laporan peralin cia iv

31
Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment Laporan Praktikum Hari/ Tgl : Selasa, 27 April 2010 Peralatan Industri Pertanian Pukul : 15.00 WIB Dosen : Ir. Ade Iskandar Asisten : 1. Resa Denasta F34061400 2. Yoga Regantoro F34062398 DRYING EQUIPMENT Oleh: 1. M. Nanda Rahadiansyah F34070021 2. Alisia Rahmaisni F34070034

Upload: rahmaisni

Post on 26-Jun-2015

253 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

Laporan Praktikum Hari/ Tgl : Selasa, 27 April 2010

Peralatan Industri Pertanian Pukul : 15.00 WIB

Dosen : Ir. Ade Iskandar

Asisten : 1. Resa Denasta F34061400

2. Yoga Regantoro F34062398

DRYING EQUIPMENT

Oleh:

1. M. Nanda Rahadiansyah F34070021

2. Alisia Rahmaisni F34070034

2010

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

Page 2: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Proses pengeringan sangat penting peranannya di dalam suatu industri

pertanian. Sistem pengeringan dapat terjadi secara alami maupun buatan

(mekanis). Pemilihan sistem pengeringan/drier biasanya didasarkan atas

pertimbangan pada kualitas produk terhadap penghematan energi yang

dipakai. Kedua sstem pengeringan tersebut masing-masing terdapat kelebihan

dan kekurangannya. Kemudian, untuk mengurangi kerugian – kerugian yang

ditimbulkan saat pengeringan , sekarang telah banyak digunakan alat-alat

pengering mekanis (buatan).

Cara pengeringan dengan alat pengering ini disebut pengeringan

buatan atau pengeringan mekanis, sebagai bahan pemanas yang lazim

digunakan adalah udara panas yang kering (tidak mengandung uap air), tetapi

dapat pula digunakan uap panas yang dialirkan melalui pipa-pipa, dan

sebagainya. Bentuk alat pengering beraneka ragam disesuaikan dengan bahan

hasil pertanian yang akan dikeringkan.

Salah satu contoh klasifikasi alat pengering yang akan dipelajari

dalam praktikum ini adalah berdasarkan jenis bahan yang dikeringkan, antara

lain pengering bahan padat seperti tray dyer, dan pengering bahan cair seperti

drum dryer dan spray dryer.

B. TUJUAN

Tujuan dari praktikum ini, antara lain: mengamati secara langsung

alat pengering bahan padat (tray dryer) dan alat pengering bahan cair (drum

dryer dan spray dryer). Sehingga, diharapkan dengan pengamatan secara

langsung pada peralatan alat pengering, dapat diketahui bagian-bagian dan

cara kerja dari masing-masing alat.

Page 3: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

II. METODOLOGI

A. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan adalah try dryer, drum dryer, spray dryer, dan

wadah. Kemudian,bahan-bahan yang digunakan antara lain singkong, air, dan

maltodekstrin.

B. METODOLOGI

Pada pengamatan alat pengering tray dryer prosedur yang dilakukan

adalah menyiapakan 2 kg singkong dan memotong dengan ketebalan yang

berbeda nyata. Kemudian, mengambil sampel untukperhitungan kadar air

awal. Selanjutnya, mengeringkan singkong pada tray dryer yang dibagi pada

rak atas, rak tengah dan rak bawah selama 1 jam. Lalu, setelah itu mengambil

sampel pada masing-masing ketebalan dan posisi rak untuk dilakukan uji

kadar air.

Pada pengamatan alat pengering spray dyer dilakukan prosedur

dengan membuat larutan maltodekstrin dengan dua konsentrasi yang berbeda.

Kemudian mengeringkan kedua larutan tersebut dengan menggunakan spray

dryer. Selanjutnya menimbang berat serbuk halus dan kasar pada spray dryer

dari masing-masing larutan.

Pada pengamatan alat pengering drum dryer dilakukan prosedur

dengan membuat larutan maltodekstrin dengan dua konsentrasi yang berbeda.

