laporan diskusi tutorial isk
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK
1/16
SKENARIO 1. ANYANG-ANYANGEN
Seorang pria usia 35 tahun,supir bus antar propinsi, datang ke praktek dokter umum dengan
keluhan sakit di suprapubis selama 2 minggu, buang air kecil : anyang-anyangen, sakit dan
terasa panas
STEP I IDENTIFIKASI KATA SULIT
1. Anyang-anyangen : suatu sensasi dimana saat buang air kecil terasa sakit, dan ada
rasa ingin buang air kecil lagi tapi tidak dapat keluar,kalaupun keluar sedikit dan
terasa sakit serta panas
2. Supra pubis adalah salah satu region di abdomen yang terletak diantara regio lumbalisdextra dan lumbalis sinistra serta di bawah region umbilikalis.
STEP II IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa diagnosa banding dari kasus tersebut?dan apa diagnose sementaranya?
2. Mengapa terasa sakit di regio supra pubis?
3. Apakah hubungan profesi pasien sebagai sopir bus dengan keluhan yang dirasakan?
STEP III ANALISA MASALAH
1. a. Infeksi Saluran Kemih
b. Urolitiasis (Batu saluran Kemih)
c. Benigna Hiperplasia Prostat (BPH)
Dalam kasus ini kami menarik diagnosis sementaranya adalah Infeksi Saluran Kemih
(ISK) yang di sertai denganadanya urolitiasis (batu saluran kemih),sedangkan
Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) tidak mungkin karena usia pasien masih 35
tahun,sedangkan BPH lebih banyak di derita pada pria yang usianya diatas 60 tahun.
2. Di dalam supra pubic terdapat organ sistema uropoitika dan sistema genitalia,
sedangkan pada kasus terdapat keluhan susah buang air kecil dan terasa panas,dimana
sebagian besar keluhan tersebut karena adanya infesksi saluran kemih dan
Urolitiasis,yang keduanya merupakan penyakit yang terdapat di sistema uropoitika.
3. Ada,biasanya kebiasaan dari supir adalah sering menahan miksi buang air kecil,
apalagi supir bus antar propinsi. Padahal di ketahui dalam urin terdapat berjuta-juta
bakteri yang mestinya harus di keluarkan,tapi karena di tahan maka bakteri tersebut
-
7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK
2/16
akan berkembang biak di dalam saluran kemih dan akan mengakibatkan infeksi
saluran kemih, dapat juga karena urine terlalu lama dalam saluran kemih maka akan
membentuk batu-batu kristal yang dapat menghambat dan menyumbat saluran kemih,
sehingga saat buang air kecil akan terasa sakit.
STEP IV SKEMA
Pria 35 tahun
Seorang supir
Anamnesis:
Sakit di region supra pubik selama
2 minggu, BAK : anyang-anyangen
Sakit dan terasa panas
Px. Fisik:
???
px.penunjang:
??
DD : ISK,Urolitiasis, BPH
Penatalaksanaan
STEP V SASARAN BELAJAR
-
7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK
3/16
1. Anatomi Fisiologi Sistema Uropoitika Pria
2. Infeksi Saluran Kemih:
a) Definisi
b) Etiologi
c) Patofisiologi
d) Faktor resiko
e) Macam-macam ISK
f) Penegakkan diagnose : Anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang
g) Komplikasi
h) Penatalaksanaan
3. Urolitiasis :
a) Definisi
b) Patofisiologi
c) Penegakkan diagnose : Anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang
d) Manifestasi Klinis
e) Diagnosa banding
f) Komplikasi
g) Penatalaksanaan
STEP VI PEMBAHASAN HASIL SASARAN BELAJAR
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM UROPOITIKA PRIA
A. Ginjal (Ren)
Ginal merupakan organ tubuh manusia yang berfungsi mensekresi serta
mengekskresi sebagian besar produk sisa metabolism tubuh. Ginjal berbentuk
seperti kacang kedelai dengan warna coklat kemerahan. Dalam setiap manusia
normal memiliki 2 buah ginjal (dextra dan sinistra) yang terletak di belakang
peritoneum, disamping kanan dan kiri columna vertebralis. Ginjal dextra letaknya
sedkit lebih rendah dibandingkan ren sinistra, hal ini di karenakan di bagian
superior dari rend extra terdapat lobus hepar dexter yang besar.
