laporan bioper 2

15
1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Larva adalah anak ikan yang baru menetas dimana tubuhnya belum sempurna baik organ bagian dalam maupun organ bagian luarnya untuk menjadi individu ikan yang utuh. Larva memiliki banyak nama yang mana nama tersebut disesuaika n dengan jenis ikan misalny a larva ikan bandeng ialah ben ur, dan larva ikan menurut bidang budidaya ialah hatching. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan larva misalnya dalam faktor fisika air yang mencantum mengenai kekeruhan air, arus, begitu juga dengan kimia air misalnya kualitas air dan begitu juga dengan faktor biologi dan fisiologi ikan it u sediri, hal ini biasanya menyangkut dengan populasi dan ekjosistem serta habitat ikan dalam lingkungannya. Larva merupakan masa kritis dalam fase hidup ikan, pada fase ini mortalitas sangat tinggi. Tingginya mortalitas larva disebabkan karena tingginya virulensi (daya serang) penyakit, hama dan terbatasnya ketersediaan pakan yang cocok bagi larva ikan. Pada fase larva, ikan baru saja melepaskan ketergantungannya pada makanan cadangan makanan selama masa pro larva. Semasa ikan dalam bentuk individu larva memiliki dua fase dalam masa larva, yaitu masa prolarva dan masa postlarva.Masa prolarva yaitu masa larva ikan yang masih memiliki kuning telur yang dijadikan sebagai cadangan makan ikan baik berbentuk ovale, bundar maupun berbentuk oblong, tubuhnya transparan dengan beberapa butiran pigmen. Sirip dada dan ekor sudah ada namun belum sempurna sementara iakan menjadi individu ikan yang lebih sempurna, dan pada

Upload: elisabet-hutajulu

Post on 06-Jul-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan bioper 2

8/17/2019 laporan bioper 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-bioper-2 1/14

1

1. PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

Larva adalah anak ikan yang baru menetas dimana tubuhnya belum

sempurna baik organ bagian dalam maupun organ bagian luarnya untuk menjadi

individu ikan yang utuh. Larva memiliki banyak nama yang mana nama tersebut

disesuaikan dengan jenis ikan misalnya larva ikan bandeng ialah benur, dan larva

ikan menurut bidang budidaya ialah hatching. Banyak faktor-faktor yang

mempengaruhi kehidupan larva misalnya dalam faktor fisika air yang mencantum

mengenai kekeruhan air, arus, begitu juga dengan kimia air misalnya kualitas air

dan begitu juga dengan faktor biologi dan fisiologi ikan itu sediri, hal ini biasanya

menyangkut dengan populasi dan ekjosistem serta habitat ikan dalam

lingkungannya.

Larva merupakan masa kritis dalam fase hidup ikan, pada fase ini mortalitas

sangat tinggi. Tingginya mortalitas larva disebabkan karena tingginya virulensi

(daya serang) penyakit, hama dan terbatasnya ketersediaan pakan yang cocok bagi

larva ikan. Pada fase larva, ikan baru saja melepaskan ketergantungannya pada

makanan cadangan makanan selama masa pro larva.

Semasa ikan dalam bentuk individu larva memiliki dua fase dalam masa

larva, yaitu masa prolarva dan masa postlarva.Masa prolarva yaitu masa larva ikan

yang masih memiliki kuning telur yang dijadikan sebagai cadangan makan ikan

baik berbentuk ovale, bundar maupun berbentuk oblong, tubuhnya transparan

dengan beberapa butiran pigmen. Sirip dada dan ekor sudah ada namun belum

sempurna sementara iakan menjadi individu ikan yang lebih sempurna, dan pada

Page 2: laporan bioper 2

8/17/2019 laporan bioper 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-bioper-2 2/14

2

masa post larva ialah masa individu larva iakan sudah tidak memiliki kunig telur

lagi, dan pada biasanya masa ini larva sudah mulai sempurna baik dari organ

bagian dalam maupun organ bagian luarnya.