Kemudian mengeringkan kedua larutan tersebut dengan menggunakan drum

dryer. Selanjutnya menimbang berat akhir dan menghitung rendemennya.

Page 4: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN

a. Tray Dryer

Bagian rak

pada Tray

D.

Sebelum dikeringkan Bobot akhir

(gram)

Kadar air

(%)ketebalan Bobot awal

Atas 0,2 mm 100 gram 65 35

0,5 mm 100 gram 75 25

Tengah 0,2 mm 100 gram 50 50

0,5 mm 100 gram 65 35

Bawah 0,2 mm 100 gram 65 35

0,5 mm 100 gram 70 30

b. Drum Dryer

Konsentrasi (%) Maltodekstri

dalam larutan

(gram)

Bobot akhir

(gram)

Rendemen

(%)

2,91 30 8 26,67

6,54 70 40 57,14

c. Spray dryer

Konsentrasi (%)

(b/v)

Maltodekstri

dalam larutan

(gram)

Bobot akhir

(gram)

Rendemen

(%)

16,7 % 20 14 70

23,08 30 10 33,33

Page 5: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

1. Tray dryer

Gambar Tray Dryer

Spesifikasi Tray Dryer

Pilot plant (Engineering and equipment GmBh6072 Dneleich west Germani)H.ORTH GmBHMasch Bauru Verfahrenstechnik D-6700 LudwigshafenBaujah: 1981

Page 6: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

Fabr NR: 2193 / 1Type: ITHUAnschlubwert: -Nentemperature: 120oCFrischlultwechsei / min: 4,94 m3

Hochstzlussige Losemithelmerge 9Nutzraum: 2,64 m3

Gesamtdampraum: 2,88 m3

Stromart: 3 PH Spannurg: 220 / 380 volt

Pengering rak ini terdiri dari sebuah ruang dari logam lembaran

yang berisi dua buah truk yang mengandung rak-rak (H). Setiap rak

mempunyai sebuah talam dangkal, sekitar 30 in persegi dan tebal 2-6 in,

yang penuh dengan bahan yang akan dikeringkan. Udara panas

disirkulasikan pada kecepatan 7-15 ft/det diantara talam dengan bantuan

kipas (C) dan motor (D), mengalir melalui pemanas (E). Sekat-sekat (G)

membagikan udara itu secara seragam diatas susunan talam.

Sebagian udara basah diventilasikan keluar melalui talam

pembuang (B), sedangkan udara segar masuk melalui pemasuk (A). Rak-

rak itu disusun diatas roda truk (I) sehingga pada akhir siklus pengeringan

truk didapat ditarik keluar dari kamar dan dibawa ke stasiun penumpahan

talam.

Spesifikasi bahan

Pengering rak dapat digunakan untuk mengeringkan segala macam

bahan, Pengering talam ini digunakan untuk pengeringan bahan bernilai

tinggi seperti zat-zat warna dan bahan farmasi.

Fungsi secara umum

Sebagai alat untuk mengeringkan bahan/produk yang berbentuk

granular, biji atau powder atau produk lainnya.

Page 7: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

2. Spray dryer

Gambar Spray dryer

Spesifikasi Spray dryer

Pump : UI-MXV 2,5-50rpm

S. Nb: T, 960618

230 V 50Hz 13W Run FwD connect 5 to 8

Run Rew connect 4 to 8

Current input Input 0-1 V +9,-8

4-20 mA connect 6 to 7 Input 0-10 V +2,-8

Input 0-20 mA / 4-20 mA

+8, 1 Return 8

Fuse 630 mA Time-Lag Made in Sreser

Page 8: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

1. Kamar pengering, berbentuk silinder dengan dasar kerucut

pendek, dan piring semprot kecepatan tinggi, nozzle tekanan atau

nozzle dua fluida. Diameter kamar biasanya dibuat besar, agar

partikel basah tidak menumbuk permukaan padat, yaitu sebesar 8

sampai 30 ft (2,5 sampai 9 m).

2. Piring semprot (spray disk atomizer), dipasang di atap kamar

pengering. Dalam pengering ini, piring semprot berdiameter 12

in (300 mm) dan berputar pada kecepatan 5000 sampai 10000

rpm.

