut dirasakan ?

    c. Kronologi

    Bagaimana keluhan tersebut muncul ?

    d. Faktor pencetus

    e. Factor yang memperberat ?

    f. Factor yang memperingan ?

    g. Gejala penyerta

    Adakah darah saat berkemih ?

    Adakah rasa nyeri saat berkemih ?

    Adakah pengosongan yang tidak lengkap ?

    Adakah colik ureter ?

    Adakah pancaran urin yang melemah ?

    h. Riwayat Penyakit Dahului. Riwayat penyakit Keluarga

    j. Riwayat sosial ekonomi

    2. Pemeriksaan Fisik

    a. Inspeksi abdomen dan vesica urinaria

    Dalam melakuakan inspeksi, dilihat adalkah benjolan di daerah supra

    pubis ? ; bagaimana bentukna ?

    b. Auskultasi

  • 7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK

    9/16

    Bagaimana gerakan peristaltic ?

    c. Palpasi

    Untuk palpasi, diraba daerah supra pubis apakah ada benjolan atau tidak?

    ;bagaimana konsistensinya? ;adakah nyeri tekan ? ; palpasi ginjal ; nyeri

    ketok ginjal?

    d. Perkusi

    Menentukan batas pekak timpani diatas vesica urinaria4

    3. Pemeriksaan Penunjang

    a. Urinanalisis

    1. Leukosuria / piuria, terdapat lebih dari 5/ lpb sedimen air kemih

    2. Hematuria, 5 10 eritrosit/lpb sedimen air kemih.

    b. Bakteriologi

    1. Mikroskopis

    Dalam pemeriksaan mikroskopis ditemukan lebih dari 100.000

    bakteri/lpd.

    2. Biakan bakteri

    3. Tes Kimiawi

    Tes reduksi griess nitrat berupa perubahan warna pada uji carik.3

    G. Komplikasi

    Infeksi saluran kemih yang tidak tertangani dengan baik dapat mengakibatkan

    komplikasi lebih lanjut berupa pembentukan abses ginjal atau bahkan gagal

    ginjal.6

    H. Penanganan

    Terapi antibiotoik

    1. Cotrimoksazol

    Dosis : anak diatas 2 bln : 6 -12 mg trimetropim/kgBB/hari yang dibagi dalam

    dua dosis; Dewasa : 2 kali sehari, 2 tablet atau 2 kali sehari 1 kaplet forte.

    2. Ciprofloksazin

    Dosis dewasa 250 mg / 12 jam.5

    UROLITIASIS

    1. Definisi

    Urolitiasis adalah adanya pembentukan batu pada saluran kemih.2. Patofisiologi

  • 7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK

    10/16

    Komposisi batu saluran kemih yang dapat ditemukan adalah dari jenis asam urat,

    oksalat, fosfat, sistein dan xantin. Batu oksalat kalsium kebanyakan merupakan batu

    idiopatik. Batu campuran oksalat kalsium dan fosfat biasanya juga idiopatik,

    diantaranya berkaitan dengan sindroma alkali atau kelebihan vitamin D. Batu fosfat

    dan kalsium kadang disebabkan hiperkalsiuria (tanpa hiperkalsemia). Batu fosfat

    amonium magnesium didapatkan pada infeksi kronik yang disebabkan bakteri yang

    menghasilkan urease sehingga urin menjadi alkali karena pemecahan ureum. Batu

    asam urin disebabkan hiperuremia pada artritis urika. Batu urat pada anak terbentuk

    karena pH urin rendah (3,6)

    Pada kebanyakan penderita batu kemih ditemukan penyebab yang jelas. Faktor

    predisposisi berupa stasis, infeksi dan benda asing. Infeksi, stasis dan litiasis

    merupakan faktor yang saling memperkuat sehingga terbentuk lingkaran setan atau

    disebut sirkulus visiosus.

    Jaringan abnormal atau mati sepeti pada nekrosis papilla di ginjal dan benda asing

    mudah menjadi nidus dan inti batu. Demikian pula telor sistosoma kadang berupa

    nidus batu.

    Batu idioptik disebabkan oleh pengaruh berbagai faktor. Misalnya batu urat pada anak

    di negara yang sedang berkembang. Faktor yang memegang peran kausal ialah

    dehidrasi dan gastroenteritis. Faktor ini mengakibatkan oliguria dengan urin yang

    mengandung kadar tinggi asam urin dan ikatan kimia lain. Faktor lain ialah

    imobilisasi lama pada penderita cedera dengan fraktor multiple atau paraplegi yang

    menyebabkan dekalsifikasi tulang dengan peningkatan ekskresi kalsium dan stasis,

    sehingga presipitasi batu mudah terjadi. Pada sebagian kecil pemderita batu kemih

    didapatkan kelainan kausal yang menyebabkan ekskresi kelebihan bahan dasar batu

    seperti yang terjadi pada hiperparatiroidisme, hiperkalsiuria, artritis urika dan

    sistinuria.