Analisis isi pencernaan ikan merupakan kajian tentang hubungan antara

komposisi pakan alami dalam lambung dan habitatnya, baik yang bersifat

planktonik, bentik maupun nektonik dan lainnya. Kebiasaan makanan ikan (food

habits) dapat digunakan untuk mengetahui hubungan ekologi dengan organisme di

dalam perairan, misalnya pemangsaan, persaingan dan rantai makanan.Makanan

merupakan faktor yang menentukan bagi populasi, pertumbuhan dan kondisikan.

Macam makanan satu spesies ikan biasanya bergantung pada umur, tempat dan

waktu.

Saluran pencernaan makanannya ikan-ikan yang tua dan besar ukurannya

mempunyai fekunditas relatif lebih kecil. Umumnya fekunditas relatif lebih tinggi

dibanding dengan fekunditas individu. Fekunditas relatif akan menjadi maksimum

pada golongan ikan yang masih muda.

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan daripada praktikum ini yaitu pada larva ikan,bertujuan agar

mahasiswa/i dapat mengetahui bagaimana bentuk pro larva dan post larva nya,

pada analisa isi saluran pencernaan bertujuan agar dapat mengetahui bagaimana

kebiasaan makan pada ikan dan jenis-jenis makanan yang dimakannya.

Page 3: laporan bioper 2

8/17/2019 laporan bioper 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-bioper-2 3/14

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Larva adalah anak ikan yang baru menetas dari telur berukuran sangat kecil

dan membawa cadangan makanan pada tubuhnya berupa kuning telur dan butiran

minyak. Pada fase larva,organ   – organ tubuhnya belum sempurna karena masih

dalam proses perkembangan. Pada fase ini jika larva tidak menemukan makanan

dari luar pada saat cadangan makanan didalam tubuhnya habis maka larva tersebut

akan mati. Oleh karena itu pada fase ini harus dapat diberikan pakan yang tepat

 jenisnya, tepat ukurannya sesuai dengan bukaan mulut larva dan mempunyai

kandungan gizi yang tinggi karena pada fase larva masih dalam proses

perkembangan seluruh organ-organ tubuh larva (Kusnadi, 2010)

Telur-telur ikan yang telah dibuahi maka didalam telur itu akan terjadi

proses embriologis hingga terbentuknya individu ikan lalu mentas dan keluar dari

cangkang telur. Lamanya masa inkubasi yang terjadi pada telur-telur yang telah

dibuahi akan bervariasi antara spesies yang satu dengan yang lainnya, karena

dipengaruhi oleh kondisi lingkungan perairan dan kandungan kuning telur yang

terdapat dalam telur itu sendiri. Telur ikan yang baru menetas akan mengeluarkan

anak ikan yang disebut dengan larva ( penuntun praktikum biologi perikanan

2012).

Pada fase larva pakan yang dikonsumsi oleh larva digunakan untuk proses

morfogenesis, organogenesis dan metamorfosis. Oleh karena itu pakan yang

diberikan pada larva harus benar-benarsesuai dengan ukuran bukaan mulut larva,

mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Pada fase larva belum banyak terjadi

Page 4: laporan bioper 2

8/17/2019 laporan bioper 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-bioper-2 4/14

4

pertumbuhan karena seluruh energi yang diperoleh digunakan untuk ketiga proses

tersebut (Kusnadi, 2010)

Tahap larva diikuti oleh tahap transformasi. Tahap ini dicirikan oleh

perubahan dalam bentuk umum dan struktural detail yang dapat secara bertahap

untuk tiba-tiba. Pada sebagian besar spesies ikan, bentuk larva dan bentuk sangat

berbeda pada saat juvenil. Pada periode larva, ikan mengalami dua fase

perkembangan, yaitu pro larva dan pasca larva. Ciri-ciri pro larva adalah masih

adanya kuning telur, tubuh transfaran dengan beberapa pigmen yang belum

diketahui fungsinya, serta adanya sirip dada dan sirip eko rwalaupun bentuknya

belum sempurna. Mulut dan rahang belum berkembang dan ususnya masih

merupakan tabung halus, padasaat tersebut makanan didapatkan dari kuning telur

yang belum habis terserap. Biasanya larva ikan yang baru menetas berada dalam

keadaan terbalik karena kuning telurnya masih mengandung minyak. Gerakan

larva hanya terjadi sewaktu-waktu dengan menggerakan ekornya ke kiri dan ke

kanan (Syazili, 2011)

