laporan anatomi ikan dan kadal

28
ANATOMI IKAN NILEM (Osteochilus hasselti ) DAN IKAN LELE (Clarias batrachus) Oleh : Nama : Wina Pratiwi Nugrahani NIM : B1J011019 Rombongan : IV Kelompok : 2 Asisten : Bima Ade Setiawan LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN I

Upload: wina-pratiwi-nugrahani

Post on 02-Aug-2015

583 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Anatomi Ikan Dan Kadal

ANATOMI IKAN NILEM (Osteochilus hasselti )DAN IKAN LELE (Clarias batrachus)

Oleh :

Nama : Wina Pratiwi NugrahaniNIM : B1J011019Rombongan : IVKelompok : 2Asisten : Bima Ade Setiawan

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN I

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO

2012

Page 2: Laporan Anatomi Ikan Dan Kadal

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan merupakan organisme akuatik yang memiliki organ yang kompleks dan

terdiri dari atas beberapa sistem organ yang saling bekerja sama melakukan aktivitas

hidup. Ikan merupakan makhluk hidup yang berada di dalam air dan mempunyai darah

dingin, artinya panas badannya mengikuti panasnya air dimana ikan berada. Ikan

bernafas terutama dengan menghisap hawa dari air dengan menggunakan insang yang

terdapat di kanan-kiri bagian kepala. Ikan sewaktu-waktu secara darurat mengambil

hawa dari permukaan air. Hawa yang terdapat di dalam air termasuk zat asam karena

dimana zat tersebut telah tercampur dengan air di dalam permukaan. Selain mengisap

zat asam, pada waktu bernafas itu terjadi pula pengeluaran zat, yaitu zat asam arang

yang tidak berguna bagi ikan dan membahayakan jika terlalu banyak di dalam air. Zat

asam arang ini sangat berguna pada waktu ada sinar matahari.

Ikan nilem dan ikan lele ini digunakan sebagai preparat dalam praktikum ini

karena ikan tersebut mudah didapat dan mudah di amati. Dan biasanya ikan ini banyak

orang memeliharanya. Ikan nilem ini termasuk jenis ikan tawar dan ikan peliharaan.

Klasifikasi Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) menurut Brotowidjoyo (1993)

adalah sebagai berikut :

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Kelas : Pisces

Ordo :Ostariophysi

Famili : Cyprinidae

Genus : Osteochilus

Page 3: Laporan Anatomi Ikan Dan Kadal

Spesies : Osteochilus hasselti

Ikan nilem (Osteochilus hasselti) hidup di lingkungan perairan air tawar. Ikan

ini memiliki tiga bagian tubuh yaitu kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (cauda).

Ikan nilem sering dikenal dengan nama Wader (Jawa), Pawas atau Payon (Kalimantan).

Ikan nilem suka memakan plankton dan periphyton atau jasad yang sering menempel

pada tanaman air, dalam hidupnya memerlukan air yang cukup mengandung oksigen

dan unsur hara serta adanya tanaman air sebagai tempat periphyton menempel.

Umumnya ikan ini hidup pada tempat yang ketinggiannya 0-800 m dari permukaan laut

dengan kisaran suhu 18 – 28 °C.

Klasifikasi Ikan Lele (Clarias batrachus) menurut Seanin (1968) adalah

sebagai berikut:

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Kelas : Pisces

Sub Kelas : Teleostei

Ordo : Ostariophysi

Sub Ordo : Siluroidea

Famili : Clariidae

Genus : Clarias

Spesies : Clarias batrachus

Ikan lele (Clarias batrachus) hidup di lingkungan perairan tawar. Ikan ini

memiliki bentuk badan yang memanjang dengan kepala pipih dibawah. Badannya tidak

diselubungi dengan sisik melainkan licin pada permukaan tubuhnya dan sedikit

berlendir. Ikan lele mempunyai senjata berbisa berupa sepasang patil yang berada pada

Page 4: Laporan Anatomi Ikan Dan Kadal

pectoral fin (sirip dada), selain itu patil juga berguna untuk melompat atau berjalan

diatas tanah.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum Struktur dan Perkembangan Hewan 1 kali ini adalah untuk

melihat anatomi Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) dan Ikan Lele (Clarias batrachus)

Page 5: Laporan Anatomi Ikan Dan Kadal

II. MATERI DAN METODE

A. Materi

Alat-alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, pisau, gunting bedah, jarum

penusuk dan tissue.