3. Kipas pembuangan gas, terhubung dengan saluran pembuang

horisontal yang dipasang pada sisi kamar, di bagian bawah yang

berbentuk silinder. Kipas pembuangan ini berfungsi untuk

menyedot gas yang telah mendingin setelah digunakan selama

pengeringan.

4. Pemisah siklon, berfungsi untuk memisahkan partikel zat padat

dan gas.

5. Katup putar dan konveyor sekrup, terletak di dasar kamar

pengering yang berfungsi untuk mengeluarkan zat padat kering

yang mengendap di dasar kamar pengering dan digabungkan

dengan zat padat yang dikumpulkan dalam siklon.

Spesifikasi bahan

Waktu pengeringan dalam pengering semprot sangat singkat,

sehingga memungkinkan pengeringan bahan-bahan yang peka panas dan

menghasilkan partikel-partikel berbentuk bola pejal maupun bolong.

Pengering semprot dapat digunakan untuk menguapkan dan mengeringkan

larutan dan bubur (slurry), bahan makanan dan deterjen sintetik, yang

memiliki konsistensi, densitas lindak, dan penampilan yang dikehendaki

dan mungkin sulit atau tidak dapat dicapai dengan pengering jenis lain.

Zat padat kering yang didapatkan sebagai hasil akhir pengering semprot

(spray dryer) biasanya sangat berpori

Page 9: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

Fungsi secara umum

Untuk menguapkan dan mengeringkan larutan dan bubur (slurry)

sampai kering dengan cara termal, sehingga didapatkan hasil berupa zat

padat yang kering.

3. Drum dryer

Gambar Drum dryer

Spesifikasi Drum dryer

1. Tangki berfungsi sebagai tempat produk yang akan dikeringkan.

Produk yang akan dikeringkan ditampung dan dikumpulkan di

tempat ini. Bentuk tangki dibuat sedemikian rupa agar semua produk

dapat dikeringkan dengan sempurna.

2. Drum berfugsi sebagai alat pengering dimana ditempatkan uap panas

ke dalam drum tersebut.

3. Pisau skrap berfungsi untuk memisahkan produk yang telah kering.

Page 10: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

Spesifikasi bahan

Pengering ini digunakan untuk mengeringkan zat-zat berbentuk

cairan, misalnya susu atau air buah.

Fungsi secara umum

Sebagai alat untuk mengeringkan bahan yang berbentuk larutan,

bubur maupun pasta.

Page 11: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

B. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini telah dilakukan pengenalan dan pengamatan alat

pengering pertanian. Sebelum masuk ke bagian pembahasan mengenai penjelasan

alat pengering pertanian, ada baiknya untuk membahas terlebih dahulu mengenai

konsep pengeringan. Pengeringan dapat didefinisikan sebagai unit operasi yang

mengubah bahan makanan berbentuk cair , padat atau semi padat menjadi produk

yang padat dan mempunyai kadar air yang lebih rendah. Proses pengeringan pada

umumnya menggunakan energi panas, yang akan menyebabkan air akan

teruapkan menjadi uap air/vapor (Mujumdar, 1995).

Prinsip dasar proses pengeringan adalah penguapan air dari bahan ke udara

sekeliling karena adanya perbedaan kandungan air antara bahan dan udara. Media

pengering biasanya udara, karena jumlahnya banyak, mudah digunakan, dan dapat

dikendalikan. Selama proses pengeringan berlangsung, hal-hal yang dapat terjadi

pada bahan/produk pangan yang dikeringkan adalah sifat fisiknya, perubahan

kimiawi dan biokimia, dimana proses tersebut ada yang dikehendaki dan ada yang

tidak dikehendaki.

Adapun beberapa keuntungan dari proses pengeringan, antara lain: (1)

mengurangi kadar air bahan sampai batas dimana terjadinya perkembangan

mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan

terhambat atau terhenti sehingga bahan yang dikeringkan dapat mempunyai waktu

simpan yang lebih lama (lebih awet); (2) karena volumenya kecil maka akan

mempermudah dan menghemat ruang penyimpanan saat pengepakan; (3) lebih

ringan karena volume air dalam bahan makin sedikit, sehingga memudahkan

pengangkutan; (4) biaya produksinya menjadi lebih murah.