Masa post larva ikan ialah masa dari hilangnya kantung kuning telur sampai

terbentuk organ-organ baru atau selesainya taraf penyempurnaan organ-organ

yang ada. Pada akhir fase tersebut,secara morfologis larva telah memiliki bentuk 

tubuh hampir seperti induknya. Pada tahap pasca larva ini sirip dorsal (punggung)

sudah mulai dapat dibedakan, sudah ada garis bentuk sirip ekor dan anak ikan

sudah lebih aktif berenang. Kadang-kadang anak ini memperlihatkan sifat

bergerombol walaupun tidak selamanya.Setelah masa pasca larva ini berakhir,

ikan akan memasuki masa juvenile (Syazili, 2011)

Page 5: laporan bioper 2

8/17/2019 laporan bioper 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-bioper-2 5/14

5

Embrio atau larva ikan ovipar yang baru keluar dari cangkang telur akan

memasuki suatu fase kehidupan yaitu fase larva. Individu ikan yang masih berada

pada fase larva ikan akan mengalami rona kehidupan yang penuh dengan resiko

atau merupakan masa yang paling kritis dalam kehidupannya. Karena pada masa

larva ini individu ikan masih berada pada fase peralihan dari bentuk yang primitif 

menjadi bentuk yang definitif.( Penuntun praktikum biologi perikanan 2012)

Secara garis besar susunan saluran pencernaan pada ikan terdiri dari mulut,

oesophagus, lambung, intestinum dan anus. Akan tetapi, pada jenis ikan Channa

organ saluran pencernaan antara lambung dan intestinumnya terdapat pyloric

caeca. Selain itu pada mulut ikan dapat dijumpai gigi yang berperan untuk 

mambantu mendapatkan makanan. (Pulungan, 2006 )

Saluran pencernaan, bentuk mulut dan gigi, bentuk dan ukuran lambung

serta intestinum yang dimiliki setiap jenis ikan bervariasi, maka menyebabkan

setiap spesies ikan cara mengambil makanannya juga bervariasi. Sehingga

berdasarkan cara mendapatkan makanannya, maka ikan-ikan itu dapat

digolongkan menjadi ikan yang bersifat predator, pemikat, penyumpit, peninggu

atau pemalas, penyaring makanan (filter feeder),grazer dan parasit ( penuntun

 praktikum biologi perikanan 2012)

Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut(cavum oris).Di

dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham

bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak 

menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut

makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat didaerah sekitar

insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila

Page 6: laporan bioper 2

8/17/2019 laporan bioper 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-bioper-2 6/14

6

tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di

dorong masuk kelambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas

batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk 

memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung, makanan masuk ke usus

yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada

anus (Yunus, 2011)

Saluran pencernaan makanannya ikan-ikan yang tua dan besar ukurannya

mempunyai fekunditas relatif lebih kecil. Umumnya fekunditas relatif lebih tinggi

dibanding dengan fekunditas individu. Fekunditas relatif akan menjadi maksimum

pada golongan ikan yang masih muda Sistem pencernaan pada ikan terdiri dari

dua bagian yaitu : saluran pencernaan (tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan

(glandula digestoria). Saluran pencernaan tersebut terdiri dari mulut,

kerongkongan, esophagus, lambung serta usus. Sedangkan kelenjar pencernaan

terdiri dari hati dan kantung empedu. Lambung dan usus juga berfungsi sebagai

kelenjar pencernaan ( Mudjiman,2010).