Bahan yang digunakan adalah Ikan Nilem (Osteochillus hasselti), Ikan Lele

(Clarias batrachus) air kran, kloroform dan formalin.

B. Metode

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Ikan dibius dengan menggunakan kloroform atau dimatikan dengan jarum penusuk.

2. Ikan digunting mulai dari lubang phorus urogenitalis sampai ke arah anterior

sepanjang medioventral tubuh mengikuti arah depan sirip dada (dilakukan dengan

hati-hati sehingga tidak mengenai organ-organ yang berada di dalamnya).

3. Bagian belahan daging sebelah atas dibuka dengan menggunakan pinset.

4. Pengguntingan dilanjutkan ke arah tubuh bagian dorsal yang dilanjutkan ke arah

anterior sampai ke tutup insang, bagian dorsal dan ventral sampai moncong, pada

bagian ini harus di perhatikan sebelah ventral dari insang terdapat jantung sehingga

pengguntingan harus dilakukan dengan hati-hati.

5. Saluran pencernaan dapat diamati dengan cara menarik bagian usus sedikit sampai

keluar dari tubuh dan jangan sampai putus.

6. Bagian ekor dipotong secara melintang kemudian diamati bagian-bagiannya yaitu

ekor dan tulangnya.

Page 6: Laporan Anatomi Ikan Dan Kadal

B. Pembahasan

a. Ikan Nilem (Osteochilus hasselti)

Hasil pengamatan anatomi ikan nilem didapatkan hasil bahwa tubuh ikan nilem

dibagi menjadi tiga bagian yaitu caput, truncus dan cauda. Batas caput mulai dari

moncong sampai bagian belakang tutup insang, batas truncus mulai dari belakang tutup

insang sampai anus, sedangkan batas cauda mulai dari phorus urogenitalis sampai ujung

sirip ekor. Bagian pernafasan terluar yang terdapat pada bagian kepala adalah insang

dan empat potong tulang-tulang kecil yaitu operculum, preoperculum, interoperculum,

dan suboperculum. Rongga insang terletak antara insang dan operculum, lubang insang

berupa celah sempit yang melengkung antara gelang bahu dan operculum (Djuhanda,

1981).

Rongga mulut adalah bagian depan atau bagian anterior dari badan, pada

umumnya berfungsi sebagai tempat mengunyah makanan pada kelompok vertebrata

tingkat tinggi, tetapi pada kelompok vertebrata rendah seperti ikan, makanan hanya

ditelan saja tidak mengalami proses pengunyahan dalam rongga mulut yang biasanya

dibantu dengan adanya lendir yang dihasilkan oleh sel-sel epitel pada rongga mulut dan

juga dengan adanya kontraksi dari otot dinding mulut (Weichert,1984). Ikan nilem

(Osteochilus hasselti) tergolong dalam keluarga Cyprinidae seperti ikan mas dan ikan

tawes, mulutnya terpasang dua pasang kumis (barbells). Sistem pencernaannya terdiri

atas lidah, hati, gastrum, intestine, pancreas, kantung empedu. Menurut Storer dan

Usinger (1975), sistem pencernaan ikan terdiri dari : rahang ikan mempunyai banyak

gigi kecil berbentuk kerucut untuk mengunyah makanan dan lidah kecil dalam di dasar

rongga mulut membantu gerakan respirasi. Pyloric value terpisah belakang dari

Page 7: Laporan Anatomi Ikan Dan Kadal

intestine, tiga tubular pyloric caeca, fungsi mengabsorpsi, mengambil ke intestine, dan

tiga hati besar di dalam rongga tubuh dengan kantung empedu dan saluran ke intestine.