Dengan mempelajari konsep pengeringan maka dapat ditentukan jenis

peralatan pengering yang sesuai dengan bahan yang akan dikeringkan. Ada

beberapa klasifikasi alat pengeringan, salah satunya adalah klasifikasi alat

pengeringan berdasarkan jenis bahan yang dikeringkan, yaitu pengering bahan

padat (pengering rak – tray dryer), dan pengering bahan cair (spray dryer dan

drum dryer).

Page 12: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

1. Tray dryer

Tray Dryer merupakan salah satu alat pengeringanyang tersusun dari

beberapa buah tray didalam satu rak. Tray dryer sangat besar manfaatnya bila

produksinya kecil, karena bahan yang akan dikeringkan berkontak langsung

dengan udara panas. Namun alat ini membutuhkan tenaga kerja dalam proses

produksinya, biaya operasi yang agak mahal, sehingga alat ini sering digunakan

pada pengeringan bahan – bahan yang bernilai tinggi.

Data yang diperoleh dari hasil percobaan dengan ketebalan 0.2 cm adalah

sebagai berikut : bobot akhir dari singkong yang dikeringkan di bagian atas adalah 65gr

atau 65% dari bobot awal, selanjutnya pada singkong yang dikeringkan di bagian tengah

yaitu 50 gr atau 50% dari bobot awal, sedangkan singkong yang dikeringkan di bagian

bawah yaitu 65 atau 65% dari bobot awal. Bobot awal singkong untuk ketiga posisi

tersebut sama yaitu 100 gram. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa semakin ke

atas letak singkong yang dikeringkan maka kadar airnya semakin berkurang. Hal ini

ditandai dengan jumlah bobot yang semakin rendah pada rak bagian bawah.

Perhitungan bobot air bahan yang teruapkan adalah sebagai berikut :

Bagian Rak

Pengering

Bobot Awal (g) Bobot Akhir (g)

Atas 100 65

Tengah 100 50

Bawah 100 65

Bagian Rak

Pengering

Bobot Awal (g) Bobot Akhir (g) Kadar Air yang

Teruapkan

Atas 100 65 (100-65)/100 x 100% =

35%

Tengah 100 50 (100-50)/100 x 100% =

50%

Bawah 100 65 (100-65)/100 x 100% =

35%

Page 13: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

Data diatas mungkin ada terdapat deviasi di dalamnya. Deviasi bisa terjadi

ketika bahan yang telah dikeluarkan dari dryer dibiarkan berinteraksi dengan

udara bebas. Hal ini seharusnya tidak diperbolehkan terjadi karena bahan yang

masih bersuhu tinggi setelah keluar dari dryer akan mengikat kandungan air

dalam udar bebas tersebut. Akibatnya kadar air bahan akan meningkat kembali

dan menyebabkan besar kadar air yang hilang berkurang nilainya. Seharusnya

bahan yang dikeluarkan dari dilindungi agar tidak berinteraksi dengan udara

bebas.

Dari data ini, terlihat bahwa kadar air yang teruapkan terbesar adalah di

bagian atas yakni 65%, menyusul di bagian tengah 50%, dan bagian bawah 65%.

Dapat disimpulkan bahwa semakin ke atas tempat pengeringannya (semakin

mendekati sumber panas) maka kadar air bahan yang berhasil dihilangkan

semakin besar. Hal yang perlu diperhatikan ialah bahwa laju pengeringan lebih

cepat berlangsung pada singkong yang terletak di bagian pinggir rak, karena uap

panas yang mengenai singkong berasal dari pinggir dinding tray dryer sehingga

kontak antar uap panas dan bahan pertama kali terjadi pada bahan yang berada di

pinggir rak.

a. Prinsip kerja

Pengering tray ini dapat beroperasi dalam vakum dan dengan pemanasan

tak langsung. Uap dari zat padat dikeluarkan dengan ejector atau pompa

vakum. Pengeringan dengan sirkulasi udara menyilang lapisan zat padat

memerlukan waktu sangat lama dan siklus pengeringan panjang yaitu 4-8 jam

per tumpak.