Page 7: laporan bioper 2

8/17/2019 laporan bioper 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-bioper-2 7/14

7

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini di laksanakan pada hari Kamis , tanggal 5 November 2015

pada pukul 10.30   –  12.30 WIB di Laboratorium Biologi perikanan, Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau.

3.2. Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah nampan,

perlengkapan alat tulis, serbet atau lap, penggaris,gelas ukur, dan

mikroskop.Sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah saluran

pencernaan ikan tambakan yang dijadikan objek selama praktikum serta larva

ikan.

3.3. Metode Praktikum

Metode yang dilakukan dalam praktikum ini, yaitu pengamatan secara

langsung,mendeskripsi ikan dengan melihat isi saluran pencernaan serta

memperhatikan bentuk larva ikan.

3.4. Prosedur Praktikum

Pada larva ikan amatilah apakah ikan termasuk prolarva atau postlarva

dibawah mikroskope. Pada analisa isi saluran pencernaan letakkan objek yang

akan dipratikumkan pada cawan kemudian rendam untuk menghilangkan

formalinnya, setelah itu ukur volumenya dengan menggunakan gelas ukur. Selesai

di ukur, keluarkan semua isi yang ada dalam saluran pencernaan tersebut.Lalu

ukur kembali volume kosong dari saluran pencernaan tersebut. Kemudian isi

daripada saluran pencernaan tadi di campur dengan akuades .Dan amati dibawah

mikroskop, catat hasil nya dilaporan sementara.

Page 8: laporan bioper 2

8/17/2019 laporan bioper 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-bioper-2 8/14

8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Larva Ikan

Gambar 1. Larva Ikan

4.1.2. Saluran Pencernaan Ikan Tambakkan

Gambar 2 : Saluran Pencernaan

Jenis Plankton yang ditemukan

Page 9: laporan bioper 2

8/17/2019 laporan bioper 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-bioper-2 9/14

9

Gambar 3: Dactylococcopsis rhaphidioides Gambar 4 : Risolaria jooi chu

4.2.Pembahasan

4.2.1. Larva Ikan

Perbedaan yang paling nyata dari larva dari pre larva dan post larva adalah;

pada tahap pre larva, larva membawa kantong kuning telur yang berada pada

bagian abdominal tubuh yang besarnya hampir setengah dari tubuhnya, jumlah

kuning telur yang terkandung di dalam kantung kuning telur sangat banyak, masa

pre larva biasanya mencapai kisaran tiga hari, sirip-sirip untuk pergerakan belum

berkembang dengan sempurna, sehingga pada tahap ini, larva tidak banyak 

bergerak karena disamping pergerakannya terbatas, juga untuk menghindari cepat

habisnya kuning telur, bentuk tubuh sangat sederhana dengan warna tubuh yang

transparan sehingga memperlihatkan bagian tubuh dalam, khususnya kuning telur

yang dibawanya, sungut sudah mulai terbentuk sangat pendek dan gemuk 

berjumlah empat pasang.

Sedangkan pada tahap post larva, larva sudah tidak mempunyai kantong

kuning telur dan tidak terdapatnya kuning telur untuk makanannya, sehingga larva

harus mencari makan dari lingkungannya. Sirip-sirip di tubuh sudah mulai

berkembang dengan baik dan dapat digunakan untuk mencari makan dan

menghindari predator, tubuh mulai berpigmen hitam yang menutupi seluruh

permukaan tubuh sehingga tubuh tidak lagi menjadi transparan.Sungut mulai

memanjang dan ramping yang digunakan untuk alat peraba dan mencari

makanan.

Pada saat kuning telur itu belum habis dihisap ada kalanya larva melakukan

pergerakan yang banyak memerlukan energi. Pengambilan energi terjadi dalam

Page 10: laporan bioper 2

8/17/2019 laporan bioper 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-bioper-2 10/14

10

proses katabollisme yaitu penghisapan kembali jaringan tubuh yang sudah

dibentuk bertepatan dengan pergerakan yang dilakukan oleh larva itu. Walupun

kuning telur itu masih ada akan tetapi kombinasi kimiawi dari kuning telur itu

secara alamiah adalah untuk pembuatan jaringan. Ketika kuning telur hampir

habis dihisap, terjadi pencampuran makanan yaitu dengan dimulainya mangambil

makanan dari luar.