Alat respirasi yang digunakan pada ikan nilem dan sebagian besar pisces adalah

insang yang terdiri dari empat ruang. Tiap ruang terdiri dari dua filament insang tipis

yang terdapat kapiler-kapiler arteri branchial aferen. Tiap insang disokong oleh

lengkung tulang rawan dan batas dalam insang mempunyai fungsi melindungi dari

partikel-partikel keras dan menahan makanan agar tidak keluar dari celah insang. Vesica

metatoria yang berisi gas (O, N, CO2) dapat bertindak sebagai organ hidrostatik yang

memberikan gravitasi khusus pada kedalaman air yang berbeda-beda dan menempati

bagian dorsal rongga tubuh yang dihubungkan dengan pharink oleh ductus pnematikus

(Storer and Usinger,1975).

Menurut Villee et al.,(1988), pada sejumlah hewan laut dan hewan air tawar,

telur dan sperma dilepaskan ke dalam air di sekitarnya dan fertilisasi terjadi di luar

tubuh dan fertilisasi ini disebut fertilisasi eksternal. Ikan jantan terdapat testis yang

panjang, testis terletak ventral dari ren. Ujung caudal mulai vas defferens yang

bermuara ke dalam sinus urogenitalis.

Ikan nilem memiliki sepasang ginjal (ren) yang memanjang di sepanjang dinding

abdomen. Ureter ialah saluran keluar dari ren. Bagian tertentu ureter membesar dan

membentuk vesica urinaria, ureter bermuara kedalam sinus urogenitalis. Setelah

mengamati anatomi dalam ikan nilem, dapat terlihat bagian dalam ikan yaitu gelembung

renang. Gelembung renang berfungsi untuk hidrostatis, dan dijadikan pembuat suara

dan tekanan, serta terdapat usus yang bermuara di phorus urogenitalia yang merupakan

saluran akhir dengan ureter yang bersambung pada ginjal yang terletak pada sisi dorsal

abdomen (Radiopoetro, 1991).

Page 8: Laporan Anatomi Ikan Dan Kadal

b. Ikan Lele (Clarias batrachus)

Hasil pengamatan anatomi ikan lele didapatkan hasil bahwa bagian-bagian tubuh

ikan Lele (Clarias batrachus) terdiri dari 3 bagian utama yaitu Caput, Truncus, dan

Cauda. Ikan lele mempunyai bentuk badan yang berbeda dengan ikan lainnya,

sehingga dapat dengan mudah dibedakan dengan jenis-jenis ikan lain, yaitu tidak

memiliki sisik, tubuhnya licin dan berlendir . Menurut Montagna (1960) ikan lele

memiliki bentuk badan yang memanjang, berkepala pipih, tidak bersisik, memiliki

empat pasang kumis yang memanjang sebagai alat peraba, dan memiliki alat pernafasan

tambahan (arborescent organ). Bagian depan badannya terdapat penampang melintang

yang membulat, sedang bagian tengah dan belakang berbentuk pipih. Mulutnya terdapat

dibagian ujung moncong dan terdapat empat pasang sungut, yaitu satu pasang sungut

hidung, satu pasang sungut maksilar (berfungsi sebagai tentakel), dan dua pasang

sungut mandibula. Insangnya berukuran kecil dan terletak pada kepala bagian belakang

(Pillay, 1990). Giginya berbentuk villiform dan menempel pada rahang. Penglihatan

ikan lele kurang berfungsi dengan baik, akan tetapi ikan lele memiliki dua buah alat

olfaktori yang terletak berdekatan dengan sungut hidung untuk mengenali mangsanya

melalui perabaan dan penciuman. Jari-jari pertama sirip pectoralnya sangat kuat dan

bergerigi pada kedua sisinya serta kasar. Jari-jari sirip pertama itu mengandung bisa dan

berfungsi sebagai senjata serta alat penggerak pada saat ikan lele berada di permukaan

(Sugeng, 1983)

Berdasarkan hasil pengamatan, sistem pencernaan ikan Lele (Clarias

batrachus) terdiri dari mulut, gastrum, intestine, dan anus . Sistem pencernaan makanan

Ikan Lele (Clarias batrachus) dimulai dari mulut, rongga mulut, faring, esophagus,

lambung, pylorus, usus, rektum, dan anus. Struktur anatomi mulut ikan erat kaitannya

dengan cara mendapatkan makanan. Sungut terdapat di sekitar mulut lele yang berperan