Selain itu dapat juga digunakan sirkulasi tembus, tetapi tidak ekonomis

karena pemendekan siklus pengeringan tidak akan mengurangi biaya tenaga

kerja yang diperlukan untuk setiap tumpak.

b. Mekanisme kerja

Pada tray dryer, yang juga disebut rak, ruang atau pengering

kompertement, bahan dapat berupa padatan kental atau padatan pasta,

disebarkan merata pada tray logam yang dapat dipindahkan di dalam ruang

(cabinet). Uap panas disirkulasi melewati permukaan tray secara sejajar,

panas listrik juga digunakan khususnya untuk menurunkan muatan panas

Page 14: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

sekitar 10-20 % udara yang melewati atas tray adalah udara murni, sisanya

menjadi udara sirkulasi.

Setelah pengeringan, ruang atau kabinet dibuka dan tray diganti dengan

pengering tumbak (batch) tray. Modifikasi tipe ini adalah tipe tray truck yang

ditolak ke dalam pengering. Pada kasus bahan granular (butiran), bahan bisa

dimasukkan dalam kawat pada bagian bawah tiap-tiap tray, kemudian melalui

sirkulasi pengering, uap panas melewati bed permiabel memberikan waktu

pengeringan yang lebih singkat disebabkan oleh luas permukaan yang lebih

besar kena udara.

c. Alat yang biasa digunakan dipasaran

Spesifikasi :

- Sistem Pemanasan : tidak langsung

- Bahan Bakar          : LPG / minyak tanah

- Kapasitas Bahan     : 60 – 90 kg/proses (atau sesuai permintaan)

- Jumlah rak             : 60 buah

- Jumlah pintu        : 3 buah

- Blower                   : 0,5 HP dan 3/8 HP

- Kapasitas Bahan : 80 – 120 kg/proses

- Jumlah rak : 80 buah

- Jumlah pintu : 4 buah

- Blower               : 0,5 HP dan 3/8 HP

- Kapasitas             : 160 – 240 kg / proses

- Jumlah rak                : 160 buah

Page 15: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

- Jumlah pintu          : 8 buah

- Blower                     : 1 PK dan 3/4 PK 2 unit

2. Spray dryer

Jenis pengering ini digunakan untuk mengeringkan bahan berbentuk

cairan. Metode pengeringan spray drying merupakan metode pengeringan yang

paling banyak digunakan dalam industri terutama industri makanan. Metode ini

mampu menghasilkan produk dalam bentuk bubuk atau serbuk dari bahan-bahan

seperti susu, buah-buahan dan lain-lain (Djarwo, 1988).

Pada praktikum ini spray dryer berukuran kecil. Kapasitas spray dryer

adalah 1 liter per jam. Bahan yang akan dikeringkan terbuat dari dua macam

larutan maltodekstrin dengan konsentrasi yang berbeda. Larutan pertama dibuat

dengan menambahkan 30 gram maltodekstrin ke dalam 100 ml air dan larutan

kedua dibuat dengan menambahkan 20 gram maltodektrin ke dalam 100 ml air.

Dari perbedaan konsentrasi ini dapat dibandingkan bahwa 100 ml air yang

ditambahkan 30 gram maltodekstrin lebih pekat dari pada 100 ml air yang

ditambahkan 20 gram maltodekstrin. Perbedaan konsentrasi larutan yang

dikeringkan ini akan berpengaruh pada waktu pengeringan dan rendemen yang

dihasilkan, sementara itu suhu dan kecepatan aliran bahan antara kedua macam

larutan sama.

Dari hasil percobaan dapat dihitung rendemen yang dihasilkan dengan cara

membandingkan bobot akhir bahan dengan bobot awal. Pada larutan dengan

bobot awal 30 gram maltodekstrin dihasilkan 10 gram bobot akhir halus, ini

berarti rendemen yang dihasilkan adalah sebesar 33.33 %. Pada larutan dengan

bobot awal 20 gram maltodekstrin dihasilkan 14 gram bobot akhir halus, ini

berarti rendemen yang dihasilkan adalah sebesar 70 %.