Ren mendapat inervasi melalui serabut plexus renalis yang masuk ke ren
melalui nervi thoracici 10, 11, dan 12. Ren mendapat vaskularisasi darah melalui
arteri renalis yang kemudian bercabang menjadi arteraei segmentales yang
kemudian arteri ini bercabang lagi menjadi arteriae lobares. Arteriae lobares
-
7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK
4/16
kemudian bercabang menjadi arteriae interlobares yang akan bercabang lagi
menjadi arteionale aferen glomerolus.
Sepasang ginjal pada manusia memiliki lebih kurang 2,4 juta nefron dimana
nefron merupakan satuan fungsional terkecil dari ren. Setiap nefron memiliki
glomerolus dan tubulus. Di dalam glomerolus, darah dari arteriae aferen akan di
filtrasi di dalam capsula bowman yang terdapat dalam glomerolus yang akan
menghasilkan filtrate glomerolus. Filtrate ini kemudian mengalir ke tubulus
proksimalis yang kemudian berlanut mengalir menuju ansa Henle dan tubulus
distalis dan bermuara ke tubulus koligens. Selama di dalam tubulus, filtrate
glomerolus mengalami proses reabsorbsi dimana air dan zat - zat yang masih
dibutuhkan oleh tubuh diserap kembali. Sisa dari proses reabsorbsi inilah yang
kemudian disebut dengan urin. Urin keluar dari tubulus koligens menuju pelvis
renalis yang kemudian dikeluarkan dari ginjal menuju uretra.
Ren, selain sebagai organ yang berfungsi mensekresi dan mensekresi produk
sisa metabolisme juga berfungsi mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam
tubuh serta berfungsi sebagai pengatur keseimbangan asam basa darah.1,2.
B. Ureter
Ureter merupakan organ muskuler yang menghubungkan ginjal dengan bagian
posterior vesika urinaria. Urin yang berjalan dalam ureter di dorong oleh gerakan
peristaltic tunika muskularis dan di bantu oleh tekanan dari filtrasi glomerolus.
Setiap ureter memiliki panjang sekitar 25 cm. Ureter memiliki tiga penyempitan
sepanjang alirannya. Penyempitan itu terdapat pada ditempat pelvis renalis
berhubungan dengan ureter, di tempat ureter melengung waktu menyilang
aperture pelvis superior dan saat ereter menembus dinding vesika urinaria.
Ureter mendapatkan vaskularisasi dari
Ujung atas ureter : arteri renalis
Bagian tengah : arteri testicularis
Di dalam pelvis : arteri vesicalis superior
Ureter mendapat inervasi dari plexus renalis, testicularis, dan plexus
hypogastricus.1
C. Vesica urinaria
Vesica urinaria merupakan organ muscular berbentuk pyramid yang terletaktepat di belakang pubis di dalam cavitas pelvis. Vesivca urinaria berfungsi sebagai
-
7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK
5/16
penampung urin sebelum dikeluarkan. Pada orang dewasa vesica urinaria mampu
menampung urin sekitar 500 ml.
Vesica urinaria mendapatkan aliran darah dari arteri vesicalis superior dan
inferior, cabang arteri iliaca interna. Vesica urinaria dipersarafi oleh plexus
hypogastricus inferior.