Page 9: Laporan Anatomi Ikan Dan Kadal

sebagai alat peraba atau pendeteksi makanan dan ini terdapat pada ikan yang aktif

mencari makan pada malam hari (nokturnal). Rongga mulut pada ikan lele diselaputi

sel-sel penghasil lendir yang mempermudah jalannnya makanan ke segmen berikutnya,

juga terdapat organ pengecap yang berfungsi menyeleksi makanan. Faring pada ikan

(filter feeder) berfungsi untuk menyaring makanan, karena insang mengarah pada faring

maka material bukan makanan akan dibuang melalui celah insang (Prawirohartono,

2000).

Sistem utama respirasi ikan lele adalah insang namun pada ikan lele dapat

dilihat pada bagian caput posterior-lateral dapat diamati adanya arborecent, yaitu alat

respirasi tambahan pada ikan lele yang membantu ikan lele bernafas pada lingkungan

yang kandungan oksigen rendah. Alat pernapasan tambahan ini terletak di bagian kepala

di dalam rongga yang dibentuk oleh dua pelat tulang kepala. Alat pernapasan ini

berwarna kemerahan dan berbentuk seperti tajuk pohon rimbun yang penuh kapiler-

kapiler darah (Asmawi, 1983).

Menurut Djuhanda (1981), sistem reproduksi ikan lele terdiri dari gonad,

apabila ikan lele berkelamain jantan maka gonad yang terdapat pada ikan lele tersebut

adalah testis, sedangkan apabila gonad yang terdapat pada ikan lele itu adalah ovarium

maka ikan lele tersebut berkelamin betina bahwa Ikan lele memiliki gonad satu pasang

dan terletak disekitar usus. Ikan lele memiliki lambung yang relatif besar dan panjang.

Tetapi ususnya relatif pendek daripada badannya. Hati dan gelembung renang ikan lele

berjumlah 2 dan masing-masing sepasang.

Sistem ekskresi ikan lele terdiri dari sepasang ginjal yang memanjang dan

berwarna kemerah-merahan. Ikan lele yang bernafas dengan insang, akan mengeluarkan

urin melalui cloaca. Saluran keluaran dari ren adalah ureter (Radiopoetro, 1991).

Page 10: Laporan Anatomi Ikan Dan Kadal

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Tubuh ikan terdiri dari badan (truncus), kepala (caput), dan ekor (cauda).

2. Sistem pencernaan Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) dan Ikan Lele (Clarias

batrachus) terdiri dari cavum oris, oesophagus, kantung empedu, hepatopancreas,

hepar, intestin dan porus urogenitalis.

3. Sistem respirasi pada Nilem (Osteochilus hasselti) dan Ikan Lele (Clarias

batrachus) terdiri dari insang yang telah sempurna dengan empat ruang antara lain

atrium kiri, atrium kanan, ventrikel kiri dan ventrikel kanan.

4. Sistem genitalia pada Nilem (Osteochilus hasselti) dan Ikan Lele (Clarias

batrachus) terdiri atas ovarium dan oviduct pada betina dan testis pada jantan.

5. Sistem ekskresi pada Nilem (Osteochilus hasselti) dan Ikan Lele (Clarias

batrachus) terdiri dari ren, ureter, vesica urinaria, dan sinus urogenitalia.

Page 11: Laporan Anatomi Ikan Dan Kadal

DAFTAR REFERENSI

Asmawi, S. 1983. Pemeliharaan Ikan di dalam Keramba. Gramedia, Jakarta

Brotowidjoyo, M. 1993. Zoologi Dasar. Penerbit Erlangga.

Djuhanda, T. 1981. Anatomi dari Empat Spesies Hewan Vertebrata. Armico, Bandung.

Montagna, William. 1960. Comparative Anatomy. John Will and Sons, New York.

Pillay, T.V.R. 1990. Aquaculture, Principles and Practices. Fishing News.

Prawirohartono. 2000. Biologi. Erlangga, Jakarta.

Radiopoetro, 1991. Zoologi Dasar . Erlangga, Jakarta.