Perbedaan rendemen ini sebenarnya disebabkan oleh perbedaan bobot

awal yang digunakan dalam membuat larutan. Bobot awal bahan yang kecil akan

menghasilkan rendemen yang kecil, demikian juga sebaliknya. Waktu

pengeringan biasanya tergantung pada konsentrasi larutan, semakin pekat larutan,

maka semakin lama proses pengeringan. Pengeringan yang lebih lama dapat

terjadi pada larutan yang mengandung 30 gram maltodekstrin, namun dalam

Page 16: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

percobaan ini tidak dilakukan perhitungan waktu untuk proses pengeringan

masing-masing larutan. Pada percobaan ini, kesalahan dalam menetukan

rendeman dapat terjadi karena kesalahan dari praktikan yang kurang teliti dalam

melakukan pengukuran berat akhir produk.

a. Prinsip kerja

Seluruh air dari bahan yang ingin dikeringkan, diubah ke dalam bentuk

butiran-butiran air dengan cara diuapkan menggunakan atomizer. Air dari

bahan yang telah berbentuk tetesan-tetesan tersebut kemudian di kontakan

dengan udara panas. Peristiwa pengontakkan ini menyebabkan air dalam

bentuk tetesan-tetesan tersebut mengering dan berubah menjadi serbuk.

Selanjutnya proses pemisahan antara uap panas dengan serbuk dilakukan

dengan cyclone atau penyaring. Setelah di pisahkan, serbuk kemudian

kembali diturunkan suhunya sesuai dengan kebutuhan produksi.

Pada prinsipnya cairan disemprotkan melelui sebuah alat penyemprot

(sprayer) ke dalam ruangan yang panas. Dengan demikian air akan dapat

menguap sehingga bahan dapat kering menjadi bubuk atau powder.

http://anekamesin.com/produk-mesin/mesin- lain/spray-dryer.html.

b. Mekanisme kerja

Pada proses dengan menggunakan spray dryer liquid atau larutan

slurry disemprotkan ke dalam tempat yang dialirkan gas-gas panas berupa

titik-titik berkabut, air dengan cepat diuapkan dari dropplet menuju

partikel padat yang disemprotkan kepada aliran gas panas tadi. Aliran gas

dan cairan di dalam spray yang dialirkan secara co-counter, counter-

current dan kombinasi keduanya (Ranganna, 1977).

Tetesan yang terbentuk tadi selanjutnya di umpankan dengan spray

nozel atau cakram spray dengan kecepatan tinggi yang berputar di dalam

kamar-kamar slinder. Hal ini dapat menjamin bahwa tetesan-tetesan air

dan partikel padatan basah tidak bercampur dan permukan padatan tidak

kaku sebelum sampai ke tempat pengeringan, setelah itu baru digunakan

chamber yang besar.

Page 17: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

Padatan kering akan keluar dibawah chamber melalui screw conveyer.

Kemudian gas dialirkan dengan cyclone sparator agar proses dapat

berlangsung dengan baik. Produknya berupa partikel ringan dan berporos.

Contohnya susu bubuk kering yang dihasilkan dari pengeringan susu cair

dengan spray drayer.

c. Alat yang biasa digunakan di pasaran

http://anekamesin.com/produk-mesin/mesin-lain/spray-dryer.html.

Spesifikasi :

- Tabung inlet ( main chamber) diameter 4.5” panjang 40 cm, bahan  Stainless

steel 1.5 mm

- Tabung outlet ( cyclone separator) diameter 3” panjang 23 cm, bahan

stainless steel

- Unit Nozzle diameter lubang permukaan 0.5 mm, bahan stainless steel

- Thermocontrol dan thermometer merk Omron

- Unit Compressor

- Blower 2” + Skala pengatur kecepatan

- Pompa peristaltic + pengatur

- Heater batang stainless steel 3000 Watt

- Lampu 3 buah hologyn

- Jendela kaca

- Selang pembuangan uap air + gas yang lain

- Tombol-tombol : heater, compressor, blower, power supply, pompa

peristaltik.