    3. Gambaran Klinik

    Tanda dan gejala penyakit batu saluran kemih ditentukan oleh letaknya, besarnya dan

    morfologinya. Walaupun demikian penyakit ini mempunyai tanda umum yaitu

    hematuria, baik hematuria makroskopik atau mikroskopik. Selain itu, bila disertai

  • 7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK

    11/16

    infeksi saluran kemih dapat juga ditemukan kelainan endapan urin bahkan mungkin

    demam atau tanda sistemik lain (3,6)

    Berdasarkan jenisnya bibagi dalam :

    a. Batu Pelvis Ginjal

    Batu pielum didapatkan dalam bentuk yang sederhana sehingga hanya menempati

    bagian pelvis, tetapi dapat juga tumbuh mengikuti bentuk susunan pelviokaliks,

    sehingga bercabang menyerupai tanduk rusa. Kadang batu hanya terdapat di suatu

    kaliks. Batu pelvis ginjal dapat bermanifestasi tanpa gejala sampai dengan gejala

    berat. Umumnya gejala batu saluran kemih merupakan akibat dari obstruksi aliran

    kemih atau infeksi (6).

    Nyeri di daerah pinggang dapat dalam bentuk pegal hingga kolik atau nyeri yang

    terus menerus dan hebat karena adanya pionefrosis.

    Pada pemeriksaan fisik mungkin kelainan sama sekali tidak ada, sampai mungkin

    terabanya ginjal yang membesar akibat adanya hidronefrosis.

    Nyeri dapat berupa nyeri tekan atau ketok pada daerah arkus costa pada sisi ginjal

    yang terkena. Sesuai dengan gangguan yang terjadi, batu ginjal yang terletak di

    pelvis dapat menyebabkan terjadinya hidronefrosis, sedangkan batu kaliks pada

    umumnya tidak memberikan kelainan fisik.

    b. Batu Ureter

    Anatomi ureter menunjukkan beberapa tempat penyempitan yang memungkinkan

    batu ureter dapat terhenti, karena adanya peristaltis maka akan terjadi gejala kolik

    yaitu nyeri yang hilang timbul disertai perasaan mual dengan atau tanpa muntah

    dengan nyeri alih khas. Selama batu bertahan di tempat yang menyumbat, selama

    itu kolik akan datang sampai batu bergeser dan memberi kesempatan pada air

    kemih untuk lewat (6).

    Batu ureter mungkin dapat lewat sampai ke kandung kemih dan kemudian keluar

    bersama kemih. Batu ureter juga bisa sampai ke kandung kemih dan kemudian

    berupa nidus menjadi batu kandung kemih yang besar. Batu juga bisa tetap tinggal

    di ureter sambil menyumbat dan menyebabkan obstruksi kronik dengan

    hidroureter yang mungkin asimptomatik. Tidak jarang terjadi hematuria yang

    didahului oleh serangan kolik. Bila keadaan obstruksi terus berlangsung, lanjutan

  • 7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK

    12/16

    dari kelainan yang terjadi dapat berupa hidronefrosis dengan atau tanpa

    pielonefritis, sehingga menimbulkan gambaran infeksi umum (6).

    c. Batu Vesika Urinaria

    Karena batu menghalangi aliran air kemih akibat penutupan leher kandung kemih,

    maka aliran yang mula-mula lancar secara tiba-tiba akan terhenti dan menetes

    disertai dengan rasa nyeri. Pada anak, menyebabkan anak yang bersangkutan

    menarik penisnya sehingga tidak jarang dilihat penis yang agak panjang. Bila pada

    saat sakit tersebut penderita berubah posisi maka suatu saat air kemih akan dapat

    keluar karena letak batu yang berpindah. Bila selanjutnya terjadi infeksi yang

    sekunder, maka nyeri menetap di suprapubik(3,6).

    d. Batu Prostat

    Pada umunya batu prostat juga berasal dari air kemih yang secara retrograde

    terdorong ke dalam saluran prostat dan mengendap, yang akhirnya berupa batu

    yang kecil. Pada umumnya batu ini tidak memberikan gejala sama sekali karena

    tidak menyebabkan gangguan pasase air kemih (6).

    e. Batu Uretra

    Batu uretra umumnya merupakan batu yang berasal dari ureter atau vesika

    urinaria yang oleh aliran kemih sewaktu miksi terbawa ke uretra, tetapi

    menyangkut di tempat yang agak lebar. Tempat uretra yang agak lebar ini adalah

    di pars bulbosa dan di fossa navikular. Bukan tidak mungkin dapat ditemukan di

    tempat lain.