Rerflek berkemih terjadi saat volume urin dalam vesica urinaria mencapai
sekitar 300 ml. Hal ini akan merangsang reseptor dalam dinding vesica urinaria
untuk mengirimkan impuls ke saraf pusat melalui nervi splanchnici pelvic dan
masuk ke medulla spnalis segmen sacralis 2, 3, dan 4 untuk melakukan miksi.
Dari segmen sacralis 2, 3, dan 4 ini, impuls eferen parasimpatis kemudian berjalan
ke dinding vesica urinaria melalui nervi splanchnici pelvic dan melalui plexus
hypogastricus inferior masuk ke dinding vesica urinaria. Hal ini akan merangsang
otot otot di dinding vesica urinaria utuk berkontraksi dan otot sphincter vesicae
berrelaksasi sehingga urin keluar melalui uretra.1
D. Uretra
Saluran muskuler yang berfungsi untuk mengeluarkan urin dari vesica urinaria.
Pada laki laki panjang uretra mencapai 18 20 cm, sedangkan pada wanita
hanya sekitar 4 cm. Karena alasan ini lah, pada wanita lebih rentan terkena infeksi
saluran kemih.1
INFEKSI SALURAN KEMIH
A. Definisi
Merupakan istilah umum yang dipakai untuk mengakatan adanya invasi
mikroorganisme pada saluran kemih.
B. Etiologi
Beberapa jenis mikroorganisme yang sering menyebabkan infeksi saluran kemih
seperti Eschericia coli. Bekteri ini merupakan penyebab tersering pada infeksi
saluran kemih. Penyebab lain pada infeksi saluran kemih ini atara lain jamur dan
virus. Beberapa penyakit lain yang menjadi penyebab ISK antara lain Infeksi
ginjal dan BPH.
C. Patofisiologi
Mikroorganisme dapat masuk ke dalam saluran kemih melalui beberapa cara
seperti :
-
7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK
6/16
1. Endogen
Penyebaran terjadi melalui kontak langsung.
2. Hematogen
Penyebaran melalui peredaran darah.
3. Limfogen
Penyebaran melalui pembuluh limfe
4. Eksogen
Penyebaran mikroorganisme melalui kontaminasi dari pemakaian alat seperti
kateter, sistokopi, dll.
Infeksi yang paling sering terjadi sebagai akibat dari mikroorganisme yan
terdapat pada feses yang naik dari perineum menuju uretra dan kandung kemih.
Mikroorganisme kemudian melekat dan berkoloni di epithelium traktus urinarius
untuk menghindari pembilasan melalui berkemih.
D. Faktor Resiko
Ada beberapa hal yang dapat menigkatkan angka kejadian infeksi saluran
kemih seperti :
1. Inflamasi
2. Abrasi mukosa uretra
3. Pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap
4. Gangguan status metabolisme misalnya Diabetusmelitus,Kehamilan, dsb.
5. Imunosupresi
E. Macam macam ISK
Infeksi Saluran Kemih dibagi menjadi :
1. Uretritis
Merupakan peradangan yang terjadi pada uretra. Uretritis di golongkan
menjadi dua golongan, yaitu :
a. Gonoreal
Golongan ini adalah uretritis yang disebabkan oleh kuman Nesseria
gonorhoeae. Penularan terjadi melalui kontak langung misalnya pada
hubungan seks yang beresiko.
-
7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK
7/16
b. Nongonoreal
Uretritis jenis ini disebabkan oleh kuman selain Nesseria gonorhoeae,
biasanya disebabkan oleh infeksi Clamidia frakomatik atau urea plasma
urelytikum.
Manifestasi klinis dari uretritis antara lain :
a. Mukosa hiperemis dan oedem
b. Terdapat ciran eksudat yang purulen
c. Adanya ulserasi pada uretra
d. Rasa gatal
e. Good morning sign
f. Nanah pada awal miksi
g. Nyeri pada saat miksi
h. Kesulitan untuk memulai miksi
i. Nyeri pada abdomen bagian bawah
2. Sistisis
Merupakan inflamasi pada kandung kemih. Sistisis ini paling sering
dikarenakan oleh menyebarnya infeksi dari uretra yang disebabkan oleh
refluks urin dari uretra ke vesica urinarinaria, kontaminasi fekal, pemakaian
kateter atau sistokopi.