Page 18: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

3. Drum dryer

Pengering ini digunakan untuk mengeringkan zat-zat berbentuk cairan,

misalnya susu atau air buah. Alatnya terdiri dari pipa silinder yang besar, ada yang

hanya satu ada yang dua, bagian dalamnya berfungsi menampung dan

mengalirkan uap panas. Drum dryer sangat cocok untuk penanganan lumpur atau

padatan yang berbentuk pasta atau suspensi serta untuk bermacam-macam larutan.

Pada percobaan larutan maltodekstrin dibuat dengan konsentrasi yang

berbeda. Larutan pertama maltodekstrin dimasukkan sebanyak 30 gram ke dalam

1 liter air dan larutan kedua maltodekstrin dimasukkan sebanyak 70 gram ke

dalam 1 liter air. Dilihat dari kekentalannya maka larutan yang paling cepat kering

adalah larutan yang mengandung 30% maltodekstrin (30 gram maltodekstrin)

karena larutan yang tidak terlalu kental mudah menguapkan air dalam bahan

ketika dilewatkan pada drum yang telah panas, namun sebaliknya larutan yang

lebih kental akan lebih lama menguapkan air dalam bahannya sebab harus

memperluas permukaan bahan terlebih dahulu pada drum.

Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Mujumdar (1995) bahwa proses

optimalisasi drum dryer ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah

tingkat viskositas larutan bahan (kental atau encer), larutan yang encer lebih cepat

kering disebabkan lebih mudah memperluas permukaan cairan atau pasta. Dalam

aplikasinya dibidang industri biasanya drum dryer digunakan untuk memproduksi

sereal dan ragi roti.

Perbedaan penggunaan drum dryer jika dibandingkan dengan oven dalam

pengolahan pangan yang mengadung pati adalah tidak merusak bahan karena suhu

yang digunakan berkisar antara 80oC dalam waktu yang cepat, yaitu hanya sekali

putaran drum. sedangkan penggunaan oven dalam pengeringan adalah dapat

merusak bahan karena suhu yang dugunakan tinggi dalam waktu yang relatif

lama.

Persen rendemen dihitung dengan membagi berat akhir bahan (produk)

dengan berat awal di kali 100%. Dari percobaan ini menunjukan perbedaan yang

cukup besar antara konsentrasi larutan dengan 70 gram maltodekstrin ke dalam

satu liter air dengan 30 gram maltodekstrin ke dalam satu liter air. Pada 70 gram

maltodeksrin menghasilkan bobot akhir 40 gram maltodekstrin dengan rendemen

Page 19: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

57.14%, sedangkan pada maltodekstrin 30 gram menghasilkan 8 gram bobot akhir

dengan rendemen sebesar 26.66 %. Perbedaan rendemen disebabkan oleh

perbedaan bobot maltodekstrin. Pada percobaan semakin tipis bahan yang

dilewatkan pada drum semakin cepat proses pengeringannya, namun dalam

percobaan ini tidak dilakukan perhitungan waktu untuk proses pengeringan

masing-masing larutan.

a. Prinsip kerja

Bagian drum berfungsi sebagai suatu evaporator. Beberapa variasi dari

jenis drum tunggal adalah dua drum yang berputar dengan umpan masuk

dari atas atau bagian bawah kedua drum tersebut. Terdiri dari gulungan

logam panas yang berputar. Pada bagian luar terjadi penguapan lapisan

tipis zat cair atau lumpur untuk dikeringkan. Padatan kering dikeluarkan

dari gulungan yang putarannya lebih diperlambat.

b. Mekanisme kerja

Cairan yang akan dikeringkan disiramkan pada silinder pengering

tersebut dan akan keluar secara teratur dan selanjutnya menempel pada

permukaan luar silinder yang panas sehingga mengering, dan karena

silinder tersebut berputar dan di bagian atas terdapat pisau pengerik

(skraper) maka tepung- tepung yang menempel akan terkerik dan

berjatuhan masuk ke dalam penampung, sehingga didapat tepung sari hasil

tanaman yang kering dan memuaskan (Ahmad, 2010).