    Gejala yang ditimbulkan umumnya sewaktu miksi tiba-tiba terhenti, menjadi

    menetes dan terasa nyeri. Penyulit dapat berupa terjadinya divertikel, abses, fistel

    proksimal, dan uremia karena obstruksi urin (6).

    4. Diagnosis

    Selain pemeriksaan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk menegakkan

    diagnosis, penyakit batu perlu ditunjang dengan pemeriksaan radiologis,

  • 7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK

    13/16

    laboratorium, dan penunjang lain untuk menentukan kemungkinan adanya obstruksi

    jalan kemih, infeksi dan gangguan faal ginjal.

    Secara radiologik, batu ada yang radioopak dan ada yang radiolusen. Sifat radioopak

    ini berbeda untuk berbagai jenis batu, sehingga dari sifat ini dapat diduga jenis batu

    yang dihadapi. Yang radiolusen umumnya adalah dari jenis asam urat murni.

    Pada yang radioopak pemeriksaan dengan foto polos sudah cukup untuk menduga

    adanya batu saluran kemih bila diambil foto dua arah. Pada keadaaan yang istimewa

    tidak jarang batu terletak di depan bayangan tulang, sehingga dapat terhindar dari

    pengamatan. Karena itu, foto polos perlu sering ditambah dengan foto pielografi

    intravena atau yang biasa disebut foto BNO-IVP (3,6,7).

    Pemeriksaan IVP memerlukan persiapan, yaitu malam sebelum pemeriksaan

    diberikan kastor oli (catharsis) atau laksans untuk membersihkan kolon dari feses

    yang menutupi daerah ginjal. Sebelumnya pasien juga harus diperiksa kadar ureum

    dan kreatininnya untuk mengetahui fungsi ginjal. Untuk mendapatkan keadaan

    dehidrasi ringan, pasien tidak diberikan cairan (minum) mulai dari jam 10 malam

    sebelum pemeriksaan. Keesokan harinya penderita harus puasa. Untuk bayi dan anak

    diberikan minum yang mengandung karbonat, tujuannya untuk mengembangkan

    lambung dengan gas. Usus akan berpindah, sehingga bayangan kedua ginjal dapat

    dilihat melalui lambung yang terisi gas. Bahan kontras Conray (Meglumine

    Iothalamat 60% atau Hypaque Sodium/Sodium Diatrizoate 50%), Urografin 60% atau

    76%.

    Sebelum pasien disuntik urografin 60 mg% harus dilakukan terlebih dahulu uji

    kepekaan. Dapat berupa pengujian subkutan atau intravena. Jika penderita alergi

    terhadap bahan kontras, pemeriksaan pielografi intravena dibatalkan.

    Dosis Urografin 60 mg% untuk orang dewasa adalah 20 ml. Kalau perlu dapat

    diberikan dosis rangkap yaitu 40 ml. Tujuh menit setelah penyuntikan dibuat film

    bucky antero-posterior abdomen. Foto berikutnya diulangi pada 15, 30 menit dan 1

    jam. Sebaiknya segera setelah pasien disuntuk kontras, kedua ureter dibendung, baru

    dibuat foto 7 menit. Kemudian bendungan dibuka, langsung dibuat foto dimana

    diharapkan kedua ureter terisi. Dilanjutkan dengan foto 15 dan 30 menit. Pada kasus

    tertentu dibuat foto 1 dan 2 jam, malahan foto 6, 12 dan 24 jam

  • 7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK

    14/16

    Pada batu yang radiolusen foto dengan bantuan kontras akan menyebabkan

    terdapatnya defek pengisian pada tempat batu sehingga memberi gambaran pada

    daerah batu yang kosong

    Yang menyulitkan adalah bila ginjal yang mengandung batu tidak berfungsi lagi

    sehingga kontras tidak muncul. Dalam hal seperti ini perlu dilanjutkan dengan

    pielografi retrograde atau anterograd yang dilaksanakan pemasangan kateter ureter

    melalui sistokop pada ureter ginjal yang tidak dapat berfungsi untuk memasukkan

    kontras.

    Pada pemeriksaan dengan CT-Scan, kontras dapat diberikan maupun tidak.