Sistisis memiliki gejala klinis seperti
a. Disuria
b. Peningkatan frekwensi berkemih
c. Perasaan ingin berkemih
d. Ada leukosit dalam urin
e. Nyeri supra pubis
f. Demam dengan disertai adanya darah dalam urin pada kasus yang parah.
3. Pielonefritis
Pielonefritis merupakan radang pada ginjal. Pielonefritis dibagi menjadi
pielonefritis akut dan kronis. Pada pielonefritis akut biasanya terjadi akibat
infeksi kandung kemih ascenden. Penularan dapat terjadi melalui cara
hematogen, dan dapat menyerang salah satu atau kedua ginjal. Sementara pada
pielonefritis kronis dapat terjadi karena infeksi yang berulang, biasanya terjadi
-
7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK
8/16
pada penderita dengan batu ginjal, obstruksi lain, atau refluks vesikoureter.
Pielonefritis memiliki beberapa manifestasi klinis seperti :
a. Demam
b. Menggigil
c. Nyeri pinggang
d. Disuria3
F. Penegakan diagnosis
1. Anamnesis
Dalam menganamnesis penderita infeksi saluran kemih perlu digali beberapa
informasi seperti
a. Keluhan utama
b. Onset
Sudah berapa lama keluhan tersebut dirasakan ?
c. Kronologi
Bagaimana keluhan tersebut muncul ?
d. Faktor pencetus
e. Factor yang memperberat ?
f. Factor yang memperingan ?
g. Gejala penyerta
Adakah darah saat berkemih ?
Adakah rasa nyeri saat berkemih ?
Adakah pengosongan yang tidak lengkap ?
Adakah colik ureter ?
Adakah pancaran urin yang melemah ?
h. Riwayat Penyakit Dahului. Riwayat penyakit Keluarga
j. Riwayat sosial ekonomi
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi abdomen dan vesica urinaria
Dalam melakuakan inspeksi, dilihat adalkah benjolan di daerah supra
pubis ? ; bagaimana bentukna ?
b. Auskultasi
-
7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK
9/16
Bagaimana gerakan peristaltic ?
c. Palpasi
Untuk palpasi, diraba daerah supra pubis apakah ada benjolan atau tidak?
;bagaimana konsistensinya? ;adakah nyeri tekan ? ; palpasi ginjal ; nyeri
ketok ginjal?
d. Perkusi
Menentukan batas pekak timpani diatas vesica urinaria4
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Urinanalisis
1. Leukosuria / piuria, terdapat lebih dari 5/ lpb sedimen air kemih
2. Hematuria, 5 10 eritrosit/lpb sedimen air kemih.
b. Bakteriologi
1. Mikroskopis
Dalam pemeriksaan mikroskopis ditemukan lebih dari 100.000
bakteri/lpd.
2. Biakan bakteri
3. Tes Kimiawi
Tes reduksi griess nitrat berupa perubahan warna pada uji carik.3
G. Komplikasi
Infeksi saluran kemih yang tidak tertangani dengan baik dapat mengakibatkan
komplikasi lebih lanjut berupa pembentukan abses ginjal atau bahkan gagal
ginjal.6
H. Penanganan
Terapi antibiotoik
1. Cotrimoksazol
Dosis : anak diatas 2 bln : 6 -12 mg trimetropim/kgBB/hari yang dibagi dalam
dua dosis; Dewasa : 2 kali sehari, 2 tablet atau 2 kali sehari 1 kaplet forte.