Page 20: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

IV. KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Pengeringan adalah proses pemindahan panas dan uap air secara simultan

dari suatu bahan ke lingkungan, yang memerlukan energi panas untuk

menguapkan kandungan air yang dipindahkan dari permukaan bahan, yang

dikeringkan oleh media pengering berupa energi panas). Tujuan pengeringan

adalah mengurangi kadar air bahan sampai batas dimana perkembangan

mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan

terhambat atau terhenti. Pengeringan untuk bahan yang berasal dari hasil pertanian

dapat dilakukan melalui peralatan seperti tray dryer, spray dryer, dan drum dryer

sesuai dengan karakteristik bahan yang akan dikeringkan.

Hasil percobaan untuk bahan yang dikeringkan dengan menggunakan tray

dryer yaitu singkong memperlihatkan bahwa letak bahan yang akan dikeringkan

dan suhu pengeringan berpengaruh terhadap laju pengeringan dan jumlah kadar

air yang diuapkan. Semakin ke atas letak bahan yang akan dikeringkan maka

kadar air yang diuapkan semakin tinggi karena pipa yang mengalirkan uap panas

berada di bagian atas tray dryer. Selain itu semakin dekat letak bahan dengan

dinding ruang pengeringan maka kontak panas akan semakin efektif terjadi

sehingga panas akan terlebih dahulu menguapkan kadar air bahan pada bagian

pinggir tersebut.

Dari hasil percobaan yang menggunakan spray dryer dan drum dryer

dapat disimpulakan selama proses pengeringan, bahan mengalami penurunan

kadar air dan pengurangan berat atau massa bahan. Semakin banyak bobot awal

bahan, maka semakin besar rendemen yang dihasilkan baik dengan spray dryer

maupun drum dryer. Pada spray dryer rendemen terbesar dihasilkan dari larutan

dengan maltodekstrin sebanyak 30 gram. Pada drum dryer rendemen terbesar

dihasilkan dari larutan dengan maltodekstrin sebanyak 70 gram. Pada drum

dryer semakin luas permukaan bahan, semakin besar kecepatan pengeringan

bahan. Karakteristik bahan yang dapat diolah oleh spray dryer maupun drum

dryer adalah berbentuk cair atau pasta. Produk yang dihasilkan dengan spray

Page 21: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

dryer berupa serbuk atau tepung, sedangkan produk yang dihasilkan dengan drum

dryer berupa serpihan.

B. SARAN

Diperlukan suatu tata cara atau prosedur Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) yang ketat untuk penggunaan tray dryer, spray dryer, dan drum dryer.

Selain itu, pemeriksaan ketiga alat ini secara intensif (maintance) harus selalu

diupayakan terutama terhadap tenaga motor yang digunakan karena berasal dari

motor listrik berdaya tinggi yang tentunya berbahaya bagi pemakai apabila tidak

digunakan dan dirawat dengan baik.

Page 22: Laporan Peralin CIA IV

Laporan Peralatan Industri IV – Drying Equipment

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim]. 2009. Spray Drying process.

http://anekamesin.com/produk-mesin/mesin- lain/spray-dryer.html.

[1May 2010].

[Anonim]. 2010. Drum Drying. http://anekamesin.com/produk-mesin/mesin-

lain/spray-dryer.html. [1May 2010].

Ahmad, Z. 2000. Kimia Dasar untuk Teknik Industri. Penebar Swadaya,

Jogjakarta.

Djarwo, P. 1988. Teknik Pengolahan Hasil Pertanian. UI Press, Jakarta.

Mujumdar, A.S., 1995. Superheated Steam Drying of Industrial Drying, 2nd

Edition. Marcel Dekker, New York.

Ranganna, S., 1977. Manual of Analysis of Fruit and Vegetable Products. Tata

Mc Graw- Hill Publishing Company Limited, New Delhi.