Storer, T. I., and R. L. Usinger. 1975. General of Zoology. Mc Graw Hill Book Company Inc. New York.

Sugeng. 1983. Berternak Ikan di Kolam. Aneka Ilmu, Semarang.

Villee.1988. Zoologi Umum. Erlangga, Jakarta.

Weichert, Charles K. 1984. Element of Chordate Anatomy 4th Edition. Hill Publishing Company Limited. New Delhi.

Page 12: Laporan Anatomi Ikan Dan Kadal

ANATOMI KADAL (Mabouya multifasciata)

Oleh :

Nama : Wina Pratiwi NugrahaniNIM : B1J011019Rombongan : IVKelompok : 2Asisten : Bima Ade Setiawan

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN I

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO

2012

Page 13: Laporan Anatomi Ikan Dan Kadal

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kadal (Mabouya multifasciata) merupakan salah satu hewan vertebrata yang di

golongkan dalam reptilian. Kadal termasuk hewan omnivora yang berukuran sebesar

ibu jari orang dewasa dan mempunyai panjang antara 20-30 cm. Kulitnya berwarna

hijau kecoklatan, mengkilat, kering dan bersisik. Hal tersebut tentunya dipengaruhi oleh

umur, jenis kelamin, dan fisiologinya. Kadal juga mempunyai ekor tunggal dan mudah

putus berfungsi sebagai alat perlindungan dari predator atau dikenal dengan istilah

autotomik.

Praktikum ini menggunakan kadal sebagai objek karena mudah ditemui dan

kelimpahannya di alam sekitar. Kadal (Mabouya multifasciata) yang digunakan dalam

praktikum ini adalah berjenis kelamin jantan. Jenis kelamin dapat diketahui dengan cara

menekan pada bagian pangkal ekor, jika ada sepasang hemipenis berarti jenis

kelaminnya adalah jantan, bila tidak keluar maka jenis kelaminnya betina.

Kadal (Mabouya multifasciata) tergolong dalam class reptilian yang berordo

squamata. Menurut Radiopoetro (1977), kadal (Mabouya multifasciata) memiliki

klasifikasi sebagai berikut:

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Reptilia

Ordo : Squamata

Subordo : Lacertilia

Familia : Scincidae

Genus : Mabouya

Page 14: Laporan Anatomi Ikan Dan Kadal

Spesies : Mabouya multifasciata

Berbagai jenis spesies reptil hidup di permukaan bumi ini. Kadal (Mabouya

multifasciata) adalah salah satu reptil yang paling mudah ditemui. Dengan ciri-ciri kulit

bersisik, lempeng-lempeng tanduk sebagai adaptasi di lingkungan darat dan sesekali

menjulurkan lidah sebagai cara untuk melacak keberadaan mangsa yang akan

diburunya. Mangsa utama dari kadal (Mabouya multifasciata) adalah berbagai jenis

serangga kecil diantaranya capung dan belalang. Cara berkembang biaknya adalah

ovovivipar.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum Struktur dan Perkembangan Hewan 1 kali ini adalah

untuk melihat anatomi Kadal (Mabouya multifasciata).

Page 15: Laporan Anatomi Ikan Dan Kadal

II. MATERI DAN METODE

A. Materi

Alat-alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, pisau, gunting bedah, tissue

dan jarum penusuk.

Bahan yang digunakan adalah Kadal (Mabouya multifasciata), air kran, kloroform

dan formalin.

B. Metode

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Kadal dibius dengan kloroform atau dimatikan dengan jarum penusuk.

2. Pada bagian otak ditusuk dengan jarum penusuk.

3. Pembedahan dilakukan mulai dengan pengguntingan di depan lubang kloaka ke

sisi kiri dan kanan tubuh ke arah depan melewati kaki depan sampai ke tengah

rahang bawah.

4. Bagian yang dilakukan pengguntingan dibuka agar seluruh organ dalamnya terlihat

dengan bantuan pinset.

5. Organ-organ yang terlihat diamati nama-nama organ tersebut sesuai gambar yang

diberi oleh asisten.