2. Ciprofloksazin
Dosis dewasa 250 mg / 12 jam.5
UROLITIASIS
1. Definisi
Urolitiasis adalah adanya pembentukan batu pada saluran kemih.2. Patofisiologi
-
7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK
10/16
Komposisi batu saluran kemih yang dapat ditemukan adalah dari jenis asam urat,
oksalat, fosfat, sistein dan xantin. Batu oksalat kalsium kebanyakan merupakan batu
idiopatik. Batu campuran oksalat kalsium dan fosfat biasanya juga idiopatik,
diantaranya berkaitan dengan sindroma alkali atau kelebihan vitamin D. Batu fosfat
dan kalsium kadang disebabkan hiperkalsiuria (tanpa hiperkalsemia). Batu fosfat
amonium magnesium didapatkan pada infeksi kronik yang disebabkan bakteri yang
menghasilkan urease sehingga urin menjadi alkali karena pemecahan ureum. Batu
asam urin disebabkan hiperuremia pada artritis urika. Batu urat pada anak terbentuk
karena pH urin rendah (3,6)
Pada kebanyakan penderita batu kemih ditemukan penyebab yang jelas. Faktor
predisposisi berupa stasis, infeksi dan benda asing. Infeksi, stasis dan litiasis
merupakan faktor yang saling memperkuat sehingga terbentuk lingkaran setan atau
disebut sirkulus visiosus.
Jaringan abnormal atau mati sepeti pada nekrosis papilla di ginjal dan benda asing
mudah menjadi nidus dan inti batu. Demikian pula telor sistosoma kadang berupa
nidus batu.
Batu idioptik disebabkan oleh pengaruh berbagai faktor. Misalnya batu urat pada anak
di negara yang sedang berkembang. Faktor yang memegang peran kausal ialah
dehidrasi dan gastroenteritis. Faktor ini mengakibatkan oliguria dengan urin yang
mengandung kadar tinggi asam urin dan ikatan kimia lain. Faktor lain ialah
imobilisasi lama pada penderita cedera dengan fraktor multiple atau paraplegi yang
menyebabkan dekalsifikasi tulang dengan peningkatan ekskresi kalsium dan stasis,
sehingga presipitasi batu mudah terjadi. Pada sebagian kecil pemderita batu kemih
didapatkan kelainan kausal yang menyebabkan ekskresi kelebihan bahan dasar batu
seperti yang terjadi pada hiperparatiroidisme, hiperkalsiuria, artritis urika dan
sistinuria.
3. Gambaran Klinik
Tanda dan gejala penyakit batu saluran kemih ditentukan oleh letaknya, besarnya dan
morfologinya. Walaupun demikian penyakit ini mempunyai tanda umum yaitu
hematuria, baik hematuria makroskopik atau mikroskopik. Selain itu, bila disertai
-
7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK
11/16
infeksi saluran kemih dapat juga ditemukan kelainan endapan urin bahkan mungkin
demam atau tanda sistemik lain (3,6)
Berdasarkan jenisnya bibagi dalam :
a. Batu Pelvis Ginjal
Batu pielum didapatkan dalam bentuk yang sederhana sehingga hanya menempati
bagian pelvis, tetapi dapat juga tumbuh mengikuti bentuk susunan pelviokaliks,
sehingga bercabang menyerupai tanduk rusa. Kadang batu hanya terdapat di suatu
kaliks. Batu pelvis ginjal dapat bermanifestasi tanpa gejala sampai dengan gejala
berat. Umumnya gejala batu saluran kemih merupakan akibat dari obstruksi aliran
kemih atau infeksi (6).
Nyeri di daerah pinggang dapat dalam bentuk pegal hingga kolik atau nyeri yang
terus menerus dan hebat karena adanya pionefrosis.
Pada pemeriksaan fisik mungkin kelainan sama sekali tidak ada, sampai mungkin
terabanya ginjal yang membesar akibat adanya hidronefrosis.