    Pemeriksaan dengan CT-Scan ini umumnya dilakukan untuk mengetahui batu yang

    ada di ginjal. Dapat bersifat informatif tentang morfologi dan kelainan ginjal, beserta

    morfologi batu

    5. Diagnosis Banding

    Kolik ginjal dan ureter dapat disertai dengan akibat yang lebih lanjut misalnya

    distensi usus dan pionfrosis dengan demam. Oleh karena itu jika dicurigai terjadi

    kolik ureter maupun ginjal, khususnya yang kanan, perlu dipertimbangkan

    kemungkinan kolik sakluran cerna, kandung empedu, atau apendisitis akut. Selain itu

    pada wanita perlu juga dipertimbangkan kemungkinan adneksitis.

    Bila terjadi hematuria dipertimbangkan keganasan apalagi jika hematuria terjadi tanpa

    nyeri. Selain itu batu saluran kemih yang bertahun-tahun dapat menyebabkan

    terjadinya tumor yang umumnya karsinoma epidermoid, akibat rangsangan dan

    inflamasi.

    Khusus untuk batu ginjal dengan hidrnefrosis perlu dipertimbangkan kemungkinan

    tumor ginjal mulai dari jenis ginjal polikista hingga tumor Grawitz.

    Pada batu ureter, terutama dari jenis yang radiolusen, apalagi bila disertai dengan

    hematuria yang tidak disertai dengan kolik, perlu dipertimbangkan kemungkinan

    tumor ureter, walaupun tumor ini jarang ditemukan.

    Dugaan batu vesika urinaria juga perlu dibandingkan dengan kemungkinan tumor

    kandung kemih terutama bila batu yang terdapat dari jenis radioluasen.

    Batu prostat yang biasanya tidak sukar didiagnosis karena gambaran radiologiknya

    yang khas, yang kecil seperi kumpulan pasir di daerah prostat. Tetapi pada

    pemeriksaan colok dubur dapat memberi kesan adanya keganasan, terutama bila

  • 7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK

    15/16

    terdapat batu yang cukup banyak sehingga teraba seperti karsinoma prostat. Dalam

    keadaan yang tidak pasti seperti itu perlu dilakukan biopsi prostat (6)

    6. Penatalaksanaan

    Penatalaksanaan batu saluran kemih harus tuntas, sehingga bukan hanya

    mengeluarkan batu saja, tetapi harus disertai dengan terapi penyembuhan penyakit

    batu atau paling sedikit disertai dengan terapi pencegahan. Hal ini karena batu sendiri

    hanya merupakan gejala penyakit batu, sehingga pengeluaran batu dengan cara

    apapun bukanlah merupakan terapi yang sempurna. Selanjutnya perlu juga diketahui

    bahwa pengeluaran batu baru diperlukan bila batu menyebabklan gangguan pada

    saluran air kemih. Bila batu ternyata tidak memberi gangguan fungsi ginjal, maka

    batu tersebut tidak perlu diangkat apalagi misalnya pada batu ureter diharapkan batu

    dapat keluar sendiri.

    Penanganannya dapat berupa terapi medik dan simptomatik atau dengan bahan

    pelarut. Dapat pula dengan pembedahan atau dengan tindak bedah yang kurang

    invasif, misalnya nefrostomi perkutan, atau tanpa pembedahan sama sekali antara lain

    secara gelombang kejut.

    Terapi medik batu saluran kemih berusaha mengeluarkan batu atau melarutkan batu.

    Pengobatan simptomatik mengusahakan agar nyeri khususnya kolik yang terjadi

    menghilang dengan pemberian simpatolitik. Selain itu terutama untuk batu ureter

    yang dapat diharapkan keluar dengan sendirinya, dapat diberikan minum berlebihan

    disertai diuretikum. Dengan produksi air kemih yang lebih banyak diharapkan dapat

    mendorong dan mengeluarkan batu (6).

  • 7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK

    16/16

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Snell, Richard.S.2006.Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran.

    Jakarta:EGC.

    2. Guyton.1990.Fisiologi dan Mekanisme Penyakit.Jakarta:EGC.

    3. Oswari,Jonatan.1995.Buku Ajar Bedah.Jakarta:EGC.

    4. Sudiat, Muh. Dkk.2010.Buku Petunjuk Skill lab Blok 12 Semester

    IV.Semarang:FKUNIMUS.

    5. Amonim.2000.Informatorium Obat Nasional Indonesia.DepKes RI.

    6. Wim de Joung, R.Syamsuhidayat.1995.Buku Ajar Bedah.Jakarta:EGC.

    7. Rasyad, Syahriar, dkk., Radiologi Diagnostik, Ed.4, Balai Penerbit FKUI, Jakarta,

    1998