6. Mulut dibuka dengan bantuan pinset untuk melihat organ-organ dalam mulut.

Page 16: Laporan Anatomi Ikan Dan Kadal

B. Pembahasan

Hasil pengamatan anatomi Kadal didapatkan hasil bahwa badannya terdiri atas

caput, truncus dan cauda. Cavum oris kadal dibatasi oleh labium inferior, sedangkan

organon visus dibatasi oleh palpebra superior dan inferior yang dapat digerakkan.

Truncus biasanya panjang dan conveks dimana pada bagian dorsalnya berwarna coklat

dan bagian ventralnya putih. (Radiopoetro, 1977).

Menurut Brotowidjoyo (1990) sistem pencernaan pada kadal dimulai dari mulut

dilanjutkan ke faring, oesophagus, dan lambung dengan bagian fundus dan pylorus

kemudian menuju ke intestinum, rectum dan kloaka. Hati dan pancreas berpembuluh ke

intestinum. Kloaka merupakan tempat bermuaranya sisa pencernaan, ekskresi, dan sel-

sel kelamin

Paru-paru kadal sudah berkembang biak dan ukurannya cukup besar. Bagian

sirkulasi kadal berupa jantung yang dibungkus membran transparan (pericardium) dan

dibatasi oleh endokardium. Sistem respiratoria terdiri dari struktur yang terletak diantara

nostil dan paru-paru yaitu glottis dan laring (Parker, 1962).

Respirasi dimulai dengan masuknya udara ke nares externa kemudian masuk ke

nares interna melalui glottis sebagai celah lingua menuju ke laring. Laring tersusun atas

tiga buah tulang rawan dan berisi beberapa pasang pita suara. Selanjutnya menuju

trakea yang bercabang menjadi dua bronchi yang kemudian masing-masing menuju ke

paru-paru (Jasin, 1989).

Kadal jantan juga memiliki sepasang testis, sepasang ginjal dan hemipenis.

Kadal betina memiliki sepasang ostium tuba, oviduct, ovarium dan lain sebagainya.

Kadal jantan tidak memiliki testis yang sama besar melainkan testis pada sebelah kanan

lebih besar dan letaknya lebih tinggi dibandingkan testis sebelah kiri. Kadal betina

Page 17: Laporan Anatomi Ikan Dan Kadal

memiliki sepasang ovarium sedangkan pada kadal jantan memiliki sepasang testis

(Djuhanda, 1982).

Menurut Storer (1957) sistem ekskresi pada kadal berupa sepasang ginjal.

Salurannya bermuara pada kloaka (muara saluran urine, saluran kelamin dan saluran

pencernaan). Ginjal mensekresi urin, hati yang mensekresi cairan empedu dan pancreas,

kemudian disalurkan melalui vesica urinaria, ureter dan berakhir pada kloaka.

Page 18: Laporan Anatomi Ikan Dan Kadal

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Tubuh kadal terdiri atas tiga bagian yaitu kepala (caput), badan (truncus) dan ekor

(cauda).

2. Sistem Pencernaan pada Kadal terdiri dari Hepar, Empedu, Gastrum, Pankreas,

Intestine, Rektum,dan Kloaka.

3. Sistem respirasi pada Kadal dimulai ke nares externa, nares interna, glottis, larink,

trakea, paru-paru.

4. Sistem reproduksi pada Kadal betina yang Organnya adalah Osteum Tuba,

Ovarium, Oviduk, Ren, Ureter, Uterus, Vesica urinaria dan Kloaka. Pada Kadal

Jantan adalah testis dan hemipenis.

5. Sitem ekskresi pada kadal terdiri dari ginjal, vesica urinaria, ureter dan kloaka

Page 19: Laporan Anatomi Ikan Dan Kadal

DAFTAR REFERENSI

Brotowidjoyo, M. 1990. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.

Djuhanda, Tatang. 1982. Anatomi dari Empat Spesies Hewan Vertebrata. Armico, Bandung.

Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata untuk Universitas. Sinar Wijaya, Jakarta.

Parker, T. J. 1962. Text Book of Zoologi Volume II. Mac Milln and Company LTD, Hongkong.

Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Storer and Usinger. 1968. Element of Zoologi. Mc Graw-Hill Book Company Inc, USA.