Nyeri dapat berupa nyeri tekan atau ketok pada daerah arkus costa pada sisi ginjal
yang terkena. Sesuai dengan gangguan yang terjadi, batu ginjal yang terletak di
pelvis dapat menyebabkan terjadinya hidronefrosis, sedangkan batu kaliks pada
umumnya tidak memberikan kelainan fisik.
b. Batu Ureter
Anatomi ureter menunjukkan beberapa tempat penyempitan yang memungkinkan
batu ureter dapat terhenti, karena adanya peristaltis maka akan terjadi gejala kolik
yaitu nyeri yang hilang timbul disertai perasaan mual dengan atau tanpa muntah
dengan nyeri alih khas. Selama batu bertahan di tempat yang menyumbat, selama
itu kolik akan datang sampai batu bergeser dan memberi kesempatan pada air
kemih untuk lewat (6).
Batu ureter mungkin dapat lewat sampai ke kandung kemih dan kemudian keluar
bersama kemih. Batu ureter juga bisa sampai ke kandung kemih dan kemudian
berupa nidus menjadi batu kandung kemih yang besar. Batu juga bisa tetap tinggal
di ureter sambil menyumbat dan menyebabkan obstruksi kronik dengan
hidroureter yang mungkin asimptomatik. Tidak jarang terjadi hematuria yang
didahului oleh serangan kolik. Bila keadaan obstruksi terus berlangsung, lanjutan
-
7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK
12/16
dari kelainan yang terjadi dapat berupa hidronefrosis dengan atau tanpa
pielonefritis, sehingga menimbulkan gambaran infeksi umum (6).
c. Batu Vesika Urinaria
Karena batu menghalangi aliran air kemih akibat penutupan leher kandung kemih,
maka aliran yang mula-mula lancar secara tiba-tiba akan terhenti dan menetes
disertai dengan rasa nyeri. Pada anak, menyebabkan anak yang bersangkutan
menarik penisnya sehingga tidak jarang dilihat penis yang agak panjang. Bila pada
saat sakit tersebut penderita berubah posisi maka suatu saat air kemih akan dapat
keluar karena letak batu yang berpindah. Bila selanjutnya terjadi infeksi yang
sekunder, maka nyeri menetap di suprapubik(3,6).
d. Batu Prostat
Pada umunya batu prostat juga berasal dari air kemih yang secara retrograde
terdorong ke dalam saluran prostat dan mengendap, yang akhirnya berupa batu
yang kecil. Pada umumnya batu ini tidak memberikan gejala sama sekali karena
tidak menyebabkan gangguan pasase air kemih (6).
e. Batu Uretra
Batu uretra umumnya merupakan batu yang berasal dari ureter atau vesika
urinaria yang oleh aliran kemih sewaktu miksi terbawa ke uretra, tetapi
menyangkut di tempat yang agak lebar. Tempat uretra yang agak lebar ini adalah
di pars bulbosa dan di fossa navikular. Bukan tidak mungkin dapat ditemukan di
tempat lain.
Gejala yang ditimbulkan umumnya sewaktu miksi tiba-tiba terhenti, menjadi
menetes dan terasa nyeri. Penyulit dapat berupa terjadinya divertikel, abses, fistel
proksimal, dan uremia karena obstruksi urin (6).
4. Diagnosis
Selain pemeriksaan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk menegakkan
diagnosis, penyakit batu perlu ditunjang dengan pemeriksaan radiologis,
-
7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK
13/16
laboratorium, dan penunjang lain untuk menentukan kemungkinan adanya obstruksi
jalan kemih, infeksi dan gangguan faal ginjal.
Secara radiologik, batu ada yang radioopak dan ada yang radiolusen. Sifat radioopak
ini berbeda untuk berbagai jenis batu, sehingga dari sifat ini dapat diduga jenis batu
yang dihadapi. Yang radiolusen umumnya adalah dari jenis asam urat murni.