4.2.2 Analisis Isi Saluran Pencernaan

Jenis-jenis makanan alami ikan di dalam perairan ketikaa masih dalam tahap

larva dan juvenile adalah diatome dan planton ukuran kecil tetapi bila ikan-ikan

sudah dewasa dan bentuk tubuhnya sudah menyerupai bentuk tubuhnya sudah

menyerupai bentuk tubuh kedua induknya maka makanan alaminya dapat berupa

vegetasi air,plakton, hewan-hewan invertebrata ukuran besar seperti : cacing

annelida, mollusca dan artropoda serta anak-anak ikan atau ikan-ikan berukuran

kecil.

Beberapa metode yang digunakan untuk mempelajari kebiasaan makan

pada ikan yaitu:

1. Metode jumlah.

2. Metode frekuensi kejadian.

3. Metode perkiraan tumpukan dengan persen.

4. Metode volumetrik.

5. Metode Gravimetrik.

Page 11: laporan bioper 2

8/17/2019 laporan bioper 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-bioper-2 11/14

11

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pratikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

bahwa dalam larva ikan terdiri dari masa pro larva dan masa post larva. Pada

masa pro larva belum memiliki bukaan mulut, sirip belum terbentuk sempurna,

membawa kuning telur sebagai cadangan makanan yang berbentuk bundar, oval

atau oblong, Sedangkan pada masa post larva kantung kuning telur sudah hilang,

mata berpigmen, gelembung udara gelap, mulut terbentuk, sirip dada membesar,

sungut sudah tampak jelas, bentuk badan silinder atau pipih maupun bervariasi.

Sebagian organ sudah berbentuk sehingga diakhir post larva secara morphologi

hampir menyerupai bentuk ikan dewasa.

Pada isi saluran pencernaan Dari praktikum yang telah dilaksanakan

diketahui bahwa ikan Tambakan (Helostoma temminckii) tergolong kedalam ikan

herbivora yaitu jenis ikan yang memakan tumbuhan. Hal itu dapat diketahui dari

panjang saluran pencernaan yaitu panjang salurannya lebih panjang dari panjang

tubuh ikan tambakan yang diamati.

5.2 Saran

Demi kelancaran praktikum Biologi Perairan yang akan datang hendaknya

praktikan memahami setidaknya mengerti tentang pelajaran yang akan

dipraktikumkan dan juga diharapkan agar asisten dapat membantu dan

membimbing praktikan dengan lebih terarah dan efisien.

Page 12: laporan bioper 2

8/17/2019 laporan bioper 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-bioper-2 12/14

12

DAFTAR PUSTAKA

Mudjiman,2010.. Dunia ikan. Armico, Bandung.

Kusnadi . 2010. Biologi perikanan. Yayasan pustaka nusantara.Yogyakarta.173

hal

Pulungan, C. P. 2006. Penuntun Praktikum Biology Perikanan. Universitas Riau,

Pekanbaru.

Penuntun.2012. Penuntun Pratikum Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan. Universitas Riau. Pekanbaru.75 hal. (tidak diterbitkan).

Yunus. 2011.  Buku pedoman pengenalan sumberdaya perikanan darat bagian I .Dtjen perikanan. Jakarta. 96 hal.

Page 13: laporan bioper 2

8/17/2019 laporan bioper 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-bioper-2 13/14

13

 \ 

LAMPIRAN

Page 14: laporan bioper 2

8/17/2019 laporan bioper 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-bioper-2 14/14

14

lampiran 1 : Alat dan Bahan

Serbet nampan

Alat tulis Tisu gulung

Mikroskop Gelas Ukur

Gunting bedah Pisau cutter