Pada yang radioopak pemeriksaan dengan foto polos sudah cukup untuk menduga
adanya batu saluran kemih bila diambil foto dua arah. Pada keadaaan yang istimewa
tidak jarang batu terletak di depan bayangan tulang, sehingga dapat terhindar dari
pengamatan. Karena itu, foto polos perlu sering ditambah dengan foto pielografi
intravena atau yang biasa disebut foto BNO-IVP (3,6,7).
Pemeriksaan IVP memerlukan persiapan, yaitu malam sebelum pemeriksaan
diberikan kastor oli (catharsis) atau laksans untuk membersihkan kolon dari feses
yang menutupi daerah ginjal. Sebelumnya pasien juga harus diperiksa kadar ureum
dan kreatininnya untuk mengetahui fungsi ginjal. Untuk mendapatkan keadaan
dehidrasi ringan, pasien tidak diberikan cairan (minum) mulai dari jam 10 malam
sebelum pemeriksaan. Keesokan harinya penderita harus puasa. Untuk bayi dan anak
diberikan minum yang mengandung karbonat, tujuannya untuk mengembangkan
lambung dengan gas. Usus akan berpindah, sehingga bayangan kedua ginjal dapat
dilihat melalui lambung yang terisi gas. Bahan kontras Conray (Meglumine
Iothalamat 60% atau Hypaque Sodium/Sodium Diatrizoate 50%), Urografin 60% atau
76%.
Sebelum pasien disuntik urografin 60 mg% harus dilakukan terlebih dahulu uji
kepekaan. Dapat berupa pengujian subkutan atau intravena. Jika penderita alergi
terhadap bahan kontras, pemeriksaan pielografi intravena dibatalkan.
Dosis Urografin 60 mg% untuk orang dewasa adalah 20 ml. Kalau perlu dapat
diberikan dosis rangkap yaitu 40 ml. Tujuh menit setelah penyuntikan dibuat film
bucky antero-posterior abdomen. Foto berikutnya diulangi pada 15, 30 menit dan 1
jam. Sebaiknya segera setelah pasien disuntuk kontras, kedua ureter dibendung, baru
dibuat foto 7 menit. Kemudian bendungan dibuka, langsung dibuat foto dimana
diharapkan kedua ureter terisi. Dilanjutkan dengan foto 15 dan 30 menit. Pada kasus
tertentu dibuat foto 1 dan 2 jam, malahan foto 6, 12 dan 24 jam
-
7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK
14/16
Pada batu yang radiolusen foto dengan bantuan kontras akan menyebabkan
terdapatnya defek pengisian pada tempat batu sehingga memberi gambaran pada
daerah batu yang kosong
Yang menyulitkan adalah bila ginjal yang mengandung batu tidak berfungsi lagi
sehingga kontras tidak muncul. Dalam hal seperti ini perlu dilanjutkan dengan
pielografi retrograde atau anterograd yang dilaksanakan pemasangan kateter ureter
melalui sistokop pada ureter ginjal yang tidak dapat berfungsi untuk memasukkan
kontras.
Pada pemeriksaan dengan CT-Scan, kontras dapat diberikan maupun tidak.
Pemeriksaan dengan CT-Scan ini umumnya dilakukan untuk mengetahui batu yang
ada di ginjal. Dapat bersifat informatif tentang morfologi dan kelainan ginjal, beserta
morfologi batu
5. Diagnosis Banding
Kolik ginjal dan ureter dapat disertai dengan akibat yang lebih lanjut misalnya
distensi usus dan pionfrosis dengan demam. Oleh karena itu jika dicurigai terjadi
kolik ureter maupun ginjal, khususnya yang kanan, perlu dipertimbangkan
kemungkinan kolik sakluran cerna, kandung empedu, atau apendisitis akut. Selain itu
pada wanita perlu juga dipertimbangkan kemungkinan adneksitis.
Bila terjadi hematuria dipertimbangkan keganasan apalagi jika hematuria terjadi tanpa
nyeri. Selain itu batu saluran kemih yang bertahun-tahun dapat menyebabkan
terjadinya tumor yang umumnya karsinoma epidermoid, akibat rangsangan dan
inflamasi.
Khusus untuk batu ginjal dengan hidrnefrosis perlu dipertimbangkan kemungkinan
tumor ginjal mulai dari jenis ginjal polikista hingga tumor Grawitz.
Pada batu ureter, terutama dari jenis yang radiolusen, apalagi bila disertai dengan
hematuria yang tidak disertai dengan kolik, perlu dipertimbangkan kemungkinan
tumor ureter, walaupun tumor ini jarang ditemukan.
Dugaan batu vesika urinaria juga perlu dibandingkan dengan kemungkinan tumor
kandung kemih terutama bila batu yang terdapat dari jenis radioluasen.
Batu prostat yang biasanya tidak sukar didiagnosis karena gambaran radiologiknya
yang khas, yang kecil seperi kumpulan pasir di daerah prostat. Tetapi pada
pemeriksaan colok dubur dapat memberi kesan adanya keganasan, terutama bila
-
7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK
15/16
terdapat batu yang cukup banyak sehingga teraba seperti karsinoma prostat. Dalam
keadaan yang tidak pasti seperti itu perlu dilakukan biopsi prostat (6)
6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan batu saluran kemih harus tuntas, sehingga bukan hanya
mengeluarkan batu saja, tetapi harus disertai dengan terapi penyembuhan penyakit
batu atau paling sedikit disertai dengan terapi pencegahan. Hal ini karena batu sendiri
hanya merupakan gejala penyakit batu, sehingga pengeluaran batu dengan cara
apapun bukanlah merupakan terapi yang sempurna. Selanjutnya perlu juga diketahui
bahwa pengeluaran batu baru diperlukan bila batu menyebabklan gangguan pada
saluran air kemih. Bila batu ternyata tidak memberi gangguan fungsi ginjal, maka
batu tersebut tidak perlu diangkat apalagi misalnya pada batu ureter diharapkan batu
dapat keluar sendiri.
Penanganannya dapat berupa terapi medik dan simptomatik atau dengan bahan
pelarut. Dapat pula dengan pembedahan atau dengan tindak bedah yang kurang
invasif, misalnya nefrostomi perkutan, atau tanpa pembedahan sama sekali antara lain
secara gelombang kejut.
Terapi medik batu saluran kemih berusaha mengeluarkan batu atau melarutkan batu.
Pengobatan simptomatik mengusahakan agar nyeri khususnya kolik yang terjadi
menghilang dengan pemberian simpatolitik. Selain itu terutama untuk batu ureter
yang dapat diharapkan keluar dengan sendirinya, dapat diberikan minum berlebihan
disertai diuretikum. Dengan produksi air kemih yang lebih banyak diharapkan dapat
mendorong dan mengeluarkan batu (6).
-
7/30/2019 Laporan Diskusi Tutorial ISK
16/16
DAFTAR PUSTAKA
1. Snell, Richard.S.2006.Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran.
Jakarta:EGC.
2. Guyton.1990.Fisiologi dan Mekanisme Penyakit.Jakarta:EGC.
3. Oswari,Jonatan.1995.Buku Ajar Bedah.Jakarta:EGC.
4. Sudiat, Muh. Dkk.2010.Buku Petunjuk Skill lab Blok 12 Semester
IV.Semarang:FKUNIMUS.
5. Amonim.2000.Informatorium Obat Nasional Indonesia.DepKes RI.
6. Wim de Joung, R.Syamsuhidayat.1995.Buku Ajar Bedah.Jakarta:EGC.
7. Rasyad, Syahriar, dkk., Radiologi Diagnostik, Ed.4, Balai Penerbit FKUI, Jakarta,
1998